You are on page 1of 9

INSTEK, Vol.

(issue), page, year

Analisis Tingkat Pencahayaan Rumah Adat Suku Muna


Analysis of the Lighting Level of the Muna Tribe Traditional House
Yuswandi 1*, Dedi Kurniawan1
1
Program Studi/Jurusan, Fakultas Penulis, Universitas Penulis, Alamat (Jalan, Kota)
2
Program Studi/Jurusan, Fakultas Penulis, Universitas Penulis, Alamat (Jalan, Kota)
*
Corresponding Author: username@domain.com

Received: Abstract
Received in revised:
Accepted: Each region has a different cultural culture and architectural style, this is marked by
Available online: the existence of historical buildings that are a source of information about the
journey of architectural styles in the past. The existence of historical buildings is
also used as a rich reference for future generations. The historical record of the
Muna Tribe is that there are four village groups led by a king. Then of these four
villages are headed by the village head and have a title. From each village in
bangukan traditional houses that are used as traditional meeting places. The method
used in this research is a qualitative method with a descriptive approach. The data
collection technique in this study surveys and documentation of the object of study,
namely the traditional house of the Muna tribe. From the results of the research, the
traditional houses of the Muna Tribe have met the SNI Standards during the day.
However, at night, it is necessary to hold artificial lighting so that visually the
traditional house becomes more attractive at night depending on the lighting design.
Through this research, researchers can convey suggestions and or conclusions to
readers as information that can add new insights.

Keywords: architecture, natural lighting, artificial lighting, traditional houses,

Abstrak (Indonesian)

Setiap daerah memiliki kultur budaya dan gaya arsitektur yang berbeda-beda, ini di
tandai dengan adanya bangunan bersejarah yang menjadi sumber informasi tentang
perjalanan gaya arsitektur pada masa lampau. Keberadaan bangunan bersejarah juga
di jadikan sebagai referensi yang kaya bagi generasi mendatang. Catatan sejarah dari
Suku Muna yaitu ada empat kelompok kampung yang dipimpin oleh seorang raja.
Kemudian dari keempat kampung ini di kepalai oleh kepala kampung dan memiliki
gelar. Dari setiap kampung di bangukan rumah adat yang di jadikan sebagai tempat
pertemuan adat. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu jenis metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan data pada
penelitian ini survei dan dokumentasi objek penelitian yaitu rumah tradisional suku
Muna.Dari hasil penelitian pencahayan rumah tradisional Suku Muna sudah
memenuhi Standar SNI pada siang hari. Namun pada malam hari perlu diadakan
pencahayan buatan agar secara visual rumah tradisonal menjadi lebih menarik di
malam hari tergantung dari desain pencahayaannya. Melalui penelitian ini peneliti
dapat menyampaikan saran dan atau kesimpulan bagi pembaca sebagai informasi
yang dapat menambah wawasan yang baru.

Kata Kunci: arsitektur, pencahayaan alami, pencahayaan buatan, rumah tradisional,


PENDAHULUAN yang memiliki fungsi dan manfaat untuk
Arsitektur adalah suatu ilmu dalam merancangan keberlangsungan hidup. Kebutuhgan tentang
bangunan. Ilmu arsitektur hadir berawal dari bangunan memalalui ilmu arsitektur dapat di
banyaknya kebutuhan manusia tentang bangunan

