You are on page 1of 12

- 398 -

7. Standar Teknis Kawasan Pejalan Kaki


7.1. Definisi Operasional Kawasan Pejalan Kaki
Kawasan pejalan kaki merupakan kawasan khusus pejalan kaki atau area yang dikembangkan sebagai kawasan
pejalan kaki, selain bertujuan untuk menyediakan ruang tempat berjalan kaki juga dapat digunakan untuk
revitalisasi kawasan serta dirancang berdasarkan kebutuhan orang untuk bergerak aman, mudah, nyaman, dan
tanpa hambatan.
7.2. Kriteria Delineasi Kawasan Pejalan Kaki
Delineasi kawasan pejalan kaki mempertimbangkan:
a. batas lahan yang telah ditetapkan (misalnya dalam rencana Pola Ruang serta rencana tata bangunan dan
lingkungan);
b. cakupan sarana dan prasarana penunjang yang membentuk dan melayani kawasan;
c. batasan yang berupa batas fisik terbangun (misalnya jalan, pagar, drainase, atau sungai) untuk membatasi
wilayah kawasan pejalan kaki dengan kawasan lainnya;
d. memiliki fungsi dan kesamaan karakteristik kawasan yang membentuk dan melayani kawasan pejalan kaki;
dan/atau
e. area yang masih dalam satu cakupan pengelolaan.
- 399 -

7.3. Tipologi Kawasan Pejalan Kaki

No Tipologi Definisi Operasional Sub Tipologi Karakteristik Kode


1 Jalur Pejalan Ruang yang digunakan untuk Jalan Utama  Berada di sisi jalan utama (jalan JPK-1
Kaki berjalan kaki atau berkursi roda arteri, kolektor primer, dan kolektor
bagi penyandang disabilitas sekunder)
secara mandiri dan dirancang Jalan Lingkungan  Berada di sisi jalan lingkungan (jalan JPK-2
berdasarkan kebutuhan orang lokal)
untuk bergerak aman, mudah,
nyaman, dan tanpa hambatan
2 Kawasan Kawasan khusus pejalan kaki  Terintegrasi dengan kawasan KPJK
Pejalan Kaki atau area yang dikembangkan (pariwisata, ekonomi, dan lainnya)
sebagai kawasan pejalan kaki, maupun sarana pendukung
selain bertujuan untuk  Terdapat pembatasan terhadap
menyediakan ruang tempat penggunaan kendaraan bermotor
---
berjalan kaki juga dapat
digunakan untuk revitalisasi
kawasan atau meningkatkan
penjualan di pusat-pusat
perbelanjaan

7.4. Kinerja Fungsi Kawasan Pejalan Kaki


Kinerja Fungsi Kawasan untuk kawasan pejalan kaki yaitu terciptanya ruang untuk pejalan kaki yang dapat
menghubungkan antar kawasan/fasilitas, yang dapat digunakan dengan nyaman, aman, teratur, serta mendukung
estetika dan ekologis kawasan.
- 400 -

7.5. Daftar Periksa Standar Teknis Kinerja Kawasan Pejalan Kaki


Standar Teknis
Jalur Pejalan Kaki
Indikator Kawasan Pejalan
Kriteria Komponen Jalan Jalan Standar Kinerja
Kinerja Kaki
Utama Lingkungan
JPK-1 JPK-2 KPJK-1
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Integrasi Kawasan
Jalur pejalan kaki yang Jalur pejalan kaki A.1 Integrasi Jalur Pejalan Kaki ke Luar Kawasan
menghubungkan antar dapat A.1.1 Integrasi ke Terdapat konektivitas
kawasan/fungsi/fasilitas menghubungkan moda terhadap fasilitas
terintegrasi dengan baik antar kawasan, transportasi integrasi antar moda
Jalur pejalan kaki
dan kawasan umum transportasi dalam
menghubungkan
dengan radius 500 m
antar fungsi/
transportasi (**)
kawasan dengan
umum A.1.2 Integrasi akses Terdapat jalur Kawasan pejalan kaki
menerus tanpa
pejalan kaki pejalan kaki yang terhubung dengan
hambatan
antar kawasan menghubungkan jalur pejalan kaki
antar kawasan utama menuju kawasan
secara menerus lainnya
(**) (**)
Jalur pejalan kaki A.2 Integrasi Jalur Pejalan Kaki di Dalam Kawasan
dalam kawasan A.2.1 Integrasi akses Tersedia jalur pejalan kaki yang menghubungkan bangunan dan
terhubung pejalan kaki di area parkir
sehingga dalam kawasan (**)
memudahkan
pergerakan
Jalur pejalan kaki
pejalan kaki di
menghubungkan
dalam kawasan
antar titik dalam
A.2.2 Konektivitas Terdapat Terdapat Terdapat
dengan menerus
jalan dan jalur konektivitas dari konektivitas dari konektivitas dari
tanpa hambatan
pejalan kaki jalan kolektor jalan lokal jalan kolektor
(**) (**) (**)
- 401 -

