You are on page 1of 10

Jurnal Administrasi Publik

Koordinasi Camat Dalam Implementasi Program Nasional


Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan Di Kecamatan
Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara

BRYAN F. RATELA
SONNY . P. I. ROMPAS
JOORIE M RURU

ABSTRACT
District head as leaders of districts is one of the principals in the district PNPM that as Trustees
implementation to villages in the districts. Therefore the Head role in coordinating the implementation
of PNPM Mandiri districts. The purpose of this study was to determine how the district head
coordination in the implementation of PNPM Rural in the district Pasan Southeast Minahasa Regency.
This study used qualitative methods. The focus of research is camat coordination in planning activities
and in the implementation of activities funded by PNPM Mandiri. Data sources / informants drawn
from elements PNPM actors at the district level and village level, as many as 15 people. Collecting data
using interview techniques. While the analysis of data using qualitative analysis techniques interactive
model of Miles and Hubernan.
The results showed: (1) Coordination Head PNPM Mandiri in planning activities carried out
effectively through inter-village meetings (MAD) Dissemination and Proposed Priority MAD discuss
and rank the proposed activities, and through MAD Determination Proposal for decision making.
With the coordination of the planning of these activities so that the activities set out in the villages can
fit the needs of local communities; (2) Coordination Head in the implementation of PNPM Mandiri
activities carried out effectively through Early in the District Coordination Meeting, Meeting
Evaluation, Monitoring and Auditing, and Reporting. With District head coordination in the
implementation of activities dilaksanakanpada activities so that villages can run orderly, smoothly and
successfully.
The research results provide the conclusion that the sub-district coordination in the implementation of
PNPM Rural in the district Pasan Southeast Minahasa Regency implemented effectively.
Based on the results of this penellian it can be recommended some suggestions: (1) Coordination Head
PNPM Mandiri in planning activities need to be improved. In this case the sub-district must provide
guidance and direction effectively against all perpetrators of PNPM Mandiri in the district and in the
village; (2) Coordination Head in the implementation of PNPM Mandiri still needs to be improved. In
this case the sub-district should be more frequent visits to villages to monitor, inspect and supervise the
implementation of PNPM Mandiri.

Keywords: District head coordination, implementation of PNPM Mandiri

PENDAHULUAN tersebut mendorong pemerintah


Masalah kemiskinan di Indonesia untuk terus melakukan
Indonesia bukan hanya menjadi upaya terobosan penanggulangan
fenomena yang terus aktual tetapi kemiskinan dengan mencanangkan
menjadi masalah yang belum pernah dan melaksanakan berbagai paket
terpecahkan secara tuntas. Kenyataan program. Salah satu program

1
Jurnal Administrasi Publik

penanggulangan kemiskinan yang mendayagunakan sumberdaya lokal;


dilaksanakan oleh pemerintah sejak (3) mengembangkan kapasitas
tahun 2007 hingga sekarang ini ialah pemerintah desa dalam memfasilitasi
Program Nasional Pemberdayaan pembangunan partisipatif; (4)
Masyarakat (PNPM) Mandiri yang mengembangkan prasarana/sarana
terdiri dari PNPM Mandiri Perdesaan, sosial dasar dan ekonomi yang
dan PNPM Mandiri Perkotaan. diprioritaskan oleh masyarakat; (5)
PNPM Mandiri ini merupakan melembagakan pengelolaan dana
pengganti atau kelanjutan dari bergulir; dan (6) mengembangkan
Program Pengembangan Kecamatan kerjasama antar pemangku
(PPK) yang dilaksanakan sejak tahun kepentingan dalam upaya
1998 sampai tahun 2006. penanggulangan kemiskinan.
PNPM Mandiri Perdesaan Kegiatan yang dibiayai melalui dana
adalah program untuk mempercepat PNPM Mandiri Perdesaan adalah: (1)
penanggulangan kemiskinan secara kegiatan pembangunan atau perbaikan
terpadu dan berkelanjutan. Visi sarana dasar yang dapat memberikan
program ini adalah terciptanya manfaat secara ekonomi bagi masyarakat
kesejahteraan dan kemandirian miskin; (2) kegiatan peningkatan bidang
masyarakat miskin perdesaan. Tujuan pelayanan kesehatan dan pendidikan,
umum program ini ialah termasuk pendidikan nonformal; (3)
meningkatkan kesejahteraan dan kegiatan peningkatan
kesempatan kerja masyarakat miskin kapasitas/keterampilan kelompok usaha
di perdesaan dengan mendorong ekonomi terutama kelompok usaha yang
kemandirian dalam pengambilan berkaitan dengan produksi berbasis
keputusan dan pengelolaan sumberdaya lokal; dan (4) penambahan
pembangunan. Sedangkan tujuan permodalan kegiatan simpan pinjam
khusus program ini adalah : (1) untuk kelompok perempuan (SPP).
meningkatkan partisipasi seluruh Kecamatan Pasan merupakan salah satu
masyarakat, khususnya masyarakat dari 12 kecamatan di Kabupaten
miskin dan kelompok perempuan Minahasa Tenggara penerima PNPM-
dalam pembangunan; (2) Mandiri. Sejak Kecamatan Pasan
melembagakan pengelolaan diresmikan pada tahun 2010 (hasil
pembangunan partisipatif dengan pemekaran dari kecamatan Ratahan)

