You are on page 1of 10

Jurnal Mutu Pangan Vol. 9(1): 16-25, 2022 DOI: 10.29244/jmpi.2022.9.1.

16
ISSN 2355-5017

Pengaruh Penambahan Kalium Sorbat terhadap


Mutu Daging Kebab Iris
Effect of Addition Potassium Sorbate of Sliced Kebab Meats Quality
Farha Herzegovina1)*, Sugiyono2,3), Nugraha Edhi Suyatma2,3)

Program Studi Magister Teknologi Pangan, Sekolah Pascasarjana, IPB University, Bogor
1)

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University, Bogor
2)
3)
South-East Asia Food & Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, IPB University, Bogor

Abstract. Sliced kebab meat is produced by roasting raw kebab meat to make it easier to distribute at
cold temperature. However, its quality could be damaged if it is distributed for long period, so
preservative is needed. The study consisted of two phases. The first phase determined the type and
concentration of preservatives consisting of potassium sorbate at concentrations of 750, 1000, 1250
ppm, and sodium nitrite at concentrations of 30, 50, and 100 ppm used a completely randomized design.
The second phase was carried out to study the stability of sliced kebab meat with the addition of selected
preservatives during refrigeration storage (5°C). The results showed that the best treatment was the use
of potassium sorbate at 1250 ppm which resulted in the lowest mean total plate count (TPC), mold yeast
values, and the highest scores of sensory attributes. The stability could be maintained at refrigeration
storage for up to 14 days. On the 14th day, the sliced kebab meat had a pH value of 6.59, aw of 0.70,
total acidity of 0.55%, TPC of 2.81 logs CFU/g, the color score of 3.8 (slightly brownish red), the aroma
of 4 (typical meaty smell), the taste of 3.8 (slightly the savory), the texture of 3.5 (neutral) and overall of
3.5 (rate as liked).

Keywords: potassium sorbate, sliced kebab meat, stability, storage

Abstrak. Daging kebab iris merupakan produk hasil pemanggangan daging kebab mentah yang dituju-
kan untuk memudahkan dalam distribusi dan penyimpanan pada suhu dingin. Daging kebab iris masih
dapat mengalami kerusakan jika didistribusikan dalam waktu yang lama, sehingga diperlukan pengawet.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan untuk menentukan jenis dan konsentrasi
bahan pengawet yang terdiri dari kalium sorbat pada konsentrasi 750 ppm, 1000 ppm, 1250 ppm, dan
natrium nitrit pada konsentrasi 30 ppm, 50 ppm, dan 100 ppm dengan menggunakan rancangan acak
lengkap. Tahap kedua dilakukan untuk mempelajari stabilitas mutu daging kebab iris dengan penam-
bahan bahan pengawet terpilih selama penyimpanan refrigerasi (5oC). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perlakuan terbaik yaitu penggunaan pengawet kalium sorbat dengan konsentrasi 1250 ppm yang
menghasilkan nilai rerata angka lempeng total (ALT) dan angka kapang khamir (AKK) terendah serta
nilai atribut sensori tertinggi. Pada penyimpanan refrigerasi, stabilitas daging kebab iris dengan
penambahan kalium sorbat 1250 ppm dapat dipertahankan mutunya hingga 14 hari. Pada hari ke-14,
daging kebab iris memiliki nilai pH 6.59, aw 0.70, total asam 0.55%, ALT 2.81 log CFU/g, skor warna
3.8 (merah agak kecoklatan), aroma 4 (harum khas daging), rasa 3.8 (agak gurih), tekstur 3.5 (netral) dan
overall 3.5 (suka).

Kata Kunci: daging kebab iris, kalium sorbat, penyimpanan, stabilitas mutu

Aplikasi Praktis: Hasil penelitian berpotensi diterapkan oleh industri pengolahan daging dalam pemi-
lihan BTP pengawet untuk meningkatkan masa simpan daging olahan pada suhu dingin, mengingat
distribusi beku membutuhkan biaya relatif mahal. Penggunaan kalium sorbat dapat digunakan pada
daging olahan dengan batas maksimum 1000 mg/kg sebagai asam sorbat dan dalam penelitian ini 1250
mg kalium sorbat /kg setara dengan 977 mg asam sorbat/kg sehingga masih masuk ke dalam standar
yang ditetapkan BPOM.

PENDAHULUAN 1
kebab termasuk ke dalam kategori pangan yaitu daging
yang dihaluskan tanpa perlakuan panas. Tidak adanya
Daging kebab merupakan makanan khas Timur perlakuan panas menyebabkan suhu penyimpanan meru-
Tengah yang terbuat dari daging sapi mentah dan diolah pakan salah satu titik kritis yang harus diperhatikan
dengan cara penggilingan halus selanjutnya dilakukan karena daging kebab mentah termasuk ke dalam jenis
penambahan bumbu. Menurut BPOM (2019), daging pangan mudah rusak (perishable food). Daging kebab
mentah yang didistribusikan memiliki kadar air cukup
Korespondensi: farha_herze@apps.ipb.ac.id tinggi yaitu 40-45% dan umur simpannya hanya 18 jam

16 @JMP2022
DOI: 10.29244/jmpi.2022.9.1.16 Jurnal Mutu Pangan Vol. 9(1): 16-25, 2022

