You are on page 1of 6

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Universitas Djuanda (Unida)

Jurnal Sosial Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 4 Nomor 2, Oktober 2013 62

TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN

THEORY OF LEARNING ACCORDING TO EDUCATIONAL PSYCHOLOGY


RK Rusli1a dan MA Kholik1
1 Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Djuanda

Bogor, Jl. Tol Ciawi No.1 Kotak Pos 35 Bogor 16720


a Koresponsdensi: Radif Khotamir Rusli, Email: radif.kr@unida.ac.id

(Diterima: 05-05-2013; Ditelaah: 08-05-2013; Disetujui: 13-05-2013)

ABSTRACT
Edward Thorndike (1874-1949) is famous in psychology for his work on learning theory that lead to
the development of “operant conditioning” within behaviorism. Whereas classical conditioning depends
on developing associations between events, operant conditioning involves learning from the
consequences of our behavior. Skinner wasn’t the first psychologist to study learning by
consequences. Indeed, Skinner's theory of operant conditioning is built on the ideas of Edward
Thorndike. The purpose of this study was to review theories of learning in the behavioral, cognitive,
constructive, human, and social traditions to identify principles of learning local to those theories
that might represent specific instances of more universal principles, fundamentally requisite to the
facilitation of learning in general. By way of textual research a methodological lens was defined to
identify general themes, and by way of constant comparative analysis these themes were developed
further through the analysis and classification of specific instances of those themes in the texts
reviewed.
Key words: behaviorism, educational psychology.

ABSTRAK
Edward Thorndike (1874-1949) terkenal dalam psikologi untuk karyanya pada teori yang mengarah
pada pengembangan "pengkondisian operan" dalam aliran belajar behaviorisme, sedangkan
pengkondisian klasik tergantung pada pengembangan asosiasi antara peristiwa. Pengkondisian
operan melibatkan belajar dari konsekuensi perilaku kita. Skinner bukan psikolog pertama yang
mempelajari pembelajaran dengan konsekuensi karena memang teori Skinner dari pengkondisian
operan dibangun pada ide-ide dari Edward Thorndike. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meninjau teori belajar dalam perilaku, kognitif, konstruktif, manusia, dan tradisi sosial untuk
mengidentifikasi prinsip-prinsip belajar lokal untuk teori-teori yang mungkin mewakili contoh-
contoh spesifik dari prinsip-prinsip universal, pada dasarnya diperlukan untuk fasilitasi
pembelajaran pada umumnya. Dengan cara penelitian tekstual melalui metodologi lensa
didefinisikan untuk mengidentifikasi tema umum dan dengan cara analisis komparatif konstan tema
ini dikembangkan lebih lanjut melalui analisis dan klasifikasi contoh spesifik dari tema dalam teks
yang pernah ditinjau.
Kata kunci: teori perilaku belajar, psikologi pendidikan.

Rusli RK dan MA Kholik. 2013. Teori belajar dalam psikologi pendidikan. Jurnal Sosial Humaniora
4(2): 62–67.

merupakan upaya diri peserta didik sesuai


PENDAHULUAN dengan pengertian bahwa peserta didik adalah
proses pendewasaan (dari ketidak-dewasaan
Perilaku atau behavior dari peserta didik dan
menjadi dewasa).
pendidik merupakan masalah penting dalam
Sementara itu, pendidik berupaya agar dapat
psikologi pendidikan. Perilaku peserta didik
memahami atau dikuasai oleh peserta didik
agar dapat menguasai atau memahami sesuatu
yang belum dewasa. Perilaku sebelum
Jurnal Sosial Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 4 Nomor 2, Oktober 2013 63

