You are on page 1of 8

ARTIKEL

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PERLINDUNGAN ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM
DI LAPAS KABUPATEN KLATEN
Oleh:
Puji Astutik1),Dewi Rostyaningsih2), Ari Subowo3)

Jurusan Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik
Universitas Diponegoro
Jalan Profesor Haji Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Kotak Pos 12693
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465404
Laman: http//www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id
Email: puji.admpub@gmail.com

ABSTRACT
Children are nation seed thus children rights must be protected like children in
conflict with law. Problem usually faced by children in conflict with the law is a child
must be placed with adult prisoner. The purpose of this research is to get visible image
from realization of protection of children in conflict with the law at Klaten Region
Prison. Method used in this research is qualitative by using Mazmanian and Sabatier
theory.
The result of this research is that the implementation of policy of protection of
children in conflict with the law at Klaten Region Prison is not optimize yet because of
within implementation of policy of protection of children in conflict with the law at
Klaten Region Prison still face some problems like the lack of information access,
education and teaching.
Suggestion from the researcher is to review giving alternative assistance to
children in conflict with law who is late in signing up as kejar paket C participant.
Revering back cooperation agreement among prison and education institution in
relation with education service. Socializing about the existence of children in conflict
with law in IIb class prison so that assistance which is given do not have common
characteristic.
Keywords: The implementation of policies, Children protection, children in conflict
with the law
PENDAHULUAN anak, anak koban bencana maupun
anak yang mengalami kekerasan saja,
A. LATAR BELAKANG
tetapi terhadap anak yang berkonflik
Anak merupakan tunas bangsa dengan hukum juga. Di Indonesia
yang nantinya akan meneruskan cita- kasus anak berhadapan dengan hukum
cita bangsa sehingga sepantasnya hak- dari tahun ke tahun semakin meningkat
hak anak dilindungi. Masyarakat dan tidak jarang mereka divonis
internasional menaruh perhatian khusus hukuman kurungan (pencabutan
dalam perlindungan hak anak, kemerdekaan)
perhatian tersebut dituangkan dalam Tabel 1.2 Jumlah Anak Berkonflik
Konvensi Hak Anak (Convention on Dengan Hukum Dari Tahun 2009-2014
the Rights of the Child) yang memuat Anak Berkonflik Dengan Hukum
hak-hak dan prinsip umum hak anak. Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pemerintah Indonesia memberi
perhatian terhadap perlindungan anak Jumlah 1.258 730 1.851 1.494 1.670 2.879
dengan diundangkannya Undang- Sumber: komnaspa.go.id
undang nomor 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak. Dalam Undang- Meningkatnya jumlah anak di
undang nomor 23 tahun 2002 dalam lapas semakin diperparah
PHQGHILQLVLNDQ EDKZD ³$QDN DGDODK dengan jumlah Lapas anak di Indonesia
seseorang yang belum berusia 18 yang hanya 17 unit dari 33 provinsi
tahun, termasuk anak yang masih dengan jumlah kabupaten/kota di
GDODP NDQGXQJDQ´ 6HGDQJNDQ Indonesia kurang lebih 500 kab/kota.
perlindungan anak didefinisikan Fakta yang lebih mengagetkan, dari 17
sebagai segala kegiatan untuk unit lapas anak hanya 8 Lapas anak
menjamin dan melindungi anak dan yang berfungsi sebagai lapas anak
hak-hak anak agar dapat hidup, murni dan sisanya dihuni oleh tahanan
tumbuh, berkembang dan berpartisipasi dewasa. Bagi daerah yang tidak
secara optimal sesuai dengan harkat memiliki Lapas anak, anak-anak
dan martabat kemanusiaan serta terpaksa ditempatkan dan dicampur
mendapat perlindungan dari kekerasan dengan tahanan dewasa di lapas atau
dan diskriminas. rutan dewasa.