pada suhu ruang (27°C), sehingga diperlukan penyim- Penentuan jenis dan konsentrasi bahan pengawet
panan dan distribusi beku. (De Garmo et al. 1984)
Tantangan dalam penyimpanan dan distribusi beku Daging sapi digiling lalu ditambah dengan protein
yaitu membutuhkan biaya yang relatif mahal dibanding nabati dan bumbu. Penambahan pengawet dilakukan
rantai pasok lainnya (Evitha 2018). Selain itu pada pada awal pengadukan. Pengawet yang ditambahkan
proses penyimpanan dan distribusi beku dapat berpo- adalah kalium sorbat pada konsentrasi 750 ppm (P1),
tensi menurunkan kualitas daging kebab, yang disebab- 1000 ppm (P2), dan 1250 ppm (P3), dan natrium nitrit
kan perubahan suhu pada daging yang dibekukan, kare- pada konsentrasi 30 ppm (P4), 50 ppm (P5), dan 100
na terdapat titik-titik yang menyebabkan suhu naik dan ppm (P6). Sebagai kontrol adalah kebab yang dibuat
bakteri menjadi aktif (Halim et al. 2015). Oleh karena tanpa penambahan bahan pengawet (K). Rancangan per-
itu, diperlukan metode lain untuk mempertahankan mutu cobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Leng-
dan memperpanjang masa simpan. kap (RAL) dengan 2 kali ulangan. Persamaan RAL
Metode yang dapat digunakan untuk memperpan- sebagai berikut:
jang masa simpan daging kebab mentah, salah satunya
dengan pemanggangan menggunakan pemanggang ver- Yij=μ+ τi+βj+εij ................................................................. (1)
tikal. Metode ini akan menghasilkan produk matang
yaitu daging kebab iris, yang distribusi dan penyim- Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ke-j; � =
panannya cukup pada suhu dingin (refrigerasi), dan akan Rata-rata umum; �� = Pengaruh perlakuan ke-i; � j =
memudahkan konsumen dalam penggunaannya. Daging Pengaruh perlakuan ke-j; εij = Pengaruh acak pada
kebab iris jika disimpan dalam waktu yang lama tetap perlakuan ke-i kelompok ke-j.
akan berpotensi mengalami kerusakan, sehingga masih
diperlukan metode pengawetan. Daging kebab kemudian dikemas dan dibekukan
Metode pengawetan yang dapat digunakan untuk pada suhu -18°C selama 24 jam. Setelah beku dilakukan
meningkatkan masa simpan daging kebab iris yaitu pemanggangan menggunakan pemanggang vertikal/
dengan penambahan bahan tambahan pangan (BTP) frame oven lalu pengirisan sehingga dihasilkan daging
pengawet. Menurut Sobari et al. (2019), penambahan kebab iris. Daging kebab iris dikemas biasa dengan
BTP pengawet bertujuan mencegah pembusukan pada plastik kemudian di seal dan disimpan pada suhu ruang
produk, menjamin mutu awal agar produk tetap terjaga (27°C).
dan bertahan lama, menghindari terjadinya keracunan Pengamatan angka lempeng total (ALT) dan sifat
dan mempermudah penanganan dan penyimpanan. BTP organoleptik (warna, aroma, rasa, tekstur, overall),
pengawet yang dapat digunakan untuk daging kebab dilakukan pada hari 0, 1, 2, dan 3. Angka kapang khamir
adalah kalium sorbat (potassium sorbate) dan natrium diamati 2 kali, yaitu pada saat awal dan pada hari ke 3.
nitrit (sodium nitrit) (BPOM 2019). Batas maksimum Metode indeks efektivitas (De Garmo et al. 1984)
penggunaan masing-masing jenis BTP pengawet terse- digunakan untuk menentukan perlakuan terbaik. Pada
but sudah ditentukan secara regulasi, namun masih metode ini ditentukan nilai efektivitas (NE) untuk setiap
diperlukan penentuan konsentrasi yang tepat untuk dapat parameter yang diamati dengan menggunakan rumus:
meningkatkan masa simpan. Tujuanxpenelitianxinixyai-
tuxuntuk menentukan jenis dan konsentrasi BTP peng- Nilai perlakuan-Nilai terburuk
NE= ……………………….. (2)
awet serta mempelajari stabilitas mutu daging kebab iris Nilai terbaik-Nilai terburuk
dengan penambahan BTP pengawet terpilih selama
penyimpanan refrigerasi (5°C). Setelah diperoleh nilai NE, dilakukan penentuan
bobot nilai (BN) untuk setiap parameter yang diamati
dengan menggunakan rumus:
BAHAN DAN METODE
bobot skor perlakuan
BN= ………………. (3)
Jumlah total bobot semua parameter
Bahan
Bahanxyang digunakanxadalah daging untuk bahan
Setelah itu ditentukan nilai hasil (NH) dengan rumus:
pembuatan kebab sapi, pengawet kalium sorbat (Mupro,
China) dan sodium nitrit (Shandonghaihua, China), NH=NE x BN ………………………………………………… (4)
plastik ukuran 25x30 cm2, dan bahan kimia untuk anali-
sis. Alatxpenelitianxyaitu sealer, pH-meter (Hanna 6613, Perlakuan terbaik dipilih berdasarkan jumlah NH
USA), aw-meter, pemanggang vertikal dan alat gelas tertinggi, yang diperoleh dari penjumlahan nilai NH
untuk analisis. semua parameter untuk masing-masing perlakuan.
Tahapan penelitian Penyimpanan daging kebab iris (Rukmi et al. 2020)
Penelitian ini terdiri dari dua tahap yakni penelitian Daging kebab iris perlakuan terbaik dan kontrol
untuk menentukan jenis dan konsentrasi pengawet yang (tanpa penambahan pengawet) disimpan pada suhu refri-
digunakan, serta mutu daging kebab iris selama penyim- gerasi (5°C). Pengamatan dilakukan selama 14 hari dan
panan pada refrigerasi (5°C). diamati pada hari ke- 0, 5, 10, 14. Parameter mutu yang

@JMP2022 17
Jurnal Mutu Pangan Vol. 9(1): 16-25, 2022 DOI: 10.29244/jmpi.2022.9.1.16

