You are on page 1of 18

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No.

3 Oktober 2010

TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG


TANDA-TANDA PERSALINAN NORMAL DI RSUD KEBUMEN 2010

Diah Hapsari 1, Basirun Al Ummah2, Hastin Ika Indriyastuti 3


1,2,3Jurusan Kebidanan STKes Muhammadiyah Gombong

ABSTRACT
In order to prepare the baby well, primigravida mother should
know the sign of pregnancy first. There was 3884 baby birth in Kebumen
District General Hospital of the year 2009 from primigravida mothers.
1486 of them always checked their pregnancy to the maternity clinic.
Since, there is a lot of primigravida pregnancy, a primigravida mother
have to prepare how to get a normal baby birth.
The general goal of this research is identifying the level of primigravida
mother’s the knowledge about the birth sign in Kebumen District General
Hospital. The specific goal of this research knows the level of
primigravida mother’s knowledge abaut the brith signs in Kebumen
District General Hospital.
This research used descriptive and explorative research method.
The intensity of primigravida pregnant woman of the research. Purposive
sample is the sample research and the level of primigravida mother’s the
knowledge about the normal birth indications. level of primigravida
mother’s knowledge about the normal birth signs in Kebumen District
General Hospital of the year 2010, is 91,7%. The least is 8,3%, average
level (junior and senior high school) of 64,6%, while the least level come
from those who graduated from elementary school in 18,8%.
The level of Primigravida mother’s knowledge in Kebumen District
General Hospital about the normal birth sign from enough to great level
every month is about 91,7% and the least one from lack level of
knowledge is about 8,3% .

Key words: level of primigravida mother’s knowledge, the normal brith


signs.

PENDAHULUAN produktivitas kerja, serta


Pembangunan kesehatan meningkatkan kesadaran
Indonesia diarahkan untuk lebih masyarakat untuk berperilaku
meningkatkan derajat kesehatan hidup bersih dan sehat.
dan kualitas sumber daya Mortalitas dan morbiditas pada
manusia. Hal ini ditunjukkan wanita hamil dan bersalin
dengan upaya meningkatkan merupakan masalah yang besar
usia harapan hidup, di Negara miskin dan
menurunkan angka kematian berkembang, seperti di
Bayi, Anak dan Ibu melahirkan, Indonesia. Sejalan dengan
meningkatkan kesejahteraan komitmen dan perkembangan
keluarga, meningkatkan secara internasional, sejak 1990-

93
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

1991 Departemen Kesehatan RI ( hemoragi (perdarahan), sepsis,


Republik Indonesia ) dibantu gangguan hipertensi selama
WHO (World Health Organization kehamilan, persalinan macet
), UNICEF, dan UNDP mulai dan abortus. Jutaan wanita
melaksanakan Assesment Safe selamat dari komplikasi-
Motherhood. Rekomendasi yang komplikasi tersebut tetapi
dilakukan Departemen walaupun demikian tetap
Kesehatan berbentuk strategi mengalami kesehatan buruk
operasional untuk menurunkan yang akut atau kronik atau
AKI. Sasarannya adalah kecacatan seumur hidup
menurunkan AKI dari 450 per (Widyastuti, 2004).
100.000 kelahiran hidup Negara-negara di Asia
(Prabowo, 2007). termasuk Indonesia adalah
Angka kematian ibu (AKI) Negara dimana warga
berguna untuk menggambarkan perempuannya memiliki
status gizi dan kesehatan Ibu, kemungkinan 20-60 kali lipat
kondisi kesehatan lingkungan dibanding Negara-negara barat
serta tingkat pelayanan dalam hal kematian ibu karena
kesehatan terutama untuk ibu persalinan dan komplikasi
hamil, melahirkan dan masa kehamilan. Di Negara-negara
nifas. Penyebab tingginya angka yang sedang berkembang, AKI
kematian ibu juga terutama berkisar 350 per-10.000
disebabkan karena faktor non- kelahiran. AKI di Indonesia
medis yaitu faktor ekonomi, adalah 470 per-100.000
sosial budaya, demografi serta kelahiran. Angka yang sangat
faktor agama. Sebagai contoh mengkhawatirkan karena
banyak kaum ibu yang meningkat dari angka yang
menganggap kehamilan sebagai tercatat pada beberapa tahun
peristiwa alamiah biasa padahal sebelumnya. Pada tahun 1997,
kehamilan merupakan peristiwa AKI mencapai 397 orang per-
yang luar biasa sehingga 100.000 kelahiran yang berarti
perhatian terhadap kesehatan bertambah sekitar 73 orang.
ibu hamil harus diperhatikan. Dari lima juta kelahiran yang
Rendahnya pengetahuan ibu terjadi di Indonesia setiap
terhadap kesehatan reproduksi tahunnya, diperkirakan 20.000
dan pemeriksaan kesehatan ibu meninggal akibat komplikasi
selama kehamilan menjadi sebab kehamilan atau persalinan.
tingginya kematian ibu selain itu Dengan kecenderungan seperti
juga pelayanan dan akses ini, pencapaian target untuk
mendapatkan pelayanan menurunkan AKI akan sulit bisa
kesehatan yang buruk, terwujud kecuali apabila
(Ridwanamiruddin, 2007). dilakukan upaya yang lebih
Dari total per-tahun, lebih intensif untuk mempercepat laju
dari 500.000 kematian ibu yang penurunannya (Ridwanamirudin,
terjadi setiap tahunnya, sebagian 2007).
besar terjadi di Negara Kehamilan, persalinan, dan
berkembang. Kematian tersebut paska persalinan merupakan
merupakan dampak komplikasi masalah kompleks bio-psiko-
kehamilan utama yang sama, sosio-budaya. Kehamilan juga

