Professional Documents
Culture Documents
Tata Naskah - Edited
Tata Naskah - Edited
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PARUNGPONTENG
Jln.Raya Parungponteng no.01 Tlp : (0265) 566 224
e-mail : pkmparpon@yahoo.co.id
Parungponteng-46185
TENTANG
Ditetapkan di : Parungponteng
Pada Tanggal : 24 Februari 2023
Kepala UPTD PUSKESMAS
PARUNGPONTENG
,
A. Persyaratan Pembuatan
Setiap naskah dinas harus merupakan intisari dari pemikiran yang
ringkas dan jelas sesuai dengan maksud dan tujuan dibuatnya naskah
dinas yang disusun secara sistematis. Dalam pembuatannya perlu
memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Ketelitian
Dalam membuat naskah dinas harus mencerminkan ketelitian dan
kecermatan, baik dalam bentuk, susunan, pengetikan, isi, struktur,
kaidah bahasa, dan penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan.
2. Kejelasan
Naskah dinas harus memperlihatkan kejelasan maksud dari materi
yang dimuat dalam naskah dinas.
3. Logis dan Singkat
Naskah dinas harus menggunakan bahasa Indonesia yang formal,
logis secara efektif, singkat, padat, dan lengkap sehingga mudah
dipahami bagi pihak yang menerima naskah dinas.
4. Pembakuan
Naskah dinas harus taat mengikuti aturan baku yang berlaku
sehingga dapat menjamin terciptanya arsip yang autentik dan
reliable.
D. Nomor Halaman
Nomor halaman naskah dinas ditulis dengan menggunakan nomor urut
angka Arab dan dicantumkan secara simetris di tengah atas dengan
membubuhkan tanda hubung (-) sebelum dan setelah nomor, kecuali
halaman pertama naskah dinas yang menggunakan kop naskah dinas tidak
perlu mencantumkan nomor halaman.
I. Tembusan
Tembusan surat menunjukan bahwa pihak tersebut perlu mengetahui isi
surat tersebut, tapi tidak semua penempatan tembusan disebelah kiri
bawah atau atas kiri, tergantung jenis naskah dinas.
J. Lampiran
Jika naskah memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran harus diberi
nomor urut dengan angka Arab. Nomor halaman lampiran merupakan
nomor lanjutan dari halaman sebelumnya.
2. Penggunaan Stempel
a. Pengertian Stempel
Stempel adalah alat untuk membuat rekaman tanda atau simbol
suatu instansi. Stempel digunakan untuk pengabsahan naskah
dinas. Pembubuhan stempel dilakukan pada bagian kiri tanda
tangan pejabat yang menandatangani naskah dinas. Stempel dinas
dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Stempel UPTD
Stempel UPTD berisi tulisan nama Perangkat Daerah Kabupaten
Tasikmalaya dengan pembatas tanda bintang dan nama UPTD
didalamnya. Pejabat yang berwenang menggunakan Stempel
UPTD adalah pejabat yang berwenang menandatangai naskah
dinas.
b. Penggunaan Stempel untuk Naskah Dinas Sangat Rahasia
Stempel yang digunakan untuk naskah dinas yang membutuhkan
tingkat pengamanan tinggi (naskah dinas sangat rahasia) sebaiknya
menggunakan stempel yang dicetak timbul (emboss) tanpa
menggunakan tinta dengan maksud untuk menghindari
penyalahgunaan pemakaian.
c. Kewenangan Pemegang Stempel
1) Pejabat yang berhak menyimpan stempel yaitu pejabat yang
membidangi urusan ketatausahaan
2) Penunjukan pejabat pemegang dan penyimpan stempel
ditetapkan dengan Surat Keputusan.
TENTANG
JUDUL KEPUTUSAN
Menimbang : a.
b.
c.
Mengingat : 1.
2.
3.
MEMUTUSKAN
Menetapka : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
n PARUNGPONTENG KABUPATEN TASIKMALAYA TENTANG.