dilihat yaitu sifat organoleptik (warna, aroma, rasa, meter yang dinilai dan diinterpretasikan dalam bentuk
tekstur, overall), pH, aw, total asam tertitrasi (TAT), dan angka (Hadiansyah et al. 2020).
ALT.
Analisis data
Pengamatan Data hasil pada tahap pendahuluan dianalisis statis-
Nilai pH diukur dengan alat pH-meter (Hanna tik dengan two-way ANOVA (α = 0.05) dan uji lanjut
instrument 6613, USA). Daging kebab iris sebanyak 10 DMRT (Duncan Multiple Range Test). Pengujian orga-
g dihomogenkan menggunakan aquades 10 mL (Suada noleptik dengan metode skoring rating organoleptik dan
et al. 2018). Nilai aw ditentukan dengan cara menempat- dianalisis menggunakan uji Friedman. Penentuan perla-
kan daging kebab iris dalam gelas kemudian diukur kuan terbaik menggunakan metode indeks efektivitas
menggunakan aw-meter (Rotronic, USA). Total asam (De Garmo et al. 1984). Data hasil tahap penelitan
tertitrasi diukur dengan cara menempatkan sampel utama dianalisis statistik menggunakan IBM SPSS 25
sebanyak 5 g dan ditambahkan aquades, sampel disaring dengan uji paired samples t-test.
menggunakan corong yang sudah dilapisi kapas, 25 mL
filtrat diambil lalu ditempatkan ke dalam erlenmeyer HASIL DAN PEMBAHASAN
250 mL. Filtrat ditambahkan dengan 3 tetes indikator
phenolphthalein (Merck, Germany). Sampel dititrasi Pengaruh jenis dan konsentrasi pengawet
dengan larutan NaOH (Merck, Germany) 0,1 N sampai Penentuan jenis dan konsentrasi pengawet terpilih
warnanya berubah menjadi merah muda, kemudian pada daging kebab iris dinilai dari parameter ALT, AKK,
kadar total asam tertitrasi pada sampel dihitung dengan dan sifat organoleptik terhadap daging kebab iris yang
rumus % total asam = (Vp x Np x FP x BM asam (30) x disimpan di suhu ruang (27°C) hingga terjadi kerusakan.
100%)/berat sampel (mg), dengan Vp = volume penitar,
Np = normalitas penitar, FP = faktor pengenceran, BM = Angka lempeng total (ALT)
berat molekul asam laktat (30) (Rohman et al. 2019). Analisis ALT dilakukan untuk mengetahui total
Analisis kapang khamir (BSN 2012) dilakukan mikroba yang tumbuh pada daging kebab iris. Menurut
dengan cara menimbang sampel sebanyak 10 g, kemu- Perka BPOM (2019) batasan maksimum cemaran ALT
dian dihomogenkan dengan 90 mL BPW dan diencerkan pada daging (dengan perlakuan panas/matang) yaitu 106
secara berseri sampai pengenceran 10-3. Setiap pengen- atau 6 log CFU/g. Hasil pemeriksaan menunjukkan bah-
ceran diambil sampel sebanyak 0.1 mL kemudian diino- wa ALT pada daging kebab iris berkisar antara 4.16
kulasikan ke cawan petri (duplo) yang sudah diberikan hingga 6.28 log CFU/g. Berdasarkan pengujian ALT,
media DG18 (Lab M, United Kingdom) sebelumnya dan daging berada di atas batas maksimum cemaran pada
sudah memadat. Cawan petri diinkubasi pada suhu 25°C penyimpanan hari ke-3 untuk perlakuan P1, P2, P4, P5
selama 5-7 hari. Cawan yang memiliki jumlah koloni dan K. Berdasarkan uji two way ANOVA, jenis dan kon-
dihitung serta dinyatakan dalam CFU/g. Perhitungan sentrasi pengawet dan lama simpan serta interaksinya
ALT dilakukan dengan metode Total Plate Count, sam- berpengaruh signifikan terhadap nilai ALT (p < 0.05).
pel yang sudah diencerkan 5 kali lalu dibiakkan pada Pengaruh penggunaan pengawet terhadap ALT
media plate count agar (Lab M, Inggris). Jumlah mik- daging kebab iris selama penyimpanan dapat dilihat
roba dari sampel didapatkan dengan menghitung koloni pada Tabel 1. Hasil uji Duncan menunjukkan terdapat
yang terbentuk dan dikalikan masing-masing pengen- perbedaan nyata pada hari ke-0, ke-1, ke-2, dan ke-3.
ceran. Terdapat laju kenaikan pertumbuhan ALT seiring ber-
Sifat organoleptik warna, rasa, aroma, tekstur dan tambahnya waktu penyimpanan. Hasil penelitian ini
overall diuji menggunakan metode rating organoleptik sejalan dengan penelitian Dangur et al. (2020) bahwa
dengan 5 skala. Panelis yang digunakan yaitu panelis semakin lama diletakkan pada suhu ruang (27°C) maka
terlatih berjumlah 7 orang. Panelis diberi penjelasan semakin meningkat jumlah bakteri pada daging sapi.
terlebih dahulu sebelum mengisi kuisioner untuk para-

Tabel 1. Pengaruh penggunaan pengawet terhadap ALT daging kebab iris selama penyimpanan
Lama Penyimpanan (Hari)
Perlakuan Kenaikan log CFU/g)
H0 H1 H2 H3
P1 5.12±0.01Ga
5.94±0.07 Fc
5.79±0.07Db
6.16±0.21 Fd
1.14
P2 4.58±0.07Ea 5.55±0.01Db 5.83±0.07Ec 6.26±0.07Dd 1.58
P3 4.27±0.01Ba 5.16±0.02Ab 5.40±0.07Ac 5.48±0.07Ad 1.21
P4 4.62±0.07Fa 5.44±0.01Bb 5.78±0.07Dc 6.28±0.07Fd 1.66
P5 4.48±0.07Ca 5.48±0.07Cb 5.65±0.07Bc 6.06±0.28Cd 1.58
P6 4.52±0.07Da 5.44±0.01Bb 5.62±0.07Cc 5.78±0.07Bd 1.26
K 4.16±0.02Aa 5.58±0.07Eb 5.78±0.07Dc 6.19±0.01Ed 2.03
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf besar yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan simple effect lama penyimpanan
berbeda nyata; dan angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan simple effect perlakuan berbeda
nyata pada tingkat kepercayaan 95%. P1 = kalium sorbat 750 ppm; P2 = kalium sorbat 1000 ppm; P3 = kalium sorbat 1250 ppm; K=
kontrol (tanpa penambahan pengawet) P4 = natrium nitrit 30 ppm; P5 = natrium nitrit 50 ppm P6 = natrium nitrit 100 ppm

18 @JMP2022
DOI: 10.29244/jmpi.2022.9.1.16 Jurnal Mutu Pangan Vol. 9(1): 16-25, 2022

Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa terdapat Hasil pemeriksaan AKK menunjukkan bahwa AKK
perbedaan nyata antara P2, P3, P5 dan P6 namun P1 dan pada daging kebab iris berkisar antara 1 hingga 3.9 log
P4 tidak berbeda nyata pada hari ke-3. Penggunaan CFU/g. Berdasarkan pengujian AKK pada penyimpanan
pengawet pada perlakuan P1 dan P4 pada hari ke-3 tidak hari ke-3 hanya P3 (kalium sorbat 1250 ppm) dan P6
efektif dalam menurunkan jumlah ALT karena jumlah (natrium nitrit 100 ppm) yang masih berada di bawah
ALT lebih tinggi dibanding perlakuan kontrol (K). Hal batas maksimum cemaran, sedangkan perlakuan lain
ini disebabkan konsentrasi yang sangat kecil diduga berada di atas batas maksimum. Berdasarkan uji two-
tidak memberikan efek dalam penghambatan mikroba, way ANOVA, faktor jenis dan konsentrasi pengawet dan
dan dari hari ke-0 mikroba perlakuan P1 dan P4 sudah faktor lama penyimpanan serta interaksinya berpengaruh
lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Jumlah ALT nyataxterhadap nilaixAKK (p < 0.05). Pengaruh penggu-
terendah pada hari ke-3 terdapat pada penggunaan naan pengawet terhadap AKK daging kebab iris disaji-
pengawet kalium sorbat 1250 ppm (P3) yaitu 5.48 log kan pada Tabel 2.
CFU/g.
Kenaikan jumlah ALT dihitung berdasarkan peru- Tabel 2. Pengaruh penggunaan pengawet terhadap AKK
bahan (delta) pada hari ke-0 dan hari ke-3. Perlakuan P2 daging kebab iris selama penyimpanan
Lama Penyimpanan (Hari) Kenaikan
mengalami kenaikan yang lebih besar dibanding P1 Perlakuan
H0 H3 (Log CFU/g)
namun tetap lebih rendah dibanding kontrol. Perlakuan P1 1.0±0.00Aa 3.90±0.00Ab 2.90
P1 memiliki kenaikan ALT terendah diduga karena pada P2 1.0±0.00Aa 2.87±0.00Bb 1.87
hari ke-0 sudah terdapat banyak mikroba yang tumbuh P3 1.0±0.00Aa 1.0±0.00Ca 0
P4 1.0±0.00Aa 3.48±0.00Db 2.48
dan mikroba sudah berada pada fase stasioner. Menurut P5 1.0±0.00Aa 2.78±0.00Eb 1.78
Fasya et al. (2013), fase stasioner terjadi karena bebe- P6 1.0±0.00Aa 1.0±0.00Ca 0
rapa alasan salah satunya banyaknya sisa metabolisme K 1.0±0.00Aa 3.85±0.00Fb 2.85
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf besar yang berbeda
yang tertimbun dalam medium kultur dan sudah tidak pada kolom yang sama menunjukkan simple effect lama
mengalami pembelahan sel secara signifikan karena ber- penyimpanan berbeda nyata; dan angka yang diikuti oleh huruf
kurangnya nutrien yang tersedia, sehingga menyebabkan kecil yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan simple
pertumbuhan mikroba lebih lambat. effect perlakuan berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 95%. P1
= kalium sorbat 750 ppm; P2 = kalium sorbat 1000 ppm; P3 =
Berdasarkan hasil pengujian terdapat perbedaan kalium sorbat 1250 ppm; K= kontrol (tanpa penambahan pengawet)
kalium sorbat dengan natrium nitrit dalam menurunkan P4 = natrium nitrit 30 ppm; P5 = natrium nitrit 50 ppm P6 = natrium
jumlah ALT. Kalium sorbat lebih efektif menurunkan nitrit 100 ppm
ALT dilihat dari penurunan ALT seiring dengan
Hasil uji Duncan menunjukkan terdapat perbedaan
meningkatnya konsentrasi. Nitrit telah terbukti memiliki
antara lama penyimpanan hari ke-0 dan ke-3, dan telah
efek yang bervariasi pada mikroorganisme selain C.
terjadi pertumbuhan AKK. Hasil uji Duncan menunjuk-
botulinum; pertumbuhan C. perfringens, Listeria mono-
kan tidak ada perbedaan antara P3 dan P6 terhadap AKK,
cytogenes, dan Salmonella sp juga dapat dihambat oleh
namun terdapat perbedaan dengan P1, P2, P4 dan P5
natrium nitrit pada konsentrasi mulai dari 200 hingga
serta kontrol. Kenaikan jumlah AKK dihitung berda-
400 ppm (Lin et al. 2018), namun pengawet kalium
sarkan perubahan (delta) pada hari ke-0 dan ke-3. Sema-
sorbat 1250 ppm mampu menekan laju pertumbuhan
kin tinggi konsentrasi pengawet, semakin rendah nilai
mikroba lebih besar karena meningkatnya jumlah
AKK pada daging kebab iris.
mikroba yang dibunuh selama pemanasan yang diduga
Tidak terdapat perbedaan antara penggunaan kalium
disebabkan interaksi sorbat dengan perlakuan panas. Hal
sorbat 1250 ppm dengan natrium nitrit 100 ppm yang
ini didukung oleh Warkoyo et al. (2015) penambahan
hasilnya efektif dalam mencegah pertumbuhan AKK.
kalium sorbat pada bakso menghasilkan nilai k-TPC
Efek utama natrium nitrit sebagai agen antimikroba ada-
yang semakin kecil yang menunjukkan semakin lambat
lah penghambatan pertumbuhan dan produksi toksin
pertumbuhan populasi mikroba, semakin kecil keru-
Clostridium botulinum pada daging yang diawetkan (Lin
sakan produk dan semakin panjang umur simpan produk.
et al. 2018) namun pada penelitian ini nitrit dapat meng-
Viscusi et al. (2021) juga melaporkan bentuk anion
hambat pertumbuhan kapang dan khamir. Hal ini sesuai
sorbat digunakan terutama sebagai pengawet anti-
dengan penelitian Yardimci et al. (2022) yaitu penggu-
mikroba, aktivitasnya memiliki sifat antibakteri, khusus-
naan natrium nitrit secara signifikan menghambat proli-
nya terhadap bakteri aerobik. Perlakuan P3 dipilih men-
ferasi (perkembangbiakan) serta menghambat aktivitas
jadi peningkatan jumlah ALT yang paling rendah pada
metabolisme sel khamir. Efektivitas kalium sorbat telah
penyimpanan hari xke-3xdan berada di bawah batas
secara luas dilaporkan mempunyai daya hambat yang
maksimum cemaran.
kuat dalam pertumbuhan kapang, pembentukan toksin
dan germinasi spora (Viscusi et al. 2021). Konsentrasi
Angka kapang khamir (AKK)
kalium sorbat yang semakin tinggi dapat menurunkan
Angka kapang khamir yang memenuhi persyaratan
AKK pada daging kebab iris. Hal ini sesuai dengan
akan memberikan jaminan bahwa produk dapat dikon-
penelitian Engel dan Neto (2021) bahwa konsentrasi
sumsi. Mengacu ke PerBPOM (2019) batasan maksi-
kalium sorbat yang lebih tinggi mendorong laju pertum-
mum cemaran kapang khamir pada kategori daging
buhan sel kapang C. lindemuthianum yang lebih rendah.
olahan yaitu 102 atau 2 log CFU/g.
Sorbat menyebabkan perubahan konsentrasi lipid, meng-

@JMP2022 19
Jurnal Mutu Pangan Vol. 9(1): 16-25, 2022 DOI: 10.29244/jmpi.2022.9.1.16

