You are on page 1of 15

BESTUURS PLAN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK KOTA PEKANBARU DALAM PERLINDUNGAN ANAK


TAHUN 2018

Oleh : Fikri Adytia Pratama


Email : fikriadytia06@gmail.com
Pembimbing : Adlin, S.Sos, M.Si
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract
Cases of violence against children that occur indicate the need for comprehensive
treatment. Comprehensive handling will then be arranged by the authorized government. The
purpose of this study is to see the Bestuurs Plan for the Office of Women's Empowerment and
Child Protection in the city of Pekanbaru in the protection of children in 2018. And to find
out what are the obstacles of the Office of Women's Empowerment and Child Protection in
preparing plans that have been designed in 2018. This study uses qualitative methods with
descriptive analysis case study. Data collection techniques uses interviews as primary data
and literature study as secondary data.
The theoretical concept used by researchers is the Bestuurs Plan which has indicators
in the four basic stages of planning, namely, setting goals or a series of objectives,
formulating the current situation, identifying all facilities and obstacles, compiling steps to
achieve goals. This research uses qualitative research methods, with descriptive data review.
In collecting data, researchers used interview techniques, and documentation.
The results of this study indicate that, planning for the Office of Women's
Empowerment and Child Protection of Pekanbaru City in child protection in 2018 had not
been optimal. This can be seen from the realization of the budget for conducting programs to
protect children that are still lacking from the established budget plan. In addition,
regulatory and institutional barriers to child protection become an obstacle for the
preparation of planning for child protection for the Pekanbaru City Women's Empowerment
and Child Protection Agency. This is caused by factors such as lack of human resources in
the service unit.

Keywords : Bestuurs Plan, Stages of Planning, Child Protection.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 1


1. PENDAHULUAN 17 Tahun 2016 tersebut, guna memberikan
A. Latar Belakang Masalah perlindungan kepada anak, negara
mengambil langkah-langkah yang optimal
Setiap orang tua pasti menginginkan dan komprehensif dengan tidak hanya
anaknya tumbuh dengan baik, menjadi memberikan pemberatan sanksi pidana,
pintar, hebat, berkualitas, memiliki juga menerapkan bentuk pencegahan
kemampuan, bersikap bijaksana, pintar, (preventif) dengan memberikan tindakan
beragama, dan lain sebagainya. Maka dari berupa kebiri kimia, pemasangan alat
itu dibutuhkan perhatian orangtua maupun pendeteksi elektronik, dan rehabilitasi bagi
orang-orang disekitarnya dalam masa pelaku kekerasan seksual terhadap anak.
pertumbuhannya. Selain lingkungan Menteri Pemberdayaan Perempuan
keluarga, negara pun berkewajiban dalam dan Perlindungan Anak melalui Yohana
memberikan perlindungan terhadap anak Yambise mengatakan bahwa menurut
seperti yang tercantum dalam pasal 20 catatan Kementerian, Provinsi Riau
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 menempati urutan kedua tertinggi
tentang perubahan atas Undang-Undang kasus kekerasan terhadap anak setelah
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Jawa Timur, setiap harinya ada saja kasus
Perlindungan Anak yang menyebutkan kekerasan anak di Riau. Kekerasan
bahwa Negara, Pemerintah, Pemerintah terhadap anak justru terjadi di dalam
daerah, Masyarakat, Keluarga, dan rumah tangga, memperebutkan hak asuh,
Orangtua atau Wali berkewajiban dan kekerasan fisik bahkan kekerasan seksual.
bertanggung jawab terhadap Begitu pula pernikahan usia dini cukup
penyelenggaraan perlindungan anak. banyak.
Upaya perlindungan anak perlu
dilaksanakan sedini mungkin, yakni sejak Tabel 1
dari janin dalam kandungan sampai anak Jumlah kasus kekerasan terhadap
berumur 18 (delapan belas) tahun. perempuan dan anak yang di tangani
Banyaknya kasus kekerasan terhadap Dinas PPPA Kota Perkanbaru
anak ini diperlukan adanya penanganan N Jenis Pengaduan Pengaduan
yang komprehensif. Penanganan terhadap o Kasus Masuk Ditindaklanjuti
kasus kekerasan terhadap anak ini tidak 20 20 20 201 20 20
hanya kepada korban, tetapi juga kepada 16 17 18 6 17 18
pelaku. Beberapa badan dunia serta
sejumlah lembaga non-pemerintah yang 1 KDRT 15 12 17 15 12 17
berkepentingan dengan masalah kekerasan 2 Kekeras 3 2 7 3 2 7
terhadap perempuan dan anak terus an
menyuarakan untuk mengakhiri terjadinya Berbasi
kekerasan tersebut. Berbagai program dan s
kebijakan terkait perlindungan terhadap Gender
perempuan dan anak terus didorong untuk
3 Kekeras 4 6 12 4 6 12
dilaksanakan di seluruh negara Pada an
tahun 2016, Pemerintah menetapkan terhada
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 p anak
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
pengganti Undang-Undang Nomor 1 4 Penelan 4 8 3 4 8 3
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas taran
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 5 Hak 7 2 17 7 2 17
tentang Perlindungan Anak. Dengan Anak
diberlakukannya Undang-Undang Nomor

