You are on page 1of 22

1

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1

7.1 Aturan Dasar Pengintegralan 2


Tabel Bentuk Integral Standard 2
Substitusi pada Integral Tak Tentu 3

7.2 Integral Parsial 5


Rumus Integral Parsial 5
Integral Parsial pada Logaritma Natural 5
Integral Parsial pada Invers Trigonometri 5
Integral Parsial Berulang 6

7.3 Integral Trigonometri 8


Identitas Trigonometri 8
Bentuk Integral Trigonometri yang Sering Ditemukan 9
𝑛 𝑛
Tipe 1: ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥, ∫ 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥 9

𝑚 𝑛
Tipe 2: ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥 10

Tipe 3: ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑚𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑛𝑥 𝑑𝑥, ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑚𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑛𝑥 𝑑𝑥, ∫ 𝑐𝑜𝑠 𝑚𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑛𝑥 𝑑𝑥 12

𝑚 𝑛
Tipe 4: ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑥 , ∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑑𝑥 13

𝑚 𝑛 𝑚 𝑛
Tipe 5: ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥, ∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑐𝑠𝑐 𝑥 𝑑𝑥 14

7.4 Substitusi yang Merasionalkan 15


𝑛
Integral yang melibatkan: 𝑎𝑥 + 𝑏 15
2 2 2 2 2 2
Integral yang melibatkan: 𝑎 −𝑥 , 𝑎 +𝑥 , 𝑥 −𝑎 15

7.5 Integral Fungsi Rasional 17


Tipe Faktor Linear 17
Tipe Faktor Berulang 19
Tipe Faktor Kuadratik 19
Tipe Improper Rational Function 20

7.6 Strategi Pengintegralan 21

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


2

7.1 Aturan Dasar Pengintegralan

Tabel Bentuk Integral Standard

Konstan, 𝑟
𝑟+1
𝑢
Pangkat 1. ∫ 𝑘 𝑑𝑢 = 𝑘𝑢 + 𝐶 2. ∫ 𝑢 𝑑𝑢 = 𝑟+1
+ 𝐶 , 𝑟 ≠− 1

𝑟
3. ∫ 𝑢 𝑑𝑢 = 𝑙𝑛 |𝑢| + 𝐶, 𝑟 = 1

Eksponensial 𝑢 𝑢 𝑢 𝑎
𝑢
4. ∫ 𝑒 𝑑𝑢 = 𝑒 + 𝐶 5. ∫ 𝑎 𝑑𝑢 = 𝑙𝑛 𝑎
+ 𝐶, 𝑎 ≠ 1, 𝑎 > 0

Fungsi
Trigonometri 6. ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑢 𝑑𝑢 = − 𝑐𝑜𝑠 𝑢 + 𝐶 7. ∫ 𝑐𝑜𝑠 𝑢 𝑑𝑢 = 𝑠𝑖𝑛 𝑢 + 𝐶

2 2
8. ∫ 𝑠𝑒𝑐 𝑢 𝑑𝑢 = 𝑡𝑎𝑛 𝑢 + 𝐶 9. ∫ 𝑐𝑠𝑐 𝑢 𝑑𝑢 = − 𝑐𝑜𝑡 𝑢 + 𝐶

10. ∫ 𝑠𝑒𝑐 𝑢 𝑡𝑎𝑛 𝑢 𝑑𝑢 = 𝑠𝑒𝑐 𝑢 + 𝐶 11. ∫ 𝑐𝑠𝑐 𝑢 𝑐𝑜𝑡 𝑢 𝑑𝑢 = − 𝑐𝑠𝑐 𝑢 + 𝐶

12. ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑢 𝑑𝑢 =− 𝑙𝑛|𝑐𝑜𝑠 𝑢| + 𝐶 13. ∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑢 𝑑𝑢 = 𝑙𝑛|𝑠𝑖𝑛 𝑢| + 𝐶

Fungsi −1 𝑢
Aljabar 14. ∫
𝑑𝑢
2
𝑎 −𝑢
2
= 𝑠𝑖𝑛 ( )+ 𝐶
−1 𝑢
𝑎
15. ∫ 2
𝑑𝑢
𝑎 +𝑢
2 =
1
𝑎
𝑡𝑎𝑛 ( )+ 𝐶
𝑎

−1 |𝑢| −1
16. ∫
𝑑𝑢

𝑢 𝑢 −𝑎
2 2
=
1
𝑎
𝑠𝑒𝑐 𝑎( )+ 𝐶 = 1
𝑎
𝑐𝑜𝑠 ( )+ 𝐶
𝑎
|𝑢|

Fungsi
Hiperbolik 17. ∫ 𝑠𝑖𝑛ℎ 𝑢 𝑑𝑢 = 𝑐𝑜𝑠ℎ 𝑢 + 𝐶 18. ∫ 𝑐𝑜𝑠ℎ 𝑢 𝑑𝑢 = 𝑠𝑖𝑛ℎ 𝑢 + 𝐶

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


3

Substitusi pada Integral Tak Tentu

Misal g adalah fungsi diferensiabel dan misal F adalah antiturunan dari f.


Maka, jika 𝑢 = 𝑔(𝑥)

∫ 𝑓(𝑔(𝑥)) 𝑔'(𝑥) 𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑢) 𝑑𝑢 = 𝐹(𝑢) + 𝐶 = 𝐹(𝑔(𝑥)) + 𝐶


Dalam mengerjakan integral tentu dengan cara substitusi, jangan lupa mengubah
batas-batas integralnya.

