You are on page 1of 9

JSIKA Vol. 6, No. 10.

Tahun 2017 ISSN 2338-137X

Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Persediaan Obat dan


Peralatan Medis Pada Dinas Kesehatan Tulungagung
Diagustin Rahayu 1) Antok Supriyanto 2) Henry Bambang Setyawan

Program Studi/Jurusan Sistem Informasi


STMIK STIKOM Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
Email : 1)diagustinrahayu2@gmail.com, 2)antok@stikom.edu, 3)henry@stikom.edu

Abstract: Health Department Tulungagung government is implementing elements in the


field of health and Has the task to carry out part of regional affairs in the health field.
Tulungagung Health Department should be able to manage the supply of drugs and
medical equipment stored in the Warehouse Pharmacy and then distributed to 32 health
centers throughout Tulungagung. In the field of medicine and health expiration time came
very important role, so this is one factor that must be considered in the process of
managing medications and medical equipment. Pharmacy clerk currently still
experiencing difficulties in managing their inventory, because there is no application that
can determine the need for medication and medical equipment as well as directly monitor
the process FEFO and FIFO drugs and medical equipment in the Health Service
Pharmacy Warehouse Tulungagung.
To solve the above problems, then built an application that can assist in the management
of drug supplies and medical equipment to the Health Department Tulungagung. This
application can perform data management, storage location search, calculation of needs,
monitoring of drug FEFO and FIFO medical equipment, inventory monitoring and data
management expired drugs.
Conclusion of the application can perform management of medicines and medical
equipment with more attention to the expiration dates of medicines and medical
equipment came time using the First Expired First Out (FEFO) and First In First Out
(FIFO).

Keyword: Aplikasi, Pengelolaan, Persediaan, Obat, Peralatan Medis, Dinas Kesehatan, Metode
FEFO, Metode FIFO

Dinas Kesehatan Tulungagung dengan kantor Dinkes Tulungagung. Gudang


adalah unsur pelaksana pemerintah Farmasi yang dimiliki oleh Dinkes
Tulungagung dalam bidang kesehatan yang Tulungagung digunakan sebagai tempat
dipimpin oleh seorang kepala dinas yang penyimpanan obat dan peralatan medis yang
berada di bawah dan bertanggung jawab didapatkan melalui beberapa distributor untuk
kepada kepala daerah melalui sekertaris daerah. kemudian di salurkan kepada 31 Puskesmas
Dinas Kesehatan Tulungagung atau biasa induk yang berada di seluruh Kabupaten
disingkat Dinkes Tulungagung mempunyai Tulungagung.
tugas untuk melaksanakan sebagian urusan Saat ini Gudang Farmasi di
daerah dalam bidang kesehatan untuk Dinkes Tulungagung masih melakukan
menunjang tercapainya kesejahteraan pengelolaan persediaan obat dan peralatan
masyarakat di bidang kesehatan dan melakukan medis dimulai dari supplier mengirimkan obat
tugas pemberi bantuan sesuai dengan dan peralatan medis yang telah dipesan ke
bidangnya. Kantor Dinkes Tulungagung Gudang Farmasi dengan menggunakan surat
terletak di Jalan Pahlawan, No. 1, Kabupaten pengiriman atau faktur pengiriman yang
Tulungagung (66224). Dinas ini membawahi dimana surat pengiriman tersebut akan
31 Puskesmas induk se Kabupaten disimpan oleh bagian Gudang Farmasi.
Tulungagung. Selain itu Dinkes Tulungagung Sebelum barang datang, bagian gudang
juga memiliki Unit Pelayanan Teknis (UPT), melakukan pengecekan keabsahan barang.
yaitu Gudang Farmasi yang terletak satu lokasi Keabsahan tersebut disesuaikan dengan daftar