DOI: 10.51454/instek.vol.issue 1
INSTEK, Vol.(issue), page, year
ekspesikan langsung melalui desain. Arsitektur juga tempat pertemuan adat. Namun hal ini tidak ada yang
lahir dari sebagian ciri khas kebudayaan. menjadi sumber informasi yang menguatkan
Setiap daerah memiliki kultur budaya dan gaya keberadaan dari rumah adat tersebut. Namun dapat di
arsitektur yang berbeda-beda, ini di tandai dengan bayangkan bahwasanya pada masa masa lampau suku
adanya bangunan bersejarah yang menjadi sumber muna sudah mengenal gaya arsitektur sederhana.
informasi tentang perjalanan gaya arsitektur pada Bangunan bersejarah pada zaman kerajaan saat
masa lampau. Keberadaan bangunan bersejarah juga itu sudah menggunaka elemen kayu kecil sebagai
di jadikan sebagai referensi yang kaya bagi generasi tiang untuk rangka bangunan. Kemudian material
mendatang. Salah satu contoh rumah adat dari untuk dinding di ambil dari alam yaitu kulit kayu
masing-masing daerah yang terbentuk menurut serta lantai yang terbuat dari susunan bambu yang di
kebudayaan masing-masing daerah yang ada di anyam. Rumah adat suku muna terlahir dari kultur
indonesia. budaya suku tersebut.
Salah satu suku yang ada di Indonesia adalah Rumah adat suku muna berbentuk rumah
suku Muna. Suku ini meruapakan salah satu suku panggung yang kebanyakan sama dengan rumah adat
yang menjadi masayarakat pribumi daerah Sulawesi suku lainnya yang ada di Sulawesi. Hal ini di rancang
Tenggara tepatnya didaerah muna. Suku ini memiliki untuk menghindari serangan dari hewan buas ketika
ragam jenis kebudayaan yang unik dan memiliki siang dan malam hari. Bagian dari kolong rumah
nilai-nilai yang menjadi sakratural dari suku ini. tersebut di jadikan sebagai tempat penyimpanan dari
Menurut dari catatan sejarah suku muna yang di setiap hasil pertanian. Karna mayoritas suku muna
ketahui dari beberapa tokoh adat, dahulunya kawasa pada zaman dahulu adalah petani.
muna di bagi mengjadi empat kelompok. Kemudian Dapat kita ketehui bahwa keberadaan dari rumah
dari keempat kampung ini di kepalai oleh kepala adat ini menandakan bahwa arsitektur sudah dikenal
kampung dan memiliki gelar. Dari setiap kampung di dari zaman perasejarah. Di sebabkan karna kebutuhan
bangukan rumah adat yang di jadikan sebagai tempat manusia akan tempat tinggal. Maka pola fikir manusia
pertemuan adat. Namun hal ini tidak ada yang berkaitan erat dengan arsitektur. Arsitektur menjadi
menjadi sumber informasi yang menguatkan jawaban dari tantangan manusia dalam kehidupannya
keberadaan dari rumah adat tersebut. Namun dapat di didunia.
bayangkan bahwasanya pada masa masa lampau suku Seiring berkembanya zaman pola fikir akan
muna sudah mengenal gaya arsitektur sederhana. arsitektur itu sendiri juga ikut berkembang. Mulai dari
Dalam ilmu arsitektur terdapat banyak konsep proses bentuk desain, fungsi, bahkan sampai
yang di jadikan sebagai sumber acuan perancangan. kematerialnya. Sama halnya dengan rumah adat suku
Karna arsitektur melahirkan solusi bagi si pemakai muna yang berkembang turun temurun mengikuti
dari bangunan tersebut. Ada beberapa faktor yang zaman. Mulain dari besaran ruang, faungsi dan
menjadi acuan dalam peracangan, sala satunya adalah estetika bangunan.
pencahayaan. Ini berkaitan dengan keberadaan Pada tahun 2017, akhirnya pemerintah
banguna bersejarah contohnya rumah adat suku muna. Kabupaten Muna kembali melakukan rekonstruksi
Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah rumah adat Muna yang diberi nama Bharugano Muna,
untuk mengetahui kondisi tingkat pencahayaan rumah artinya ‘diri kita sebagai manusia’. Rumah adat
tradisional suku Muna dan menetukan kesesuian tersebut terdiri atas 99 tiang, diartikan sebagai asmaul
dengan SNI. husnah atau namanama Allah yang indah. Pada
bagian samping kanannya disebut tambi yang
TIJAUAN PUSTAKA
berfungsi sebagai penerima tamu. Pada bagian depan
a. RUMAH ADAT SUKU MUNA
tambi sedikit menonjol keluar sebagai teras.
Catatan sejarah pada Suku Muna memiliki empat
(KASDAR, n.d.)
kelompok kampung yang dipimpin oleh seorang raja.
Pada dasarnya arsitektur pada rumah adat suku
Nama empat kampung ini ialah Kampung Tongkuno,
muna lebis condong kepada arsitektur vernakular.
Bharangka, Kabawo, dan Katobu. (KASDAR, n.d.)
Dapat dilihat dari bahan dan material yang digunakan
Dari keempat kampung ini di pimpimpin oleh
yang hampir semua menggunakan bahan bahan yang
empat kepala kampung yang di angkat oleh sang raja
sediakan oleh alam dalam hal ini bahan alami. Mulai
kemudian di berikan gelar. Empat kampung ini juga
dari tiang yang, dinding, bahkan sampai rangkai atap
dijadikan sebagai tempat pemerintahan yang
menggunakan kayu. Ini di pengaruhi karna pada
berpindah-pindah. Maka dari itu setiap kampung di
zaman dahulu belum tersedianya bahan dan atau
buatkan bangunan adat yang di jadikan sebagai

