You are on page 1of 10

TATA KELOLA ASET BERGERAK DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

(STUDI KASUS PENATAAN ALAT ANGKUTAN DAN ALAT-ALAT BERAT


PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG)
Oleh
Habri Ustila (1401112668)
habriustila@yahoo.com

Pembimbing : Zaili Rusli


Jurusan Ilmu Administrasi - Program Studi Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl. HR Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax 0761-63272
Abstract
Regional assets are an important resource for local government as the main
pillar of original income, therefore it is important for local governments to adequately
manage local assets. In this study the authors limit the assets of the regions in question are
movable assets in the form of transportation equipment and heavy equipment of the public
works and spatial planning, moving assets in the form of equipment and heavy equipment
needs special attention in the governance or management, related to the asset management
according to Sugiama (2013:15) interpreted as a science and art to guide wealth
management that includes the process of planning the asset needs, obtaining inventory,
performing legal audits, appraising, operating, maintaining, renewing or eliminating to
transfer assets effectively and efficiently. This study aims to describe the management of
moving assets in the form of transportation equipment and heavy equipment at the office
work general and spatial planning of kuantan singing regency as well as factors affecting
the governance of assets. The method used is qualitative descriptive data collection by
observation, interview and documentation. The result of the study describe that the
governance of moving assets on the public works department and spatial planning of
kabupaten kuantan singing regency there are weaknesses in the planning for budget
maintenance and maintenance of asset and standard operating procedures in the
implementation of asset governance. Factual factors that influence the governance of
assets, human resources, budgeting and standard operating procedures in asset asset
settlement.
Keywords: Management, Asset, Assets Management

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 1


Latar Belakang (STUDI KASUS PENATAAN ALAT
Alat berat dan alat angkutan ANGKUTAN DAN ALAT-ALAT
merupakan potensi PAD yang cukup BERAT PADA DINAS PEKERJAAN
potensial, namun sumbangan retribusi UMUM DAN PENATAAN RUANG)
tersebut masih sangat minim serta belum
menunjukkan kontribusi yang cukup Rumusan Masalah
signifikan terhadap peningkatan PAD. 1. Bagaimana tata kelola aset
Hal tersebut disebabkan oleh belum bergerak oleh Dinas Pekerjaan
maksimalnya pengelolaan aset peralatan Umum dan Penataan Ruang
berat baik dari segi ketersediaan peralatan Kabupaten Kuantan Singingi ?
berat itu sendiri maupun dari segi 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
berbagai pihak yang menjadi pengguna tata kelola aset bergerak oleh
atau penyewa dari peralatan berat. Dinas Pekerjaan Umum dan
Pengelolaan yang dimaksudkan dalam hal Penataan Ruang Kabupaten
ini adalah bagaimana daerah dapat Kuantan Singingi ?
mengelola aset peralatan berat tersebut, Tujuan Penelitian dan Manfaat
sehingga peralatan berat tersebut dapat Penelitian
memberikan manfaat terhadap 1. Tujuan Penelitian
peningkatan PAD dari sektor retribusi. Adapun tujuan penelitian ini adalah
Alat berat dan alat angkutan untuk:
adalah aset dengan biaya pemeliharaan a. Untuk mengetahui bagaimana
yang tinggi karena membutuhkan tata kelola aset bergerak oleh
perawatan khusus. Selain itu onderdil Dinas Pekerjaan Umum dan
yang mahal membuat aset yang satu ini Penataan Ruang Kabupaten
rawan pencurian, sehingga mambutuhkan Kuantan Singingi
pengawasan dari pihak terkait yang b. Untuk mengetahui Faktor-
mengelola. Namun hal ini tentu saja faktor apa saja yang
berbanding lurus dengan potensi PAD mempengaruhi tata kelola aset
yang dimiliki alat-alat ini jika dikelola bergerak oleh Dinas Pekerjaan
dengan benar. Selain segi ekonimis alat Umum dan Penataan Ruang
berat dan alat angkutan juga mempunya Kabupaten Kuantan Singingi.
manfaat dan kegunaan yang luar biasa
besar manfaatnya untuk masyarakat, 2. Manfaat Penelitian
misalnya saat terjadi bencana. Alat-alat Dari tujuan diatas diharapkan
ini akan sangat berguna untuk penelitian ini dapat bermanfaat
penanggulangan pasca terjadi bencana, sebagai berikut:
membantu masyarakat serta timsar. 1. Secara Teoritis
Berdasarkan pada fenomena a. Untuk pengembangan ilmu
permasalahan maka perlu dilakukan pengetahuan administrasi
penelitian lebih lanjut untuk Negara khususnya untuk
mengidentifikasi fakta-fakta yang ada manajemen aset
dilapangan dengan judul penelitian: b. Sebagai bahan informasi
TATA KELOLA ASET BERGERAK bagi peneliti dan pihak lain
DI KABUPATEN KUANTAN yang ingin melanjutkan
SINGINGI atau meneliti dengan

