You are on page 1of 7

Jurnal

Destinasi Pariwisata p-ISSN:2338-8811,e-ISSN:2548-8937


Vol. 6 No 1, 2018

Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di
Pulau Nusa Lembongan
Budi Shantika a, 1, I Gusti Agung Oka Mahaggangaa, 2
¹ budishantikaelf@gmail.com, 2 okamahagangga@unud.ac.id
a Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata,Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia


Abstract
This research was conducted based on the condition of the development of tourism on the island of Nusa
Lembongan, aiming to find out the impact brought about by socio-economic conditions against the tourism
society.This study uses qualitative and quantitative approach with mix method, the primary data source that are
obtained by observations and direct interviews and secondary data. The sampling technique used was purposive
sampling techniques and data analysis using the method of case study. This study shows tourism provides impact on
society and the government on the island of Nusa Lembongan are seen from eight aspect among others : impact
increasing of foreign exchange, impact toward local community income that increasing before tourism exist, impact
toward higher prices than the real prices, impact toward employment for opportunity to local community, ownership
and control of tourism accommodation, the distribution of benefits and advantage against indigenous village,
development in general are seen from 4A tourism and government income of tax viewed from PHR. Advice can be
given to government and businessman and tourism service on the island of Nusa Lembongan in the order of future
improve the facilities, infrastructure supporting tourism, reinforce the rules on the division of the proceeds against
the indigenous villages, improving access and employment for local community on the island of Nusa Lembongan.

Key Words : Tourism, Nusa Lembongan Island, Impact

I. PENDAHULUAN selalu mendatangkan wisatawan dengan jumlah
Pariwisata adalah pergerakan manusia yang cukup banyak, baik wisatawan
yang bersifat sementara ke tujuan-tujuan mancanegara maupun wisatawan nusantara.
wisata yang berada diluar tempat kerja dan Jumlah kunjungan wisatawan ke Bali
tempat tinggalnya sehari-hari dimana aktivitas mengalami peningkatan setiap tahunnya dari
dilaksanakan selama tinggal dalam daerah tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, dengan
tujuan wisata dan disediakannya fasilitas- total kunjungan sebesar 18.867.027 wisatawan
fasilitas untuk memenuhi kebutuhan mereka mancanegara dan 35.796.801 wisatawan
(Mathieson and Wall, 1982 dalam Bharuna nusantara (Dinas Pariwisata Provinsi Bali
2009). Tahun 2017).
Kunjungan wisatawan di suatu daerah Peningkatan kunjungan wisatawan
pariwisata menyebabkan adanya interaksi tersebut mendorong masyarakat dan
sosial antara masyarakat disekitarnya yang pemerintah daerah untuk membangun
menyebabkan perubahan pola atau tata cara pariwisata kearah yang lebih baik.
hidup masyarakat lokal (Sidarta 2002). Pertumbuhan pariwisata di Bali selain pada
Kegiatan pariwisata yang berkembang akan kawasan pegunungan juga berkembang pesat
memberikan dampak baik secara langsung atau pada kawasan pesisir. Salah satunya adalah
secara tidak langsung terhadap kehidupan kawasan Nusa Penida yang terletak di
sosial dan perekonomian masyarakat Kabupaten Klungkung.
disekitarnya. Meningkatnya kebutuhan Kecamatan Nusa Penida merupakan
manusia untuk melakukan perjalanan wisata salah satu dari empat kecamatan di Kabupaten
menyebabkan pariwisata sebagai salah satu Klungkung yang terdiri dari Pulau Nusa Penida,
sektor perekonomian yang menjanjikan dimata Pulau Nusa Lembongan dan Pulau Nusa
masyarakat. Sehingga tidak sedikit masyarakat Ceningan. Pulau Nusa Lembongan merupakan
lokal khususnya yang berada di kawasan pulau terbesar kedua setelah Pulau Nusa
pariwisata cenderung meninggalkan mata Penida dengan potensi sumber daya atau
pencaharian sebelumnya untuk beralih menjadi potensi wisata yaitu hutan bakau (mangrove),
pekerja pariwisata. karang pantai (clif) di pesisir barat Nusa
Bali merupakan destinasi pariwisata Lembongan (dream beach), budi daya rumput
internasional yang menjadi barometer laut, wisata bahari dan ketersediaan fasilitas-
pariwisata Indonesia dan setiap tahunnya