menguasai atau memahami dibanding dengan adalah input yang berupa stimulus dan output
perilaku sesudah menguasai atau memahami yang berupa respons. Stimulus adalah apa saja
merupakan objek pengamatan dari kelompok yang diberikan guru kepada pembelajar,
behavioris. Perilaku dapat berupa sikap, ucapan, sedangkan respons berupa reaksi atau
dan tindakan seseorang sehingga perilaku ini tanggapan pembelajar terhadap stimulus yang
merupakan bagian dari psikologi dinamis. diberikan oleh guru tersebut. Proses yang
Psikologis adalah psikologi yang khusus terjadi antara stimulus dan respons tidak
menggarap masalah tenaga batin, dorongan, dan penting untuk diperhatikan karena tidak dapat
motif yang memengaruhi perilaku orang- diamati dan tidak dapat diukur. Dari hal
seorang ataupun kelompok. tersebut yang dapat diamati adalah stimulus
Salah satu psikologi pendidikan adalah dasar dan respons, oleh karena itu apa yang diberikan
perilaku manusia. Pendidikan berupaya oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh
mengembangkan perilaku kehidupan yang baik. pembelajar (respons) harus dapat diamati dan
Pendekatan perilaku ini melahirkan beberapa diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran,
teori dan konsep dari banyak peneliti. sebab pengukuran merupakan suatu hal penting
untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan
MATERI DAN METODE tingkah laku tersebut.
Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran
Materi
behavioristik adalah faktor penguatan
Materi pada penelitian ini adalah materi konsep.
(reinforcement). Bila penguatan ditambahkan
Konsep yang diambil didasarkan pada pijakan
(positive reinforcement) maka respons akan
teori-teori khususnya yang berhubungan dengan semakin kuat. Begitu pula bila respons
teori belajar. dikurangi atau dihilangkan (negative
reinforcement) maka respons juga semakin kuat.
Metode
Beberapa prinsip dalam teori belajar
Metode yang dilakukan adalah metode kualitatif
behavioristik, meliputi: (1) Reinforcement and
berdasarkan studi pustaka sesuai dengan tahapan Punishment; (2) Primary and Secondary
yang terdapat dalam materi Reinforcement; (3) Schedules of Reinforcement;
(4) Contingency Management; (5) Stimulus
HASIL DAN PEMBAHASAN Control in Operant Learning; (6) The Elimination
of Responsses (Gage dan Berliner, 1984). Tokoh-
Teori Belajar Behavioristik tokoh aliran behavioristik di antaranya adalah
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie,
yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang dan Skinner.
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari Berikut akan dibahas karya-karya para tokoh
pengalaman. Teori ini berkembang menjadi aliran behavioristik dan analisis serta
aliran psikologi belajar yang berpengaruh peranannya dalam pembelajaran.
terhadap arah pengembangan teori dan praktik Menurut Thorndike, belajar adalah proses
pendidikan serta pembelajaran yang dikenal interaksi antara stimulus dan respons. Stimulus
sebagai aliran behavioristik. Aliran ini adalah apa yang merangsang terjadinya
menekankan pada terbentuknya perilaku yang kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau
tampak sebagai hasil belajar. hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat
Teori behavioristik dengan model hubungan indera. Adapun respons adalah reaksi yang
stimulus-responsnya mendudukkan orang yang dimunculkan peserta didik ketika belajar yang
belajar sebagai individu yang pasif. Respons dapat berupa pikiran, perasaan, dan gerakan
atau perilaku tertentu dengan menggunakan atau tindakan. Jadi, perubahan tingkah laku
metode pelatihan atau pembiasaan semata. akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkret
Munculnya perilaku akan semakin kuat bila yaitu yang dapat diamati, sedangkan tidak
diberikan penguatan dan akan menghilang bila konkret yaitu yang tidak dapat diamati.
dikenai hukuman. Meskipun aliran behaviorisme sangat
Belajar merupakan akibat adanya interaksi mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat
antara stimulus dan respons (Slavin 2000). menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika laku yang tidak dapat diamati. Teori Thorndike
dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. ini disebut pula dengan teori koneksionisme
Menurut teori ini, yang penting dalam belajar (Slavin 2000).
64 Rusli dan Kholik Teori belajar dalam psikologi pendidikan