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 2


kajian permasalahan yang 2. Organizing (Pengorganisasian)
sama. yaitu suatu proses dan rangkaian
2. Secara Praktis kegiatan dalam pembagian kerja
Secara praktis yang direncanakan untuk
diharapkan hasil penelitian ini diselesaikan oleh anggota
bias digunakan sebagai bahan kelompok pekerjaan,penentuan
masukan atau referensi bagi hubungan pekerjaan, yang baik
Pemerintah Daerah Kabupaten diantara mereka, serta pemberian
Kuantan Singingi dalam lingkungan dan fasilitas pekerjaan
melakukan tata kelola aset yang kondusif.
daerah, khususnya aset 3. Actuating (Pengarahan) yaitu
bergerak. suatu rangkaian kegiatan untuk
memberikan petunjuk atau intruksi
Konsep Teori dari seorang atasan kepada
1. Manajemen bawahan atau kepada orang yang
menurut G.R. Terry, (2014) diorganisasikan dalam kelompok
mendefinisikan Manajemen merupakan formal dan untuk pencapaian
suatu proses yang khas terdiri dari tujuan bersama.
tindakan-tindakan perencanaan, 4. Controlling (pengawasan)
pengorganisasian, mengerakkan, dan merupakan suatu proses dan
mengendalikan, yang dilakukan untuk rangkaian kegiatan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang mengusahakan agar suatu
telah ditentukan melalui pemanfaatan pekerjaan dapat dilaksanakan
sumber daya manusia dan sumber daya sesuai dengan rencana yang telah
lainnya. ditetapkan dan tahapan yang harus
Manajemen merupakan upaya dilalui.
mengatur sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan organisasi yang 2. Konsep Aset
telah ditetapkan. Manajemen yang baik Aset menurut Pernyataan Standar
akan memudahkan terwujudnya tujuan Akuntansi Pemerintahan (PSAP) adalah
yang ingin dicapai. sumber daya ekonomi yang dikuasai
Teori manajemen berdasarkan dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai
teori yang dikemukakan oleh Terry akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
(2006) sebagai berikut; mana manfaat ekonomi dan atau sosial di
1. Planning (Perencanaan) yaitu masa depan diharapkan dapat diperoleh,
pengambilan keputusan suatu baik oleh pemerintah maupun
proses dan rangkaian kegiatan masyarakat, serta dapat diukur dalam
untuk menetapkan tujuan terlebih satuan uang, termasuk sumber daya
dahulu pada suatu jangka nonkeuangan yang diperlukan untuk
waktu/periode tertentu serta penyediaan jasa bagi masyarakat umum
tahapan/langkah-langkah yang dan sumber-sumber daya yang dipelihara
harus ditempuh untuk mencapai karena alasan sejarah dan budaya.
tujuan tersebutPerspektif Yusuf (2015:164) harta kekayaan
kelancaran rutinitas dan tiadanya daerah atau aset daerah adalah segala
masalah benda, baik bergerak maupun tidak