177
Jurnal Destinasi Pariwisata ISSN: 2338-8811
Vol. 0 No 0, 0000
fasilitas kepariwisataan (akomodasi, Kabupaten Klungkung. Adapun ruang lingkup
insfrastruktur & suprastruktur). yang digunakan untuk membatasi penelitian ini
Nusa Lembongan merupakan salah satu adalah dampak pariwisata terhadap kondisi
pulau kecil di Bali yang perekonomiannya sosial ekonomi masyarakat di Pulau Nusa
bersumber dari sektor pariwisata, maka Lembongan dilihat dari:
berdasarkan hal tersebut, kajian tentang a. Dampak pariwisata terhadap
perkembangan pariwisata disuatu kawasan pendapatan masyarakat di Pulau Nusa
pariwisata sangat penting untuk mengetahui Lembongan
sejauh mana dampak yang ditimbulkan. b. Dampak terhadap kesempatan kerja
bagi masyarakat di Pulau Nusa
II. TINJAUAN PUSTAKA Lembongan
Dalam penelitian ini, diambil beberapa c. Dampak terhadap harga-harga
acuan dari penelitian sebelumnya yang kebutuhan pokok di Pulau Nusa
memiliki kesamaan fokus penelitian dan lokasi Lembongan
penelitian. Hasil penelitian sebelumnya dari I d. Dampak terhadap distribusi
Nengah Subadra dan Nyoman Mastiani Nadra manfaat/keuntungan bagi Desa Adat
(2006) dalam Jurnal Manajamen Pariwisata dan masyarakat di Pulau Nusa
Volume 5, Nomor 1 dengan judul “Dampak Lembongan
Ekonomi, Sosial-Budaya dan Lingkungan e. Dampak terhadap kepemilikan dan
Pengembangan Desa Wisata di Jatiluwih control akomodasi pariwisata di Pulau
Tabanan”. Hasil dari analisis penelitian tersebut Nusa Lembongan
perkembangan pariwisata di objek daya tarik f. Dampak terhadap pembangunan pada
wisata Jatiluwih yang difokuskan pada umumnya dilihat dari 4A di Pulau Nusa
pariwisata berkelanjutan dilihat dari tiga aspek Lembongan.
utama yaitu aspek ekonomi, sosial-budaya dan Jenis dan sumber data dalam penelitian
lingkungan dengan melakukan penataan ini menggunakan jenis data kualitatif (Slat,
kawasan objek wisata. 2013), berupa hasil wawancara yang
Penelitian selanjutnya dari I Ketut Suja dituangkan dalam penulisan deskriptif dan
dan I Putu Budiarta (2015) dalam Jurnal Sosial gambaran umum lokasi penelitian. Jenis data
dan Humaniora Politeknik Negeri Bali Vol. 5, kuantitatif (Kusmayadi, 2000) dalam penelitian
No.1 Maret 2015 dengan judul “Total Economic ini berupa data jumlah kunjungan wisatawan ke
Value Destinasi Wisata Nusa Lembongan Dalam Pulau Bali dan Kabupaten Klungkung, data
Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan jumlah sebaran penduduk di Pulau Nusa
Berwawasan Lingkungan”. Hasil penelitian Lembongan dan data akomodasi yang ada di
tersebut yaitu peningkatan jumlah kunjungan Pulau Nusa Lembongan serta dua sumber data
wisatawan setiap tahunnya dengan nilai yaitu data primer dan data sekunder (Moleong
ekonomi total di Pulau Nusa Lembongan 2005).
sebesar Rp.722.181.418,00 yang akan Teknik pengumpulan data yang
dipengaruhi oleh keadaan dan fungsi dari digunakan yaitu ada tiga : obervasi (Sugiyono,
tujuan wisata, sehingga nilainya bisa meningkat 2012), wawancara (Bungin, 2007) dan
atau menurun. kepustakaan (Suwintari, 2012). Untuk
Penelitian ini menggunakan beberapa menentukan informan dalam penelitian ini
konsep analisis yang digunakan untuk yaitu menggunakan teknik purposive sampling.
mengalisis data yang ada dilapanagan. Adapun Purposive sampling adalah teknik penentuan
konsep yang digunakan yaitu, konsep dampak informan dengan pertimbangan tertentu, yang
pariwisata (Paramitasari, 2010), konsep sosial terlebih dahulu ditentukan oleh peneliti sesuai
ekonomi (Oktama 2013), konsep dampak sosial dengan status serta kepentingan penelitian
ekonomi (Cohen dalam Pitana, 2005) dan (Sugiyono 2010).
konsep masyarakat lokal (Koentjaraningrat, Teknik analisis data dalam penelitian ini
2005). yaitu menggunakan teknik analisis data
deskriptif kualitatif dengan melakukan langkah-
III. METODE langkah sebagai berikut: pengumpulan data,
Penelitian ini dilakukan di Pulau Nusa reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau
Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, penarikan kesimpulan (Moleong 2005).