2𝑥
Contoh 1: ∫ 2 2 𝑑𝑥
𝑐𝑜𝑠 (𝑥 )

Solusi 1:
1 2
Ingat kalau, 2 = 𝑠𝑒𝑐 𝑥
𝑐𝑜𝑠 𝑥

2
Dan, bentuk integral standard, ∫ 𝑠𝑒𝑐 𝑥 = 𝑡𝑎𝑛 𝑥 + 𝐶
2
Misalkan, 𝑢 = 𝑥 , jadi: 𝑑𝑢 = 2𝑥 𝑑𝑥

Maka,

2𝑥 1 2 2
∫ 2 2 𝑑𝑥 = ∫ 2 2 𝑑𝑢 = ∫ 𝑠𝑒𝑐 𝑢 𝑑𝑢 = 𝑡𝑎𝑛 𝑢 + 𝐶 = 𝑡𝑎𝑛 𝑥 + 𝐶
𝑐𝑜𝑠 (𝑥 ) 𝑐𝑜𝑠 (𝑢 )

1/𝑥
2𝑒
Contoh 2: ∫ 2 𝑑𝑥
𝑥

Solusi 2:
𝑢 𝑢
Ingat bentuk integral standard, ∫ 𝑒 𝑑𝑢 = 𝑒 + 𝐶
1 1
Misalkan, 𝑢 = 𝑥
, jadi: 𝑑𝑢 =− 2 𝑑𝑥
𝑥

Maka,

( )
1/𝑥
2𝑒 1/𝑥 −1 𝑢 𝑢 1/𝑥
∫ 2 𝑑𝑥 =− 2∫ 𝑒 2 𝑑𝑥 =− 2 ∫ 𝑒 𝑑𝑢 =− 2𝑒 + 𝐶 =− 2𝑒 +𝐶
𝑥 𝑥

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


4

5
2
Contoh 3: ∫ 𝑡 𝑡 − 4 𝑑𝑡
2
Solusi 3:
2
Misalkan, 𝑢 = 𝑡 − 4, jadi 𝑑𝑢 = 2𝑡 𝑑𝑡

Ingat, ketika 𝑡 = 2, 𝑢 = 0 dan 𝑡 = 2, 𝑢 = 21

Maka,
5 5 1/2
2 1 2
∫ 𝑡 𝑡 − 4 𝑑𝑡 = 2
∫ (𝑡 − 4) (2𝑡 𝑑𝑡)
2 2
21
1 1/2
= 2
∫ 𝑢 𝑑𝑢
0

1 3/2 21 1 3/2
=⎡3𝑢 ⎤ = 21 ≈ 32
⎣ ⎦0 3

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


5

7.2 Integral Parsial

Rumus Integral Parsial

Misal u dan v adalah suatu fungsi dalam x, maka untuk integral tak tentu:

∫ 𝑢 𝑑𝑣 = 𝑢𝑣 − ∫ 𝑣 𝑑𝑢
Sedangkan untuk integral tentu:
𝑏 𝑏
𝑏
∫ 𝑢 𝑑𝑣 = [𝑢𝑣]𝑎 − ∫ 𝑣 𝑑𝑢
𝑎 𝑎

Integral Parsial pada Logaritma Natural


2
Contoh 1: ∫ 𝑙𝑛 𝑥 𝑑𝑥
1
Solusi 1:

Kita lakukan substitusi:


𝑢 = 𝑙𝑛 𝑥 , 𝑑𝑣 = 𝑑𝑥
Sehingga,
1
𝑑𝑢 = 𝑥
𝑑𝑥 , 𝑣 = 𝑥
Maka,
3 3
3 1
∫ 𝑙𝑛 𝑥 𝑑𝑥 = [𝑥 𝑙𝑛 𝑥]1 − ∫ 𝑥 𝑥
𝑑𝑥
1 1
3
= [3 𝑙𝑛 3 − 1 𝑙𝑛 1] − ∫ 𝑑𝑥
1
= 3 𝑙𝑛 3 − 2 ≈ 1, 296

Integral Parsial pada Invers Trigonometri

Contoh 2: ∫ 𝑎𝑟𝑐𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥

Solusi 2:

Kita lakukan substitusi:


𝑢 = 𝑎𝑟𝑐𝑠𝑖𝑛 𝑥 , 𝑑𝑣 = 𝑑𝑥

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


6

Sehingga,
1
𝑑𝑢 = 2
𝑑𝑥 , 𝑣 = 𝑥
1−𝑥

Maka,
𝑥
∫ 𝑎𝑟𝑐𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 𝑎𝑟𝑐𝑠𝑖𝑛 𝑥 − ∫ 2
𝑑𝑥
1−𝑥

2 −1/2
= 𝑥 𝑎𝑟𝑐𝑠𝑖𝑛 𝑥 +
1
2 (
∫ 1 −𝑥 ) (− 2𝑥 𝑑𝑥)

2 1/2
= 𝑥 𝑎𝑟𝑐𝑠𝑖𝑛 𝑥 +
1
2 (
· 2 1 −𝑥 ) +𝑐
2
= 𝑥 𝑎𝑟𝑐𝑠𝑖𝑛 𝑥 + 1 −𝑥 + 𝑐

Integral Parsial Berulang

2
Contoh 3: ∫ 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥

Solusi 3:

Kita lakukan substitusi:


2
𝑢 = 𝑥 , 𝑑𝑣 = 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥
Sehingga,
𝑑𝑢 = 2𝑥 𝑑𝑥 , 𝑣 = 𝑥
Maka,
2 2
∫ 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥 =− 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 2 ∫ 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥