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 3


bergerak, yang dimiliki atau dikuasai oleh penghapusan dan penjualan aset
Negara atau daerah. Pengertian dimiliki daerah,
atau dikuasai oleh daerah tersebut dapat 2. Terciptanya efesiensi dan efektivitas
berupa penguasaan secara langsung oleh penggunaan aset daerah,
badan-badan hukum negara atau daerah. 3. Pengamanan aset daerah
Pada tingkat pemerintah pusat dikuasai 4. Tersedianya data atau informasi
oleh departemen atau lembaga, sedangka yang akurat mengenai jumlah
pada tingkat pemerintah daerah oleh dinas kekayaan daerah.
atau badan atau kantor. Menurut Sugiama (2013:15)
Mahmud (2010:146) menyatakan secara definitif manajemen aset adalah
bahwa aset daerah dapat di kategorikan ilmu dan seni untuk memandu
menjadi dua yaitu: pengelolaan kekayaan yang mencakup
1. Barang tidak bergerak yang meliputi proses merencanakan kebutuhan aset,
tanah, bangunan gedung, bangunan mendapatkan, menginventarisasi,
air, jalan dan jembatan, instalasi, melakukan legal auditn menilai,
jaringan, serta monument atau mengoperasikan, memelihara,
bangunan bersejarah. membaharukan atau menghapuskan
2. Barang bergerak, antara lain mesin, hingga mengalihkan aset secara efektif
kendaraan, peralatan (meliputi: alat dan efisien.
berat, alat angkutan, alat bengkel, alat
pertanian, alat kantor, dan rumah Metode Penelitian
tangga, alat astudio, alat kedokteran, 1. Jenis Penelitian
alat laboraturium dan alat keamanan), Jenis penelitian yang dilakukan
buku atau perpustakaan, barang adalah metode penelitian deskriptif
bercorak kesenian dan kebudayaan, kualitatif, yaitu menggambarkan atau
hewan atau ternak dan tanaman dan menjelaskan realitas masalah yang
sebagainya. kompleks, dengan memberikan jawaban
terhadap permasalah yang ada pada saat
3. Konsep Manajemen Aset penelitian dilakukan dengan cara
Manajemen aset merupakan salah menggambarkan berdasarkan fakta-fakta
satu profesi atau keahlian yang belum yang ada dilapangan. Peneliti
sepenuhnya berkembang dan popular menggunakan metode penelitian
dimasyarakat. Manajemen aset adalah deskriptif kualitatif agar dapat memahami
satu ilmu unutk memandu pengelolaan makna dibalik data yang tampak dan
kekayaan negara atau daerah berdasarkan melakukan eksplorasi untuk memperjelas
asas fungsional, kepastian hukum, fenomena permasalahan yang terjadi.
transparansi dan keterbukaan, efisiensi,
akuntabilitas, dan kepastian nilai sehingga 2. Lokasi Penelitian
tercapai tujuan pengelolaan aset daerah Adapun lokasi dilakukannya
yaitu: penelitian ini adalah di Dinas Pekerjaan
1. Terwujudnya ketertiban Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
administrasi mengenai kekayaan Kuantan Singingi. Alasannya, karena
daerah, baik menyangkut berdasarkan pantauan dilapangan saat ini
inventarisasi tanah dan bangunan, di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
sertifikasi kekayaan daerah, Ruang Kabupaten Kuantan Singi terjadi

