You are on page 1of 8

Protobiont (2018) Vol.

7 (1) : 61 – 68

Studi Etnobotani Tumbuhan Kosmetik Alami Masyarakat Suku


Dayak Kanayatn Desa Sebatih Kecamatan Sengah Temila
Kabupaten Landak

Evi Noviantina1, Riza Linda1, Elvi Rumiyanto Pancaning Wardoyo1


Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi
Pontianak, email korespondensi:evinoviantinadedet@gmail.com

Abstract
The use of plants as cosmetic ingredients has been utilized by the Dayak Kanayatn Tribe Society in Sebatih
Village of Sengah Temila Sub-district of Landak Regency. The purpose of this study was to investigate species
of plants, parts of plant, locations of plant, and value of informant agreement ratio of society understanding on
the use of plants for natural cosmetic. This study was conducted for three months, from May to July 2017 in
Sebatih Village of Sengah Temila Sub-district of Landak Regency. To determine the sample of study,
purposive sampling was applied and semi-structured interview was employed to collect the data. Quantitative
analysis of this study was operated by calculating frequency of citation, ratio of informant agreement,
percentage of plants of plant, and the percentage of plant habitats. The findings indicate that Dayak Kanayatn
Tribe Society in Sebatih Village utilize 16 plant species that embrace in 14 plant families for natural cosmetic.
The utilization of plants for natural cosmetic is divided into 5 categories, particularly 2 plant species of
bodycure, 7 plant species for facial, 1 plant species of healthy nails, 3 plant species for mounth clean and 5
plant species for hair treatments. Leaf is the main part of plants that is mainly used for cosmetic or
approximately 43.75%. The highest value of citation frequency value in this study 100%, specifically areca
nut (Areca catechu), henna (Impatiens balsamina), guava (Psidium guajava) and coconut (Cocos nucifera).
Society’s level of understanding on the utilization plant for cosmetic, specifically for healthy nails achieve the
highest value on informant agreement ratio (RKI), namely 1 and the lowest value of informant agreement rasio
(RKI) is 0.96.

Keywords : Dayak Kanayatn Tribe, Qualitative Analysis, Cosmetic Ingredient, Sebatih Village.

PENDAHULUAN sintetis menggunakan campuran bahan-bahan


kimia.
Kalimantan Barat memiliki luas daerah 146.807
km2 dengan luas hutan 8.356 Ha dan memiliki Hasil penelitian Wahyu (2015), menemukan bahwa
penduduk sebanyak 4.073.304 jiwa. Masyarakat masyarakat Melayu di sekitar Kecamatan Sungai
Suku yang berada di Kalimantan Barat diantaranya Pinyuh Kabupaten Mempawah menggunakan17
Suku Dayak, Melayu, Tionghoa, Jawa dan Madura. spesies tumbuhan dari 17 famili, seperti daun
Suku Dayak merupakan Suku terbesar di kenanga (Cananga odorata (Lam.) Hook. f. &
Kalimantan Barat dengan jumlah sebanyak Thomson) yang digunakan sebagai bahan kosmetik
1.531.989 jiwa (Badan Pusat Statistik, 2015). alami. Anisfiani et al., (2014), menemukan 9
spesies tumbuhan dari 7 famili yang digunakan oleh
Kosmetik telah menjadi bagian kehidupan manusia masyarakat Using di Kabupaten Bayuwangi yaitu
sejak zaman dahulu. Kosmetik digunakan secara daun Katuk (Souropus androgynus (L.) Merr.)
luas baik untuk kecantikan maupun untuk sebagai bahan kosmetik alami. Sedangkan
kesehatan. Namun, tingkat keamanan kosmetik penelitian Hayati (2014), menemukan 6 spesies
harus tetap diperhatikan oleh para konsumen tumbuhan diantaranya daun Pucuk bai
berkaitan dengan masih banyak ditemukannya (Archidendron clypearia (Jack.) Nielson.) di Desa
produk kosmetik yang mengandung bahan Beringin Kecamatan Sajad Kabupaten Sambas
berbahaya. Oleh karena itu, kosmetik alami lebih sebagai bahan kosmetik alami.
dianjurkan karena tidak menimbulkan resiko bagi
kesehatan. Sedangkan, kosmetik sintetis Suku Dayak Kanayatn merupakan salah satu
dikhawatirkan mengandung bahan-bahan subsuku di Kalimantan Barat khususnya di
berbahaya yang dapat menimbulkan resiko bagi Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak yang
kesehatan, mengingat pengolahan bahan kosmetik masih tetap memegang teguh nilai budaya warisan