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 2


6 Hak 7 14 4 7 14 4 Perlindungan Anak terbagi menjadi dua
Asuh bidang yaitu Bidang Pemberdayaan
Anak Perempuan (PP) dan Bidang Perlindungan
7 Anak 0 4 4 0 4 4 Anak (PA).
Berhad Bidang yang akan diteliti dalam
apan penulisan ini lebih detail adalah Bidang
dengan Perlindungan Anak. Dinas ini menerima
hukum berbagai kasus langsung dari laporan pihak
kepolisian, setelah itu melakukan
8 Kenaka 6 5 2 6 5 2
pendampingan kepada korban, pemulihan
lan
Anak atau melakukan visum dan pada hasil akhir
yaitu memulihkan para korban untuk dapat
9 Pencab 14 21 42 14 21 42 beraktivitas kembali.
ulan Isu-isu strategis merupakan kondisi
1 Traffick 3 0 0 3 0 0 atau hal yang yang harus diperhatikan atau
0 ing di kedepankan dalam perencanaan karena
dampaknya yang signifikan bagi Dinas
JUmlah 63 74 10 63 74 10 Pemberdayaan Perempuan dan
8 8 Perlindungan Anak dimasa datang.
Sumber :Dinas PPPA Pekanbaru Penentuan isu-isu strategis pelayanan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Dari data pada tabel diatas, terlihat Perlindungan Anak ditetapkan sebagai
bahwa pada tahun 2016 sampai tahun 2018 berikut :
kasus kekerasan terhadap perempuan dan 1. Belum optimalnya kinerja
anak di Kota Pekanbaru yang terbanyak pelayanan dalam melaksanakan
adalah pencabulan dan kekerasan terhadap tugas pokok dan fungsi;
anak. Pada tahun 2018 jumlah kasus 2. Belum optimalnya pencegahan dan
kekerasan terhadap perempuan dan anak di penanganan kekerasan terhadap
Kota Pekanbaru yang tertinggi yaitu anak yang melibatkan para pihak;
sebesar 108 kasus. 3. Rendahnya kualitas perlindungan
Kebijakan pemenuhan hak dan anak.
perlindungan anak Kota Pekanbaru di Isu-isu tersebut dapat dilihat di
fokuskan pada tiga hal, yaitu : pencegahan, lapangan dan berdasarkan dari Rencana
pelayanan dan perlindungan anak, capaian Kegiatan Anggaran (RKA) Dinas
ditandai dnegan terpenuhinya hak anak Pemberdayaan Perempuan dan
untuk hidup, tumbuh dan berkembang, Perlindungan Anak Kota Pekanbaru dapat
serta meningkatnya perlindungan anak dan dilihat pada tabel dibawah ini:
tindak kekerasan, penelantaran, Tabel 2
ekspolitasi, dan perlakuan salah lainnya. . Rencana Kegiatan Anggaran dan
Dinas Pemberdayaan Perempuan Alokasi Anggaran Dinas PPPA Kota
dan Perlindungan Anak Kota Pekanbaru Pekanbaru
dalam melaksanakan tugasnya memiliki Tah Rencana Alokasi
No
kerja sama dengan lembaga lain seperti un anggaran Anggaran
Lembaga Advokasi Damar, TESA, LPA, Rp Rp.
CCC dan P2TP2A yang ikut membantu 1. 2017 6.893.200. 6.294.512.985,
untuk memudahkan penanganan ataupun 000,00 00
pendampingan terhadap korban kekerasan Rp Rp.
baik anak maupun kasus kekerasan 2 2018 8.313.600. 7.243.402.446,
perempuan di Kota Pekanbaru. Dinas 000,00 00
Pemberdayaan Perempuan dan Sumber : Data Olahan Penulis,2019

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 3


Berdasarkan tabel tersebut, pada 1. Untuk menjelaskan Bestuurs
tahun 2018 jumlah anggaran yang di Plan Dinas Pemberdayaan
alokasikan untuk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Perempuan dan Perlindungan Anak kota Anak dalam upaya
Pekanbaru Rp 7.243.402.446,00. perlindungan anak di Kota
Anggaran tersebut tidak sesuai dengan Pekanbaru tahun 2018.
dana anggaran yang telah direncanakan 2. Untuk menjelaskan hambatan
sebesar Rp 8.313.600.000,00. Anggaran dalam perencanaan oleh Dinas
tersebut masih kurang sebanyak Rp Pemberdayaan Perempuan dan
1.070.197.554,00. Hal inilah yang Perlindungan Anak dalam
menyebabkan perencanaan belum dapat upaya perlindungan anak yang
disusun secara optimal. dilakukan Di Kota Pekanbaru
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tahun 2018.
tertarik untuk meneliti Bestuurs plan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan 2) Manfaat Penelitian
Perlindungan Anak Kota Pekanbaru Adapun manfaat penelitian adalah
Dalam Perlindungan Anak Tahun 2018. sebagai berikut:
a) Manfaat Akademis
B. Perumusan Masalah Secara akademis hasil penelitian
ini diharapakan berguna sebagai
Sesuai dengan pemaparan latar suatu karya ilmiah yang dapat
belakang dan identifikasi yang telah menunjang perkembangan ilmu
penulis uraikan di atas, agar selanjutnya pengetahuan dan sabagai bahan
dapat memeberikan arah yang jelas pada masukan yang dapat mendukung
analisa penelitian ini, maka penulis bagi peneliti maupun pihak lain
membuat rumusan masalah, yaitu : yang tertarik dalam bidang
1. Bagaimana Bestuurs Plan penelitian yang sama.
Dinas Pemberdayaan b) Manfaat Praktis
Perempuan dan Perlindungan Secara praktis, diharapakan hasil
Anak dalam upaya penelitian ini dapat memberikan
perlindungan anak di Kota masukan positif bagi instansi
Pekanbaru tahun 2018 ? terkait yaitu Dinas Pemberdayaan
2. Apa saja faktor-faktor yang Perempuan dan Perlindungan Anak
menghambat perencanaan oleh Kota Pekanbaru. Serta dapat
Dinas Pemberdayaan memberikan sumbangan pemikiran
Perempuan dan Perlindungan dalam perencanaan yang baik dan
Anak dalam upaya efektif.
perlindungan anak yang
dilakukan ? D. Tinjauan Pustaka
C. Tujuan dan Manfaat 1) Kerangka Teori
Penelitian Perencanaan
1) Tujuan Penelitian Pengertian perencanaan secara
sederhana adalah suatu kegiatan yang
Sesuai dengan pemaparan latar
dilakukan untuk masa mendatang yang
belakang yang telah penulis uraikan di
lebih baik dengan memperhatikan keadaan
atas, agar selanjutnya dapat memeberikan
sekarang maupun keadaan sebelumnya.
arah yang jelas pada analisa penelitian ini,
Istilah perencanaan sudah sangat umum
maka penulis membuat rumusan masalah
kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari.
dalam bentuk pertanyaan penelitian
Namun demikian, hampir semua buku teks
sebagai berikut :
tentang perencanaan memberikan
JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 4
pengertian berbeda-beda tentang kembali secara teratur dan apabila perlu
pengertian tersebut dan banyak dokumen segera dirubah untuk menghadapi situasi
perencanaan nasional atau pernyataan para yang baru
pemimpin politik yang memperkenalkan
pengertian mereka sendiri. e) Pengawasan Keuangan Desa
Lebih dari itu, diantara pakar pun Sesuai dengan Peraturan Presiden
belum ada kesepakatan tentang istilah (Perpres) Nomor 192 Tahun 2014,
perencanaan. Conyers dan Hills dalam Badan Pengawasa Keuangan dan
Arsyad mendefinisikan perencanaan Pembangunan telah diberi amanat
sebagai suatu proses yang besinambungan untuk melakukan pengawalan
dan mencakup keputusan-keputusan atau terhadap akuntabilitas keuangan da
pilihan-pillhan berbagai alternative pembangunan nasional
penggunaan sumber daya untuk mencapai Rencana Pemerintahan (Bestuurs Plan)
tujuan-tujuan tenentu pada masa yang akan Menurut P. De Haan bahwa konsep
datang. Berdasarkan definisi tersebut. perencanaan pemerintah dalam arti luas
Arsyad berpendapat ada empat elemen didefinisikan sebagai persiapan dan
dasar perencanaan, yaitu: pelaksanaan yang sistematis dan
a) Merencanakan berarti memilih; terkoordinasi mengenai keputusan
b) Perencanaan merupakan alat kebijakan yang didasarkan pada suatu
pengalokasian sumber daya; rencana kerja yang terkait dengan tujuan
c) Perencanaan merupakan alat dan cara-cara pelaksanaannya (het begrip
untuk mencapai tujuan; overheidsplanning in mime zin
d) Perencanaan berorientasi ke gedefiniered als systematische en
masa depan; gecoordineerde voorbereiding, vaststelling
Dari berbagai dimensi perencanaan en uitlevering van beleidsbeslissingen op
dapat dikatakan bahwa suatu perencanaan basis van een programma van doeleinden
tidak lain dari susunan (rumusan) en middelen). Rencana dalam
sistematik mengenai langkah (tindakan pemerintahan umumnya dirumuskan
tindakan) yang akan dilakukan di masa sebagai suatu gambaran mengenai
depan. dengan didasarkan pada berbagai jenis tindakan atau perbuatan
penimbangan pertimbangan yang seksama yang ditujukan untuk mencapai suatu
atas potensi dan faktor faktor eksternal. tujuan yang ditentukan sebelumnya serta
dan pihak pihak yang berkepentingan. di mana masing-masing bagian
dalam rangka mencapai suatu tujuan daripadanya itu saling berkaitan dan
tertentu. Pengertian ini memuat prinsip disesuaikan satu dengan lainnya.
yang termuat dalam dokumen perencanaan Menurut Nursini secara garis besar
yakni (1) apa yang akan dilakukan. yang terdapat empat langkah dasar perencanaan
merupakan jabaran dari visi dan misi. (2) yang dapat di pakai untuk semua kegiatan
bagaimana mencapai hal tersebut. (3) siapa perencanaan pada semua jenjang
yang akan melakukan. (4) lokasi aktivitas. pemerintahan. Langkah tersebut adalah:
(5) kapan akan dilakukan, berapa lama dan 1. Menetapkan sasaran, kegiatan
(6) sumber daya yang dibutuhkan. perencanaan dimulai dengan
G. Terry mengemukakan bahwa memutuskan apa yang ingin
perencanaan dikerjakan terus menerus dan dicapai organisasi. Tanpa sasaran
merupakan suatu kegiatan yang yang tidak yang jelas, sumber daya yang
pernah selesai. Seluruh rencana bersifat dimiliki organisasi akan menyebar
sementara dan dapat dirubah atau diganti terlalu luas. Dengan menetapkan
apabila ada fakta fakta baru dan variabel prioritas dan merinci sasaran secara
variabelnya perlu dievaluasi kembali. jelas, organisasi dapat
Rencana rencana umumnya ditinjau