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 4


permasalahan yaitu tidak terkelolanya secara tidak langsung melalui Peraturan
aset daerah berupa alat berat dan alat Daerah Kabupaten Kuantan Singingi
angkutan dengan benar. Hal ini Nomor 13 Tahun 2011, dokumen,
ditunjukkan dengan adanya sejumlah alat laporan-laporan, buku-buku, jurnal dan
berat rusak yang dibiarkan begitu saja . data lainnya yang relevan dengan tujuan
penelitian.
3. Informan Penelitian
Penelitian ini menggunakan 5. Teknik Pengumpulan Data
informasi dari narasumber yang 1. Observasi
kemudian disebut sebagai informan Observasi adalah pengamatan
penelitian. Informan dalam penelitian ini yang dilakukan penulis secara sistematis
ditentukan dengan teknik purposive yang dan sengaja dilakukan dengan
berarti bahwa informasi dipilih dengan menggunakan alat indera terutama mata
Kriteria-kriteria atau ciri-ciri khusus dan telingan terhadap kejadian-kejadian
sesuai dan memiliki kompetensi untuk yang berlangsung, dimana peneliti datang
memberikan informasi dan data, Informan ketempat penelitian yaitu Dinas Pekerjaan
dalam penelitian ini berasal dari internal Umum dan Penataan Ruang Kab.
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Kuantan singing untuk melakukan
Ruang Kabupaten Kuantan Singingi dan pengamatan terhadap masalah yang
beberapa orang dari luar Dinas Pekerjaan terjadi. Dalam hal ini peneliti juga
Umum dan Penataan Ruang Kab. melakukan observasi awal untuk melihat
Kuantan Singingi. Adapun informan masalah yang terjadi yang kemudian
dalam penelitian ini adalah sebagai ditindak lanjuti dengan observasi yang
berikut: lebih mendalam lagi mengenai
a. Kepala Bagian Bidang Aset manajemen aset daerah di Kabupaten
BPKAD Kuantan singingi.
b. Sub Bagian Umum Dinas 2. Wawancara
PUPR Wawancara merupakan metode
c. UPTD ALKAL yang digunakan untuk memperoleh
d. Operator informasi secara langsung dan dalam
tidak berstruktur dan individual. Dengan
4. Jenis dan Sumber Data wawancara data yang diperoleh akan
Data primer adalah sumber data lebih mendalam, karena dapat menggali
penelitian yang diperoleh secara langsung pemikiran atau pendapat secara detail.
dari sumber aslinya yang berupa Wawancara tidak berstruktur adalah
wawancara, jajak pendapat dari individu wawancara dimana pewancara dapat
atau kelompok (orang) maupun hasil dengan leluasa memberikan pertanyaan
observasi dari suatu objek, kejadian atau dari berbagai segi dan arah untuk
hasil pengujian (benda). Dengan kata lain, mendapatkan informasi secara lengkap
peneliti membutuhkan pengumpulan data dan mendalam. Wawancara tidak
dengan cara menjawab pertanyaan riset berstruktur sangat memadai dalam
(metode survei) atau penelitian benda penelitian kualitatif.
(metode observasi).
Data Sekunder adalah data yang
diperoleh melalui sumber kedua atau

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 5


6. Analisis Data proposisi. Kesimpulan terakhir
Analisis data yang penulis tergantung pada besarnya
gunakan adalah analisis model interaktif. kumpulan-kumpulancatatan
Menurut Miles dan Huberman dalam lapangan, pengkodean,
Patilima (2011:100) analisa model penyimpangan dan metode
adalah interaktif ini memiliki tiga pencairan ulang yang digunakan.
komponen analisis yaitu reduksi data, Namun disini penarikan
penyajian data dan penarikan kesimpulan kesimpulan hanya sebagian dari
dilakukan dengan bentuk interaktif suatu kegiatan dari konfigurasi
dengan proses pengumpulan data sebagai yang utuh. Pembuktian kembali
suatu siklus. atau verifikasi dapat dilakukan
1. Reduksi Data untuk mencari pembenaran dan
Pada tahap ini dilakukan proses persetujuan sehingga validitas
pemilihan, perumusan perhatian dapat tercapai.
ada penyederhanaan,
pengabstrakan dan informasi data HASIL PENELITIAN DAN
yang mucul dari catatan-catatan PEMBAHASAN
lapangan sehingga menajamkan
menggolongkan, mengarahkan, 1.1 Tata kelola aset bergerak oleh
membuang yang tidak perlu dan Dinas PUPR Kabupaten
mengorganisasikan data dengan Kuantan Singingi
cara sedemikian rupa hingga Dalam penelitian ini, penulis
kesimpulan akhirnya dapat ditarik memfokuskan permasalahan yang dapat
dan diverifikasi. menerangkan bagaimana pelaksanaan
2. Penyajian data Tatakelola Aset Bergerak di Kabupaten
Selanjutnya dilakukan penyajian Kuantan Singingi (Studi Kasus Penataan
data. Penyajian yang dimaksud Alat Berat dan Alat Angkutan Pada Dinas
adalah sekumpulan informasi PUPR). Untuk mengetahui bagaimana
tersusun yang member tatakelolanya, penulis menggunakan
kemungkinan adanya penarikan konsep teori yang dikemukakan oleh
kesimpulan dan pengambilan Sugiama. Dimana dalam Pengelolaan
tindakan. Penyajian yang Aset berpandangan ada 9 tahap siklus
digunakan penelitian ini adalah pengelolaan aset, yaitu:
teks naratif, dimana peneliti akan a. Perencanaan kebutuhan aset, Pihak
menyederhanakan informasi yang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
kompleks kedalam kesatuan Ruang Kabupaten Kuantan Singingi
bentuk yang disederhanakan dan telah melaksanakan tugasnya dalam
selektif yang mudah dipahami. perencanaan dengan baik sesuai
3. Menarik Kesimpulan dan dengan peraturan perundang-
Verifikasi undangan. Tahapan-tahapan dan
Dari pengumpulan data, peneliti proses perencanaan dilakukan sesuai
memulai mencari arti benda- prosedur berdasarkan Peraturan
benda, pola-pola penjelasan, Menteri Dalam Negeri Nomor 19
konfigurasi-konfigurasi yang Tahun 2016 Tentang Pedoman
mungkin, alur sebab-akibat, dan Pengelolaan Barang Milik Daerah dan