JSIKA Vol. 6, No. 10, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 1


JSIKA Vol. 6, No. 10. Tahun 2017 ISSN 2338-137X

pesanan gudang, kualitas dan jumlah barang Medis Pada Dinas Kesehatan Tulungagung ini,
yang dipesan. Setelah barang melalui proses diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang
pengecekan, selanjutnya bagian Gudang terdapat pada Dinkes Tulungagung, sehingga
Farmasi melakukan penataan dan pembaharuan dapat meningkatkan efisiensi dan
jumlah stok obat dan peralatan medis yang ada menghasilkan laporan yang lebih cepat dan
di Gudang Farmasi menggunakan kartu stok, akurat dalam pengelolahan persediaan obat dan
untuk selanjutnya obat dan peralatan medis peralatan medis di Gudang Farmasi.
disimpan, kemudian dikirimkan ke beberapa METODE
puskesmas di seluruh kabupaten Tulungagung. Metode penelitian pada
Dikarenakan banyaknya jenis pembuatan sistem ini menggunakan SDLC
obat dan peralatan medis yang masuk, dengan model waterfall. Seperti yang dijelaskan di
waktu pengiriman dan masa kadaluarsa obat gambar 1. Model waterfall mempunyai 5 tahap.
yang berbeda, maka pihak gudang harus Tahap tersebut dimulai dari communication,
mampu untuk melakukan penataan barang planning, modeling, construction, dan
dengan baik. Saat ini penataan yang dilakukan deployment. Namun dalam penelitian ini
oleh bagian Gudang Farmasi Dinkes tahapan tersebut hanya sampai pada
Tulungagung masih belum memperhatikan construction.
waktu datang dari pengiriman peralatan medis
dan waktu kadaluarsa dari masing masing obat. Analisis Sistem
Pihak gudang melakukan penataan hanya Dalam melakukan pengembangan perangkat
berdasarkan kesamaan nama obat dan lunak, hal pertama yang perlu dilakukan adalah
kesamaan dari jenis peralatan medis. Barang identifikasi masalah yang terjadi sehingga
yang datang ditata dengan cara menumpukan menghasilkan data analisis permasalahan. Dari
barang di bagian paling atas atau paling depan data analisis permasalahan tersebut nantinya
dari masing – masing tumpukan di rak obat dan akan digunakan dalam membuat sebuah
peralatan medis. Cara tersebut dirasa sangat analisis kebutuhan dalam membuat
berbahaya jika obat dan peralatan medis yang perancangan. Sebuah sistem yang dapat
diberikan telah mengalami masa kadaluarsa. memecah permasalahan tersebut:
Dikarenakan obat dan peralatan medis tersebut a) Identifikasi Masalah
belum terdistribusikan dan menumpuk di Analisi permasalahan dilakukan dengan
Gudang Farmasi. Akibatnya obat dan peralatan tujuan untuk mengetahui penyebab masalah
medis tersebut harus dimusnahkan sehingga dari setiap proses atau alur sistem yang
menimbulkan kerugian dalam anggaran dan hal dilakukan oleh pengguna. Analisi ini dilakukan
tersebut juga dapat berdampak pada proses pada pengguna yang nantinya berinteraksi
pengeluaran obat dan peralatan medis, dimana langsung dengan sistem. Hasil analisi ini
tidak menutup kemungkinan jika obat dan digunakan sebagai penentu solusi bagi
peralatan medis yang telah mengalami masa pengguna. Berikut ini adalah hasil analisis
kadaluarsa juga ikut terdistribusikan ke untuk masing-masing proses.
beberapa puskesmas di Tulungagung.
Berdasarkan dari permasalahan
yang ada, maka dibutuhkan aplikasi yang dapat 1)petugas gudang 2)Supplier
membantu para petugas Gudang Farmasi agar farmasi memesan mengirim obat atau
dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. obat atau peralatan peralatan medis
Dimana Aplikasi ini nantinya membantu medis yang dipesan
petugas dalam melakukan pengelolaan
persediaan obat dan peralatan medis dengan
lebih memperhatikan tanggal kadaluarsa dari 1)petugas gudang farmasi menerima obat atau
setiap obat dan waktu datang dari setiap peralatan medis yang dikirim
2) petugas gudang farmasi menyimpan obat
peralatan medis yang masuk ke Gudang atau peralatan medis yang diterima
Farmasi Dinkes Tulungagung. dengan cara 3) petugas melakukan pencatatan stok obat
menerapkan metode FIFO dan FEFO pada saat atau peralatan medis
melakukan penerimaan, penyimpanan dan 3) Petugas gudang farmasi mengeluarkan
obat atau peralatan medis selama tiga bulan
pengeluaran persediaan obat serta peralatan sekali sesuai kebutuhan dari masing-masing
medis di Gudang Farmasi Dinkes per puskesmas di kabupaten Tulungagung
Tulungagung. Selain itu aplikasi ini juga dapat
menghasilkan beberapa laporan sebagai bentuk
Gambar 1 Proses Pengelolaan Obat dan
dari pertanggung jawaban. Aplikasi
Peralatan Medis Dinas Kesehatan Tulungagung
Pengelolahan Persediaan Obat dan Peralatan