94
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

dipengaruhi oleh faktor sosio- Kebumen dalam tahun 2008


ekonomi dan status reproduksi. terdapat 3884 kelahiran dengan
Faktor sosial-budaya reproduksi kehamilan primigravida yang
dan faktor sosial Ibu memeriksakan di poli
berpengaruh kuat untuk kandungan 1486 orang.
mengalami kecemasan saat Banyaknya kehamilan
hamil dan mempengaruhi ibu primigravida perlu
sehingga sulit bersalin. Kesulitan ditindaklanjuti dengan kesiapan
dalam kehamilan dan persalinan ibu primigravida dalam
banyak disebabkan oleh faktor menghadapi masa kelahiran.
kemiskinan, gizi buruk, dan Salah satunya adalah
kondisi kesehatan yang tidak mengetahui tanda tanda akan
baik. Perhatian terhadap melakukan persalinan normal.
masalah hamil dan persalinan Dipilihnya RSUD
pada usia remaja diperlukan Kabupaten Kebumen karena
karena berkaitan dengan RSUD ini sedang berbenah dan
masalah psikologis (Nuryanti, mempersiapkan diri menuju
2003). rumah sakit tipe B. Berdasarkan
Manuaba (1998), uraian latar belakang, maka
mengatakan bahwa ibu yang permasalahan yang timbul:
pernah hamil dan melahirkan Bagaimana tingkat pengetahuan
(multigravida) sudah Ibu Primigravida tentang tanda-
berpengalaman dalam tanda persalinan normal di
menghadapi proses perubahan RSUD Kebumen?
yang terjadi saat kehamilan dan
persalinan, maka mereka lebih METODE PENELITIAN
bisa memahami dan akan lebih Dalam penelitian ini
tenang. Pada ibu yang belum menggunakan desain penelitian
pernah hamil, melahirkan deskriptif dengan pendekatan
(primigravida), kehamilan dan ekploratif yaitu menggali objek
persalinan merupakan hal yang penelitian dikumpulkan untuk
asing bagi mereka, apalagi bila disimpulkan guna mengetahui
pernah mendengar trauma atau tingkat pengetahuan Ibu
kegagalan dalam menghadapi Primigravida tentang tanda-
perubahan-perubahan fisiologi tanda persalinan normal di
kehamilan dan persalinan dapat RSUD Kebumen.
pula menimbulkan kecemasan. Populasi adalah
Ibu primigravida terutama keseluruhan variabel yang
trimester III dalam menghadapi menyangkut masalah yang
kelahiran hendaknya telah diteliti (Nursalam, 2001). Dalam
mengetahui tanda-tanda penelitian ini populasi adalah
persalinan, sehingga akan siap ibu hamil primigravida yang
apabila suatu saat ibu hamil melakukan pemeriksaan di
trimester III tersebut RSUD Kebumen Jumlah dalam
menghadapi kelahiran bayinya, tahun 2008 sebesar 1486 ibu
dan sangatlah penting juga bagi primigravida. Dari hasil studi
ibu tersebut mengetahui pendahuluan pada bulan April
informasi dan motifasi tentang 2010, terdapat 96 Ibu
persalinan normal. Di RSUD primigravida yang memeriksakan

95
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

kehamilannya di RSUD 48 orang. Pengambilan data


Kebumen. penelitian dilakukan mulai
Sampel adalah bagian tanggal 3 Mei 2010 sampai
dari populasi yang dipilih dengan dengan tanggal 8 Mei tahun
sampling tertentu untuk 2010
mewakili populasi (Nursalam, Tingkat Pengetahuan Ibu
2001). Sampel dalam penelitian pada penelitian tingkat
adalah seluruh populasi yaitu pengetahuan Ibu Primigravida
Ibu Primigravida yang tentang tanda-tanda persalinan
memeriksakan di RSUD normal di RSUD Kebumen tahun
Kebumen. Diambil dengan 2010, dengan persentase
metode purposive sample. terbesar adalah pada Tingkat
Alasan pemilihan sampel Pengetahuan Ibu dengan
populasi karena jumlahnya mayoritas antara cukup
terbatas dan dalam suatu kurun sejumlah 47,9 % sedangkan
waktu yang lama sedangkan kurang baik sejumlah 8,3 % dan
peneliti dibatasi oleh waktu yang baik pada Tingkat
penelitian, maka sampel Pengetahuan Ibu Tentang Tanda
menggunakan jumlah Ibu Hamil – Tanda Persalinan Normal di
yang memeriksakan RSUD Kebumen sejumlah 43,8
kehamilannya di RSUD %
Kebumen pada bulan saat Hal ini juga didukung oleh
survey pendahuluan sebesar 96 tingkat pendidikan ibu
responden, dari 96 responden berdasarkan hasil penelitian
tersebut yang memenuhi kriteria sebagai berikut: bahwa
inklusi hanya 48 responden. Pendidikan Ibu pada penelitian
Penilaian hasil dilakukan tingkat pengetahuan Ibu
dengan menghitung persentase Primigravida Tentang Tanda-
dari tiap jawaban kemudian Tanda Persalinan Normal di
menentukan setiap kedudukan RSUD Kebumen tahun 2010,
kategori dengan menggunakan dengan persentase terbesar
pedoman yang dikemukakan adalah pada Pendidikan Ibu
oleh Arikunto sebagai berikut : dengan mayoritas mempunyai
1. 76 - 100 % : termasuk pendidikan SD 18,8 %
pengetahuan baik. sedangkan untuk SMP 14,6 %.
2. 56 – 75 % : termasuk Dalam hal ini pengetahuan ibu
pengetahua cukup. sangat kurang terhadap Tanda –
3. 40 – 55 % : termasuk Tanda Persalinan Normal
pengetahuan kurang baik. . terutama di RSUD Kebumen bagi
kita tenaga kesehatan sangat
HASIL PENELITIAN DAN penting untuk memberikan
BAHASAN pengetahuan tentang Tanda-
Penelitian mengenai Tanda Persalinan Normal.
tingkat pengetahuan Ibu Karena mayoritas ibu yang
Primigravida tentang tanda- melakukan pemeriksaan
tanda persalinan normal di kehamilan di RSUD Kebumen
RSUD Kebumen tahun 2010 berpengetahuan masih rendah.
dilaksanakan di RSUD Kebumen Untuk SLTA sejumlah
dengan jumlah sampel sebesar 50,0% dan untuk program