JUDUL KEPUTUSAN
KESATU :
KEDUA :
KETIGA :
KEEMPAT :
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Kepala UPTD Puskesmas
Parungponteng,
v
2. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur adalah serangkaian instruksi tertulis
yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas
organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh
siapa dilakukan. SOP untuk penyelenggaraan pelayanan UKP dan UKM
Essensial harus mengacu ke Permenkes dan atau induk organisasi
profesi yang berlaku, sedangkan SOP untuk penyelenggaraan pelayanan
UKM non essensial berdasarkan kebutuhan masyarakat.
a. Format/Sistematika Penulisan
1) Kotak Heading SOP halaman pertama menggunakan Kop/ Kotak
Heading
Logo Pemda dan Logo puskesmas berwarna. Tanda tangan Kepala
Puskesmas di kolom tengah antara nama Puskesmas dan Nama
Kepala Puskesmas. Jenis Huruf : Calibri Body huruf capital /
non capital, ukuran Font : Judul 14 di bold, SOP 16 di bold,
Lainnya 12 tidak di bold. Spasi : 1,5. Ukuran tepi : Atas 1,5
bawah 1,5 kiri 1,5 kanan 1,5 (Fleksible, disesuaikan).
2) Kotak heading SOP halaman kedua, ketiga dan seterusnya dibuat
tanpa Kop/Heading
b. Komponen dan Isi SOP
1) Pengertian
Berisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan
salah pengertian/menimbulkan multi persepsi. Cara mengisi
Pengertian dalam SOP adalah sebagai berikut :
(“Judul SOP” + “adalah” + “referensi yang terkait dengan judul,
kalau tidak ada referensinya bisa menggunakan Difinisi
Operasional/DO ”.
2) Tujuan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik, dengan diawali
dengan kalimat aktif dengan komposisi kalimat antara lain:
a) Menetapkan acuan/pedoman/langkah-langkah dan
seterusnya.
b) Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dan seterusnya
c) Cara mengisi Tujuan dalam SOP adalah sebgai berikut :
(“Sebagai acuan penerapan langkah-langkah” + ”Judul SOP” +
“di UPTD Puskesmas Parungponteng”).
3) Kebijakan
Berisi kebijakan (SK) pimpinan / kepala FKTP yang memuat
dasar dibuatnya SOP tersebut.
4) Referensi
Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP,
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun
bentuk lain sebagai bahan pustaka, minimal 2 referensi.
5) Prosedur/langkah-langkah
Merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu. Prosedur
dalam SOP harus mengandung unsur PDCA (Plan, Do, Chek,
Action), minimal mengandung :
a) 2 unsur Plan/ 2 perencanaan, misal : Menetapkan waktu;
Alat / Orang
b) 3 unsur Do (yang dikerjakan, kalimat aktip), misal :
(1) Memonitoring;
(2) Mengevaluasi;
(3) Menganalisis hasil.
c) 1 unsur Chek, misal : Mengevaluasi Rencana Tindak Lanjut
d) 1 unsur Action (kegiatan yang implementatif), misal :
Memerintahkan
6) Diagram Alir/bagan alir (Flow Chart), bila diperlukan.
a) Diagram alir/bagan alir digunakan untuk memudahkan
dalam pemahaman langkah-langkah dalam SOP.
b) Diagram alir dalam SOP wajib digunakan untuk kegiatan
yang sudah dibakukan dalam pedoman antara lain
penyelenggaraan program dan penyelenggaraan
pelayanan/tindakan klinis. sedangkan untuk tindakan yang
berkaitan dengan fungsi manajemen tidak wajib dibuat.
c) Diagram alir disusun dalam SOP berdasarkan urutan
langkah-langkah proses kegiatan dan tidak boleh diacak.
d) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara
garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya ada
satu simbol balok .
LANGKAH KEGIATAN BENTUK SIMBOL
Awal kegiatan
Akhir Kegiatan
Simbol Keputusan
Penghubung
Dokumen
Arsip
1. Pengertian
2. Tujuan a.
3. Kebijakan
4. Referensi a.
5. Prosedur a.
6. Diagram Alir
7. Hal – hal yang perlu
diperhatikan
8. Dokumen Terkait
9. Unit Terkait
No. Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan
10. Rekaman Historis
No Dokumen :
DAFTAR No Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS H SAEPUL NUR CAHYADI
PARUNGPONTENG NIP.197408161994031003
No Langkah Prosedur Ya Tidak Tidak Berlaku
1
2
3
4
5
6
7
8
CR =......................
Parungponteng, .....................................
Pelaksana / Auditor,
.....................................
.....................................
