Professional Documents
Culture Documents
A. Hafalan Surat Al Infithor: Pesantren Kilat Ramadhan Al-Zahra Islamic Centre
A. Hafalan Surat Al Infithor: Pesantren Kilat Ramadhan Al-Zahra Islamic Centre
َ َأ ِط ْع َأبَا
ِ ك َما َدا َم َحيًّا َوالَ تَ ْع
ص ِه
“Tatatilah ayahmu selama dia hidup dan selama tidak diperinahkan untuk bermaksiat.” (HR. Ahmad)
ْط اَأْل ْب َيضُ م َِن ْال َخيْطِ اَأْلسْ َو ِد م َِن ْال َفجْ ِر
ُ َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َح َّت ٰى َي َت َبي ََّن لَ ُك ُم ْال َخي
اَل َت َزا ُل ُأ َّمتِي ِب َخي ٍْر َما عَجَّ لُوا ْالف ِْط َر
“Umatku senantiasa baik selama mereka menyegerakan berbuka“
7. Jarak antara sahur Rasûlullâh dan iqâmah seukuran bacaan lima puluh ayat
8. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki akhlak yang sangat mulia. Beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling mulia akhlaknya. Bagaimana tidak, akhlak beliau adalah
al-Qur’ân, sebagaimana diceritakan oleh Aisyah Radhiyallahu ‘anha. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam sangat menganjurkan umatnya untuk berakhlak mulia, orang-orang yang sedang
menunaikan ibadah berpuasa. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
15. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhân
kecuali pada tahun menjelang wafat, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf selama dua
puluh hari. Ketika beri’tikaf, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu dalam keadaan berpuasa
16. Ramadhân adalah syahrul Qur’ân (bulan al-Qur’ân), sehingga tadarus al-Qur’ân menjadi
rutinitas beliau, bahkan tidak ada seorangpun yang sanggup menandingi kesungguh-sungguhan
beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam tadarus al-Qur’ân. Malaikat Jibril Alaihissallam
senantiasa datang menemui beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk tadarus al-Qur’ân dengan
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
17. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang dermawan. Kedermawanan beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhân tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
2. Idghom
َّ شـ ـ ْي ِء فِي ال
شـ ـ ْيء َّ ـل الـ خ د ِ اartinya
Idghom menurut Bahasa yaitu
ُ َ ْ memasukan
sesuatu kepada sesuatu.
4. Ikhfa
1. Ikhfa
Yang di sebut ihfa syafawi Yaitu apabila mim mati bertemu dengan huruf Ba () ب
hurufnya ada satu : ب
ِِ ِ
َ َ َت ْرم ْي ِه ْـم بح
contoh : جارة
Karena menurut Qoidah Tuhftul Athfal Bait ke 20
2. Idghom
Yang disebut idghom mutamasilen Yaitu apabila Mim mati bertemu dengan huruf
3. Idhar
Tetapi apabila mim mati bertemu dengan wawu ( ) وatau Fa ()فmaka membaca
idzharnya harus lebih jelas karena huruf itu dekat dengan huruf Mim dan bahkan
sama-sama makhrojnya Bibir
Sebagaiman dalam Nadzhoman Tuhfatul Athfal :
ِ َﺍﻷﺗِّﺤﺎﺩِ فَا ْع ِر
ِ ِ
ف َ ﻟِّ ُﻘ ْﺮﺑِ َﻬﺎﻭ¤ َﺍﺣ َﺪﺭْﻟَ َد ﻭَﺍﻭِ ﻭَﻓَﺎﺃَﻥْ ﺗَ ْﺨﺘَﻔﻰ
ْ ﻭ
Harus kuat idharnya bertemunya * Wawu dan Fa hati hati membacanya
J. Tajwid - Qolqolah
Secara bahasa pengertian qalqalah adalah pantulan atau memantul. Banyak yang
mengartikan bahwa qalqalah yaitu getaran suara. Secara bahasa arti dari pada qalqalah suada
sesuai dengan cara pelafalannya.