61
Protobiont (2018) Vol. 7 (1) : 61 – 68

leluhurnya dan memanfaatkan tumbuhan Bahan


diantaranya untuk bahan kosmetik. Masyarakat Bahan yang digunakan untuk pembuatan herbarium
Suku Dayak Kanayatn Desa Sebatih masih adalah spritus 70% & jenis-jenis tumbuhan
menggunakan kosmetik alami, hal ini diwariskan kosmetik yang digunakan oleh masyarakat suku
secara turun temurun oleh nenek moyang. Dayak Kanayatn di Desa Sebatih, Kecamatan
Sengah Temila.
Pemanfaatan tumbuhan sebagai kosmetik alami
adalah salah satu kearipan lokal yang dilakukan Keadaan Umum Lokasi Penelitian
oleh suku Dayak Kanayatn di DesaSebatih. Desa Sebatih terletak di Kecamatan Sengah Temila
Kebiasaan ini biasa dilakukan saat selesai panen Kabupaten Landak, Kalimantan Barat Desa
atau disaat panen kaum hawa sering melumuri Pahauman Kecamatan Sengah Temila, Sebelah
wajahnya dengan tepung beras, hal ini dimaksudkan Selatan Desa Kupang Tengah Kecamatan Sebangki,
agar kulit wajah tidak terbakar oleh sinar matahari. Sebelah Timur Desa Pak Mayam Kecamatan
Kebiasaan lain yang sering dilakukan oleh Ngabang, dan Sebelah Barat Desa Saham
masyarakat Desa Sebatih yaitu dengan menggosok Kecamatan Sengah Temila. Luas wilayah 10.072
gigi dengan menggunakan daun lalang (Imperata km2, merupakan wilayah Pertanian dengan
cylindrical) & tumbuhan yang digunakan untuk Perkebunan, beberapa bagian areal perkebunan
keramas mereka menggunakan daun bingir penduduk dan persawahan serta daratan sebagai
(Ploiarium alternifolium). Seiring waktu berjalan hunian warga. Jumlah penduduk berjumlah 5.706
kebiasaan ini mulai ditinggalkan oleh karena itu dari 1.478 KK dengan jumlah 2.933 jiwa laki-laki
perlu dilakukan penelitian supaya tumbuhan dan 2.714 jiwa perempuan. Desa Sebatih terdiri atas
kosmetik yang ada di Desa Sebatih dapat 7 dusun yaitu, Dusun Sebatih, Dusun Tolong,
terdokumentasikan. Dusun Kepayang, Dusun Nilas, Dusun Keranji
Birah, Dusun Pa’upat, dan Dusun Ipa’an (Gambar
BAHAN DAN METODE 1).
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan selama 3 bulan
yaitu bulan Mei sampai Juli 2017 di Desa Sebatih,
Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

62
Protobiont (2018) Vol. 7 (1) : 61 – 68

Keadaan ekonomi penduduk Desa Sebatih dapat


dilihat dari persentase pekerjaan yang dilakukan N
Frekuensi sitasi = x 100% (Gozzaneo et al., 2005)
pada umumnya. Pekerjaan bertani masih T