DOI: 10.51454/instek.vol.issue 2
INSTEK, Vol.(issue), page, year
material yang di produksi oleh kemajuan teknolgi alami yang sumbernya dari matahari memiliki
manusia. sinar ultraviolet atau infra merah.
b. PENCAHAYAAN  Tidak dapat menjangkau bagian bangunan yang
Pencahayaan merupakan salah satu hal yang dalam dalam halnya bangunan yang memiliki
penting dalam suatu produk desain arsitektur. beberapa susunan ruangan.
Pecahayaan dalam karya arsitektur sangat di perlukan d. Pencahayaan buatan
untuk fungsi estetika secara visual. Pencahayan dapat Ada beragam sumber dari pencahayaan buatan.
membantu manusia untuk melihat suatu objek dengan Dapat di artikan bahwa pencahayaan buatan adalah
kondisi tertentu. pencahayaan yang bersumber dari buatan manusia.
Pencahayaan pada bangunan yang kita ketahui Pencahayaan ini menggunakan pemanfaatan enegi
terbagi menjadi dua yaitu pencahayaan alami atau buatan. Pencahayaan buatan merupakan contoh
pencahayan yang langsung dari alam dan kemajuan dari teknologi pola pikir manusia
pencahayaan buatan yaitu pencahayaan yang diantaranya yaitu lilin, senter, lampu dan sebagainya.
dahasilkan dari produk teknologi manusia. e. Pencahayaan langsung
c. Pencahayan alami Pencahayaan langsung yaitu jenis pencahyaan
Dapat kita artikan bahwa pencahayaan alami yang langsung menuju kepada objek atau tempat kerja
adalah pencahayaan yang di gunakan dalam bangunan tampa di pantulankan oleh sisi lain.
atau produk arsitektur lainya yang bersumber dari f. Pencahayaan tidak langsung
alam contohnya matahari. Pecahayaan alami dapat di Jenis pencahayaan ini yaitu pencahayaan yang
terapkan pada desain bangunan dengan cahanya di pantulkan melalui bidang lain. Sehingga
memperbanyak bukaan pada sisi bangunan tergantung menyebabkan efek yang berbeda dari pencahayaan
dari kondisi eksisting dari desain bangunan tersebut. langsung.
Dilain sisi pencahayan alami merupakan salah Suatu kebutuhan pencahayaan dapat
satu esensi untuk sebuah karya arsitektur. Sebab karya direncanakan tergantung dari kebutuhan dan kondisi
aristektur tidak bisa dinikmati secara visual, bentuk, dari ruang tersebut. Suatu pola dan betuk yang di
dan tidak dapat berfungsi tanpa melibatkan cahaya hasilkan dapat di pengaruhi oleh karasteristik
yang cukup. Selain dari pada itu pencahayaan alami pencahayaan yang direncanakan. Pencahayaan yang
juga dapat menimbulkan efek psikologis pada secara umum sering di gunakan manusia dizaman
manusia tergantung dari pembentukan suasana dan sekarang adalah lampu. Lampu terdiri dasri sumber
fungsi ruangnya. cahaya lampu dan pengrah cahaya lampu (bohlam).
Pencahayaan alami berperan sebagai pemberi Hasil yang dapat di hasil kan dari lampu
kenyaman visual pada bangunan. Pemanfaatan dari menghasilkan beberapa varisai cahaya. Ini merupakan
pada pencahyaan alami yang bersumber dari alam bentuk dari perpaduan dari sumber cahaya lampu dan
secara maksimal dapat memberikan suatu kenyaman pengarah cahaya.
tersendiri bagi sipengguna bangunan. METODOLOGI
Pemanfaatan pencahayaan alami sacara Dalam penelitian ini metode yang digunakan
maksimal pada bangunan memiliki kelebihan, adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
diantaranya yaitu deskriptif. Sehingga dalam penelitian ini peneliti
 pencahayaan alami merupakan energi yang membagi menjadi beberapa tahapan dalam penelitian
terbaharukan. yaitu tahapan observasi sebagai tahapan pertama,
 Pencahayaannya yang kuat. dokumentasi dan analisis data sebagai tahapan lajutan
 Pencahayaanya sesuai dengan jam aktifitas dari penelitian.
manusia. Pada tahapan yang pertama yaitu observasi
 Memiliki warna yang spektrumnya lengkap peneliti melakukan obesevasi tentang judulu dari
Adapun kekurangan dari pemcanfaatan penelitian kemudian memunculkan suatu tujuan dario
pencahayaan alami diantaranya yaitu penelitian tersebut. Kemudian di lanjutkan dengan
 Memiliki kuat pencahyaan yang tidak dapat diatur dokumentasi objek dari penelitian yaitu rumah adat
oleh menusia. Kadang redup kadang kuat Suku Muna. Hasil Dokumentasi ini akan di jadikan
pencahyannya menyilaukan mata manusia. sebagai sampel kajian dalam penelitian.
 Memberikan efek pada setiap material fasad Dari data yang sudah di kumpulkan peneliti
bangunan. Ini disebabkan karna pencahyaan kemudian melanjutkan pada tahapan analisa yaitu
membandingkan teori tentang pencahayan penelitian

