Professional Documents
Culture Documents
Abstract
One crime that often occurs in Indonesia is drug use. Protection of children in a national
society is a benchmark of the nation's civilization, so it must be pursued in accordance with the
abilities of the nation. The study was conducted by using an empirical juridical approach. The data
used are primary data obtained by interview and secondary data obtained through literature
studies. The results of the study are described as follows: As for the implementation of investigations
against children involved in narcotics transactions in the jurisdiction of Payakumbuh Police
conducted by investigators basically in accordance with the Criminal Procedural Code and Law
Number 11 Year 2012 Concerning the Criminal Justice System that applies even though in its
implementation it has not maximize due to some limitations. The rights granted to child as suspects
are also given in the form of rights avoided from acts of violence, accompanied by legal counsel and
social guidance, the right to express opinions, views freely, receive care and welfare, and the right
to be treated equally, Obstacles arising in investigations of children involved in Narcotics
transactions in the Payakumbuh Police jurisdiction, including the time to detain children is very
limited, namely seven days and can be extended eight days so that investigators must be extra fast to
be able to complete the case file, should conduct an examination at the BPOM Padang laboratory. It
must be also delivered and picked up by investigators and wait for the results of BAPAS research on
the child concerned, and the absence of special investigators for children.
Keywords: Implementation; Investigation; Children; Transactions; Narcotics.
Abstrak
Salah satu tindak pidana yang sering terjadi di indonesia adalah Narkotika. Perlindungan
terhadap anak pada suatu masyarakat bangsa, merupakan tolok ukur peradaban bangsa tersebut
karenanya wajib diusahakan sesuai dengan kemampuan nusa dan bangsa. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris. Data yang digunakan adalah data primer yang
diperoleh dengan wawancara serta data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Hasil
penelitian diuraikan sebagai berikut: adapun pelaksanaan penyidikan terhadap anak yang terlibat
dalam transaksi narkotika di wilayah hukum Polres Payakumbuh yang dilakukan oleh penyidik
pada dasarnya sudah sesuai dengan KUHAP dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak yang berlaku walaupun dalam pelaksanaannya belum maksimal
karena adanya keterbatasan. Hak-hak yang diberikan kepada tersangka anak ini pun diberikan
berupa hak dihindari dari tindak kekerasan, didampingi penasehat hukum dan pembimbing
kemasyarakatan, hak mengeluarkan pendapat, pandangan secara bebas, mendapat perawatan dan
kesejahteraan, dan hak diperlakukan sama, Kendala-kendala yang timbul dalam penyidikan
terhadap anak yang terlibat dalam transaksi Narkotika di wilayah hukum Polres Payakumbuh
antara lain yaitu waktu untuk melakukan penahanan terhadap anak sangat terbatas yaitu 7 hari
dan dapat diperpanjang 8 hari sehingga penyidik harus ekstra cepat untuk bisa menyelesaikan
berkas perkaranya, harusnya melakukan pemeriksaan ke laboratorium BPOM Padang yang harus
diantar dan dijemput oleh penyidik, harus menunggu hasil penelitian BAPAS terhadap anak yang
bersangkutan, dan belum adanya penyidik khusus anak.
Kata Kunci : Pelaksanaan; Penyidikan; Anak; Transaksi; Narkotika.
Naskah diterima: 15 Februari 2020, direvisi: 19 Maret 2020, disetujui untuk terbit: 26 Maret 2019
Doi: 10.3376/jch.v5i2.230
275
Ana Ramadhona: Pelaksanaan Penyidikan Terhadap Anak Yang Terlibat Dalam...
hak asasi anak serta berbagai kepentingan akhirnya menempatkan terpidana anak
yang berhubungan dengan kesejahteraan berada dalam lembaga pemasyarakatan
anak. Jadi masalah perlindungan hukum yang meninggalkan trauma dan implikasi
bagi anak mencakup ruang lingkup yang negatif terhadap anak. (Rukmana, A.