merupakan mata pencarian utama dengan jumlah


Keterangan :
jiwa 835 orang, PNS 36 orang, Guru Swasta 12
N : Jumlah informan memanfaatkan tumbuhan
orang, Pedagang 33 orang, serta Wiraswasta 5
kosmetik.
orang.
T : Jumlah total informan yang diwawancarai.
Prosedur Kerja
Rasio kesepakatan informan digunakan untuk
Penentuan Lokasi dan Responden mengidentifikasi kategori yang paling penting pada
suatu penelitian dan digunakan sebagai parameter
Metode yang digunakan adalah metode purposive
pada spesies tumbuhan untuk melakukan penelitian
sampling untuk menentukan responden (Tongco,
yang lebih mendalam. Rumus rasio kesepakatan
2007). Responden yang digunakan dalam penelitian
informan:
ini memiliki kriteria:
1. Masyarakat etnis Dayak berumur 15 tahun RKI = (Nur-Nt) (Almeida et al., 2006)
keatas (Nur-1)
2. Menempati lingkungan tersebut dalam kurun
waktu minimal 10 tahun Keterangan :
3. Mengetahui pemanfaatan serta cara pengolahan RKI = Nilai rasio kesepakatan informan
tumbuhan kosmetik (Tongco, 2007). Nur = Jumlah laporan penggunaan tumbuhan
berpotensi bahan kosmetik dalam
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan kategori pemanfaatan tertentu oleh
data pengetahuan dari masyarakat. Teknik seluruh informan.
wawancara digunakan adalah teknik semi Nt = Jumlah spesies dalam satu jenis kategori
terstruktur. Setiap responden akan dimintai kosmetik.
informasi mengenai jenis-jenis tumbuhan kosmetik.
Responden diminta untuk menjelaskan bentuk RKI memiliki rentang nilai antara 0 sampai 1.
pemanfaatan, bagian tanaman yang digunakan dan Semakin besar nilai RKI yang mendekati satu
metode pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan semakin besar juga tingkat persamaan pemahaman
kosmetik. Jumlah responden di Desa Sebatih masyarakat menggunakan suatu tumbuhan dalam
Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak suatu kategori tertentu.
berjumlah 70 responden.
Persentase bagian-bagian tumbuhan dihitung
Identifikasi Jenis Tumbuhan dengan mengunakan rumus:
Identifikasi jenis tumbuhan digunakan buku “Flora”
∑𝑥
(Steenis et al., 2005) & buku “Ilustrated Guide to [∑ ]x 100 %
𝑦
Tropical Plants” (Corner & Watanabe, 1969).
Identifikasi ini dilakukan langsung di lapangan dan Keterangan:
apabila belum diketahui jenis tumbuhan maka akan ∑ 𝑥 = Jumlah spesies yang dimanfaatkan bagian-
dilanjutkan di Laboratorium Biologi Fakultas
bagian tertentu.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. ∑ 𝑦 = Jumlah jenis spesies yang ditemukan.
Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Analisis Data Persentase habitat tumbuhan dihitung dengan


menggunakan rumus :
Data tumbuhan berpotensi sebagai kosmetik alami
dari Desa Sebatih ditabulasi dan dianalisis secara ∑𝑋
[∑ ]x 100 %
deskriptif. Selain itu, dilakukan analisis kuantitatif 𝑌
yaitu dengan menghitung frekuensi sitasi &rasio
kesepakatan informan (RKI). Analisis yang Keterangan:
digunakan untuk mengetahui tumbuhan yang sering ∑ 𝑋 = Jumlah spesies yang dimanfaatkan dalam
dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Sebatih yaitu habitat tertentu.
frekuensi sitasi dengan rumus: ∑ 𝑌 = Jumlah jenis spesies yang ditemukan.
63
Protobiont (2018) Vol. 7 (1) : 61 – 68

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis kuantitatif tumbuhan


yang memiliki nilai frekuensi sitasi tertinggi yaitu
Hasil mencapai 100% yaitu pacar kuku (Impatiens
Tumbuhan Sebagai Bahan Kosmetik, Pemanfaatan balsamina), kalapa (Cocos nucifera), jambu tokal
dan Metode Preparasi (Psidium guajava), pinang (Areca catechu), sirih
Hasil penelitian pemanfaatan tumbuhan kosmetik (Piper betle). Sedangkan, nilai frekuensi sitasi
oleh masyarakat Suku Dayak Kanayatn Desa terendah yaitu tumbuhan mansauangan
Sebatih Kecamatan Sengah Temila diperoleh 16 (Goniothalamus wynaadensis) dengan nilai
jenis tumbuhan dari 14 famili yang berpotensi frekuensi sitasi sebesar 15,71% (Tabel 1).
sebagai bahan kosmetik (Tabel 1).

