You are on page 1of 18

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

STUNTING
1. Pokok bahasan : penyuluhan tentang stunting kepada Orang tua dan ibu hamil di
kelurahan bobo, kota tidore kepulauan

2. Tujuan :
a. tujuan umum: untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat kelurahan bobo,
terutama orang tua dan ibu hamil tentang stunting

b. tujuan khusus:
 dapat mengetahui pengertian stunting
 dapat mengetahui faktor penyebab stunting
 dapat mengetahui dampak dari stunting
 dapat mengetahui pencegahan stunting

3. materi :
a. pengertian stunting
b. faktor penyebab stunting
c. dampak dari stunting
d. pencegahan stunting

4. metode : ceramah dan tanya jawab


5. media: laptop, infokus, dan pemutaran video edukasi
6. waktu: hari kamis, 22 februari 2023, pukul 9;00 WIT
7. tempat / setting acara:

1. acara
- pembukaan : memberikan salam, memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan,
dan membagikan pre-test
- penyajian materi: menjelaskan tentang pengertian stunting, faktor penyebab stunting,
dampak stunting, dan cara pencegahan stunting
- evaluasi kegiatan: sesi tanya jawab dengan audiens, menanyakan kembali, dan
membagikan post-test
- penutup: menyampaikan ucapan terima kasih, dan memberikan salam

2. setting tempat

keterangan:
1. audiens 7
2. mahasiswa PbL II
6 4 5
3. tempat registrasi
4. moderator
5. notulen
6. laptop
1 2
7. pemateri

3 2

8. rencana evaluasi: menggunakan pre-test dan post-test

lampiran materi:

a. pengertian stunting
Stunting dapat didefinisikan sebagai gangguan tumbuh kembang anak yang
disebabkan masalah gizi kronis sejak anak anak masih berada dalam kandungan.
Umumnya gejala stunting baru terlihat saat anak berusia 2 tahun. Stunting
merupakan parameter pertumbuhan anak berdasarkan tinggi badan.
.
b. Faktor penyebab stunting
1. Kurang Gizi dalam Waktu Lama
Tanpa disadari, penyebab stunting pada dasarnya sudah bisa terjadi sejak anak
berada di dalam kandungan. Sebab, sejak di dalam kandungan, anak bisa jadi
mengalami masalah kurang gizi. Penyebabnya, adalah karena sang ibu tidak
memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi seperti makanan berprotein
tinggi, sehingga menyebabkan buah hatinya turut kekurangan nutrisi. Selain itu,
rendahnya asupan vitamin dan mineral yang dikonsumsi ibu juga bisa ikut
memengaruhi kondisi malnutrisi janin. Kekurangan gizi sejak dalam kandungan
inilah yang juga bisa menjadi penyebab terbesar kondisi stunting pada anak.

2. Pola Asuh Kurang Efektif


Pola asuh yang kurang efektif juga menjadi salah satu penyebab stunting pada
anak. Pola asuh di sini berkaitan dengan perilaku dan praktik pemberian makanan
kepada anak. Bila orang tua tidak memberikan asupan gizi yang baik, maka anak
bisa mengalami stunting. Selain itu, faktor ibu yang masa remaja dan
kehamilannya kurang nutrisi serta masa laktasi yang kurang baik juga dapat
memengaruhi pertumbuhan dan otak anak.

3. Pola Makan
Rendahnya akses terhadap makanan dengan nilai gizi tinggi serta menu makanan
yang tidak seimbang dapat memengaruhi pertumbuhan anak dan meningkatkan
risiko stunting. Hal ini dikarenakan ibu kurang mengerti tentang konsep gizi
sebelum, saat, dan setelah melahirkan.