sangat luas. (Moch Faisal Salam, 2002) Indra, 2014)
Perlindungan terhadap anak pada Melihat kenyataan inilah fungsi dan
suatu masyarakat bangsa, merupakan peran kepolisian dalam kedudukannya
tolak ukur peradaban bangsa tersebut sebagai aparat yang berwenang
karenanya wajib diusahakan sesuai melakukan penyelidikan dan penyidikan
dengan kemampuan nusa dan bangsa. dituntut untuk menjalankan tugas dan
Upaya-upaya perlindungan anak harus di kewajibannya seperti yang telah
mulai sedini mungkin, agar kelak dapat ditentukan dalam Undang-Undang Nomor
berpartisipasi secara optimal bagi 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
pembangunan bangsa dan negara. Maka Republik Indonesia.
diperlukan pembinaan secara terus- Dalam rangka melaksanakan
menerus terhadap anak demi tugasnya sebagai gerbang utama proses
kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan peradilan pidana, penyidik polisi
perkembangan fisik, mental serta menanggung beban yang tidak ringan.
perlindungan dari segala kemungkinan Penyidik polisi harus benar-benar menjadi
yang akan membahayakan mereka dan penyidik yang baik, dan juga penilaian
bangsa di masa depan. yang baik. Penyidik polisi harus
Secara hukum Negara Indonesia telah melakukan penyaringan-penyaringan
memberikan perlindungan kepada anak terhadap arus perkara yang masuk. Pada
melalui berbagai peraturan perundang- dasarnya, tidak semua perkara pidana
undangan diantaranya Undang-Undang yang masuk dan diterima oleh penyidik
Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem polisi diteruskan ke tahapan peradilan
Peradilan Pidana Anak dan Undang- selanjutnya. Penyidik polisi diberi
Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang kewenangan kebijakan diskresi untuk
Perlindungan Anak. Akan tetapi dalam melanjutkan atau tidak perkara pidana ke
pelaksanaannya sistem peradilan pidana tahap selanjutnya. Peran penyidik polisi
anak di Indonesia masih sering dijumpai dalam penegakan hukum pidana terhadap
penanganan terhadap anak pelaku anak telah diatur dalam Undang-Undang
perbuatan pidana tidak disertai dengan Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem
perlindungan hukum, pembinaan yang Peradilan Pidana Anak. (H Dwiatmodjo,
baik dan jaminan pelaksanaan akan hak- 2013)
hak anak. Persoalan yang ada di antaranya Penyidik sangat berperan dalam
dilakukan penahanan terhadap anak, proses penyidikan perkara pidana anak
proses peradilan yang panjang mulai dari yaitu dengan melakukan tindakan
penyidikan, penuntutan, pengadilan yang penyelidikan dan penyidikan, hal ini
sangat penting dilakukan oleh kepolisian Berhadapan dengan Hukum yang mana
karena bertujuan untuk melindungi hak tanpa hak atau melawan hukum menjual,
seorang yang diduga sebagai pelaku membeli, menjadi perantara dalam jual
tindak pidana. Maka harus ada bukti beli, menerima atau menyerahkan
permulaan yang cukup untuk melakukan Narkotika Gol I bukan tanaman jenis
penangkapan. Penyidikan sebagai sabu. AB tertangkap pada hari Minggu
rangkaian dari proses penyelidikan, tanggal 18 Februari 2018. Kedua yaitu
bermaksud untuk menemukan titik terang kasus atas nama Ilh, jenis kelamin laki-
siapa pelaku atau tersangkanya. laki, yang pada saat tertangkap berumur
“Penyidikan adalah serangkaian tindakan 16 (enam belas) tahun, diperiksa sebagai
penyidik dalam hal dan menurut cara Anak Berhadapan dengan Hukum yang
yang diatur dalam Kitab Undang-Undang mana tanpa hak atau melawan hukum
Hukum Acara Pidana (KUHAP) untuk menawarkan untuk dijual, menjual,
mencari serta mengumpulkan bukti yang membeli, menjadi perantara dalam jual
dengan bukti itu membuat terang tindak beli, menukar atau menyerahkan
pidana yang terjadi guna menemukan Narkotika Gol I dalam bentuk tanaman
tersangkanya”. jenis Ganja. Ilh tertangkap pada hari
Senin tanggal 20 Agustus 2018 di
Secara nasional Komisi Perlindungan
Kecamatan Luak Kabupaten Lima Puluh
Anak Indonesia (KPAI) menemukan
Kota.