96
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

Perguruan Tinggi ( D3 ) sejumlah Demikian juga tentang


8,3% dan Sarjana 8,3%. Dalam tingkat pengetahuan Ibu
hal ini tingkat pengetahuan ibu Primigravida tentang tanda-
setingkat lebih tinggi dari pada tanda persalinan normal di
SD/SMP tapi masih jarang ibu RSUD Kebumen, dikarenakan
yang seperti itu karena tingkat pendidikan secara
mayoritas ibu yang mayoritas adalah pendidikan
memeriksakan kehamilan di menengah(SLTP dan SLTA)
RSUD Kebumen masih dalam memberikan akibat mudahnya
taraf pengetahuan menengah ibu untuk menerima
atau sedang. Kita sebagai tenaga pengetahuan yang datangnya
kesehatan wajib pula dari berbagai sumber kesehatan
menyampaikan Pengetahuan dalam mengetahui tanda-tanda
Tentang Tanda-Tanda Persalinan persalinan normal. Hal ini
Normal kepada semua ibu tanpa sangat dibutuhkan oleh seorang
membedakan status pendidikan. ibu dalam menghadapi
Bahwa pengetahuan juga persalinan nantinya.
merupakan proses kognitif dari Pengetahuan ibu tentang tanda-
seseorang atau individu untuk tanda persalinan normal di
memberi arti terhadap dapat dari berbagai sumber
lingkungan, sehingga masing- antara lain dari POSYANDU,
masing individu akan Bidan Desa, dan saat
memberikan arti sendiri-sendiri pemeriksaan pelayanan ANC
terhadap stimuli yang baik di Puskesmas, Bidan Desa,
diterimanya meskipun stimuli BPS ataupun di Rumah Sakit.
itu sama. Pengetahuan Persalinan Normal adalah
merupakan aspek pokok untuk persalinan yang
mengubah perilaku seseorang sewajarnya/alami yang dialami
yang disengaja. Faktor-faktor ibu. Pengetahuan ibu tentang
yang mempengaruhi tanda-tanda persalinan normal
pengetahuan antara lain yaitu yang cukup akan memudahkan
pendidikan, informasi dan ibu untuk membuat
pengalaman (Nurhidayati, 2005). planing/perencanaan mengenai
Perubahan atau tindakan persalinannnya, ibu tidak akan
pemeliharaan kesehatan dan merasa cemas karena dengan
peningkatan kesehatan yang dibantu bidan sudah dapat
dihasilkan oleh pendidikan memperkirakan kapan akan
kesehatan itu didasarkan melahirkan, serta sudah dapat
kepada pengetahuan dan merencanakan tindakan apa
kesadarannya melalui proses yang harus dilakukan menjelang
pembelajaran. Dapat diartikan dan saat persalinan.
bahwa pendidikan akan Pengetahuan ibu tentang
mempengaruhi pengetahuan tanda –tanda persalinan akan
seseorang (Notoatmodjo, 2005). memberikan kesiapan ibu dalam
Dari uraian tadi dapat menghadapi persalinan, hal ini
dimengerti apabila semakin dimulai saat ibu mengalami kala
tinggi tingkat pendidikan I dimulai bila timbul his dan
seseorang maka semakin pengeluaran lendir bersemu
mengerti akan pengetahuan. darah. Ibu tidak menunjukkan

97
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

perasaan cemas yang berlebihan Untuk mengetahui


menghadapi hal tersebut, karena karasteristik responden
ibu juga mengetahui bahwa pada berdasarkan umur dengan cara
kala I terdapat fase-fase yaitu: mengetahui tingkatan usia ibu
(1) fase laten: pembukaan 0-3 itu sendiri yaitu mayoritas usia
cm, lamanya 8 jam. Pada fase ini antara 21 sampai dengan 30
ibu dan keluarga dapat dengan tahun 95,8% kurang dari 20
leluasa mempersiapkan tahun 4,2% dan itu yang
persiapan persalinan, dengan mempunyai kriteria inklusi yaitu
perolongan tenaga kesehatan ibu hamil trimester III
dengan Rumah Sakit Daerah primigravida, ibu dalam keadaan
Kabupaten Kebumen sebagai sehat dan bukan hamil
tujuannya.Dalam tahap ini ibu patologis, dapat membaca dan
masih jarang merasakan menulis, bersedia menjadi
kenceng kenceng dan ibu masih responden.
bisa melakukan hal hal yang
ringan seperti menyapu, DAFTAR PUSTAKA
menyiapkan perlengkapan Anonim. Depkes RI. 2005. Buku
persalinan buat ibu dan Kesehatan Ibu Dan Anak.
perlengkapan bayi. ( 2 ) Fase Departemen Kesehatan,
aktif yaitu dimana pembukaan 4 Jakarta.
– lengkap lamanya 6 jam, pada Anthonius, B. M. FKUI. 1992.
fase ini ibu merasakan kenceng Fisiologi Proses Persalinan.
kenceng yang semakin sering (http://www.google.co.id/
dan teratur normal ibu kenceng search?q=jumlah+kehamil
kenceng pada fase ini adalah 2-3 an+primigravida+cemas&
x dalam 10 menit. Ibu sudah hl=id).
tidak bisa melakukan kegiatan, Diakses Rabu16 Januari
dalam fase ini hendaknya ibu 2008 jam 15.00 WIB.
sudah berada di RSUD Kebumen Manuaba, I.B.G. 1998. ilmu
sebagai tempat tujuan utama ibu Kedokteran Penyakit
melahirkan. Kandungan dan KB
untuk Pendidikan
SIMPULAN DAN SARAN Bidan. Jakarta: EGC.
Untuk mengidentifikasi Mochtar, R. 1998. Sinopsis
Tingkat Pengetahuan Ibu Obstetri. Jakarta. EGC.
Primigravida Tentang Tanda- Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu
Tanda Persalinan Normal di Kesehatan Masyarakat
RSUD Kebumen dengan cara Prinsip-prinsip Dasar. Asdi
mengetahui tingkat pengetahuan Mahasatya, Jakarta.
ibu dan pendidikan ibu itu
sendiri. Tingkat pengetahuan ibu Nuryanti Y. 2003. Aspek
mayoritas cukup baik yaitu Psikososial Ibu
sejumlah 47,9%, baik 43,8% dan Primigravida Menghadapi
kurang baik sejumlah 8,3% Kelahiran Anak Pertama di
sedangkan untuk pendidikan ibu RSUP dr Soeradji
mayoritas SLTA 50,0% Tirtonegoro Klaten,
Perguruan Tinggi 16,6% SMP Program Studi Ilmu
14,6% dan SD 18,8%.

98
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

Keperawatan, Universitas Widyastuti, P. 2004. Paket Ibu


Gajah Mada. Dan Bayi Penerapan
Prabowo, R. A. 2007. Program Safe Motherhood.
Rendahnya Persalinan EGC, Jakarta.
Oleh Tenaga Kesehatan. Wikipedia Indonesia. 2007.
(http://www.tempointerak Pengetahuan.
tif.com/medika/arsip/022 (http://id.wikipedia.org/
003/lap-1.htm). Diakses wiki/Pengetahuan).
Rabu 16 Januari 2008 Diakses Rabu 16 Januari
jam 12.30 WIB. 2008 jam 12.45 wib.
Ridwanamiruddin. 2007. WHO. 2001. Pedoman Perawatan
Preeklamsi. Pasien Alih Bahasa
(http://ridwanamiruddin.f Indonesia Monica Ester
iles.wordpress.com/ Editor Edisi Bahasa
2007/09/current- Indonesia. Esty wahyu
barupreeklamsi.doc). Ningsih, Nike Budhi
Diakses Rabu 16 Januari Subekti. EGC. Jakarta
2008 jam 11.00 wib.