JSIKA Vol. 6, No. 10, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 2


JSIKA Vol. 6, No. 10. Tahun 2017 ISSN 2338-137X

perhitungan kebutuhan obat atau peralatan


medis per puskesmas, melakukan pencarian
Proses pengelolaan obat dan peralatan obat yang telah mengalami masa kadaluarsa.
medis pada Dinas Kesehatan Tulungagung Perancangan Sistem
diulai dari petugas medis memesan obat atau Untuk meningkatkan kinerja dari
peralatan medis sesuai dengan kebutuhan proses bisnis Petugas Farmasi dalam
gudang farmasi, kemudian supplier melakukan pengelolaan persediaan obat dan
mengirimkan obat atau peralatan medis yang peralatan medis maka Petugas Farmasi
dipesan ke Dinkes Tulungagung setelah obat membutuhkan aplikasi yang dapat:
atau peralatan medis yang dipesan sampai 1. Membatu proses pengelolaan data obat
petugas farmasi melakukan pengecekan antara dan peralatan medis, data Pukesmas, data
obat yang dikirimkan dengan obat yang supplier, data rak penyimpanan pada
diterima. Untuk kemudian disimpan di dalam Gudang Farmasi Dinkes Tulungagung.
gudang farmasi berdasarkan kesamaan dari 2. Membantu proses pencarian lokasi
nama, dan sifat dari masing-masing obat atau penyimpanan obat atau peralatan medis
peralatan medis. setelah obat atau peralatan yang ditempatkan pada arak
medis disimpan selanjutnya selama tiga bulan penyimpanan.
sekali dinas kesehatan mengirimkan obat atau 3. Membantu proses pencatatan pesanan
peralatan medis berdasarkan Laporan obat atau peralatan medis berdasarkan
Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat hasil perhitungan kebutuhan obat atau
(LPLPO) yang diberikan setiap puskesmas di peralatan medis pada Gudang Farmasi
seluruh kabupaten Tulungagung. Dinkes Tulungagung.
b) Analisis Permasalahan 4. Membantu proses pengecekan serta
Dari identifikasi proses bisnis diatas, diketahui pencatatan pada proses penerimaan obat
ketika melakukan pengelolaan obat dan atau peralatan medis.
peralatan medis petugas farmasi masih 5. Menampilkan hasil pengurutan tanggal
melakukan pengelolaan secara manual dan kadaluarsa obat berdasarkan metode
hanya dibantu dengan Microsoft word dan FEFO dan hasil pengurutan waktu datang
Microsoft excel untuk melakukan perhitungan peralatan medis berdasarkan metode FIFO
kebutuhan obat atau peralatan medis, untuk digunakan sebagai acuan dalam
pemesanan, penerimaan, penyimpanan, proses penyimpanan dan pengeluaran.
pembuatan laporan dan belum ada aplikasi 6. Membantu proses pencatatan pengeluaran
khusus yang dapat membantu proses obat atau peralatan medis berdasarkan
pengerjaan. hasil perhitungan kebutuhan obat atau
Pada proses penerimaan obat atau peralatan peralatan medis per Puskesmas yang
medis petugas farmasi meletakan obat atau didapatkan dari Laporan Pemakaian dan
peralatan medis yang diterima berdasarkan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) yang
kesamaan nama dan sifatnya saja, belum diberikan oleh pihak Puskesmas kepada
diurutkan berdasarkan tanggal kadaluarsa obat, Petugas Farmasi.
hal tersebut dikarenakan belum adanya 7. Membantu proses pencarian data obat
pencatatan stok secara komputerisasi yang juga kadaluarsa yang tersimpan di Gudang
dapat memberikan informasi tentang Farmasi Dinkes Tulungagung.
pengurutan tanggal kadaluarsa obat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
c) Analisis Kebutuhan Sistem Setelah melalui tahapan analisis dan
Berdasarkan analisis diatas maka dibuatlah perancangan, maka akan diperoleh hasil
sebuah aplikasi pengelolaan obat dan peralatan penelitian berupa desain alir data dari aplikasi
medis, aplikasi tersebut nantinya dapat pengelolaan persediaan obat dan peralatan
melakukan pencarian lokasi penyimpanan obat medis pada Dinas Kesehatan Tulungagung
atau peralatan medis, melakukan perhitungan yang dibuat dengan gambar Data Flow
kebutuhan pemesanan, Diagram (DFD) dan implementasi.
melakukan pencatatan pemesanan per supplier,
melakukan pengecekan pengiriman dengan CDM & PDM
pemesanan, melakukan pencatatan stok obat Physical Data Model (PDM) merupakan
atau peralatan medis dengan menampilkan gambaran detail konsep basis data dalam
jumlah dan spesifikasi urutan tanggal bentuk fisik. Adapun gambar pencarian PDM
kadaluarsa obat dan waktu datang peralatan dapat dilihat pada Gambar 2.
medis, melakukan pencatatan pengeluaran dan