4. Naskah Dinas Penugasan
a. Surat Perintah (SP)
Surat Perintah merupakan naskah dinas dari atasan yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan
pekerjaan tertentu diluar tugas dan fungsi. Susunan Surat Perintah :
1) Kepala
Bagian kepala SP terdiri dari:
a) Kop Naskah Dinas
b) kata SURAT PERINTAH, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris, dan
c) nomor, yang berada di bawah tulisan SP.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat perintah terdiri dari:
a) SP memuat dasar hukum sebagai landasan penetapan
surat tugas, dan
b) Diktum dimulai dengan frasa MEMERINTAHKAN, yang
ditulis dengan huruf kapital dicantumkan secara
simetris, diikuti kata Kepada di tepi kiri serta nama dan
jabatan pegawai yang mendapat perintah. Di bawah kata
Kepada ditulis kata Untuk disertai perintah-perintah
yang harus dilaksanakan.
3) Kaki
Bagian kaki SP terdiri dari:
a) tempat dan tanggal SP nama jabatan pejabat yang
menandatangani, yang ditulis dengan huruf awal kapital
pada setiap awal unsurnya, dan diakhiri dengan tanda
baca koma;
b) tanda tangan Kepala Puskesmas;
c) Penulisan nama Kepala UPTD menggunakan pangkat
dan Nomor Induk Pegawai (NIP);
d) Nama lengkap pejabat yang menandatangani SP, yang
ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal
unsurnya; dan
e) stempel jabatan/stempel dinas.
4) Distribusi dan Tembusan:
a) SP disampaikan kepada pihak yang mendapat perintah;
dan
b) Tembusan SP disampaikan kepada pejabat/ instansi
yang terkait.
5) Hal Yang Perlu Diperhatikan:
a) Jika perintah merupakan tugas kolektif, daftar pegawai
yang ditugasi dimasukkan ke dalam lampiran yang
terdiri dari: kolom nomor urut, nama, pangkat, Nomor
Induk Pegawai (NIP), jabatan, dan keterangan; dan
b) SP tidak berlaku lagi setelah tugas yang termuat selesai
dilaksanakan.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PARUNGPONTENG
Jln.Raya Parungponteng no.01 Tlp : (0265) 566 224
e-mail : pkmparpon@yahoo.co.id
Parungponteng-46185
SURAT PERINTAH
Nomor : 800/SP/0001/2022
Dasar .................................................................................................
.................................................................................................
Nama : .…………………………………………………..
Jabatan : .…………………………………………………..
MEMERINTAHKAN :
Pangkat/gol ..…………………………………………………..
NIP ..…………………………………………………..
Jabatan ..…………………………………………………..
2. Nama ..…………………………………………………..
Pangkat/gol ..…………………………………………………..
NIP ..…………………………………………………..
Jabatan ..…………………………………………………..
Untuk : .................................................................................................
Dite
:
Pad
Kepala UPTD
Puskesma
s
Parungponten
g
Saepul Nur
Cahyadi,
SKM, M.Si
NIP.
19740618
19940310
03
SURAT TUGAS
Nomor : 800/ST/0001/2022
Dasar .................................................................................................
.................................................................................................
MENUGASKAN :
Untuk : ..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
Dite
:
Pad
Kepala UPTD
Puskesma
s
Parungponten
g
Saepul Nur
Cahyadi,
SKM, M.Si
NIP.
19740618
19940310
03
Lembar Ke :
Kode No :
Nomor : 800/SPD/0001/2022
Dite
:
Pad
Kepala UPTD
Puskesmas
Parungponteng
Saepul Nur
Cahyadi,
SKM, M.Si
NIP.
197406181
994031003
SPPD No :
Berangkat dari :
(tempat kedudukan)
Pada Tanggal :
Ke :
NIP
Kepala :
II. Tiba di : Berangkat dari :
Pada Tanggal : Ke :
Pada Tanggal :
Kepala :
III. Tiba di : Berangkat dari :
Pada Tanggal : Ke :
Pada Tanggal :
Kepala :
Tiba kembali di :
Pada tanggal :
Telah diperiksa,
dengan
keterangan
bahwa
perjalanan
tersebut diatas
benar dilakukan
atas perintahnya
dan semata-
mata untuk
kepentingan
jabatan dalam
pukul yang
sesingkat-
singkatnya.