Perhatikan, dengan integral parsial persamaan yang kita punya jadi lebih baik dari sebelumnya
dimana eksponen x pada integral berkurang dari 2 jadi 1. Selanjutnya, kita lakukan integral
parsial untuk:

∫ 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥

Kita lakukan substitusi:


𝑢 = 𝑥, 𝑑𝑣 = 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥
Sehingga,
𝑑𝑢 = 𝑑𝑥 , 𝑣 = 𝑠𝑖𝑛 𝑥

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


7

Maka,

∫ 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑥 − ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥

= 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑥 + 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝑐

Kita kembali ke soal dan lakukan substitusi sehingga didapatkan,


2 2
∫ 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥 =− 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 2(𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑥 + 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝑐)
2
=− 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 2𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑥 + 2𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝐶

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


8

7.3 Integral Trigonometri


Apabila kita melakukan metode substitusi dan menggabungkannya dengan identitas
Trigonometri, kita bisa mengintegralkan berbagai bentuk Trigonometri. Berikut identitas
Trigonometri yang sering digunakan dan dilanjutkan dengan contoh penggunaanya dalam
Integral Trigonometri.

Identitas Trigonometri

Identitas Pythagoras 2
𝑠𝑖𝑛 𝑥 + 𝑐𝑜𝑠 𝑥 = 1
2

2 2
1 + 𝑡𝑎𝑛 𝑥 = 𝑠𝑒𝑐 𝑥
2 2
1 + 𝑐𝑜𝑡 𝑥 = 𝑐𝑠𝑐 𝑥

Identitas Sudut Ganda 𝑠𝑖𝑛 2𝑥 = 2𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥


2 2
𝑐𝑜𝑠 2𝑥 = 𝑐𝑜𝑠 𝑥 − 𝑠𝑖𝑛 𝑥
2
= 1 − 2 𝑠𝑖𝑛 𝑥
2
= 2 𝑐𝑜𝑠 𝑥 − 1

Identitas Sudut 2
𝑠𝑖𝑛 𝑥 =
1−𝑐𝑜𝑠 2𝑥
Setengah 2
2 1+𝑐𝑜𝑠 2𝑥
𝑐𝑜𝑠 𝑥 = 2

Aturan Perkalian 𝑠𝑖𝑛(𝑥 + 𝑦) + 𝑠𝑖𝑛(𝑥 − 𝑦) = 2 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑦


𝑠𝑖𝑛(𝑥 + 𝑦) − 𝑠𝑖𝑛(𝑥 − 𝑦) = 2 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑦
𝑐𝑜𝑠(𝑥 + 𝑦) + 𝑐𝑜𝑠(𝑥 − 𝑦) = 2 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑦
𝑐𝑜𝑠(𝑥 + 𝑦) − 𝑐𝑜𝑠(𝑥 − 𝑦) =− 2 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑦

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


9

Bentuk Integral Trigonometri yang Sering Ditemukan

1 𝑛 𝑛
∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥 ∫ 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥

2 𝑚 𝑛
∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥

3
∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑚𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑛𝑥 𝑑𝑥 ∫ 𝑐𝑜𝑠 𝑚𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑛𝑥 𝑑𝑥

∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑚𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑛𝑥 𝑑𝑥

4 𝑛 𝑛
∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑥 ∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑑𝑥

5 𝑚 𝑛 𝑚 𝑛
∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥 ∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑐𝑠𝑐 𝑥 𝑑𝑥

𝑛 𝑛
Tipe 1: ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥, ∫ 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥

5
Contoh 1 (n ganjil): ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥

Solusi 1:
5 4
∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥

2 2
= ∫ (1 − 𝑐𝑜𝑠 𝑥) 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥

2 4
= ∫(1 − 2 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝑐𝑜𝑠 𝑥) 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥

2 4
=− ∫(1 − 2 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝑐𝑜𝑠 𝑥) (− 𝑠𝑖𝑛 𝑥) 𝑑𝑥

2 3 1 5
=− 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 3
𝑐𝑜𝑠 𝑥 − 5
𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝐶

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


10

2 4
Contoh 2 (n genap): ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥, ∫ 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥

Solusi 2:
2 1−𝑐𝑜𝑠 2𝑥
∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 2
𝑑𝑥

1 1
= 2
∫ 𝑑𝑥 − 2
𝑐𝑜𝑠 2𝑥 𝑑𝑥
1 1
= 2
𝑥 − 4
𝑠𝑖𝑛 2𝑥 + 𝐶

1+𝑐𝑜𝑠 2𝑥 2
4
∫ 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ ( 2
𝑑𝑥 )
1 2
= 4
∫(1 + 2 𝑐𝑜𝑠 2𝑥 + 𝑐𝑜𝑠 2𝑥) 𝑑𝑥

1 1 1 1+𝑐𝑜𝑠 4𝑥
= 4
∫ 𝑑𝑥 + 4
∫ 2 𝑐𝑜𝑠 2𝑥 𝑑𝑥 + 4
∫ 2
𝑑𝑥

1 1 1
= 4
∫ 𝑑𝑥 + 4
∫ 2 𝑐𝑜𝑠 2𝑥 𝑑𝑥 + 8
∫(1 + 𝑐𝑜𝑠 4𝑥) 𝑑𝑥

1 1 1 1
= 4
∫ 𝑑𝑥 + 4
∫ 2 𝑐𝑜𝑠 2𝑥 𝑑𝑥 + 8
∫ 𝑑𝑥 + 8
∫ 𝑐𝑜𝑠 4𝑥 𝑑𝑥
1 1 1 1
= 4
𝑥+ 4
𝑠𝑖𝑛 2𝑥 + 8
𝑥 + 32 𝑠𝑖𝑛 4𝑥
3 1 1
= 8
𝑥+ 4
𝑠𝑖𝑛 2𝑥 + 32
𝑠𝑖𝑛 4𝑥 + 𝐶

