You are on page 1of 16

JCH (Jurnal Cendekia Hukum)

Volume 5 Nomor 2, Maret 2020


e-ISSN: 2580-1678 dan ISSN: 2355-4657
Open Access: http://e-jurnal.stih-pm.ac.id/index.php/cendekeahukum/index

PELAKSANAAN PENYIDIKAN TERHADAP ANAK YANG


TERLIBAT DALAM TRANSAKSI NARKOTIKA
Ana Ramadhona
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Putri Maharaja Payakumbuh
e-mail: ana.ramadhona84@gmail.com

Abstract
One crime that often occurs in Indonesia is drug use. Protection of children in a national
society is a benchmark of the nation's civilization, so it must be pursued in accordance with the
abilities of the nation. The study was conducted by using an empirical juridical approach. The data
used are primary data obtained by interview and secondary data obtained through literature
studies. The results of the study are described as follows: As for the implementation of investigations
against children involved in narcotics transactions in the jurisdiction of Payakumbuh Police
conducted by investigators basically in accordance with the Criminal Procedural Code and Law
Number 11 Year 2012 Concerning the Criminal Justice System that applies even though in its
implementation it has not maximize due to some limitations. The rights granted to child as suspects
are also given in the form of rights avoided from acts of violence, accompanied by legal counsel and
social guidance, the right to express opinions, views freely, receive care and welfare, and the right
to be treated equally, Obstacles arising in investigations of children involved in Narcotics
transactions in the Payakumbuh Police jurisdiction, including the time to detain children is very
limited, namely seven days and can be extended eight days so that investigators must be extra fast to
be able to complete the case file, should conduct an examination at the BPOM Padang laboratory. It
must be also delivered and picked up by investigators and wait for the results of BAPAS research on
the child concerned, and the absence of special investigators for children.
Keywords: Implementation; Investigation; Children; Transactions; Narcotics.
Abstrak
Salah satu tindak pidana yang sering terjadi di indonesia adalah Narkotika. Perlindungan
terhadap anak pada suatu masyarakat bangsa, merupakan tolok ukur peradaban bangsa tersebut
karenanya wajib diusahakan sesuai dengan kemampuan nusa dan bangsa. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris. Data yang digunakan adalah data primer yang
diperoleh dengan wawancara serta data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Hasil
penelitian diuraikan sebagai berikut: adapun pelaksanaan penyidikan terhadap anak yang terlibat
dalam transaksi narkotika di wilayah hukum Polres Payakumbuh yang dilakukan oleh penyidik
pada dasarnya sudah sesuai dengan KUHAP dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak yang berlaku walaupun dalam pelaksanaannya belum maksimal
karena adanya keterbatasan. Hak-hak yang diberikan kepada tersangka anak ini pun diberikan
berupa hak dihindari dari tindak kekerasan, didampingi penasehat hukum dan pembimbing
kemasyarakatan, hak mengeluarkan pendapat, pandangan secara bebas, mendapat perawatan dan
kesejahteraan, dan hak diperlakukan sama, Kendala-kendala yang timbul dalam penyidikan
terhadap anak yang terlibat dalam transaksi Narkotika di wilayah hukum Polres Payakumbuh
antara lain yaitu waktu untuk melakukan penahanan terhadap anak sangat terbatas yaitu 7 hari
dan dapat diperpanjang 8 hari sehingga penyidik harus ekstra cepat untuk bisa menyelesaikan
berkas perkaranya, harusnya melakukan pemeriksaan ke laboratorium BPOM Padang yang harus
diantar dan dijemput oleh penyidik, harus menunggu hasil penelitian BAPAS terhadap anak yang
bersangkutan, dan belum adanya penyidik khusus anak.
Kata Kunci : Pelaksanaan; Penyidikan; Anak; Transaksi; Narkotika.


Naskah diterima: 15 Februari 2020, direvisi: 19 Maret 2020, disetujui untuk terbit: 26 Maret 2019
Doi: 10.3376/jch.v5i2.230

275
Ana Ramadhona: Pelaksanaan Penyidikan Terhadap Anak Yang Terlibat Dalam...

PENDAHULUAN penjamin keberlangsungan eksistensi


Kasus narkoba yang melibatkan anak Bangsa dan Negara pada masa depan.
dibawah umur semakin memprihatinkan. Masa anak-anak adalah masa yang
begitu juga untuk wilayah Sumatera Barat sangat rawan untuk melakukan tindakan,
menurut data kepolisian ada peningkatan karena masa anak-anak suatu masa yang
jumlah anak dibawah umur yang terlibat sangat rentan dengan berbagai keinginan
narkoba semakin bertambah. Menurut dan harapan untuk mencapai sesuatu
Diresnarkoba Polda Sumbar pada tahun ataupun melakukan sesuatu. Seorang anak
2017 ada 6 (enam) anak yang terlibat dalam melakukan sesuatu tidak atau
dalam kasus Narkotika, di tahun 2018 ada kurang menilai akibat akhir tindakan yang
17 (tujuh belas) anak yang terlibat kasus diambilnya. (Marlina, 2009)
Narkotika di seluruh wilayah Sumatera
Faktor internal adalah faktor yang
Barat. Saat ini anak dibawah umur sering
berasal dari dalam diri anak itu sendiri
dimanfaatkan sebagai pengedar
yang mempengaruhi tingkah lakunya,
Narkotika.
seperti cacat yang bersifat biologis dan
Permasalahan tentang anak dan psikis dan perkembangan kepribadian dan
perlindungannya tidak akan pernah intelegensi yang terhambat sehingga tidak
berhenti sepanjang sejarah kehidupan bisa menghayati norma-norma yang
karena anak adalah generasi penerus berlaku. Sedangkan faktor eksternal
pembangunan, yaitu generasi yang adalah faktor yang berasal dari luar diri
dipersiapkan sebagai subyek pelaksana anak yang mempengaruhi anak tingkah
pembangunan yang berkelanjutan dan lakunya. (Marlina, 2009)
pemegang kendali masa depan suatu
Pelanggaran dan kejahatan yang
negara, tidak terkecuali Indonesia.
dilakukan oleh anak dapat mengancam
Perlindungan anak Indonesia berarti
mental anak dan masyarakat, Diantaranya
melindungi potensi sumber daya Insan
keterlibatan anak dalam penyalahgunaan
dan membangun manusia Indonesia
narkotika. Salah satu trend yang mulai
seutuhnya, menuju masyarakat yang adil
berkembang ini adalah keterlibatan anak-
dan makmur, materil spiritual berdasarkan
anak dalam pengedaran Narkotika.
Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Meningkatnya penyalahgunaan narkotika
1945 (Nashriana, 2011).
dikalangan anak ini telah mengisi dan
Anak adalah karunia dari Tuhan menambah pola kriminalitas baru. Oleh
Yang Maha Esa, dan di dalam diri karenanya ketika anak menjadi pelaku
seorang anak tersebut melekat martabat tindak pidana negara harus memberikan
dan harga dirinya sebagai manusia yang perlindungan kepadanya.
seutuhnya. Seorang anak memiliki potensi
Perlindungan hukum bagi anak dapat
untuk maju dan meneruskan cita-cita
diartikan sebagai upaya perlindungan
perjuangan bangsa serta menjadi
hukum terhadap berbagai kebebasan dan