JSIKA Vol. 6, No. 10, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 3


JSIKA Vol. 6, No. 10. Tahun 2017 ISSN 2338-137X

Gambar 2 Physical Data Model (PDM)

Data Flow Diagram (DFD) surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik
dimana data tersebut akan disimpan (misalnya
Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram file kartu, hardisk, dan lain sebagainya).
yang menggunakan notasi-notasi symbol untuk (Kendall & Kendall, 2003).
menggambarkan arus dari data sistem. DFD Pada pembuatan DFD untuk
sering digunakan untuk menggambarkan salah menentukan proses alir data sistem informasi
satu sistem yang telah ada atau sistem baru pengelolaan persediaan obat dan peralatan
yang akan dikembangkan secara logika tanpa medis, maka dibuatlah suatu rancangan
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana context diagram. Context diagram merupakan
data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, ggambaran menyeluruh dari DFD. Di dalam

JSIKA Vol. 6, No. 10, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 4


JSIKA Vol. 6, No. 10. Tahun 2017 ISSN 2338-137X

context diagram terdapat 1 (satu) External context diagram dapat dilihat pada Gambar 3
Entity yaitu Petugas Farmasi. Adapun gambar .

Daftar Stok Obat atau Peralatan Medis


Daftar Obat Kadaluarsa
Daftar Peng eluaran Peralatan Medis Per Puskesmas
Daftar Peng eluaran Obat Per Puskesmas
Kebutuhan Peralatan Medis Per Puskesmas

Kebutuhan Obat Per Puskesmas


Peng urutan Waktu Datang
Peng urutan Tang gal Kadaluarsa

Daftar Penerimaan Obat atau Peralatan M edis


Daftar Ketidak Cocokan Pemesanan Deng an Faktur Peng iriman
Petug as Farmasi
Daftar Pemesanan Obat Gudang Farmasi

Daftar Pemesanan Peralatan Medis Gudang Farmasi

Jumlah Kebutuhan Peralatan M edis Gudang Farmasi


Lokasi Penyimpanan
Jumlah Kebutuhan Obat Gudang Farmasi
Daftar Rak Penyimpanan
Daftar Puskesmas
Daftar Supplier
Daftar Obat dan Peralatan Medis

Data Obat dan Peralatan Medis


Data Supplier
Data Puskesmas
Data Rak Penyimpanan
Data Pemesanan Obat Gudang Farmasi
Kata Kunci
Data Pemesanan Peralatan Medis Gudang Farmasi

Data Peng iriman Obat Dalam Faktur


Tang g al Pemesanan

Sisa Stok Obat Puskesmas Peng elolaan Persediaan Obat dan Peralatan
Sisa Stok Peralatan M edis Puskesmas Medis
Jumlah Pemakaian Obat Gudang Farmasi

Jumlah Pemakaian Peralatan Medis Gudang Farmasi

Tang g al Kadaluarsa

Waktu Datang
Stok Optimum Obat per Puskesmas

Stok Optimum Peralatan M edis Per Puskesmas

Data Peng eluaran Obat Per Puskesmas +


Berita Acara Pemusnahan Obat

Gambar 3 Context Diagram

Context diagram diatas mempunyai stakeholder. Pada data flow diagram level 0 ini
suatu level/tingkatan desain yang disebut data terdapat Sembilan proses di dalamnya, proses
flow diagram. Aliran data pada DFD tersebut antara lain maintenance data,
merupakan desain sistem yang lebih detil pencarian lokasi obat dan peralatan medis,
berdasarkan proses dari context diagram. pemesanan obat gudang farmasi,
Untuk setiap tingkatan DFD dapat dilihat pada pemesanan peralatan medis gudang farmasi,
penjelasan dibawah. pengecekan dan penerimaan obat dan peralatn
medis, pengurutan FEFO dan FIFO,
a) DFD level 0 fungsi pengelolaan pengeluaran obat per puskesmas, pengeluaran
persediaan obat dan peralatan medis peralatan medis per puskesmas, dan
Data Flow Diagram (DFD) level 0 pengelolaan kadaluarsa obat. Adapun gambar
merupakan hasil decompose dari context context diagram dapat dilihat pada Gambar 6.
diagram digambarkan sesuai dengan alir sistem