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 5


mengarahkan sumber daya agar II. HASIL PENELITIAN DAN
lebih efektif. PEMBAHASAN
2. Merumuskan posisi organisasi pada
saat ini, jika sasaran telah di a) Bestuurs Plan Dinas
tetapkan, pimpinan harus Pemberdayaan Perempuan dan
mengetahui organisasi berada Perlindungan Anak Dalam
dimana saat ini dan untuk Perlindungan Anak Korban
mencapai sasaran yang telah Tindak Kekerasan di Kota
ditetapkan tersebut, sumber daya Pekanbaru Tahun 2018
apa yang dimiliki pada saat ini.
Rencana baru dapat disusun jika P. De Haan menyatakan bahwa konsep
sebuah organisasi telah mengetahui dari perencanaan pemerintah dalam arti
posisinya pada saat ini. luas didefinisikan sebagai persiapan dan
3. Mengidentifikasi faktor-faktor pelaksanaan yang sistematis dan
pendukung dan penghambat terkoordinasi mengenai keputusan
menuju sasaran, selanjutnya perlu kebijakan yang didasarkan pada suatu
diketahui faktor faktor, baik rencana kerja yang terkait dengan tujuan
internal maupun eksternal, yang dan cara-cara pelaksanannya. Rencana
diperkirakan dapat membantu dan dalam pemerintahan umumnya
menghambat organisasi mencapai dirumuskan sebagai suatu gambaran
sasaran yang telah ditetapkan. mengenai berbagai jenis tindakan atau
Kendala yang dihadapi dalam perbuatan dimaksudkan untuk mencapai
tahapan ini adalah pemahaman suatu tujuan yang ditentukan sebelumnya
tentang apa yang akan terjadi pada serta masing-masing bagian daripadanya
saat ini dalam sebuah organisasi saling berkaitan dan disesuaikan satu
jauh lebih mudah dibandingkan dengan lainnya.
dengan meramalkan persoalan atau Adapun permasalahan yang
peluang yang akan terjadi di masa teridentifikasi oleh peneliti adalah
datang. Betapun sulitnya melihat tingginya tingkat kekerasan terhadap anak
ke depan adalah unsur utama yang di Kota Pekanbaru. Dinas yang
paling sulit dalam perencanaan dan bertanggung jawab untuk menanggulangi
hal ini harus dipikirkan oleh sebuah dan mengurus masalah ini adalah Dinas
organisasi. Pemberdayaan Perempuan dan
4. Menyusun langkah langkah untuk Perlindungan Anak Kota Pekanbaru.
mencapai sasaran, Langkah Perbandingan dengan kasus kekerasan
terakhir dalam kegiatan pada anak di tahun tahun 2018 tingkat
perencanaan adalah kekerasan terhadap anak di Kota
mengembangkan berbagai Pekanbaru sebanyak 108 orang terjadi
kemungkinan alternatif atau peningkatan sebanyak 20 orang dari tahun
langkah yang diambil untuk 2017 yang hanya sebanyak 88 orang. Hal
mencapai sasaran yang telah ini akan menjadi patokan bagi Dinas
ditetapkan, mengevaluasi alternatif Pemberdayaan Perempuan dan
alternatif tersebut, dan memilih Perlindungan Anak untuk merumuskan
mana yang dianggap paling baik, perencanaan yang tepat agar dapat
cocok dan memuaskan. menekan angka kekerasan pada anak.
Dalam perumusan perencanaan akan di
jabarkan dengan teori yang penulis
gunakan dengan melihat data tersebut.
penulis akan menyajikan hasil
penelitian dan pembahasan mengenai