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 6


Peraturan Pemerintah Nomor 27 d. Legal Audit, berhubungan dengan hal
Tahun 2014 yang menjelaskan 3 alur legal audit dalam Tata Kelola Aset di
proses perencanaan dan penganggaran Dinas PUPR Kabupaten Kuantan
BMD. Singingi yang melakukan legal audit
b. Pengadaan aset, Pihak Dinas tersebut adalah pihak independen
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang paham yang mempunyai kuasa
Kabupaten Kuantan Singingi telah unutk melakukan legal audit yaitu
melaksanakan tugasnya dalam pihak Inspektorat Jendral, pihak
pengadaan aset dengan baik sesuai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
dengan peraturan perundang- sebagai auditor pelaksanaan Penataan
undangan, pengadaan aset terakhir Kelola Aset pada Dinas PUPR
yang dilakukan Dinas Pekerjaan Kabupaten Kuantan Singingi.
Umum dan Penataan Ruang e. Penilaian aset, didalam hal penilaian
Kabupaten Kuantan Singingi yaitu aset yang ada di Dinas Pekerjaan
dengan sistem tender yang Umum dan Penataan Ruang
dilaksanakan berpedoman pada Kabupaten Kuantan Singingi, yang
Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 melakukan penilaian terhadap BMD
tentang pelaksanaan dan proses tersebut adalah pihak dari Direktorat
pengadaan barang atau jasa melalui Jenderak dan Keuangan Negara
tender atau lelang. (DJKN).
c. Inventarisasi aset, inventarisasi aset f. Pengoperasian dan Pemeliharaan aset,
tidak sepenuhnya dilakukan Pihak saat ini pihak Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan dan Penataan Ruang Kabupaten
Ruang Kabupaten Kuantan Singingi, Kuantan Singingi sudah melakukan
inventarisasi aset dibantu oleh pengoperasian dan pemeliharaan aset
BPKAD sub bagian ASET Kabupaten dengan baik sebagai upaya untuk
Kuantan Singingi. Dalam melakukan mengoptimalkan pemanfaatan aset
tugasnya pihak Dinas Pekerjaan namun masih harus terus berbenah
Umum dan Penataan Ruang untuk tata kelola aset yang lebih baik
Kabupaten Kuantan Singingi telah karena terkendala beberapa hal yaitu
melaksanakan tugasnya dalam SDM, anggaran dan SOP yang masih
inventarisasi aset dengan cukup baik dalam proses penggodokan.
yaitu dengan pecatatan dan laporan g. Pembaharuan atau Rejuvenasi aset,
berkala serta labeling dak kodefikasi upaya rejuvenasi yang dilakukan oleh
aset, meskipun begitu inventarisasi pihak Dinas Pekerjaan Umum dan
aset yang dilakukan belum begitu baik Penataan Ruang Kabupaten Kuantan
karena tidak adanya SOP dengan Singingi yaitu dengan melakukan
alasan masih dalam proses perbaikan, mengganti suku cadang
penggodokkan, hal tersebut tidak bisa pada alat berat atau alat angkutan
dijadikan alasan mengingat yang rusak agar bisa tetap beroperasi
pentingnya SOP dalam Tata Kelola dan dimanfaatkan.
Aset sebagai tolak ukur atas kinerja h. Penghapusan aset, aset berupa alat
atau pemanfaatan dari alat tersebut berat dan alat angkutan yang berada di
apakah sesuai dengan standar atau bawah pengawasan Dinas Pekerjaan
tidak. Umum dan Penataan Ruang