99
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

HUBUNGAN FREKUENSI KUNJUNGAN POLIKLINIK KESEHATAN


DESA (PKD) DENGAN SIKAP IBU TERHADAP PELAYANAN PKD DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUAYAN 2010

Dinar Binugraheni Lestari1, Marsito2, Eka Novyriana3,


1,2,3JurusanKebidanan STKes Muhammadiyah Gombong

ABSTRACT
Mortality and morbidity is major problems in developing countries
like Indonesia. Based on Indonesian demographic survey, the Maternal
Mortality Rate (MMR) reaches 228/100.000 live births, Infant Mortality
Rate (IMR) reaches 34/10.000 live births and MMR in Central Java
province reaches 121/100.000 live births. IMR and MMR reduction target
is expected to be succeed by establishing Making Pregnancy Safer (MPS)
that initiated by the World Health Organization (WHO) and Health
Departments of Indonesia. The Indonesian government issued
Presidential Decree No. 32 in 1994 that states an appointment to
midwives as temporary employees which will be utilized in rural areas
which will occupy the village health clinic as the facilities and health
service place in order to improve the quality and approach to maternal
and child health including family planning as well as emergency cases to
the community.
The Objective of this study is to find out correlation between
village polyclinic visit frequencies with mothers’ attitudes to polyclinic’s
services in the Buayan Community Health Center work area. It is a
descriptive analytical research that used cross sectional approach. There
were 96 respondents taken as the samples by using cluster random
sampling technique. The primary data were obtained through
questionnaires.
This study Showed that there was a significant relationship
between frequency of visits with mothers attitude towards the health
services in the Buayan Community Health Center work area (p = 0.000
<0.005).
The majority of respondents who did frequency visits in Buayan
Community Health Center was classified in adequate category (56
respondents or 58.3%). Mother's attitude toward the health service in the
working area in Buayan community health center was classified in is
good less category (73 respondents or 76%).

Keywords: Visits Frequency, Maternal attitudes in Village polyclinic’s


services

PENDAHULUAN 25-50% disebabkan hal yang


Mortalitas dan berkaitan dengan kehamilan.
morbiditas pada wanita hamil, Berdasarkan data badan
bersalin, dan nifas merupakan kesehatan dunia World Health
masalah besar di Negara Organization (WHO) tahun 1999,
berkembang. Kematian wanita sekitar 80% kematian maternal
subur di Negara miskin sekitar merupakan akibat meningkatnya

100
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

komplikasi selama kehamilan, mendukung negara-negara


persalinan, dan setelah anggotanya dalam rangka
melahirkan (BKKBN, 2007). menurunkan angka kematian
WHO memperkirakan 585.000 ibu akibat komplikasi
perempuan meninggal setiap kehamilan, persalinan, dan
harinya akibat komplikasi nifas, serta dapat menjamin
kehamilan, proses kelahiran dan bahwa setiap persalinan dapat
aborsi yang tidak aman akibat ditolong oleh tenaga kesehatan
kehamilan yang tidak terlatih seperti Bidan. Sejak 12
diinginkan. Oktober 2000 dicanangkan
Kematian ibu dan bayi Making Pregnancy safer (MPS).
merupakan masalah kesehatan Target penurunan AKI
utama di Indonesia, ditandai pada tahun 2010 adalah
dengan Angka Kematian Ibu 150/100.000 kelahiran hidup
(AKI) dan Angka Kematian Bayi dan cakupan persalinan oleh
(AKB) yang masih tinggi. tenaga kesehatan 90%. Dinas
Berdasarkan Survey Demografi kesehatan kabupaten Kebumen
Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2009 menetapkan
tahun 2007 AKI di Indonesia target AKI tahun 2009 adalah
mencapai 228/100.000 226/100.000 kelahiran hidup
kelahiran hidup, AKB di dan target AKB tahun 2009
Indonesia mencapai 34/10.000 adalah 26/1000 kelahiran
kelahiran hidup dan AKI di hidup. Penanganan masalah AKI
propinsi JATENG sebesar dan AKB tidaklah mudah karena
121/100.000 kelahiran hidup faktor yang melatarbelakangi
(Dinkes Jateng, 2003). Angka kematian ibu dan bayi baru lahir
tersebut merupakan angka yang sangat kompleks.
tertinggi di Negara ASEAN. Berdasarkan kasus
Kematian tersebut disebabkan banyaknya kematian ibu dan
oleh kematian langsung seperti bayi yang muncul, Departemen
perdarahan (42%), ekslamsia Kesehatan RI menurut
(13%), infeksi (10%), abortus Keputusan Presiden No.32
komplit (11%), penyulit Tahun 1994 tentang
persalinan (9%), dan penyebab pengangkatan Bidan sebagai
lain (15%), penyebab tidak Pegawai Tidak Tetap (PTT)
langsung seperti status gizi yang menguatkan kebijakan
jelek, empat terlalu untuk penempatan bidan yang akan
kehamilan dan persalinan didayagunakan di daerah
(terlalu muda, terlalu tua, terlalu pedesaan guna membina desa
dekat dan terlalu sering), tingkat dengan peningkatan,
pendidikan rendah, sosial pencegahan dan deteksi dini
ekonomi yang buruk serta pada ibu hamil, ibu bersalin dan
dipengaruhi oleh faktor geografis bayi. Kegiatan yang dilakukan
(Depkes RI, 2000). Bidan PTT harus sesuai dengan
Berkenaan dengan batas kewenanganya dalam
kejadian tersebut maka WHO rangka mendukung upaya
pada tahun 1999 memprakarsai penurunan kematian ibu dan
Making Pregnancy Safer (MPS). bayi yang didukung oleh
Hal tersebut diupayakan untuk meningkatnya kesadaran