adanya peningkatan keterlibatan anak
dalam peredaran gelap Narkotika. Anak Mengingat semakin banyaknya anak-
semakin sering ditemukan menjadi kurir anak yang terlibat dalam penyalahgunaan
hingga korban penyalahgunaan narkoba. narkoba dengan ciri dan sifat yang khas
Total ada 7 (tujuh) juta anak yang berusia pada anak dan demi perlindungan
maksimal 18 (delapan belas) tahun terhadap anak, maka proses peradilan
tercatat 5.9 juta terpapar sebagai pecandu perkara yang melibatkan anak harus
narkoba, 27 persen diantaranya anak-anak dilakukan oleh pejabat khusus yang
yakni 1,6 juta anak sebagai pengedar. memahami masalah anak.
Khusus untuk Polres Payakumbuh telah
METODE PENELITIAN
menangani beberapa kasus yang berkaitan
Pendekatan yang di gunakan dalam
dengan anak sebagai pelaku tindak pidana
penelitian ini adalah pendekatan Yuridis
yang berkaitan dengan kasus Narkotika.
Empiris, pendekatan Yuridis (Hukum
Sepanjang tahun 2018 sampai dengan
dilihat sebagai Norma atau das solen)
tahun 2019 tercatat ada 2 (dua) kasus
karena dalam membahas permasalahan
yang melibatkan anak sebagai pelaku
penelitian ini menggunakan bahan-bahan
tindak pidana yaitu antara lain pertama
hukum tertulis, kemudian bahan hukum
kasus atas nama AB, jenis kelamin laki-
primer dan bahan hukum sekunder,
laki yang pada saat tertangkap berumur 17
pendekatan empiris (Hukum sebagai
tahun, diperiksa sebagai Anak
kenyataan social, cultural atau das sein),
karena dalam penelitian ini menggunakan dengan cara upaya paksa (pemanggilan,
data premier yang diperoleh dari penangkapan, penahanan, penggeledahan,
lapangan. dan penyitaan) dan kemudian ada
pemeriksaan terhadap saksi, saksi ahli dan
Jadi, Pendekatan Yuridis empiris
terhadap tersangka. Keempat akhir dari
dalam penelitian ini maksudnya adalah
proses penyidikan tersebut yaitu
bahwa dalam menganalisis permasalahan
penyusunan berkas perkara, pemberkasan
dilakukan dengan cara memadukan
dan penyerahan berkas perkara tersebut
bahan-bahan hukum (yang merupakan
ke Kejaksaan Negeri yaitu kepada Jaksa
data sekunder) dengan data premier yang
Penuntut Umum.
diperoleh dari lapangan yaitu
Pelaksanaan Penyidikan Terhadap Anak Tapi dalam proses penyidikan
Yang Terlibat Transaksi Narkotika Di terhadap tindak pidana Narkotika yang
Wilayah Hukum Polres Payakumbuh. dilakukan oleh anak, proses yang berbeda
adalah hanya pada perlakuan terhadap
HASIL DAN PEMBAHASAN
tersangka dan pada penahanan tersangka
1. Pelaksanaan Penyidikan Terhadap
anak saja, yaitu dipisahkan dengan tempat
Anak Yang Terlibat Dalam
penahanan untuk orang dewasa.