DOI: 10.51454/instek.vol.issue 3
INSTEK, Vol.(issue), page, year
terdahulu dengan pencahayaan yang ada pada objek
penelitian. Dari perbandingan teori tersebut akan
melahirkan pembahasan dari masalah-masalah yang
terdapat pada objek penelitian . Diharapkan dapat di
temukan solusi dan kesimpulan dari penelitian
tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan dan
wawasan yang baru.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pendekatan desain pencahayaan pada rumah
adat suku muna
Karasteristik pada bangunan sejarah akan
membentuk suatu image yang sebagian besar tidak di
miliki oleh bangunan yang berada di kawasan lainnya.
Oleh karna itu, perubahan atmosfir pada suatu
kawasan di sebabkan oleh hilangnya bentukan
karakter visual dari bangunan bersejarah. Sama
halnya dengan ruimah adat yang di miliki oleh suatu
suku atau kaum. Karakter historis akan sangat kuat
apabila bangun bersejarah lebih Rumah adat suku Muna
mendomninasikonteks melalui fasad, warna dan Sumber: (Cyrilla Amelinda Ristya Wardhania et al.,
tekstur. n.d.)
Dari hasil observasi terhadap objek penelitian
melalui presepsi masyarakat, kita dapat mengetahui
kondisi visual yang di hasilkan oleh objek penelitian
pada siang hari dan malam hari. Dengan desain
pencahayaan yang baik rumah adat lebih baik di
malam hari dari pada siang hari secara visual. Ini di
pengaruhi oleh sumber cahaya pada siang hari itu
bersumber dari mata hari yang arah dan intensitasnya
tidak dapat diatur. Berbeda ketika malam hari yang
sumber cahayanya bersumber dari pencahayaan
buatan yang dapat di atur arah, jumlah dan intensitas
cahayanya.
Maka dari itu perlu di adakannya suatu desain
Rumah adat suku Muna
pencahayaan buatan yang secara visual dapat
Sumber: (Cyrilla Amelinda Ristya Wardhania et al., mempengaruhi ciri khas rumah tradisional pada
n.d.) malam hari.
Beberapa para ahli mengungkapkan bahwasanya
informasi yang di terima oleh manusia melalui indra B. Pencahayaan alami pada rumah adat suku
penglihatan itu sebesar 80%. Sementara itu, mata muna
akan bereaksi apabila suatu objek di sinari oleh Pada hakikatnya rumah adat tradisional adalah
cahaya dengan intensitas yang memadai. Maka secara contoh bentuk karya suatu suku dalam bidang
visual banguanan pada malam hari tidak akan arsitektur yang jelas keberadaanya. Pada suku Muna
terdeteksi oleh mata secara visual apabila tidak di rumah adat di jadikan sebagai tempat yang sakral.
lengkapi dengan bantuan dari cahaya buatan seperti Selain di jadikan sebagai tempat tinggal pada masa
lampu atau sejenisnya. lampau rumah adat suku muna juga di jadikan sebagai
tempat musywarah dari para tokoh adat dan kepala
kampung.
Dalam hal bentuk dan nilai-nilai yang
terkandung dalam proses peracangan rumah adat suku
muna tergantung kesepakatan tokoh adat yang ada
pada saat zaman sebelumnya. Rumah adat dijadikan