ganggu protein dan meningkatkan konsentrasi mannan dan aktivitas mikroorganisme sehingga dapat terbentuk-
dan glukan untuk menghambat proliferasi (perkembang- nya amonia (NH3) dan daging menjadi berbau busuk.
biakan) sel yeast (Yardimci et al. 2022). Dilaporkan Penggunaan pengawet kalium sorbat dinilai lebih baik
oleh Alrabadi et al. (2013) bahwa kalium sorbat dapat dalam mempertahankan aroma dibandingkan dengan
menghambat kapang dan khamir dan daya hambat natrium nitrit dilihat dari rerata perlakuan. Konsentrasi
terhadap bakteri sangat selektif. yang lebih besar dapat mempertahankan aroma daging
agar tidak mengarah pada kerusakan. Hal ini didukung
Sifat organoleptik oleh pernyataan Viscusi et al. (2021) bahwa kemampuan
Hasil uji Friedman menunjukkan terdapat perbedaan kalium sorbat sebagai antimikroba dalam menghambat
rata-rata penilaian warna, aroma, rasa dan overall (p < banyak reaksi enzimatik yang dikenal sebagai reaksi
0.05) pada seluruh perlakuan namun tidak ada perbe- biokimia penting untuk kelangsungan hidup mikro-
daan terhadap tekstur (p > 0.05). Penilaian terhadap war- organisme.
na didapatkan skor tertinggi untuk P6, P4, P5 dan P1 Penilaian panelis terhadap rasa dihasilkan skor
dengan keterangan merah kecokelatan dan perlakuan tertinggi pada perlakuan P3 dengan keterangan penilaian
lainnya dinilai sudah mulai pucat. Warna daging kebab netral. Ciri-ciri daging kebab iris yang sudah mengalami
iris yang masih segar yaitu merah kecoklatan, dan akan kerusakan yaitu dimulai dengan rasa menjadi hambar
berubah pucat selama penyimpanan. P4, P5 dan P6 yang dan mulai terasa asam. Proses awal pembusukan daging
menggunakan pengawet natrium nitrit diduga berpe- menyebabkan perubahan rasa selama waktu penyim-
ngaruh pada kontribusi warna merah daging kebab iris. panan. Menurut Ka’auni et al. (2020), pembusukan
Hal ini didukung oleh penelitian Haradito et al. (2021) daging terjadi karena pertumbuhan dan aktivitas mikro-
bahwa penambahan nitrit mampu mempertahankan organisme. Bau dan rasa masam disebabkan karena
warna merah yang stabil pada daging yang di curing. asam-asam volatil yang dihasilkan oleh mikroba pem-
Proses tersebut terjadi karena terbentuknya nitrit oksid bentuk asam. Hal ini sesuai dengan penelitian Husain
mioglobin dari reaksi antara pigmen daging (mioglobin) dan Musa (2021) bahwa tetap terjadi kemunduran mutu
dengan nitrit oksid sehingga menghasilkan warna merah pada daging ikan yang diberi pengawet alami dan
cerah. Pemanasan akan merubah nitrit oksid mioglobin menyebabkan mikroorganisme melakukan pembusukan
menjadi nitrosil hemokrom yang menghasilkan warna dan mengakibatkan perubahan pada sifat makanan salah
merah muda (Saputro et al. 2016). Hasil pengujian satunya rasa.
organoleptik terhadap daging kebab iris disajikan pada Tidak ada pengaruh jenis dan konsentrasi pengawet
Gambar 1. terhadap tekstur. Skor tertinggi penilaian tekstur yaitu
Penilaian terhadap aroma daging kebab iris didapat- 3.7 yang berarti netral pada perlakuan P3. Belum ter-
kan skor tertinggi untuk P3 dengan penilaian netral dari bentuk lendir pada daging yang disebabkan adanya per-
panelis, dan penilaian aroma yang sudah mulai tengik tumbuhan bakteri. Hasil penelitian menunjukkan terda-
dan busuk untuk perlakuan lainnya. Perubahan aroma pat pengaruh terhadap penilaian overall dari panelis,
akan terjadi selama penyimpanan. Menurut Dangur et al. skor tertinggi yaitu pada perlakuan P3 yaitu 2.7 yang
(2020), pembusukan daging disebabkan pertumbuhan artinya agak suka.

Keterangan: (P1) = kalium sorbat 750 ppm. (P2) = kalium sorbat 1000 ppm. (P3) = kalium sorbat 1250 ppm. (P4) = natrium nitrit 30 ppm.
(P5) = natrium nitrit 50 ppm. (P6) = natrium nitrit 100 ppm. (K) = kontrol (tanpa penambahan pengawet); Angka dengan huruf yang sama
pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut Friedman pada tingkat kepercayaan 95%

Gambar 1. Hasil pengujian organoleptik terhadap daging kebab iris

20 @JMP2022
DOI: 10.29244/jmpi.2022.9.1.16 Jurnal Mutu Pangan Vol. 9(1): 16-25, 2022

Hasil pemilihan perlakuan terbaik gunaan pengawet diduga mampu menghambat pertum-
Uji indeks efektivitas (De Garmo et al. 1984) dila- buhan bakteri pembentuk asam dibandingkan kontrol.
kukan terhadap semua parameter antara lain ALT, AKK, Terjadi pola peningkatan pH pada perlakuan penga-
dan sifat organoleptik (warna, aroma, rasa, tekstur dan wet diduga karena penggunaan kalium sorbat, yang di
overall) untuk menentukan perlakuan terbaik. Hasil didukung oleh penelitian Sukasih dan Setyadjit (2018)
perhitungan NH pada setiap perlakuan dapat dilihat pada bahwa penambahan kalium sorbat dengan konsentrasi
Tabel 3. Hasil perhitungan NH terhadap 7 perlakuan tinggi menghasilkan penurunan total asam terendah dan
diperoleh bahwa NH tertinggi adalah 0.94. Berdasarkan pH menjadi meningkat selama penyimpanan. Pening-
NH tersebut maka penggunaan jenis pengawet terbaik katan pH juga terjadi pada perlakuan kontrol. Menurut
yaitu kalium sorbat dengan konsentrasi 1250 ppm (P3). Suradi (2012), selama penyimpanan terjadi dekomposisi
Menurut PerBPOM (2019), pengawet kalium sorbat protein pada daging yang menghasilkan senyawa seperti
diizinkan pada daging kebab dengan batas maksimum indol, skatol, merkaptan, amin dan H2S yang bersifat
1000 ppm dihitung sebagai asam sorbat. Kalium sorbat basa akibat dari aktivitas mikroba. Nilai pH merupakan
pada konsentrasi 1250 ppm setara dengan 933 ppm nilai yang menunjukkan derajat keasaman suatu bahan,
asam sorbat. Dengan demikian, penggunaan pengawet pH juga berkaitan dengan kadar asam yang terbentuk
kalium sorbat konsentrasi 1250 ppm pada daging kebab dan memiliki hubungan terbalik dengan nilai TAT.
iris masih di bawah batas maksimum yang diizinkan Semakin tinggi nilai pH maka nilai TAT akan semakin
berdasarkan peraturan yang berlaku. rendah (Prastuaji et al. 2018). Hasil penelitian menun-
jukkan penggunaan pengawet menghasilkan nilai pH
Mutu daging kebab iris dengan penambahan BTP semakin tinggi dan nilai TAT menjadi rendah, sedang-
kalium sorbat kan perlakuan kontrol menghasilkan nilai pH yang lebih
Hasil pemilihan pengawet terbaik yaitu penggunaan rendah dan nilai TAT lebih tinggi selama penyimpanan.
kalium sorbat 1250 ppm selanjutnya diaplikasikan pada
daging kebab iris untuk mempelajari stabilitas mutunya Nilai aw
dan dibandingkan dengan perlakuan kontrol (tanpa Aktivitas air atau activity water (aw) merupakan
pengawet). Daging kebab iris disimpan pada suhu kandungan air bebas dalam bahan yang tidak terikat
refrigerasi selama 14 hari kemudian dianalisis pH, aw, secara kimia. Nilai aktivitas air menjadi parameter mutu
TAT, ALT serta sifat organoleptik. yang penting diketahui dari produk pangan. Besar nilai
aktivitas air menentukan jenis mikroba yang tumbuh.
Nilai pH Pengaruh penggunaan pengawet terhadap nilai aw dapat
Pengukuran pH dilakukan untuk mengetahui adanya dilihat pada Gambar 3. Terdapat pola peningkatan aw
perubahan pH daging kebab iris selama penyimpanan pada daging kebab iris penggunaan pengawet dan kon-
pada suhu refrigerasi. Pengaruh penggunaan pengawet trol yang terjadi sampai hari ke-14. Menurut Umah et al.
terhadap nilai pH disajikan pada Gambar 2. Hasil uji (2017) selama penyimpanan uap air dapat masuk
paired sample t-test menunjukkan penggunaan pengawet melalui celah dalam kemasan sehingga meningkatkan
berpengaruh signifikan terhadap pH (p < 0.05). Nilai pH kadar air dan aktivitas air dalam produk. Hasil uji paired
daging kebab iris yang menggunakan pengawet lebih sample t-test menunjukkan penggunaan pengawet berpe-
tinggi dibandingkan kontrol, yang artinya pH kontrol ngaruh signifikan terhadap aw (p < 0.05). Nilai aw daging
lebih rendah. Nilai pH yang rendah dapat disebabkan kebab iris pada hari ke-14 pada penggunaan pengawet
oleh bakteri yang menghasilkan asam selama penyim- adalah 0.71 dan kontrol sebesar 0.73. Penggunaan peng-
panan. Dilaporkan Hidayatulloh et al. (2019) salah satu awet mampu menghasilkan rerata aw lebih rendah diban-
bakteri yang menghasilkan asam laktat yaitu Lactoba- ding kontrol, dan nilai aw yang lebih rendah mampu
cillus plantarum yang dapat hidup kondisi aerob mau- mencegah mikroorganisme dalam melakukan metabo-
pun anaerob dan dapat ditemukan di daging. Produksi lisme. Sebagian besar bakteri tidak dapat tumbuh di
asam laktat ini akan menyebabkan rendahnya pH. Peng- bawah aw 0.90 (Kinay et al. 2020), namun memungkin-
kan pertumbuhan kapang.