Standar Teknis
Jalur Pejalan Kaki
Indikator Kawasan Pejalan
Kriteria Komponen Jalan Jalan Standar Kinerja
Kinerja Kaki
Utama Lingkungan
JPK-1 JPK-2 KPJK-1
(1) (2) (3) (4) (5)
B. Kenyamanan dan Estetika Kawasan
Jalur pejalan kaki Jalur pejalan kaki B.1 Fasilitas Pejalan Kaki
memberikan kenyamanan di dukung dengan B.1.1 Kanopi peneduh Terdapat fasilitas Terdapat fasilitas
bagi seluruh pengguna fasilitas pejalan kaki dengan pejalan kaki dengan Pejalan kaki merasa
jalan pendukung kanopi peneduh kanopi peneduh mendapatkan
dan memiliki visual yang kenyamanan (***) (***) fasilitas peneduh
indah pejalan kaki B.1.2 Jalur hijau dan Terdapat jalur hijau Terdapat jalur Terdapat jalur hijau dalam kondisi baik
pohon peneduh dan pohon peneduh hijau dan pohon dan pohon peneduh ketika melakukan
(*) peneduh (*) pergerakan
(***)
B.1.3 Jalur sepeda di Terdapat pemisahan Terdapat pemisahan Pengguna sepeda
jalur pejalan antara jalur pejalan antara jalur pejalan tidak bersinggungan
kaki kaki dengan jalur kaki dengan jalur dengan pejalan kaki
sepeda pada jalur sepeda pada jalur di dalam kawasan
sepeda yang terdapat sepeda yang terdapat
di jalur pejalan kaki di jalur pejalan kaki
(***) (***)
B.1.4 Parkir sepeda Tersedia parkir Tersedia parkir
sepeda dengan sepeda dengan
kriteria tidak kriteria tidak
menutup jalur menutup jalur
pejalan kaki, berjarak pejalan kaki,
maksimal 15 m dari dilengkapi dengan
halte bus (jika rak sepeda untuk
tersedia), dilengkapi minimal 6 buah
dengan rak sepeda sepeda dan papan
untuk minimal 6 tanda parkir sepeda
buah sepeda dan (**)
papan tanda parkir
sepeda
(***)
- 402 -

Standar Teknis
Jalur Pejalan Kaki
Indikator Kawasan Pejalan
Kriteria Komponen Jalan Jalan Standar Kinerja
Kinerja Kaki
Utama Lingkungan
JPK-1 JPK-2 KPJK-1
(1) (2) (3) (4) (5)
B.1.5 Tempat duduk Tersedia tempat Tersedia tempat Pengguna dapat
duduk dengan duduk dan tidak memanfaatkan
maksimal jarak 20 m mengganggu guiding tempat duduk dalam
dan tidak block kondisi baik
mengganggu guiding (***)
block
(*)
B.1.6 Tempat sampah Tersedia tempat Tersedia tempat Kawasan bersih dan
sampah di jalur sampah di jalur bebas dari sampah
pejalan kaki yang pejalan kaki yang berserakan,
letaknya tidak yang letaknya menumpuk serta
mengganggu ruang tidak bau yang dapat
bebas berjalan kaki mengganggu mengganggu
(*) ruang bebas kenyamanan pejalan
berjalan kaki kaki
(***)
Jalur pejalan kaki B.2 Fasilitas Pendukung Estetika Fasilitas pendukung
didukung dengan B.2.1 Artwork Terdapat instalasi Terdapat instalasi estetika dalam
fasilitas yang (instalasi seni) seni sebagai seni sebagai kondisi baik
dapat pendukung estetika pendukung estetika sehingga dapat
meningkatkan jalur pejalan kaki jalur pejalan kaki dinikmati oleh
estetika ruang (***) (***) pejalan kaki dan
pejalan kaki meningkatkan
kualitas visual
lingkungan
Kawasan memiliki B.3 Pengaturan Pedagang Kaki Lima (Binaan) Keberadaan PKL
pengaturan B.3.1 Luas area dan Luas lapak maksimal Luas lapak maksimal tidak menghambat
Pedagang Kaki dimensi kios 6 m2 , dan hanya 6 m2 , dan hanya mobilitas pejalan
Lima (PKL) PKL diperbolehkan pada diperbolehkan pada kaki dan berjualan
sehingga PKL jalur pejalan kaki jalur pejalan kaki dengan tertib serta
dapat tertib dan atau trotoar dengan atau trotoar dengan menjaga kebersihan
higienis lebar minimal 5 m lebar minimal 5 m
- 403 -