DOI: 10.51454/instek.vol.issue 4
INSTEK, Vol.(issue), page, year
sebagai simbol adat suatu suku karna memiliki nilai-
nilai budaya.
Pada rumah tradisional muna ada beberapa
elemen yang di jadikan sebagai sumber pencahayaan
alami. Namun lain halnya ketika itu sudah menjadi
kesepakatan adat. Pemanfaatan pencahayaan alami
pada rumah adat tradisional muna meruapakan sala
satu bagian dari konsep arsitektur. Sumber cahaya
alami yang baik sebenarnya bukan dari matahari
langsung akan tetapi cahaya matahari itu sendiri yang
di pantulkan melaui objek lain. Sinar matahari
langsung tidak baik untuk kesehatan pada kulit dan
mata disebabkan karna memiliki sinar UV yang
sangat tinggi.
Tampak depan Rumah adat suku muna
Sumber: (Cyrilla Amelinda Ristya Wardhania et al.,
n.d.)

Desain tampilan pada rumah adat suku muna


bagian depan bengunan yang bukan pada jendelanya
yang besarannya cukup untuk pencahayaan alami
pada bangunan. Desain ventilasi yang ada juga
menjadi sumber pencahayan alami pada bangunan.
Dilain sisi pencahayan alami merupakan salah satu
esensi untuk sebuah karya arsitektur. Sebab karya
aristektur tidak bisa dinikmati secara visual, bentuk,
dan tidak dapat berfungsi tanpa melibatkan cahaya.
Maka pada rumah adat ini dapat memaksimal kan
penggunaan pencahayaan alami yang bersumber dari
Rumah adat suku Muna bukaan yang ada pada bangunan.
Sumber: (Cyrilla Amelinda Ristya Wardhania et al.,
n.d.)
Dalam proses meracang suatu bangunan yang
menjadi salah satu prioritas seorang pendesain adalah
meminilisir sekecil mungkin pemakaian energi yang
di gunakan oleh suatu karya arsitektur dan sebaliknya
memaksimalkan sebisa mungkin pemakaian energi
alami yang di hasilkan oleh alam dalam kebutuhan
sehari-hari. Akan tetapi di perlukan juga suatu
pencahayaan pada malam hari dengan menggunakan
pemakaian pencahayaan buatan.

Tampak samping Rumah adat suku muna


Dapat dilihat pada bentuk desain bangunan yang
memiliki banyak bukan pada sisi samping kiri dan
kanan bahkan dari tampak depan rumah adat ini
memiliki beberapa bukaan yang di jadikan sebagai
sumber pencahayaan alami. Dari bentuk dan fungsi
dari rumah adat ini hampir keseluruhan sama dengan
rumah adat yang ada di indonesi bagian timur.