4. Tidak Melakukan Perawatan Pasca Melahirkan


Setelah bayi lahir, sebaiknya ibu dan bayi menerima perawatan pasca melahirkan.
Sangat dianjurkan juga bagi bayi untuk langsung menerima asupan ASI agar
dapat memperkuat sistem imunitasnya. Perawatan pasca melahirkan dianggap
perlu untuk mendeteksi gangguan yang mungkin dialami ibu dan anak pasca
persalinan.
5. Sakit Infeksi yang Berulang
Sakit infeksi yang berulang pada anak disebabkan oleh sistem imunitas tubuh
yang tidak bekerja secara maksimal. Saat imunitas tubuh anak tidak berfungsi
baik, maka risiko terkena berbagai jenis gangguan kesehatan, termasuk stunting,
menjadi lebih tinggi. Karena stunting adalah penyakit yang rentan menyerang
anak, ada baiknya Anda selalu memastikan imunitas buah hati terjaga sehingga
terhindar dari infeksi.

6. Faktor Sanitasi
Sanitasi yang buruk serta keterbatasan akses pada air bersih akan mempertinggi
risiko stunting pada anak. Bila anak tumbuh di lingkungan dengan sanitasi dan
kondisi air yang tidak layak, hal ini dapat memengaruhi pertumbuhannya.
Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan juga merupakan salah satu faktor
penyebab stunting.

c. Dampak stunting
1. Kondisi kognitif anak menjadi lemah dan psikomotoriknya terhambat, anak
sulit mencerna pelajaran dan susah mengembangkannya
2. Tingkat intelektual lebih rendah dibandingkan anak anak yang bertumbuh
maksimal.
3. Dimasa depan, anak anak stunting lebih mudah mengalami penyakit generatif
(penyakit yang muncul karena pertambahan usia).
4. Kualitas Sumber Daya Manusia yang rendah, sehingga mempengaruhi
perkembangan suatu negara.

5. Pencegahan stunting
Menyadari bahwa stunting adalah masalah kesehatan yang berisiko tinggi dan
dapat memengaruhi pertumbuhan anak hingga dewasa, Anda tentu perlu
mengenal berbagai usaha pencegahannya. Simak beberapa tindakan preventif
yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting. Tindakan pencegahan ini
sebaiknya dilakukan sebelum, saat, dan sesudah masa kehamilan.

1. Pahami Konsep Gizi


Pastikan ibu mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap hari, terlebih saat masa
kehamilan. Pahami konsep gizi dengan baik dan terapkan dalam pola asuh anak.

2. Pilihan Menu Beragam


Upayakan untuk selalu memberi menu makanan yang beragam untuk anak.
Jangan lupakan faktor gizi dan nutrisi yang dibutuhkan mereka setiap harinya.
Saat masa kehamilan dan setelahnya, ibu pun perlu mendapatkan gizi yang baik
dan seimbang agar dapat menghindari masalah stunting.

3. Pemeriksaan Rutin
Selama masa kehamilan, ibu perlu melakukan check up atau pemeriksaan rutin
untuk memastikan berat badan sesuai dengan usia kehamilan. Ibu hamil juga tidak
boleh mengalami anemia atau kekurangan darah karena akan memengaruhi janin
dalam kandungan. Kontrol tekanan darah ini bisa dilakukan saat check up rutin.

4. Pentingnya ASI
Air susu ibu (ASI) mengandung banyak gizi baik yang dapat menunjang
pertumbuhan anak. Dalam ASI, terdapat zat yang dapat membangun sistem imun
anak sehingga menjauhkan mereka dari berbagai masalah kesehatan, salah
satunya adalah stunting.

5. Konsumsi Asam Folat


Asam folat berperan penting untuk mendukung perkembangan otak dan sumsum
tulang belakang bayi. Zat ini juga dapat mengurangi risiko gangguan kehamilan
hingga 72%. Dengan asupan asam folat, kegagalan perkembangan organ bayi
selama masa kehamilan juga bisa dicegah.
6. Tingkatkan Kebersihan
Sakit infeksi yang berulang pada anak disebabkan oleh sistem imunitas tubuh
yang tidak bekerja secara maksimal. Saat imunitas tubuh anak tidak berfungsi
baik, maka risiko terkena berbagai jenis gangguan kesehatan, termasuk stunting,
menjadi lebih tinggi. Karena stunting adalah penyakit yang rentan menyerang
anak, ada baiknya kita selalu memastikan imunitas anak terjaga sehingga
terhindar dari infeksi.