Kebijakan perlindungan anak Pencampuran ABH dengan
telah berjalan selama 13 tahun, dalam tahanan dewasa ini tidak sesua dengan
Undang-undang Perlindungan Anak
kurun waktu 13 tahun tersebut tidak
yang mengharuskan tahanan anak
hanya pemerintah pusat saja yang ditempatkan terpisah dengan tahanan
memberikan perhatiannya tetapi dewasa. Pada tahun 2012, dalam surat
pemerintah daerah ikut berperan dalam kabar online www.republika.co.id,
pelaksanaan perlindungan anak. terjadi kasus kekerasan pada anak di
Pemerintah daerah dan pemerintah lapas Tulungagung yang
pusat saling bekerja sama dalam mengakibatkan seorang anak
meninggal. Hisam Dayu Firmansyah
melaksanakan perlindungan anak dan
(15 tahun), tahanan anak yang berada
perlindungan anak yang diberikan tidak
hanya untuk anak jalanan, pekerja
di lapas Tulungagung tewas diduga B. TUJUAN
karena dianiaya. Untuk medapatkan gambaran
pelaksanaan perlindungan anak yang
Kabupaten Klaten yang berhadapan dengan hukum di Lapas
menyadari pentingnya anak sebagai kabupaten Klaten.
penerus bangsa ikut andil dalam
melaksanakan perlindungan anak. C. TEORI
Dalam pelaksanaan perlindungan
anak Kabupaten Klaten didukung Kebijakan Publik
peraturan daerah yaitu Peraturan
Daerah Kabupaten Klaten Nomor 9 Harrold Laswell dan Abraham
Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kaplan berpendapat bahwa kebijakan
Perlindungan Anak. Dalam publik hendaknya berisi tujuan, nilai-
melindungi hak anak berhadapan nilai dan praktika-praktika sosial yang
dengan hukum, pemerintah ada dalam masyarakar (Dikutip
Kabupaten Klaten menempatkan Dye.1981 dalam Subarsono, 2009). Ini
anak-anak yang berkonflik dengan berarti kebijakan publik tidak boleh
hukum di Lapas IIB Klaten. Lapas IIb bertentangan dengan nilai-nilai dan
Klaten tidak hanya ditempati oleh praktika-praktika sosial yang ada dalam
anak-anak saja tetapi orang dewasa masyarakat. Ketika kebijakan publik
juga ikut menghuni lapas IIb ini. berisi nilai-nilai yang bertentangan
Selain anak-anak yang dicampur dengan nilai-nilai yang hidup dalam
dengan penghuni dewasa ternyata masyarakat, maka kebijakan publik
jumlah penghuni dari lapas IIb Klaten tersebut akan mendapat resistensi
telah melebihi kapasitas sebagaimana ketika diimplementasikan.
yang dilansir dalam
Implementasi Kebijakan
smslap.ditjenpas.go.id pada Januari
2015 penghuni lapas IIb Klaten Indikator utama untuk mengukur
sebanyak 381 orang dari kapasitas kinerja implemetasi suatu kebijakan
yang mampu ditampung sebanyak dibedakan menjadi dua, yaitu: indikator
353 orang. output dan indikator outcome. Indikator
Simpulannya, permasalahan yang output digunakan untuk mengetahui
ada dalam upaya pemenuhan dan konsekuensi langsung yang dirasakan
perlindungan hak anak adalah: oleh kelompok sasaran sebagai akibat
adanya realisasi kegiatan, aktivitas,
1. Masih kurangnya sosialisasi
pendistribusian hibah, subsidi dan lain-
tentang perlindungan hak anak
lain yang dilaksanakan dalam
berhadapan dengan hukum
implementasi kebijakan. Menurut
2. Tidak semua propinsi memiliki Ripley dalam Purwanto dan
Lembaga Pemasyarakatan dan Sulistyastuti (2012: 106-110) indikator
Rutan anak dan sarana prasarana yang dapat digunakan dalam menilai
yang ada belum memadai sebagai kualitas policy output sebagai berikut:
tempat pembinaan dalam upaya a. Akses
pemenuhan dan perlindungan hak b. Cakupan,
anak. c. Frekuensi
d. Bias,
Sehingga masih banyak anak- e. Service delivery (ketepatan
anak yang belum mendaptkan layanan)
perlindungan. f. Akuntabilitas
g. Kesesuaian kebijakan atau alat pengukuran atau alat pengambilan
program dengan kebutuhan data langsung pada subjek sebagai
sumber informasi yang dicari. Data
Model implementasi yang sekunder atau data tangan kedua adalah
dikemukakan oleh Daniel A. data yang diperoleh dari pihak lain,
Mazmanian dan Paul A. Sabatier ada tidak langsung diperoleh oleh peneliti
tiga variabel yang mempengaruhi dari subjek penelitiannya. Data
implementasi, yaitu: sekunder biasanya berwujud data
1. Mudah tidaknya masalah dokumentasi atau data laporan yang
dikendalikan telah tersedia.