DOI: 10.51454/instek.vol.issue 5
INSTEK, Vol.(issue), page, year
Rumah tradisional ini menggunakan bukaan dan tinggi dari 60 – 150 Cm. Biasany pada
jendela dan ventilasi yang di gunakan sebagai bangunan dengan konsep arsitektur tropis
pecahaayaan dan panghawaan alami pada bangunan. menggunakan bukaaan yang lebih lebar karna
Desain pintu juga bukan hanya sekedar sirkulasi prinsip dari konsep tersebut lebih
tetapi juga berfungsi sebagai elemen pendukung mengutamakan pada pemanfaatan
dalam pencahayaan maupun penghawaan pada rumah pencahayaan dan penghawaan yang alami
tradisonal adat Suku Muna. secara maksimal.
Berikut yang dapat mempengaruhi pencahayaan
alami pada bangunan: C. Pendekatan desain pencahayaan buatan pada
a) Matahari rumah adat suku muna
Matahari merupakan sumber utama Pada dasarnya manusia membutuhkan cahaya
dari pencahayan alami. Pecahayaan yang seabagai pembantu agar dapat melihat suatu objek
dihasilkan oleh matahari sebenarnya secara visual. Sehingga dapat menimbulkan
mempengaruhi kesehatan pada manusia kenyamanan visual dapat di rasakan manusia itu
karna mengandung sinar ultraviolet yang sendiri ketika melihat suatu objek dengan cahaya
tinggi terutama pada kesehatan pada mata yang cukup. Minimnya cahaya pada objek dapat
dan kulit. mempengaruhi bahkan merusak kenyamanan visual
pada manusia. Dapat pula merusak kesehatan
Kekurangan dari pencahayan alami terutama kesehatan visual pada manusia ketika
ini tidak tersedia pada malam hari, intensitas mengolah secara visual dengan minimnya cahaya
cahyanya tidak dapat di atur oleh manusia, yang didapatkan oleh mata manusia. Maka dari itu
arah dari cahaya matahari tidak dapat di pencahayaan alami maupun buatan di perlukan oleh
arahkan. Kelebihannya merupakan sember manusia sebagai penujang kehidupan yang
pencahayaan yang dapat terbaharukan, berkelanjutan.
menghemat pemanfaatan energi buatan Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang
manusia. bersumber dari hasil teknologi buatan manusia. Ada
b) Cahaya langit banyak pencahahayaan buatan yang di desain
Cahaya langit merupakan sala satu sedemikian rupa oleh manusia demi kenyaman
sumber pencahayaan alami. Cahaya dari didalam melakukan aktifitas pada siang hari maupun
pencahayaan ini berasal dari pantulan cahaya malam hari. Pencahayaan buatan ini di produksi oleh
matahari. Kekurangan dari pencahayan alami manusia juga berfungsi sebagai elemen pendukung
ini tidak tersedia pada malam hari, intensitas dari keberadaan objek pada malam hari. Karna tanpa
cahyanya tidak dapat di atur oleh manusia, adanya pencahayaan pada malah hari membuat
arah dari cahaya matahari tidak dapat di manusia tidak dapat melihat suatu objek ataupun tidak
arahkan. Kelebihannya merupakan sember dapat melakukan aktifitas pada malam hari.
pencahayaan yang dapat terbaharukan,
menghemat pemanfaatan energi buatan
manusia. Ini dikarenakan pencahayaan ini
bersumber dari mahatahari.
c) Bukaan jendela dan ventilasi
Bukaan jendela dan ventilasi sangat
mempengaruhi tingkat pencahayaan alami
pada bangunan yang memiliki fungsional
seperti rumah tinggal , gedung, dan bangunan
lainnya. Pencahayaan alami dapat masuk
kedalam melalui bukaan jendela atau bukaan
pada ventilasi pada sisi bangunan. Selain dari
menghemat dari pemakaian energi buatan
bukaan jendela juga bisa dijadiakan sebagai
pemhawa dan estetika pada bangunan.
Lebar pada bukaan jendela yang biasa Rumah adat suku muna pada siang hari
di gunaka yaitu lebar dengan 50 – 100 Cm