Tabel 1. Jenis, Famili, Frekuensi Sitasi, Kategori Pemanfaatan & Metode Preparasi Tumbuhan Sebagai Bahan
Kosmetik oleh Suku Dayak Kanayatn di Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak.

Nama Lokal Frekuensi


No Nama Ilmiah Famili Pemanfaatan Metode Preparasi
sitasi (%)
1 Goniothalamus Annonaceae Mansauangan 15,71 Sebagai pewangi Bunga diiris kemudian direndam
wynaadensis badan dengan air selama ± 3 menit
selanjutnya disiram dibagian
tubuh.
Goniothalamus Longke 24,28 Sebagai pewangi Bunga diiris kemudian direndam
cardiopetalus badan dengan air selama ± 3 menit
selanjutnya disiram dibagian
tubuh.
2 Areca catechu Arecaceae Pinang 100 a. Memutihkan gigi Kulit buah pinang diambil,
kemudian digosokan pada bagian
gigi, kemudian dibersihkan
dengan air bersih.

b. Pewarna bibir Buah dipotong-potong,


kemudian dibungkus dengan
daun sirih yang sudah dioles
dengan kapur.
3 Aloe vera Asphodelaceae Lidah buaya 72,85 a. Menghilangkan Pelepah dipotong kemudian
ketombe lendirnya diusapkan pada bagian
kepala hingga rata diamkan
selama ± 3 menit lalu di
bersihkan dengan air bersih.
b.Menghaluskan Pelepah dipotong kemudian
kulit wajah lendirnya diusapkan pada bagian
muka hingga rata lalu diamkan
selama ± 2 menit kemudian
disiram dengan bersih.
4 Impatiens Balsaminaceae Pacar Kuku 100 Pewarna kuku Daun ditumbuk sampai halus,
balsamina dicampurkan dengan perasan air
jeruk sambal kemudian
ditempelkan pada kuku, lalu
dibalut dengan kain. Diamkan
selama ± 5 jam, lalu dibersihkan
dengan air bersih.
5 Blechnum Blechnaceae Paku 68,57 Menghilangkan Diambil bagian pucuk yang
orientale mamuraja bekas jerawat muda setelah itu ditumbuk
kemudian dioleskan dibagian
muka, lalu tunggu selama ± 10
menit dan dibilas dengan air
bersih.
6 Ploiarium Bonnetiaceae Bingir 57,14 Melembutkan Daun direbus kemudian tunggu
alternifolium rambut sampai dingin setelah itu airnya
digunakan untuk keramas,
tunggu selama ± 5 menit lalu
dibilas dengan air bersih.
`
64
Protobiont (2018) Vol. 7 (1) : 61 – 68

Nama Lokal Frekuensi


No Nama Ilmiah Famili Pemanfaatan Metode Preparasi
sitasi (%)

7 Momordica Cucurbitaceae Paria 38,57 Menghilangkan Daunnya diremas kemudian


charantia ketombe usapkan kebagian kepala,
diamkan ± 3 menit lalu bilas
dengan air.
8 Aleurites Euphorbiaceae Guminting 87,14 Penyubur rambut Biji ditumbuk hingga halus
moluccana menjadi bubuk, kemudian diberi
sedikit air, lalu diusapkan pada
bagian kepala hingga rata.
diamkan selama ± 2 menit,
kemudian dibilas dengan air
bersih.
9 Imperata Gramineae Lalang 24,28 Pembersih gigi Daunnya diremas kemudian
cylindrical gosokkan dibagian gigi, lalu
dibersihkan dengan air bersih.
Oryza sativa Padi 54,28 Menghaluskan kulit Beras ditumbuk sampai halus,
wajah dicampurkan dengan sedikit air
kemudian diusapkan pada bagian
muka hingga rata, lalu didiamkan
selama ± 10 menit lalu dibilas
dengan air bersih.
10 Melastoma Melastomaceae Lingkodok 80 Menghilangkan Daunnya diremaskan sampai
malabathricum jerawat halus, kemudian diusapkan pada
bagian wajah, diamkan beberapa
menitlalu disiram dengan air
bersih.
11 Psidium Myrtaceae Jambu tokal 100 Menghaluskan kulit Daunnya diremas sampai halus,
guajava wajah kemudian diusapkan pada bagian
muka, lalu disiramkan dengan air
bersih.
12 Musa Musaceae Pisang 78,57 Menghilangkan Getah diambil dari batang pisang
paradisiaca ketombe kemudian diusapkan dibagian
kepala selanjutnya tunggu ± 10
menit lalu dibilas dengan air
bersih.
13 Piper betle Piperaceae Sirih 100 Pembersih gigi Sehelai daun sirih dioleskan
dengan sedikit kapur kemudian
dicampurkan dengan pinang
yang sudah dipotong lalu
dikunyah.
14 Cocos nucifera Palmae Kalapa 100 a. Menghilangkan Kelapa diparut, lalu ambil
ketombe & ampasnya setelah itu diusapkan
melembutkan dikepala, diamkan ± 5 menit
rambut kemudian di bilas dengan bersih.
b. Menghilangkan Air kelapa diambil kemudian
jerawat siramkan dibagian muka, lalu
tunggu ± 5 menit lalu bilas
dengan air bersih.

Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bahan daun, batang, bunga dan buah. Daun merupakan
kosmetik organ yang paling banyak dimanfaatkan sebagai
bahan kosmetik yaitu sebesar 43,75%, sedangkan
Bagian tumbuhan sebagai bahan kosmetik yang organ yang paling sedikit dimanfaatkan yaitu bunga
dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Dayak sebesar 12,5% ( Gambar 2).
Kanayatn di Kecamatan Sengah Temila adalah

65
Protobiont (2018) Vol. 7 (1) : 61 – 68

60 perawatan wajah, perawatan mulut dan perawatan


43,75
Presentase (%)

40 rambut memiliki nilai RKI yang sama yaitu 0,98


25 sedangkan kategori pemanfaatan tumbuhan sebagai
18,75
20 12,5
bahan perawatan tubuhmemiliki nilai RKI terendah
0 yaitu 0,96 (Tabel 2).
Daun Batang Bunga Buah
Bagian Tumbuhan Tabel 2. Nilai Rasio Kesepakatan Informan

Kategori
Gambar 2. Persentase bagian Tumbuhan No Pemanfaatan Nt Nur RKI
1 Perawatan tubuh 2 28 0.96
Tempat diperolehnya tumbuhan yang digunakan 2 Perawatan wajah 7 403 0,98
sebagai bahan kosmetik 3. Perawatan kuku 1 70 1
4 Perawatan mulut 3 157 0,98
Tumbuhan sebagai bahan kosmetik diambil dari 5 Perawatan rambut 5 258 0,98
beberapa tempat yaitu di daerahpemukiman Keterangan : Nur = Jumlah laporan penggunaan tumbuhan
berpotensi bahan kosmetik dalam
penduduk yang berupa perkarangan (68,75%), kategori pemanfaatan tertentu oleh
hutan (18,75%), tepijalan (6,25%) dan sawah seluruh informan.
(6,25%) (Gambar 3) Nt = Jumlah spesies dalam satu jenis kategori
kosmetik.
80
68,75
Persentase (%)