Bacaan qalqalah memiliki sifat lazimah yang mana cara pengucapannya dengan
memantulkan lafad sukun kembali ke harokat fathah. Secara bahasa juga dapat diartikan dengan
getaran /bergetar suara.
Sedangkan secara istilah qalqalah memiliki artian melafalkan huruf tertentu dengan cara
memantulkan secara jelas dan kuat. Berdasarkan dalam kajian ilmu tajwid bahwa qalqalah terjadi
saat adanya huruf qalqalah berharokat sukun atau di baca mati.
Huruf Qalqalah
Dalam setiap sifat dari huruf terdapat beberapa huruf yang terkhususkan memiliki sifat dari
bacaan tajwid. Adapun huruf qalqalah terdiri 5 (lima) huruf, antara lain ba, jim, dal, tha’ dan qof.
Agar dapat meudah dalam menghafal huruf ini Anda dapat mensingkatnya menjadi Baju Di
Toko. Ada juga yang mensingkat menjadi Qatbujadin atau terdiri dari hruf Qaf, Tho’, Ba, Jim dan
Dal.
Selain dari singkatan tersebut, Anda juga dapat membuat singkatan sendiri supaya dapat
lebih mudah dalam menghafalkannya. Ada juga beberapa singkatan yang dapat Anda gunakan
untuk mengahafalkan beberapa huruf yang termasuk kedalam huruf qalqalah.
Ucapan lafal yang disebut qalqalah sebab huruf tersebut berharakat sukun atau dibaca sukun
saat waqaf. Jadi saat terdapat huruf qalqalah yang berharakat sukun atau di baca waqaf Anda
harus membacanya dengan cara memantul.
Jenis Bacaan Qalqalah
Macam qalqalah dibedakan menjadi 2 (dua) antara lain qalqalah sughro dan kubro. Jenis
bacaan qalqalah ini dibedakan berdasarkan harakat dan tanda waqofnya.
Qalqalah Sughra
Qalqalah sugro atau bisa dikatakan juga dengan qalqalah kecil adalah bacaan qalqalah
dengan ditandai harokat sukun. Huruf qalqalah yang berharakat sukun masuk dalam ketegori
qalqalah kecil atau sugra.
Semua yang terjadi di dunia ini sudah menjadi ketetapan dari Allah SWT seperti
adanya pergantian siang dan malam, adanya alam yang indah, sebaliknya adanya hal-hal
yang ditetapkan seperti bencana alam, musibah dan lain sebagainya. Begitu pula adanya
perbedaan keadaan manusia, Allah menciptakan manusia dengan bermacam ragam, ada
wujud yang sempurna atau kurang sempurna. Adapun Allah mengatur setiap kebutuhan
manusia dan menempatkan kondisi manusia dalam berbagai macam hal yang berbeda.
Karena yang sedemikian itu adalah sebuah ketentuan yang sudah pasti baik adanya dan
seharusnya manusia juga mampu mengimani sampai sedalam itu.
Hadits Jibril yang membicarakan tentang rukun iman menyebutkan,
َو ُتْؤ ِم َن بِال َق َد ِر خَرْيِ ِه َو َشِّر ِه
“Dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim,
no. 8)
Hadits di atas menyebutkan takdir baik maupun buruk, oleh karena itu, manusia
senantiasa mampu menyiapkan diri dan mental untuk menyambut bukan hanya suatu
ketetapan yang diberikan kepada manusia dalam keadaan baik saja, namun juga
manusia mampu mempersiapkan dalam keaadaan buruk juga. Manusia akan lebih
mudah menerima jika dirinya diberi keadaan takdir yang baik seperti mendapatkan
Pesantren Kilat Ramadhan Al-Zahra Islamic Centre
11
Jl. Saluyu B IV No. 6 Rt 01 Rw 09 Cipamokolan-Rancasari Kota Bandung
rezeki yang melimpah dan lain sebagainya. Namun, manusia akan susah menerima
takdir baginya dalam keadaan buruk atau sebagai musibah dan cobaan. Karenanya
sering kali manusia frustasi dan menempatkan prasangka buruk kepada takdir yang
telah Allah berikan kepadanya.