178
Jurnal Destinasi Pariwisata ISSN: 2338-8811
Vol. 0 No 0, 0000
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN sedangkan untuk buruh pengikat rumput
Pesatnya perkembangan pariwisata di laut dengan penghasilan Rp.900.000
Nusa Lembongan memberikan alternatif lain sampat Rp.1.000.000 setiap kali panen
bagi mata pencaharian utama masyarakat di dengan upah Rp. 4.500 per ikat dengan
Nusa Lembongan sehingga mampu mengurangi berat 1 kilogram dan setiap kali panen
angka kemiskinan diwilayah tersebut. Dampak seorang buruh biasanya mengikat sampai
postif pariwisata terhadap kondisi 200 kilogram.
perekonomian menurut Leiper (dalam Sedangkan setelah adanya pariwisata,
Nurhidayati 2011) yaitu penyerapan tenaga masyarakat lebih memilih menjadi pekerja
kerja, individu yang menggantungkan hidupnya pariwisata dibandingkan menjadi petani
dari sektor pariwisata, pendapatan dari usaha rumput laut atau nelayan yang tentunya
jasa pariwisata, multiplier effect kegiatan dengan penghasilan yang lebih besar dari
ekonomi pariwisata terhadap kegiatan ekonomi sebelumnya. Masyarakat yang bekerja
keseluruhan disuatu wilayah, pemanfaatan menjadi pekerja pariwisata mendapatkan
fasilitas pariwisata oleh masyarakat lokal, penghasilan sesuai dengan UMK
penciptaan lapangan kerja dan perencanaan Kabupaten Klungkung yaitu sebesar
daya tarik wisata yang dapat dikembangkan di Rp.1.991.529 dengan service yang didapat
wilayahnya. setiap bulannya yang bias mencapai
Tingkat kepadatan penduduk di Pulau Rp.4.000.000 sampai Rp.5.000.000 setiap
Nusa Lembongan yaitu 705 jiwa/km2 yang bulannya. Namun, masyarakat yang tidak
tersebar di dua desa yaitu Desa Jungutbatu dan bekerja di sektor pariwisata yang
Desa Lembongan (Dinas Kependudukan dan kebanyakn berusia diatas 60 tahun bekerja
Catatan Sipil Kabupaten Klungkung tahun sebagai buruh bangunan, penjual cindera
2016) mata atau nelayan ikan biasanya
Perkembangan pariwisata di Pulau Nusa berpengasilan Rp.400.000 dalam satu
Lembongan tentunya memberikan dampak baik minggu.
dampak positif maupun dampak negatif b. Dampak terhadap kesempatan kerja
terhadap masyarakat lokal seperti peningkatan Sebelum ada pariwisata di Pulau Nusa
taraf perekonomian masyarakat, perubahan Lembongan, mayoritas masyarakat lokal
mata pencaharian, pendidikan dan lain bekerja sebagai pateni rumput laut,
sebagainya. Adapun dampak yang timbulkan nelayan dan buruh bangunan, sedangkan
oleh perkembangan pariwisata di Pulau Nusa setelah ada pariwisata kesempatan kerja
Lembongan terhadap kondisi sosial ekonomi bagi masyarakat lebih beragam, mulai dari
masyarakat di Pulau Nusa Lembongan adalah waiter/waitress direstoran atau bar,
sebagai berikut: bekerja di hotel atau villa, membuka usaha
a. Dampak terhadap pendapatan masyarakat homestay dan penginapan, usaha
di Pulau Nusa Lembongan transportasi seperti penyewaan sepeda
Pariwisata yang berkembang di Pulau motor, pekerja di speedboat atau kapal
Nusa Lembongan sampai saat ini masih angkut, membuka usaha warung, restoran
belum merata menyebabkan terjadinya atau toko, tour guide, pelatih surfing dan
kesenjangan terhadap pendapatan dive serta pekerjaan di bidang pariwisata
masyarakatnya. Hal tersebut disebabkan, lainnya.
perkembangan pariwisata yang terjadi Kesempatan kerja setelah adanya
hanya dikawasan pesisir dan atraksi pariwisata di Nusa Lembongan lebih besar
pariwisata yang masih terbatas, sehingga peluangnya bagi masyarakat dengan umur
tidak sedikit masyarakat yang berada di produktif yaitu 18-50 tahun, dengan
bagian tengah pulau belum merasakan pakerjaan sebagai karyawan hotel,
keuntungan pariwisata secara signifikan. restoran, jasa transportasi dan pekerjaan
Sebelum ada pariwisata di Pulau Nusa di sector pariwisata lainnya. Sedangkan
Lembongan masyarakat lokal dengan bagi masyarakat dengan usia lanjut harus
mayoritas sebagai petani rumput laut dan mencari pekerjaan lainnya yang dapat
nelayan dengan pendapatan sebagai petani membantu perekonomiannya, seperti
rumput laut Rp.1.000.000 sampai buruh bangunan, pedangang souvenir,
Rp.2.000.000 dalam sekali panen,