LPPM STIH Putri Maharaja Payakumbuh - 276


Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 5, No 2, Maret 2020

hak asasi anak serta berbagai kepentingan akhirnya menempatkan terpidana anak
yang berhubungan dengan kesejahteraan berada dalam lembaga pemasyarakatan
anak. Jadi masalah perlindungan hukum yang meninggalkan trauma dan implikasi
bagi anak mencakup ruang lingkup yang negatif terhadap anak. (Rukmana, A.
sangat luas. (Moch Faisal Salam, 2002) Indra, 2014)
Perlindungan terhadap anak pada Melihat kenyataan inilah fungsi dan
suatu masyarakat bangsa, merupakan peran kepolisian dalam kedudukannya
tolak ukur peradaban bangsa tersebut sebagai aparat yang berwenang
karenanya wajib diusahakan sesuai melakukan penyelidikan dan penyidikan
dengan kemampuan nusa dan bangsa. dituntut untuk menjalankan tugas dan
Upaya-upaya perlindungan anak harus di kewajibannya seperti yang telah
mulai sedini mungkin, agar kelak dapat ditentukan dalam Undang-Undang Nomor
berpartisipasi secara optimal bagi 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
pembangunan bangsa dan negara. Maka Republik Indonesia.
diperlukan pembinaan secara terus- Dalam rangka melaksanakan
menerus terhadap anak demi tugasnya sebagai gerbang utama proses
kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan peradilan pidana, penyidik polisi
perkembangan fisik, mental serta menanggung beban yang tidak ringan.
perlindungan dari segala kemungkinan Penyidik polisi harus benar-benar menjadi
yang akan membahayakan mereka dan penyidik yang baik, dan juga penilaian
bangsa di masa depan. yang baik. Penyidik polisi harus
Secara hukum Negara Indonesia telah melakukan penyaringan-penyaringan
memberikan perlindungan kepada anak terhadap arus perkara yang masuk. Pada
melalui berbagai peraturan perundang- dasarnya, tidak semua perkara pidana
undangan diantaranya Undang-Undang yang masuk dan diterima oleh penyidik
Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem polisi diteruskan ke tahapan peradilan
Peradilan Pidana Anak dan Undang- selanjutnya. Penyidik polisi diberi
Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang kewenangan kebijakan diskresi untuk
Perlindungan Anak. Akan tetapi dalam melanjutkan atau tidak perkara pidana ke
pelaksanaannya sistem peradilan pidana tahap selanjutnya. Peran penyidik polisi
anak di Indonesia masih sering dijumpai dalam penegakan hukum pidana terhadap
penanganan terhadap anak pelaku anak telah diatur dalam Undang-Undang
perbuatan pidana tidak disertai dengan Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem
perlindungan hukum, pembinaan yang Peradilan Pidana Anak. (H Dwiatmodjo,
baik dan jaminan pelaksanaan akan hak- 2013)
hak anak. Persoalan yang ada di antaranya Penyidik sangat berperan dalam
dilakukan penahanan terhadap anak, proses penyidikan perkara pidana anak
proses peradilan yang panjang mulai dari yaitu dengan melakukan tindakan
penyidikan, penuntutan, pengadilan yang penyelidikan dan penyidikan, hal ini

277 - P-ISSN: 2355-4657. E-ISSN: 2580-1678


Ana Ramadhona: Pelaksanaan Penyidikan Terhadap Anak Yang Terlibat Dalam...

sangat penting dilakukan oleh kepolisian Berhadapan dengan Hukum yang mana
karena bertujuan untuk melindungi hak tanpa hak atau melawan hukum menjual,
seorang yang diduga sebagai pelaku membeli, menjadi perantara dalam jual
tindak pidana. Maka harus ada bukti beli, menerima atau menyerahkan
permulaan yang cukup untuk melakukan Narkotika Gol I bukan tanaman jenis
penangkapan. Penyidikan sebagai sabu. AB tertangkap pada hari Minggu
rangkaian dari proses penyelidikan, tanggal 18 Februari 2018. Kedua yaitu
bermaksud untuk menemukan titik terang kasus atas nama Ilh, jenis kelamin laki-
siapa pelaku atau tersangkanya. laki, yang pada saat tertangkap berumur
“Penyidikan adalah serangkaian tindakan 16 (enam belas) tahun, diperiksa sebagai
penyidik dalam hal dan menurut cara Anak Berhadapan dengan Hukum yang
yang diatur dalam Kitab Undang-Undang mana tanpa hak atau melawan hukum
Hukum Acara Pidana (KUHAP) untuk menawarkan untuk dijual, menjual,
mencari serta mengumpulkan bukti yang membeli, menjadi perantara dalam jual
dengan bukti itu membuat terang tindak beli, menukar atau menyerahkan
pidana yang terjadi guna menemukan Narkotika Gol I dalam bentuk tanaman
tersangkanya”. jenis Ganja. Ilh tertangkap pada hari
Senin tanggal 20 Agustus 2018 di
Secara nasional Komisi Perlindungan
Kecamatan Luak Kabupaten Lima Puluh
Anak Indonesia (KPAI) menemukan
Kota.
adanya peningkatan keterlibatan anak
dalam peredaran gelap Narkotika. Anak Mengingat semakin banyaknya anak-
semakin sering ditemukan menjadi kurir anak yang terlibat dalam penyalahgunaan
hingga korban penyalahgunaan narkoba. narkoba dengan ciri dan sifat yang khas
Total ada 7 (tujuh) juta anak yang berusia pada anak dan demi perlindungan
maksimal 18 (delapan belas) tahun terhadap anak, maka proses peradilan
tercatat 5.9 juta terpapar sebagai pecandu perkara yang melibatkan anak harus
narkoba, 27 persen diantaranya anak-anak dilakukan oleh pejabat khusus yang
yakni 1,6 juta anak sebagai pengedar. memahami masalah anak.
Khusus untuk Polres Payakumbuh telah
METODE PENELITIAN
menangani beberapa kasus yang berkaitan
Pendekatan yang di gunakan dalam
dengan anak sebagai pelaku tindak pidana
penelitian ini adalah pendekatan Yuridis
yang berkaitan dengan kasus Narkotika.
Empiris, pendekatan Yuridis (Hukum
Sepanjang tahun 2018 sampai dengan
dilihat sebagai Norma atau das solen)
tahun 2019 tercatat ada 2 (dua) kasus
karena dalam membahas permasalahan
yang melibatkan anak sebagai pelaku
penelitian ini menggunakan bahan-bahan
tindak pidana yaitu antara lain pertama
hukum tertulis, kemudian bahan hukum
kasus atas nama AB, jenis kelamin laki-
primer dan bahan hukum sekunder,
laki yang pada saat tertangkap berumur 17
pendekatan empiris (Hukum sebagai
tahun, diperiksa sebagai Anak
kenyataan social, cultural atau das sein),