LEMBAR DISPOSISI
Sur
: Dite
:
Puk
:
No: No:
Tgl: Sifa
:
Sangat
Segera
Segera
Rahasia
Hal :
Diteruskan Dengan
Kepada Horm
Sdr : at
Hara
p:
…………… T
………
………
………
……… P
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
……… K
…
… K
…
…
…
…
…
…
…
…
…
………
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
Dan
Set
eru
sn
ya
Catat
:
Kepala UPTD
Puskesmas
Parungponteng
Saepul Nur
Cahyadi,
SKM, M.Si
NIP.
197406181
994031003
(FORMAT LEMBAR DISPOSISI)
5. Naskah Dinas Korespondensi Ekstern
a. Surat Dinas
Jenis naskah dinas korespondensi ekstern hanya ada satu macam,
yaitu surat dinas. Surat Dinas adalah naskah dinas pelaksanaan
tugas seorang pejabat dalam menyampaikan informasi kedinasan
kepada di luar instansi/organisasi yang bersangkutan. Susunan
Surat Dinas:
1) Kepala
Kepala Surat Dinas terdiri atas :
a) Kop naskah dinas;
b) Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun ( Dalam penanggalan
masehi dan Hijriyah);
c) Kepada Pejabat / Alamat yang dituju ; dan
d) Nomor, Sifat, Lampiran dan Hal diketik secara vertikal,
ditempatkan disebelah kiri atas;
2) Batang Tubuh
Isi Surat Dinas dirumuskan dalam bentuk uraian dan diawali
dengan basmalah dan salam pembuka dalam huruf arab dan
diakhiri dengan salam penutup.
3) Kaki
Bagian Kaki Surat Dinas terdiri atas :
a) Nama Jabatan ;
b) Tanda tangan Pejabat ;
c) Nama jelas ditambah Pangkat dan NIP bagi PNS ;
d) Stempel INSTANSI ;
e) Tembusan ( tanpa mencantumkan kata Arsip / Pertinggal).
4) Hal yang perlu diperhatikan
a) Kop surat dinas hanya digunakan pada halaman pertama;
b) Jika surat dinas disertai lampiran, pada kolom lampiran
dicantumkan jumlahnya; dan
c) Hal berisi pokok surat dinas sesingkat mungkin yang ditulis
dengan huruf awal kapital pada setiap unsurnya tanpa
diakhiri tanda baca.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PARUNGPONTENG
Jln.Raya Parungponteng no.01 Tlp : (0265) 566 224
e-mail : pkmparpon@yahoo.co.id
Parungponteng-46185
Tempat, Tanggal,
Bulan dan Tahun
(Masehi)
Tanggal, Bulan
dan Tahun
(Hijriyah)
Nomo
: B/ Yth
40
0/
00
1/
P
K
M
-
P
R
P/
20
22
:
Sifat B
Lamp
:
:
Hal di-
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Kepala UPTD
Puskesmas
Parungponteng
Saepul Nur
Cahyadi,
SKM, M.Si
NIP.
197406181
994031003
Tempat, Tanggal,
Bulan dan Tahun
(Masehi)
Tanggal, Bulan
dan Tahun
(Hijriyah)
Nomo
: R/ Yth
40
0/
00
01
/
P
K
M
-
P
R
P/
20
22
:
Sifat B
Lamp
:
:
Hal di-
…………………………………………………………………………………….......
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Hari
: ………………………………………………
………………………
Tangga
: …………………………………………………
……………………
Pukul
: …………………………………………
……………………………
Tempa
: …………………………………………
……………………………
Acara
: …………………………………………
……………………………
…………………………………………………………………………………….......
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………
Kepala UPTD
Puskesmas
Parungponteng
Saepul Nur
Cahyadi,
SKM, M.Si
NIP.
197406181
994031003
PERJANJIAN
Nomor : 440/Sperj./0001/2022
TENTANG
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
Pasal
……………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………………………………….
………………………………………………………………………
…… (Isi Perjanjian)
Pasal
……………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……
Penutup
Surat Perjanjian ini ditanda tangani oleh kedua
belah pihak, pada hari dan tanggal tersebut.
Materai
Saksi – saksi
1. (Tanda Tangan)
2. (Tanda Tangan)
3. (Tanda Tangan)
SURAT KUASA
Nomor : 440/Skuasa/0001/2022
MEMBERI KUASA
Kepada :
Nama :
Jabatan :
Berkedudukan :
Materai
BERITA ACARA
Nomor : 440/BA/0001/2022
1. a. Na:
b. Jab
:
c. Ked
:
b. Jab
:
c. Ked
:
Yang selanjutnya disebut pihak kedua
……………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya
dan dipergunakan sebagaimana mestinya
Dibuat di :
Pihak Kedua Pihak Pertama
Kepala UPTD Puskesmas
Parungponteng,
Ttd
Nama
SURAT KETERANGAN
Nomor : 440/Suket/0001/2022
Nama : ……………………………………………………………………………….