𝑚 𝑛
Tipe 2: ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥

3 −4
Contoh 3 (m atau n ganjil): ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥

Solusi 3:
3 −4 2 −4
∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥 = ∫(1 − 𝑐𝑜𝑠 𝑥)(𝑐𝑜𝑠 𝑥)(𝑠𝑖𝑛 𝑥) 𝑑𝑥

−4 −2
= ∫(𝑐𝑜𝑠 𝑥 − 𝑐𝑜𝑠 𝑥)(𝑠𝑖𝑛 𝑥) 𝑑𝑥

−4 −2
= ∫(𝑐𝑜𝑠 𝑥)(𝑠𝑖𝑛 𝑥) 𝑑𝑥 − ∫(𝑐𝑜𝑠 𝑥)(𝑠𝑖𝑛 𝑥) 𝑑𝑥

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


11

Dari sini, kita bisa menggunakan metode substitusi:


𝑢 = 𝑐𝑜𝑠 𝑥 , 𝑑𝑢 =− 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥
−4 −4 1 −3 1 −3 1 3
∫ 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥 =− ∫ 𝑢 𝑑𝑢 = 3
𝑢 +𝐶= 3
𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝐶 = 3
𝑠𝑒𝑐 𝑥 + 𝐶

−2 −2 −1
∫ 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥 =− ∫ 𝑢 𝑑𝑢 = 𝑢 + 𝐶 = 𝑠𝑒𝑐 𝑥 + 𝐶

Sehingga kita dapatkan,


3 −4 1 3
∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥 = 3
𝑠𝑒𝑐 𝑥 − 𝑠𝑒𝑐 𝑥 + 𝐶

2 4
Contoh 4 (m atau n ganjil): ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥

Solusi 4:
1+𝑐𝑜𝑠 2𝑥 2
2 4
∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ ( 1+𝑐𝑜𝑠 2𝑥
2 )( 2
𝑑𝑥 )
1 2 3
= 8
∫(1 + 𝑐𝑜𝑠 2𝑥 − 𝑐𝑜𝑠 2𝑥 − 𝑐𝑜𝑠 2𝑥)𝑑𝑥

1 1 2
= ∫⎡1 + 𝑐𝑜𝑠 2𝑥 − (1 + 𝑐𝑜𝑠 4𝑥) − (1 − 𝑠𝑖𝑛 2𝑥) 𝑐𝑜𝑠 2𝑥⎤ 𝑑𝑥
8 ⎣ 2 ⎦

1 1 1 2
= ∫⎡ 2 − 𝑐𝑜𝑠 4𝑥 + 𝑠𝑖𝑛 2𝑥 𝑐𝑜𝑠 2𝑥⎤ 𝑑𝑥
8 ⎣ 2 ⎦
⎡ 1
1 2 ⎤
= ⎢∫ 2 𝑑𝑥 − 12 ∫ 𝑐𝑜𝑠 4𝑥 𝑑𝑥 + 12 ∫ 𝑠𝑖𝑛 2𝑥(2 𝑐𝑜𝑠 2𝑥 𝑑𝑥)⎥

8 ⎥
⎣ ⎦
1 1 1 1 3
= 8 ⎡ 2 𝑥 − 8 𝑠𝑖𝑛 4𝑥 + 6 𝑠𝑖𝑛 2𝑥⎤ + 𝐶
⎣ ⎦

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


12

Tipe 3: ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑚𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑛𝑥 𝑑𝑥, ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑚𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑛𝑥 𝑑𝑥, ∫ 𝑐𝑜𝑠 𝑚𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑛𝑥 𝑑𝑥

Contoh 5: ∫ 𝑠𝑖𝑛 2𝑥 𝑐𝑜𝑠 3𝑥 𝑑𝑥

Solusi 5:
Gunakan identitas perkalian: 𝑠𝑖𝑛(𝑥 + 𝑦) + 𝑠𝑖𝑛(𝑥 − 𝑦) = 2 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑦
1
∫ 𝑠𝑖𝑛 2𝑥 𝑐𝑜𝑠 3𝑥 𝑑𝑥 = 2
∫[𝑠𝑖𝑛 5𝑥 + 𝑠𝑖𝑛(− 𝑥)]𝑑𝑥

1 1
= 2
∫ 𝑠𝑖𝑛 5𝑥 𝑑𝑥 + 2
∫ 𝑠𝑖𝑛 (− 𝑥) 𝑑𝑥
1 1
=− 10
𝑐𝑜𝑠 5𝑥 + 2
𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝐶

Contoh 6: Apabila m dan n adalah bilangan bulat positif, tunjukan:


π
∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑚𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑛𝑥 𝑑𝑥 = 0 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑚 ≠ 𝑛 dan π 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑚 ≠ 𝑛
−π
Solusi 6:
Jika 𝑚 ≠ 𝑛,
π π
1
∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑚𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑛𝑥 𝑑𝑥 =− 2
∫ [𝑐𝑜𝑠 (𝑚 + 𝑛)𝑥 − 𝑐𝑜𝑠 (𝑚 − 𝑛)𝑥]𝑑𝑥
−π −π
1 1 1
=− ⎡ 𝑠𝑖𝑛 (𝑚 + 𝑛)𝑥 − 𝑠𝑖𝑛 (𝑚 − 𝑛)𝑥⎤ = 0
2 ⎣ 𝑚+𝑛 𝑚−𝑛 ⎦