LPPM STIH Putri Maharaja Payakumbuh - 278


Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 5, No 2, Maret 2020

karena dalam penelitian ini menggunakan dengan cara upaya paksa (pemanggilan,
data premier yang diperoleh dari penangkapan, penahanan, penggeledahan,
lapangan. dan penyitaan) dan kemudian ada
pemeriksaan terhadap saksi, saksi ahli dan
Jadi, Pendekatan Yuridis empiris
terhadap tersangka. Keempat akhir dari
dalam penelitian ini maksudnya adalah
proses penyidikan tersebut yaitu
bahwa dalam menganalisis permasalahan
penyusunan berkas perkara, pemberkasan
dilakukan dengan cara memadukan
dan penyerahan berkas perkara tersebut
bahan-bahan hukum (yang merupakan
ke Kejaksaan Negeri yaitu kepada Jaksa
data sekunder) dengan data premier yang
Penuntut Umum.
diperoleh dari lapangan yaitu
Pelaksanaan Penyidikan Terhadap Anak Tapi dalam proses penyidikan
Yang Terlibat Transaksi Narkotika Di terhadap tindak pidana Narkotika yang
Wilayah Hukum Polres Payakumbuh. dilakukan oleh anak, proses yang berbeda
adalah hanya pada perlakuan terhadap
HASIL DAN PEMBAHASAN
tersangka dan pada penahanan tersangka
1. Pelaksanaan Penyidikan Terhadap
anak saja, yaitu dipisahkan dengan tempat
Anak Yang Terlibat Dalam
penahanan untuk orang dewasa.
Transaksi Narkotika Di Wilayah
Ketentuan ini sesuai dengan Undang-
Hukum Polres Payakumbuh
undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Kepolisian Resor Payakumbuh
Sistem Peradilan Pidana Anak
sebagai salah satu bagian dari Kepolisian
(UUSPPA). Kesesuaian pihak yang
Republik Indonesia, dalam perannya
berwajib dalam melakukan penyelidikan
untuk menegakkan hukum pidana tidak
terhadap anak tersebut pada dasarnya
pernah berhenti bersinggungan langsung
sudah sesuai dengan KUHAP dan
dengan kehidupan masyarakat. Salah satu
Undang-undang Sistem Peradilan Pidana
bagian yang tidak pernah lepas dari
Anak yang berlaku. Selain itu penyidik
kehidupan masyarakat tersebut dari
pun memberikan perlindungan hukum
Kepolisian Resor Payakumbuh adalah
berupa pemberian hak kepada tersangka
Unit Satresnarkoba (Satuan Reserse
anak yang ditentukan dalam Undang-
Narkoba) Kepolisian Resor Payakumbuh.
undang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Pelaksanaan penyidikan terhadap Hak-hak yang diberikan kepada tersangka
orang yang terlibat dalam transaksi anak ini yaitu hak dihindari dari tindak
Narkotika, tahapan yang dilakukan antara kekerasan, didampingi penasehat hukum
lain pertama dimulai dari sumber tindakan dan pembimbing kemasyarakatan, hak
(laporan aduan, tertangkap tangan atau dianggap tidak bersalah selama dalam
diketahui langsung oleh petugas). Kedua proses peradilan, hak tidak dirampas
dilakukan penyelidikan dengan cara kemerdekaannya, hak mengeluarkan
penganan TKP, interview, observasi dan pendapat, pandangan secara bebas,
surveilance. Ketiga dilakukan penyidikan

279 - P-ISSN: 2355-4657. E-ISSN: 2580-1678


Ana Ramadhona: Pelaksanaan Penyidikan Terhadap Anak Yang Terlibat Dalam...

mendapat perawatan dan kesejahteraan, yang terbungkus plastik bening dibalut


dan hak diperlakukan sama. dengan tisu dan disimpan di kotak rokok
Sampoerna Mild putih yang saat itu
Berdasarkan hasil wawancara dengan
digenggam dengan tangan kanan, pada
Ajun Komisaris Polisi Satu Elvi Piliang,
saat penangkapan juga disaksikan oleh
S.H, jabatan sebagai Kasat Resnarkoba
Wali Nagari dan Wali Jorong, Ananda
Polres Payakumbuh, selaku penyidik telah
mau menjadi perantara karena diimingi
melakukan pemeriksaan terhadap anak
keuntungan upah Rp. 50.000 setiap
yang bernama Ananda Barokah, berumur
selesai mengantar paket. Pada saat
17 tahun, pekerjaan pelajar di SMA 01
memberikan keterangan tersebut Ananda
Akabiluru, jenis kelamin laki-laki, agama
tidak ada merasa terpaksa dan
Islam, yang bertempat tinggal di Jorong
dipengaruhi oleh siapa pun dan
Sungai Cubadak kenagarian Koto Tangah
menyatakan bahwa keterangan yang
Batu Ampa Kecamatan Akabiluru
diberikan adalah sudah dengan sebenar-
Kabupaten Lima Puluh Kota. Ananda
benarnya.
Baroqah diperiksa sebagai Anak yang
berhadapan dengan hukum dalam perkara Pemidanaan terhadap anak
tindak pidana yang tanpa hak atau berdasarkan Undang-Undang Nomor 11
melawan hukum menjual, membeli, Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
menjadi perantara dalam jual beli, Pidana Anak merupakan suatu landasan
menerima atau menyerahkan Narkotika penjatuhan sanksi terhadap anak yang
Gol I bukan tanaman jenis sabu. Sebelum melakukan tindak pidana. (A Sudanto,
pemeriksaan dilakukan penyidik terlebih 2017)
dahulu memberitahukan hak-haknya Terhadap anak yang menjadi
sebagai anak yang berhadapan dengan perantara jual beli narkotika, Undang-
hukum, terutama hak didampingi oleh Undang Nomor. 35 Tahun 2009 tentang
Pengacara atau Penasehat Hukum selama Narkotika tidak secara khusus mengatur
proses pemeriksaan oleh pihak kepolisian. mengenai ketentuan sanksi pidana bagi
Pada saat pemeriksaan Ananda anak, namun pada dasarnya jika seorang
Baroqah didampingi oleh Penasehat anak yang melakukan tindak pidana
Hukum Setia Budi S.H., M.H dan Narkotika dimana seorang anak yang
orangtua laki-lakinya yang bernama menjadi perantara jual beli untuk
Yusra, pemeriksaan dilakukan secara menjalankan suatu proses peredaran gelap
tanya jawab, pada saat diperiksa Ananda Narkotika tetap dijerat dengan pasal-pasal
dalam keadaan sehat jasmani dan Rohani, sebagaimana yang ditentukan dalam
ananda baru pertama kali melakukan ketentuan pidana yang diatur dalam
Tindak Pidana khususnya Narkotika, Undang-Undang Narkotika, tetapi tidak
ditangkap bersama temannya bernama mengesampingkan ketentuan khusus yang
Fegri, saat ditangkap polisi menyita 1 diatur dalam Undang-Undang Nomor. 11
paket sedang yang diduga Narkotika Gol I Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