Ada tiga hukum belajar yang utama menurut Aristoteles berpendapat bahwa pada waktu
Thorndike, yakni (1) hukum efek, (2) hukum lahir jiwa manusia tidak memiliki apa-apa,
latihan, dan (3) hukum kesiapan (Bell, Gredler, seperti sebuah meja lilin yang siap dilukis oleh
1991). Ketiga hukum ini menjelaskan pengalaman. Menurut salah satu tokoh empiris,
bagaimana hal-hal tertentu dapat memperkuat John Locke (1632-1704), pada waktu lahir
respons. manusia tidak mempunyai ”warna mental”.
Teori behaviorisme menganalisa hanya Warna ini didapat dari pengalaman. Pengalaman
perilaku yang nampak saja, dapat diukur, adalah satu-satunya jalan kepemilikan
dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum pengetahuan. Ide dan pengetahuan adalah
behavioris lebih dikenal dengan nama teori produk dari pengalaman. Secara psikologis,
belajar karena seluruh perilaku manusia adalah seluruh perilaku manusia, kepribadian, dan
hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku tempramen ditentukan oleh pengalaman
organisme sebagai pengaruh lingkungan. inderawi (sensory experience). Pikiran dan
Behaviorisme tidak mau mempersoalkan perasaan disebabkan oleh perilaku masa lalu.
apakah manusia baik atau jelek serta rasional Kesulitan empirisme dalam menjelaskan
atau emosional, behaviorisme hanya ingin gejala psikologi timbul ketika orang
mengetahui bagaimana perilakunya membicarakan apa yang mendorong manusia
dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. berperilaku tertentu. Hedonisme memandang
Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan manusia sebagai makhluk yang bergerak untuk
pada tingkah laku manusia. Memandang memenuhi kepentingan dirinya, mencari
individu sebagai makhluk reaktif yang memberi kesenangan, dan menghindari penderitaan.
respons terhadap lingkungan. Pengalaman dan Dalam utilitarianisme perilaku manusia tunduk
pemeliharaan akan membentuk perilaku pada prinsip penghargaan dan hukuman. Bila
mereka. empirisme digabung dengan hedonisme dan
Dari hal ini, timbulah konsep “manusia utilitariansisme, maka itulah yang disebut
mesin” (Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini dengan behaviorisme.
adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian Asumsi bahwa pengalaman adalah paling
kecil yang bersifat mekanistis, menekankan berpengaruh dalam pembentukan perilaku
peranan lingkungan, mementingkan menyiratkan betapa plastisnya manusia. Ia
pembentukan reaksi atau respons, menekankan mudah dibentuk menjadi apapun dengan
pentingnya latihan, mementingkan mekanisme menciptakan lingkungan yang relevan.
hasil belajar, mementingkan peranan Thorndike dan Watson mengatakan kaum
kemampuan, dan hasil belajar yang diperoleh behaviorisme berpendirian: organisme
adalah munculnya perilaku yang diinginkan. dilahirkan tanpa sifat-sifat sosial atau
Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis; perilaku adalah hasil pengalaman
psikologis, artinya bahwa tingkah laku manusia dan perilaku digerakan atau dimotivasi oleh
dikendalikan oleh penghargaan atau reward dan kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan
penguatan atau reinforcement dari lingkungan. dan mengurangi penderitaan.
Dengan demikian dalam tingkah laku belajar Menurut Thorndike, belajar merupakan
terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara
behavioural dengan stimulusnya. Guru yang peristiwa yang disebut stimulus dan respons.
menganut pandangan ini berpendapat bahwa Teori belajar ini disebut teori “connectionism”.
tingkah laku siswa merupakan reaksi terhadap Eksperimen yang dilakukan adalah dengan
lingkungan dan tingkah laku adalah hasil kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup
belajar. yang apabila pintunya dapat dibuka secara
otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh.
Prinsip-Prinsip Teori Behavior Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial
Prinsip-prinsi teori behavior adalah sebagai dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan
berikut: Error, yaitu adanya aktivitas, berbagai respons
1) objek psikologi adalah tingkah laku; terhadap berbagai situasi, eliminasi terhadap
2) semua bentuk tingkah laku di kembalikan berbagai respons yang salah, kemajuan reaksi-
pada reflek; reaksi mencapai tujuan. Thorndike menemukan
3) mementingkan pembentukan kebiasaan. hukum-hukum.
Jurnal Sosial Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 4 Nomor 2, Oktober 2013 65