Sejatinya manusia mampu membuat rencana yang hebat. Mampu merencanakan
untuk mencapai kepentingan dan tujuannya dengan detail dan rinci. Akan tetapi,
sebagus-bagusnya rencana manusia ketika Allah tidak meridhoi rencana itu terjadi
manusia mampu berbuat apa. Mau tidak mau kita harus menerima apapun yang terjadi
dalam hidup kita baik ataupun buruk. Sehingga kita seringkali tidak menerima keadaan
dan seringkali menyalahkan takdir Allah yang salah terhadap dirinya. Manusia mulai
merasa bahwa nikmat yang diberikan Allah adalah suatu ketidak adilan.
Padahal tentu saja bahwa Allah subhanahu wa ta’ala pasti memberikan taqdir
terbaik bagi setiap hamba-Nya,
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Oleh karena itu, alangkah baiknya kita ketika ditimpa taqdir oleh Allah yang
menurut kita buruk, hendaklah ridha dan menerimanya dengan kesabaran, pun begitu
ketika kita diberikan limpahan taqdir yang kita anggap baik, hendaknya kita tak lupa
untuk bersykur kepada Allah yang telah memberikan kenikmatan.
M. Fiqih – Puasa I
Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan Ash Shiyaam (يام33 )الصatau Ash Shaum (وم33)الص.
Secara bahasa Ash Shiyam artinya adalah al imsaak (اك33 )اإلمسyaitu menahan diri. Sedangkan
secara istilah, ash shiyaam artinya: beribadah kepada Allah Ta’ala dengan menahan diri dari
makan, minum dan pembatal puasa lainnya, dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Hukum puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan hukumnya wajib berdasarkan firman Allah Ta’ala:
ص َيام كما ُكتب على الذين من قبلكم لعلّكم ت ّتقون ّ يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم ال
“wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183).
Dan juga karena puasa ramadhan adalah salah dari rukun Islam yang lima.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
وصوم،ّ والحج، وِإيتاء الزكاة، وإقام الصالة، شهادة أن ال ِإله ِإال هللا وأنّ محمّداً رسول هللا:بُني اِإلسالم على خمس
رمضان
“Islam dibangun di atas lima rukun: syahadat laa ilaaha illallah muhammadur rasulullah,
menegakkan shalat, membayar zakat, haji dan puasa Ramadhan” (HR. Bukhari – Muslim).
Keutamaan puasa
1. Puasa adalah ibadah yang tidak ada tandingannya. Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda kepada Abu Umamah Al Bahili:
“hendaknya engkau berpuasa karena puasa itu ibadah yang tidak ada tandingannya” (HR.
Ahmad)
2. Allah Ta’ala menyandarkan puasa kepada diri-Nya.
“Allah ‘azza wa jalla berfirman: setiap amalan manusia itu bagi dirinya, kecuali puasa.
Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalas pahalanya” (HR. Bukhari – Muslim).
3. Puasa menggabungkan 3 jenis kesabaran: sabar dalam melakukan ketaatan kepada
Allah, sabar dalam menjauhi hal yang dilarang Allah dan sabar terhadap takdir Allah atas rasa
lapar dan kesulitan yang ia rasakan selama puasa.
4. Puasa akan memberikan syafaat di hari kiamat.
“Puasa dan Al Qur’an, keduanya akan memberi syafaat kelak di hari kiamat” (HR. Ahmad,
Thabrani, Al Hakim. Al Haitsami mengatakan: “semua perawinya dijadikan hujjah dalam Ash
Shahih“).