LPPM STIH Putri Maharaja Payakumbuh - 280


Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 5, No 2, Maret 2020

Pidana Anak. (Fransiska N Eleanora, dilakukan anak tidak terjadi secara


2011) berulang dan tidak mempengaruhi proses
perkembangan kedewasaan anak, antara
Dari hasil penelitian yang penulis
lain dengan melakukan penyidikan tanpa
lakukan terhadap penyidikan yang
kekerasan dan dilakukan dengan tetap
dilakukan oleh Unit Satresnarkoba di
mempertimbangkan aspek psikologi anak.
wilayah hukum Polres Payakumbuh dapat
dilihat bahwa selama proses penyidikan, Penyidik terhadap perkara anak nakal
peran penyidik anak berupa melakukan dilakukan oleh polri. Sesuai dengan yang
penangkapan dan penahanan anak, dinyatakan dalam Pasal 41 ayat (1)
apabila penahanan anak sudah berakhir Undang-Undang tentang Sistem Peradilan
maka penyidik akan menyerahkan anak Pidana Anak yang menyatakan bahwa
beserta barang bukti kepada kejaksaan penyidik terhadap anak nakal, dilakukan
untuk dilakukan pemeriksaan, terhadap oleh penyidik yang ditetapkan oleh
anak yang menjalani Berita Acara penyidik yang ditetapkan berdasarkan
Pemeriksaan (BAP) wajib didampingi Surat Keputusan Kepala Kepolisian
oleh pekerja sosial, penasehat hukum dan Republik Indonesia atau pejabat lain yang
Badan Pemasyarakatan (BAPAS). ditunjuk oleh Kepala Kepolisian Republik
Indonesia.
Penyidikan terhadap anak yang
terlibat dalam transaksi Narkotika di Hal ini berarti juga bahwa tidak
Wilayah Hukum Polres Payakumbuh semua penyidik dapat menjadi penyidik
dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang dalam perkara anak, karena hanya yang
berlaku, tetapi pelaksanaan tersebut masih mendapatkan kewenangan dari Kapolri
belum bisa maksimal dikarenakan waktu untuk menjadi penyidik anak.
penahanan terhadap tersangka anak Eksepsionisnya terhadap hal-hal tertentu
terbatas. Sedangkan waktu untuk karena penyidik anak tidak ada maka
melakukan penyidikan perkara tersebut penyidik dalam perkara biasa dapat
bisa melebihi batas penahanan terhadap menjadi penyidik bagi perkara anak, dasar
tersangka. hukumnya Pasal 41 ayat (3) Undang-
Undang tentang Sistem Peradilan Pidana
Semakin meningkatnya angka
Anak. Syarat untuk menjadi penyidik
penyalahgunaan Narkotika oleh anak
anak yaitu penyidik yang telah
membawa konsekuensi logis seorang anak
berpengalaman sebagai penyidik tindak
akan sering berhadapan dengan aparat
pidana yang dilakukan oleh orang dewasa
penegak hukum, dalam hal ini kepolisian
serta harus mempunyai minat, perhatian,
sebagai ujung tombak proses penegakan
dedikasi dan memahami masalah yang
hukum. Oleh karena itu dalam
berkenaan dengan anak.
menjalankan tugasnya terutama di dalam
menangani kasus tindak pidana Narkotika Penyidikan yang dilakukan oleh
yang dilakukan oleh anak, polisi harus penyidik anak tersebut harus dikemas
bertindak tepat agar tindak pidana yang dalam suasana kekeluargaan. Yang

281 - P-ISSN: 2355-4657. E-ISSN: 2580-1678


Ana Ramadhona: Pelaksanaan Penyidikan Terhadap Anak Yang Terlibat Dalam...

dimaksud dengan “dalam suasana apabila terdapat cukup bukti guna


kekeluargaan” antara lain pada waktu kepentingan penyidikan atau penuntutan
memeriksa tersangka, penyidik tidak dan atau peradilan dalam hal dan menurut
memakai pakaian dinas dan melakukan cara yang diatur oleh undang-undang.
pendekatan secara efektif, afektif, dan Begitulah setidaknya pengertian yang di
simpatik. Efektif dapat diartikan, bahwa cantumkan dalam Pasal 1 angka 20
pemeriksaannya tidak memakan waktu KUHAP yang berlaku terhadap anak
lama dengan menggunakan bahasa yang nakal pula, dengan kata lain penangkapan
mudah dimengerti dan dapat mengajak anak nakal mengikuti tata cara dalam
terdakwa untuk memberikan keterangan KUHAP.
yang sejelas-jelasnya. Sedang simpatik Penangkapan dilakukan tidak boleh
dapat diartikan pada waktu pemeriksaan, dengan sewenang-wenang, oleh karena itu
penyidik bersikap sopan dan ramah serta harus penangkapan hanya boleh dilakukan
tidak menakut-nakuti terhadap tersangka. berdasarkan surat perintah dari penyidik
(Ika R Utami, 2014) kecuali karena tertangkap tangan yakni
Suasana kekeluargaan itu juga berarti dengan harus segera menyerahkan
tidak ada pemaksaan, intimidasi atau tertangkap itu beserta dengan barang
sejenisnya selama dalam penyidikan. buktinya kepada penyidik. Penangkapan
Sekali lagi ini menunjukkan perlindungan itu dilakukan paling lama satu hari (1x24
hukum terhadap anak meskipun telah jam) oleh polri.
menjabat sebagai pelaku tindak pidana. Dalam Pasal 32 Undang-undang
Sistem Peradilan Pidana anak, Penahanan
Di sisi lain penyidik anak tersebut
terhadap anak tidak boleh dilakukan
wajib untuk meminta pertimbangan atau
dalam hal memperoleh jaminan dari orang
saran dari pembimbing kemasyarakatan
tua atau lembaga bahwa anak tidak
atau jika perlu kepada ahli pendidikan,
melarikan diri, menghilangkan barang
ahli kesehatan jiwa, ahli agama, atau
bukti atau merusak barang bukti atau
petugas kemasyrakatan lainnya, dasar
tidak akan mengulangi tindak pidana.
hukumnya tercantum dalam Pasal 42
Undang-Undang tentang Sistem Peradilan Penahanan dapat dilakukan dengan
Pidana Anak. Proses penyidikan ini juga syarat antara lain:
harus dirahasiakan agar tidak dengan a. Umur anak 14 (empat belas) tahun;
mudah dapat diketahui umum yang dapat b. Diduga melakukan tindak pidana
menyebabkan depresi, malu atau minder dengan ancaman pidana penjara
dan lain sebagainya yang nantinya selama 7 (tujuh) tahun atau lebih.
berakibat secara psikis terhadap tumbuh (Hariyanto, Bayu P, 2018).
kembangnya anak di masyarakat.
Penahanan terhadap anak tentunya
Penangkapan adalah suatu tindakan berbeda pula dengan terdakwa (dewasa)
penyidik berupa pengekangan sementara dan terhadap penahanan terhadap anak
waktu kebebasan tersangka atau terdakwa

