You are on page 1of 10

AHAYA 

MAKANAN  DAN  MINUMAN 


KHAMAR
.Oleh  :  A. Rahman Sayuti, S. Ag
Kepala Kantor Kemenag Kab. Muaro Jambi

‫ ونعوذ باهلل تعالى من شرور أنفسنا ومن سيئات‬،‫ نحمده ونستعينه ونستهديه‬،‫الحمد هلل‬
.ً‫ من يهده هللا فال مضل له ومن يضلل فلن تجد له وليا ً مرشدا‬،‫أعمالنا‬
‫ وأكرمنا بخير نبي‬،‫ خصنا بخير كتاب أنزل‬،‫وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له‬
‫ (اليوم أكملت لكم دينكم‬،‫ منهاج اإلسالم‬،‫ وأتم علينا النعمة بأعظم منهاج شرع‬،‫أرسل‬
‫ وأشهد أن سيدنا وإمامنا وأسوتنا وحبيبنا‬،)‫وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم اإلسالم دينا‬
‫ومعلمنا وقائد دربنا محمد بن عبدهللا أ ّدى األمانة وبلّغ الرسالة ونصح لألمة وجاهد في هللا‬
.‫حق جهاده وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها ال يزيغ عنها إال هالك‬
،‫فمن يطع هللا ورسوله فقد رشد ومن يعص هللا ورسوله فال يضر إال نفسه وال يضر هللا شيئا‬
‫ (من عمل صالحا ً فلنفسه ومن أساء فعليها وما‬،)‫(إن أحسنتم أحسنتم ألنفسكم وإن أسأتم فلها‬
،‫ وعلى آله وصحابته‬،‫ اللهم صل وسلم وبارك على هذا الرسول الكريم‬،)‫ربك بظالم للعبيد‬
‫ واحشرنا في زمرته مع الذين أنعمت عليهم من‬،‫وأحينا اللهم على سنته وأمتنا على ملته‬
،‫ أما بعد‬،‫النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا‬
Kaum muslimin jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah SWT.
Merupakan sebuah nikmat yang sangat besar, dimana pada siang hari ini
kita masih diberikan nikmat, baik iman, islam, jasmani dan rohani, sehingga
kita masih bisa melaksanakan shalat jum’at berjamaah.  Shalawat dan salam tak
lupa kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, nabi
yang sangat mencintai keluarga, sahabat dan umatnya. Nabi yang telah
memberikan kita petunjuk kearah yang benar, yang menerangi kehidupan,
sehingga kita dapat merasakan nikmatnya iman dan Islam.
Khatib ingin berwasiat khususnya kepada diri khatib dan umumnya
kepada jama’ah jum’at agar selalu meningkatkan takwa kepada Allah SWT,
yaitu dengan  selalu berusaha untuk mengikuti perintah-perintah-Nya menurut
batas maksimal kemampuan kita dan  berusaha  menjauhkan larangan-larangan-
Nya. Dan juga selalu merasakan bahwa Allah SWTselalu hadir bersama kita
kapan dan dimana pun kita berada.  Sebagaimana firman Allah SWT dalam al-
Qur’an surah al-Ali Imran ayat 102 :
.” َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموتُ ّن ِإالّ َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬
ّ ‫“يَآَأيُّهَا الّ ِذينَ َءا َمنُوا اتّقُوا هللاَ َح‬
“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dengan
sebenar-benar taqwa dan janganlah kamu mati terkecuali dalam keadaan
Muslim”. (QS. 3 Ali Imran : 102).
 Kaum muslimin jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah SWT.
            Ketika kita berbicara tentang pemerintahan, masyarakat, dan kondisi
sekarang ini, banyak para pemimpin yang lupa dengan janji-janji dan amanat
yang diberikan kepada mereka, yaitu untuk mensejahterakan dan mencerdaskan
rakyatnya, namun hanya mensejahterakan kelompok dan keluarganya saja dan
membiarkan rakyatnya hidup dibawah garis kemiskinan dan kebodohan.
Bukankan Allah SWT telah mengutus kepada kita seorang Rasul dan diturunkan
kepadaanya sebuah kitab dan diperintahkannya untuk menyampaikan ciri, dan
ajaran agama ini. Sungguh bahwa hanya risalah ini, yaitu risalah Islam benar-
benar penyelamat bagi manusia dan mengeluarkan mereka dari masa kegelapan
dan kejahiliyahan ke masa yang terang benderang, ke jalan Allah SWT yang
terpuji.  Sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur’an surah al-Hadid ayat 9
:
.”‫“هو الذي ينزل على عبده ءايات بينات ليخرجكم من الظلمات إلى النور‬
“Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang (Al-Qur’an) kepada hamba-
Nya (Muhammad) untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya”.
 Kaum muslimin jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah SWT.
Pada kesempatan khutbah jum’at ini khatib akan mengungkap tema
tentang “bahaya makanan dan minuman khamar”. topik ini sudah menjadi
perbincangan yang hangat, bahkan sampai menimbulkan demonstrasi. Sebabnya
tak lain adalah adanya pencabutan 9 perda larangan miras oleh Kementerian
Dalam Negeri, dengan dalih melanggar aturan yang lebih tinggi. Sebagai
pengingat kepada masyarakat dan juga pejabat termasuk Kementerian Dalam
Negeri, semoga pembahasan tentang bahaya makanan dan minuman khamar
melalui Khutbah Jum'at ini bermanfaat untuk mendorong kita semua kembali
kepada petunjuk Allah SWT.
  Kaum muslimin jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah SWT.
Akhir-akhir ini, mengemuka kembali pembahasan tentang makanan dan
minuman keras. Yang sebenarnya kita semua tahu bahwa makanan dan
minuman keras itu dilarang oleh Allah SWT. Namun kemudian masih saja ada
pihak yang mencoba melegalkannya dengan berbagai cara. Ketika larangan
Allah SWT itu diformalkan dengan peraturan, ada juga yang berupaya untuk
menjegal peraturan itu hingga kemudian menjadi dalih untuk
memperdagangkan dan mengkonsumsi atas anggapan legal secara hukum.
Patutlah kiranya kita kembali mengingat betapa Allah SWT telah secara
tegas melarang makanan dan minuman keras atau khamar. Larangan Allah
SWT tentang makanan dan minuman keras atau khamar ini dulunya memang
bertahap, tetapi setelah final hukumnya, hukum haram itu tak lagi berubah dan
tak ada satu kekuasaan pun yang berhak mengubahnya.