101
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

masyarakat untuk berperilaku dari 20 Desa yang terdiri dari


sehat (Depkes, 1999). dataran rendah dan dataran
Menunjang dari semua program tinggi. Memiliki 19 orang Bidan
yang telah diprakarsai tersebut, yang merupakan Bidan desa,
Bidan membutuhkan fasilitas dan memiliki 12 PKD.
dan sarana dalam memberikan Pengambilan studi pendahuluan
pelayanan kebidanan, sehingga yang dilakukan, peneliti
pemerintah memberikan sarana mendapati kasus 0,10% ibu
tempat pelayanan didesa dengan meninggal saat persalinan
menempatkan Bidan desa dan karena perdarahan akibat
mendirikan Poliklinik Kesehatan retensio plasenta dan 1,56% bayi
Desa (PKD) untuk membantu maternal maupun perinatal yang
dalam menekan AKI dan AKB di meninggal yang diketahui sebab
wilayah pedesaan. Masalah- kejadiannya Asfiksia neonatorun
masalah akibat kehamilan, 5 kasus, prematur 4 kasus,
persalinan, dan setelah kelainan kongenital 3 kasus,
melahirkan yang muncul pada diare dan kongenital 1 kasus,
masyarakat diharapkan dapat aspirasi 1 kasus, radang otak 1
segera tertangani oleh Bidan dan kasus. Penelitian tentang
keberadaan PKD. hubungan frekuensi kunjungan
Pelayanan PKD yang PKD dengan sikap ibu terhadap
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan PKD di wilayah kerja
mutu dan pendekatan pelayanan Puskesmas Buayan belum
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pernah dilakukan, maka saat ini
termasuk Keluarga Berencana peneliti ingin mengetahui
(KB) serta kasus tentang frekuensi kunjungan
kegawatdaruratan kepada PKD dengan sikap ibu terhadap
masyarakat desa belum pelayanan PKD di wilayah kerja
sepenuhnya dapat dimanfaatkan Puskesmas Buayan.
oleh masyarakat setempat. Hasil Berdasarkan latar
wawancara yang dilakukan belakang permasalahan tersebut
kepada 22 PUS bahwa 68,18% diatas, maka perumusan
PUS mengatakan tidak pernah masalah penelitian adalah
melakukan kunjungan maupun peneliti ingin mengetahui
pemeriksaan ke PKD dan “Apakah ada hubungan
31,81% PUS yang mengatakan frekuensi kunjungan PKD
sering melakukan kunjungan dengan sikap ibu terhadap
dan pemeriksaan ke PKD. pelayanan PKD di wilayah kerja
Studi pendahuluan Puskesmas Buayan”?. Tujuan
telah dilakukan oleh peneliti di Penelitian ini adalah untuk
Puskesmas Buayan pada hari mengetahui hubungan frekuensi
Kamis, 29 Oktober 2009. Data kunjungan Poliklinik Kesehatan
jumlah penduduk di Kecamatan Desa (PKD) dengan sikap ibu
Buayan berjumlah 60.020 jiwa terhadap pelayanan PKD di
yang terdiri dari laki-laki 29.782 wilayah kerja Puskesmas
jiwa dan perempuan 30.238 jiwa, Buayan.
dengan luas wilayah 6.842.129
KM 2. Jumlah desa di wilayah METODE PENELITIAN
kerja Puskesmas Buayan terdiri

102
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

Metode yang digunakan frekuensi kunjungan PKD


dalam penelitian ini adalah dengan sikap ibu terhadap
metodologi penelitian dalam pelayanan PKD di wilayah kerja
bentuk deskriptif analitik dengan Puskesmas Buayan Kabupaten
pendekatan Cross sectional yaitu Kebumen. Analisa bivariat
peneliti hanya melakukan dilakukan dengan membuat
observasi dan pengukuran tabel silang (contingensy) antara
variabel pada satu saat tertentu variabel bebas dengan variabel
saja. Metode Penelitian ini terikat yaitu untuk mengetahui
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
hubungan antara frekuensi frekuensi kunjungan PKD
kunjungan PKD dengan sikap dengan sikap ibu terhadap
ibu terhadap pelayanan PKD di pelayanan PKD di wilayah kerja
wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Buayan. Uji statistik
Buayan. Populasi yang akan yang digunakan adalah korelasi
diambil dalam penelitian ini chi square.
yaitu pasangan usia subur (PUS)
yang terdapat didaerah PKD HASIL PENELITIAN DAN
Wilayah Kerja Puskesmas BAHASAN
Buayan yaitu sejumlah 2.400 Penelitian ini dilakukan
PUS. Sampel yang dipilih peneliti untuk mengetahui hubungan
menggunakan cluster random frekuensi kunjungan PKD
sampling. Sampel dalam dengan sikap ibu terhadap
penelitian ini berjumlah 96 pelayanan PKD di wilayah kerja
orang PUS. Pengambilan sampel Puskesmas Buayan. Analisis
penelitian menggunakan rumus dilakukan dengan menggunakan
dalam Notoatmodjo, (2005). uji statistik non parametrik
Dalam pengambilan sampel, dari koefisien korelasi Chi Square.
jumlah sampel diambil PUS Berdasarkan hasil penelitian
sebanyak 96 orang yang terdapat yang telah diperoleh, maka dapat
diwilayah kerja Puskesmas dibahas sebagai berikut:
Buayan. Diambil perwakilan 8 Karakteristik responden di
PUS sebagai sampel dari 12 wilayah kerja Puskesmas
wilayah PKD. Setiap 1 PKD Buayan.
mewakili sampel yang terdiri dari Berdasarkan hasil
ibu hamil, ibu yang memiliki penelitian diketahui
bayi usia 0-12 bulan. karakteristik responden berdasar
Data yang sudah kelompok umur, usia 20-35
terkumpul kemudian dianalisa tahun sebanyak 87 orang
dengan menggunakan program (90,6%), usia >35 tahun
komputer dan manual, analisa sebanyak 8 orang (8,3%), dan
data meliputi: Analisa univariat usia <20 tahun sebanyak 1
(deskriptif) digunakan untuk orang (1%). Hal ini menunjukkan
menjelaskan atau bahwa mayoritas responden
mendeskriptifkan karakteristik berumur 20-35 tahun.
masing-masing variabel yang Menurut asumsi
diteliti, khususnya berupa peneliti, kelompok usia
distribusi frekuensi dan reproduktif berkisar antara 20-35
prosentase dari variabel tahun dimana usia tersebut