Transaksi Narkotika Di Wilayah
Ketentuan ini sesuai dengan Undang-
Hukum Polres Payakumbuh
undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Kepolisian Resor Payakumbuh
Sistem Peradilan Pidana Anak
sebagai salah satu bagian dari Kepolisian
(UUSPPA). Kesesuaian pihak yang
Republik Indonesia, dalam perannya
berwajib dalam melakukan penyelidikan
untuk menegakkan hukum pidana tidak
terhadap anak tersebut pada dasarnya
pernah berhenti bersinggungan langsung
sudah sesuai dengan KUHAP dan
dengan kehidupan masyarakat. Salah satu
Undang-undang Sistem Peradilan Pidana
bagian yang tidak pernah lepas dari
Anak yang berlaku. Selain itu penyidik
kehidupan masyarakat tersebut dari
pun memberikan perlindungan hukum
Kepolisian Resor Payakumbuh adalah
berupa pemberian hak kepada tersangka
Unit Satresnarkoba (Satuan Reserse
anak yang ditentukan dalam Undang-
Narkoba) Kepolisian Resor Payakumbuh.
undang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Pelaksanaan penyidikan terhadap Hak-hak yang diberikan kepada tersangka
orang yang terlibat dalam transaksi anak ini yaitu hak dihindari dari tindak
Narkotika, tahapan yang dilakukan antara kekerasan, didampingi penasehat hukum
lain pertama dimulai dari sumber tindakan dan pembimbing kemasyarakatan, hak
(laporan aduan, tertangkap tangan atau dianggap tidak bersalah selama dalam
diketahui langsung oleh petugas). Kedua proses peradilan, hak tidak dirampas
dilakukan penyelidikan dengan cara kemerdekaannya, hak mengeluarkan
penganan TKP, interview, observasi dan pendapat, pandangan secara bebas,
surveilance. Ketiga dilakukan penyidikan
yang berkonflik hukum tersebut yakni penyidik terhadap kasus narkotika yang
penahanan oleh Penyidik paling lama 7 melibatkan anak juga mendapatkan
(tujuh) hari dan dapat diperpanjang oleh kendala-kendala dalam pelaksanaan
Penuntut Umum selama 8 (delapan) hari, penyidikannya.
sedangkan terhadap terdakwa dewasa 20 Adapun kendala-kendala yang
(dua puluh) hari dengan perpanjangan 40 ditemui penyidik dalam menjalankan
(empat puluh) hari. proses penyidikan terhadap anak yang
Penyidik di Polres Payakumbuh terlibat dalam transaksi narkotika di
khususnya bagian Satuan Reserse wilayah hukum Polres Payakumbuh
Narkoba (Satresnarkoba) Polres berdasarkan hasil wawancara dengan
Payakumbuh sudah berusaha semaksimal bapak Brigadir Refki Saputra S.IP antara
mungkin agar pelaksanaan penyidikan lain :
terhadap anak yang terlibat dalam 1. Pelaksanaan penahanan terhadap anak
transaksi Narkoba ini sesuai dengan menurut Undang-undang tentang
aturan yang ditetapkan dalam KUHAP Sistem Peradilan Anak pasal 33 ayat 1
dan Undang-Undang tentang Sistem dan 2 menyatakan bahwa penahanan
Peradilan Pidana Anak, walaupun masih hanya dapat dilakukan selama 7 (tujuh)
ada kendala-kendala dalam hari dan perpanjangan penahanan
pelaksanaannya seperti waktu yang selama 8 (delapan) hari sehingga jika
terbatas, lamanya proses di laboratorium, dijumlahkan hanya 15 hari kerja.
menunggu hasil penelitian dari pihak Dengan waktu yang sangat terbatas
BAPAS, dan belum tersedianya penyidik tersebut penyidik diharuskan bekerja
khusus anak. ekstra cepat untuk menyelesaikan
2. Kendala Dalam Penyidikan berkas perkaranya supaya tidak
Terhadap Anak Yang Terlibat melebihi waktu yang telah ditentukan.
Dalam Transaksi Narkotika Di 2. Pemeriksaan laboratorium di BPOM
Wilayah Hukum Polres Padang.