Ketika Nabi Muhammad SAW, diutus sebagai Rasul Allah SWT 14 abad
lampau, minum khamaratau arak merupakan kegemaran umum masyarakat
Arab. Syari’at Nabi Muhammad SAW, dalam rangka memberantas khamar ini
melalui tiga tahap, pertama, dikala Nabi Muhammad ditanya
tentang khamar beliau SAW menjawab, dalam khamar terdapat dosa besar,
meski ada pula manfaatnya. Sebab, mudharatnya (dosa) lebih besar dan tidak
seimbang dengan manfaatnya, sebagaimana. Allah SWT berfirman dalam surah
al-Baqarah ayat 219 :
‫س َوِإ ْث ُم ُه َما َأ ْكبَ ُر ِمنْ نَ ْف ِع ِه َما‬
ِ ‫س ِر قُ ْل فِي ِه َما ِإ ْث ٌم َكبِي ٌر َو َمنَافِ ُع لِلنَّا‬ ِ ‫سَألُونَ َك ع‬
ِ ‫َن ا ْل َخ ْم ِر َوا ْل َم ْي‬ ْ َ‫ي‬
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfa`atnya…”

          Kedua, tatkala mengadakan jamuan makan dan mengundang para


sahabat/rekanan. Abdurrahman bin Auf menghidangkan minuman khamar. Para
sahabat yang dulunya pemabuk sudah mulai menurunkan intensitas interaksinya
dengan khamar. Namun, sebagiannya belum lepas sama sekali. Hingga suatu
ketika ada sahabat yang mengimami Shalat, bacaannya keliru karena mabuk.
Tak lama kemudian turunlah ayat yang melarang menunaikan shalat dalam
keadaan masih mabuk. Sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur’an surah
al-Nisa’: 43 :

ُ ‫صاَل ةَ َوَأ ْنتُ ْم‬


َ‫س َكا َرى َحتَّى تَ ْعلَ ُموا َما تَقُولُون‬ َّ ‫يَا َأ ُّي َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اَل تَ ْق َربُوا ال‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (QS. An-
Nisa’ : 43)

Sampai di sini, frekuensi interaksi dengan minuman keras (khamar)


berkurang lagi. Lalu pada tahap terakhir Allah SWT menegaskan :

‫الش لَ َعلَّ ُك ْم‬ ٌ ‫اب َواَأْل ْزاَل ُم ِر ْج‬


َّ ‫س ِمنْ َع َم ِل‬ ُ ‫ص‬َ ‫س ُر َواَأْل ْن‬
ِ ‫اجتَنِبُوهُ ْييَا َأ ُّي َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا ِإنَّ َما ا ْل َخ ْم ُر َوا ْل َم ْي‬
ْ َ‫ان ف‬
ِ َ‫ط‬
َ‫تُ ْفلِ ُحون‬

“ Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,


(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan.(QS.Al-Maidah:90)

Sejak mengetahui ayat ini, seketika para sahabat menghentikan


berinteraksi dengan minuman keras. Mereka berhenti mabuk sama sekali.
Bahkan seketika membuang khamar yang masih mereka simpan ke jalan-jalan.
Sehingga digambarkan, sebagian jalan-jalan di Madinah saat itu “tergenang”
oleh khamar.