7. Faktor Sanitasi
Faktor sanitasi dan akses air bersih menjadi salah satu fokus yang bisa kita
lakukan untuk mencegah stunting pada anak. Jagalah kebersihan diri dan
lingkungan agar tidak ada bakteri, jamur, kuman, dan virus yang mengontaminasi
tubuh ibu dan anak. juga disarankan selalu memperhatikan kebersihan tubuh
maupun tangan. Sebab, apabila tangan kotor, bukan tidak mungkin kuman
menjangkiti makanan yang masuk ke dalam tubuh sehingga menyebabkan
masalah kurang gizi. Dalam waktu lama, masalah kurang gizi yang
berkepanjangan tersebut dapat menyebabkan stunting.
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
DIABETES MELITUS

1. Pokok bahasan : penyuluhan tentang diabetes melitus sekaligus pemeriksaan gula darah
kepada orang dengan resiko diabetes seperti lansia di kelurahan bobo, kota tidore
kepulauan

2. Tujuan :
a. tujuan umum: untuk meningkatkan pengetahuan orang dengan resiko diabetes seperti
lansia di kelurahan bobo, tentang diabetes melitus

b. tujuan khusus:
 dapat mengetahui pengertian diabetes melitus
 dapat mengetahui klasifikasi diabetes melitus
 dapat mengetahui faktor penyebab diabetes melitus
 dapat mengetahui kadar gula darah
 dapat mengetahui pencegahan diabetes melitus

3. materi:
a. pengertian diabetes melitus
b. klasifikasi diabetes melitus
c. faktor penyebab diabetes melitus
d. kadar gula darah
e. pencegahan diabetes melitus

4. metode : ceramah dan tanya jawab


5. media: laptop dan infokus
6. waktu: Hari kamis,23 Februari 2024 pukul 10:00 WIT
7. tempat / setting acara:
1. acara
- pembukaan : memberikan salam, memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan,
dan membagikan pre-test
- penyajian materi: menjelaskan tentang pengertian diabetes melitus, klasifikasi diabetes
melitus, faktor penyebab diabetes melitus, kadar gula darah, dan pencegahan diabetes
melitus
- evaluasi kegiatan: sesi tanya jawab dengan audiens, menanyakan kembali, dan
membagikan post-test
- penutup: menyampaikan ucapan terima kasih, dan memberikan salam

2. setting tempat

keterangan:
1. audiens 7
2. mahasiswa PbL II
6 4 5
3. tempat registrasi
4. moderator
5. notulen
6. laptop
1 2
7. pemateri

3 2

8. rencana evaluasi: menggunakan pre-test dan post-test


lampiran materi:

a. pengertian diabetes melitus


diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang disebabkan
oleh karena adanya peningkatan kadar gula darah (glukosa) darah akibat kekurangan
insulin baik absolut (pankreas tidak menghasilkan insulin sama sekali ) atau relatif
(pankreas masih bisa menghasilkan insulin)

b. klasifikasi diabetes melitus


1. diabetes tipe I : jenis ini juga dikenal sebagai diabetes autoimun, artinya sistem imun
tubuh akan menyerang dirinya sendiri. Pada kondisi ini tubuh tidak akan
memproduksi insulin sama sekali dan penggunaan insulin dari luar tubuh diperlukan
untuk mengontrol kadar glukosa darah

2. diabetes tipe II : Ini merupakan tipe diabetes yang paling umum, dimana tubuh tidak
dapat menggunakan insulin secara efektif (resistensi / kelebihan insulin), atau tidak
memproduksi cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

c. faktor penyebab diabetes melitus


1. Faktor Usia
Penurunan fungsi organ yang disebabkan karena faktor usia adalah salah satu aspek
utama terjadinya penyakit diabetes. Ini karena organ pankreas yang biasanya bekerja
normal dalam memproduksi insulin mengalami penurunan fungsinya. Oleh karena
itu, sangat dianjurkan untuk mereka yang berusia di atas 45 tahun agar memeriksa
kadar gula darah secara teratur

2. Faktor Keturunan atau Genetika Lebih Berisiko Terkena Diabetes


Keturunan diabetes sangat mungkin terkena diabetes juga nantinya. Karenanya bila
diantara anggota keluarga ada riwayat diabetes maka sangat mungkin meningkatkan
faktor terjadinya diabetes pada seseorang.
3. Kebiasaan Merokok
Merokok, selain buruk untuk pernapasan, juga berbahaya karena dapat menimbulkan
penyakit diabetes. Karena nikotin, bahan kimia aktif dalam rokok, bisa meningkatkan
kadar gula darah. cara terbaik tentu dengan mengurangi dan menghentikan kebiasan
ini.