Tabel 3. Hasil perhitungan nilai hasil (NH) pada setiap perlakuan


Parameter
Perlakuan ALT (log AKK (log NH
Warna Aroma Rasa Tekstur Overall
CFU/g) CFU/g)
Bobot Nilai 0.20 0.18 0.08 0.20 0.18 0.12 0.05 1.00
P1 1.14** 2.90* 3.3 2.7 2.7 3.7 2.1 0.55
P2 1.58 1.87 2.4* 2.3* 2.1 3.3* 1.8 0.14
P3 1.21 0** 3.1 3.4** 3.3** 3.7** 2.7** 0.94**
P4 1.66 2.48 3.3 2.4 2* 3.3 1.7* 0.17
P5 1.58 1.78 3.3 2.4 2.3 3.7 2.1 0.41
P6 1.26 0 4** 2.4 2.7 3.4 2.4 0.66
K 2.03* 2.85 2.9 2.7 2.3 3.7 2.1 0.23
Keterangan: *) Nilai terburuk; **) Nilai terbaik; P1 = kalium sorbat 750 ppm; P2 = kalium sorbat 1000 ppm; P3 = kalium sorbat 1250 ppm;
P4 = natrium nitrit 30 ppm; P5 = natrium nitrit 50 ppm; P6 = natrium nitrit 100 ppm; K = kontrol (tanpa penambahan pengawet)

@JMP2022 21
Jurnal Mutu Pangan Vol. 9(1): 16-25, 2022 DOI: 10.29244/jmpi.2022.9.1.16

kontrol. Menurut Rohman et al. (2019), total asam akan


semakin tinggi dengan semakin lama waktu fermentasi
akibat metabolisme mikroorganisme yang menghasilkan
asam laktat.

Gambar 2. Pengaruh penggunaan pengawet terhadap


nilai pH

Gambar 4. Pengaruh penggunaan pengawet terhadap


nilai TAT

Nilai ALT
Pengaruh penggunaan pengawet terhadap ALT
dapat dilihat pada Gambar 5. Terjadi pola penurunan
ALT selama penyimpanan pada penggunaan kalium
sorbat 1250 ppm sedangkan terdapat kenaikan pertum-
buhan ALT pada perlakuan kontrol selama penyim-
panan. Selain menghambat pertumbuhan mikroba, pe-
ngawet kalium sorbat juga mampu membunuh mikroba
pada penyimpanan suhu refrigerasi. Hal ini didukung
oleh pernyataan (Stratford et al. 2014), sebagai asam
lemah yang larut dalam lemak, asam sorbat melarutkan
membran mikroorganisme, menembus dan terakumulasi
di dalam sel, memengaruhi pH isi sel, yang mengakibat-
Gambar 3. Pengaruh penggunaan pengawet terhadap kan terganggunya fungsi transportasi dan metabolisme,
nilai aw
dan pada akhirnya menyebabkan kematian sel. Hasil uji
paired sample t-test menunjukkan penggunaan pengawet
Nilai TAT berpengaruh signifikan terhadap ALT (p < 0.05). Peng-
Uji total asam tertitrasi dilakukan untuk mengetahui gunaan pengawet mampu menekan laju pertumbuhan
adanya aktivitas mikroba pembentuk asam. Pengaruh mikroba pada penyimpanan refrigerasi dibandingkan
penggunaan pengawet terhadap nilai TAT dapat dilihat kontrol. Dilaporkan oleh Bajcic et al. (2021) sorbat
pada Gambar 4. Hasil uji paired sample t-test menun- terutama memiliki efek penghambatan pada kapang dan
jukkan penggunaan pengawet tidak berpengaruh signifi- khamir, tetapi juga seperti benzoat, mereka memiliki
kan terhadap TAT (p < 0.05). Penggunaan pengawet efek bakterisida. Penelitian Wangprasertkul et al. (2020)
memiliki nilai total asam pada hari ke-14 sebesar 0.55 juga menunjukkan kontrol mikroba yang lebih baik pada
dan pada perlakuan kontrol sebesar 0.70. Tingginya nilai penggunaan kalium sorbat dibandingkan dengan natrium
total asam pada perlakuan kontrol mengindikasikan jum- benzoat. Jumlah mikroba hingga hari ke 14 adalah 2.81
lah bakteri yang banyak menghasilkan asam. Asam yang log CFU/g dan kontrol 4.57 log CFU/g, namun masih
dihasilkan diduga terbentuk dari bakteri pembentuk berada di bawah batas maksimum cemaran mikroba
asam. Hal ini berhubungan dengan nilai pH perlakuan yaitu 6 log CFU/g (BPOM 2019).
kontrol yang lebih rendah dibandingkan perlakuan peng-
awet. Berdasarkan nilai ALT penggunaan pengawet Sifat organoleptik
mampu menghasilkan total mikroba lebih rendah diban- Hasil uji paired sample t-test menunjukkan penggu-
ding kontrol, sehingga mikroba yang melakukan meta- naan pengawet tidak berpengaruh signifikan terhadap
bolisme dan menghasilkan asam lebih sedikit dan warna, aroma, rasa, tekstur (p <0.05) namun berpe-
menghasilkan nilai total asam lebih kecil dibanding ngaruh signifikan terhadap overall. Pengaruh pengguna-