Rasulullah SAW bersabda tentang haramnya minuman keras (khamar) :


‫ات َو ُه َو‬ ُّ ‫ب الْ َخ ْم َر فِى‬
َ ‫الد ْنيَا فَ َم‬ ِ ِ
َ ‫ُك ُّل ُم ْسك ٍر َخ ْم ٌر َو ُك ُّل ُم ْسك ٍر َح َر ٌام َو َم ْن َش ِر‬
ِ ‫ي ْد ِمنها لَم يتب لَم ي ْشربها فِى‬
‫اآلخ َر ِة‬ َ ْ َ َ ْ ْ َُ ْ َ ُ ُ
“Setiap minuman yangmemabukkan adalah khamar dan setiap yang
memabukkan adalah haram. Barang siapa minum khamar di dunia lalu ia mati
dalam keadaan masih tetap meminumnya (kecanduan) dan tidak bertobat,
maka ia tidak akan dapat meminumnya di akhirat (disurga).(HR.Muslim)

          Maka dengan demikian, hendaklah kita kembali ingat bahwa perkara
haramnya minuman keras (khamar) telah demikian jelas dan tegas.
Kaum muslimin jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah SWT.
Jika haramnya makanan dan minuman keras sudah kita ketahui bersama,
ingatlah bahwa sesuatu yang diharamkan Allah SWT pasti mengandung
kemudharatan atau bahaya besar bagi manusia. Diantara bahaya minuman keras
adalah sebagai berikut :
1. Minuman keras (khamr) adalah induk kejahatan

َ ‫ين َي ْو ًما فَِإ ْن ةً َم‬


‫ات‬ ِ ‫ث ومن َش ِربها لَم ي ْقب ِل اللَّهُ ِم ْنهُ صالَةً َأرب‬
‫ع‬ ِ ‫ِئ‬
َ َْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ‫الْ َخ ْم ُر ُُّأم الْ َخبَا‬
ِ ‫ات ِميتةً ج‬
‫اهلِ َّي‬ ِِ ِ ِ
َ َ َ ‫َوه َى فى بَطْنه َم‬
“Khamr itu adalah induk keburukan (ummul khobaits) dan barangsiapa
meminumnya maka Allah tidak menerima sholatnya 40 hari. Maka apabila ia
mati sedang khamr itu ada di dalam perutnya maka ia mati dalam keadaan
bangkai jahiliyah. (HR At-Thabrani, Ad-Daraquthni dan lainnya, dihasankan
oleh Al-Albani)
Dari minuman keras, terutama ketika peminumnya mabuk, maka
hilanglah akalnya. Ia tak sadar bahwa kemaksiatan lain segera mengikuti.
Seperti berkata kotor, tindak kekerasan, pencurian, perkosaan dan lain-lain.

2. Efek buruk terhadap kesehatan


Seperti telah lazim diketahui, minuman keras sangat buruk bagi kesehatan
manusia. Minuman keras akan merusak syaraf karena mengandung zat aditif
yang jika dikonsumsi walaupun sedikit akan mengakibatkan kecanduan yang
luar biasa. Kerusakan syaraf ini berdampak pada melemahnya keseimbangan
tubuh dan berkurangnya kepekaan indra peraba. Minuman keras juga merusak
jantung. Dalam jangka pendek minuman keras membuat jantung berdegup lebih
cepat. Sebenarnya ini terjadi karena minuman keras atau minuman beralkohol
dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk sel-sel jantung. Minuman keras juga
merusak metabolisme tubuh. Menurut penelitian University of Maryland
Medical Center penggunaan alkohol bisa menyebabkan penyakit hati kronis,
seperti fatty liver yang bisa ditemui bahwa 90 persen penderitanya adalah
pengguna alkohol. Minuman keras juga bisa mengakibatkan gagal liver.

3. Minuman keras merusak kecerdasan


Sebagaimana minuman keras merusak syaraf, ia juga akan
mengakibatkan kecerdasan menurun, bahkan menurun signifikan. Jika pada saat
mabuk kesadaran dan akal hilang, penggunaan minuman keras dalam jangka
waktu yang lama mengakibatkan kecerdasan akal rusak meski dalam keadaan
sadar/tidak mabuk.
Semoga dalil haramnya minuman keras dan sebagian bahayanya
membuat kita tidak mengundang murka Allah SWT dengan menentang
aturannya untuk melegalkan minuman keras di negeri kita tercinta. Sebaliknya,
seharusnya kita membuat aturan-aturan yang efektif mencegah peredaran dan
konsumsi minuman keras, sejalan dengan petunjuk Allah SWT.