2
Jurnal Administrasi Publik

sampai dengan tahun 2014 mendapatkan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan


kucuran dana PNPM Mandiri. Dana di Kecamatan Pasan Kabupaten
PNPM-Mandiri tersebut dialokasikan 0LQDKDVD 7HQJJDUD´
kepada semua desa yang ada di wilayah
METODE PENELITIAN
kecamatan Pasan, dan digunakan untuk
membiayai kegiatan pembangunan A. Metode Yang Digunakan
beberapa sarana/prasarana dasar Metode penelitian yang digunakan dalam
khususnya ekonomi, dan untuk modal penelitian ini adalah metode kualitatif.
kegiatan simpan pinjam kelompok Bogdan dan Taylor (dalam Moleong,
perempuan (SPP). 2006) menjelaskan bahwa metode
Semua pelaku PNPM Mandiri Perdesaan kualitatif adalah prosedur penelitian yang
baik di tingkat kecamatan maupun di menghasilkan data dekriptif berupa kata-
tingkat desa tersebut perlu kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dikoordinasikan dengan efektif oleh dan perilaku yang dapat diamati. Bungin
Camat selaku pembina pelaksanaan (2010) mengatakan bahwa penelitian
PNPM Mandiri kepada desa-desa di kualitatif bertujuan menggali dan
wilayah kecamatan, sehingga tercipta membangun suatu preposisi atau
sinkronisasi dan harmonisasi serta menjelaskan makna dibalik realita.
keterpaduan kegiatan-kegiatan yang Menurut Arikunto (2002), penelitian
dibiayai dengan dana PNPM Mandiri kualitatif pada umumnya merupakan
pada setiap desa di wilayah kecamatan penelitian nonhipotesis sehingga dalam
yang bersangkutan. Dalam hal ini proses penelitiannya tidak perlu
koordinasi camat dalam implementasi mengajukan suatu hipotesis. Oleh karena
PNPM Mandiri Perdesaan diperlukan itu dalam penelitian ini penulis
baik dalam tahap perencanaan kegiatan mengembangkan konsep-konsep.
maupun dalam tahap pelaksanaan menghimpun fakta, mengklasifikasi data,
kegiatan. menganalisis dan menafsirkan data, akan
Atas pertimbangan hal-hal yang diuraikan tetapi tidak melakukan pengujian
di atas, maka penulis dalam rangka hipotesis.
penyusunan skripsi tertarik untuk B. Fokus Penelitian dan Definisi
mengangkat tema/judul penelitian Konsepsional
³.RRUGLQDVL &DPDW 'DODP Implementasi Sesuai dengan perumusan masalah yang
Program Nasional Pemberdayaan sudah dikemukakan, maka yang