Jika 𝑚 = 𝑛,
π π
1
∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑚𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑛𝑥 𝑑𝑥 =− 2
∫ [𝑐𝑜𝑠 2𝑚𝑥 − 1]𝑑𝑥
−π −π
1 1 π
=− ⎡ 2𝑚 𝑠𝑖𝑛 2𝑚𝑥 − 𝑥⎤
2 ⎣ ⎦−π
1
=− 2
[− 2π] = π

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


13

𝑚 𝑛
Tipe 4: ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑥 , ∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑑𝑥

4
Contoh 7 (n genap): ∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑑𝑥

Solusi 7:
4 2 2
∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 (𝑐𝑠𝑐 𝑥 − 1)𝑑𝑥

2 2 2
= ∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑐𝑠𝑐 𝑥 𝑑𝑥 − ∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑑𝑥

2 2 2
= ∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑐𝑠𝑐 𝑥 𝑑𝑥 − ∫(𝑐𝑠𝑐 𝑥 − 1) 𝑑𝑥

Dari sini, kita bisa menggunakan metode substitusi:


2
𝑢 = 𝑐𝑜𝑡 𝑥 , 𝑑𝑢 =− 𝑐𝑠𝑐 𝑥 𝑑𝑥
2 2 2 1 3 1 3
∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑐𝑠𝑐 𝑥 𝑑𝑥 =− ∫ 𝑢 𝑑𝑢 =− 3
𝑢 + 𝐶 =− 3
𝑐𝑜𝑡 𝑥 + 𝐶

Sehingga kita dapatkan,


4 1 3
∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑑𝑥 =− 3
𝑐𝑜𝑡 𝑥 + 𝑐𝑜𝑡 𝑥 + 𝑥 + 𝐶

5
Contoh 8 (n ganjil): ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑥

Solusi 8:
5 3 2
∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 (𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥 − 1) 𝑑𝑥

3 2 3
= ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥 − ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑥

3 2 2
= ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 (𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥) − ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥(𝑠𝑒𝑐 𝑥 − 1) 𝑑𝑥

3 2 2
= ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 (𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥) − ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥(𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥) + ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑥

Dari sini, kita bisa menggunakan metode substitusi:


2
𝑢 = 𝑡𝑎𝑛 𝑥 , 𝑑𝑢 = 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥
3 2 3 1 4 1 4
∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 (𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥) = ∫ 𝑢 𝑑𝑢 = 4
𝑢 +𝐶= 4
𝑡𝑎𝑛 𝑥 + 𝐶

2 1 2 1 2
∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 (𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥) = ∫ 𝑢 𝑑𝑢 = 2
𝑢 +𝐶= 2
𝑡𝑎𝑛 𝑥 + 𝐶

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


14

Sehingga kita dapatkan,


5 1 4 1 2
∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑥 = 4
𝑡𝑎𝑛 𝑥 − 2
𝑡𝑎𝑛 𝑥 − 𝑙𝑛|𝑐𝑜𝑠 𝑥| + 𝐶

𝑚 𝑛 𝑚 𝑛
Tipe 5: ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥, ∫ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑐𝑠𝑐 𝑥 𝑑𝑥

−3/2 4
Contoh 9 (n genap, m bilangan apapun): ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥

Solusi 9:
−3/2 4 −3/2 2 2
∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥 = ∫(𝑡𝑎𝑛 𝑥) (1 + 𝑡𝑎𝑛 𝑥) 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥

−3/2 2 1/2 2
= ∫(𝑡𝑎𝑛 𝑥) 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥 + ∫(𝑡𝑎𝑛 𝑥) 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥

Dari sini, kita bisa menggunakan metode substitusi:


2
𝑢 = 𝑡𝑎𝑛 𝑥 , 𝑑𝑢 = 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥
−3/2 2 −3/2 −1/2 −1/2
∫(𝑡𝑎𝑛 𝑥) 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 𝑢 𝑑𝑢 =− 2𝑢 + 𝐶 =− 2 𝑡𝑎𝑛 𝑥+𝐶

1/2 2 1/2 2 3/2 2 3/2


∫(𝑡𝑎𝑛 𝑥) 𝑠𝑒𝑐 𝑥 = ∫ 𝑢 𝑑𝑢 = 3
𝑢 +𝐶 = 3
𝑡𝑎𝑛 𝑥+𝐶

Sehingga kita dapatkan,


−3/2 4 −1/2 2 3/2
∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥 =− 2 𝑡𝑎𝑛 𝑥+ 3
𝑡𝑎𝑛 +𝐶

3 −1/2
Contoh 10 (m ganjil, n bilangan apapun): ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥

Solusi 10:
3 −1/2 2 −3/2
∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑒𝑐 𝑥 (𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑡𝑎𝑛 𝑥) 𝑑𝑥

2 −3/2
= ∫(𝑠𝑒𝑐 𝑥 − 1) 𝑠𝑒𝑐 𝑥 (𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑡𝑎𝑛 𝑥) 𝑑𝑥

1/2 −3/2
= ∫ 𝑠𝑒𝑐 𝑥 (𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑥) − ∫ 𝑠𝑒𝑐 𝑥 (𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑥)

2 3/2 −1/2
= 3
𝑠𝑒𝑐 𝑥 + 2 𝑠𝑒𝑐 𝑥+𝐶

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


15

7.4 Substitusi yang Merasionalkan


𝑛
Integral yang melibatkan: 𝑎𝑥 + 𝑏
𝑛
Apabila bentuk di atas ditemukan pada integral, gunakan substitusi 𝑢 = 𝑎𝑥 + 𝑏
3
Contoh 1: ∫ 𝑥 𝑥 + 2 𝑑𝑥

Solusi 1:

Kita lakukan substitusi:


3 3 2
𝑢 = 𝑥 + 2 sehingga, 𝑢 = 𝑥 + 2 dan 3𝑢 𝑑𝑢 = 𝑑𝑥
Maka,
3 3 2
∫ 𝑥 𝑥 + 2 𝑑𝑥 = ∫ (𝑢 − 2 )(𝑢) 3𝑢 𝑑𝑢

6 3
= ∫ 3𝑢 𝑑𝑢 − 6𝑢 𝑑𝑢

3 7 3 4
= 7
𝑢 − 2
𝑢 +𝐶
3 7/3 3 4/3
= 7
(𝑥 + 2) − 2
(𝑥 + 2) +𝐶

2 2 2 2 2 2
Integral yang melibatkan: 𝑎 −𝑥 , 𝑎 +𝑥 , 𝑥 −𝑎
Untuk merasionalkan ketiga bentuk di atas, gunakan substitusi trigonometri sebagai berikut,

Bentuk Substitusi Batasan

2 2 𝑥 = 𝑎 𝑠𝑖𝑛 𝑡 − π/2 ≤ 𝑡 ≤ π/2


𝑎 −𝑥

2 2 𝑥 = 𝑎 𝑡𝑎𝑛 𝑡 − π/2 < 𝑡 < π/2


𝑎 +𝑥

2 2 𝑥 = 𝑎 𝑠𝑒𝑐 𝑡 0 ≤ 𝑡 ≤ π, 𝑡 ≠ π/2
𝑥 −𝑎

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


16

2 2
Contoh 2: ∫ 𝑎 − 𝑥 𝑑𝑥

Solusi 2:

Kita lakukan substitusi:


π π
𝑥 = 𝑎 𝑠𝑖𝑛 𝑡 , − 2
≤𝑡 ≤ 2
Maka,
𝑑𝑥 = 𝑎 𝑐𝑜𝑠 𝑡
dan,
2 2 2 2 2 2 2
𝑎 −𝑥 = 𝑎 − 𝑎 𝑠𝑖𝑛 𝑡 = 𝑎 (1 − 𝑠𝑖𝑛 𝑡) = 𝑎 𝑐𝑜𝑠 𝑡
Sehingga,
2 2 2 2
∫ 𝑎 − 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 𝑎 𝑐𝑜𝑠 𝑡 · 𝑎 𝑐𝑜𝑠 𝑡 𝑑𝑡 = 𝑎 ∫ 𝑐𝑜𝑠 𝑡 𝑑𝑡

2
𝑎
= 2
∫ (1 + 𝑐𝑜𝑠 2𝑡) 𝑑𝑡
2
=
𝑎
2 (𝑡 + 1
2
𝑠𝑖𝑛 2𝑡 ) +𝐶
2
𝑎
= 2
(𝑡 + 𝑠𝑖𝑛 𝑡 𝑐𝑜𝑠 𝑡) + 𝐶
π π
Ingat, karena t dibatasi − 2
≤ 𝑡 ≤ 2
, sehingga hubungan 𝑥 = 𝑎 𝑠𝑖𝑛 𝑡 invertibel. Sehingga
kita bisa tuliskan:
−1 𝑥
𝑡 = 𝑠𝑖𝑛 ( 𝑎
)
Dan kita bisa gambarkan segitiga:

Dari segitiga tersebut kita bisa melihat bahwa:


2
𝑥 1 2 2
𝑐𝑜𝑠 𝑡 = 1 − 2 = 𝑎
𝑎 −𝑥
𝑎
Sehingga,
2 2
2 2 𝑎 −1 𝑥 𝑎 𝑥 1 2 2
∫ 𝑎 − 𝑥 𝑑𝑥 = 2
𝑠𝑖𝑛 ( 𝑎
)+ 2 𝑎 𝑎
𝑎 −𝑥 +𝐶
2
𝑎 −1 𝑥 𝑥 2 2
= 2
𝑠𝑖𝑛 ( 𝑎
) + 2
𝑎 −𝑥 +𝐶

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


17

7.5 Integral Fungsi Rasional


Secara definisi, fungsi rasional adalah pembagian dari 2 buah fungsi polinomial, contohnya:
4
1 2𝑥+7 𝑥 +5𝑥−8
𝑓(𝑥) = 2 , 𝑔(𝑥) = 2 , ℎ(𝑥) = 2
(𝑥+9) 𝑥 −4𝑥+7 𝑥 +2𝑥

Dimana, fungsi f dan g kita sebut sebagai proper rational function yang artinya derajat dari
numerator lebih kecil dari denominator. Sedangkan fungsi h adalah improper rational function,
tapi dengan dilakukan pembagian, dapat dituliskan menjadi proper rational function.
Contohnya,
4 3 2
𝑥 +5𝑥 +2𝑥 −8 2 8𝑥−8
ℎ(𝑥) = 2 = 𝑥 + 2𝑥 − 4 + 2
𝑥 +2𝑥 𝑥 +2𝑥

Tipe Faktor Linear

2𝑥+1
Contoh 1: ∫ (𝑥−1)(𝑥−2)(𝑥−3)
𝑑𝑥

Solusi 1:

Menggunakan metode dekomposisi, kita bisa tulis menjadi:


2𝑥+1 𝐴 𝐵 𝐶
(𝑥−1)(𝑥−2)(𝑥−3)
= (𝑥−1)
+ (𝑥−2)
+ (𝑥−3)

2𝑥 + 1 = 𝐴(𝑥 − 2)(𝑥 − 3) + 𝐵(𝑥 − 1)(𝑥 − 3) + 𝐶(𝑥 − 1)(𝑥 − 2)


