Professional Documents
Culture Documents
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas
karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyelesaikan
makalah kewiraan. Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung
Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak. Makalah "Teori belajar
kognitivisme"disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar dan pembelajaran
PGSD. Selain itu,
kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang Pembelajaran Teori Belajar dan pembelajaran .Kami mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada Bapak Qoomario,M.Pd. selaku dosen mata kuliah. Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni oleh kami. Dengan rendah hati, kami memohon maaf apabila ada
ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, kami terbuka pada kritik dan
saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuann...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
1. Pengertian Teori Belajar Kognitivisme...........................................................................3
A. Pemuka dan Tokoh Teori Pembelajaran Kognitivisme..................................................6
a. Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jarome Bruner...........................8
b. Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Ausebel....................................10
c. Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Robert M. Gagne.....................10
2. Kelebihan dan Kekurangan Teori Kognitivisme dalam Pembelajaran.........................12
a. Kelebihan...................................................................................................................12
b. Kekurangan................................................................................................................13
3. Implementasi Teori Balajar Psikologi Kognitif dalam Pembelajaran...........................14
BAB III PENUTUP................................................................................................................15
A. Kesimpulan...................................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................................16
REFRENSI..........................................................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari teori pembelajaran dan kognitivisme dan tokoh-tokoh
kognitivisme dalam pembelajaran?
2. Bagaimana aplikasi teori kognitivisme dalam kegiatan pembelajaran serta
kelebihan dan kelemahan teori kognitivisme?
3. Bagaimana implikasi teori balajar psikologi kognitif dalam pembelajaran?
C. Tujuann
1. Ingin mengetahui pengertian dari teori belajar kognitivisme menurut para ahli
2. Ingin mengetahui kelebihan dan kekurangan teori kognitivisme
3. Ingin mengetahui implikasi teori belajar kognitivisme dalam pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
3
dalam diri sesorang berdasarkan pemahman dan pengalaman-pengalaman
sebelumnnya.
4
5
Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses
yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Pada dasarnya belajar adalah suatu proses
usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai
akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu
perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan
nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas.
Dalam belajar, kognitivisme mengakui pentingnya faktor individu dalam
belajar tanpa meremehkan faktor eksternal atau lingkungan. Bagi kognitivisme,
belajar merupakan interaksi antara individu dan lingkungan, dan hal itu terjadi
terusmenerus sepanjang hayatnya. Kognisi adalah suatu perabot dalam benak kita
yang merupakan “pusat” penggerak berbagai kegiatan kita: mengenali lingkungan,
melihat berbagai masalah, menganalisis berbagai masalah, mencari informasi baru,
menarik simpulan dan sebagainya.
Di samping itu, teori ini pun mengenal konsep bahwa belajar ialah hasil
interaksi yang terus-menerus antara individu dan lingkungan melalui proses asimilasi
dan akomodasi. Teori kognitivisme mengungkapkan bahwa belajar yang dilakukan
individu adalah hasil interaksi mentalnya dengan lingkungan sekitar sehingga
menghasilkan perubahan pengetahuan atau tingkah laku. Dalam pembelajaran pada
teori ini dianjurkan untuk menggunakan media yang konkret karena anak-anak belum
dapat berfikir secara abstrak. Dalam teori ini ada dua bidang kajian yang lebih
mementingkan proses belajar daripada hasil belajar yaitu :
1) Belajar tidak sekedar melibatkan stimulus dan respon tetapi juga melibatkan
proses berfikir yang sangat kompleks.
2) Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi
yang berkesinambungan dengan lingkungan. Menurut psikologi kognitivistik,
belajar dipandang sebagai suatu usaha untuk mengerti sesuatu dengan jalan
mengaitkan pengetahuan baru kedalam struktur berfikir yang sudah ada.
Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa. Keaktifan itu dapat berupa
mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati
lingkungan, mempraktekkan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sehingga, pengetahuan yang keberhasilan mempelajari informasi pengetahuan
yang baru.
6
Sehingga dalam aliran kognitivistik ini terdapat ciri-ciri pokok. Adapun ciri-ciri
dari aliran kognitivistik yang dapat dilihat adalah sebagai berikut:
Tokoh dari teori tersebut antara lain Jean Peaget, Bruner, dan Ausebel,
Robert M. Gagne. Pembahasanya sebagai berikut:
dari Sekolah Dasar sampai Perguruan tinggi, tetapi disesuaikan dengan tingkat
perkembangan kognitif mereka, artinya menuntut adanya pengulangan-
pengulangan. Cara belajar yang terbaik menurut Bruner ini adalah dengan
memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif kemudian dapat
dihasilkan suatu kesimpulan (Free Discovery Learning). Dengan kata lain,
belajar dengan menemukan.