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 6


perencanaan oleh Dinas Pemberdayaan Pembemberdayaan Perempuan dan
Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Perlindungan Anak Kota Pekanbaru
menangani permasalahan yang sebagai berikut :
berhubungan dengan tindak kekerasan
terhadap anak, beserta faktor-faktor “Tujuan yang kita tetapkan disini
penghambat belum optimalnya kinerja berdasarkan Visi dan Misi dari Dinas Kita
yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan sendiri, dimana fokus utama tujuan dari
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota setiap bidang itu sendiri itu berbeda.
Pekanbaru, dengan menggunakan kajian Seperti bidang perlindungan perempuan
teori Nursini mengenai 4 (empat) tahap dan anak memiliki tujuan yaitu untuk
dasar perencanaan. Lebih lanjut akan menekan angka kekerasan terhadap
dijelaskan sebagai berikut : perempuan dan anak di kota pekanbaru.
Dari tujuan itulah kita merapatkan
1) Menetapkan Tujuan atau
kembali bagaimana agar tujuan tersebut
Serangkaian Tujuan
dapat di capai dengan merumuskan
Perencanaan dimulai dengan berbagai kegiatan yang membantu untuk
keputusan-keputusan tentang keinginan mencapai serangkaian tujuan yang telah
atau kebutuhan organisasi atau kelompok di tetapkan bersama kepala bidang”(
kerja. Tujuan perencanaan disusun agar Mahyuddin, 1 Oktober 2019)
memiliki rumusan tujuan yang jelas
sehingga organisasi akan menggunakan Berdasarkan wawancara dengan
sumber daya-sumber dayanya secara Bapak Mahyuddin sebagai Kepala Dinas
efektif. Hal ini sesuai tugas dan fungsi Pemberdayaan Perempuan dan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dapat dianalisis bahwa
Perlindungan Anak Kota Pekanbaru yang penetapan serangkaian tujuan dari Dinas
memiliki misi mewujudkan pemenuhan Pemberdayaan Perempuan dan
hak dan perlindungan anak. Perlindungan Anak berpatokan pada Visi
Kebijakan pemenuhan hak dan dan Misi dari Dinas itu sendiri, serta setiap
perlindungan anak yang direncanakan oleh bidang di dalam Dinas Pemberdayaan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perempuan dan Perlindungan Anak
Perlindungan Anak Kota Pekanbaru memiliki serangkaian tujuan tersendiri.
difokuskan pada tujuan pencegahan, Adapun tujuan yang hendak
pelayanan dan penanganan masalah yang dicapai dalam penyusunan perencanaan
dihadapi anak. Dalam upaya pemenuhan mengenai visi misi dinas tersebut adalah
hak dan perlindungan anak, capaian tujuan untuk meningkatkan perlindungan
perencanaan ini ditandai dengan terhadap anak dan mengurangi tingkat
terpenuhinya hak anak untuk hidup, kekerasan pada anak. Hal tersebut
tumbuh dan berkembang, serta merupakan perwujudan dari usaha dalam
meningkatnya perlindungan anak dari mendukung Visi Dinas Pemberdayaan
tindak kekerasan, penelantaran, Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
eksploitasi, dan perlakuan salah lainnya. Pekanbaru yakni "Kesetaraan dan
Di dalam kajian ini, pihak yang terlibat Keadilan Gender Menuju Pekanbaru
dalam menetapkan tujuan atau serangkaian Smart City yang Madani".
tujuan dibidang perlindungan anak adalah Penetapan tujuan tersebut dibuat
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan berdasarkan keadaan atau kondisi dari
dan Perlindungan Anak Kota pekanbaru masa lalu. Di mana tujuan utama yang
dengan Kepala Bidang Perlindungan diusulkan dari Kepala Bidang
Perempuan Anak. Pemberdayaan Perempuan dan Anak
adalah untuk menekan angka kekerasan
Sebagaimana wawancara dengan terhadap anak di Kota Pekanbaru dengan
Bapak Mahyuddin sebagai Kepala Dinas berbagai usaha baik itu dengan usaha