3
Jurnal Administrasi Publik

merupakan fokus penelitian ini ialah Kegiatan PNPM Mandiri di


³NRRUGLQDVL &DPDW GDODP LPSOHPHQWDVL Kecamatan. Data sekunder yang
3130 0DQGLUL 3HUGHVDDQ´ )RNXV dikumpulkan berupa data kuantitatif
penelitian tersebut didefinisikan secara ataupun kualitatif yang berfungsi
konsepsional sebagai upaya atau tindakan sebagai penunjang/pendukung data
yang dilakukan oleh Camat untuk primer.
menciptakan atau mewujudkan
keserasian, keselarasan, sinkronisasi dan D. Informan Penelitian
integrasi pelaksanaan PNPM Mandiri Sesuai dengan sifat penelitian kualitatif
Perdesaan di desa-desa di wilayah yang tidak mementingkan jumlah
kecamatan. Koordinasi Camat terhadap informan sampel, tetapi lebih
implementasi PNPM Mandiri tersebut mementingkan isi (content), relevansi,
meliputi koordinasi dalam perencanaan sumber yang benar-benar dapat
kegiatan dan dalam pelaksanaan kegiatan memberikan informasi baik mengenai
yang dibiayai oleh dana PNPM Mandiri orang, peristiwa atau hal, maka teknik
Perdesaan pada desa-desa. yang tepat untuk menentukan sumber
GDWD LQIRUPDQ DGDODK ³SXUSRVLYH
C. Jenis Data VDPSOLQJ´ \DLWX SHQHQWXNDQ LQIRUPDQ
Data yang dikumpulkan untuk dalam sumber data secara sengaja atau
penelitian ini adalah data primer dan data berdasarkan tujuan tertentu (Nugroho,
sekunder : 2009).
1. Data primer, ialah data yang Adapun informan dalam penelitian ini
diperoleh secara langsung dari diambil dari para pelaku PNPM Mandiri
sumber data atau informan penelitian di tingkat Kecamatan dan di tingkat Desa,
melalui teknik wawancara. Data yaitu sebagai berikut :
primer yang dikumpulkan adalah (1) Informan dari pelaku PNPM
data yang bersifat kualitatif. Mandiri di Kecamatan sebanyak 5
2. Data sekunder, data yang diperoleh orang terdiri dari : Camat sebagai
dari dokumen-dokumen tertulis yang pembina pelaksanaan PNPM
berkaitan dengan fokus penelitian Mandiri kepada desa-desa di
yang telah tersedia di kantor Camat, wilayah kecamatan; Kepala Seksi
kantor Kepala Desa, dan pada PMD Kecamatan selaku
Penanggung Jawab Pelaksana Penanggung Jawab Operasional

4
Jurnal Administrasi Publik

Kegiatan (PjOK); Unit Pengelola 1. Wawancara (Interview).


Kegiatan (UPK); Fasilitator Metode/teknik wawancara ini digunakan
Kecamatan; dan Pendamping untuk memperoleh data primer dari
Lokal. informan. Dalam wawancara ini
(2) Informan dari pelaku PNPM digunakan pedoman wawancara yang
Mandiri di Desa sebanyak 10 orang telah disiapkan terlebih dahulu.
yaitu : Kepala Desa selaku 2. Pengamatan (Observasi).
pembina/pengendali pelaksanaan di Metode/teknik observasi ini digunakan
desa (2 orang), Badan untuk mengamati secara langsung
Permusyawaratan Desa atau BPD peristiwa/fenomena yang menjadi fokus
selaku pengawas pelaksanaan di penelitian. Data hasil observasi akan
desa (2 orang), Tim Pengelola melengkapi data hasil wawancara.
Kegiatan atau TPK (2 orang), 3. Dokumentasi. Teknik
Kelompok Masyarakat atau dokumentasi ini digunakan untuk
POKMAS Kegiatan PNPM memperoleh data sekunder yaitu data
Mandiri (2 orang), dan yang telah terolah atau tersedia di lokasi
Tokoh/Pemuka Masyarakat (2 penelitian baik pada pemerintah
orang). kecamatan, pemerintah desa, maupun
pada tim pelaksana kegiatan PNPM
E. Instrumen dan Teknik Mandiri di kecamatan dan tim pengelola
Pengumpulan Data kegiatan PNPM Mandiri di desa.
Instrumen utama dalam
penelitian kualitatif ialah peneliti sendiri. F. Teknik Analisis Data
Sedangkan sumber data utama dalam Teknik analisis data yang
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan digunakan dalam penelitian ini adalah
tindakan; selebihnya ialah data tambahan analisis data kualitatif. Menurut Bogdan
seperti dokumen dan lain-lain. Penelitian dan Biklen (dalam Moleong, 2006),
kualitatif menggunakan metode kualitatif bahwa analisis data kualitatif adalah
yaitu pengamatan, wawancara, atau upaya yang dilakukan dengan jalan
penelaahan dokumen (Moleong, 2006; bekerja dengan data, mengorganisasikan
Bungin, 2010). Adapun metode/teknik data, memilah-milah data menjadi satuan-
pengumpulan data yang digunakan dalam satuan yang dapat dikelola,
penelitian ini adalah sebagai berikut : mensistesiskan data, mencari dan