4. Obesitas atau Kegemukan


Meski bukan satu hal yang pasti, tetapi peningkatan indeks massa tubuh berpengaruh
pula pada kemungkinan seseorang terjangkit diabetes.

5. Pola Makan Tak Sehat


Makanan yang mengandung gula, tetapi rendah serat ditengarai sebagai sumber bahan
pangan dan menyumbang kemungkinan diabetes lebih tinggi bagi seseorang.

6. Jarang dan Malas Berolahraga


Kondisi pasif, kurang bergerak, dan malas berolahraga menjadikan tubuh sangat
berisiko untuk terkena diabetes..

d. Kadar gula darah


Kadar gula darah adalah jumlah glukosa (gula) yang terlarut dalam darah pada suatu
waktu tertentu. Glukosa adalah sumber utama energi bagi sel-sel tubuh, dan kadar gula
darah yang seimbang penting untuk fungsi tubuh yang optimal. Kadar gula darah dapat
diukur dalam satuan milligram per desiliter (mg/dL) atau milimol per liter
(mmol/L).pemeriksaan kadar gula darah dibagai menjadi dua yaitu

1. Kadar gula darah sewaktu (GDS) adalah kadar glukosa dalam darah yang diukur tanpa
memperhatikan waktu sejak makan terakhir. Pengukuran GDS dapat dilakukan kapan
saja selama hari, tanpa memperhatikan waktu makan terakhir. Hasil pengukuran GDS
dapat memberikan informasi tentang seberapa baik tubuh mengontrol kadar gula darah
pada saat tertentu. Ini sering digunakan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin untuk
mendiagnosis diabetes atau memantau pengelolaan diabetes pada individu yang sudah
didiagnosis dengan kondisi ini. Kadar gula darah dikatakan normal jika 140 mg/dL
dan dikatakan Diabetes jika kadar gula darah >200 mg/dL

2. Kadar gula darah puasa (GDP) adalah kadar glukosa dalam darah yang diukur setelah
seseorang berpuasa selama minimal 8 jam (biasanya diukur di pagi hari sebelum makan
atau minum apa pun, kecuali air). Pengukuran GDP memberikan gambaran tentang
kadar glukosa dasar dalam tubuh setelah proses pencernaan makanan selesai dan tubuh
beristirahat selama beberapa jam. Ini sering digunakan sebagai salah satu kriteria
diagnostik untuk diabetes. GDP adalah salah satu pengukuran standar yang digunakan
untuk menilai fungsi metabolisme glukosa tubuh. Kadar gula darah dikatakan normal
jika <110 mg/dL dan dikatakan Diabetes jika kadar gula darah >126 mg/dL

e. Pencegahan diabetes melitus


Pencegahan diabetes melitus melibatkan langkah-langkah untuk mengendalikan faktor
risiko yang dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi tersebut. Beberapa langkah
yang dapat membantu mencegah diabetes melitus antara lain:

1. Menerapkan Gaya Hidup Sehat: Mengadopsi pola makan sehat yang kaya serat,
rendah lemak jenuh, dan rendah gula, serta menjaga berat badan yang sehat dengan
mengatur pola makan dan rutin berolahraga.

2. Berolahraga Teratur: Aktivitas fisik yang teratur seperti berjalan kaki, berlari,
bersepeda, atau kegiatan fisik lainnya dapat membantu meningkatkan sensitivitas
insulin dan mengontrol berat badan.

3. menurunkan berat badan jika memiliki kelebihan berat badan atau obesitas dapat
mengurangi risiko diabetes tipe 2.