22 @JMP2022
DOI: 10.29244/jmpi.2022.9.1.16 Jurnal Mutu Pangan Vol. 9(1): 16-25, 2022

an pengawet dan kontrol terhadap sifat organoleptik perlakuan pengawet masih diterima panelis dengan
selama penyimpanan dapt dilihat pada Gambar 6. penilaian agak suka-suka, namun untuk kontrol rata-rata
panelis menilai agak suka. Berdasarkan penilaian terha-
dap overall, daging kebab iris masih dapat diterima
panelis sampai hari ke-14 dan belum melihat adanya
tanda kerusakan.

KESIMPULAN

Berdasarkan penentuan jenis dan konsentrasi BTP


pengawet pada daging kebab iris yang disimpan di suhu
ruang menunjukkan perlakuan terbaik adalah penggu-
naan jenis pengawet kalium sorbat konsentrasi 1250
ppm yang menghasilkan nilai rerata ALT dan AKK
paling rendah dibanding perlakuan lainnya dengan nilai
berturut-turut 4.83 dan 2 log CFU/g, serta penilaian
aroma, rasa, tekstur dan kesukaan yang lebih tinggi dari
perlakuan lain dengan keterangan agak suka sehingga
mendapatkan nilai hasil (NH) paling tinggi pada uji
Gambar 5. Pengaruh penggunaan pengawet terhadap ALT indeks efektivitas sebesar 0.94.
Pada penyimpanan suhu refrigerasi (5°C), penggu-
Berdasarkan parameter warna dan aroma, penggu- naan pengawet kalium sorbat 1250 mampu memper-
naan pengawet dan kontrol pada hari ke-14 masih diteri- tahankan mutu daging kebab iris sampai 14 hari. Peng-
ma panelis dengan penilaian agak merah kecokelatan gunaan kalium sorbat 1250 ppm berpengaruh signifikan
dan harum khas daging serta belum muncul tanda-tanda terhadap nilai pH, aw, dan ALT. Penggunaan kalium
kerusakan daging kebab iris terhadap warna dan aroma. sorbat mampu mempertahankan nilai pH, menghasilkan
Berdasarkan parameter rasa, pada hari ke-14 perlakuan nilai aw, TAT, dan ALT yang lebih rendah dibanding
pengawet masih diterima panelis dengan penilaian agak kontrol karena kemampuannya dalam menghambat
gurih, namun untuk kontrol rata-rata panelis menilai pertumbuhan mikroba. Hasil penilaian organoleptik dari
netral. Berdasarkan penilaian belum muncul tanda-tanda panelis pada penggunaan pengawet untuk warna, aroma,
kerusakan daging kebab iris terhadap rasa. Penggunaan rasa, dan tekstur tidak berpengaruh signifikan, namun
pengawet kalium sorbat dapat mempertahankan rasa berpengaruh terhadap overall. Pada hari ke-14 dihasil-
khas gurih pada daging kebab iris. kan nilai pH 6.59, aw 0.70, TAT 0.55%, ALT 2.81 log
Berdasarkan parameter tekstur, pada hari ke-14 CFU/g, warna 3.8 (agak merah kecoklatan), aroma 4
masih diterima panelis dengan penilaian netral. Belum (harum khas daging), rasa 3.8 (agak gurih), tekstur 3.5
muncul tanda-tanda kerusakan daging kebab iris terha- (netral) dan overall (suka).
dap tekstur. Berdasarkan overall, pada hari ke-14

Gambar 6. Pengaruh penggunaan pengawet dan kontrol terhadap sifat organoleptik

@JMP2022 23
Jurnal Mutu Pangan Vol. 9(1): 16-25, 2022 DOI: 10.29244/jmpi.2022.9.1.16