Kaum muslimin jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah SWT.


Salah satu jenis zat-zat yang dapat memabukkan adalah “
Narkotika“. Dewasa ini terdapat suatu zat yang memiliki daya pemabuk, jauh
lebih kuat dan dahsyat dari pada khamarpada zaman Nabi Muhammad SAW.
Zat sebangsa narkotika antara lain ganja, morfin, mariyuana, shabu-shabu,
ekstasi, putau, kokain, inex, dan pil koplo, yang buat mabuk penggunanya
malah terlena memakainya dan membuat penyakit Kangker alias Kantong
Kering pula. mending uangnya dipakai buat yang bermanfaat betul tidak???,
misalkan membeli makan dan berinfak kepada orang yang memerlukan
daripada melakukan kebiasaan syaithan dan kroni-kroninya yang tukang boros
ya kan!!?. Konon, benda haram itu dapat membawa manusia kepada alam tidak
sadar. Pengemar-pengemarnya menganggap hal ini sebagai alam kenikmatan.
Dalam keadaan mabuk, pecandu narkotika sengaja melukai tubuhnya dengan
benda tajam. Kemudian serbuk zat pemabuk ini ditaburkan ke dalam goresan
tersebut, sehingga betul-betul luka di atas luka. Dengan cara-cara itu, si pecandu
merasa lebih cepat mimpi indah bertemu dengan bidadari yang cantik jelita
padahal syetanlah yang berubah jadi bidadari tersebut dan kegirangan
melihatnya.
Kalau ketenangan seperti ini yang dicari, sungguh hal itu benar-benar
sangat tidak seimbang dengan mudharat dia akan ditanggungnya. Sebab, nikmat
sesaat harus dibayar mahal dengan derita sepanjang masa. Selain derita jasmani
dan rohani, si pecandu juga akan mengalami kerugian materi yang besar. Tim
ahli biokimia dari Amerika Serikat, baru-baru ini menemukan bukti terperinci,
bahwa ganja dan sejenisnya bisa mengakibatkan perubahan kimiawi pada otak.
Bahkan memungkinkan tumbuhnya penyakit tumor. Dijelaskan, ganja dapat
menimbulkan amotivational syndrome, seperti kehilangan semangat bekerja,
menurunnya daya kemauan bahkan malasnya belajar dan lain-lain sebagainya.
Pengakuan seorang pecandu, selain terbuai mimpi bertemu bidadari, ia juga
merasa laksana mendengar sesuatu yang menakjubkan dan berada di dunia
dongeng yang penuh kenikmatan. Penderita semacam itu sudah berada di
ambang pintu kubur.
Sementara penderita yang lain menuturkan, ia merasa tidak puas
menikmati narkotika hanya dengan menghisap asap. Oleh karena itu, ia
menyutikkan zat-zat tersebut ke dalam badan. Perbuatannya itu dimaksudkan
agar ia lebih cepat ke syurga. Makin hari dosis kian bertambah, semakin sukar
baginya untuk tidur pulas. Malah kalau suntikan tidak di dekatkan ke syarat
mata, ia mengaku matanya tidak bisa terpejam. Tapi apabila jarum sudah
sampai kemata, berarti ia sudah sampai ke gerbang kubur. Karena tidak
mungkin bisa tertolong lagi, alias mati/meninggal konyol.
Dosa manakah, minum-minuman yang memabukkan, berzina atau
membunuh. Itulah teka-teki sebagai inti khutbah Khalifah Ustman bin
Affan R.a seperti yang diriwayatkan oleh Az-Zuhriy, dalam Khutbah Ustman
itu mengigatkan umat Islam agar berhati-hati terhadap minuman khamar atau
arak (termasuk didalamnya yang diharamkan misalnya Narkotika serta
sejenisnya). Sebab minuman atau obat-obatan yang memabukkan itu sebagai
pangkal perbuatan keji dan sumber segala dosa. Dulu hidup seorang ahli ibadah
yang selalu tekun beribadah ke Masjid, lanjut Khutbah Khalifah Utsman, Suatu
hari lelaki yang sholeh itu berkenalan dengan seorang wanita cantik.
Karena sudah terjatuh hati, lelaki itu menurut saja ketika disuruh memilih
antara tiga permintaannya, tentang kemaksiatan. Pertama minum Khamar,
Kedua Berzina dan Ketiga membunuh Bayi. Mengira minum Khamar dosanya
lebih kecil daripada dua pilihan lain yang diajukkan wanita pujaan itu, lelaki
shaleh itu lalu memilih minum Khamar. Tetapi apa yang terjadi, dengan
minum Khamar yang memabukkan itu malah dia melanggar dua kejahatan lain.
Dalam keadaan mabuk dan lupa diri, lelaki itu menzinai pelacur itu dan
membunuh bayi disisinya.
Oleh sebab itu al-Allamah Syaikh Prof. DR. Shalih bin Fauzan bin
Abdullah al-Fauzan, MA. Hafidzhahulloh (Seorang Ulama terkemuka dari
Kerajaan Saudi Arabia, Anggota tetap di Lembaga Riset Ilmiyyah dan
fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah, beliau Syaikh juga Guru Besar Universitas
Imam Muhammad Ibnu Sa’ud Al-Islamiyyah, di Riyadh-Saudi Arabia)
berkata: “ Segala Puji Bagi Allah SWT Rabb semesta Alam dan Shalawat atas
Rasulullah SAW dan Keluarganya beserta para Sahabatnya dan pengikut
setianya yang membela ajarannya hingga akhir zaman, Karena itulah saudaraku