Standar Teknis
Jalur Pejalan Kaki
Indikator Kawasan Pejalan
Kriteria Komponen Jalan Jalan Standar Kinerja
Kinerja Kaki
Utama Lingkungan
JPK-1 JPK-2 KPJK-1
(1) (2) (3) (4) (5)
(untuk PKL yang (untuk PKL yang
terletak di jalur terletak di jalur
pejalan kaki/trotoar), pejalan kaki/trotoar),
dengan lebar area dengan lebar area
berjualan maksimal 3 berjualan maksimal 3
m atau memiliki m atau memiliki
perbandingan antara perbandingan antara
lebar jalur pejalan lebar jalur pejalan
kaki dan lebar area kaki dan lebar area
berdagang 1:1,5 berdagang 1:1,5
(***) (***)
B.3.2 Lokasi dan PKL terletak di lokasi PKL terletak di lokasi
penempatan yang ditetapkan oleh yang ditetapkan oleh
pengelola maupun pengelola maupun
pemerintah daerah pemerintah daerah
setempat setempat
(***) (***)
B.3.3 Waktu Waktu operasional Waktu operasional
operasional PKL maksimal 5 jam PKL maksimal 5 jam
(***) (***)
Jalur/kawasan B.4 Jalur Pejalan Kaki untuk Penyandang Disabilitas
pejalan kaki B.4.1 Ketentuan jalur Jalur pejalan kaki Jalur pejalan kaki Kawasan
didukung oleh pejalan kaki untuk penyandang untuk penyandang memberikan
fasilitas yang untuk disabilitas memiliki disabilitas memiliki kenyamanan
memberikan penyandang pegangan tangan pegangan tangan penyandang
kenyamanan disabilitas (*) (*) disabilitas dengan
penyandang B.4.2 Jalur guiding Terdapat jalur Terdapat jalur Terdapat jalur menyediakan jalur
disabilitas block pemandu tunanetra pemandu pemandu tunanetra yang aman dan
berupa guiding block tunanetra berupa guiding block tanpa hambatan
(*) berupa guiding (*) untuk penyandang
block disabilitas
(***)
- 404 -

Standar Teknis
Jalur Pejalan Kaki
Indikator Kawasan Pejalan
Kriteria Komponen Jalan Jalan Standar Kinerja
Kinerja Kaki
Utama Lingkungan
JPK-1 JPK-2 KPJK-1
(1) (2) (3) (4) (5)
C. Keamanan dan Keselamatan
Kawasan menjaga Kawasan C.1 Jalur Pejalan Kaki Jalur atau kawasan
keselamatan pejalan kaki didukung dengan C.1.1 Dimensi jalur Terdapat jalur Terdapat jalur pejalan kaki dapat
melalui penyediaan ruang ruang pejalan pejalan kaki pejalan kaki dengan pejalan kaki dengan dilalui dengan aman,
untuk pejalan kaki yang kaki yang lebar minimal 1,5 m lebar minimal 1,5 m tanpa hambatan,
aman untuk digunakan memadai, dan (*) (*) dengan petunjuk
dilengkapi dengan C.2 Sirkulasi yang jelas
sirkulasi dan C.2.1 Rambu lalu Tersedia rambu lalu Tersedia rambu lalu
kelengkapan lintas lintas dengan lintas dengan
jalur/kawasan minimal informasi minimal informasi
pejalan kaki mengenai penanda mengenai penanda
sirkulasi lalu lintas, sirkulasi lalu lintas,
penunjuk lokasi, dan penunjuk lokasi, dan
larangan tertentu larangan tertentu
(*) (*)
C.2.2 Marka jalan Tersedia marka jalan untuk pemisah jalur pejalan kaki dan
sepeda (apabila ada)
(***)
C.3 Kelengkapan Jalur Pejalan Kaki
C.3.1 Lampu Tersedia lampu Tersedia lampu
penerangan penerangan di penerangan di
pejalan kaki sepanjang jalur sepanjang jalur
pejalan kaki dengan pejalan kaki yang Kelengkapan
jarak maksimal 10 m merata di kawasan jalur/kawasan
(*) pejalan kaki pejalan kaki dalam
(*) kondisi baik dan
memiliki penerangan
cukup dan merata
- 405 -