5
Jurnal Administrasi Publik

menemukan pola-pola, menemukan apa sebanyak 3763 jiwa atau 50,76% dan
yang penting dan apa yang dipelajari, dan perempuan sebanyak 3650 jiwa atau
memutuskan apa yang dapat diceritakan 49,24%. Jumlah kepala keluarga
kepada orang lain. sebanyak 2037 KK.
HASIL PENELITIAN DAN Penduduk kecamatan Pasan Kabupaten
PEMBAHASAN Minahasa Tenggara sebagian besar
A. Gambaran Umum Kecamatan bekerja disektor pertanian tanaman
Pasan pangan dan perkebunan, namun ada juga
1.Letak, Luas Wilayah, dan Jumlah yang bekerja di sektor peternakan,
Penduduk perikanan, pertambangan, jasa
Kecamatan Pasan merupakan salah satu perdagangan, PNS, dan lainnya.
kecamatan yang berada dalam wilayah sebanyak 5583 orang penduduk
pemerintahan Kabupaten Minahasa kecamatan Pasan yang bekerja, ada
Tenggara Propinsi Sulawesi Utara. sebanyak 2326 orang atau 41,66%
Kecamatan Pasan terletak dengan batas- bekerja di sektor pertanian tanaman
batas wilayah sebagai berikut : pangan, kemudian sebanyak 1551 orang
‡Sebelah Utara berbatasan dengan atau 27,78% bekerja di sector pertanian
Kabupaten Minahasa; tanaman perkebunan/perladangan,
‡Sebelah Selatan berbatasan dengan sebanyak 1094 orang atau 19,60% di
kecamatan Belang Kabupaten Minahasa sector peternakan, sebanyak 107 orang
Tenggara; 1,92% di sector perikanan, sebanyak 20
‡Sebelah Barat berbatasan dengan orang atau 0,36% di sector
Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten pertambangan, sebanyak 58 orang atau
Minahasa Tenggara; 1,54% di sector industri kecil/kerajinan,
‡Sebelah Timur berbatasan dengan sebanyak 129 orang atau 2,31%di sector
kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa jasa perdagangan, sebanyak 166 atau
Tenggara. 2,97% sebagai PNS, sebanyak 70 orang
Kecamatan Pasan mempunyai luas atau 1,29% sebagai karyawan swasta, dan
wilayah sebesar 44,21 KM2 yang terbagi 62 orang atau 1,11% sebagai pewnsiunan
pada 11 Desa yang ada di kecamatan ini. PNS/TNI/POILRI. Ini menunjukkan
Jumlah penduduk kecamatan Pasan bahwa sebagian besar penduduk
hingga akhir tahun 2013 yaitu sebanyak kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa
7413 jiwa, yang terdiri dari laki-laki