Payakumbuh Untuk pemeriksaan ke laboratorium
Pelaksanaan proses penyidikan yang penyidik yang harus mengantar
dilakukan oleh penyidik apalagi kasus langsung ke BPOM Padang dan
tersebut berkaitan dengan tindak pidana kemudian penyidik lagi yang harus
yang dilakukan oleh anak tidak selamanya mengambil hasil laboratorium tersebut
dapat berjalan dengan baik, karena ke Padang. Untuk cek Laboratorium
terkadang penyidik dalam melakukan ini diperlukan waktu lebih kurang 10
proses penyidikan terhadap anak sebagai (sepuluh) hari kerja.
pelaku sering kali mendapatkan kendala- 3. Lamanya penelitian dari Badan
kendala dalam proses pelaksanaannya. Pemasyarakatan (BAPAS) dalam hal
Begitu juga halnya yang terjadi dalam ini BAPAS Biaro.
pelaksanaan penyidikan yang dilakukan
beserta dengan barang buktinya kepada apabila perlu juga dapat meminta
penyidik. Penangkapan itu dilakukan pertimbangan atau saran dari ahli
paling lama satu hari (1x24 jam) oleh pendidikan, ahli kesehatan jiwa, ahli
polri. Anak wajib ditempatkan dalam agama, atau petugas kemasyarakatan
ruang pelayanan khusus anak, lainnya. Balai Pemasyarakatan (BAPAS)
penangkapan anak wajib dilakukan secara merupakan pranata yang sangat penting di
manusiawi dengan memperhatikan dalam peradilan pidana anak namun
kebutuhan sesuai dengan umurnya. keberadaannya kurang mendapat
Pejabat yang melakukan penangkapan perhatian seolah-olah peranan yang
wajib memberitahukan kepada Anak dan banyak tampil dalam penanganan anak
orang tua/Wali mengenai hak yang melakukan kejahatan itu hanyalah
memperoleh bantuan hukum. penyidik, jaksa, hakim dan petugas
pemasyarakatan. (Helviza. 2016).
Berdasarkan ketentuan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Keterlibatan BAPAS di mulai sejak
Sistem Peradilan Pidana Anak diketahui anak dalam tahap penyidikan. Badan
penahanan anak pada tahap penyidikan Pemasyarakatan (BAPAS) dalam
hanya selama 7 (tujuh) hari. Jangka waktu melakukan penelitian terhadap anak
penahanan dapat diperpanjang lagi untuk sebagai pelaku tindak pidana bertugas
paling lama 8 (delapan) hari. Singkatnya membantu memperlancar tugas penyidik,
masa penahanan ini membuat penyidik penuntut umum, dan hakim dalam perkara
harus bekerja secara ekstra cepat untuk anak nakal, baik di dalam maupun di luar
menyelesaikan berkas perkaranya. sidang anak. Adapun petugas
kemasyarakatan terdiri dari:
Untuk pemeriksaan ke laboratorium
penyidik sendiri yang harus mengantar a. Pembimbing Kemasyarakatan dari
langsung ke BPOM padang dan kemudian Departemen Kehakiman,
penyidik lagi yang harus mengambil hasil b. Pekerja Sosial dari Departemen
laboratorium tersebut ke Padang. Untuk Sosial
cek Laboratorium ini waktu yang c. Pekerja Sosial sukarela dari
diperlukan lebih kurang 10 (sepuluh) hari Organisasi Sosial Kemasyarakatan.
kerja. Dalam melakukan penyidikan
Dalam melakukan penyidikan para terhadap tindak pidana Narkotika yang
penyidik meminta kepada Badan dilakukan oleh anak akan memakan
Pemasyarakatan untuk melakukan waktu yang cukup lama dikarenakan
penelitian terhadap anak tersebut sebagai menunggu hasil penelitian dari Badan
pelaku. Sesuai dengan yang diamanatkan Pemasyarakatan (BAPAS), sementara
dalam Undang-Undang, dalam melakukan waktu penahanan terhadap anak sebagai
penyidikan terhadap anak nakal, penyidik pelaku sangat terbatas. Berdasarkan hasil
wajib meminta pertimbangan atau saran wawancara dengan Randi Hermawan S.H
dari Pembimbing Kemasyarakatan, dan selaku penyidik di Polres Payakumbuh,