yang dicintai karena Allah SWT hindarilah Khamar/Miras serta Narkotika,
karena hal tersebut biang keladi segala kejahatan dan termasuk perbuatan dosa
yang dimurkai Allah SWT dan Rasulpun dan para Sahabatnya tidak
mencontohkan hal-hal yang membawa kemudharatan, ingatlah, Iman
dengan Khamar serta Narkotika tidak mungkin bersatu dalam tubuh manusia.
Salah satu diantaranya harus keluar dari perbuatan haram tersebut. Orang yang
mabuk mulutnya akan mengeluarkan kata-kata kufur begitupun dengan
Narkotika, dan jika menjadi kebiasaan sampai akhir hayatnya, ia akan kekal di
Neraka”.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun mengeluarkan fatwa-fatwanya
tentang bahaya al-kohol dan turunannya, sebagaimana yang tercantum dalam
fatwa MUI nomor 4 tahun 2003 yang berbunyi :
1.     Khamar adalah setiap yang memabukkan, baik minuman maupun yang lainnya.
Hukumnya haram.
2.     Minuman Yang termasuk dalam Kategori khamar adalah minuman yang
mengandung ethanol (C2H5OH) minimal 1 %.
3.     Minuman yang termasuk kategori khamar adalah najis.
4.     Minuman yang mengandung ethanol dibawah 1 % sebagai hasil fermentasi
yang direkayasa adalah haram atas dasar preventif, tapi tidak najis.
5.     Minuman yang dibuat dari air perasan tape dengan kandungan ethanol minimal
1 % termasuk kategori khamar.
6.     Tape tidak termasuk khamar.
7.     Ethanol yang merupakan senyawa murni yang bukan berasal dari industri
khamar adalah suci.
Kaum muslimin jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah SWT.
Meski dampak candu dan obat-obatan terlarang itu sudah bukan rahasia
umum, namun penggemarnya kian bertambah. Asap ganja menjalar kemana-
mana, bahkan hampir meliputi seluruh permukaan dan penjuru bumi. Kini
nyaris seluruh pemerintah dan Negara di dunia, berusaha memberantas miras.
Upaya pemberantas itu termasuk pada Pemerintahan Indonesia, terutama
kabupaten Muaro Jambi.
Masalah narkotika tampaknya merupakan wabah penyakit yang
umumnya menyerang remaja akibat pergaulan bebas dan kurangnya pantauan
orang tua dan lembaga pendidikannya. Mulanya anak-anak ini hendak mencoba
dan ingin menunjukkan bahwa dirinya berani melanggar adat kebiasaan
masyarakat serta peraturan yang dibikin pemerintah dengan menggunakan
Narkotika dan Miras, aneh bin ajaib betul anak-anak sekarang kurangnya
pendidikan agama dan hancurnya moralitasnya, oleh karena itu tanamkan didiri
anak-anak kita agama yang kokoh agar tidak terjerumus kedalam perbuatan
tersebut. Terkadang timbul keinsyafan, namun ternyata jalan sudah terlampau
jauh untuk surut kembali. Lantas dirinya dibiarkan hanyut oleh tipuan asap
ganja dan angin syurga. Biasa mereka tak lagi peduli dengan ekonomi dan
kesehatannya, tanpa mau peduli kutukan masyarakat dan intipan aparat hukum.
Oleh karenanya orang tersebut wajib didera 40 kali cambukan. Hal ini sesuai
dengan sabda Rasulullah SAW: “ Bahwasanya Nabi telah mendera orang yang
meminum-minuman keras dengan dua pelepah kurma, sebanyak empat puluh
kali cambukan “.(HR. Muslim).
Kenyataan menunjukkan, sebagian besar remaja yang terkena penyakit
madat di tanah air ialah putra jendral, kolongmerat dan cendekiawan bahkan
pejabat baik pusat maupun daerah. Kenapa jadi pemadat? Alasan mereka karena
frustasi dalam menghadapi masalah di keluarga. Oleh sebab itu, orang tua
mempunyai tanggung jawab besar dalam memerangi masalah tersebut. Suatu
hal yang sangat mengembirakan di Indonesia, yaitu timbulnya suatu
badan/organisasi masyarakat (ormas) yang bernama “ Gerakan Anti Madat “.
Gerakan ini bertujuan memberi penerangan tentang bahaya madat dan menanam
semangat tanggung jawab kepada remaja ke arah yang lebih baik. Dan semoga
saja Gerakan Anti Madat dapat berkerjasama dengan Aparat Hukum dan
Masyarakat memberantas Miras serta Narkotika di Negeri tercinta ini, agar
menjadi bangsa yang sehat dari Miras dan Narkotika, dan semoga saja berjalan
dengan lancar, kita Do’akan saja, agar negeri ini menjadi negeri yang baldatun
thoyyibatun wa robbun ghafur dapat tercapai.
Kaum muslimin jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah SWT.
Begitu pula bentuk makanan yang bahannya halal yang dicampur dengan
formalin, jika dalam penggunaannya menyebabkan kemudhararatan, hukumnya
menjadi haram. Namun tidak berlaku sebaliknya. Formalin. Cairan tak berwarna
dan berbau ini belakangan jadi gunjingan. Bahan yang sering digunakan untuk
mengawetkan aneka bahan makanan ini, adalah bahan berbahaya yang bersifat
karsinogenik.  