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 7


Kabupaten Kuantan Singingi belum penghapusan karena resiko
pernah dilakukan penghapusan tanggungjawab kerugian
sehingga terjadi penumpukkan aset Negara bila dasar
yang rusak dan sudah tidak bisa oenghapusan tidak kuat
digunakan lagi. Hal ini disebabkan setelah dilakukan pemeriksaan
rumitnya proses penghapusan dan oleh auditor yang mempunyai
keengganan para pihak terkait untuk kuasa dalam audit
pelaksanaan proses penghapusan, danpenetapan status aset
keengganan tersebut terjadi karena menyebabkan penumpukan
adanya resiko tanggung jawab aset yang rusak dan tidak bisa
kerugian Pemda bila dasar digunakan lagi.
penghapusannya tidak kuat setelah c. Anggaran, ketepatan
diperiksa oleh auditor atau aparat perencanaan anggaran yang
penegak hukum. dialokasikan dalam hal
i. Pengalihan atau Pemindahtanganan melakukan perawatan
melalui penjualan, pengibahan, terhadap BMD yang ada di
penyertaan modal, atau pemusnahan Dinas Pekerjaan Umum dan
aset, pihak Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Kabupaten
dan Penataan Ruang Kabupaten Kuantan Singingi. Minimnya
Kuantan Singingi belum pernah anggaran yang dialokasikan
melakukan pengalihan atau adalah salah satu faktor
pemindahtangan aset. penghambat dalam
pengelolaan BMD.
1.2 Adapun faktor-faktor yang d. Standar Operasional Prosedur
mempengaruhi Tata Kelola Aset (SOP), Dinas Pekerjaan
Bergerak oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Kuantan Singingi belum mempunyai SOP
adalah sebagai berikut: sehingga mempengaruhi
a. Sumber daya manusia, Tatakelola aset yang ada di
dibutuhkan pembinaan Dinas Pekerjaan Umum dan
terhadap petugas terkain Penataan Ruang Kabupaten
didalam pengelolaan BMD Kuantan Singingi. SOP adalah
yang ada di Dinas Pekerjaan lemen penting untuk mencapai
Umum dan Penataan Ruang tata kelola BMD yang lebih
Kabupaten Kuantan Singingi baik.
agar tatakelola lebih efektif
dan efisien dalam aspek KESIMPULAN
waktu, anggaran dan lainnya Dari hasil pembahasan
sehingga bisa lebih baik lagi sebelumnya, penulis menyimpulkan
dalam tata kelola BMD. bahwa Tata Kelola Aset Bergerak di
b. Pengahapusan aset, rumitnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
proses penghapusan dan Ruang Kabupaten Kuantan Singingi
keengganan para pihak terkait masih sangat perlu perbaikan karena dari
untuk pelaksanaan proses indikator-indikator yang di teliti masih