Pesantren Kilat Ramadhan Al-Zahra Islamic Centre
12
Jl. Saluyu B IV No. 6 Rt 01 Rw 09 Cipamokolan-Rancasari Kota Bandung
5. Orang yang berpuasa akan diganjar dengan ampunan dan pahala yang besar.
Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang
mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang
benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan
perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan
yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah,
Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” (QS. Al Ahzab: 35)
6. Puasa adalah perisai dari api neraka.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“puasa adalah perisai” (HR. Bukhari – Muslim)
7. Puasa adalah sebab masuk ke dalam surga
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“di surga ada delapan pintu, diantaranya ada pintu yang dinamakan Ar Rayyan. Tidak ada
yang bisa memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa” (HR. Bukhari).
N. Fiqih – Puasa II
Rukun puasa
1. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
2. Menepati rentang waktu puasa
Awal dan akhir bulan Ramadhan (bulan puasa)
Wajib menentukan awal bulan Ramadhan dengan ru’yatul hilal, bila hilal tidak terlihat maka
bulan Sya’ban digenapkan menjadi 30 hari. Para ulama ijma akan hal ini, tidak ada khilaf di
antara mereka.
Para ulama mensyaratkan minimal satu orang yang melihat hilal untuk bisa menetapkan
terlihatnya hilal Ramadhan.
Jika ada seorang yang mengaku melihat hilal Ramadhan sendirian, ulama khilaf. Jumhur ulama
mengatakan ia wajib berpuasa sendirian berdasarkan ru’yah-nya. Pendapat ini dikuatkan oleh
Ibnu Al Utsaimin. Sebagian ulama berpendapat ia wajib berpuasa bersama jama’ah kaum
Muslimin. Pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu Taimiyah dan Ibnu Baz.
Rukyah hilal suatu negeri berlaku untuk seluruh negeri yang lain (ittifaqul mathali’), ataukah
setiap negeri mengikuti rukyah hilal masing-masing di negerinya (ikhtilaful mathali’)? Para
ulama khilaf dalam masalah ini. Jumhur ulama berpendapat rukyah hilal suatu negeri berlaku
untuk seluruh negeri yang lain. Adapun Syafi’iyyah dan pendapat sebagian salaf, setiap negeri
mengikuti rukyah hilal masing-masing. Pendapat kedua ini dikuatkan oleh Ash Shanani dan
juga Ibnu Utsaimin.
Wajib menentukan akhir bulan Ramadhan dengan ru’yatul hilal, bila hilal tidak terlihat maka
bulan Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari. Para ulama ijma akan hal ini, tidak ada khilaf di
antara mereka.
Jumhur ulama mensyaratkan minimal dua orang yang melihat hilal untuk bisa menetapkan
terlihatnya hilal Syawal.
Jika ada seorang yang mengaku melihat hilal Syawal sendirian, maka ia wajib berbuka bersama
jama’ah kaum Muslimin.
Jika hilal Syawal terlihat pada siang hari, maka kaum Muslimin ketika itu juga berbuka dan
shalat Id, jika terjadi sebelum zawal (bergesernya mata hari dari garis tegak lurus).
Pesantren Kilat Ramadhan Al-Zahra Islamic Centre
13
Jl. Saluyu B IV No. 6 Rt 01 Rw 09 Cipamokolan-Rancasari Kota Bandung
Rentang waktu puasa
Puasa dimulai ketika sudah terbit fajar shadiq atau fajar yang kedua. Allah Ta’ala berfirman:
َ ِ الل ّه ُ لَك ُ ْم وَك ُلُوا ْ و َاشْر َبُوا ْ ح ََت ّى يَتَبيَ ّنَ لَكُم ُ الْخيَ ُْط الَأ ب ْي َُض م
ِن الْخيَ ْط َ َفَالآنَ ب َاشِر ُوه َُنّ و َاب ْت َغ ُوا ْ م َا كَت َب
ِن الْف َجْ ر
َ ِ الَأ سْ وَدِ م
“Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan
makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar” (QS. Al
Baqarah: 187).