Hukum kesiapan (Law of Readiness) ialah jika stimuli maka guru tidak dapat membimbing
suatu organisme didukung oleh kesiapan yang siswa untuk mengarahkan tingkah lakunya.
kuat untuk memperoleh stimulus maka Guru memiliki peran dalam mengontrol dan
pelaksanaan tingkah laku akan menimbulkan mengarahkan siswa dalam proses belajar
kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
diperkuat. Semakin sering suatu tingkah laku
dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut
semakin kuat. Hukum akibat hubungan stimulus Prinsip belajar Skinners
dan respons cenderung diperkuat bila akibat
menyenangkan dan cenderung diperlemah jika Prinsip belajar Skinner antara lain sebagai
akibatnya tidak memuaskan. Menurut Ivan berikut:
Petrovich Pavlo (1849-1936), teori pelaziman 1) hasil belajar harus segera diberitahukan
klasik adalah memasangkan stimuli yang netral pada siswa, jika salah dibetulkan dan jika
atau stimuli yang terkondisi dengan stimuli benar diberi penguat;
tertentu yang tidak terkondisikan dan 2) proses belajar harus mengikuti irama dari
melahirkan perilaku tertentu. Setelah yang belajar. Materi pelajaran digunakan
pemasangan ini terjadi berulang-ulang, stimuli sebagai sistem modul;
yang netral melahirkan respons terkondisikan. 3) dalam proses pembelajaran lebih
Pavlo mengadakan percobaan laboratoris dipentingkan aktivitas sendiri, tidak
terhadap anjing. Dalam percobaan ini, anjing digunakan hukuman. Untuk itu, lingkungan
diberi stimulus bersarat sehingga terjadi reaksi perlu diubah untuk menghindari hukuman;
bersarat pada anjing. Contoh situasi percobaan 4) tingkah laku yang diinginkan pendidik
tersebut pada manusia adalah bunyi bel di kelas diberi hadiah dan sebaiknya hadiah
untuk penanda waktu tanpa disadari diberikan dengan digunakannya jadwal
menyebabkan proses penandaan sesuatu variable ratio reinforce dalam pembelajaran
terhadap bunyi-bunyian yang berbeda dari digunakan shapping.
pedagang makan, bel masuk, dan antri di bank. Ternyata tidak semua perilaku dapat
dijelaskan dengan pelaziman. Bandura (1925)
Dari contoh tersebut diterapkan strategi
menambahkan konsep belajar sosial (social
Pavlo, ternyata individu dapat dikendalikan
learning). Ia mempermasalahkan peranan
melalui cara mengganti stimulus alami dengan
penghargaan dan hukuman dalam proses
stimulus yang tepat untuk mendapatkan
belajar. Kaum behaviorisme tradisional
pengulangan respons yang diinginkan.
menjelaskan bahwa kata-kata yang semula tidak
Sementara individu tidak sadar dikendalikan
ada maknanya dipasangkan dengan lambak atau
oleh stimulus dari luar. Belajar menurut teori ini
objek yang punya makna (pelaziman klasik).
adalah suatu proses perubahan yang terjadi
karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan Teori belajar Bandura adalah teori belajar
reaksi. Yang terpenting dalam belajar menurut sosial atau kognitif sosial serta efikasi diri yang
teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. menunjukkan pentingnya proses mengamati
Kelemahan teori ini yaitu belajar hanyalah dan meniru perilaku, sikap dan emosi orang
terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan lain. Teori Bandura menjelaskan perilaku
pribadi dihiraukan. manusia dalam konteks interaksi tingkah laku
timbal balik yang berkesinambungan antara
Skinner (1904-1990) menganggap reward
kognisi perilaku dan pengaruh lingkungan.
dan reinrforcement merupakan faktor penting
Faktor-faktor yang berproses dalam observasi
dalam belajar. Skinner berpendapat bahwa
adalah perhatian, mengingat, produksi motorik,
tujuan psikologi adalah meramal mengontrol
dan motivasi.
tingkah laku. Pada teori ini, guru memberi
penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga Behaviorisme memang agak sukar
anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut menjelaskan motivasi. Motivasi terjadi dalam
dengan operant conditioning. Operant diri individu, sedangkan kaum behavioris hanya
conditioning adalah suatu proses penguatan melihat pada peristiwa-peristiwa eksternal.
perilaku operans yang dapat mengakibatkan Perasaan dan pikiran orang tidak menarik
perilaku tersebut dapat diulang kembali atau mereka. Behaviorisme muncul sebagai reaksi
menghilang sesuai keinginan. pada psikologi ”mentalistik”.
Operant conditioning menjamin respons
terhadap stimuli. Bila tidak menunjukkan
66 Rusli dan Kholik Teori belajar dalam psikologi pendidikan

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI individu sebagai makhluk reaktif yang