6
Jurnal Administrasi Publik

Tenggara menggantungkan hidup mereka 1. Deskripsi Hasil Wawancara


pada usaha di sektor pertanian. Sebagaimana telah dikemukakan
2. Keadaan Sosial Budaya di atas bahwa tujuan penelitian ini adalah
a. Pendidikan untuk mengetahui koordinasi Camat
Salah satu keberhasilan pembangunan di dalam implementasi PNPM-Mandiri
suatu wilayah adalah apabila didukung Perdesaan, yang secara konsepsional
oleh sumberdaya manusia yang memadai didefinsikan sebagai upaya atau tindakan
dan berkualitas. Melalui jalur pendidikan, yang dilakukan oleh Camat untuk
pemerintah terus berupaya untuk menciptakan atau mewujudkan
menghasilkan dan meningkatkan sumber keserasian, keselarasan, sinkronisasi dan
daya manusia yang berkualitas. integrasi pelaksanaan PNPM Mandiri
3. Potensi Pertanian Perdesaan di desa-desa di wilayah
Potensi pertanian di wilayah kecamatan kecamatan. Koordinasi Camat terhadap
Pasan adalah pertanian tanaman pangan implementasi PNPM Mandiri tersebut
terutama padi sawah, padi ladang, meliputi koordinasi dalam perencanaan
jagung, kacang tanah dan kacang hijau, kegiatan dan koordinasi dalam
keledai, dan ubi kayu dan ubi jalar ubi pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh
jalar. dana PNPM Mandiri pada desa-desa.
4. Jumlah Aparatur Pemerintah 2. Rangkuman Hasil Wawancara
Kecamatan Seperti yang telah digambarkan di atas
Pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah bahwa koordinasi camat dalam
kecamatan dan pemerintah desa hanya implementasi Program Nasional
akan berjalan lancar, efisien dan efektif Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
jika didukung dengan tersedianya sumber Mandiri di Kecamatan Pasan Kabupaten
daya manusia aparatur yang memadai. Minahasa Tenggara meliputi koordinasi
Berdasarkan data Daftar Nominatif dalam perencanaan kegiatan yang
Pegawai Negeri Sipil Kecamatan Pasan dibiayai oleh dana PNPM Mandiri dan
Tahun 2014, jumlah aparat kecamatan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan
Pasan adalah sebanyak 22 orang PNS yang sudah ditetapkan tersebut.
yaitu di Kantor Camat sebanyak 13 orang C. Pembahasan Hasil Penelitian
dan di Desa (Sekdes PNS) 9 orang. Sebagaimana telah dikemukakan
dalam uraian di atas bahwa implementasi
B. Hasil Penelitian kebijakan otonomi daerah telah

7
Jurnal Administrasi Publik

mendorong terjadinya perubahan, baik evaluasi terhadap berbagai kegiatan


secara struktural, fungsional maupun pemberdayaan masyarakat yang
kultural dalam tatanan penyelenggaraan dilakukan oleh unit kerja pemerintah
pemerintahan daerah. Salah satu maupun swasta.
perubahan yang sangat esensial yaitu Camat sebagai pemimpin atau
menyangkut kedudukan, tugas pokok dan kepala kecamatan mempunyai tugas
fungsi kecamatan yang sebelumnya mengkoordinasikan semua unit kerja
merupakan perangkat wilayah dalam pemerintah yang ada di wilayah kerja
rangka asas dekonsentrasi, berubah kecamatan, untuk mencapai keserasian,
statusnya menjadi perangkat daerah keselarasan, keseimbangan, sinkronisasi,
dalam kerangka asas desentralisasi. dan integrasi keseluruhan kegiatan
Sebagai perangkat daerah, Camat dalam pemerintahan dan pembangunan yang
menjalankan tugasnya mendapat diselenggarakan di kecamatan, guna
pelimpahan kewenangan dari dan mewujudkan penyelenggaraan
bertanggung jawab kepada pemerintahan dan pembangunan
bupati/walikota. Dalam hal ini Camat kecamatan yang efektif dan efisien. Salah
mendapatkan pelimpahan kewenangan satu aspek yang harus dikoordinasikan
yang bermakna urusan pelayanan publik oleh Camat selaku pemimpin kecamatan
yang meliputi aspek : perizinan, adalah implementasi PNPM Mandiri
rekomendasi, koordinasi, pembinaan, Perdesaan.
pengawasan, fasilitasi, penetapan, Berdasarkan hasil penelitian ini
penyelenggaraan, dan kewenangan lain sebagaimana telah dideskripsikan di atas
yang dilimpahkan. menemukan bahwa koordinasi Camat
Sesuai dengan arahan PP No. 19 terhadap implementasi PNPM Mandiri
Tahun 2008, bahwa tugas Camat dalam dilaksanakan dengan efektif di kecamatan
mengkoordinasikan program/kegiatan Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara
pemberdayaan masyarakat antara lain baik dalam tahap perencanaan kegiatanm
adalah melakukan pembinaan dan maupun tahap pelaksanaan kegiatan.
pengawasan terhadap keseluruhan unit Koordinasi Camat dalam perencanaan
kerja baik pemerintah maupun swasta kegiatan yang dibiayai dana PNPM
yang mempunyai program kerja dan Mandiri Perdesaan dilakukan dengan
kegiatan pemberdayaan masyarakat di efektif yaitu melalui Musyawarah Antar
wilayah kecamatan, dan melakukan Desa (MAD) Sosialisasi, Musyawarah