2
2𝑥 + 1 = (𝐴 + 𝐵 + 𝐶)𝑥 + (− 5𝐴 − 4𝐵 − 3𝐶)𝑥 + (6𝐴 + 3𝐵 + 2𝐶)

𝐴 + 𝐵 + 𝐶 = 0 ... (1)
− 5𝐴 − 4𝐵 − 3𝐶 = 2 ... (2)
6𝐴 + 3𝐵 + 2𝐶 = 1 ... (3)

Dari persamaan (1) kita mendapatkan, 𝐶 =− 𝐴 − 𝐵


Lalu substitusikan ke (2),

− 5𝐴 − 4𝐵 + 3(𝐴 + 𝐵) =− 2𝐴 − 𝐵 = 2 ... (4)


6𝐴 + 3𝐵 − 2(𝐴 + 𝐵) = 4𝐴 + 𝐵 = 1 ... (5)

Selanjutnya, kita lakukan (4) + (5),

2𝐴 = 3 → 𝐴 = 3/2

Substitusikan A ke (4),

− 2(3/2) − 𝐵 = 2 → 𝐵 =− 5

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


18

Substitusikan A dan B ke (1),

3/2 − 5 + 𝐶 = 0 → 𝐶 = 7/2

Sehingga, kita dapatkan:


2𝑥+1 3/2 −5 7/2
(𝑥−1)(𝑥−2)(𝑥−3)
= (𝑥−1)
+ (𝑥−2)
+ (𝑥−3)

Cara di atas panjang dan butuh ketelitian, ada cara lain yang lebih mudah dan cepat yaitu
dengan memanfaatkan fakta bahwa:

2𝑥 + 1 = 𝐴(𝑥 − 2)(𝑥 − 3) + 𝐵(𝑥 − 1)(𝑥 − 3) + 𝐶(𝑥 − 1)(𝑥 − 2) , berlaku untuk


setiap x

Sehingga, kita bisa memilih titik uji:

Ketika 𝑥 = 1,
2 + 1 = 𝐴(− 1)(− 2) + 𝐵(0)(− 3) + 𝐶(0)(− 2)
3 = 2𝐴 → 𝐴 = 3/2

Ketika 𝑥 = 3,
6 + 1 = 𝐴(1)(0) + 𝐵(2)(0) + 𝐶(2)(1)
7 = 2𝐶 → 𝐶 = 7/2

Ketika 𝑥 = 2,
4 + 1 = 𝐴(0)(− 1) + 𝐵(1)(− 1) + 𝐶(1)(0)
5 =− 𝐵 → 𝐵 =− 5

Dan kita mendapatkan hasil yang sama:


2𝑥+1 3/2 −5 7/2
(𝑥−1)(𝑥−2)(𝑥−3)
= (𝑥−1)
+ (𝑥−2)
+ (𝑥−3)

Sekarang, kita kembali ke soal awal,


2𝑥+1 𝐴 𝐵 𝐶
∫ (𝑥−1)(𝑥−2)(𝑥−3)
𝑑𝑥 = ∫ (𝑥−1)
+∫ (𝑥−2)
+∫ (𝑥−3)

Karena A, B, dan C adalah konstanta, kita bisa keluarkan dari integral


1 1 1
= 𝐴∫ (𝑥−1)
𝑑𝑥 + 𝐵 ∫ (𝑥−2)
𝑑𝑥 + 𝐶∫ (𝑥−3)
𝑑𝑥

Dengan mengingat fakta bahwa dx adalah turunan, kita bisa menuliskan ulang dx menjadi:
𝑑(𝑥−1) 𝑑(𝑥−2) 𝑑(𝑥−3)
= 𝐴∫ (𝑥−1)
+ 𝐵∫ (𝑥−2)
+ 𝐶∫ (𝑥−3)

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


19

𝑑𝑢
Lihat, bentuknya menjadi ∫ 𝑢
, sehingga kita bisa mengintegralkan ini dengan mudah,

= 𝐴 𝑙𝑛|𝑥 − 1| + 𝐵 𝑙𝑛|𝑥 − 2| + 𝐶 𝑙𝑛|𝑥 − 3| + 𝐾

Terakhir, kita substitusi nilai A, B, dan C sehingga didapat hasil akhirnya:

= 3/2 𝑙𝑛|𝑥 − 1| − 5 𝑙𝑛|𝑥 − 2| + 7/2 𝑙𝑛|𝑥 − 3| + 𝐾

Tipe Faktor Berulang


2
6𝑥 −3𝑥+1
Contoh 2: ∫ 2 𝑑𝑥
(4𝑥+1)(𝑥 +1)

Solusi 2:
Dengan metode dekomposisi, kita tulis menjadi:
2
6𝑥 −3𝑥+1 𝐴 𝐵𝑥+𝐶
∫ 2 𝑑𝑥 = ∫ (4𝑥+1)
𝑑𝑥 + ∫ 2 𝑑𝑥
(4𝑥+1)(𝑥 +1) (𝑥 +1)

2
𝐴 𝑑(4𝑥+1) 𝐵 𝑑(𝑥 +1) 𝑑𝑥
= 4
∫ (4𝑥+1)
+ 2
∫ 2 + 𝐶∫ 2
(𝑥 +1) (𝑥 +1)

𝐴 4 𝐵 2𝑥 1
= 4
∫ (4𝑥+1)
𝑑𝑥 + 2
∫ 2 𝑑𝑥 + 𝐶 ∫ 2 𝑑𝑥
(𝑥 +1) (𝑥 +1)