Yang dimaksud dengan khaythul abyadh di sini adalah fajar shadiq atau fajar kedua karena
berwarna putih dan melintang di ufuk seperti benang. Adapun fajar kadzib atau fajar pertama itu
bentuknya seperti dzanabus sirhan (ekor serigala). Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
وأما الفجر، فأما الفجر الذي يكون كذنب السرحان فلا يحل الصلاة ولا يحرم الطعام:الفجر فجران
الذي يذهب مستطيلا في الأفق فإنه يحل الصلاة و يحرم الطعام
“Fajar itu ada dua: pertama, fajar yang bentuknya seperti ekor serigala, maka ini tidak
menghalalkan shalat (shubuh) dan tidak mengharamkan makan. Kedua, fajar yang memanjang di
ufuk, ia menghalalkan shalat (shubuh) dan mengharamkan makan (mulai puasa)” (HR. Al Hakim, Al
Baihaqi, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’).
Puasa berakhir ketika terbenam matahari. Allah Ta’ala berfirman:
ل
ِ ْ الل ّي ِّ ث َُم ّ َأ ت ُِم ّوا
َ الصيَام َ ِإ لَى
“lalu sempurnakanlah puasa hingga malam” (QS. Al Baqarah: 187).
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
فقد أفطر الصائم، وغربت الشمس،إذا أقبل الليل من هاهنا وأدبر النهار من هاهنا
“jika datang malam dari sini, dan telah pergi siang dari sini, dan terbenam matahari, maka orang
yang berpuasa boleh berbuka” (HR. Bukhari – Muslim).
Syarat sah puasa
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Muqim (tidak sedang safar)
5. Suci dari haid dan nifas
6. Mampu berpuasa
7. Niat
Sunnah-sunnah ketika puasa
1. Sunnah-sunnah terkait berbuka puasa
Disunnahkan menyegerakan berbuka
Berbuka puasa dengan beberapa butir ruthab (kurma segar), jika tidak ada maka
denganbeberapa butir tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air
putih
Berdoa ketika berbuka dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
dzahabazh zhomaa-u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insyaa Allah
“telah hilang rasa haus, telah basah tenggorokan, dan telah diraih pahala, insya Allah” (HR.
Abu Daud, An Nasa-i, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)
2. Sunnah-sunnah terkait makan sahur
Makan sahur hukumnya sunnah muakkadah. Dianggap sudah makan sahur jika makan atau
minum di waktu sahar, walaupun hanya sedikit. Dan di dalam makanan sahur itu terdapat
keberkahan
Disunnahkan mengakhirkan makan sahur mendekati waktu terbitnya fajar, pada waktu yang
tidak dikhawatirkan datangnya waktu fajar ketika masih makan sahur.
Disunnahkan makan sahur dengan tamr (kurma kering).
Pesantren Kilat Ramadhan Al-Zahra Islamic Centre
14
Jl. Saluyu B IV No. 6 Rt 01 Rw 09 Cipamokolan-Rancasari Kota Bandung
3. Orang yang berpuasa wajib meninggalkan semua perbuatan yang diharamkan agama dan
dianjurkan untuk memperbanyak melakukan ketaatan seperti: bersedekah, membaca Al
Qur’an, shalat sunnah, berdzikir, membantu orang lain, i’tikaf, menuntut ilmu agama, dll
4. Membaca Al Qur’an adalah amalan yang lebih dianjurkan untuk diperbanyak di bulan
Ramadhan. Bahkan sebagian salaf tidak mengajarkan ilmu di bulan Ramadhan agar bisa fokus
memperbanyak membaca Al Qur’an dan mentadabburinya.
Pembatal-pembatal puasa
a) Makan dan minum dengan sengaja
b) Keluar mani dengan sengaja
c) Muntah dengan sengaja
d) Keluarnya darah haid dan nifas
e) Menjadi gila atau pingsan
f) Riddah (murtad)
g) Berniat untuk berbuka
h) Merokok
i) Jima (bersenggama) di tengah hari puasa. Selain membatalkan puasa dan wajib meng-
qadha puasa, juga diwajibkan menunaikan kafarah membebaskan seorang budak, jika
tidak ada maka puasa dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu maka memberi makan
60 orang miskin.
j) Hijamah (bekam) diperselisihkan apakah dapat membatalkan puasa atau tidak.