179
Jurnal Destinasi Pariwisata ISSN: 2338-8811
Vol. 0 No 0, 0000
usaha warung dan penyedia sampan untuk antisipasi Desa Adat dalam pengelolaan
kebutuhan pariwisata. pariwisata dikawasannya.
c. Dampak terhadap harga-harga Desa Adat Lembongan dan Desa Adat
Dampak yang ditimbulkan pariwisata Jungutbatu sampai saat ini belum
yang paling dirasakan oleh wisatawan dan menentukan kebijakan terkait distribusi
masyarakat lokal adalah harga-harga manfaat atau keuntungan dari perusahaan
kebutuhan rumah tangga dan harga-harga penyedia jasa dan layanan pariwisata di
makanan pokok. Harga makan pokok Pulau Nusa Lembongan untuk pembagian
seperti beras, gula, kopi, rempah-rempah hasil dari pihak pengusaha pariwisata
biasanya lebih mahal dua kali lipat dari kepada Desa Adat, pihak penyedia usaha
harga aslinya, seperti harga beras 1 dan jasa pariwisata sampai saat ini hanya
kilogram dengan harga Rp.10.500 di Pulau membayarkan pajak dan retribusi kepada
Nusa Lembongan dijual dengan harga pemerintah daerah. Penyedia usaha dan
Rp.21.000, minuman kaleng dengan harga jasa akomodasi seperti hotel, villa,
Rp.8.000 dijual dengan harga Rp.12.000. restoran dan resort di Nusa Lembongan
Sulitnya mendapatkan persediaan membayarkan pajak wajib kepada
makanan dan minuman kemasan pemerintah Kabupaten Klungkung yaitu
disebabkan oleh terlalu banyaknya pemilik Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak
usaha warung atau toko, sedangkan jumlah Hiburan (PHR).
pengepul yang menyediakan persediaan Sehingga sejauh ini, pihak-pihak pemilik
makanan dan minuman kemasan di Nusa akomodasi pariwisata di Pulau Nusa
Lembongan terbatas. Keberadaan Lembongan hanya memberikan
pengepul yang terbatas dibarengi dengan sumbangan secara sukarela kepada Desa
sulitnya akses yang harus ditempuh, Adat yang waktunya tidak tentu.
sedangkan permintaan yang terus e. Dampak terhadap kepemilikan dan kontrol
meningkat menjadi faktor utama kenaikan akomodasi pariwisata di Pulau Nusa
harga-harga di Pulau Nusa Lembongan. Lembongan
Kebutuhan pokok dan makanan Dampak pariwisata di Pulau Nusa
tersebut dibeli dari Pulau Bali, biasanya di Lembongan menjadikan Nusa Lembongan
Pasar Kumbasari atau Pasar Badung oleh sebagai salah satu pasar potensial bagi
pengepul yang kemudian dibawa dari pelaku usaha dan jasa pariwisata untuk
Padang Bai ke Pulau Nusa Penida membangun pariwisata di kawasan
kemudian diangkut dengan Kapal tersebut. Akomodasi pariwisata di Pulau
bermotor ke Pulau Nusa Lembongan. Nusa Lembongan saat ini 85% merupakan
d. Dampak terhadap distribusi milik masyarakat lokal, seperti homestay,
manfaat/keuntungan bagi Desa Adat dan penginapan, bungalow, warung, toko,
Masyarakat di Pulau Nusa Lembongan restoran dan bar. Sedangkan 15%
Distribusi manfaat atau keuntungan merupakan milik investor Indonesia
merupakan pembagian hasil antara ataupun investor asing.
investor atau pemilik usaha dan jasa f. Dampak terhadap pembangunan pada
pariwisata kepada masyarakat lokal atau umumnya
terhadap suatu daerah. Dalam pariwisata, Perkembangan dan pembangunan
distribusi manfaat atau keuntungan adalah pariwisata di Pulau Nusa Lembongan
bagaimana pariwisata dapat memberikan membawa dampak positif terhadap
keuntungan terhadap pembangunan dan pembangunan fasilitas penunjang
perekonomian didaerah tersebut. pariwisata, kelembagaan pariwisata,
Perkembangan dan pembangunan aksesbilitas dan atraksi pariwisata.
pariwisata disuatu destinasi pariwisata 1. Attraction (ataraksi)
harusnya memberikan keuntungan bagi Atraksi pariwisata di Pulau Nusa
seluruh stakeholder yang terlibat. Namun, Lembongan sampai saat ini masih
di Pulau Nusa Lembongan perkembangan sangat terbatas. Selama ini, sebagian
pariwisata yang belum terencana dengan besar wisatawan yang berkunjung ke
matang menyebabkan kurangnya Pulau Nusa Lembongan biasanya untuk
menikmati keindahan pantai dan