DOI: 10.51454/instek.vol.issue 6
INSTEK, Vol.(issue), page, year
objek untuk mencapai nilai-nilai estetika tampilan
pada objek maupun pada bangunan.
Adapun bagian-bagian dari pencahayaan ini
sebagai berikut :
a) Ambient Ligh
Ambient Light merupakan jenis
pencahayaan buatan yang dapat
menghasilkan pencahayaan dengan
cahaya yang di hasilkan pada ruangan
lebih terang, ini disebabkan karna fungsi
dari pencahayaan menjadi salah satu
penentu utama dalam menentukan
suasana pada ruangan.
Replika Rumah adat suku muna pada malam hari b) Accent Light
Accent Light merupakan jenis
Pencahayaan buatan pada rumah adat suku muna pencahayaan yang difungsikan sebagai
juga diperlukan. Pencahayaan buatan ini difungsikan pencahayaan yang mempertegas objek
sebagai aspek penujang dari keberadaan rumah adat tertentu dengan intensitas cahaya yang
ini. Pada malam hari di perlukan pencahayaan yang lebih terang. Biasanya ini digunakan
dapat menggantikan sumber pencahayaan alami pada pada ornamen-ornamen atau objek yuang
siang hari. menjadi vocal point sebagai estetika.
Ada beberapa sistem pencahayaan buatan yang c) Task Light
dapat digunakan sebagai pendukung objek penelitian Task Ligh merupakan jenis pencahayaan
pada malam hari dan ketika dibutuhkan pencahayaan yang difungsikan sebagai pencahayaan
tambahan pada rumah adat tersebut. untuk suatu aktifitas fungsional.
 Kuantitas cahaya ( lighting function ) Pencahayaan bautan memiliki karateristik dan
Kuantitas cahaya ( lighting function ) merupakan fungsi yang berbeda-beda. Pencahayaan buatan
pecahayaan yang diadakan pada suatu bangunan di dengan karakteristik ini dpaat mempengaruhi bentuk
karnakan ketidaktersedianya pecahayaan alami pada dan pola cahaya yang di hasilkan.
bangunan contohnya pada malam hari dan rungan Untuk rumah adat tradisional Suku Muna sendiri
yang memiliki ukuran yang luas. Pemenuhan dari ada beberapa pencahayaan yang dapat digunakan
kuantitas cahaya dapat juga disebut dengan sistem dalam maupun diluar bangunan sebagai pencahayaan
pencahayaan primer (primary lighting systems). yang yang mendukung aktifitas pada bangunan.
Adapun bagian-bagian dari pencahayaan ini Selain itu pencahayaan buatan juga dapat di fungsikan
sebagai berikut : sebagai penekenan pada objek-objek tertentu yang
a) General lighting menjadi ornamen sejarah pada rumah adat. Sebab
General lighting merupakan salah satu nilai-nilai yang terkandung pada rumah adat tidak
sistem pencahayaan yang dapat dapat dibedakan tanpa penekenan pencahayaan pada
menghasilkan pencahayaan pada ruangan objek-objek tertentu.
sacara merata hanya dengan Ada beberapa jenis sumber cahaya pada
menggunakan satu lampu, biasanya pencahayan bauatan manusia yang dapat digunakan
lampu ini di letakkan pada palfon pada bangunan.
ruangan dalam bangunan. Menurut satwiko, 2004, sumber cahaya di bagi
b) Localized Lighting dalam tiga golongan adalah sebagai berikut :
Localized Lighting merupakan sistem a) Lampu pijar
pecahayaan buatan yagn di fungsikan Lampu pijar merupakan jenis sumber
sebagai pencahayaan kuhusu pada objek cahaya dari hasil karya manusia. Lampu
dalam suatau bangunan dengan intesitas ini bisa menghasilkan cahaya dari
cahaya dengan lux tertentu. kerjasama oleh filament yang berbahan
 Kualitas cahaya ( architectural function ) tungsten yang di padukan dengan suhu
Kualitas cahaya ( architectural function ) tinggi. Ouput dari klasifikasi dari lampu
merupakan sistem pencahahayan yang di fungsikan pijar yang memeiliki beberapa
sebagai penekanan pecahayaan buatan pada suatu

DOI: 10.51454/instek.vol.issue 7
INSTEK, Vol.(issue), page, year
karesteristik lumen yang digunakan
sebagai sumber cahaya pada tabel 1.