70 Pembahasan
60 Tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan kosmetik
50 yang dimanfaatkan oleh Suku Dayak Kanayatn
40 Kecamatan Sengah Temila sebanyak 16 spesies
30 yang termasuk dalam 14 famili (Tabel 1). Hasil
20 18,75
6,25 6,25 penelitian ini menemukan spesies yang lebih
10
0
banyak dibandingkan dengan hasil penelitian
Hutan Sawah Perkarangan Tepi jalan Anisfiani et al., (2014) menemukan 9 spesies
tumbuhan dari 7 famili yang digunakan oleh
Tempat tumbuhan ditemukan
masyarakat Using di Kabupaten Bayuwangi.
Keanekaragaman famili dari jenis tumbuhan
Gambar 3. Persentase tempat tumbuhan bahan kosmetik berpotensi sebagai bahan kosmetik di Kecamatan
Sengah Temila Kabupaten Landak menggambarkan
Tumbuhan yang diperoleh dari pekarangan tingginya keberagaman jenis tumbuhan yang
diantaranya pacar kuku (Impatiens balsamina), dijadikan bahan kosmetik oleh masyarakat
kelapa (Cocos nucifera), pinang (Areca catechu), Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak.
pisang (Musa paradisiaca), lingkodok (Melastoma Tumbuhan berpotensi sebagai bahan kosmetik juga
malabathricum), sirih (Piper betle), jambu tokal ditemukan didaerah lain seperti penelitian Wahyu
(Psidium guajava), lidah buaya (Aloe vera). (2015), menemukan 17 spesies tumbuhan dari 17
Tumbuhan yang ditemukan disawah antara lain padi famili di Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten
(Oryza sativa). Tumbuhan yang diperoleh dari Mempawah.
hutan antara lain bingir (Ploiarium alternifolium),
longke (Goniothalamus cardiopetalus), Nilai frekuensi sitasi tertinggi dimiliki oleh
mansauangan (Goniothalamus wynaadensis) dan tumbuhan pacar kuku (Impatiens balsamina)
paku mamuraja (Blechnum orientale). sebesar 100% (Tabel 1). Jenis tumbuhan tersebut
merupakan bahan kosmetik Suku Dayak Kanayatn
Rasio Kesepakatan Informan (RKI) yang digunakan sehari-hari. Masyarakat
menggunakan tumbuhan ini sebagai pewarna kuku,
Nilai RKI yang diperoleh dalam penelitian ini karena menurut mereka warna yang dihasilkan dari
berkisar diantara 0,96 – 1. Kategori pemanfaatan tumbuhan tersebut tidak mudah pudar. Warna yang
tumbuhan sebagai bahan kosmetik untuk pewarna dihasilkan oleh tumbuhan I. balsamina yaitu orange
kuku memiliki nilai RKI tertinggi yaitu 1 dan kemerah merahan. Tingginya nilai frekuensi pada
kategori pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan tumbuhan ini karena tumbuhan tersebut mudah
66
Protobiont (2018) Vol. 7 (1) : 61 – 68