Umur : ……………………………………………………………………………….
Pekerjaan : ……………………………………………………………………………….
Alamat : ……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
Untuk : ……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
Tasikmalaya, ……………………
Dokter Pemeriksa
Nama : ……………………………………………………………………………….
Umur : ……………………………………………………………………………….
Pekerjaan : ……………………………………………………………………………….
Alamat : ……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
Diagnosa : ……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
Orang tersebut dalam keadaan sakit dan perlu mendapat istirahat selama .........
( ................... ) hari
Mulai tanggal ............................................ s / d ........................................
Tasikmalaya, ……………………
Dokter Pemeriksa
Nama
NIP
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PARUNGPONTENG
Jln.Raya Parungponteng no.01 Tlp : (0265) 566 224
e-mail : pkmparpon@yahoo.co.id
Parungponteng-46185
Nama : ……………………………………………………………………………….
Umur : ……………………… Bln/Thn L/P
Pekerjaan : ……………………………………………………………………………….
Alamat : ……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
Untuk : ……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
Tasikmalaya, ……………………
Dokter Pemeriksa
Nama
NIP
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PARUNGPONTENG
Jln.Raya Parungponteng no.01 Tlp : (0265) 566 224
e-mail : pkmparpon@yahoo.co.id
Parungponteng-46185
Alamat : …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
HASIL PEMERIKSAAN
Konseling : …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Tasikmalaya, ……………………
Pemeriksa
Nama
NIP
Yth : …………………………………….
…………………………………….
…………………………………….
SURAT PENGANTAR
Nomor : 800/0001/2022
Diterima tanggal
Penerima Pengirim
Nama Jabatan Kepala UPTD Puskesmas
Parungponteng,
PENGUMUMAN
Nomor : 800/0001/2022
…………………………………......................
…………………………………......................
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
Ditetapkan di :
Kepala UPTD Puskesmas
Parungponteng
FORMAT PENGUMUMAN
D. Naskah Dinas Lainnya
1. Notula
Notula merupakan naskah dinas yang memuat catatan proses
sidang atau rapat. Susunan Notula :
a. Kepala
1) Kop Naskah Dinas
2) Kata NOTULA, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris.
b. Batang Tubuh
Batang tubuh notula terdiri dari: nama kegiatan
sidang/rapat, hari/tanggal, surat undangan, pukul
sidang/rapat, acara, pimpinan sidang/rapat (ketua,
sekretaris pencatat, peserta sidang/rapat dan kegiatan
sidang/rapat).
c. Kaki
Bagian kaki notula terdiri dari: nama jabatan, tanda tangan
dan nama pejabat ditulis dengan huruf awal kapital.
d. Hal Yang Perlu Diperhatikan:
1) Notula tidak dibubuhi stempel dinas; dan
2) Pejabat yang menandatangani notula adalah pemimin rapat.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PARUNGPONTENG
Jln.Raya Parungponteng no.01 Tlp : (0265) 566 224
e-mail : pkmparpon@yahoo.co.id
Parungponteng-46185
NOTULA
Sidang/Rapat : ……………………………………………………………………..
Hari/Tanggal : ……………………………………………………………………..
Surat Undangan : ……………………………………………………………………..
Pukul/Sidang Rapat : ……………………………………………………………………..
Acara : 1. ………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………..
Pimpinan Sidang/Rapat
Ketua : ……………………………………………………………………..
Sekretaris : ……………………………………………………………………..
Pencatat : ……………………………………………………………………..
Peserta/Sidang Rapat : 1. ………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………..
Kegiatan
: ……………………………………………………………………..