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 7


pencegahan maupun penanggulangan. Hal c. Peningkatan kapasitas dan jaringan
ini sebagaimana wawancara dengan Bapak kelembagaan pemberdayaan
Sarkawi sebagai Kepala Bidang perempuan dan anak.
Perlindungan Perempuan dan Anak, ia
mengatakan : Berdasarkan wawancara di atas dapat
“Tujuan dari bidang perlindungan diketahui bahwa pada tahun 2017
perempuan dan anak adalah untuk pembangunan atau perbaikan pasar baik
menekan angka kekerasan terhadap dari pemerintah Desa maupun pemerintah
perempuan dan anak setiap tahunnya. daerah tidak termasuk ke dalam prioritas
Untuk mencapai tujuan tersebut kami pembangunan dikarenakan Pemerintah
merencanakan kegiatan-kegiatan Desa Tanjung Sawit pada tahun
berdasarkan kondisi tahun sebelumnya, 2017memiliki prioritas pembangunan
setelah mendapat data mengenai kondisi pada sektor Pendidikan, sarana olahraga
tahun lalu, kami merapatkan hal tersebut dan jalan desa. Sehingga pasar desa masih
dalam ruang lingkup antara Kepala Dinas belum memiliki perencanaan
dan Bidang Perlindungan Perempuan dan pembangunan maupun perbaikan pada
Anak untuk mencari solusi agar hal yang pasar desa.
terjadi tahun lalu tidak terjadi lagi di 2) Merumuskan Keadaan Saat Ini
tahun berikutnya dan dari kondisi tahun
sebelumnya rapat yang kami lakukan ini Pemahaman akan posisi organisasi
dapat merencanakan kegiatan yang sekarang dari tujuan yang hendak dicapai
berkaitan dengan langkah antisipasi dari atau sumber daya-sumber daya yang
kekerasan terhadap perempuan dan anak tersedia untuk pencapaian tujuan adalah
di masa yang akan datang.”( Sarkawi, 4 sangat penting, karena tujuan rencana
Oktober 2019). menyangkut waktu yang akan datang.
Berdasarkan hasil wawancara Hanya setelah keadaan organisasi dan
bersama Kepala Bidang Perlindungan keadaan sekitar saat ini di analisa, rencana
Perempuan dan Anak Dinas dapat dirumuskan untuk menggambarkan
Pemberdayaan Perempuan dan rencana kegiatan lebih lanjut.
Perlindungan Anak Kota Pekanbaru Bapak Dalam hal ini Dinas Pemberdayaan
Sarkawi, hal-hal yang telah terjadi di masa Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
lalu tidak boleh diabaikan, sehingga dalam Pekanbaru merumuskan keadaan saat ini
perencanaan yang dikukan dengan melihat dengan berpatokan kepada analisa kinerja
hal yang telah terjadi dimasa lalu untuk pada tahun sebelumnya serta mengenai
dijadikan informasi dan dirapatkan untuk kondisi organisasi pada saat ini. Gambaran
mencari cara agar hal tersebut tidak terjadi untuk keadaan tentang meningkatnya
di masa yang akan datang. kasus kekerasan pada anak dapat dilihat
sebagai upaya untuk meningkatkan pada tabel berikut:
perlindungan terhadap anak yang Tabel 3
dilakukan oleh Kepala Dinas dengan Data Kekerasan Terhadap
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Perempuan dan Anak di Kota
dan Perlindungan Anak di Kota Pekanbaru Pekanbaru
sudah cukup baik dan dapat dijabarkan No Tahun Jumlah Persentase
sebagai berikut: Kasus
a. Pelaksanaan sosialisasi yang terkait 1 2014 62 15,38%
dengan kesetaraan gender, 2 2015 96 23,82%
pemberdayaan perempuan dan 3 2016 63 15,63%
perlindungan anak. 4 2017 74 18,36%
b. Penguatan kelembagaan 5 2018 108 26,79%
pengarusutamaan gender dan anak
JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 8
jumlah 403 100% dilakukan banyak sosialisasi
Sumber : Dokumen Dinas PPPA kota mengenai kekerasan terhadap
pekanbaru perempuan dan anak.
Dari tabel tersebut dapat dianalisis e. Adanya data mengenai jumlah
bahwa setiap tahun kekerasan terhadap kekerasan yang terjadi di setiap
perempuan dan anak mengalami kecamatan yang ada di Kota
peningkatan. Dilihat dari tabel diatas Pekanbaru.
bahwa pada tahun 2018 lebih tinggi f. Kekerasan Terjadi Karena Kondisi
persentase dari tahun-tahun sebelumnya Ekonomi
sebesar 26.79% . Ini membuktikan bahwa 3) Mengidentifikasi Segala
kasus kekerasan terhadap perempuan dan Kemudahan dan Hambatan
anak di Kota Pekanbaru semakin tinggi. Adapun untuk mengidentifikasi segala
Sesuai laporan yang diterima pihak Dinas kemudahan dan hambatan Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Pekanbaru, ada Perlindungan Anak Kota Pekanbaru
84 anak menjadi korban kekerasan fisik menggunakan Analisis SWOT,
dan seksual dan 24 korban kekerasan berdasarkan analisis SWOT dibagi
lainnya adalah perempuan. Kasus menjadi dua, yaitu analisis lingkungan
kekerasan yang mendominasi adalah kasus internal dan analisis lingkungan eksternal,
pencabulan yang capai 42 kasus pada namun dalam perencanaan yang telah
tahun 2018. dibuat oleh Dinas Pemberdayaan
Adapun kondisi ini menjadi tantangan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
bagi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pekanbaru tidak melakukan analisa secara
Perlindungan Anak. Hal ini dapat menyeluruh dikarenakan hanya terpaku
disebabkan beberapa hal seperti: pada sudut pandang peluang lingkungan
eksternal saja berupa peluang
(opportunity) dan tantangan (threats),
a. Berdasarkan Rencana Strategis tanpa memperhatikan dari lingkungan
Dinas Pemberdayaan Perempuan Internal yakni Kekuatan (Strength) dan
dan Perlindungan Anak (PPPA) Kelemahan (Weakness), Sebagaimana
Kota Pekanbaru, penggunaan yang terdapat pada dokumen Rencana
media sosial dan aplikasi online Strategis (Renstra) Dinas Pemberdayaan
semakin meningkat seiring Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
dengan kemudahan akses untuk Pekanbaru.
memiliki smartphone menjadi A. Analisis Lingkungan Eksternal
tantangan dalam upaya 1. Oppurtunity (Peluang);
perlindungan anak dari a. Terbukanya peluang kerjasama
pornografi, pelecehan seksual dan antara pemerintah dengan
penipuan lembaga PBB dalam
b. SDM masih kurang Terutama di pemberdayaan perempuan,
bagian Unit Layanan serta Lokasi perlindungan perempuan dan
Unit Layanan yang tidak anak seperti UNICEF dan
Strategis. UNDP;
c. Kekerasan terhadap anak terjadi b. Banyaknya potensi
tidak hanya di lingkup keluarga, kelembagaan yang memiliki
namun bisa terjadi di lingkungan kepedulian terhadap kasus-
teman sebaya maupun dari faktor kasus perempuan dan anak dan
lingkungan sekitar. dapat di optimalkan perannya
d. Kekerasan terhadap anak tidak dalam penanganan kasus terkait
bisa di prediksi walaupun sudah perempuan dan anak;