Teknik pengumpulan data
2. Kemampuan kebijakan Menggunakan wawancara, observasi,
menstrukturkan proses dan dokumentasi.
implementasi Kualitas data
Penelitian ini menggunakan teknik
3. Variabel luar undang-
pemeriksaan keabsahan data
undangyang mempengaruhi
berdasarkan teknik triangulasi dengan
implementasi
sumber yang berarti membandingkan
dan mengecekbalik derajat
D. METODE kepercayaan suatu informasi yang
Desain penelitian diperoleh melalui waktu dan alat yang
Berdasarkan jenis penelitian, penelitian berbeda dalam penelitian kualitatif
ini menggunakan metode penelitian Analisis data
dengan model penelitian deskriptif Menggunakan reduksi data, penyajian
kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu data selanjutnya kesimpulan
penelitian yang dimaksudkan untuk
menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal PEMBAHASAN
lain-lain yang yang sudah disebutkan, A. Proses Implementasi Kebijakan
yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk Perlindungan Anak Berhadapan
laporan penelitian. Dengan Hukum Di Lapas Kabupaten
Situs penelitian Klaten
Situs penelitian yaitu pada Lembaga 1. Akses
Permasyarakatan (Lapas) klas IIb Setiap kegiatan diberikan untuk
Kabupaten Klaten. memenuhi hak-hak anak seperti
Informan penelitian kebutuhan pendidikan, kesehatan
Informan penelitian ini adalah jasmani dan rohani dan kebutuhan
bagaimana pelaksanaan implementasi untuk menyampaikan pendapat
kebijakan perlindungan anak didukung dengan partisipasi dari
berhadapan dengan hukum di Lapas instansi diluar lapas serta kelompok
kabupaten Klaten dengan informan : luar yaitu Sahabat Kapas. Dalam
1. Kepala Bidang Lapas Kabupaten pelaksanaan implementasi
Klaten perlindungan anak di kriteria akses
2. Petugas Lapas Kabupaten Klaten masih menemui kendala seperti masih
3. Anak berhadapan dengan hukum. kurangnya dana untuk mendapatkan
Jenis data pendidikan, masih adanya masalah
Data penelitian digolongkan sebagai teknis yaitu dalam pelaksanaan kejar
data primer dan data sekunder. Data paket C.
primer atau data tangan pertama adalah 2. Cakupan
data yang diperoleh langsung dari Implementasi kebijakan perlindungan
subjek penelitian dengan mengenakan anak berhadapan dengan hukum
digunakan untuk melihat seberapa di Lapas Kabupaten Klaten sesuai
besar ABH yang telah mendapatkan dengan kebutuhan mereka atau tidak.
hak-haknya. Di lapas, pelayanan Tidak semua program yang ada di
pendidikan belum semua mencakup Lapas direspon positif oleh ABH
ABH, melihat dari latar pendidikan seperti pelayanan pendidikan formal
ABH yang membutuhakan kejar dan non formal. ABH lebih antusias
paket B serta bimbingan kerja. terhadap pelayanan pendidikan non
Bantuan yang diterima selama ini formal karena dirasa banyak
tidak ada bantuan khusus bagi ABH manfaatnya.
dikarenakan kondisi Lapas tidak
hanya ditempati oleh ABH tetapi juga B. Faktor-faktor yang
ada tahanan dewasa Mempengaruhi Implementasi
3. Frekuensi Kebijakan Perlindungan Anak di
Frekuensi dilihat melalui intensitas Lapas Kabupaten Klaten
kelompok sasaran dalam memperoleh
layanan kebijakan seperti layanan Faktor-faktor yang ditemukan di
kesehatan dan layanan pendidikan. lapangan tidak selamanya menjadi
Layanan kesehatan jasmani yang faktor penghambat ataupun faktor
diberikan oleh petugas lapas yaitu pendukung di setiap kriteria, masing-
pemenuhan hak makan, mengadakan masing faktor memiliki pengaruh yang
kegiatan olahraga. Selain itu untuk berbeda dalam kriteria pelaksanaan
menjaga kesehatan rohani para anak implementasi perlindungan anak
binaan lapas. Layanan pendidikan berhadapan dengan hukum. Berikut
formal dan non formal. Pada faktor-faktor yang pengaruh
pelaksanaannya kegiatan ini masih implementasi kebijakan perlindungan
belum terjadwal dengan pasti, anak berhadapan dengan hukum:
sehingga pada kriteria ini belum
sesuai pelaksanaannya 1. Tingkat kesulitan teknis menjadi
4. Akuntabilitas faktor penghambat dalam pelaksanaan
Akuntabilitas digunakan untuk implementasi kebijakan perlindungan
menilai tindakan para implementor anak berhadapan dengan hukum di
dalam menjalankan tugas mereka lapas kabupaten Klaten seperti dalam
dapat dipertanggungjawabkan atau permasalahan pengaturan jadwal
tidak. Masalah yang ada di lapas kegiatan yang tidak pasti serta syarat
Klaten adalah keberadaan ABH yang mengadakan kejar paket yang setiap
dicampur dengan tahanan dewasa dan kelasnya minimal ada 20 orang kejar
upaya yang dilakukan untuk paket B yang belum dapat
meminimalisasi masalah yang direalisasikan karena petugas lapas
diakibatkan dari bercampurnya belum memulai pendataan.