memberi respons terhadap lingkungan.
Kesimpulan (7) S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku
Berikut beberapa simpulan mengenai manusia dikendalikan oleh penghargaan
behavioristik. atau reward dan penguatan atau
reinforcement dari lingkungan. Dengan
(1) Teori behavioristik dengan model hubungan
demikian, dalam tingkah laku belajar
stimulus-responsnya mendudukkan orang terdapat jalinan yang erat antara reaksi-
yang belajar sebagai individu yang pasif. reaksi behavioural dengan stimulusnya.
Respons atau perilaku tertentu dengan Guru yang menganut pandangan ini
menggunakan metode pelatihan atau berpendapat bahwa tingkah laku siswa
pembiasaan semata. Munculnya perilaku merupakan reaksi terhadap lingkungan dan
akan semakin kuat bila diberikan penguatan
tingkah laku adalah hasil belajar.
dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
(8) Belajar merupakan peristiwa terbentuknya
(2) Menurut teori ini, dalam belajar yang
asosiasi-asosiasi antara peristiwa yang
penting adalah input yang berupa stimulus disebut stimulus dan respons. Teori belajar
dan output yang berupa respons. Stimulus
ini disebut teori “connectionism”. Ciri-ciri
adalah apa saja yang diberikan guru kepada belajar dengan Trial dan Error, yaitu adanya
pembelajar, sedangkan respons berupa aktivitas, berbagai respons terhadap
reaksi atau tanggapan pembelajar terhadap berbagai situasi, eliminasi terhadap
stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. berbagai respons yang salah, dan kemajuan
Proses yang terjadi antara stimulus dan reaksi-reaksi mencapai tujuan.
respons tidak penting untuk diperhatikan
karena tidak dapat diamati dan tidak dapat (9) Skinner (1904-1990) menganggap reward
diukur. dan reinforcement merupakan faktor
penting dalam belajar. Skinner berpendapat
(3) Faktor lain yang dianggap penting oleh
bahwa tujuan psikologi adalah meramal dan
aliran behavioristik adalah faktor penguatan mengontrol tingkah laku. Pada teori ini guru
(reinforcement). Bila penguatan memberi penghargaan hadiah atau nilai
ditambahkan (positive reinforcement) maka tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori
respons akan semakin kuat. Sebaliknya, jika ini juga disebut dengan operant
respons dikurangi atau dihilangkan conditioning. Operant conditioning adalah
(negative reinforcement) maka respons
suatu proses penguatan perilaku operant
justru malah semakin kuat juga. yang dapat mengakibatkan perilaku
(4) Tokoh-tokoh aliran behavioristik di tersebut dapat diulang kembali atau
antaranya adalah Thorndike, Wats, Clark menghilang sesuai keinginan.
Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. (10) Bandura (1925) mempermasalahkan
(5) Ada tiga hukum belajar yang utama menurut peranan penghargaan dan hukuman dalam
Thorndike, yakni (1) hukum efek, (2) hukum proses belajar, dikenal dengan konsep
latihan, dan (3) hukum kesiapan (Bell, belajar sosial (social learning). Kaum
Gredler, 1991). Ketiga hukum ini behaviorisme tradisional menjelaskan
menjelaskan bagaimana hal-hal tertentu bahwa kata-kata yang semula tidak ada
dapat memperkuat respons. maknanya, dipasangkan dengan lambak atau
(6) Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan objek yang punya makna (pelaziman klasik).
nama teori belajar, karena seluruh perilaku Teori belajar Bandura adalah teori belajar
manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya sosial atau kognitif sosial serta efikasi diri
perubahan perilaku organisme sebagai yang menunjukkan pentingnya proses
pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mengamati dan meniru perilaku, sikap, dan
mau mempersoalkan apakah manusia baik emosi orang lain. Teori Bandura
atau jelek serta rasional atau emosional. menjelaskan perilaku manusia dalam
Behaviorisme hanya ingin mengetahui konteks interaksi tingkah laku timbal-balik
bagaimana perilakunya dikendalikan oleh yang berkesinambungan antara kognitif
faktor-faktor lingkungan. Dalam arti perilaku dan pengaruh lingkungan. Faktor-
tersebut, teori belajar lebih menekankan faktor yang berproses dalam observasi
pada tingkah laku manusia. Memandang
Jurnal Sosial Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 4 Nomor 2, Oktober 2013 67

adalah perhatian, mengingat, produksi belajar, baik sebelum, ketika, ataupun setelah
motorik, dan motivasi. pembelajaran dilaksanakan.

Implikasi
DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan berupaya mengembangkan perilaku Djali. 2011. Psikologi Penddidikan. PT Bumi
kehidupan yang baik. Pendekatan perilaku ini Aksara, Jakarta.
melahirkan beberapa teori dan konsep dari Gage NL dan DC Berliner, 1984. Educational
banyak peneliti. Pendidik berupaya agar dapat Psychology. Houghton Mifflin, Boston.
memahami peserta didik yang belum dewasa. Gredel B. 1991. Belajar dan Membelajarkan.
Perilaku sebelum menguasai atau memahami Rajawali, Jakarta.
dibanding dengan perilaku sesudah menguasai Slavin RE. 2000. Educational Psychology:
atau memahami merupakan objek pengamatan Theory and Practice. Allyn & Bacon, Boston.
dari kelompok behavioris. Perilaku dapat Uno HB dan M Kudrat. 2009. Mengelola
berupa sikap, ucapan, dan tindakan seseorang Kecerdasan dalam Pembelajaran. PT Bumi
sehingga perilaku ini merupakan bagian dari Aksara, Jakarta.
psikologi dinamis. Psikologi dalam pendidikan Yudhawati. 2011. Psikologi Pendidikan. PT Bumi
menggarap masalah tenaga batin, dorongan, dan Aksara, Jakarta.
motif yang memengaruhi perilaku orang-
seorang ataupun kelompok dalam proses

You might also like