103
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

sangat memerlukan adanya peneliti, tingkat pendidikan


pelayanan kesehatan. Hal ini sangat mempengaruhi sikap
dapat dilihat dari hasil penelitian seseorang untuk berperilaku
bahwa responden yang positif. Tingkat pendidikan yang
melakukan kunjungan pada tinggi akan mempengaruhi
pelayanan kesehatan paling tingkat pengetahuan dan
banyak adalah responden yang pengalaman yang cukup baik
memiliki usia anatara 20-35 serta akan lebih mudah
tahun. menerima informasi dari luar.
Karakteristik responden Adanya tingkat pendidikan yang
berdasar jenis pekerjaan IRT tinggi akan mempengaruhi
sebanyak 49 orang (51%), tani seseorang untuk memanfaatkan
29 orang (30,2%), buruh pelayanan kesehatan. Penelitian
sebanyak 15 orang (15,6%), dan yang sudah dilakukan didapati
pedagang 3 orang (3,1%). Hal ini hasil bahwa mayoritas
menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat
responden adalah ibu rumah pendidikan SD dimana tingkat
tangga. pendidikan tersebut merupakan
Menurut asumsi tingkat pendidikan yang rendah.
peneliti, jenis pekerjaan sangat Tingkat pendidikan tersebut
mempengaruhi perilaku merupakan penghambat
seseorang untuk melakukan seseorang untuk berperilaku,
suatu kegiatan. Seorang ibu sehingga responden kurang
rumah tangga mempunyai antusias dalam berkunjung ke
banyak waktu untuk melakukan pelayanan kesehatan.
suatu kegiatan karena tidak Frekuensi Kunjungan
terbebani dengan pekerjaan, Poliklinik Kesehatan Desa
sehingga ibu rumah tangga (PKD) di wilayah kerja
mampu melakukan kunjungan Puskesmas Buayan
pada fasilitas kesehatan yang Berdasarkan hasil
lebih baik daripada seorang penelitian diketahui jumlah
pekerja. Hal ini dapat dilihat dari responden sebanyak 96 orang
hasil penelitian bahwa dengan frekuensi kunjungan
responden yang melakukan PKD cukup teratur 56 orang
kunjungan pada pelayanan (58,3%), sangat teratur sebanyak
kesehatan paling banyak adalah 28 orang (29,2%), dan tidak
responden yang memiliki teratur 12 orang (12,5%). Hal ini
pekerjaan sebagai IRT. menunjukkan bahwa mayoritas
Karakteristik responden responden memiliki frekuensi
berdasar tingkat pendidikan SD kunjungan PKD cukup teratur.
sebanyak 55 orang (57,3%), Frekuensi kunjungan
Akademi/ PT 20 orang (20,8), merupakan salah satu wujud
SLTP 13 orang (13,5%), dan perilaku responden dalam
SLTA sebanyak 8 orang (8,3%). pemanfaatan pelayanan
Hal ini memberi gambaran kesehatan, dimana menurut Ali,
bahwa tingkat pendidikan (2000), dalam teori Lawrence
responden mayoritas setingkat Green, (1980), bahwa pelayan
SD. kesehatan dipengaruhi oleh
Menurut asumsi beberapa faktor yaitu: 1) Faktor

104
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

Predisposisi (Predisposing), yang kesehatan, semakin tinggi


meliputi: pengetahuan, sikap, pengetahuan seseorang akan
kepercayaan, budaya dan kesehatan, maka akan semakin
demografi, 2) Faktor Pendukung tinggi kesadarannya untuk
(Enabling), yang meliputi: memanfaatkan pelayanan
keterampilan tenaga kesehatan, kesehatan.
kemampuan fisik, komitmen Frekuensi kunjungan
pemerintah, dan ketersediaan yang teratur sangat penting bagi
sumber, 3) Faktor Pendorong peningkatan kesehatan
(Reinforcing), yang meliputi : responden. Hal ini sesuai dengan
penghargaan, teman, dukungan tujuan pembentukan PKD itu
keluarga, dan profesi kesehatan. sendiri yaitu memperluas
Frekuensi kunjungan terhadap jangkauan peningkatan mutu
pelayanan yang cukup memberi dan pendekatan pelayanan KIA
petunjuk bahwa faktor-faktor termasuk KB serta kasus
yang mempengaruhi perilaku kegawatdaruratan kepada
pelayanan kesehatan tersebut masyarakat desa (Martono,
belum optimal. Hal ini bisa 2007). Berdasarkan hasil
dilihat dari karakteristik penelitian yang menunjukkan
responden yang terdiri dari usia, bahwa mayoritas responden
pendidikan, dan pekerjaan. memiliki frekuensi kunjungan
Berdasarkan usia PKD yang cukup akan berakibat
responden mayoritas sudah pada tidak optimalnya tujuan
mendukung, yaitu berusia dari PKD itu sendiri, dan
antara 20–35 tahun (90,6%). responden tidak akan
Pada usia tersebut merupakan merasakan manfaat dari
masa produktif, dimana pada pelayanan PKD secara maksimal.
usia yang produktif biasanya Sikap ibu terhadap pelayanan
lebih mudah mendapatkan PKD di wilayah kerja
informasi dan lebih aktif dalam Puskesmas Buayan
belajar untuk menambah Berdasarkan hasil
pengetahuan, sehingga penelitian dapat diketahui
keinginan untuk mengunjungi jumlah responden 96 orang
PKD lebih baik. Begitu juga dengan sikap terhadap
pekerjaan ibu mayoritas sebagai pelayanan PKD kurang sebanyak
ibu rumah tangga (51%), 73 orang (76%), baik sebanyak
sehingga memiliki waktu yang 23 orang (24%). Hal ini
lebih untuk melakukan menunjukkan bahwa mayoritas
kunjungan ke PKD. Berdasarkan responden memiliki sikap yang
tingkat pendidikan yang kurang baik terhadap pelayanan
mayoritas SD (57,3%), dapat PKD di wilayah kerja Puskesmas
dikatakan tidak mendukung, Buayan.
sehingga tingkat pendidikan Sikap merupakan reaksi
responden tersebut dapat atau respons seseorang yang
menghambat keinginannya masih tertutup terhadap suatu
untuk mengunjungi PKD. Hal ini stimulus atau objek. Manifestasi
dikarenakan tingkat pendidikan sikap tidak dapat langsung
dapat mempengaruhi dilihat, tetapi hanya dapat
pengetahuan seseorang akan ditafsirkan terlebih dahulu dari