Tak hanya dari sisi kesehatan saja bahan ini diharamkan. Secara syariat, bahan
yang menyebabkan mudharat juga diharamkan. Formalin masuk dalam barisan
ini, jika pemakaiannya disalahgunakan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Amidhan menyatakan bahwa
penggunaan formalin untuk mengawetkan makanan hukumnya adalah haram.
Menurutnya, haramnya formalin dalam pengawetan makanan ini karena bisa
menyebabkan mudharat berupa penyakit yang berakibat pada kematian.
Menurutnya, ada tiga jenis makanan yang haram dikonsumsi, yaitu yang
memang haram (seperti daging babi dan daging dan penyembelihannya tanpa
menyebut nama Allah SWT), makanan yang mengandung najis, dan makanan
yang menyebabkan mudharat. Karena itulah, makanan yang mengandung
formalin masuk kategori haram karena bisa menimbulkan kemudharatan, seperti
penyakit dan juga kematian.
”Meskipun penyakit yang ditimbulkan formalin baru akan dirasakan dalam
jangka waktu panjang, namun karena menyebabkan kemudharatan, makanya
hukumnya jadi haram.”
Namun, meski haram untuk digunakan sebagai pengawet makanan,
formalin sendiri tidaklah haram. ”Sebagai zat kimia, selama tidak digunakan
untuk mengawetkan makanan, formalin tidak diharamkan,” katanya. Menurut
Amidhan, maraknya penggunaan formalin untuk makanan di masyarakat adalah
tanggung jawab pemerintah. Pasalnya, penggunaan formalin sudah berlangsung
sejak lama dan terus dibiarkan penggunaannya oleh pemerintah. ”Seharusnya
pemerintah melakukan kontrol penggunaan formalin dan
melarangpenggunaannya,”jelasnya.
MUI sendiri, belum berencana mengeluarkan fatwa khusus tentang hukum
haram penggunaan formalin dalam makanan. ”Sebenarnya tanpa harus
difatwakan secara khusus oleh MUI, makanan yang mengandung formalin
sudah haram karena mengundang kemudharatan,”katanya. Namun ia
menyatakan bahwa MUI siap jika diminta masyarakat untuk membuat fatwa
terkait penggunaan formalin untuk makanan ini.
Kaum muslimin jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah SWT.
Maraknya produksi dan penjualan minuman keras di negara kita sekarang
ini sudah sangat mengkhawatirkan. Hal ini sepertinya ingin mempertegas bahwa
bangsa kita sedang dalam proses menjadi sebuah bangsa yang teler. Ditambah
lagi dengan membanjirnya produk-produk luar negeri bahkan sedikit demi
sedikit mulai dijual bebas. Belum lagi masalah narkoba yang sulit ditanggulangi
juga menjadi masalah yang semakin bertambah tiap harinya. Korbannya tak
hanya orang dewasa tetapi juga pemuda dan bahkan anak-anak. Bahayanya?
banyak sekali. Dapatkah kita membayangkan apa yang akan dilakukan oleh
orang yang sudah kehilangan akal dan kontrol diri? Banyak hal tak terduga yang
akan dilakukannya tanpa beban sedikit pun. Mulai dari merusak rumah tangga
sendiri membunuh merampok menodong dan lain sebagainya. Otomatis
seseorang akan terhalang dari salat dan mengingat Allah SWT jika berada
dalam keadaan teler dan mabuk. Inilah yg memang diinginkan setan. Keyakinan
bodoh pengonsumsi miras bahwa stress bisa hilang beban pikiran bisa terbang
dengan minuman keras kadang dijadikan suatu alasan untuk membenarkan
perbuatannya. Belum lagi alasan-alasan lain yang dibuat-buat. Lebih
mengherankan lagi adalah apa yang melandasi pemerintah memberi izin merek
tertentu orang tertentu atau perusahaan tertentu untuk memproduksi mengimpor
dan menjual minuman keras. Apakah ada survei bahwa bangsa ini sedang
membutuhkan minuman keras? Atau mungkin mereka sendiri yg
membutuhkannya lalu melegalkannya untuk memenuhi selera mereka?
Semoga Allah SWT melindungi kita dari hal-hal yang dilarang-Nya,
sehingga kita terhindar dari bahaya makanan dan minuman yang
berbau khamar.Amin ya rabbal alamin.  
َ ‫ت َوال¯¯ ِّذ ْك ِر‬
‫ َوتَقَبَّل‬،‫الح ِكيْم‬ ِ ُ‫ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِى الق‬
ِ َ ‫ َونَفَ َعنِي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما ِف ْي ِه ِم ْن اآليا‬،‫رآن ال َك ِريْم‬ َ ‫با َ َر‬
ْ ‫ َو‬،‫ َأقُ¯¯وْ ُل قَ¯¯وْ لِي هَ ¯ َذا‬.‫الس ¯ ِم ْي ُع ال َعلِيْم‬
،‫أس ¯تَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظيْم لِي َولَ ُك ْم‬ َ ¯ُ‫¯ني َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَ ¯هُ ِإنَّهُ ه‬
َّ ‫¯و‬ ِّ ¯‫ِم‬
.‫ إنَّهُ هُ َو ال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم‬،ُ‫ فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه‬،‫َولِ َساِئ ِر الم ْسلِ ِم ْينَ َو الم ْسلِ َمات‬