didapatkan dan familiar dimasyarakat serta cara dengan 4 cara yaitu direbus, diremas, diparut,
pengolahannya pun tidak sulit. ditumbuk dan dicampur dengan bahan yang lain
(Tabel 1). Menurut Sari et al., (2015) metode
Nilai frekuensi sitasi terendah dimiliki oleh jenis pengolahan seperti direbus dipercaya akan
tumbuhan kayu hujan panas (Goniothalamus mengeluarkan senyawa kimia atau zat organik dari
wynaadensis) yang biasa masyarakat Dayak tumbuhan tersebut. Alasan masyarakat tersebut
Kanayatn di Kecamatan Sengah Temila dengan melakukan pengolahan terlebih dahulu agar nilai
sebutan mansauangan yaitu sebesar 15,71% (Tabel khasiat dari tumbuhan dapat lebih dimanfaatkan.
1). Berdasarkan hasil wawancara dengan
masyarakat, secara umum mereka lebih mengetahui Tumbuhan sebagai bahan kosmetik di Kecamatan
pemanfaatan tumbuhan G. wynaadensis sebagai Sengah Temila yang paling banyak dimanfaatkan
bahan bangunan dibandingkan untuk kosmetik. Ciri adalah bagian daun yaitu sebanyak 7 jenis
khas bunga G. wynaadensis menghasilkan bunga tumbuhan yaitu paria (Momordica charantia), lidah
yang harum sehingga masyarakat buaya (Aloe vera), bingir (Ploiarium alternifolium),
memanfaatkannya sebagai pewangi tubuh atau pacar kuku (I. balsamina), lalang (Imperata
parfum. cylindrical), lingkodok (Melastoma
malabathricum), jambu biji (Psidium guajava) dan
Daun paria (Momordica charantia) atau pare sirih (Piper betle) atau 43,75% (Gambar 2).
merupakan perawatan pada bagian kepala yang Masyarakat berpendapat bahwa daun memiliki
bertujuan untuk menghilangkan ketombe (Tabel 1). banyak khasiat sebagai bahan kosmetik. Selain itu,
Cara pengolahannya yaitu daunnya diremas bagian daun juga lebih mudah saat diracik atau
kemudian diusapkan dibagian kepala dan diramu sebagai bahan kosmetik.
didiamkan selama ± 3 menit lalu dibilas dengan air
bersih. Menurut Subahar (2004), daun pare Masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sengah
mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, Temila memanfaatkan tumbuhan yang sebagai
saponin, flavonoid, steroid/triterpenoid, asam bahan kosmetik yang tumbuh diberbagai macam
fenolat, alkaloid, dan karotenoid. Sedangkan buah tempat yaitu perkarangan, tepi jalan, sawah dan
pare mengandung saponin, flavonoid, hutan. Habitat yang paling banyak ditemukan
steroid/triterpenoid, karbohidrat, momordisin, tumbuhan berpotensi bahan kosmetik adalah
alkaloid, vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan perkarangan yaitu 68,75% (Gambar 3). Hal ini
karantin. Daun pare mengandung vitamin A yang menunjukkan bahwa banyaknya tumbuhan yang
dapat menjaga kekebalan tubuh, pertumbuhan dan telah dibudidayakan oleh masyarakat.Contoh
perkembangan dan sangat baik untuk menjaga tumbuhan P. betle dan B. orientale banyak ditemui
kesehatan kulit dan buah pare mengandung keratin diperkarangan. Menurut Gayatri et al., (2015),
yang merupakan materi dasar penyusun lapisan menyatakan bahwa tumbuhan B. orientale masih
kulit manusia, sehingga daun pare dapat dapat tumbuh ditempat yang tanahnya kurang
menghilangkan ketombe pada kulit kepala. suburkarena tumbuhan ini memiliki daya adaptasi
yang cukup tinggi, sehingga tidak sulit untuk
Paku mamuraja (Blechnum orientale) merupakan menemukan tumbuhan B. orientale. Berdasarkan
jenis tumbuhan yang digunakan untuk hasil wawancara, tumbuhan P. betle sengaja
menghilangkan bekas jerawat. Cara pemakaian ditanam di perkarangan untuk kebutuhan sehari-
yaitu bagian pucuk B. orientale yang muda hari.
ditumbuk hingga halus, kemudian dioleskan
dibagian muka, lalu tunggu selama ± 10 menit Masyarakat Suku Dayak Kanayatn Kecamatan
setelah itu dibilas dengan air bersih. Berdasarkan Sengah Temila jarang menggunakan tumbuhan
hasil wawancara, masyarakat percaya bahwa lendir sebagai bahan kosmetik yang berasal dari sawah
yang terdapat pada tumbuhan B. orientale dapat dan tepi jalan (Gambar 3). Hal ini dapat dilihat dari
menghilangkan bekas jerawat diwajah. sedikitnya tumbuhan yang digunakan sebagai bahan
kosmetik berasal dari sawah dan tepi jalan.
Metode preparasi secara umum yang digunakan Tumbuhan yang digunakan berasal dari sawah yaitu
oleh Suku Dayak Kanayatn di Kecamatan Sengah O. sativa dan yang berasal dari tepi jalan yaitu I.
Temila Kabupaten Landak adalah preparasi dengan cylindrical. Berdasarkan hasil wawancara,
pengolahan terlebih dahulu. Metode preparasi tumbuhan I. cylindrical sekarang jarang digunakan
dengan pengolahan terlebih dahulu dilakukan sebagai bahan kosmetik alami. Hal ini karena
67
Protobiont (2018) Vol. 7 (1) : 61 – 68

kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Badan Pusat Statistik, 2015, Landak Dalam Angka,BPS
penggunaan tumbuhan I. cylindrical sebagai Kabupaten Landak
pembersih gigi. Corner FRS, EJH & Watanabe DS, K, 16, Ilustrated
Guide to Tropical Plants, Hirokawa Plublising
Beberapa jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai Company Inc., Tokyo
bahan kosmetik dimanfaatkan dalam kategori yang Gozzaneo, LRS, Lucena, RFP, Albuquerque, UP, 2005,
berbeda oleh masyarakat Suku Dayak Kanayatn Knowledge and Use of Medicinal Plants By
Kecamatan Sengah Temila. Kategori pemanfaatan Local Specialist in a Region of Atlantic Forest
tumbuhan sebagai bahan kosmetik yang dilakukan in the State of Pernambuco (Northeastern
oleh Masyarakat Dayak Kanayatn Kecamatan Brazil), Journal of Ethnobiology &
Sengah Temila antara lain, perawatan tubuh, Ethnomedicine Vol. 1, no. 9, hal.130-140.
perawatan wajah, perawatan kuku, perawatan mulut Gayatri, Kriswiyanti, Edan Wahyuni, IGAS, 2015, Jenis-
dan perawatan rambut. Kategori pemanfaatan jenisTumbuhan Yang Digunakan Sebagai
sebagai perawatan kuku mendapatkan nilai RKI Bahan Perawatan Kecantikan Di Puri Damai
tertinggi yaitu 1 (Tabel 2). Desa Singakerta Kecamatan Ubud Kabupaten
Gianyar, Jurnal Simbiosis, Vol. 3, no.1, hal 281-
Tumbuhan yang temasuk kedalam kategori 290
pemanfaatan sebagai perawatan kuku hanya 1 jenis Hayati, 2014, Etnobotani Di Desa Beringin &
tumbuhan yaitu I. balsamina. Masyarakat Suku Implementasinya Dalam Pembuatan Film
Dayak Kanayatndi Kecamatan Sengah Temila Dokumenter Manfaat Keanekaragaman Hayati,
melakukan perawatan kuku hanya menggunakan Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
satu tumbuhan yaitu I. balsamina. Tumbuhan Pmipa, Skripsi, Fakultas Keguruan & Ilmu
sebagai bahan kosmetik untuk perawatan tubuh Pendidikan, Universitas Tanjungpura,
mendapatkan nilai RKI terendah yaitu 0,96%. Pontianak
Rendahnya nilai RKI untuk perawatan tubuh Sari, A, Linda, R, Lovadi, I, 2015, Pemanfaatan
dikarenakan bagian tumbuhan yang digunakan Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku Dayak
sebagai kosmetik jarang ditemukan dan hanya Jangkang Tanjung Di Desa Ribau Kecamatan
ditemukan pada waktu tertentu saja yaitu tumbuhan Kapuas Kabupaten Sanggau, Jurnal Protobiont
G. cardiopetalus yang bagian digunakan sebagai Vol.4, no. 2, hal 1-8
kosmetik untuk pewangi tubuh yaitu pada bagian Steenis,V, Hoed, Bloembergen & Eyma, 2005, Flora,
bunga. Hal inilah yang membuat masyarakat di PT, Pradnya Paramita, Jakarta
Kecamatan Sengah Temila jarang menggunakan Tongco, Ma, DC, 2007, Purposive Sampling as a Tool
tumbuhan G. cardiopetalus sebagai kosmetik. for Informant Selection, Journal Ethnobotany
Research & Application Vol. 5, hal. 147-158,
DAFTAR PUSTAKA <http://www.etnobotanyjournal.org/vol5/i1547
-3465-05-147.pdf >
Almeida, CF, Amorim, ELC, Albuquerque, UP, Maia,
MBS, 2006, Medicinal Plant Populary Used in Subahar, T, 2004, Khasiat & Manfaat Pare, si Pahit
The Xingo Region-A Semi Arid- Location in Pembasmi Penyakit, Jakarta, Agromedia
Northeastern Brazil Journal of Ethnobiology Pustaka, pp : 4-16, 45-46.
and Ethnomedicine, Vol. 2, no.15, hal. 127-142 Wahyu, 2015, Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Bahan
Anisfiani, Winda, Aisyah, IN, Hariani, SA, 2014, Kosmetik Oleh Suku Melayu Di Kecamatan
Etnobotani Bahan Kosmetik oleh Masyarakat Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah, Jurusan
Using di Kabupaten Banyuwangi Sebagai Biologi, Skripsi, Fakultas Matematika & Ilmu
Bahan Ajar Populer, Jurnal Pancaran, Vol. 3, Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura,
no. 3, hal. 53-62. Pontianak

68

You might also like