180
Jurnal Destinasi Pariwisata ISSN: 2338-8811
Vol. 0 No 0, 0000
keanekaragaman bahari, wisata alam Lembongan yaitu fasilitas akomodasi
atau untuk sekedar mencari (hotel, restoran), fasilitas kesehatan
ketenangan. Daya tarik wisata yang (klinik swasta dan puskesmas), fasilitas
biasanya ramai dikunjungi wisatawan di keamanan (kantor polisi, satgas) dan
Pulau Nusa Lembongan yaitu fasilitas keuangan dan pebankan (atm
jungutbatu, songlambung, tanjung dan bank).
sangiang, pemuntalan, batu belek (devil 4. Ancillary (kelembagaan)
tears), underground house (goa gala- Keberadaan pariwisata di Pulau
gala), mangrove point (diving & Nusa Lembongan membuat masyarakat
snorkeling spot), blue corner (diving, lokal aktif dan ikut serta
mola-mola & manta spot) dan mengembangkan pariwisata di
shipwreck & lembongan bai (diving daerahnya. Dengan adanya pariwisata
spot). di Pulau Nusa Lembongan, masyarakat
Atraksi wisata dan destinasi lokal berharap pendapat masyarakat
pariwisata di Pulau Nusa Lembongan dalam pembangunan pariwisata dapat
sebagain besar dikelola oleh pemilik dipertimbangkan dengan membentuk
usaha & jasa pariwisata yang berasal organisasi atau komunitas pariwisata.
dari Pulau Nusa Lembongan, seperti Di Pulau Nusa Lembongan saat ini
objek wisata goa gala-gala (underground terdapat dua lembaga pariwisata
house) yang berada dirumah warga POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata
sehingga dikelola secara pribadi, yang terletak di Desa Lembongan yang
mangrove point yang dikelola oleh menaungi empat Banjar Adat atau
kelompok penyedia jukung atau perahu Dusun yaitu Bajar Kawan, Kanjar Kaja,
kecil yang sekaligus menyewakan alat- Banjar Kelod dan Banjar Kangin dan
alat snorkeling. Desa Jungutbatu yang juga menaungi
Sedangkan untuk destinasi wisata empat Banjar Adat yaitu Banjar Kaja,
pantai, seperti pantai di sepanjang Desa Banjar Kelod, Banjar Kangin dan Banjar
Jungutbatu, pantai songlambung, pantai Kawan.
tanjung sanghyang, pemuntelan tidak
dipungut biaya apapun, sedangkan V. SIMPULAN DAN SARAN
underground house, mangrove point A. Simpulan
and diving spot, blue corner dan Berdasarkan hasil penelitian tentang
shipwreck wisatawan akan dikenakan dampak pariwisata terhadap masyarakat di
biaya masuk atau penyewaan alat Pulau Nusa Lembongan diperoleh hasil
menyelam dan speedboat. penelitian yaitu dampak terhadap pendapatan
2. Accessibility (aksesibilitas) masyarakat yang menjadi dampak paling besar
Akses yang dapat ditempuh menuju dari delapan aspek lainnya. Perkembangan
ke Pulau Nusa Lembongan yaitu pariwisata di Pulau Nusa Lembongan
menggunakan Kapal Feri, speedboat dan berdampak signifikan terhadap pendapatan
kapal bermotor dengan jalur masyarakat lokal yaitu sebelum adanya
penyebrangan dari Padang Bai-Nusa pariwisata masyarakat lokal memiliki
Penida-Nusa Lembongan, Sanur-Nusa pendapatan Rp. 900.000 sampai Rp.2.000.000
Lembongan (Pelabuhan Jungutbatu, perbulannya sedangkan setelah adanya
Tanjung Sanghyang dan Mushroom pariwisata pendapatan masyarakat meningkat
Beach). menjadi Rp. 6.000.000 sampai Rp.8.000.000.
3. Amenity (amenitas) Sedangkan untuk dampak yang paling kecil
Fasilitas-fasilitas penunjang ditimbulkan oleh pariwisata di Pulau Nusa
pariwisata di Pulau Nusa Lembongan Lembongan yaitu dampak terhadap distribusi
juga semakin ditingkatkan seperti manfaat/keuntungan, hal tersebut disebabkan
fasilitas kesehatan, keuangan, polisi dan karena kurangnya kebijakan tentang bagi hasil
satgas pariwisata, rambu-rambu lalu antara pihak investor dan pemilik usaha jasa
lintas dan penunjuk arah, pelabuhan pariwisata dengan Desa Adat, sehingga
dan akomodasi pariwisata. Untuk saat keuntungan atau pemasukan bagi Desa Adat
ini fasilitas yang tersedia di Pulau Nusa tidak dikelola dengan baik.