105
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

perilaku yang tertutup. Sikap yang mendukung sikap tersebut,


secara nyata menunjukkan 4) Media komunikasi yang
konotasi adanya kesesuaian digunakan dalam
terhadap reaksi tertentu. Dalam menyampaikan sikap, 5) Situasi
kehidupan sehari-hari pada saat sikap terbentuk.
merupakan reaksi yang bersifat Berdasarkan faktor sikap secara
emosional terhadap stimulus eksternal tersebut memberikan
sosial. Newcomb salah seorang gambaran bahwa pentingnya
ahli psikologi sosial menyatakan sosialisasi program PKD
bahwa sikap itu merupakan terhadap masyarakat secara
kesiapan atau kesediaan untuk terus menerus, selain itu
bertindak, dan bukan peningkatan pelayanan, baik
merupakan pelaksanan motif dalam segi fasilitas maupun
tertentu (Notoatmodjo, 2007). pelayanan tenaga kesehatan
Reaksi tertentu dalam penelitian yang mampu menarik simpati
ini adalah reaksi terhadap masyarakat untuk mengunjungi
pelayanan PKD, dimana reaksi PKD.
sikap responden mayoritas Sikap responden yang
adalah kurang baik. mayoritas dalam kategori cukup
Lebih lanjut reaksi sikap memberikan pentunjuk bahwa
dipengaruhi oleh beberapa faktor faktor-faktor pembentuk sikap
yang melatarbelakanginya, terhadap pelayanan PKD belum
dalam hal ini menurut berjalan secara optimal. Hal ini
Purwanto, (1999), berarti tingkat kesadaran
mengungkapkan bahwa ada 2 responden terhadap pelayanan
faktor pokok yang PKD belum terlaksana secara
mempengaruhi terbentuknya maksimal, yang diwujudkan
sikap yaitu: 1) Faktor individu dalam bentuk pemahaman yang
itu sendiri (faktor intern), 2) mendalam akan pentingnya
faktor dari luar (faktor ekstern). kehadiran pelayanan PKD di
Faktor intern yaitu faktor-faktor tengah-tengah masyarakat.
yang terdapat dalam diri orang
yang bersangkutan sendiri, Hubungan antara frekuensi
seperti selektivitas. Bentuk sikap kunjungan PKD dengan sikap
yang berasal dari diri sendiri ibu terhadap pelayanan PKD di
berupa pengetahuan tentang wilayah kerja Puskesmas
pentingnya adanya PKD. Buayan
Semakin tinggi kesadaran akan Berdasarkan tabulasi
pentingnya kehadiran PKD maka silang hasil penelitian dapat
akan semakin baik sikap diketahui bahwa frekuensi
seseorang terhadap kehadiran kunjungan PKD yang cukup
PKD. teratur berjumlah 56 orang
Faktor ekstern (58,3%), dengan sikap terhadap
merupakan faktor diluar pelayanan PKD kategori kurang
manusia yaitu: 1) Sifat obyek sebanyak 50 orang (52,1%), dan
yang dijadikan sasaran sikap, 2) baik sebanyak 6 orang (6,3%).
Kewibawaan orang yang Hal ini menunjukkan bahwa
mengemukakan suatu sikap, 3) responden yang memiliki
Sifat orang-orang atau kelompok frekuensi kunjungan PKD yang

106
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

cukup memiliki kecenderungan Selanjutnya


sikap terhadap pelayanan PKD berdasarkan hasil uji
yang kurang. contingensy diperoleh nilai
Selanjutnya frekuensi contingency coefficient sebesar
kunjungan sangat teratur 0,408. Nilai tersebut
berjumlah 28 orang (29,2%), dikonsultasikan kedalam
memiliki kecenderungan sikap koefesien korelasi masuk dalam
terhadap PKD kategori baik interval koefesien 0,40-0,599
sebanyak 15 orang (15,6%), dengan kategori sedang,
sedangkan yang sikap kurang sehingga dapat dinyatakan
sebanyak 13 orang (13,5%). Hal frekuensi kunjungan PKD
ini memberikan petunjuk bahwa dengan sikap ibu terhadap
responden yang memiliki pelayanan PKD di wilayah kerja
frekuensi kunjungan PKD sangat Puskesmas Buayan memiliki
teratur memiliki kecenderungan keeratan hubungan yang
sikap yang baik terhadap sedang.
pelayanan PKD. Begitu juga Hasil yang signifikan
pada responden dengan tersebut sesuai dengan hipotesis
frekuensi kunjungan tidak dan kerangka konsep yang telah
teratur yang berjumlah 12 orang dikemukakan dalam penelitian.
(12,5%), dengan sikap terhadap Pentingnya frekuensi kunjungan
pelayanan PKD kategori kurang yang teratur terhadap sikap yang
10 orang (10,4%), dan baik baik, dijelaskan melalui
sebanyak 2 orang (2,1%). Hal ini tingkatan sikap itu sendiri.
berarti responden dengan Notoatmodjo, (2003),
frekuensi kunjungan PKD yang mengungkapkan bahwa sikap
tidak teratur memiliki sikap terdiri dari berbagai tingkatan
terhadap pelayanan PKD yang yaitu: 1) Menerima (receiving), 2)
kurang. merespon (responding), 3)
Berdasarkan hasil menghargai (valuing), dan 4)
analisis dengan uji chi square, bertanggung jawab (responsible).
diperoleh nilai signifikansi Menerima diartikan
sebesar 0,000, dan nilai χ 2 hitung bahwa orang (subjek) mau dan
sebesar 19,220. Berdasarkan memperhatikan stimulus yang
diberikan (objek). Dalam konteks
nilai χ 2 tabel untuk df=2 pada taraf ini responden mau menerima
signifikansi 5% adalah sebesar kehadiran PKD di wilayah
5,991. Dari hasil tersebut mereka. Bentuk penerimaan
diketahui bahwa χ hitung > χ 2 tabel
2
tersebut diwujudkan ke dalam
(19,220 > 5,991), dan nilai frekuensi kunjungan yang
p<0,05 (p=0,000<0,05), sehingga teratur. Merespon (responding)
dapat disimpulkan bahwa yaitu memberikan jawaban
terdapat hubungan yang apabila ditanya, mengerjakan
signifikan antara frekuensi dan menyelesaikan tugas yang
kunjungan PKD dengan sikap diberikan adalah suatu indikasi
ibu terhadap pelayanan PKD di dari sikap. Karena dengan usaha
wilayah kerja Puskesmas untuk menjawab pertanyaan
Buayan. atau mengerjakan tugas yang
diberikan, lepas pekerjaan itu