4. Hindari Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan: Merokok dan


konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, jadi
menghindari atau mengurangi konsumsi mereka dapat membantu mencegah penyakit
ini.

5. Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin termasuk


pengukuran kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol secara teratur dapat
membantu mendeteksi perubahan kesehatan yang dapat menjadi faktor risiko diabetes
melitus

6. Mengelola Stres: Stres kronis dapat memengaruhi kadar gula darah, jadi penting
untuk mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga,
atau olahraga.

7. Perhatikan Pola Makan: Makanan yang mengandung tinggi serat, rendah lemak
jenuh, dan rendah gula akan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Hindari
konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan secara
berlebihan.

8. Menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten dapat membantu mengurangi risiko


terkena diabetes melitus atau mencegah kondisi tersebut memburuk pada individu
yang telah didiagnosis dengan diabetes.
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL)

1. Pokok bahasan : penyuluhan tentang saluran pembuangan air limbah (SPAL)kepada


kepala rumah tangga dan ibu rumah tangga di kelurahan bobo, kota tidore kepulauan

2. Tujuan :
c. tujuan umum: untuk meningkatkan pengetahuan kepala rumah tangga dan ibu Rumah
di kelurahan bobo, tentang saluran pembuangan air limbah (SPAL)

d. tujuan khusus:
 dapat mengetahui pengertian saluran pembuangan air limbah (SPAL)
 dapat mengetahui jenis-jenis saluran pembuangan air limbah (SPAL)
 dapat mengetahui tujuan dari saluran pembuangan air limbah (SPAL)
 dapat mengetahui pentingnya saluran pembuangan air limbah (SPAL)

3. materi:
a. pengertian saluran pembuangan air limbah (SPAL)
b. jenis-jenis saluran pembuangan air limbah (SPAL)
c. tujuan saluran pembuangan air limbah (SPAL)
d. pentingnya saluran pembuangan air limbah (SPAL)

4. metode : ceramah dan tanya jawab


5. media: laptop dan infokus
6. waktu: Hari sabtu,25 Februari 2024 Pukul 20:30
7. tempat / setting acara:

1. acara
- pembukaan : memberikan salam, memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan,
dan membagikan pre-test
- penyajian materi: menjelaskan tentang pengertian saluran pembuangan air limbah
(SPAL), jenis-jenis saluran pembuangan air limbah (SPAL), tujuan saluran pembuangan
air limbah (SPAL), dan pentingnya saluran pembuangan air limbah (SPAL)
- evaluasi kegiatan: sesi tanya jawab dengan audiens, menanyakan kembali, dan
membagikan post-test
- penutup: menyampaikan ucapan terima kasih, dan memberikan salam

3. setting tempat

keterangan:
1. audiens 7
2. mahasiswa PbL II
6 4 5
3. tempat registrasi
4. moderator
5. notulen
6. laptop
1 2
7. pemateri

3 2

8. rencana evaluasi: menggunakan pre-test dan post-test

lampiran materi:

a. pengertian saluran pembuangan air limbah (SPAL)


Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah sistem yang dirancang untuk
mengangkut air limbah dari tempat tinggal, bangunan, atau area industri ke
tempat pembuangan akhir seperti instalasi pengolahan air limbah (IPAL) atau
tempat pembuangan akhir (TPA).

b. Jenis-jenis Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)


saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
berdasarkan berbagai kriteria, seperti fungsi, kapasitas, dan lokasi. Berikut adalah
beberapa jenis saluran pembuangan air limbah yang umum digunakan:

1. Saluran Tertutup
Air dialirkan melalui pipa besi / pvc dan biasanya keluar air tidak bisa dilihat.
Kekurangannya susah dibersihkan apabila terjadi penyumbatan. Kelebihannya
bau dapat di minimalisir, biasanya SPAL ini dibuat pada bangunan yang
bertingkat.

2. Saluran Terbuka
Keluar airnya bisa dilihat, kelebihannya bisa dibersihkan ketika tersumbat.
Tetapi apabila tidak mengalir dengan lancar atau karena penuh oleh air hujan.
Maka akan terjadi pencemaran lingkungan disertai bau, biasanya sarana dibuat
dengan cor beton..

