You are on page 1of 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PUSKESMAS TIRTAYASA

Pokok Pembahasan : Diabetes Melitus (DM)


Hari / Tanggal : Selasa, 24 April 2018
Tempat : Desa Sujung
Waktu Pelaksanaan : 09.00 WIB s/d Selesai
Penyuluh : Ita F
Peserta / Sasaran : Masyarakat

I. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan peserta mampu memahami dan mengerti
apa yang dimaksud dengan Penyakit Diabetes Melitus
2. Tujuan Khusus
a. Peserta dapat mengetahui pengertian Diabetes Melitus
b. Peserta dapat mengetahui penyebab Diabetes Melitus
c. Peserta dapat mengetahui Tanda dan Gejala Diabetes Melitus
d. Peserta dapat mengetahui Klasifikasi Diabetes Melitus
e. Peserta dapat mengetahui Faktor Resiko Diabetes Melitus
f. Peserta dapat mengetahui Patogenesis Diabetes Melitus
g. Peserta dapat mengetahui Makanan yang boleh dan Tidak Boleh dikonsumsi oleh
penderita Diabetes Melitus
h. Peserta dapat mengetahui Komplikasi Diabetes Melitus
i. Peserta dapat mengetahui Pencegahan Diabetes Melitus

II. SUB TOPIK


1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Penyebab Diabetes Melitus
3. Tanda dan gejala Diabetes Melitus
4. Klasifikasi Diabetes Melitus
5. Faktor Resiko Diabetes Melitus
6. Patogenesis Diabetes Melitus
7. Makanan yang boleh dan Tidak Boleh dikonsumsi oleh penderita Diabetes Melitus
8. Komplikasi Diabetes Melitus
9. Pencegahan Diabetes Melitus

III.METODA PENYAMPAIAN
Ceramah tanya jawab (CTJ) / Diskusi
IV. MEDIA
1. Lembar Balik
2. Laptop
3. LCD / Power Point
4. Handout/leaflet
5. SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

V. MATRIKS KEGIATAN
Jenis
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
Kegiatan
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dan
c. Menyampaikan tujuan menyimak
pertemuan c. Menanyakan
1 Pembukaan 10 Menit
d. Menyampaikan pokok mengenai
pembahasan perkenalan dan
e. Kontrak waktu tujuan jika ada yang
kurang jelas
Penyampaian materi Mendengarkan dan
a. Menjelaskan tentang menyimak
pengertian Diabetes
Melitus
b. Menjelaskan penyebab
Diabetes Melitus
c. Menjelaskan tanda dan
gejala Diabetes Melitus
d. Menjelaskan Klasifikasi
Diabetes Melitus
Proses e. Menjelaskan Faktor
2 60 Menit Resiko Diabetes Melitus
pelaksanaan
f. Menjelaskan Patogenesis
Diabetes Melitus
g. Menjelaskan Makanan
yang boleh dan Tidak
Boleh dikonsumsi oleh
penderita Diabetes
Melitus
h. Menjelaskan Komplikasi
Diabetes Melitus
i. Menjelaskan Pencegahan
Diabetes Melitus
Bertanya mengenai hal-
3 Evaluasi 10 Menit Tanya jawab hal yang belum jelas dan
dimengerti
a. Menyampaikan a. Mendengar dan
kesimpulan materi memperhatikan
4 Penutup 10 Menit
b. Mengakhiri pertemuan b. Menjawab salam
dan memberikan salam

VI. EVALUASI
Seluruh pesertat dapat mengerti mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta
pencegahan Diabetes Melitus.
VII.PENGORGANISASIAN KEGIATAN PENYULUHAN
1. Pembawa Acara : Kader
2. Pemateri : Ita F
3. Notulensi : Yanti S

VIII. MATERI
1. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam
darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara
efektif.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang
bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin
memasukkan gula kedalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan
sebagai cadangan energi.
2. Penyebab
a. Keturunan
b. Usia
c. Kegemukan
d. Kurang gerak
e. Kehilangan insulin
f. Alkoholisme
g. Obat-obatan
3. Tanda dan Gejala
a. Sering merasa haus
b. Sering kencing terutama malam hari
c. Pandangan menjadi kabur
d. Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas dan mengantuk
e. Penurunan berat badan
f. Kulit terasa kering
g. Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit sembuh
h. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
i. Mual dan muntah

4. Klasifikasi Diabetes Melitus


Menurut American Diabetes Association (ADA,2013), klasifikasi diabetes meliputi
empat kelas klinis :
a. Diabetes Mellitus tipe 1
Hasil dari kehancuran sel β pankreas, biasanya menyebabkan defisiensi insulin
yang absolut.
b. Diabetes Mellitus tipe 2
Hasil dari gangguan sekresi insulin yang progresif ynag menjadi latar belakang
terjadinya resistensi insulin.
c. Diabetes tipe spesifik lain
Misalnya : gangguan genetik pada fungsi sel β, gangguan genetik pada kerja
insulin, penyakit eksokrin pankreas (seperti cystic fibrosis), dan yang dipicu oleh
obat atau bahan kimia (seperti dalam pengobatan HIV/AIDS atau setelah
transplantasi organ).
d. Gestational Diabetes Mellitus
5. Faktor Risiko Diabetes Mellitus
Faktor risiko DM tipe 2 antara lain adalah (Powers, 2010):
a. Riwayat keluarga menderita diabetes (contoh: orang tua atau saudara kandung
dengan DM tipe 2)