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 8


banyak terdapat kekurangan-kekurangan, Laporan Keuangan Pemerintah
ada beberapa hal yang perlu diperbaiki Kota Padang. E-Journal
didalam pelaksanaannya dan harus Universitas Negeri Padang.
berbenah didalam proses Tata Kelola Dwiputrianti, Septiana. 2017.
BMD. Pengelolaan Aset Peralatan Berat
Seperti halnya SOP yang belum Di Dinas Pekerjaan Umum Kota
juga ada, perencanaan anggaran untuk Gunung Sitoli. E-Journal STIA
pemeliharaan dan perawatan aset, dan LAN Bandung
beberapa indikator lainnya yang belum Fertana, Endang (2013). Manajemen Aset
sesuai. meskipun masih banyak Kendaraab Dinas Roda Empat
kekurangan untuk beberapa indikator Pada Sekretariat Daerah
seperti prosedur pengadaan dan atau Kabupaten Merangin. E-Journal
pengadaan aset sudah sesuai dengan Universitas Andalas
prosedur dan peraturan yang berlaku. FH, KH. 2013. Analisis Pelaksanaan
Penatausahaan Dan Akuntansi
SARAN Aset Tetap Pada DPKA Kota
Berdasarkan kesimpulan yang Padang. E-Journal Universitas
penulis uraikan diatas maka dapat Negeri Padang
direkomendasikan saran-saran sebagai Hilma, Firoza KH. 2013. Analisis
berikut: Pelaksanaan Penatausahaan Dan
1. Pembuatan SOP yang disegerakan Akuntansi Aset Tetap Pada DPKA
agar Tata Kelola Aset yang lebih Kota Padang. E-Journal
baik dapat tercapai dan adanya Universitas Negeri Padang
tindak lanjut terhadap aset-aset Kalangi, CLYD. 2017. Analisis
yang rusak atau tidak terpakai. Pengelolaan Barang Milik
2. Perencanaan penganggaran Daerah di Kabupaten Minahasa
perawatan dan pemeliharaan agar Utara (Studi Kasus Pada Badan
lebih diperhitungkan dalam Keuangan Kabupaten Minahasa
penyusunan anggaran, hal ini Utara). E-Journal Universita Sam
dilakukan untuk menghidari Ratulangi.
overbudget jika terjadi kerusakan- Niu, FAL. 2017. Analisis Pengelolaan
kerusakan pada aset. Sehingga Aset Pemerintah Daerah
tidak terjadi lagi penelantaran aset Kabupaten Bolaang Mongondow.
yang rusak karena terkendala E-Journal Unsrat. Universitas
maslah anggaran. Samratulangi
3. Meningkatkan kualitas SDM Moleong.2010. Metode Penelitian
dengan melakukan pembinaan Kualitatif. Bandung:Remaja
terhadap pihak terkait yang Rosda Karya.
bertanggung jawab atas BMD Pauweni, Sherly. 2017. Pengaruh
yang ada dan Inventarisasi, Legal Audit,
Penilaian dan Kondisi Aset
DAFTAR PUSTAKA terhadap Optimalisasi
Anshari, E.S. 2016. Pengaruh Pemanfaatan Aset pada
Pengelolaan Barang Milik Pemerintah Daerah Kabupaten
Daerah Terhadap Kualitas Bone Bolango. E-Journal Unsrat

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 9


Sangaji, SM. 2018. The Impact Of Asset Pekanbaru (Studi Kasus Mobil
Inventory On Legal Audit And Dinas). Pekanbaru: pustaka FISIP.
Asset Valuation (Case Study At https://e-katalog.lkpp.go.id
Bandung City Government). E- http://www.RadarJakarta.com/berita-
Journal BPK Jakarta 1974-lkpp-luncurkan-ekatalog-
Saraun, FMA. 2016. Evaluasi alat-berat-dan-bahan-pabrikasi-
Perencanaan Dan Pengadaan .html
Aset Pada Bpkbmd Kabupaten http://kuansingterkini.com//berita/detail/7
Minahasa. E-Journal Unsrat 714/2018/02/23/3-tahun-terlantar-dan-
Siregar,D.D.2004. Manajemen Aset. rusak-di-dhamasraya,-bpkad-berjuang-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. tarik-grader-ke-kuansing
Siswanto, H.B.2005. Pengantar http://www.jurnal.bpk.go.id/index.php/T
Manajemen. Jakarta: Ikrar AKEN/article/view/140/73
Mandiri Abadi.
Soleh, Chabib dan Rochmansjah, Heru.
2010. Pengelolaan Keuangan da
Aset Daerah. Bandung: Fokus
Media.
Sugiama A. Gima. 2013. Manajemen Aset
Pariwisata. Bandung: Alfabeta.
Sutarto. 2005. Dasar-dasar Organisasi.
Yogyakarta: UGM Pers.
Sutedi, Adrian. 2009. Tinjauan Hukum
Pertanahan. Jakarta: Pradnya
Paramitha.
Suwanda, Dadang. 2015. Optimalisasi
Pengelolaan Aset Pemda. Jakarta
Pusat: Penerbit PPM
Terry, George R. 2006. Asas-asas
Manajemen. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Yusuf, M. 2015. 8 Langkah Pengelolaan
Aset Daerah. Jakarta Selatan:
Salemba Empat.
Dokumen
Peratuaran Daerah Kabupaten Kuantan
Singingi Nomor 13 Tahun 2011
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
19 Tahun 2016
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
108 Tahnu 2016
Karya Ilmiah dan Sumber Lain
Ima, Nike.2016 Manajemen Aset Daerah
Oleh Badan Pengelolaan
Keuangan Dan Aset Daerah Kota

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 10

You might also like