You are on page 1of 3

Nama : Bastari Putri Savira

Kelas : PGSD 002


TOPIK 4
AKSI NYATA
FILOSOFI PENDIDIKAN

1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas dan
Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang
Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.
Jawaban :

Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa Pancasila adalah sesuatu
gagasan yang berbeda dengan gagasan lain karena merupakan gagasan dan pemikiran yang
dikemukakan oleh bangsa Indonesia yang tentunya sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa sila-sila yang terkandung di
Pancasila merupakan ciri khas yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan dalam penerapan
di kehidupan sehari-hari, sila-sila tersebut saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.
Meskipun zaman telah berkembang pesat yaitu memasuki abad ke-21, penerapan Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari harus terus dilakukan. Hal ini dilakukan agar bangsa Indonesia tetap
berada pada kaidahnya dan tidak kehilangan jati dirinya di tengah perkembangan zaman yang
begitu pesat ini. Salah satu contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu
penerapan Pancasila dalam sektor pendidikan yang saat ini diwujudkan dengan Profil Pelajar
Pancasila. Namun, dalam menerapkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak
pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 tidak lah mudah, terdapat berbagai tantangan
diantaranya yaitu:

1) Keterlibatan peran orang tua dalam pendidikan kurang maksimal. Dalam mencapai
keberhasilan pendidikan, peran guru sebagai pendidik tidak lah cukup. Namun, harus ada
peran serta orang tua dalam prosesnya. Kebanyakan orang tua saat ini kurang peduli terhadap
pendidikan anaknya khususnya pada aspek afektif. Para orang tua hanya peduli pada aspek
kognitif saya, sehingga terkadang sikap peserta didik saat ini kurang baik meskipun aspek
kognitif baik. Hal ini berlaku untuk aksi nyata dalam penerapan Profil Pelajar Pancasila
bahwa penerapan Profil Pelajar Pancasila tidak cukup hanya diterapkan di sekolah saja,
namun perlunya bantuan orang tua dalam membiasakan perilaku Profil Pelajar Pancasila di
rumah.
2) Kurang tersedia jumlah guru yang memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan dalam
menerapkan karakter Profil Pelajar Pancasila. Fakta di lapangan, masih banyak guru-guru
yang belum memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan dalam penerapan karakter Profil
Pelajar Pancasila. Guru-guru tersebut cenderung masih nyaman dan betah dengan perangkat
pembelajaran kurikulum sebelumnya dan sebagian kecil menganggap kurikulum merdeka
yang memuat Profil Pelajar Pancasila kurang praktis dan menambah beban kerja guru
khususnya dalam merancang perangkat pembelajaran yang memuat penerapan karakter
Pelajar Profil Pancasila.
3) Adanya akses informasi yang sangat luas dan tidak terbatas Pada abad ke-21 yang telah
berkembang pesat dalam hal teknologi dimana akses informasi sangat luas dan tidak terbatas
dalam artian semua orang dari segala umur bisa mengakses informasi tersebut jika memiliki
perangkat elektronik/gawai yang menyebabkan banyak anak muda saat ini kurang memiliki
tata krama dan sopan santun dalam berperilaku. Oleh karena itu, ketika membiasakan peserta
didik untuk bersikap sesuai dengan karakter Profil Pelajar Pancasila, hendaknya guru berkerja
sama dengan orang tua dalam memberikan arahan dan batasan dalam mengakses informasi
khususnya dari dunia digital.

2. Mahasiwa menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa
Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta
Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas).
Jawaban :
Perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam
Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas) dapat dilakukan dengan kegiatan- kegiatan
berikut, yaitu: a. Pada elemen Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berakhlak Mulia dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
• Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan ibadah berdasarkan agama- agamanya
masing-masing. Misalnya peserta didik untuk yang beragama Islam mengaji Al-Qur’an setiap
pagi sebelum memulai pembelajaran di kelas Membiasakan peserta didik untuk melakukan doa
sebelum dan sesudah memulai aktivitas belajar.
 Menumbuhkan karakter berperilaku baik terhadap sesama dapat dilakukan dengan pembiasaan
dari mulai hal yang sederhana seperti selalu menyapa saat bertemu guru ataupun teman.
 Menanamkan nilai-nilai baik kepada peserta didik seperti menghormati teman atau guru yang
berbeda agama dan menunjukkan sikap toleransi kepada semua warga sekolah.

You might also like