Tabel 2 kisaran ouput dan lumen dari


lampu tipe fluorescent
c) Lampu HID (high intensity discharge)
Cahaya yang dihasilkan dari lampu ini
berasal dari pembisan listrik yang di
pacuh melalui uap zat logam.
Dari hasil pembahasan diatas dapat dikatakan
Tabel 1 Ouput untuk tipe lampu pijar dalam bahwa pencahayaan pada suatu objek dapat
satuan watt/lumen. mempengaruhi tingkat penilaian pada manusia secara
visual. Estetika pada objek dipengaruhi oleh intensitas
Lampu pijar sering kali kita temukan pencahayaan yang cukup. Perlu diketahui bahwa
dimana-mana pada malam hari. Ini pencahayaan alami dan pencahayaan buatan memiliki
disebabkan karna lampu pijar menjadi kelebihan dan kukurangan masing-masing.
sala satu pencahayaan buatan yang Namun perpaduan antara pencahayaan alami dan
paling banyak digunakan oleh manusia. buatan dapat dinikmati dan dirasakan oleh manusia
Cahaya yang di hasilkan oleh lampu ketika menempatkan fungsi dan kelebihan masing-
pijar sendiri itu memiliki banyak variasi, masing pencahayaan. Seperti yang terjadi pada rumah
tergantung dari kebutuhan manusia itu adat suku muna yang membutuhkan konsep desain
sendiri. pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Untuk
meningkatkan nilai-nilai kebudayaan yang terkandung
pada rumah adat ini pada siang dan malam hari.
KESIMPULAN
Dapat kami simpulkan bahwa tingkat
pencahayaan alami pada rumah tradisional suku muna
sudah memenuhi standar pada siang hari , Akan tetapi
Dengan desain pencahayaan yang baik rumah adat
lebih baik di malam hari dari pada siang hari secara
Jenis lampu pijar visual.
Rumah tradisional ini menggunakan bukaan
b) Lampu fluorescent jendela dan ventilasi yang di gunakan sebagai
Lampu ini berbentuk seperti tabugng pecahaayaan dan panghawaan alami pada bangunan.
yang lurus dan biasa di sebut dengan Desain pintu juga bukan hanya sekedar sirkulasi
lampu TL (tube Lamp) atau tabung yang tetapi juga berfungsi sebagi elemen pendukung dalam
melingkar (circline Fluorescent Lamp) pencahayaan maupun penghawaan pada rumah
dan lampu yagn berbentuk spiral (SL). tradisonal adat Suku Muna.
Cahaya yang dihasilkan dari lampu ini Maka dari itu perlu di adakannya suatu desain
berasal dari bubuk fosfor yang dijadikan pencahayaan buatan yang dapat menujang aktivitas
sebagai pelapis tabung pada lampu. pada rumah adat pada siang maupun malam hari.
Variasi cahaya dari lampu ini juga Secara visual Pencahahayaan buatan ini dapat
dipengaruhi oleh bahan pelapis tersebut. mempengaruhi ciri khas rumah tradisional pada siang
Ada beberapa kisaran lumen yang dan atau malam hari.
menjadi ouput dari lampu tersebut
tergantung dari wattnya(tabel 2) DAFTAR PUSTAKA
Cyrilla Amelinda Ristya Wardhania, Fransisca Putri
Permatasari, & Nailatul  Dwiasmaraditya. (n.d.).

DOI: 10.51454/instek.vol.issue 8
INSTEK, Vol.(issue), page, year
Kajian Etnomatematika pada Konstruksi Rumah Adat
Suku  Muna dari Sulawesi Tenggara.
KASDAR. (n.d.). ARSITEKTUR BENTENG DAN RUMAH
ADAT DI SULAWESI.
Mohammad Imran. (2021). Evaluasi Kuat Penerangan
Buatan Dalam Ruang Kuliah. Jurnal Arsitektur,
Volume V, 187–208.
Skylight, A., Jendela, D., Pencahayaan, O., Pada, A.,
Tinggal, R., Sabtalistia, Y. A., & Wulanningrum, S.
D. (2021). Aplikasi Skylight dan Jendela Untuk
Optimalilasasi Pencahayaan Alami Pada Rumah
Tinggal. Radial, Volume 5 No 2, 63–77.
 
Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel

https://www.munapos.com/2018/01/rumah-adat-
muna.html
https://www.maitewuna.com/2018/06/rumah-adat-
muna.html

DOI: 10.51454/instek.vol.issue 9

You might also like