b. Obesitas (Indeks Massa Tubuh ≥ 25 kg/m2)


c. Aktivitas fisik
d. Ras/etnis
e. Gangguan Toleransi Glukosa
f. Riwayat Diabetes Gestational atau melahirkan bayi dengan berat lahir > 4 kg
g. Hipertensi (tekanan darah ≥140/90 mmHg)
h. Kadar kolesterol HDL ≤ 35 mg/dL (0,90 mmol/L) dan/atau kadar trigliserida ≥
250 mg/dL (2,82 mmol/L)
i. Polycystic Ovary Syndrome atau Acantosis Nigricans
j. Riwayat kelainan darah

6. Patogenesis Diabetes Melitus


a. Diabetes Mellitus Tipe 1
DM tipe 1 adalah hasil dari interaksi genetik, lingkungan, dan faktor imunologi
yang pada akhirnya mengarah pada kerusakan sel β pankreas dan defisiensi
insulin. DM tipe 1 adalah hasil dari interaksi genetik, lingkungan, dan faktor
imunologi yang pada akhirnya mengarah terhadap kerusakan sel β pankreas dan
insulin defisiensi. Massa sel β kemudian menurun dan sekresi insulin menjadi
semakin terganggu, meskipun toleransi glukosa normal dipertahankan.
b. Diabetes Melitus Tipe 2
DM tipe 2 ditandai dengan gangguan sekresi insulin, resistensi insulin, produksi
glukosa hepatik yang berlebihan, dan abnormal metabolisme lemak. Obesitas,
khususnya visceral atau pusat (yang dibuktikan dengan rasio pinggul/pinggang),
sangat umum di DM tipe 2. Pada tahap awal gangguan, toleransi glukosa tetap
mendekati normal, meskipun resistensi insulin, karena sel-sel β pankreas
mengkompensasi dengan meningkatkan produksi insulin.
7. Makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan
Proporsi diet/ makanan harian yang benar bagi penderita DM :
Berdasarkan anjuran dari PERKENI ( perkumpulan Endokrinologi Indonesia ) diet
harian penderita DM disusun sebagai berikut:
a. Karbohidrat : 60-70 %
b. Protein         : 10-15%
c. Lemak          : 20-25%

Jenis Makanan yang dikonsumsi oleh penderita DM diklasifikasikan sebagai berikut :


1) Jenis Makanan yang TIDAK BOLEH dikonsumsi :
a) Manisan Buah
b) Gula pasir
c) Susu Kental Manis
d) Madu
e) Abon
f) Kecap
g) Sirup
h) Es Krim

2) Jenis makanan Yang BOLEH DIMAKAN TETAPI HARUS DIBATASI ;


a) Nasi
b) Singkong
c) Roti
d) Telur
e) Tempe
f) Tahu
g) Kacang Hijau
h) Kacang Tanah
i) Ikan

3) Jenis Makanan YANG DIANJURKAN UNTUK DIMAKAN :


a) Kol
b) Tomat
c) Kangkung
d) Oyong
e) Bayam
f) Kacang Panjang
g) Pepaya
h) Jeruk
i) Pisang
j) Labu Siam  
8. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik sehingga
gula darah selalu tinggi adalah :
a. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
b. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
c. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
d. Syaraf : Neuropati, mati rasa
e. Kulit : Luka lama, gangren
f. Hipoglikemi
g. Ketoasidosis
Untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah :
a. Diet dengan benar
b. Minum obat teratur
c. Kontrol gula darah teratur
d. Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)
e. Bila saat aktifitas kemudian PUSING,KERINGAT DINGIN maka cepat
MINUM TEH MANIS
f. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin, tangga
( undak-undakan tidak tinggi)
g. Cegah Kegemukan
9. Pencegahan
Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada penderita
DM :
a. Hindari terlalu sering merendam kaki
b. Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik
c. Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau menghilangkan kalus
d. hindari kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit
e. Hindari Rokok

Mengapa pengidap DM beresiko terhadap Ulkus Diabetik


a. Sirkulasi darah kaki kurang baik
b. Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka
c. Daya Tahan tubuh terhadap infeksi menurun

Tindakan yang bisa  dilakukan bila kaki terluka:


a. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril dan
bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter
b. Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter.
Perawatan kaki Diabetik :
a. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung / sikat halus
b. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari
c. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna ( pucat,kemerahan ),bentuk
(pecah-pecah,lepuh,kalus,luka),Suhu (dingin,lebih panas)
d. Bila kaki kering,olesi dengan lotion
e. Potong kuku / kikir tiap 2 hari,jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu keras kaki
direndam dahulu dalam air hangat ( 37,5’C ) selama 5 menit.
f. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol
g. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada sesuatu
didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki dan
jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar
h. Lakukan senam kaki
i. Jangan biarkan luka sekcil apapun

You might also like