Professional Documents
Culture Documents
7a. Domain Name System (DNS)
7a. Domain Name System (DNS)
Domain name system atau biasa disebut sebagai DNS, adalah suatu
teknik untuk mengingat IP address yang sulit diingat akibat terdiri dari
sederetan angka.
Routing paket ip yang berbasis TCP/IP sebenarnya tidak memerlukan
teknik DNS tersebut, cukup dengan IP address.
Teknik DNS diperlukan karena yang melakukan routing tidak lain adalah
manusia, dan manusia pada umumnya lebih sulit menghafal deretan
angka.
Suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan
komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address atau
sebaliknya.
Merupakan database yang berisi daftar informasi host
Format penamaan host pada internet dibuat menurut hirarki berdasarkan
level domain
Pengaturan nomor IP dan nama
host diatur secara tersentral oleh
IANA (internet assigned
numbers authority)
http://www.Iana.Org , dimotori
oleh jon postel
http://www.Postel.Org .
Pengaturan nomor IP dan nama
host dikenal dengan teknik yang
dinamakan host table
Pada tahun 1983, dr. Paul V.
Mockapetris
(http://en.Wikipedia.Org/wiki/paul_m
ockapetris), mengu-sulkan sistem
database terdistribusi yang dinamakan
DNS (domain name system) dan
dituangkan dalam RFC 882 dan 883.
Sistem DNS adalah database. Di dunia
ini tidak ada database lain yang
mendapat banyak permintaan dan
dapat diubah oleh ribuan orang setiap
harinya. Itulah yang membuat sistem
DNS sangat unik!.
Terdapat milyaran alamat IP yang saat ini dipakai, dan kebanyakan mesin tersebut
juga memiliki nama yang dapat dibaca manusia dengan baik.
Terdapat milyaran permintaan DNS setiap harinya. Seseorang dapat dengan mudah
membuat ratusan atau lebih permintaan DNS dalam satu hari, dan dari ribuan
orang dan mesin terdapat ratusan yang menggunakan internet setiap hari.
Nama domain dan alamat IP berubah setiap hari.
Nama domain baru dapat dibuat setiap hari.
Ribuan orang mengubah dan menambah nama domain dan alamat IP setiap hari.
Domain Name Meaning