Sidang/Rapat
FORMAT NOTULA
2. Daftar Hadir
Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi
keterangan atas kehadiran seseorang. Susunan Daftar Hadir:
a. Kepala
Bagian kepala daftar hadir terdiri dari:
1) Kop Naskah Dinas
2) Tulisan DAFTAR HADIR dicantumkan di bawah Kop, yang ditulis
dengan huruf kapital secara simetris; dan
3) Tulisan hari/tanggal dicantumkan di bawah tulisan daftar hadir
ditulis dengan huruf awal kapital;
b. Batang Tubuh
Batang tubuh daftar hadir berbentuk tabel yang berisi :
1) Nomor;
2) Nama dan nip;
3) Jabatan;
4) Tanda tangan; dan
5) Keterangan.
c. Kaki
Bagian kaki daftar hadir terdiri dari:
1) Nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan
huruf awal kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
2) Tanda tangan pejabat yang menetapkan; dan
3) Nama lengkap yang menandatangani, yang ditulis dengan huruf
awal kapital.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PARUNGPONTENG
Jln.Raya Parungponteng no.01 Tlp : (0265) 566 224
e-mail : pkmparpon@yahoo.co.id
Parungponteng-46185
DAFTAR HADIR
Hari : ………………………………………………………………………
Pukul : ………………………………………………………………………
Tempat : ………………………………………………………………………
Acara : ………………………………………………………………………
Nama
No Jabatan Unit Kerja Tanda Tangan Keterangan
NIP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
dst
SURAT IZIN
Nomor : 800/0001/2022
TENTANG
………………………………………………………
Dasar :
a. ……………………………………………………………………..
b. ……………………………………………………………………..
c. ……………………………………………………………………..
MEMBERI IZIN :
Kepada : ………………………………………………………………………..
Nama : ………………………………………………………………………..
Jabatan : ………………………………………………………………………..
Instansi : ………………………………………………………………………..
Untuk : ………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
Ditetapkan di :
Kepala UPTD Puskesmas
Parungponteng
LAPORAN
TENTANG
……………………………………
I. Pendahuluan
A. Umum/Latar Belakang
B. Landasan Hukum
V. Penutup
FORMAT LAPORAN
6. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten
ke dalam maupun ke luar tentang Sitem Manajemen Mutu. Manual
mutu disusun, ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi. Manual Mutu
meliputi :
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan acuan
E. Istilah dan difinisi
BAB II Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian Dokumen
C. Pengendalian Rekaman
BAB III Tanggung Jawab Manajemen :
A. Komitmen Manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi Internal
BAB IV Tinjauan Manajemen :
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran Tinjauan
BAB V Manajemen Sumber Daya :
A. Penyediaan Sumber Daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
BAB VI Penyelenggaraan Pelayanan :
A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas :
B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perorangan (UKP))
BAB VII Penutup
7. Rencana Lima Tahunan Puskesmas/ Rencana Strategis (RENSTRA)
Renstra Puskesmas Parungponteng dibuat harus sejalan dengan Renstra
Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. Renstra sesuai dengan visi,
misi, tugas pokok dan fungsi puskesmas berdasarkan analisis
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sebagai upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas dapat disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
BAB II Kendala dan Masalah
A. Indentifikasi keadaan dan masalah
B. Penyusunan rencana
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan ( Plan of Action )
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
BAB III Indikator dan standar kinerja untuk tiap upaya dan jenis
pelayanan Puskesmas.
BAB IV Analisis Kinerja
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
puskesmas
B. Analisis Kinerja menganalisis faktor pendukung dan penghambat
pencapain kinerja
BAB V Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun
A. Program Kinerja dan kegiatan
B. Rencana anggaran
BAB VI Pemantauan dan Penilaian
BAB VII Penutup
Lampiran : matriks rencana kinerja lima tahunan Puskesmas.
8. Pedoman/Panduan
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar
untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah
petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu)
kegiatan. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim
digunakan sebagai berikut:
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum FKTP
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan FKTP
BAB IV Struktur Organisasi FKTP
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP.
c. Format Panduan Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Sistematika pedoman/panduan pelayanan Puskesmas dapat dibuat
sesuai dengan materi/isi pedoman/panduan. Pedoman/panduan yang
harus dibuat adalah pedoman/panduan minimal yang harus ada di
FKTP yang dipersyaratkan sebagai regulasi yang diminta dalam elemen
penilaian. Bagi FKTP yang telah menggunakan e-file tetap harus
mempunyai hardcopy pedoman/panduan yang dikelola oleh tim
akreditasi FKTP atau bagian Tata Usaha FKTP.