Pendapat jumhur ulama, hijamah tidak membatalkan puasa. Sedangkan pendapat
Hanabilah bekam dapat membatalkan puasa. Pendapat kedua ini dikuatkan oleh Ibnu
Taimiyah, Ibnu Baz dan Ibnu Al Utsaimin.
k) Masalah donor darah merupakan turunan dari masalah bekam. Maka donor darah tidak
membatalkan puasa dengan men-takhrij pendapat jumhur ulama, dan bisa
membatalkan puasa dengan men-takhrij pendapat Hanabilah.
l) Inhaler dan sejenisnya berupa aroma yang dimasukan melalui hidung, diperselisihkan
apakah dapat membatalkan puasa atau tidak. Pendapat jumhur ulama ia dapat
membatalkan puasa, sedangkan sebagian ulama Syafi’iyyah dan Malikiyyah mengatakan
tidak membatalkan. Pendapat kedua ini juga dikuatkan oleh Ibnu Taimiyah.
P. Aqidah – Para Nabi Ulul Azmi
Terdapat dalil-dalil yang menunjukkan adanya tingkatan keutamaan di antara para Nabi
dan Rasul. Allah Ta’ala berfirman,
ٍ ْضهُ ْم َعلَى بَع
ْض َ ك الرُّ ُس ُل فَض َّْلنَا بَع
َ تِ ْل
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain” (QS. Al-
Baqarah [2]: 253).
Allah Ta’ala juga berfirman,
ًْض َوآتَ ْينَا دَا ُوو َد زَ بُورا َ َولَقَ ْد فَض َّْلنَا بَع
ٍ ْض النَّبِيِّينَ َعلَى بَع
Pesantren Kilat Ramadhan Al-Zahra Islamic Centre
16
Jl. Saluyu B IV No. 6 Rt 01 Rw 09 Cipamokolan-Rancasari Kota Bandung
“Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain).
Dan Kami berikan Zabur kepada Daud” (QS. Al-Isra’ [17]: 55).
Ibnu Katsir Rahimahullah berkata,
“Tidak ada perbedaan pendapat bahwa Rasul itu lebih utama daripada para Nabi. Dan di
antara para Rasul, yang lebih utama adalah Rasul ulul ‘azmi” (Tafsir Ibnu Katsir, 5: 87).
Oleh karena itu, keutamaan para Nabi itu bertingkat-tingkat. Sebagian Nabi itu lebih
utama dibandingkan Nabi yang lain.
Ulul artinya mempunyai atau memiliki. al-Azmi artinya teguh atau tekad yang kuat.
Ululazmi artinya memiliki keteguhan/tekad. Disebut rasul ululazmi artinya rasul memiliki
keteguhan atau tekad yang kuat. Para rasul ululazmi memiliki keteguhan, tekad, ketabahan, dan
kesabaran yang sangat kuat. Ia teguh dalam menjalankan tugasnya, yaitu menyampaikan ajaran-
ajaran Allah Swt.
Lima rasul ululazmi inilah yang harus selalu kita teladani terutama kesabarannya dalam
menghadapi perjalanan hidupnya. Rasul ululazmi itu adalah Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s.,
Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad saw. Kelima rasul ini disebut dalam Al-Qur’an
sebagai nabi yang sangat tinggi keteguhan dan kesabarannya
ٗ ِخَذنَا ِم ۡنهُم ِّمي ٰثَقًا َغل
٧ يظا َ خَذنَا ِمنَ ٱلنَّبِيِّۧنَ ِمي ٰثَقَهُمۡ َو ِمن
ۡ ك َو ِمن نُّوح َوِإ ۡب ٰ َر ِهي َم َو ُمو َس ٰى َو ِعي َسى ۡٱب ِن َم ۡريَ ۖ َم َوَأ ۡ َوِإ ۡذ َأ
ٖ
7. Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri)
dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka
perjanjian yang teguh. (Al-Ahzab: 7)
Kisah Kesabaran Nabi Ululazmi
Berikut ini adalah kisah singkat kesabaran para rasul ululazmi:
a) Nabi Nuh a.s.
