You are on page 1of 6

LAPORAN FISIKA INTI

“SIFAT INTI DAN RADIOAKTIVITAS ALAMIAH”

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 1:

1. ANGGA SAPUTRA (18034103)


2. FATIN GEMA MAGRIBI (18034109)
3. NUR ANISA SATI’AT (18034128)

DOSEN PENGAMPU:

YAHDI BIN RUS, S.Pd., M.Si., Ph.D

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
SIFAT INTI DAN RADIOAKTIVITAS ALAMIAH

1. VARIASI INTI: ISOTOP, ISOTON, ISOBAR


Dalam suatu inti atom terdapat partikel inti atau nukleon yang tersusun atas
proton dan neutron. Sifat dari nukleon dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Sifat Nukleon.

Suatu atom disimbolkan dengan: AZ X N


dimana:
X = melambangkan suatu atom
A = nomor massa yang melambangkan jumlah nukleon
Z = nomor atom yang melambangkan jumlah proton
N = A-Z, yang melambangkan jumlah neutron
Selain telah ditemukannya partikel penyusun dan penulisan lambang atom,
ternyata juga ditemukan kesamaan pada unsur-unsur tertentu, misalnya jumlah proton
yang sama atau jumlah neutronnya yang sama, dan kondisi-konndisi lainnya. Dengan
demikian lahirlah istilah Isotop Isoton, dan Isobar untuk dapat saling membedakan
antara kondisi satu dengan lainnya.
a. Isotop
Isotop adalah suatu keadaan dimana inti atom atau nuklida yang memiliki
nomor atom Z atau jumlah proton yang sama. Sebagai contoh yaitu: unsur Hidrogen
yang terdiri dari tiga isotop, antara lain 11 H ; 21 H ; dan 31 H . Maka ketiga isotop unsur
hidrogen tersebut dapat disusun seperti pada tabel berikut.
Tabel 2. Susunan Isotop Unsur Hidrogen.
b. Isoton
Isoton adalah suatu keadaan dimana inti atom atau nuklida yang memiliki
jumlah neutron N yang sama. Sebagai contoh yaitu: 147 N dan 136C
c. Isobar
Isobar adalah suatu keadaan dimana inti atom atau nuklida yang memiliki
nomor massa A yang sama. Sebagai contoh yaitu:146C dengan 147 N ; dan 24
11 Na dengan

24
12 Mg.

Dengan demikian dapat diketahui dengan mudah bahwa: Isotop ditandai dengan
jumlah proton yang sama, Isoton ditandai dengan jumlah neutron yang sama, dan Isobar
ditandai dengan nomor massa yang sama.

2. ANALISIS SINAR POSITIF DAN EKSISTENSI ISOTOP


a. Analisis Sinar Positif
Analisis sinar positif merupakan sebuah metode yang digunakan untuk
mengukur massa isotop dari suatu unsur. Seperti pada gambar skema berikut.

Gambar 1. Skema Analisis Sinar Positif.


Katoda ditempatkan pada leher tabung yang terdiri dari silinder dengan
panjang 7 cm. Pada katoda tersebut dibuatkan lubang sempit dengan diameter 1 mm.
Ion positif dihasilkan dari gas dalam tabung antara katoda dan anoda dengan cara
lucutan muatan, dimana lucutan beroperasi pada beda potensial 30.000 sampai
50.000 volt. Dengan beda potensial yang tinggi, ion positif tersebut bergerak menuju
pelat PP dan elektromagnet MM, dimana pelat PP merupakan kapasitor yang
disambungkan dengan sumber arus DC. Sehingga medan listrik E dan medan magnet
B bekerja secara tegak lurus bersamaan dengan berkas ion. Setelah berkas ion
tersebut melewati kedua medan tersebut, maka berkas ion tersebut akan menumbuk
pelat fotografis, sehingga jejak ion pada pelat fotografis akan terlihat seperti lintasan
parabola setelah pelat tersebut dicuci.
Medan listrik E akan menyimpangkan berkas ion ke arah bidang E,
sedangkan medan magnet B akan menyimpangkan berkas ion tegak lurus terhadap
bidang B. Apabila medan E dan B bernilai tetap, maka berkas ion akan menghasilkan
q
nilai yang sama dan kecepatan v yang berbeda karena pada pelat fotografis
M
menghasilkan jejak seperti lintasan parabola.
Jika dimisalkan lintasan ion dinyatakan dalam arah sumbu x dan medan E, B
dalam arah sumbu y positif, maka berkas ion mendapatkan pengaruh dari medan
listrik yang akan dipercepat ke arah sumbu y, sehingga persamaannya dapat ditulis
dengan:
F y listrik =qE=M a y
Dimana, q = muatan ion
E= kuat medan diantara pelat
M= massa ion
a y= percepatan dalam arah sumbu y yang ditimbullkan oleh medan E

Apabila v merupakan kecepatan ion dalam arah sumbu x sebelum memasuki medan,
l merupakan panjang pelat, maka waktu lamanya ion melintasi medan dapat dihitung
dengan:

l
t=
v

Dari kedua persamaan tersebut, maka simpangan dalam sumbu y:

1 2 1 qE t 2
y= a y t =
2 2 M v2

Bagi berkas ion yang mendapatkan pengaruh medan magnet B maka berkas
ion akan disimpangkan tegak lurus terhadap bidang B dan kecepatan v dalam arah
sumbu z, maka gaya yang bekerja pada ion tersebut dapat dicari dengan persamaan:

F y magnet =qvB=M az
Dimana, B= kuat medan magnet
M= massa ion
a z = percepatan dalam arah sumbu z yang ditimbullkan oleh medan B

Dengan demikian, simpangan dalam sumbu z:

2 2
1 2 1 q vB t 1 qB t
z= a z t = =
2 2 Mv 2
2 Mv
Dari persamaan simpangan y dan z, dapat mengeliminasi v dan diperoleh:
2 2
2 (l B q)
z= y
2 EM

( )
2 2
l B 2 kq
karena k = adalah konstan, maka → z = y
2E M
q
Sehingga nilai dari ion positif yang sama adalah:
M
q z2
=
M ky
b. Eksistensi Isotop
Kenyataan bahwa inti atom yang terdiri dari neutron dan proton
menjelaskan tentang eksistensi isotop, dimana isotop unsur mengandung jumlah
proton yang sama dan jumlah neutron yang berbeda. Hampir semua sifat fisis dan
kimiawi unsur ditentukan oleh susunan elektron di dalam atom, karena setiap
isotop unsur memiliki susunan elektron yang identik, sehingga tidak heran jika
isotop unsur memiliki bau dan kemampuan yang sama, bahkan juga memiliki
kemampuan yang sama saat bersenyawa secara kimiawi dengan logam.hal tersebut
dikarenakan titik didih dan beku nya tergantung dari massa atomiknya, maka
kuantitas atau jumlah dari isotop unsur tersebut memiliki harga yang sedikit
berbeda, begitupula kerapatannya. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak cukup
untuk memisahkan isotop suatu unsur dalam proses ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

Kamus fisika

Skripsi

Daftar isi pendahuluan

You might also like