tahanan dewasa dengan anak adalah
2. Kejelasan Isi Kebijakan menjadi
memisahkan kamar antara ABH dan
faktor pendukung dilihat dari peraturan
dewasa dan bekerjasama dengan
yang makain kebawah makin spesifik
beberapa instansi pemerintah dan non
dan setia aspek diatus sesuai dengan
pemerintah sebagai upaya melindungi
norma yang ada di daerah
hak anak.
5. Kesesuaian Program dengan 3. Sumber pendanaan yang bersumber
Kebijakan dari dana kementrian menjadi faktor
Kriteria ini digunakan untuk melihat penghambat karena masih kurang
kebijakan atau program yang diterima cukup untuk membiayai program-
oleh anak berhadapan dengan hukum program terkait hak anak dan belum
ada alokasi dana untuk perlindungan Perlindungan Anak Berhadapan
anak berhadapan dengan hukum di Dengan Hukum Di Lapas Kabupaten
Lapas. Klaten
3. Tingkat komitmen aparat terhadap 1. Faktor pendukung implementasi
tujuan kebijakan menjadi faktor perlindungan anak berhadapan dengan
pendukung juga penghambat dalam hukum di Lapas kabupaten Klaten
pelaksanaan implementasi kebijakan adalah tingkat komitmen aparat
perlindungan anak berhadapan dengan terhadap tujuan kebijakan, keterpautan
hukum di lapas kabupaten Klaten. dan dukungan antar berbagai institusi
pelaksana, akses kelompok luar untuk
4. Keterpautan dan dukungan antar berpartisipasi
berbagai institusi pelaksana merupakan
faktor pendukung dalam implementasi 2. Faktor penghambat implementasi
kebijakan perlindungan anak perlindungan anak berhadapan dengan
berhadapan dengan hukum di lapas hukum di Lapas kabupaten Klaten
kabupaten Klaten. Adanya faktor ini adalah tingkat kesulitan teknis,
sangat berperan penting dalam kejelasan isi kebijakan, sumber
pemenuhan hak-hak anak yang ada di pendanaan, tingkat komitmen aparat
lapas. terhadap tujuan kebijakan.
5. Akses kelompok luar untuk B. REKOMENDASI
berpartisipasi dalam implementasi 1. Untuk mengatasi tingkat kesulitan
kebijakan faktor pendukung dalam teknis dalam pelayanan
implementasi kebijakan perlindungan pendidikan, pihak lapas
anak berhadapan dengan hukum di memberikan alternatif bantuan
lapas kabupaten Klaten. Adanya faktor kepada ABH yang telat
ini sangat berperan penting dalam mendaftarkan diri sebagai peserta
pemenuhan hak-hak anak yang ada di kejar paket. Meninjau kembali
lapas. perjanjian kerjasama antara lapas
dan dinas pendidikan terkait
PENUTUP dengan pelayanan pendidikan
A. SIMPULAN formal bagi ABH.
Proses implementasi perlindungan 2. Untuk mengatasi kekuranagn
anak berhadapan dengan hukum di sumber pendanaan, pihak lapas
Lapas Kabupaten Klaten dapat dilihat mensosialisasikan tentang
menggunakan beberapa kriteria yaitu keberadaan ABH di Lapas klas IIb
akses, cakupan, frekuensi, akuntabilitas sehingga bantuan yang diberikan
dan kesesuaian kebijakan atau program tidak bersifat umum. Menjalin
dengan kebutuhan. Berdasarkan kerjasama kepada perusahaan
analisis dan observasi di lapangan swasta untuk ikut serta dalam
implementasi kebijakan perlindungan membatum melindungi hak anak
anak berhadapan dengan hukum di berhadapan dengan hukum..