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 9


c. Adanya dukungan kebijakan Perlindungan Anak Kota Pekanbaru dalam
dalam pengembangan hal ini disebabkan karena dalam
kabupaten atau kota layak anak melakukan identifikasi segala kemudahan
memberi peluang dalam dan hambatan seharusnya mengunakan
peningkatan kualitas analisis swot yang sempurna dimana harus
pemenuhan hak anak; ada dua analisis yang digunakan yaitu
d. Banyaknya potensi organisasi analisis lingkungan Internal dan Analisis
kemasyarakatan lembaga Lingkungan Eksternal, akan tetapi Dinas
swadaya masyarakat (LSM) Pemberdayaan Perempuan dan
dan dunia usaha yang dapat di Perlindungan Anak hanya melakukan
optimalkan untuk mendukung analisis eksternal yaitu Peluang
pemberdayaan perempuan dan (opportunity) dan tantangan (threats) tanpa
perlindungan anak. membuat analisis mengenai Lingkungan
2. Threats (Tantangan) Internal yaitu Kekuatan (Strength) dan
Kelemahan (Weakness).
a. Penggunaan media sosial dan
aplikasi online oleh anak 4) Menyusun Langkah-Langkah
semakin meningkat seiring Untuk Mencapai Sasaran
dengan kemudahan akses untuk
memiliki smartphone menjadi Langkah terakhir dalam kegiatan
tantangan dalam upaya perencanaan adalah mengembangkan
perlindungan anak dari berbagai kemungkinan alternatif atau
pornografi, pelecehan seksual, langkah yang diambil untuk mencapai
dan penipuan. sasaran yang telah ditetapkan,
b. Hambatan regulasi dan mengevaluasi alternatif-alternatif tersebut,
kelembagaan perlindungan dan memilih mana yang dianggap paling
anak menyebabkan baik, cocok dan memuaskan.
pencegahan, penanganan, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
rehabilitasi kasus-kasus anak Perlindungan Anak Kota Pekanbaru
belum berjalan secara efektif. menargetkan kinerja yang optimal dalam
c. Adanya kewajiban pemerintah pelaksanaan rencana kegiatan tersebut
untuk menjamin semua anak sebagaimana hasil wawancara dengan
harus memiliki kartu identitas, Bapak Mahyuddin sebagai berikut :
mendapat akses pelayanan “Pada tahun 2018, kami dalam
pendidikan dan menjamin merencanakan kegiatan memiliki
kelangsungan hidup bayi pandangan kedepan yang mengharapkan
menjadi tantangan dalam hasil maksimal sebagai langkah
rangka pemenuhan hak anak; perbandingan pada tahun sebelumnya
d. Adanya norma budaya dan dalam merencanakan program kegiatan
agama di masyarakat yang yang baru dalam perlindungan anak di
menghambat partisipasi Kota Pekanbaru” (Mahyuddin, 1 Oktober
organisasi kemasyrakatan dan 2019).
dunia usaha dalam
melaksanakan pemberdayaan Sebagaimana wawancara dengan
perempuan dan perlindungan Bapak Mahyuddin bahwa rencana kegiatan
anak. yang telah di rancang untuk tahun 2018
Dalam hal mengidentifikasi segala merupakan hasil dari perbandingan
kemudahan dan hambatan dalam kegiatan dari tahun sebelumnya, hal
perencanaan kegiatan yang akan dilakukan tersebut dilakukan agar kegiatan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan kedepannya menjadi lebih maksimal.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 10


3. Faktor Penghambat Dinas disusun oleh Dinas Pemberdayaan
Pemberdayaan Perempuan dan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Perlindungan Anak Kota Pekanbaru tidak bisa dilaksanakan dengan
Pekanbaru maksimal
1. Terbatasnya dana Anggaran Jumlah total dana anggaran yang
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan dianggarkan dalam Rencana Kerja
Perlindungan Anak selaku pihak yang Anggaran adalah Rp 8.313.600.000,00
memiliki kewenangan dalam melakukan namun realisasinya hanya berjumlah Rp
perlindungan terhadap perempuan dan 7.243.402.446,00. Untuk perlindungan
anak memiliki tugas dan tanggung jawab anak jumlah dananya adalah Rp.
dalam merencanakan program dan 1.349.884.130 atau hanya sekitar kurang
kegiatan guna mensukseskan program
lebih 19% dari jumlah total anggaran yang
yang telah di rencanakan. Akan tetapi
dalam pelaksanaannya banyak dari direalisasikan. Sedangkan untuk
program dan kegiatan yang telah merencanakan upaya perlindungan anak,
direncanakan tidak be rjalan dengan baik setidaknya harus mencapai kurang lebih
sepenuhnya, hal ini dikarenakan minimnya 30% dari total anggaran.
anggaran maupun dana yang di kucurkan
oleh Kepala Daerah yang masuk kedalam 2. Kurangnya Sumber Daya
Rencana Kerja Anggaran (RKA OPD). Manusia
Hal ini seperti hasil wawancara penulis
dengan Bapak Sarkawi Selaku Kepala Sumber daya manusia merupakan salah
Bidang Perlindungan Perempuan dan satu faktor penting bahkan tidak dapat
Anak Kota Pekanbaru sebagai berikut : dilepaskan dari sebuah organisasi maupun
“Kita dalam merencanakan kegiatan dan institusi. Karena pada hakikatnya, sumber
program harus disesuaikan dengan daya manusia berupa manusia yang
mengkalkulasikan jumlah anggarannya, diperkerjakan di sebuah organisasi sebagai
namun terkadang anggaran yang sampai penggerak, pemikir dan perencana untuk
tidak mendukung akhirnya terkendala mencapai tujuan yang telah direncanakan
antara apa yang telah direncanakan dari dari awal. Dalam hal ini sumber daya
awal sudah bagus sebaik mungkin, manusia di Dinas Pemberdayaan
sehingga kemudian tidak bisa berjalan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
dengan masksimal( Sarkawi, 4 Oktober Pekanbaru terkhusus di dalam Unit
2019). Layanan.
Unit layanan sendiri berfungsi untuk
Sebagaimana wawancara dengan bapak menerima kasus dan mengumpulkan
Sarkawi bahwa dalam melakukan semua data tentang permasalahan yang
perencanaan kegiatan dan program terjadi, termasuk membantu korban
kedepannya harus disesuaikan dengan kekerasan perempuan maupun anak. Unit
anggaran yang telah di rencanakan. Layanan bekerja sama dengan polisi dalam
Namun jumlah anggaran yang di beri tidak membantu dan menyelesaikan
sesuai dengan yang telah di anggarkan. permasalahan yang dihadapi korban
Hal tersebut merupakan suatu kendala kekerasan maupun yang bersangkutan
yang di hadapi oleh dinas dimana mengenai pemberdayaan dan perlindungan
terbatasnya dana anggaran yang di beri terhadap perempuan. Unit layanan juga
akan berpengaruh terhadap kurang menjamin perlindungan terhadap korban
maksimalnya rencana kegiatan yang telah kekerasan hingga bantuan hukum secara
di susun. gratis.
Hal ini kemudian membuat
perencanaan pada program yang telah