8
Jurnal Administrasi Publik

Antar Desa (MAD) Prioritas Usulan dan dalam pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan
Musyawarah Antar Desa (MAD) hasil penelitian ini menunjukkan :
Penetapan Usulan di tingkat kecamatan. 1. Koordinasi Camat dalam
sehingga menghasilkan rencana usulan perencanaan kegiatan PNPM
kegiatan yang tepat. Camat di dalam Mandiri dilakukan dengan efektif
MAD Sosialisasi memberikan penjelasan melalui Musyawarah Antar Desa
serta pembinaan dan pengarahan kepada (MAD) Prioritas Usulan yang
semua pelaku PNPM Mandiri tingkat membahas dan menyusun peringkat
kecamatan dan tingkat desa tentang usulan kegiatan, dan melalui MAD
tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur dan Penetapan Usulan di tingkat
hal-hal lain yang berkaitan dengan PNPM kecamatan yang merupakan
Mandiri Perdesaan. Pada MAD Prioritas musyawarah untuk pengambilan
Usulan dan MAD Penetapan Usulan keputusan terhadap usulan yang akan
Camat juga mengkoordinasikan semua didanai melalui PNPM Mandiri
pelaku PNPM Mandiri didalam Perdesaan. Dengan koordinasi yang
membahas dan menyusun prioritas usulan efektif dalam perencanaan kegiatan
kegiatan agar sesuai skala prioritas tersebut sehingga kegiatan-kegiatan
kelayakan dan kebutuhan masyarakat yang didanai melalui PNPM Mandiri
terutama masyarakat miskin. yang ditetapkan pada setiap desa
dapat sesuai dengan kebutuhan
KESIMPULAN DAN SARAN masyarakat setempat terutama
A. Kesimpulan masyarakat miskin.
Sebagai pembina pelaksanaan 2. Koordinasi Camat dalam
PNPM Mandiri Perdesaan di wilayah pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri
kecamatan, Camat mempunyai tugas dan dilakukan dengan efektif melalui
kewenangan mengkoordinasikan Rapat Koordinasi Awal di
implementasi PNPM Mandiri yang ada di Kecamatan, Rapat Persiapan
wilayah kerja kecamatan. Pelaksanaan di Desa, Rapat Evaluasi
Dalam penelitian ini koordinasi tingkat Kecamatan, Pemantauan
Camat dalam implementasi PNPM dan Pengawasan/Pemeriksaan, dan
Mandiri Perdesaan di kecamatan Pasan Pelaporan. Dengan koordinasi camat
Kabupaten Minahasa Tenggara meliputi yang efektif dalam pelaksanaan
baik dalam perencanaan kegiatan maupun kegiatan tersebut sehingga kegiatan

9
Jurnal Administrasi Publik

yang didanai PNPM Mandiri pada Daftar pustaka


setiap desa dapat berjalan tertib, Arikunto,S. 2002, Prosedur Penelitian:

lancar, dan berhasil. Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta,


Rineka Cipta.
Hasil penelitian tersebut
Bungin, B.M. 2010, Penelitian Kualitatif,
memberikan kesimpulan bahwa
Kencana Prenada Media Group,
koordinasi Camat dalam implementasi
Jakarta.
PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan
Moleong, L.J.2006,Metodologi Penelitian
Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara
Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya,
dilaksanakan dengan efektif. Bandung.
Nugroho. R, 2009, Public Policy, Jakarta
B. Saran Elex Media Komputindo.
Bertolak dari hasil penellian ini
maka dapatlah direkomendasikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Koordinasi Camat dalam
perencanaan kegiatan PNPM
Mandiri masih perlu ditingkatkan.
Dalam hal ini Camat harus
memberikan pembinaan secara
efektif terhadap semua pelaku PNPM
Mandiri di kecamatan dan di desa
dalam penyusunan rencana kegiatan
yang akan didanai dengan PNPM
Mandiri Perdesaan.
2. Koordinasi Camat dalam
pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri
masih perlu di tingkatkan. Dalam hal
ini Camat harus lebih sering
melakukan kunjungan ke desa-desa
untuk memantau, memeriksa dan
mengawasi pelaksanaan kegiatan
PNPM Mandiri.

10

You might also like