Menurut Ausebel siswa akan belajar dengan baik jika isi pelajarannya
didefinisikan dan kemudian dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada
siswa (Advanced Organizer), dengan demikian akan mempengaruhi
pengaturan kemampuan belajar siswa. Advanced organizer adalah konsep atau
informasi umum yang mewadahi seluruh isi pelajaran yang akan dipelajari
oleh siswa. Advanced organizer memberikan tiga manfaat yaitu :
a. Kelebihan
1) Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu siswa
memahami bahan belajar secara lebih mudah.
2) Sebagian besar dalam kurikulum pendidikan negara Indonesia
lebih menekankan pada teori kognitif yang mengutamakan
pada pengembangan pengetahuan yang dimiliki pada setiap
individu.
3) Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu
memeberikan dasar-dasar dari materi yang diajarkan unruk
pengembangan dan kelanjutannya deserahkan pada peserta
didik, dan pendidik hanya perlu memantau, dan menjelaskan
dari alur pengembangan materi yang telah diberikan.
4) Dengan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat
memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk
mengingat semua materi-materi yang diberikan karena pada
pembelajaran kognitif salah satunya menekankan pada daya
ingat peserta didik untuk selalu mengingat akan materi-materi
yang telah diberikan.
5) Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau
pembuatan satu hal baru atau membuat suatu yang baru dari
hal yang sudah ada, maka dari itu dalam metode belajar
kognitif peserta didik harus lebih bisa mengkreasikan hal-hal
baru yang belum ada atau menginovasi hal yang yang sudah
ada menjadi lebih baik lagi.
6) Metode kognitif ini mudah untuk diterapkan dan juga telah
banyak diterapkan pada pendidikan di Indonesia dalam segala
tingkatan
14
b. Kekurangan
1) Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan; sulit
di praktikkan khususnya di tingkat lanjut; beberapa prinsip
seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih
belum tuntas.
2) Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada
kemampuan ingatan peserta didik, dan kemampuan ingatan
masing-masing peserta didik, sehingga kelemahan yang terjadi
di sini adalah selalu menganggap semua peserta didik itu
mempunyai kemampuan daya ingat yang sama dan tidak
dibeda-bedakan.
3) Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara
peserta didik dalam mengeksplorasi atau mengembangkan
pengetahuan dan cara-cara peserta didiknya dalam mencarinya,
karena pada dasarnya masing-masing peserta didik memiliki
cara yang berbeda-beda.
4) Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode
kognitif, maka dipastikan peserta didik tidak akan mengerti
sepenuhnya materi yang diberikan.
5) Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode
kognitif tanpa adanya metode pembelajaran lain maka peserta
didik akan kesulitan dalam praktek kegiatan atau materi.
6) Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu
diperhatikan kemampuan peserta didik untuk mengembangkan
suatu materi yang telah diterimanya
15
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai jawaban dari rumusan masalah di atas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa teori kognitif merupakan suatu teori belajar yang
menekankan proses belajar dari pada hasil. Secara umum pandangan
kognitifisme adalah bahwa belajar ataupun pembelajaran merupakan proses
yang fokus pada proses membangun ingatan, penyimpanan informasi,
pengolahan informasi, emosi dan aspek-aspek yang berhubungan dengan
intelektualitas. Sehingga belajar adalah kegiatan yang melibatkan proses
berpiki yang sangat kmpleks dan komprhensif. Ciri-ciri kognitivisme antara
lain adalah
1) menekankan apa yang ada pada diri manusia
2) menekankan seluruh bagian
3) menekankan peranan kognitif
4) mefokuskan situasi dan kondisi saat ini
5) menekankan struktur kognitif. Teori kognitif dikembangkan oleh J.
Bruner, David P. Ausubel, dan R. M. Gagne.
16
B. Saran
Demikan makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan pembaca. Akan tetapi makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan baik itu kesalahan dalam penulisan dan kesalahan dalam
pembahasan karena kurangnya pengetahuan penulis oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun terutama dari dosen
pengampu mata kuliah kewirausahaan demi kesempurnaan makalah ini.
17
REFRENSI
Gunawan, I., & Palupi, A. R. (2016). Taksonomi Bloom revisi ranah kognitif:
kerangka landasan untuk pembelajaran, pengajaran, dan penilaian. Premiere
Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 2(02).
18