ْ ‫ش ِر ْي َك لَهُ َوأ‬
َّ‫ ُم َح َّمدًا ع‬  َّ‫ش َه ُد أن‬ ْ ‫َأ‬ .‫سع ُْو َد بَِأ ْك َر ِم َم ْولُ ْو ٍد‬
َ َ‫ش َه ُد أنْ الإلهَ إالّ هللاُ َوحْ َدهُ ال‬ ُّ ‫ َو َك َّم َل ال‬.‫ب ا ْل َمقَ ِام األ ْعلَى‬
ِ ‫اح‬
ِ ‫ص‬ KHUTBAH KEDUA
َ ِ‫ب‬ ‫فَ اَألنَا َ َم‬

َ‫أن الَ إلَ¯هَ ِإالَّ هللا َوحْ¯ َدهُ ال‬ ْ ،‫ي لَ¯¯وْ الَ َأ ْن هَ¯دَانا َ هللا‬
ْ ‫أش¯هَ ُد‬ َ ‫ َو َما ُكنَّا لِنَ ْهتَ ِد‬،‫ال َح ْم ُد هللِ الَّ ِذي هَدَانا َ لِهَ َذا‬
‫وس¯لم َعلَى ُم َح َّم ٍد َوعَل َى آ ِل ُم َح َّمد َك َم¯¯ا‬
َ ِّ‫ص¯ل‬ َ ‫ اللَّهُ َّم‬،ُ‫أن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬ َّ ‫ َوأ ْشهَ ُد‬،ُ‫ك لَه‬ َ ‫َش ِر ْي‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪ .‬أ َّما بَ ْع ُد‪ ،‬فَيا َ ِعبَ¯¯ا َد‬ ‫َلى إ ْب َرا ِهيم َوعَلى آ ِل إب َرا ِهيم فِى ال َعالَ ِم ْينَ إنَّ َ‬ ‫صلَّيْتَ َو َسلَ ْمتَ ع َ‬ ‫َ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ق تقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ ت َّن ِإال َوأنت ْم ُم ْسلِ ُموْ نَ ‪.‬‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬
‫هللاِ‪ ،‬اِتقوْ ا هللا َ َح َّ‬
‫ص ¯ ِّل‬ ‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َس ¯لِّ ُموا ت َْس ¯لِ ْي ًما‪ .‬اللَّهُ َّم َ‬‫صلُّوْ نَ عَل َى النَّبِي يَاأيهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوا َ‬ ‫ِإ َّن هللا َ َو َمالِئكتَهُ يُ َ‬
‫ص ¯حْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس ¯ا ٍن ِإل َى يَ¯¯وْ ِم ال ¯دِّين‪ .‬اللَّهُ َّم‬ ‫َو َسلم َوبَارك َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّمد‪َ ،‬وع َ‬
‫َلى آلِ ِه َو َ‬