Lapas Kabupaten Klaten belum 3. Aparat di Lapas tetap semangat
diimplementasikan dengan baik. dalam menjaga dan melindungi
Karena masing terdapat kendala hak-hak anak yang berhadapan
dibeberapa aspek seperti akses, dengan hukum, mempertahanakn
cakupan dan frekuensi. kegiatan-kagiatan yang
mendapatkan respon psitif dari
Faktor yang Mempengarhi ABH seperti kegiatan membatik,
Implementasi Kebijakan menyablon dan menjahit yang
kelak akan dapat dikembangkan Adiguna, Imran. Penerapan Diversi
oleh ABH selepas keluar dari Terhadap Anak Yang
Lapas Berhadapan Dengan Hukum
Dalam Sistem Peradilan
DAFTAR PUSTAKA Pidana.Makasar. Dalam Jurnal.
Agustino, Leo Dasar-Dasar. Diunduh pada 21 September
2008.Kebijakan 2015 pukul 23.04
Publik.Bandung:Alvabeta Firdaus.2013.Implementasi Peradilan
Dunn,William N.2003.Pengantar anak berhadapan dengan hukum
Analisis Kebijakan pada tahap ajudivikasi yang
Publik.Yogyakarta :Gajah Mada berbasis HAM (sebuah Studi
University Press Kasus di Semarang Provinsi
Moleong,Lexy J.2002.Metode Jawa Tengah).Dalam Jurnal
Penelitian Kualitatif. Bandung HAM.Vol.04.No.01.Juli 2013
:PT.Remaja Rosdakary Wahyudhi,Dheny.2015.Perlindungan
Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Terhadap Anak Yang
Sulistyastuti.2012.implementasi Berhadapan Dengan Hukum
Kebijakan Publik:Konsep dan Melalui Pendekatan Restorative
Aplikasinya Di Justice.Jambi. Dalam Jurnal Ilmu
Indonesia.Yogyakarta: Gava Hukum. Diunduh pada 21
Media September 2015 pukul 22.53
Subarsono,AG.2009.Analisis Kasus Kekerasan Terhadap Anak Terus
Kebijakan Publik Meningkat. (2012). Dalam
:Konsep,Teori,dan Aplikasi. http://indonesia.ucanews.com/20
Yogyakarta:Pustaka Pelajar 12/10/17/kasus-kekerasan-
Sugiyono.2009.Metode Penelitian terhadap-anak-terus-meningkat/.
Kuantitatif Kualitatif Dan Diunduh pada 12 Desember 2013
R&D.Bandung: Alfabeta pukul 05.02
Suwitri,Sri.2011.Konsep Dasar Laporan Penelitian Pemenuhan dan
Kebijakan Perlindungan Hak Anak
Publik.Semarang:Badan Penerbit Berhadapan dengan Hukum
Universitas Diponegoro (ABH) di Lembaga
Syafeii,Inu Kencana.2006.Pengantar Pemasyarakatan Anak Wanita
Ilmu Administrasi Publik (Edisi dan Anak Pria Tangerang.
Revisi).Jakarta:Rineka Cipta Dalam
Wahab,Solichin Abdul.2002.Analisis http://www.komnasham.go.id/pro
Kebijaksanaan : Dari Formulasi fil-7/pengkajian-dan-
Ke Implementasi Kebijaksanaan penelitian/190-laporan-
Negara. Jakarta:bumi aksara penelitian-pemenuhan-dan-
Peraturan Daerah Kabupaten Klaten perlindungan-hak-anak-
Nomor 9 Tahun 2011 Tentang berhadapan-dengan-hukum-abh-
Pelaksana Perlindungan Anak di-lembaga-pemasyarakatan-
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 anak-wanita-dan-anak-pria-
Tentang Permasyarakatan tangerang. Diunduh pada 12
Undang-Undang Nomor 23 Tahun Desember 2013 pukul 05.53
2002 Tentang Perlindungan Anak Enam Departemen Sepakat Lindungi
Undang-Undang Nomor 11 Tahun Anak Berhadapan dengan
2012 Tentang Sistem Peradilan Hukum. (2009). Dalam
Pidana Anak http://www.republika.co.id/berita
/breaking-
news/nasional/09/12/16/96114- http://www.suarapembaruan.
enam-departemen-sepakat- com/home/komnas-anak-
lindungi-anak-berhadapan- catat-2792-kasus-
dengan-hukum. Diunduh pada 12 pelanggaran-hak-
Desember 2013 pukul 06.02 anak/45197. Diunduh pada
Komnas Anak Catat 2.792 Kasus 12 Desember 2013 pukul
Pelanggaran Hak Anak. 06.30
(2013). Dalam

You might also like