JSIKA Vol. 6, No. 10, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 5


JSIKA Vol. 6, No. 10. Tahun 2017 ISSN 2338-137X

Gambar 4 Data Flow Diagram (DFD) Level 0

Implementasi terhadap data. Tampilan halaman login


Pada implementasi sistem pengelolaan pengguna dapat dilihat pada Gambar 5.
persediaan obat dan peralatan medis
menghasilkan tampilan dari sistem yang telah
dibangun, yaitu:
a) Login
Login pengguna berfungsi untuk
mengecek akun staf yang akan menggunakan
aplikasi analisis kesenjangan kualitas
pelayanan. pengguna diwajibkan melakukan
login agar dapat mengakses mengakses fungsi-
fungsi yang tersedia dengan cara
menginputkan username dan password. Hal
ini dilakukan dengan tujuan keamanan Gambar 5 Login Pengguna

JSIKA Vol. 6, No. 10, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 6


JSIKA Vol. 6, No. 10. Tahun 2017 ISSN 2338-137X

b) Pencarian Lokasi obat atau peralatan


Medis
Halaman pemesanan obat atau
peralatan medis merupakan halaman yang
digunakan oleh petugas farmasi dalam
melakukan pemesanan obat atau peralatan
medis. Adapun gambar pencarian lokasi
penyimpanan obat atau peralatan medis
dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 8 Penerimaan Obata tau Peralatan


Medis

e) Pengeluaran Obat
Halaman pengeluaran obat merupakan
halaman yang digunakan oleh petugas farmasi
dalam melakukan pencatatan dan perhitungan
kebutuhan obat per puskesmas. Adapun
gambar pengeluaran obat dapat dilihat pada
Gambar 6 Pencarian Lokasi Obat atau Gambar 9.
Peralatan Medis

c) Pemesanan Obat atau Peralatan Medis


Halaman pemesanan obat atau
peralatan medis merupakan halaman yang
digunakan oleh petugas farmasi dalam
melakukan pemesanan obat atau peralatan
medis. Adapun gambar pemesanan obat atau
peralatan medis dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 9 Pengeluaran Obat

f) Pengeluaran Peralatan Medis


Halaman pengeluaran peralatan medis
merupakan halaman yang digunakan oleh
petugas farmasi dalam melakukan pencatatan
dan perhitungan kebutuhan peralatan medis per
puskesmas. Adapun gambar pengeluaran
Gambar 7 Pemesanan Obat atau Peralatan peralatan medis atau peralatan medis dapat
Medis dilihat pada Gambar 10.

d) Penerimaan Obat atau Peralatan Medis


Halaman penerimaan obat atau
peralatan medis merupakan halaman yang
digunakan oleh petugas farmasi dalam
melakukan pengecekan antara pemesanan
dengan pengiriman obat atau peralatan medis
yang dilakukan oleh supplier dan pencatatan
penerimaan terhadap obat atau peralatan medis
yang diterima. Adapun gambar penerimaan
obat atau peralatan medis dapat dilihat pada
Gambar 8.
Gambar 10 Pengeluaran Peralatan Medis

JSIKA Vol. 6, No. 10, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 7


JSIKA Vol. 6, No. 10. Tahun 2017 ISSN 2338-137X

g) Pengelolaan Obat Kadaluarsa


Halaman pengelolaan obat kadaluarsa
merupakan halaman yang digunakan oleh
petugas farmasi dalam melakukan pencarian
data obat yang telah mengalami masa
kadaluarsa. Adapun gambar pengelolaan obat
kadaluarsa dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 11 Pengelolaan Obat kadaluarsa

KESIMPULAN DAN SARAN


Setelah melakukan pembuatan, uji coba
dan evaluasi pada sistem pengelolaan
persediaan obat dan peralatan medis pada
Dinas Kesehatan Tulungagung maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Aplikasi pengelolaan persediaan obat


dan peralatan medis dapat membantu petugas
farmasi dalam melakukan pengelolaan
persediaan obat dan peralatan medis karena
aplikasi ini dapat melakukan perhitungan
kebutuhan terhadap obat atau peralatan medis,
pencarian lokasi penyimpanan obat aau
peralatan medis, melakukan pemesanan,
melakukan pengecekan dan penerimaan,
melakukan perhitungan kebutuhan obat atau
peralatan medis per puskesmas, melakukan
pencarian data obat yang telah mengalami
masa kadaluarsa.

JSIKA Vol. 6, No. 10, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 8


JSIKA Vol. 6, No. 10. Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. 6, No. 10, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 9

You might also like