LPPM STIH Putri Maharaja Payakumbuh - 282


Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 5, No 2, Maret 2020

yang berkonflik hukum tersebut yakni penyidik terhadap kasus narkotika yang
penahanan oleh Penyidik paling lama 7 melibatkan anak juga mendapatkan
(tujuh) hari dan dapat diperpanjang oleh kendala-kendala dalam pelaksanaan
Penuntut Umum selama 8 (delapan) hari, penyidikannya.
sedangkan terhadap terdakwa dewasa 20 Adapun kendala-kendala yang
(dua puluh) hari dengan perpanjangan 40 ditemui penyidik dalam menjalankan
(empat puluh) hari. proses penyidikan terhadap anak yang
Penyidik di Polres Payakumbuh terlibat dalam transaksi narkotika di
khususnya bagian Satuan Reserse wilayah hukum Polres Payakumbuh
Narkoba (Satresnarkoba) Polres berdasarkan hasil wawancara dengan
Payakumbuh sudah berusaha semaksimal bapak Brigadir Refki Saputra S.IP antara
mungkin agar pelaksanaan penyidikan lain :
terhadap anak yang terlibat dalam 1. Pelaksanaan penahanan terhadap anak
transaksi Narkoba ini sesuai dengan menurut Undang-undang tentang
aturan yang ditetapkan dalam KUHAP Sistem Peradilan Anak pasal 33 ayat 1
dan Undang-Undang tentang Sistem dan 2 menyatakan bahwa penahanan
Peradilan Pidana Anak, walaupun masih hanya dapat dilakukan selama 7 (tujuh)
ada kendala-kendala dalam hari dan perpanjangan penahanan
pelaksanaannya seperti waktu yang selama 8 (delapan) hari sehingga jika
terbatas, lamanya proses di laboratorium, dijumlahkan hanya 15 hari kerja.
menunggu hasil penelitian dari pihak Dengan waktu yang sangat terbatas
BAPAS, dan belum tersedianya penyidik tersebut penyidik diharuskan bekerja
khusus anak. ekstra cepat untuk menyelesaikan
2. Kendala Dalam Penyidikan berkas perkaranya supaya tidak
Terhadap Anak Yang Terlibat melebihi waktu yang telah ditentukan.
Dalam Transaksi Narkotika Di 2. Pemeriksaan laboratorium di BPOM
Wilayah Hukum Polres Padang.
Payakumbuh Untuk pemeriksaan ke laboratorium
Pelaksanaan proses penyidikan yang penyidik yang harus mengantar
dilakukan oleh penyidik apalagi kasus langsung ke BPOM Padang dan
tersebut berkaitan dengan tindak pidana kemudian penyidik lagi yang harus
yang dilakukan oleh anak tidak selamanya mengambil hasil laboratorium tersebut
dapat berjalan dengan baik, karena ke Padang. Untuk cek Laboratorium
terkadang penyidik dalam melakukan ini diperlukan waktu lebih kurang 10
proses penyidikan terhadap anak sebagai (sepuluh) hari kerja.
pelaku sering kali mendapatkan kendala- 3. Lamanya penelitian dari Badan
kendala dalam proses pelaksanaannya. Pemasyarakatan (BAPAS) dalam hal
Begitu juga halnya yang terjadi dalam ini BAPAS Biaro.
pelaksanaan penyidikan yang dilakukan

283 - P-ISSN: 2355-4657. E-ISSN: 2580-1678


Ana Ramadhona: Pelaksanaan Penyidikan Terhadap Anak Yang Terlibat Dalam...

Dalam proses penyidikan terhadap Dalam pasal 26 ayat 3 Undang-


tindak pidana Narkotika di Polres undang Nomor 11 Tahun 2012 dinyatakan
Payakumbuh yang dilakukan oleh bahwa syarat untuk dapat ditetapkan
anak, pihak penyidik dari Polres sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud
Payakumbuh selain menggunakan pada ayat (1) meliputi:
KUHAP sebagai acuan dalam
a. Telah berpengalaman sebagai
penyidikan juga menggunakan Penyidik
Undang-Undang Nomor. 11 Tahun b. Mempunyai minat, perhatian,
2012 tentang Sistem Peradilan Pidana dedikasi dan memahami masalah
Anak. Sehingga dalam melakukan anak dan;
penyidikan para penyidik meminta c. Telah mengikuti pelatihan teknis
kepada Badan Pemasyarakatan untuk tentang Peradilan Anak.
melakukan penelitian terhadap anak Penyidik Anak yang memiliki peran
tersebut sebagai pelaku. untuk mengimplementasikan tugas dan
Dalam melakukan penyidikan wewenangnya sebagai penyidik khusus
terhadap tindak pidana Narkotika yang dalam melakukan penyidikan dan
dilakukan oleh anak akan memakan perlindungan terhadap anak yang
waktu yang cukup lama dikarenakan berhadapan dengan hukum. Anak yang
menunggu hasil penelitian dari Badan berhadapan dengan hukum harus
Pemasyarakatan (BAPAS), sementara mendapatkan perlakuan khusus yang
waktu penahanan terhadap anak bertujuan untuk melindungi hak-hak anak
sebagai pelaku sangat terbatas. yang berhadapan dengan hukum dari
Berdasarkan hasil wawancara dengan kesewenang-wenangan penegak hukum.
Randi Hermawan S.H selaku penyidik Komitemen, perhatian, kemampuan,
di Polres Payakumbuh, walaupun dedikasi, serta minat harus dimiliki dan
jangka waktu penahanan terhadap anak dilaksanakan oleh Penyidik Anak dalam
sangat terbatas, penyidikan tidak melaksanakan segala bentuk tindakan
mengalami keterlambatan. Beliau juga perlindungan terhadap anak sebagai
mengatakan bahwa lamanya pelaku tindak pidana perdagangan orang
penyerahan hasil Penelitian dari Badan pada tahap penyidikan agar anak
Pemasyarakatan dikarenakan jumlah terlindungi dari kekerasan dan
anak sebagai pelaku sangat banyak diskriminasi. (Zahra, A, 2017).
sehingga membuat petugas Badan Penangkapan terhadap anak
Pemasyarakatan harus memerlukan dilakukan tidak boleh dengan sewenang-
waktu yang cukup lama untuk wenang, oleh karena itu penangkapan
menyelesaikan penelitian tersebut. hanya boleh dilakukan berdasarkan surat
4. Belum tersedianya penyidik khusus perintah dari penyidik kecuali karena
untuk anak karena keterbatasan tertangkap tangan yakni dengan harus
Sumber Daya Manusia (SDM) di segera menyerahkan tertangkap itu
Polres Payakumbuh