DAFTAR PUSTAKA Haradito A, Utami R, Nursiwi A. 2021. Pengaruh


ekstrak jambu biji merah (Psidium guajava Linn)
[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2019. terhadap kualitas daging sapi dalam proses curing. J
Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Teknol Hasil Pertanian 14(1): 44-61. DOI: 10.209
Makanan Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2019 61/jthp.v14i1.44719.
tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba pada Hidayatulloh A, Gumilar J, Harlia E. 2019. Potensi
Pangan Olahan. Jakarta: BPOM. senyawa metabolit yang dihasilkan Lactobacillus
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2012. SNI ISO plantarum atcc 8014 sebagai bahan biopreservasi
21527-2:2012: SNI Mikrobiologi Bahan Pangan dan dan anti bakteri pada bahan pangan asal hewan. J
Pakan, Metode Horizontal untuk Enumerasi Kapang Ilmu Teknol Pangan 7 (2): 1-6.
dan Khamir Bagian 2: Teknik Perhitungan Koloni Husain R, Musa F. 2021. Larutan daun salam (Syzygium
pada Produk dengan Aktivitas Air Kurang dari satu polyanthum) sebagai pengawet alami pada ikan selar
atau sama dengan 0,95. 2012. Jakarta: BSN. kuning (Selaroides leptolepis). Jambura Fish
Alrabadi NI, Al-Massad M, Gharaibeh AA. 2013. The Processing 3(1): 9-15. DOI: 10.37905/jfpj.v3i1.70
antifungal effect of potassium sorbate on Penici- 70.
llium sp in Labaneh. American-Eurasian J Agric Ka’auni MT, Kallau NHG, Wuri, DA. 2020. Pengaruh
Environ Sci 13(11): 1497-1502. infusa daun kelor (Moringa oleifera Lamk) terhadap
Bajcic A, Petronijevic RB, Sefer M, Trbovic D, pertumbuhan mikrobiologi dan organoleptik daging
Djordjevic V, Ciric J, Nikolic A. 2021. Sorbates and babi giling segar. J Kajian Veteriner 8(2): 164-181.
benzoates in meat and meat product: Importance, DOI: 10.35508/jkv.v8i2.2516.
application and determination. IOP Conf. Ser.: Earth Kinay AG, Duyar HA, Sümer Y. 2020. Shelf life of
Environ Sci 854: 012005. 61st International Meat Lakerda as a gastrinomic product: potassium sorbate
Industry Conference 26-29 September 2021, effect. J Gastronomy Travel Res 4(3): 355-361. DOI:
Zlatibor, Serbia. DOI: 10.108 8/1755-1315/854/1/01 10.32958/gastoria.804547.
2005. Lin L, Hu JY, Wu Y, Chen M, Ou J, Yan WL. 2018.
Dangur ST, Kallau NHG, Wuri DA. 2020. Pengaruh Assessment of the inhibitory effects of sodium
infusa daun kelor (Moringa oleifera) sebagai pre- nitrite, nisin, potassium sorbate, and sodium lactate
servatif alami terhadap kualitas daging babi. J on Staphylococcus aureus growth and staphylo-
Kajian Veteriner 8(1): 1-23. DOI: 10.35508/jkv. coccal enterotoxin A production in cooked pork
v8i1.2241. sausage using a predictive growth model. Food Sci
De Garmo EP, Sullivan EDG, Canada JR. 1984. Hum Wellness 7(1): 83-90. DOI: 10.1016/j.fshw.
Engineering Economy 7th ed. 587-589. Macmillan 2017.12.003.
Publishing Company, London. Prastuaji AU, Hilmi M, Khirzin H. 2018. Pengaruh
Engel F, Neto AAC. 2021. Inhibition of the fungus konsentrasi starter terhadap kadar alkohol, pH, dan
Colletotrichum lindemuthianum in the presence of total asam tertitrasi (TAT) whey kefir. J Ilmu
different potassium sorbate concentration. Revista Peternakan Terapan 1(2): 63-69. DOI: 10.25047/
Agrogeoambiental 13(1): 71-81. DOI: 10.18406/23 jipt.v1i2.893.
16-1817v13n120211550. Rohman A, Dwiloka B, Rizqiati H. 2019. Pengaruh
Evitha Y. 2018. Tantangan industri cold supply chain lama fermentasi terhadap total asam, total bakteri
produk makanan beku. J Logistik Indonesia 2(2): asam laktat, total khamir dan mutu hedonik kefir air
25-28. DOI: 10.31334/jli.v2i2.295. kelapa hijau (Cocus nucifera). J Teknol Pangan 3(1):
127-133.
Fasya AG, Khamidah U, Amaliyah S, Khairul SB,
Romaidi. 2013. Uji aktivitas antibakteri ekstrak Rukmi DL, Wijaya R, Nurfitriani RA. 2020. Kadar
methanol mikroalga Chlorella sp. Hasil kultivasi laktosa, gula reduksi, dan nilai pH yoghurt dengan
dalam medium ekstrak tauge (met) pada tiap fase penambahan bekatul selama 15 hari penyimpanan
pertumbuhan. Alchemy 2(3): 162-169. DOI: 10.188 refrigerasi. J Ilmu Peternakan Terapan 3(2): 38-43.
60/al.v0i0.2889. DOI: 10.25047/jipt.v3i2.1914.
Hadiansyah MAL, Kustanti NOA, Rahmawati RY. 2020. Saputro E, Bintoro VPP, Pramono YBB. 2016. Color,
Uji organoleptik nugget daging sapi dengan pigment and residual nitrite of dendeng sapi
penambahan tepung daun kelor. J Aves 14(1): 21-33. naturally cured at various level of celery leaves and
DOI: 10.35457/aves.v14i1.1489. incubation temperatures. J Indonesian Trop Anim
Agric 41(2): 99-105. DOI: 10.14710/jitaa.41.2.99-
Halim G, Gurning ROS, Baheramsyah A. 2015.
105.
Pemilihan sistem rantai dingin (cold chain) daging
segar yang memenuhi persyaratan halal. http:// Sobari E. 2019. Dasar-dasar Proses Pengolahan Bahan
digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-34733-420910003 Pangan. Polsub Press, Subang. ISBN: 978-602-
6-Paper.pdf. 52765-4-5.

24 @JMP2022
DOI: 10.29244/jmpi.2022.9.1.16 Jurnal Mutu Pangan Vol. 9(1): 16-25, 2022

Stratford M, Steels H, Nebe-von-Caron G, Avery SV, Viscusi G, Bugatti V, Vittoria V, Gorrasi G. 2021.
Novodvorska M, Archer DB. 2014. Population Antimicrobial sorbate anchored to layered double
heterogeneity and dynamics in starter culture and hydroxide (LDH) nano-carrier employed as active
lag phase adaptation of the spoilage yeast Zygo- coating on polypropylene (PP) packaging: Appli-
saccharomyces bailii to weak acid preservatives. Int cation to bread stored at ambient temperature.
J Food Microbiol 181(2014): 40-47. DOI: 10.1016/ Future Foods 4(2021): 100063. DOI: 10.1016/j.fufo.
j.ijfoodmicro.2014.04.017. 2021.100063.
Suada IK, Purnama DID, Agustina KK. 2018. Infusa Wangprasertkul J, Siriwattanapong R, Harnkarnsujarit N.
daun salam mempertahankan kualitas dan daya 2020. Antifungal packaging of sorbate and ben-
tahan daging sapi bali. Buletin Veteriner Udayana zoate incorporated biodegradable films for fresh
10(1): 100-109. DOI: 10.24843/bulvet.2018.v10. noodles. Food Control 123(1): 107763. DOI: 10.101
i01.p16. 6/j.foodcont.2020.107763.
Sukasih E, Setyadjit NFN. 2018. Formulasi antifungal Warkoyo, Rahardjo B, Marseno DW, Karyadi JNW.
kombinasi dari ekstrak limbah manga dengan 2015. Kinetika pertumbuhan mikrobia dan kemun-
pengawet makanan komersial untuk preservasi buah duran mutu bakso daging terlapisi pati umbi kimpul
mangga. J Pascapanen Pertanian 14(1): 22. DOI: (Xanthosoma sagittifolium) yang diinkorporasi
10.21082/jpasca.v14n1.2017.22-34. kalium sorbat. Agritech 35(1): 61-68. DOI: 10.221
Suradi K. 2012. Pengaruh lama penyimpanan pada suhu 46/agritech.9420.
ruang terhadap perubahan nilai pH, TVB dan total Yardimci BK, Sahin SC, Sever NI, Ozek N. 2022.
bakteri daging kerbau. J Ilmu Ternak 12(2): 9-12. Biochemical effect of sodium benzoate, potassium
Umah, FR, Noor, Erliza. 2017. Penentuan Umur Simpan sorbate, and sodium nitrite on food spoilage yeast
dan Stabilitas Mutu Buah Kering Pepaya (Carica Saccharomyces cerevisiae. Biologia 77(2022): 547-
papaya) dan Nanas (Ananas comosus L.Merr) 557. DOI: 10.1007/s11756-021-00964-x.
[Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian,
JMP-03-22-07-Naskah diterima untuk ditelaah pada 21 Januari 2022. Revisi
Institut Pertanian Bogor. makalah disetujui untuk dipublikasi pada 5 April 2022. Versi Online:
http://journal.ipb.ac.id/ index.php/jmpi

@JMP2022 25

You might also like