Standar Teknis
Jalur Pejalan Kaki
Indikator Kawasan Pejalan
Kriteria Komponen Jalan Jalan Standar Kinerja
Kinerja Kaki
Utama Lingkungan
JPK-1 JPK-2 KPJK-1
(1) (2) (3) (4) (5)
Jalur C.4 Penyeberangan Sebidang Penyeberangan
penyeberangan C.4.1 Penyeberangan Terhubung dengan Tersedia zebra cross di sebidang dan tidak
sebidang dan (zebra cross) zebra cross dengan jalan utama dengan sebidang dapat
tidak sebidang kelengkapan (marka) kelengkapan (marka) digunakan dalam
untuk serta mengakomodasi serta mengakomodasi kondisi baik
mendukung kebutuhan kebutuhan
mobilitas pejalan penyandang penyandang
kaki dan disabilitas disabilitas
penyandang (*) (*)
disabilitas yang C.5 Penyeberangan Tidak Sebidang
aman C.5.1 Jembatan Terhubung dengan Terhubung dengan
penyeberangan jembatan jembatan
orang penyeberangan di penyeberangan di
tempat yang tidak tempat yang tidak
dimungkinkan dimungkinkan
adanya adanya
penyeberangan penyeberangan
sebidang (ruas jalan sebidang (ruas jalan
memiliki kecepatan memiliki kecepatan
kendaraan yang kendaraan yang
tinggi dan arus tinggi dan arus
pejalan kaki yang pejalan kaki yang
cukup ramai) cukup ramai)
(**) (**)
C.5.2 Terowongan Terowongan Terowongan
(underpass) (underpass) berjarak (underpass) berjarak
minimal 50 m dari minimal 50 m dari
persimpangan dan persimpangan dan
maksimal 50 m dari maksimal 50 m dari
pusat kegiatan/ pusat kegiatan/
keramaian keramaian
(***) (***)
- 406 -

Standar Teknis
Jalur Pejalan Kaki
Indikator Kawasan Pejalan
Kriteria Komponen Jalan Jalan Standar Kinerja
Kinerja Kaki
Utama Lingkungan
JPK-1 JPK-2 KPJK-1
(1) (2) (3) (4) (5)
Jalur/kawasan C.6 Sarana Keamanan dan Keselamatan
pejalan kaki C.6.1 CCTV kawasan Terdapat jaringan Terdapat jaringan CCTV dalam kondisi
didukung sarana CCTV CCTV di instalasi aktif dan baik untuk
keamanan untuk (**) strategis, dan area memantau situasi
mencegah parkir umum lingkungan pejalan
dampak bencana (*) kaki
dan kriminalitas

C.6.2 Pagar pengaman Tersedia pagar Tersedia pagar Pagar dalam kondisi
pengaman terletak pengaman terletak baik pada lokasi-
pada titik tertentu pada titik tertentu lokasi yang
yang memerlukan yang memerlukan diperlukan
perlindungan dengan perlindungan dengan pengamanan
tinggi minimal 0,9 m tinggi minimal 0,9 m
(*) (*)
C.6.3 Instalasi hidran Tersedia hidran Tersedia hidran pada Hidran berfungsi
dengan jarak lokasi yang mudah dengan baik untuk
maksimal 200 m dijangkau merespon kejadian
(*) (*) bencana

C.7 Mitigasi Bencana


C.7.1 Jalur evakuasi Jalur pejalan kaki Jalur pejalan kaki
Pengguna kawasan
memiliki penanda memiliki penanda
dapat dengan mudah
sebagai jalur sebagai jalur
mengakses jalur
evakuasi yang evakuasi yang
evakuasi karena
mengarah pada titik mengarah pada titik
penanda yang jelas
kumpul atau tempat kumpul atau tempat
dan dapat
evakuasi bencana evakuasi bencana
mengakses titik
(*) (*)
kumpul dalam waktu
3 menit ketika terjadi
bencana
- 407 -