LPPM STIH Putri Maharaja Payakumbuh - 284


Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 5, No 2, Maret 2020

beserta dengan barang buktinya kepada apabila perlu juga dapat meminta
penyidik. Penangkapan itu dilakukan pertimbangan atau saran dari ahli
paling lama satu hari (1x24 jam) oleh pendidikan, ahli kesehatan jiwa, ahli
polri. Anak wajib ditempatkan dalam agama, atau petugas kemasyarakatan
ruang pelayanan khusus anak, lainnya. Balai Pemasyarakatan (BAPAS)
penangkapan anak wajib dilakukan secara merupakan pranata yang sangat penting di
manusiawi dengan memperhatikan dalam peradilan pidana anak namun
kebutuhan sesuai dengan umurnya. keberadaannya kurang mendapat
Pejabat yang melakukan penangkapan perhatian seolah-olah peranan yang
wajib memberitahukan kepada Anak dan banyak tampil dalam penanganan anak
orang tua/Wali mengenai hak yang melakukan kejahatan itu hanyalah
memperoleh bantuan hukum. penyidik, jaksa, hakim dan petugas
pemasyarakatan. (Helviza. 2016).
Berdasarkan ketentuan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Keterlibatan BAPAS di mulai sejak
Sistem Peradilan Pidana Anak diketahui anak dalam tahap penyidikan. Badan
penahanan anak pada tahap penyidikan Pemasyarakatan (BAPAS) dalam
hanya selama 7 (tujuh) hari. Jangka waktu melakukan penelitian terhadap anak
penahanan dapat diperpanjang lagi untuk sebagai pelaku tindak pidana bertugas
paling lama 8 (delapan) hari. Singkatnya membantu memperlancar tugas penyidik,
masa penahanan ini membuat penyidik penuntut umum, dan hakim dalam perkara
harus bekerja secara ekstra cepat untuk anak nakal, baik di dalam maupun di luar
menyelesaikan berkas perkaranya. sidang anak. Adapun petugas
kemasyarakatan terdiri dari:
Untuk pemeriksaan ke laboratorium
penyidik sendiri yang harus mengantar a. Pembimbing Kemasyarakatan dari
langsung ke BPOM padang dan kemudian Departemen Kehakiman,
penyidik lagi yang harus mengambil hasil b. Pekerja Sosial dari Departemen
laboratorium tersebut ke Padang. Untuk Sosial
cek Laboratorium ini waktu yang c. Pekerja Sosial sukarela dari
diperlukan lebih kurang 10 (sepuluh) hari Organisasi Sosial Kemasyarakatan.
kerja. Dalam melakukan penyidikan
Dalam melakukan penyidikan para terhadap tindak pidana Narkotika yang
penyidik meminta kepada Badan dilakukan oleh anak akan memakan
Pemasyarakatan untuk melakukan waktu yang cukup lama dikarenakan
penelitian terhadap anak tersebut sebagai menunggu hasil penelitian dari Badan
pelaku. Sesuai dengan yang diamanatkan Pemasyarakatan (BAPAS), sementara
dalam Undang-Undang, dalam melakukan waktu penahanan terhadap anak sebagai
penyidikan terhadap anak nakal, penyidik pelaku sangat terbatas. Berdasarkan hasil
wajib meminta pertimbangan atau saran wawancara dengan Randi Hermawan S.H
dari Pembimbing Kemasyarakatan, dan selaku penyidik di Polres Payakumbuh,

285 - P-ISSN: 2355-4657. E-ISSN: 2580-1678


Ana Ramadhona: Pelaksanaan Penyidikan Terhadap Anak Yang Terlibat Dalam...

walaupun jangka waktu penahanan 3. Upaya Yang Dilakukan Dalam


terhadap anak sangat terbatas, penyidikan Mengatasi Kendala-Kendala
tidak mengalami keterlambatan. Beliau Dalam Penyidikan Terhadap Anak
juga mengatakan bahwa lamanya Yang Terlibat Dalam Transaksi
penyerahan hasil Penelitian dari Badan Narkotika Di Wilayah Hukum
Polres Payakumbuh
Pemasyarakatan dikarenakan jumlah anak
sebagai pelaku sangat banyak sehingga Adanya perbedaan pelaksanaan
membuat petugas Badan Pemasyarakatan penyidikan dan penyidik yang melakukan
(BAPAS) harus memerlukan waktu yang penyidikan terhadap anak yang
cukup lama untuk menyelesaikan berhadapan dengan hukum, memaksa
penelitian tersebut. penyidik harus ekstra hati-hati dalam
melakukan penyidikan.
Penyidik terhadap perkara anak nakal
dilakukan oleh Polri. Sesuai dengan yang Berdasarkan kendala-kendala yang
dinyatakan dalam Pasal 41 ayat (1) dihadapi diatas maka ada beberapa upaya-
Undang-undang tentang Sistem Peradilan upaya yang dilakukan oleh Polres
Pidana Anak menyatakan bahwa penyidik Payakumbuh agar pelaksanaan
terhadap anak nakal, dilakukan oleh penyidikan terhadap anak yang terlibat
penyidik yang ditetapkan berdasarkan dalam tindak pidana narkotika dapat
Surat Keputusan Kepala Kepolisian berjalan sesuai ketentuan dalam KUHAP
Republik Indonesia atau pejabat yang lain dan Undang-undang tentang Sistem
yang ditunjuk oleh Kepala Kepolisian Peradilan Pidana Anak yaitu :
Republik Indonesia. Hal ini berarti bahwa a. Meningkatkan kemampuan penyidik
tidak semua penyidik dapat menjadi dalam melakukan penyidikan
penyidik dalam perkara anak, karena sehingga mampu menyelesaikan
hanya yang mendapat kewenangan dari perkara selama jangka waktu anak
KAPOLRI untuk menjadi penyidik anak. ditahan sesuai dengan aturan yaitu 7
konsepsionisnya terhadap hal-hal tertentu (hari) kerja dan dapat perpanjang
karena penyidik anak tidak ada maka penahanan 8 (delapan) hari kerja.
penyidik dalam perkara biasa dapat b. Meningkatkan kerja sama dengan
menjadi penyidik bagi perkara anak, hal BPOM Padang agar hasil
ini sesuai dengan pasal 41 ayat (3) laboratorium dapat dikeluarkan
Undang-undang Sistem Peradilan Pidana sesegera mungkin tanpa harus
Anak. menunggu sampai 10 (sepuluh) hari
kerja.
c. Meningkatkan hubungan kerja sama
dengan BAPAS agar penelitian dan
hasil penelitian terhadap anak dapat
diselesaikan dengan segera. Sehingga
Hasil penelitian tersebut dapat