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 11


Aktifitas yang dilakukan Unit Layanan tenaga yang minim di Unit Layanan(
Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Thianggor Siregar,8 Oktober 2019).
Pekanbaru : Berdasarkan hasil wawancara
1. Menerima Rujukan atau dengan Ibuk Thianggor Siregar diketahui
informasi media; bahwa masih kurangnya SDM yang
2. Melakukan pendekatan pada bekerja di lokasi Unit Layanan menjadi
korban ataupun keluarga; permasalahan jika dalam 1 hari kasus yang
3. Mengisi form kasus dengan masuk lebih dari 2 kasus. Adapun sumber
memperhatikan keadaan, daya manusia yang bertugas pada Unit
kebutuhan serta mendiskusikan Layana dijabarkan sebagai berikut:
keamanan korban; Tabel 4
4. Mengidentifikasi kasus dengan Nama-Nama Petugas Unit Layanan
memperhatikan keadaan, Perlindungan Perempuan Dan Anak
kebutuhan serta mendiskusikan NO NAMA JABATAN
keamanan korban;
5. Melaporkan hasill indentifikasi 1 Asmanidar, Tenaga Advokat
dan melapor ke kordinator Unit SH
Layanan PPA; 2 Feni Tenaga Psikolog
6. Menunjuk konselor; Sriwahyuni,
7. Membuat draft SPT konselor; M.Psi,
8. Melakukan penjangkauan. Psikolog
Sumber daya manusia yang 3 Nindy Amita, Tenaga Psikolog
dibutuhkan dalam perencanaan yang akan M.Psi,
disusun juga berkaitan dengan kendala
Psikolog
yang dihadapi oleh Dinas Pemberdayaan
4 Herlia Santi, Tenaga Konselor
Perempuan dan Perlindungan Anak dalam
menyusun langkah strategi dalam S.Pi
perencanaan yang akan dilakukan. 5 Dina Tenaga Konselor
Kurangnya sumber daya manusia yang Febriastuti,
memiliki pemahaman dan komitmen S.IP
dalam mengambil kebijakan karena 6 Agum Lapa Tenaga Konselor
pentingnya pengintegrasian perspektif Esty
gender di semua bidang dan tahapan Sumber : Dokumen Dinas PPPA Kota
pembangunan. Pekanbaru
Berdasarkan perencanaan Dinas Berdasarkan tabel di atas dapat
Pemberdayaan Perempuan dan dilihat bahwa tenaga di Unit Layanan
Perlindungan Anak Kota Pekanbaru, Perlindungan Perempuan dan Anak hanya
jumlah SDM yang bertugas di Unit berjumlah 6 orang. Hal tersebut
Layanan masih kurang, sebagaimana merupakan kendala bagi dinas
wawancara dengan Ibuk Thianggor Siregar Pemberdayaan Perempuan dan
selaku Seksi Pencegahan dan Perlindungan Perlindungan Anak Kota Pekanbaru.
Terhadap Perempuan korban kekerasan Dimana pelayanan dari Unit tersebut akan
dan juga sebagai penanggung jawab Unit kurang maksimal jika Kasus kekerasan
Layanan sebagai berikut : yang masuk dalam 1 hari lebih dari 2
“Tenaga yang bertugas di Unit Layanan orang. Hal tersebut merupakan kendala
yang kita bentuk masih kurang, saya telah yang telah lama di permaslaahkan oleh
beberapa kali mengusulkan untuk Tenaga Kepala Dinas PPPA Kota Pekanbaru.
di Unit Layanan untuk di tambah, namun Namun realisasi untuk penambahan
sampai sekarang belum ada tanggapan Petugas di Unit Layanan belum ada
dari atas, jadi kita harus memanfaatkan sampai sekarang.

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 12


Sebagaimana wawancara dengan Perlindungan Anak Kota Pekanbaru
ibuk Feni Sriwahyuni selaku Tenaga dalam Hal Perlindungan Anak adalah :
Psikolog Di Unit Layanan Perlindungan a. Terbatasnya Dana Anggaran dalam
Perempuan dan Anak Dinas penyusunan perencanaan program
Pemberdayaan Perempuan dan kegiatan selalu melakukan
Perlindungan Anak Kota Pekanbaru kalkulasi anggran dengan seminim
sebagai berikut : mungkin. Namun jumlah Realisasi
“Kami masih menunggu penambahan Anggaran yang turun kurang dari
jumlah tenaga ahli untuk bekerja di Unit yang telah di rencanakan, oleh
Layanan ini, padahal sudah lama kami karena itu dalam melaksanakan
menghubungi Bapak Kepala Dinas untuk kegiatan yang telah direncanakan
bisa menambah tenaga ahli di unit sangat terbatas. Hal ini kemudian
layanan tapi sampai sekarang belum ada menyebabkan ada beberapa
penambahan.” (wawancara dengan ibuk kegiatan yang tidak bisa berjalan
feni, 9 oktober 2019) dengan optimal;
Berdasarkan wawancara dengan ibuk b. Kurangnya Sumber Daya Manusia,
Feni Sriwahyuni diketahui bahwa Tenaga Dalam perencanaan Dinas
Ahli yang bekerja di Unit Layanan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Perempuan dan Anak masih Perlindungan Anak kota
merasa kekurangan tenaga ahli untuk pekanbaru, Jumlah SDM yang
meringankan pekerjaan mereka. Hal bertugas Di Unit Pelayanan masih
tersebut sudah lama di bicarakan dengan kurang. Hal ini sangat berpengaruh
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dalam pelaksanaan Perencanaan
dan Perlindungan Anak Kota Pekanbaru, jika dalam 1 hari korban kasus
namun sampai sekarang masih belum ada yang melapor ke Unit Layanan
penambahan tenaga ahli di Unit Layanan. lebih dari 2 kasus.
III. KESIMPULAN DAN SARAN B. Saran
1. Diharapkan untuk tahun
A. Kesimpulan selanjutnya, Pemerintah Kota
1. Bestuurs Plan Dinas Pemberdayaan Pekanbaru dalam hal ini adalah
Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan
Kota Pekanbaru dalam hal ini Bidang dan Perlindungan Anak Kota
perlindungan anak di Kota Pekanbaru agar kedepannya lebih
Pekanbaru belum optimal. Hal ini berupaya mengoptimalkan
dapat dilihat dari realisasi anggaran perencanaan terhadap perlindungan
guna melakukan program untuk anak.
perlindungan hanya berjumlah 19% 2. Diharapkan untuk selanjutnya,
dari total anggaran yang direncanakan. Dinas Pemberdayaan Perempuan
Sedangkan kebutuhan agar optimal dan Perlindungan Anak Kota
adalah kurang lebih 30% dari jumlah Pekanbaru dapat lebih detail
anggaran yang dikeluarkan. Selain itu, melihat kemungkinan
hambatan regulasi dan kelembagaan permasalahan yang akan terjadi di
perlindungan anak menyebabkan masa yang akan mendatang,
penyusunan perencanaan sebagai sehingga dapat membuat rencana
upaya perlindungan anak masih kegiatan yang lebih efektif untuk
menjadi hambatan bagi Dinas menurunkan tingkat kekerasan
Pemberdayaan Perempuan dan terhadap perempuan dan anak.
Perlindungan Anak Kota Pekanbaru. 3. Pemerintah Kota Pekanbaru
2. Faktor-Faktor penghambat belum diharapkan dapat berkoordinasi
optimalnya Bestuurs Plan Dinas dengan baik dengan Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan
JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 13
Pemberdayaan Perempuan dan Ilmar, Alimuddin. 2014. Hukum Tata
Perlindungan Anak Kota Pemerintahan. Kencana: Jakarta.
Pekanbaru terutama pada masalah
dana anggaran demi mensukseskan Kuncoro, Mudrajat. 2018. Perencanaan
perencanaan yang telah ditetapkan Pembanguna Daerah. Gramedia
demi terwujudnya Kota Pekanbaru Pustaka Utama: Jakarta.
menjadi Kota Layak Anak dengan
predikat yang lebih baik. Melati, Dwi Putri. 2015. Implementasi
Penanganan Kasus Kekerasan
Terhadap Anak Oleh Komisi
DAFTAR PUSTAKA Perlindungan Anak Indonesia,
Jurnal Ilmu Hukum Volume 9 No. 1
Buku Januari-Maret 2015 Fakultas Hukum
Abe, Alexander. 2005. Perencanaan Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai:
Daerah Partisipatif. Pustaka Jogja Jakarta.
Mandiri: Yogyakarta.
Nursini. 2010. Perencanaan Pembangunan
Abu Achmadi, Cholid Narbuko. dan Penganggaran Daerah (Teori dan
2010.Metodologi Penelitian. Bumi Aplikasi. Universitas Hasanuddin:
Aksara : Jakarta Makassar.
Ali, Said. 2017. Statistik Gender, Ridwan, Muhammad. 2012. Perencanaan
Mengakhiri Kekerasan Terhadap dan Pengembangan Pariwisata.
Perempuan Dan Anak Di Indonesia. Bumi Aksara: Jakarta.
Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Terry, George. 2003. Prinsip-Prinsip
(Badan Pusat Statistik): Jakarta. Manajemen, Bumi Aksara: Jakarta.