181
Jurnal Destinasi Pariwisata ISSN: 2338-8811
Vol. 0 No 0, 0000
Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan
B. Saran Ganesha Singaraja.
Berdasarkan hasil penelitian yang Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah
diperoleh dapat dikemukakan saran-saran Kabupaten Klungkung. 2017. Data Pendapatan
Pariwisata dari Pajak PHR. Kabupaten
sebagai berikut :
Klungkung.
1. Saran bagi pemerintah daerah provinsi dan
Bharuna S, Anak Agung Gde Djaja. 2009. Pola Perencanaan
pemerintah kabupaten bersama
Dan Strategi Pembangunan Wisata Alam
membangun pariwisata yang lebih baik Berkelanjutan Serta Berwawasan Lingkungan.
untuk meningkatkan tingkat kunjungan Jurnal Bumi Lestari, Volume 9 No.1.
wisatawan sehingga meningkatkan Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Kumunikasi,
penerimaan devisa Negara. Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial
2. Persebaran pariwisata di Pulau Nusa Lainnya. Jakarta: Putra Grafika.
Lembongan lebih diperhatikan agar merata Dharma, IGB S, Dkk. 2016. Pelatihan Pengolahan Produk
dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Rumput Laut Untuk Mendukung Pengembangan
3. Kesempatan kerja yang lebih memihak Nusa Lembongan Sebagai Destinasi Wisata. Jurnal
kepada masyarakat lokal, sehingga Udayana Mengabdi, Volume 15 Nomor 2.
mengurangi tingkat penggangguran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Pulau Nusa Lembongan. Klungkung. 2016. Jumlah dan Sebaran Penduduk
4. Peningkatan aksesbilitas untuk di Pulau Nusa Lembongan. Kabupaten Klungkung
mempermudah masyarakat mendapatkan Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung. 2016. Jumlah
Hotel dan Kamar, Jumalh Restoran di Nusa
kebutuhan pokok dan logistik lainnya
Lembongan. Kabupaten Klungkung.
sehingga tidak berdampak besar terhadap
Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung. 2016. Peta
harga-harga makanan/minuman kemasan
Wilayah Administrasi Kabupaten Klungkung.
dan kebutuhan pokok lainnya. Kabupaten Klungkung.
5. Pemerintah dan Desa Adat harus lebih Dinas Pariwisata Provinsi Bali. 2017. Jumlah Penerimaan
mepertegas peraturan tentang Devisa dan Kunjungan Wisatawan ke Pulau Bali
pembangunan akomodasi pariwisata di Tahun 2012-2016.
Nusa Lembongan dan distribusi Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Antropilogi – Jilid I.
keuntungan dari investor untuk Jakarta: PT Rineka Cipta.
meningkatkan kesejahteraan Desa Adat. Kusmayadi, Edar Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian
6. Pemerintah diharapkan lebih dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia
memperhatikan pembangunan Pustaka Utama.
insprastruktur dan suprasutruktur di Pulau Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif
Nusa Lembongan, seperti pembangunan Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
akses jalan, fasilitas penunjang rumah sakit, Oktama, Reddy Zaki. 2013. Pengaruh Kondisi Sosial
klinik, perbankan dan kantor pelayanan Ekonomi Terhadap Tingkat Pendidikan Anak
Keluarga Nelayan di Kelurahan Sugih Waras,
pariwisata & masyarakat.
Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang
7. Pendapatan pemerintah dari pariwisata
Tahun 2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial
yang berasal dari pajak PHR diharapkan
Universitas Negeri Semarang.
dapat dikelola dengan baik untuk Pitana, I Gede. 2005. Pengantar Ilmu Pariwisata.
membangun pariwisata yang lebih baik di Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Pulau Nusa Lembongan dan destinasi Pitana, I Gde Dan Gayatri. 2005. Sosiologi
pariwisata lainnya di Kabupaten Pariwisata:Kajian Sosiologis Terhadap Struktur,
Klungkung. Sistem dan Dampak-Dampak Pariwisata.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
ubadra, I Nengah. Dan Nandra, Nyoman Mastiani. 2006.
DAFTAR PUSTAKA Dampak Ekonomi, Sosial-Budaya dan Lingkungan
Pengembangan Desa Wisata di Jatiluwih-
__________. 2009. Undang-Undang No.10 Tahun Tabanan. Jurnal Manajamen Pariwisata Volume
2009 Tentang Kepariwisataan.
5, Nomor 1.
Armiyanti, Ni Putu Nita Novi. Dan Sutarjo, I Ketut Suratha.
Sidarta, I Wayan Tagel. 2002. Dampak Perkembangan
2012. Tingkat Produktifitas Budidaya Rumput
Pariwisata Terhadap Kondisi Lingkungan, Sosial
Laut Pada Perairan Pantai di Kecamatan Nusa
dan Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Kawasan
Penida Kabupaten Klungkung. Jurnal Hurusan
Pariwisata Sanur, Denpasar-Bali). Thesis,

182
Jurnal Destinasi Pariwisata ISSN: 2338-8811
Vol. 0 No 0, 0000
Magister Ilmu Lingkungan Universitas
Diponogoro.
Suja, I Ketut Dan Budiarta, I Putu. 2015. Total Economic
Value Destinasi Wisata Nusa Lembongan Dalam
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan
Lingkungan. Jurnar Sosial dan Humaniora
Politeknik Negeri Bali Vol. 5, No.1.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suwintari, I Gusti Ayu Eka. 2012. Kepuasan Wisatawan
Terhadap Kualitas Pelayanan Tourist Information
Counters di Jalan Padma Utara, Legian, Kuta.
Program Magister Kajian Pariwisata,
Pascasarjana. Denpasar: Universitas Udayana.



183

You might also like