LPPM STIH Putri Maharaja Payakumbuh - 286


Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 5, No 2, Maret 2020

diselesaikan dengan segera sebelum Adanya perbedaan pelaksanaan


pihak penyidik menyerahkan anak penyidikan dan penyidik yang melakukan
dan barang bukti kepada Jaksa penyidikan terhadap anak yang
Penuntut Umum (JPU). berhadapan dengan hukum, memaksa
penyidik harus ekstra hati-hati dalam
Mengupayakan agar penyidik yang
melakukan penyidikan.
ada di Polres Payakumbuh juga bisa
diangkat menjadi penyidik anak Minimnya waktu yang dimiliki
berdasarkan Surat Keputusan Kepala penyidik kepolisian dalam menyidik
Kepolisian Republik Indonesia atau perkara yang melibatkan anak, membuat
pejabat yang lain yang ditunjuk oleh kualitas penyidikan serba terburu-buru.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Padahal penyidik itu tidak hanya
Karena untuk menjadi penyidik anak kepolisian saja tetapi juga dari pihak
harus berasal dari penyidik yang sudah kejaksaan. Penyidik hanya diberi waktu
berpengalaman. selama 7 (tujuh) hari untuk anak berumur
12 (dua belas) sampai 14 (empat belas)
Tidak sedikit anak Indonesia yang
tahun. Waktu yang terbatas itu harus bisa
terjerumus ke lubang hitam
dimanfaatkan semaksimal mungkin. Pihak
penyalahgunaan narkoba. Dalam hal ini
penyidik berharap agar aturan-aturan yang
peran orang tua sangat diperlukan untuk
kurang menguntungkan dalam menyidik
melindungi anak-anak dari jeratan obat-
dapat menjadi pertimbangan pihak
obatan terlarang. Kebijakan pembentukan
pembuat Undang-undang supaya hasil
perangkat hukum untuk mengatasi
penyidikan lebih terjamin dan jauh dari
masalah anak yang berkonflik dengan
kesan terburu-buru.
hukum melalui proses peradilan pidana
anak tidak berpengaruh signifikan bagi Polres Payakumbuh sudah berupaya
menurunnya kasus anak yang berkonflik semaksimal mungkin dan disesuaikan
dengan hukum. Belum ada konsep atau dengan psikologis anak yang masih
resep hukum yang berhasil mengatasi rentan. Anak sebagai subjek hukum yang
masalah anak secara tuntas. masih berkembang harus diberi perhatian
khusus terutama morilnya.
Dalam banyak kasus anak yang
terlibat narkoba penyebabnya adalah Polres payakumbuh berupaya untuk
pengaruh orang dewasa. Mereka sengaja memberikan pelayanan terbaik dalam
memanfaatkan anak sebagai pengedar, menyidik anak. Menyediakan ruangan
alat dan media transaksi narkoba atau yang jauh dari nuansa polisi atau nuansa
bahkan media promosi narkoba. Keluarga orang dewasa. Dalam melakukan
dan sekolah harus menjadi proteksi penyidikan terhadap kasus yang berkaitan
pertama dan utama dari kejahatan narkoba dengan Narkoba, penyidik juga bekerja
untuk menjadikan generasi Indonesia sama dengan BPOM padang dalam
bermartabat. melakukan penyidikan. Selama ini untuk
penanganan Narkoba penyidik

287 - P-ISSN: 2355-4657. E-ISSN: 2580-1678


Ana Ramadhona: Pelaksanaan Penyidikan Terhadap Anak Yang Terlibat Dalam...

mengujikan sampel di laboratorium pihak penyidik menyerahkan anak dan


BPOM. BPOM berwenang melakukan barang bukti kepada Jaksa Penuntut
pengujian Narkotika dan Psikotropika Umum (JPU). BAPAS adalah salah satu
dalam bentuk bahan baku dan obat jadi. unit pelaksana tekhnis di bidang
pembinaan diluar lembaga
Selain itu sesuai dengan yang
pemasyarakatan. Balai ini bertugas
diamanatkan dalam Undang-Undang,
memberikan bimbingan kemasyarakatan
dalam melakukan penyidikan terhadap
dan pengentasan anak. Itu sebabnya,
anak nakal, penyidik wajib meminta
eksistensi BAPAS sudah diakomodir
pertimbangan atau saran dari Pembimbing
dalam Undang-undang Sistem Peradilan
Kemasyarakatan, dan apabila perlu juga
Anak. Yang terpenting sekarang
dapat meminta pertimbangan atau saran
bagaimana memaksimalkan peranan
dari ahli pendidikan, ahli kesehatan jiwa,
BAPAS dalam sistem Peradilan Nasional.
ahli agama, atau petugas kemasyarakatan
lainnya. Badan Pemasyarakatan (BAPAS) Tugas pembimbing BAPAS tidaklah
dalam melakukan penelitian terhadap mudah, LAPAS dan para petugasnya
anak sebagai pelaku tindak pidana diperlukan sejak dini, mulai dari proses
bertugas membantu memperlancar tugas penyidikan, persidangan di pengadilan
penyidik, penuntut umum, dan hakim hingga anak pelaku tindak pidana
dalam perkara anak nakal, baik di dalam bersangkutan selesai menjalani hukuman.
maupun di luar sidang anak. Pembimbing kemasyarakatan (PK)
Adapun petugas kemasyarakatan memang bertugas membantu penyidik,
terdiri dari: penuntut umum dan hakim dalam perkara
anak nakal serta membimbing, membantu
1) Pembimbing Kemasyarakatan dari
dan mengawasi anak yang dijatuhi pidana
Departemen Kehakiman
bersyarat.
2) Pekerja Sosial dari Departemen
Sosial Dalam Kitab Undang-Undang
3) Pekerja Sosial sukarela dari Hukum Acara Pidana dikenal memiliki
Organisasi Sosial Kemasyarakatan. dua macam penyidik yakni Pejabat Polisi
(Hafrida: 2016). Negara Republik Indonesia dan Pejabat
Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi
Supaya penyidikan juga berjalan
wewenang khusus oleh undang-undang
dengan lancar maka penyidik dari Polres
(PPNS). Dalam hal perkara pidana yang
Payakumbuh juga perlu meningkatkan
dilakukan oleh anak-anak pada umumnya
hubungan kerja sama dengan BAPAS
ketentuan yang dilanggar adalah peraturan
agar penelitian dan hasil penelitian
pidana yang diatur dalam Kitab Undang-
terhadap anak dapat diselesaikan dengan
Undang Hukum Pidana (KUHP), maka
segera.
penyidikannya dilakukan oleh penyidik
Sehingga Hasil penelitian tersebut umum dalam hal ini adalah penyidik
dapat diselesaikan dengan segera sebelum Polri. Penyidikan terhadap perkara pidana