1 1 2 −1
= 2
𝑙𝑛|4𝑥 + 1| + 2
𝑙𝑛(𝑥 + 1) − 𝑡𝑎𝑛 𝑥 + 𝐾

Tipe Faktor Kuadratik

2𝑥+1
Contoh 3: ∫ 2 𝑑𝑥
(𝑥−1)(𝑥−2)

Solusi 3:
Dengan metode dekomposisi, kita tulis menjadi:
2𝑥+1 𝐴 𝐵 𝐶
2 = (𝑥−1)
+ (𝑥−2)
+ 2
(𝑥−1)(𝑥−2) (𝑥−2)
2
2𝑥 + 1 = 𝐴(𝑥 − 2) + 𝐵(𝑥 − 1)(𝑥 − 2) + 𝐶(𝑥 − 1), berlaku untuk setiap x

Kita pilih titik uji:

Ketika 𝑥 = 1,
2
2(1) + 1 = 𝐴(− 1) + 𝐵(0)(− 1) + 𝐶(0) → 𝐴 = 3

Ketika 𝑥 = 2,
2
2(2) + 1 = 𝐴(0) + 𝐵(1)(0) + 𝐶(1) → 𝐶 = 5

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


20

Ketika 𝑥 = 0,
2 2
2(0) + 1 = 𝐴(− 2) + 𝐵(− 1)(− 2) + 𝐶(− 1) = 3(− 2) + 𝐵(− 1)(− 2) + 5(− 1) → 𝐵 =− 3

Sekarang, kita kembali ke soal awal,


2𝑥+1 𝐴 𝐵 𝐶
∫ 2 𝑑𝑥 = ∫ (𝑥−1)
𝑑𝑥 + ∫ (𝑥−2)
𝑑𝑥 + ∫ 2 𝑑𝑥
(𝑥−1)(𝑥−2) (𝑥−2)

Dengan cara yang sama seperti pada contoh pertama kita manipulasi dx,
2𝑥+1 𝑑(𝑥−1) 𝑑(𝑥−2) 𝑑(𝑥−2)
∫ 2 𝑑𝑥 = 𝐴 ∫ (𝑥−1)
𝑑𝑥 + 𝐵∫ (𝑥−2)
𝑑𝑥 + 𝐶∫ 2 𝑑𝑥
(𝑥−1)(𝑥−2) (𝑥−2)
1
= 3 𝑙𝑛 |𝑥 − 1| − 3 𝑙𝑛 |𝑥 − 2| + 5 𝑥−2
+𝐾

Tipe Improper Rational Function


5
𝑥 +2𝑥+1
Contoh 4: ∫ 2 𝑑𝑥
𝑥 −3𝑥+2

Solusi 4:

Lakukan pembagian seperti SD, kita akan dapatkan:


5
𝑥 +2𝑥+1 3 2 33𝑥−29
2 = 𝑥 − 3𝑥 + 7𝑥 + 15 + 2
𝑥 −3𝑥+2 𝑥 −3𝑥+2
Perhatikan, sekarang bentuknya sudah menjadi proper rational function dan kita bisa kerjakan
bentuk tersebut dengan cara yang sama pada contoh pertama.
5
𝑥 +2𝑥+1 3 2 33𝑥−29
∫ 2 𝑑𝑥 = ∫ 𝑥 𝑑𝑥 − ∫ 3𝑥 𝑑𝑥 + ∫ 7𝑥 𝑑𝑥 + ∫ 15 𝑑𝑥 + ∫ 2 𝑑𝑥
𝑥 −3𝑥+2 𝑥 −3𝑥+2

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami


21

7.6 Strategi Pengintegralan


Ada beberapa teknik yang bisa digunakan pada soal integral. Tapi, pada akhirnya integral
adalah proses trial and error. Kalau satu metode gagal, coba metode lain. Berikut adalah strategi
integral secara general:

1. Ketika bentuk integral dasar seperti pada 7.1, coba gunakan metode substitusi,
contohnya:
2
−𝑥 2
∫ 𝑠𝑖𝑛 2𝑥 𝑑𝑥, ∫ 𝑥𝑒 𝑑𝑥, ∫ 𝑥 𝑥 − 1 𝑑𝑥

2. Ketika perkalian dari dua buah fungsi dimana salah satunya lebih mudah diturunkan
daripada diintegralkan, sedangkan fungsi lainnya lebih mudah diintegralkan daripada
diturunkan, gunakan Integral Parsial, contohnya:

𝑥
∫ 𝑙𝑛 𝑥 𝑑𝑥, ∫ 𝑥𝑒 𝑑𝑥, ∫ 𝑥 𝑠𝑖𝑛ℎ 𝑥 𝑑𝑥

3. Substitusi Trigonometri
2 2
Apabila integral melibatkan 𝑎 − 𝑥 , coba substitusi 𝑥 = 𝑎 𝑠𝑖𝑛 𝑡
2 2
Apabila integral melibatkan 𝑥 + 𝑎 , coba substitusi 𝑥 = 𝑎 𝑡𝑎𝑛 𝑡
2 2
Apabila integral melibatkan 𝑥 − 𝑎 , coba substitusi 𝑥 = 𝑎 𝑠𝑒𝑐 𝑡

4. Ketika berhadapan dengan proper rational function, maka dekomposisikan dengan


metode fraksi parsial. Apabila berhadapan dengan improper rational function, lakukan
pembagian terlebih dahulu sehingga terbentuk proper rational function, dan
dekomposisikan dengan metode fraksi parsial.

kembali Materi belajar lainnya akses di gradient.academy

Feedback? Hubungi Kami

You might also like