Professional Documents
Culture Documents
Tafsir al-Maraghi)
Siapa yang disebut saudara seagama?
• Al-Qur‟an menyebutkan ada 2 saudara seagama yaitu :
1. Anak yatim (al-Baqarah: 220)
2. Orang kafir yang telah memeluk agama Islam (al-Taubah: 11)
• Anak yatim termasuk saudara dalam agama, sehingga bergaul
dengannya, memperhatikan mereka untuk kebaikan/maslahat diri dan
harta mereka (pendidikan, pengelolaan) adalah salah satu bentuk ciri
saudara. (Rasyid Ridah,Tafsir al-Manar)
• Orang musyrik yang telah berhenti memerangi, mengimani Allah dan
Rasul, melaksanakan shalat dan zakat, maka mereka menjadi
saudara seagama, sehingga apa yang berlaku di antara umat muslim,
berlaku juga bagi mereka (hak dan kewajiban). Dengan persaudaraan
ini tidak ada lagi permusuhan dan segala hal seperti sebelum mereka
beriman. Penyebutan shalat menunjukkan sarana paling baik dalam
pengenalan, dan penyebutan zakat untuk menyamakan antara yang
kaya dan fakir. Keduanya dulu tidak dilakukan oleh orang musyrik
karena terjadinya peperangan, (al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi)
Etika dalam Ukhuwah Islamiyah
Bersatu (Ali Imran: 103)
Ayat ini mencela kaum yang memiliki sifat bercerai berai, melalui agama
Islam Allah menumbuhkan dorongan untuk saling bersatu, tolong
menolong dan itu merupakan salah satu kemuliaan (Fakhr al-Din, Mafatih al-Ghaib)
Mendoakan kebaikan dan tidak dengki (al-Hasyr: 10)
Doa untuk muslim lainnya merupakan ibadah yang komprhensif sebagai
bukti rasa kasih sayang, saling menanggung dan perhatian atas
kebahagiaan muslim lain di dunia dan akhirat. (Rasyid Ridha, al-Manar). Ayat ini
mengandung penjelasan dua ciri umat muslim terhadap muslim lainnya,
yakni mendoakan dan menjauhi menyebut aib, termasuk makna ghill
adalah menipu, hasad dan memusuhi. (Fakhr al-Din, Mafatih al-Ghaib)
Mendukung usaha baik saudaranya (Ali „Imran: 156)
Tidak sepatutnya seorang muslim berkata kepada saudaranya yang
muslim “jika kalian pergi untuk berekja atau berdagang, akan meninggal,
jika kalian berperang akan terbunuh”. Sebagai muslim harus memiliki akal
dan pengetahuan yang benar. (al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi) jangan
sampai karena unsur persaudaraan mengakibtakn muncul ungkapan
negatif seperti itu. (Fakhr al-Din, Mafatih al-Ghaib)