107
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

benar atau salah berarti orang orang (51%), tani 29 orang


menerima berita tersebut. Dalam (30,2%), buruh sebanyak 15
konteks ini responden mau orang (15,6%), dan pedagang 3
mengerjakan apa-apa yang orang (3,1%).
diperintahkan dalam pelayanan Distribusi frekuensi karakteristik
PKD tersebut. responden berdasar tingkat
Selanjutnya Menghargai pendidikan mayoritas tingkat
(valuing) diwujudkan ke dalam pendidikan tingkat pendidikan
ajakan terhadap orang lain SD sebanyak 55 orang (57,3%),
untuk mengerjakan atau Akademi / PT 20 orang (20,8%),
mendiskusikan dengan orang SLTP 13 orang (13,5%), dan
lain terhadap suatu masalah SLTA sebanyak 8 orang (8,3%).
adalah suatu indikasi sikap Frekuensi Kunjungan
tingkat yang ketiga, yang dalam Poliklinik Kesehatan Desa (PKD)
konteks ini responden mengajak di wilayah kerja Puskesmas
orang lain untuk membicarakan Buayan dengan kategori cukup
dan mengajak orang lain untuk teratur berjumlah 56 orang
mengunjungi ke pelayanan PKD (58,3%), dengan sikap terhadap
di wilayahnya. Serta tingkatan pelayanan PKD baik sebanyak 6
terakhir yaitu bertanggung jawab orang (6,3%), dan kurang baik
(responsible), bertanggung jawab sebanyak 50 orang (52,1%).
atas segala sesuatu yang telah Frekuensi kunjungan sangat
dipilihnya dengan segala risiko teratur berjumlah 28 orang
merupakan sikap yang paling (29,2%), dengan sikap terhadap
tinggi. Tingkatan ini bisa PKD baik sebanyak 15 orang
termanifestasi apabila responden (15,6%), dan sikap kurang baik
sudah benar-benar paham dan sebanyak 13 orang (13,5%).
merasakan manfaat pelayanan Frekuensi kunjungan tidak
PKD, hal ini bisa terwujud bila teratur berjumlah 12 orang
responden mengunjungi (12,5%), dengan sikap terhadap
pelayanan PKD secara maksimal pelayanan PKD baik sebanyak 2
atau teratur. orang (2,1%), dan kurang baik
sebanyak 10 orang (10,4%).
SIMPULAN DAN SARAN Sikap ibu terhadap
Berdasarkan hasil pelayanan PKD di wilayah kerja
penelitian dan pembahasannya, Puskesmas Buayan dengan
maka dapat ditarik beberapa kategori kurang baik 73 orang
kesimpulan sebagai berikut: (76%), baik sebanyak 23 orang
Distribusi frekuensi karakteristik (24%).
responden berdasar kelompok Terdapat hubungan yang
umur mayoritas usia 20-35 signifikan antara frekuensi
tahun sebanyak 87 orang kunjungan PKD dengan sikap
(90,6%), usia >35 tahun ibu terhadap pelayanan PKD di
sebanyak 8 orang (8,3%), dan wilayah kerja Puskesmas
usia <20 tahun sebanyak 1 Buayan, dibuktikan dengan
orang (1%). χ hitung > χ tabel (19,220 > 5,991),
2 2

Distribusi frekuensi karakteristik dan nilai p<0,05 (p=0,000<0,05).


responden berdasar jenis DAFTAR PUSTAKA
pekerjaan mayoritas IRT 49

108
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

Adriani, George. 2007. Angka NAreference/indones


Kematian Ibu. ia, [Acesseed : 23
Availabel Availabel Maret 2005]
online on : _________. 2009. ASI dan Laktasi.
http://www.pkmi- Availabel online on
online.com.[Acesseed http://www.
: 23 Maret 2005] internet\ASI &
Arikunto, S. 2002. Prosedur Laktasi « Bote's
Penelitian Suatu Notes.htm, [Acesseed
Pendekatan Praktek : 10 Jan 2009]
Edisi Revisi ke V. Mainunah, Siti. 2005. Kamus
Jakarta : Rineka Istilah Kebidanan.
Cipta Jakarta : EGC
_________. 2006. Prosedur Miriam, Stopard. 1999. Minggu-
Penelitian Suatu Minggu Pertama
Pendekatan Praktek Kehidupan. Jakarta:
Edisi Revisi ke VI. Area.
Jakarta : Rineka Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri
Cipta Jilid I. Jakarta: EGC
Depkes. 1999. Pelayanan Notoatmojo, S. 2002. Metodologi
Kebidanan Neonatal Penelitian Kesehatan.
Esensial. Jakarta: Jakarta: Rineke
Depkes Cipta.
_______. 2002. Buku Acuan ____________. 2005. Metodologi
Persalinan Normal.
Jakarta: JNPK-KR Penelitian
_______.2003.Catatan
Perkembangan Klinis.Jakarta :
Dalam Praktek
Kebidanan. Jakarta: Rineka Cipta.
Depkes RI
Faozah. 1997. Hubungan Status Nursalam. 2003. Konsep dan
Gizi Ihu Hamil Penerapan Metodologi
Dengan Inisiasi PenelitianIlmu
Laktasi. Yogyakarta : Keperawatan
UGM Pedoman Skripsi,
Huliana, Medina. 2003. Tesis, Instrumen
Perawatan Ibu Pasca Penelitian
Melahirkan. Jakarta: Keperawatan.
Puspa Suara Jakarta: Salemba
Kusmarjadi. 2005. Melahirkan Rahayu. 2004. Faktor-Faktor
Memulai Pemberian yang Berhubungan
ASI dan Tujuh Hari dengan Pemberian
Pertama. Setelah ASI Secara Dini pada
Melahirkan. Availabel Bidan Praktek
online on : Swasta di Kabupaten
http://www.linkages Boyalali, Skripsi.
project.org/ Yogyakarta : UGM
medialpublication/E

109
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

_______. 2004. Determinan POGI dan Yayasan


Keberhasilan Praktek Bina Pustaka
Menyusui Dini Pada Sarwono
Ibu Bersalin di RSUD Prawirohardjo
Dr. Moewardi Saryono. 2008. Metodologi
Surakarta, Tesis. Penelitian Kesehatan
Yogyakarta : UGM. Penuntun Praktis
Riwidikdo, H. 2008. Statistika Bagi Pemula.
Kesehatan. Yogyakarta: Mitra
Yogyakarta : Mitra Cendekia.
Cendikia Press. Soetjianingsih. 1997. ASI Petujuk
Roesli, Utami. 2001. Bayi Sehat untuk Tenaga
Berkat ASI Ekslusif. Kesehatan. Jakarta:
Jakarta : Pustaka EGC.
Pembangunan Sugiono. 2002. Statistika Untuk
Swadaya Nusantara. Penelitian. Bandung:
_____________. 2001. Manfaat ASI Alfabeta
Bagi Ibu. Available _______. 2007. Statistika Untuk
from: URL: Penelitian. Bandung:
http://www.tabloid Alfabeta
nakita.com. [Acessed Syarifuddin, B. 2010. Panduan
: 30 Maret 2005] TA Keperawatan dan
_____________. 2008. Inisiasi Kebidanan dengan
Menyusu Dini Plus SPSS. Yogyakarta :
ASI Ekslusif. Grafindo Titera
Jakarta: Pustaka Media
Bunda Winkjosastro. 2006. Ilmu
Saifuddun. 2004. Buku Acuan Kebidanan. Jakarta:
Nasional Pelayanan Yayasan Bina
Kesehatan Maternal Pustaka Sarwono
dan Neonatal. Prawirohardjo
Jakarta : NJPKKR-

110

You might also like