3. Saluran Primer
Saluran primer adalah saluran utama yang mengumpulkan air limbah dari
berbagai sumber seperti rumah tangga, industri, dan pertanian. Saluran ini
sering merupakan saluran besar yang terletak di bawah tanah atau di tepi
jalan.

4. Saluran Sekunder
Saluran sekunder adalah saluran yang mengumpulkan air limbah dari saluran
primer dan mengalirkannya ke tempat pembuangan akhir seperti instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) atau sungai.Saluran ini dapat berupa pipa yang
terhubung dengan saluran primer atau saluran terbuka di permukaan tanah.
5. Septic Tank
Septic tank adalah wadah tertutup yang digunakan untuk memisahkan limbah
padat dan cair dari air limbah rumah tangga. Limbah cair yang telah
dipisahkan kemudian dialirkan ke saluran pembuangan utama untuk diolah
lebih lanjut di IPAL atau dilepaskan ke lingkungan.

6. Saluran Pengumpul Hujan


Saluran pengumpul hujan adalah saluran yang dirancang khusus untuk
mengumpulkan air hujan dari atap bangunan dan mengalirkannya ke tempat
pembuangan yang aman, seperti parit atau sungai. Pemilihan jenis saluran
pembuangan air limbah yang tepat bergantung pada kebutuhan spesifik dan
kondisi lingkungan tempat saluran tersebut akan digunakan

c. Tujuan saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)


1. Menghilangkan Limbah: Mengangkut air limbah dari sumbernya ke tempat
pembuangan akhir untuk mencegah kontaminasi lingkungan.

2. Mengurangi Risiko Kesehatan: Mencegah penyebaran penyakit dan


meminimalkan risiko kesehatan masyarakat dengan mengelola limbah secara
efektif.

3. Melindungi Lingkungan: Mencegah pencemaran lingkungan air, tanah, dan


udara yang disebabkan oleh limbah domestik atau industri

d. Pentingnya saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)


Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) memiliki banyak pentingnya, baik bagi
kesehatan manusia, lingkungan, maupun keberlanjutan ekonomi. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa SPAL sangat penting:
1. Mencegah Penyebaran Penyakit
SPAL yang baik dapat mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh
kontaminasi air limbah. Air limbah yang tidak diolah dengan baik dapat
mengandung patogen dan bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan
penyakit seperti diare, kolera, dan infeksi saluran pernapasan.

2. Melindungi Sumber Air Bersih


SPAL yang efektif membantu melindungi sumber air bersih dari pencemaran.
Tanpa sistem pembuangan yang tepat, air limbah bisa mencemari sumber air
tanah, sungai, dan danau yang digunakan untuk minum, memasak, dan mandi.

3. Mempertahankan Kualitas Lingkungan


SPAL yang baik membantu menjaga kualitas lingkungan hidup. Pencemaran
air limbah dapat merusak ekosistem air dan tanah, mengancam keberagaman
hayati, dan merusak habitat satwa liar.

4. Mencegah Banjir dan Genangan


Saluran pembuangan yang dirancang dengan baik dapat mencegah banjir dan
genangan air di perkotaan. Dengan mengalirkan air limbah dengan efisien,
SPAL membantu mengurangi risiko banjir dan melindungi properti dan
infrastruktur dari kerusakan akibat genangan air.

5. Mendukung Kesejahteraan Ekonomi


Investasi dalam SPAL yang efektif dapat membantu meningkatkan
kesejahteraan ekonomi suatu daerah. Lingkungan yang bersih dan sehat
mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan meningkatkan
produktivitas, mengurangi biaya perawatan kesehatan, dan meningkatkan
daya tarik pariwisata.
6. Kepatuhan Regulasi Lingkungan
Memiliki sistem SPAL yang baik merupakan bagian penting dari mematuhi
regulasi lingkungan dan standar kebersihan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kepatuhan ini membantu mencegah denda dan sanksi hukum yang mungkin
dikenakan atas pelanggaran lingkungan.

You might also like