Arsyad, 2002. Perencanaan Pembangunan


Ekonomi Di Indonesia, BPPE: Jurnal
Yogyakarta. Nisa Aristia, Strategi Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan
Bagong Suyanto dan Sutinah. 2010. Perlindugan Anak Dalam Upaya
Metode Penelitian Sosial, Berbagai Pemberdayaan Perempuan Korban Tindak
Alternatif Pendekatan Kencana : Kekerasan di Kota Bandar Lampung',
Jakarta (Universitas Lampung : Skripsi S1
Administrasi Negara, 2017)
Burhan Bungin. 2012. Penelitian
Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Dwi Putri Melati, Implementasi
Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap
Lainnya Pranedamedia Gropu : Anak Oleh Komisi Perlindungan Anak
Jakarta Indonesia, (Jurnal Ilmu Hukum Volume 9
No 1, Januari-Maret 2015 Fakultas Hukum
Djam’an dan Aan Komariah. 2010. Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai)
Metodologi Penelitian Kualitatif,
Alfabeta: Bandung Nasrul, Perencanaan Program Bidang
Pendidikan Dinas Pendidikan dan
Efendi, Sofyan. 2008. Metode Penelitian Kebudayaan Dengan Badan Perencanaan
Survei. LP3ES: Jakarta. Pembangunan Daerah Kabupaten Siak
Tahun 2016, (Universitas Riau : Skripsi S1
Ilmu Pemerintahan, 2017)

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 14


Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Sintong Ketlers, Peran Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan
Pemakaman Dalam Pelaksanaan Perlindungan Anak Tahun 2018
Kebijakan Perlindungan Anak Di Kota
Pekanbaru Tahun 2012. (Jurnal Ilmu Rencana Peraturan Daerah Kota
Pemerintahan Volume 5 No 4, Jnauari- Pekanbaru Tahun 2019
Maret 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Riau) Laporan Akhir Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Pemberdayaan Perempuan
Reristiani Jantia, Peran Pemerintah Kota dan Perlindungan Anak Kota Pekanbaru
Pekanbaru Dalam Perlindungan Anak tahun 2018
Korban Tindak Kekerasan Tahun 2010-
2014, (Jurnal Ilmu Pemerintahan Volume
5 No 4, Februaari 2015 Fakultas ilmu Media Online
sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau) Republika.id (2018, 16 maret) Pencabulan
Dominasi kasus kekerasan anak di
pekanbaru Diakses pada 16 Desember
Peraturan Perundang-Undangan 2019 dari
UUD 1945 pasal 27, pasal 28, pasal 28A-J, https://nasional.republika.co.id/berita/nasio
pasal 30 ayat (1), pasal 31, pasal 32 ayat nal/daerah/pog61o320/pencabulan-
(1), pasal 33, dan pasal 34 Tentang Hak dominasi-kasus-kekerasaan-anak-di-
Asasi Manusia pekanbaru

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017 Tribunnews.com (2015, 2 februari)


tentang Perlindungan Anak kekerasan di sekolah riau capai 20 kasus
Diakses pada 16 Desember 2019 dari
Keputusan Presiden No 59 Tahun 2015 https://pekanbaru.tribunnews.com/2013/02
Tentang Pemberdayaan Perempuan Dan /02/kekerasan-di-sekolah-riau-capai-20-
Perlindungan Anak Pasal 5 Poin C. kasus

Tribunnews.com (2018 28 Desember)


Peraturan Gubernur Riau No 21 Tahun
kasus kekerasan terhadap anak tinggi di
2009 tentang Uraian dan Tugas Badan
pekanbaru faktor ekonomi jadi satu
Pemberdayaan Perempuan dan
pemicu Diakses pada 16 desember 2019
Perlindungan Anak dan Keluarga
dari
Berencana
https://pekanbaru.tribunnews.com/2018/12
/28/kasus-kekerasan-terhadap-anak-tinggi-
Peraturan Walikota nomor 100 Tahun
di-pekanbaru-faktor-ekonomi-jadi-satu-
2016 tentang Kedudukan, Susunan
pemicu
organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kota Pekanbaru

Dokumen
RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014-2019

Riau Dalam Angka 2018 (Badan Pusat


Statistik)

Kota Pekanbaru dalam Angka 2018 (


Badan Pusat Statistik)

JOM FISIP Vol. 7: Edisi I Januari – Juni 2020 Page 15

You might also like