Standar Teknis
Jalur Pejalan Kaki
Indikator Kawasan Pejalan
Kriteria Komponen Jalan Jalan Standar Kinerja
Kinerja Kaki
Utama Lingkungan
JPK-1 JPK-2 KPJK-1
(1) (2) (3) (4) (5)
C.7.2 Titik kumpul Kawasan pejalan kaki
memiliki penanda
sebagai titik kumpul
bagi lokasi terletak
20 m dari struktur
bangunan
(*)
Kawasan C.8 Sarana Penunjuk Arah
didukung sarana C.8.1 Papan Informasi Papan informasi Papan informasi
informasi atau memuat tentang memuat tentang Papan informasi di
larangan untuk lokasi dan fasilitas lokasi dan fasilitas jalur/kawasan
keamanan tidak menghalangi tidak menghalangi pejalan kaki tertata
pengguna ruang rambu lalu lintas dan rambu lalu lintas dan rapi dan tidak
pejalan kaki tidak mengganggu tidak mengganggu menghalangi
utilitas kota serta utilitas kota serta pandangan dan
jalur penyandang jalur penyandang menurunkan visual
disabilitas disabilitas kawasan
(*) (*)

D. Ekologis
Jalur Pejalan Kaki yang Jalur/kawasan D.1 Keberlanjutan Lingkungan
berwawasan lingkungan pejalan kaki di D.1.1 Sumur resapan Tersedia sumur resapan air Air limpasan sedikit
dan berkelanjutan dukung dengan (***) dan tidak ada
infrastruktur genangan maupun
pengelolaan air banjir
hujan
Jalur/kawasan D.1.2 Sumber energi Menggunakan Menggunakan Pengurangan energi
pejalan kaki di terbarukan sumber energi sumber energi di fasilitas publik
dukung dengan terbarukan terbarukan
sumber energi (***) (***)
terbarukan
- 408 -

Standar Teknis
Jalur Pejalan Kaki
Indikator Kawasan Pejalan
Kriteria Komponen Jalan Jalan Standar Kinerja
Kinerja Kaki
Utama Lingkungan
JPK-1 JPK-2 KPJK-1
(1) (2) (3) (4) (5)
E. Operasional
Kawasan tidak Kawasan E.1 Ketentuan Parkir Tidak ada kendaraan
menimbulkan kemacetan didukung dengan E.1.1 Lokasi parkir Lokasi parkir off yang parkir di luar
serta menyediakan parkir ketersediaan street berupa gedung lokasi parkir yang
untuk operasional dan ruang parkir atau halaman parkir telah ditentukan dan
pengunjung dan di untuk pengguna yang berada di dalam sirkulasi parkir
dukung oleh infrastruktur kawasan pejalan kawasan lancar
dasar yang memadai kaki (*)
E.1.2 Rambu parkir Terdapat rambu
petunjuk area parkir,
jalur masuk dan
keluar, serta rambu
untuk penyandang
difable yang dapat
dilihat dengan
mudah untuk
pengguna parkir
(*)
E.1.3 Akses parkir Pintu akses masuk
dan keluar parkir
dengan dimensi
lebar minimal 3 m
dan tidak dekat
persimpangan
(*)
E.1.4 Luas area parkir Tersedia area parkir
di kawasan dengan
standar 1 lot parkir
untuk setiap 100 m2
luas lantai bangunan
dalam satu kawasan
(*)
- 409 -

Standar Teknis
Jalur Pejalan Kaki
Indikator Kawasan Pejalan
Kriteria Komponen Jalan Jalan Standar Kinerja
Kinerja Kaki
Utama Lingkungan
JPK-1 JPK-2 KPJK-1
(1) (2) (3) (4) (5)
Kawasan E.2 Jaringan Kelistrikan Jalur/kawasan
didukung E.2.1 Penempatan Penempatan jaringan Penempatan Penempatan jaringan pejalan kaki memiliki
jaringan jaringan listrik udara dan tertata jaringan udara udara dan tertata kondisi penerangan
kelistrikan yang rapi dan tertata rapi rapi yang cukup serta
memadai (*) (**) (*) sambungan listrik
bekerja dengan baik

Kawasan E.3 Jaringan Drainase Jaringan drainase


didukung E.3.1 Konektivitas Jaringan drainase Jaringan Jaringan drainase lancar dan tidak
jaringan drainase jaringan kawasan terhubung drainase kawasan terhubung terdapat genangan
yang memadai drainase dengan sistem kawasan dengan sistem
drainase di luar terhubung drainase di luar
kawasan dengan sistem kawasan
(*) drainase di luar (*)
kawasan
(**)
E.3.2 Tipe drainase Saluran drainase Saluran Saluran drainase
berupa saluran drainase berupa berupa saluran
tertutup saluran tertutup tertutup
(*) dan dilengkapi (*)
dengan lubang
perawatan pada
jarak-jarak
tertentu
(***)
Keterangan: Ketentuan yang tertuang dalam daftar periksa di atas dapat diubah dan disesuaikan dengan dinamika pembangunan dan akan ditetapkan dalam petunjuk
teknis.

You might also like