LPPM STIH Putri Maharaja Payakumbuh - 288


Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 5, No 2, Maret 2020

yang pelakunya anak-anak dilakukan oleh SIMPULAN


Pejabat Polri. (Afrida, 2016). Dari hasil penelitian yang telah
Meskipun penyidiknya adalah dilakukan maka dapat disimpulkan
penyidik polri, akan tetapi tidak semua sebagai berikut yaitu pelaksanaan
penyidik Polri dapat melakukan penyidikan terhadap anak yang terlibat
penyidikan terhadap perkara pidana yang dalam transaksi Narkotika di wilayah
dilakukan oleh anak-anak. Dalam hukum Polres Payakumbuh yang
Undang-Undang Pengadilan Anak dikenal dilakukan oleh penyidik pada dasarnya
adanya penyidik anak, sehingga penyidik sudah sesuai dengan KUHAP dan
inilah yang berwenang melakukan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012
penyidikan. Adapun syarat khusus selaku tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
penyidik untuk dapat melaksanakan yang berlaku walaupun dalam
penyidikan terhadap anak diatur dalam pelaksanaannya belum maksimal karena
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 adanya keterbatasan. Hak-hak yang
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak diberikan kepada tersangka anak ini pun
sebagai berikut: antara lain berupa hak dihindari dari
tindak kekerasan, didampingi penasehat
a. Telah berpengalaman sebagai
hukum dan pembimbing kemasyarakatan,
Penyidik
hak mengeluarkan pendapat, pandangan
b. Mempunyai minat, perhatian,
secara bebas, mendapat perawatan dan
dedikasi dan memahami masalah
kesejahteraan, dan hak diperlakukan
anak dan;
sama.
c. Telah mengikuti pelatihan tekhnis
tentang Peradilan Anak. (Helviza, I., Kendala-kendala yang timbul dalam
2016). penyidikan terhadap anak yang terlibat
dalam transaksi Narkotika di wilayah
Menjadi penyidik anak memang tidak
hukum Polres Payakumbuh antara lain
cukup hanya kepangkatan yang memadai
yaitu waktu untuk melakukan penahanan
tetapi juga dibutuhkan pengalaman tugas
terhadap anak sangat terbatas yaitu 7 hari
dalam melaksanakan penyidikan. Di
dan dapat diperpanjang 8 hari sehingga
samping itu yang tidak kalah pentingnya
penyidik harus ekstra cepat untuk bisa
adalah mengenai minat, perhatian,
menyelesaikan berkas perkaranya,
dedikasi dan pemahaman masalah anak,
harusnya melakukan pemeriksaan ke
akan mendorong penyidik anak dalam
laboratorium BPOM Padang yang harus
menimba pengetahuan tentang masalah
diantar dan dijemput oleh penyidik, harus
anak, sehingga dalam melaksanakan
menunggu hasil penelitian BAPAS
tugasnya penyidik akan memperhatikan
terhadap anak yang bersangkutan, dan
kepentingan anak. (Supriyadi, 2015).
belum adanya penyidik khusus anak.

289 - P-ISSN: 2355-4657. E-ISSN: 2580-1678


Ana Ramadhona: Pelaksanaan Penyidikan Terhadap Anak Yang Terlibat Dalam...

DAFTAR PUSTAKA Rangka Perlindungan Anak


Pecandu Narkoba. Jurnal Law
Nashriana, 2011, Perlindungan Hukum
Reform, Vol 13, (No.1), Hal.18-29;
Pidana Bagi Anak di Indonesia,
Rajawali Pers, Jakarta; Helviza, I, 2016, Kendala-Kendala Badan
Narkotika Nasional (BNN) Dalam
Marlina, 2009, Peradilan Pidana Anak di
Penanggulangan Penyalahgunaan
Indonesia, PT Refika Aditama,
Narkotika di Kota Banda Aceh,
Bandung;
Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Moch Faisal Salam, 2002, Peradilan Pendidikan Kewarganegaraan
HAM Di Indonesia, Pustaka, Unsiah, Vol.1, (No.1), Hal.129-143;
Bandung;
Hafrida, 2016, Kebijakan Hukum Pidana
Sudanto, A, 2017, Penerapan Hukum Terhadap Pengguna Narkotika
Pidana Narkotika di Indonesia. Sebagai Korban Bukan Pelaku
Jurnal Hukum ADIL, Vol.8, (No1), Tindak Pidana. Jurnal Hukum
Hal.137-161; Padjajaran, Vol.III, (No.1), Hal.173-
Eleanora, Fransiska N, 2011, Bahaya 191;
Penyalahgunaan narkoba serta Supriyadi, 2015, Penetapan Tindak
usaha pencegahan dan Pidana Sebagai Kejahatan dan
penanggulangannya. Jurnal Hukum, Pelanggaran Dalam Undang-
Vol XXV, (No.1), Hal.439-452. Undang Pidana Khusus. Jurnal
Utami, Ika R, 2014, Kebijakan Aplikasi Mimbar Hukum, Vol. XXVII,
Dalam Tindak Pidana Narkotika (No,3), Hal .390-402;
Yang Dilakukan Oleh Anak Di Rukmana, A. Indra, 2014. Perdagangan
Pengadilan Negeri Semarang. Narkotika dalam Perspektif Hukum
Jurnal Law Reform, Vol 9, (No.2), Pidana Internasional. Jurnal Ilmu
Hal. 98-109. Hukum Legal Opinion,
Hariyanto, Bayu P, 2018, Pencegahan Vol.2,(Vol.1), Hal.1-8;
Dan Pemberantasan Peredaran Dwiatmodjo, H. 2013, Pelaksanaan Dan
Narkoba Di Indonesia. Jurnal Pembinaan Narapidana Tindak
Daulat Hukum, Vol.1, (No.1), Pidana Narkotika. Jurnal Hukum
Hal.201-210 Perspektif, Vol.XVIII, (No.2),
Zahra, A, 2017, Penerapan Asas Hal.64-72.
Ultimatum Remedium Dalam

LPPM STIH Putri Maharaja Payakumbuh - 290

You might also like