Tentunya kamu masih ingat bagaimana kegigihan Nabi Nuh a.s. dalam mendakwahkan ajaran
Allah Swt. kepada umatnya. Ia mengajak manusia agar menyembah Allah dan melarang
memperhambakan diri kepada selain Allah. Akan tetapi manusia pada masa itu tidak
mengacuhkan seruannya.
Seruan Nabi Nuh a.s. itu mereka sambut dengan cemooh dan ejekan.Selama 950 tahun Nabi
Nuh a.s.menyiarkan ajaran Allah Swt., tetapi umatnya tetap saja ingkar. Yang lebih menyakitkan,
ternyata dakwah beliau ditentang oleh keluarganya sendiri.Anak dan istrinya menolak beriman
kepada Allah. Bahkan ketika ditimpakan bencana berupa banjir besar, putranya sendiri
yangbernamaKan’ānmenolakdiajaknaikkeperahuayahnya.Orangtuamanayang tega membiarkan
sanak keluarganya di azab oleh Allah, sementara ayahnya selamat.Namun, Nabi Nuh a.s. tetap
tabah menghadapi ujian itu.
b) Ibrahim a.s.
Nabi Ibrahim a.s. dikenal sebagaiAbul Anbiyaartinya bapak para nabi. Karena generasi setelah
beliau banyak yang diangkat oleh Allah sebagai nabi. Setelah diangkat menjadi rasul, Nabi
Ibrahim a.s. terkenal dengan keberanian dan kepatuhannya dalam menjalankan perintah Allah.
Nabi Ibrahim a.s. berani menyatakan untuk memisahkan diri dari kepercayaan kaumnya,
termasuk ayahnya sendiri yang bernama Azar. Nabi Ibrahim a.s. menunjukkan kebatilan sebuah
berhala/patung kepada kaumnya. Nabi Ibrahim berani menghancurkan patung-patung
sesembahan Raja Namrud dan kaumnya. Akhirnya Nabi Ibrahim a.s. dibakar hidup-hidup, tetapi
tetap selamat berkat pertolongan Allah. Ada banyak kesabaran dan keteguhan Nabi Ibrahim a.s.
yang dapat kita ketahui lebih lanjut. Karena ketaatan Nabi Ibrahim a.s. kepada Allah, doanya
selalu dikabulkan.
c) Musa a.s.
Nabi Musa as. sejak bayi dihadapkan pada ancaman Raja Fir’aun yang akan membunuh setiap
bayi laki-laki yang lahir. Selain itu, kerelaan ibunya menghanyutkan bayi Musa di sungai Nil
adalah pengorbanan yang sangat berat. Setelah diangkat menjadi rasul, Musa a.s. juga
mengalami tantangan yang sangat berat, yaitu melawan Fir’aun dan pasukannya, yang
merupakan raja di istana tempat beliau dibesarkan.Selain itu, pembelaannya padaBani Israil
yang tertindas membuatnya keluar dari istana Fir’aun menujuMadyan, dengan berprofesi
sebagai pengembala kambing milik Nabi Syu’aib a.s. selama sepuluh tahun. Lalu, Nabi Musa as.
Pesantren Kilat Ramadhan Al-Zahra Islamic Centre
17
Jl. Saluyu B IV No. 6 Rt 01 Rw 09 Cipamokolan-Rancasari Kota Bandung
diperintahkan Allah untuk kembali menemui Fir’aun dan mengajaknya beriman kepada Allah.