‫َلى‬‫ت‪ ،‬األحْ ي¯ا َ ُء ِم ْنهُ ْم َواأل ْم¯ َوات‪ .‬اللَّهُ َّم أ ِعنَّا ع َ‬ ‫ت‪َ ،‬والمْؤ ِمنِي ِْن َوالمْؤ ِمنَ¯ا ِ‬ ‫ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َوالم ْسلِ َما ِ‬
‫َلى‬ ‫أن ن َْش ¯ ُك َر نِ ْع َمتَ¯¯كَ الَّتِى أ ْن َع ْمتَ َعلَيْن ¯ا َ َوع َ‬ ‫ُس ¯ ِن ِعبَا َدتِ ¯كَ‪َ   .‬ربَّن ¯ا َ أوْ ِز ْعن ¯ا َ ْ‬‫ك َوح ْ‬ ‫¯ركَ َو ُش ¯ ْك ِر َ‬ ‫ِذ ْك¯ ِ‬
‫ك الصَّالِ ِح ْينَ ‪َ  .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَ¯¯ا َأنفُ َس ¯نَا‬ ‫ضاهُ‪َ ،‬وأ ْد ِخ ْلنا َ بِ َرحْ َمتِكَ فِى ِعبا َ ِد َ‬ ‫صالِحًا تَرْ َ‬ ‫أن نَ ْع َم َل َ‬ ‫َوالِ ِديْناَ‪َ ،‬و ْ‬
‫َوِإن لَّ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكون ََّن ِمنَ ْال َخا ِس ِرينَ ‪  .‬اَللَّهُ َّم َأصْ لِحْ لَنَا ِد ْينَنا َ الَّ ِذى هُ َو ِعصْ َمةُ َأ ْم ِرنَ¯¯ا‬
‫آخ َرتَنَا الَّتِى فِ ْيهَا َم َعا ُدنَا َواجْ َع ِل ْال َحيَاةَ ِزيَ¯¯ا َدةً لَنَ¯¯ا‬ ‫َوَأصْ لِحْ لَنَا ُد ْنيَانَ الَّتِى فِ ْيهَا َم َعا ُشنَا َوَأصْ لِحْ لَنَا ِ‬
‫اآلخ َر ِة َح َس¯¯نَةً‬ ‫فِى ُك ِّل َخي ٍْر َواجْ َع ِل ْال َموْ تَ َرا َحةً لَنَا ِم ْن ُك ِّل شرٍّ‪َ  .‬ربَّنا َ آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيا َ َح َسنَةً َوفِى ِ‬
‫اب النا َّ ِر‪.‬‬‫َوقِنا َ َع َذ َ‬

‫ان َوإيْت ¯ا َ ِء ِذي القُ¯¯رْ ب َى‪َ ،‬ويَ ْنه َى عَن الفَحْ َش ¯ا ِء َوالم ْن َك¯ ِ‬
‫¯ر‬ ‫إن هللاَ يَ¯¯أ ُم ُر بِال َع¯ ْد ِل َواإلحْ َس ¯ ِ‬ ‫ِعب ¯ا َ َد هللاِ‪َّ ،‬‬
‫اس¯ألُوْ هُ ِم ْن‬ ‫َوالبَ ْغي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ ‪ .‬اُ ْذ ُكرُوْ ا هللاَ يَ ْذ ُكرْ ُك ْم‪َ ،‬وا ْش ُكرُوهُ عَل َى نِ َع ِم ِه يَ ِ‬
‫¯ز ْد ُك ْم‪َ ،‬و ْ‬
‫صالَة!¯‬ ‫فَضْ لِ ِه يُ ْع ِط ُك ْم‪َ ،‬ولِ ِذ ْكر هللاِ أ ْكبَر‪َ ،‬وهللا ُيَ ْعلَ ُم َما تَصْ نَعُوْ نَ ‪ ،‬أقِ ْي ُموْ ا ال َّ‬

You might also like