9. Kerangka Acuan
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan
dilakukan oleh FKTP. Dalam menyusun kegiatan harus jelas tujuan dan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan umum
dan tujuan khusus yang merupakan tujuan dari tiap-tiap kegiatan yang
akan dilakukan. Dalam kerangka acuan harus dijelaskan bagaimana
cara melaksanakan kegiatan agar tujuan tercapai dengan dengan
penjadwalan yang jelas dan evaluasi serta pelaporan.
1) Kop UPTD Puskesmas
2) Judul
3) Pendahuluan
4) Latar Belakang
5) Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
6) Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
7) Cara Melaksanakan Kegiatan
8) Sasaran
9) Jadual Pelaksanaan Kegiatan
10) Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
11) Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Jika kerangka acuan lebih dari satu halaman, maka halaman kedua
tanpa kop puskesmas.
10. Pedoman/Panduan
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar
untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah
petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/panduan dapat diterapkan
dengan baik dan benar melalui penerapan SOP. Mengingat sangat
bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka FKTP
menyusun/membuat sistematika buku pedoman/ panduan sesuai
kebutuhan.
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum FKTP
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan FKTP
BAB IV Struktur Organisasi FKTP
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Pelaporan Harian
2. Pelaporan Bulanan
3. Pelaporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP.
c. Format Panduan Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Sistematika pedoman/panduan pelayanan Puskesmas dapat dibuat sesuai
dengan materi/isi pedoman/panduan. Pedoman/panduan yang harus
dibuat adalah pedoman/panduan minimal yang harus ada di FKTP yang
dipersyaratkan sebagai regulasi yang diminta dalam elemen penilaian.
Bagi FKTP yang telah menggunakan e-file tetap harus mempunyai
hardcopy pedoman/panduan yang dikelola oleh tim akreditasi FKTP atau
bagian Tata Usaha FKTP.
A. SAMPUL DOKUMEN
Sampul Dokumen adalah berarti kulit atau cover atau bagian terluar
dari sebuah Dokumen. Fungsinya adalah melindungi dokumen dari
kerusakan, kecacatan, dan memperindah penampilan dokumen.
Isi sampul dokumen Puskesmas Parungponteng terdiri dari :
- Tabel dokumen terdiri dari : nomor dokumen, nomor revisi, dan
tanggal berlakunya dokumen.
- Lambang Puskesmas terbaru
- Judul Dokumen
- Tabel Pengesahan
- Kop surat sampul dokumen
b) Logo Puskesmas
Logo Puskesmas berdasarkan Permenkes nomor 75 Tahun 2014.
Logo Puskesmas diletakkan 1 x enter di bawah Tabel nomor dokumen.
JUDUL DOKUMEN
UPTD PUSKESMAS PARUNGPONTENG
B. Legalisasi
Legalisasi adalah pengesahan tanda tangan pejabat atau otoritas yang
berwenang yang tertera pada suatu dokumen. Legalisasi Naskah dinas
dilakukan oleh bagian yang membidangi tata usaha/kearsipan di unit
kerja yang mengeluarkan naskah dinas
BAB IV
PENGELOLAAN NASKAH DINAS
A. Naskah Dinas Masuk
1. Pengertian
Naskah dinas masuk adalah semua naskah dinas yang diterima dari
orang/instansi lain. Prinsip penanganan naskah dinas masuk:
a. Penerimaan naskah dinas masuk dipusatkan di unit kerja pengelola
ketatausahaan atau unit lain yang menyelenggarakan fungsi
kesekretariatan.
b. Penerimaan naskah dinas dianggap sah apabila diterima oleh
petugas atau pihak yang berhak menerima di unit kerja pengelola
ketatausahaan.
c. Naskah dinas masuk yang disampaikan langsung kepada pejabat
atau staf unit pengolah harus diregistrasikan di unit kerja pengelola
ketatausahaan.
2. Pengelolaan
Pengelolaan naskah dinas masuk dilaksanakan melalui tahapan
sebagai berikut :
a. Diagenda dan diklasifikasi sesuai sifat surat serta didistribusikan
kepada unit pengelola;
b. Unit pengelola menindaklanjuti sesuai dengan klasifikasi surat dan
arahan pimpinan; dan
c. Surat masuk diarsipkan pada unit tata usaha.
d. Copy surat jawaban yang mempunyai tembusan disampaikan
kepada instansi terkait; dan
e. Alur surat-menyurat diselenggarakan melalui mekanisme dari
tingkat pimpinan tertinggi hingga ke pejabat struktural terendah
yang berwenang, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.