Musa a.s. harus berhadapan dengan pasukan Fir’aun. Musa a.s. berhasil menyelamatkan
sebagian pendudukBani Israil setelah mengalahkan para tukang sihir Fir’aun. Musa a.s. diuji
kesabarannya membawa bani Israil keluar dari Mesir menuju Baitul Maqdis.
d) Isa a.s.
Nabi Isa a.s. dilahirkan tanpa ayah sehingga masyarakat menyampaikan tuduhan yang tidak baik
kepada Siti Maryam. Nabi Isa a.s. diberikan mukjizat mampu berbicara saat masih bayi,
menyembuhkan orang sakit, dan menghidupkan orang mati atas izin Allah. Kemukjizatan
tersebut tidak membuat Nabi Isa as. keluar dari statusnya sebagai manusia dan hamba Allah
Swt.
Nabi Isa a.s. juga memiliki mukjizat berupa kemampuan menghidupkan burung yang terbuat dari
tanah. Nabi Isa a.s. menunjukkan mukjizatnya atas izin Allah Swt.Mukjizat inilah yang membuat
beliau dianggap sebagai Tuhan oleh orang-orang Nasrani.
Dengan kekuasaan Allah Swt. beliau dilahirkan dengan perantaraan ibu saja.Keajaiban kelahiran
ini menjadi ujian kepada manusia, percaya atau tidak kepada kekuasaan Allah Swt. Nabi Isa a.s.
dalam menjalankan dakwahnya diancam dan direncanakan untuk dibunuh dengan cara disalib.
Namun Allah Swt. menyelamatkan NabiIsa a.s. dengan cara diangkatkan kelangit sebagaimana
firman Allah dalam Q.S.an-Nisa>/4:157
“Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh
adalah) orang yang diserupakan dengan Isa.”(Q.S. an-Nisa>/4:157)
e) Muhammad SAW.
Sebagai nabi terakhir Muhammad saw. juga mengalami banyak tantangan.Beliau lahir dalam
keadaan yatim. Ayahnya yang bernama Abdullah bin Abdil Mutalib meninggal sejak Muhammad
dalam kandungan. Ketika usia kanak-kanak (sekitar 6 tahun) ibunya Siti Aminah pun meninggal
dunia.
Pada usia 40 tahun, Muhammad saw. diangkat menjadi rasul. Beliau mendapat berbagai
ancaman dari kaumQuraisy, termasuk ancaman pembunuhan. Bahkan,beliau harus terusir dari
kampung halamannya. Ketika hijrah keThaif, beliau dilempari batu, dituduh gila, dan hendak
dibunuh. Namun, beliau tetap tabah, sabar dan berdoa pada Allah agar memberi petunjuk pada
mereka. Kemudian diperintahkan untuk berhijrah keMadinah. Nabi Muhammad ditemani Abu
Bakar berangkat keMadinah.Akhirnya Islam diterima oleh pendudukMadinah dan tersebar
dengan pesat di kota tersebut.
Allah menyanjung bulan puasa disbanding bulan-bulan lain dengan dipilihnya sebagai
waktu diturunkannya Al-Quran Al-‘Azhim. Karena hal ini pula Dia mengistimewakannya. Dalam
sebuah hadits disebutkan bahwa kitab-kitab suci diturunkan kepada para nabi
–‘alaihimussalam– di bulan ini.
Al-Quran merupakan mukjizat Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam– yang
paling agung dan akan terus nampak hingga akhir zaman. Keberkahannya terus mengalir dan tak
akan pernah terputus. Sebuah kitab suci yang akan selalu membimbing seorang muslim menuju
kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Orang yang menjadikannya imam, akan selamat dengan izin
Allah, namun siapa yang tak menghiraukannya, maka cepat atau lambat kebinasaan akan
menghampirinya.
Keberkahan Al-Quran nampak jelas dengan adanya riwayat-riwayat yang mengabarkan
akan keutamaan dan keistimewaannya. Ia merupakan pedoman hidup seorang muslim, obat
dari segala penyakit badan dan hati, dan banyak keistimewaan lainnya.