You are on page 1of 30

KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

SMP NEGERI 1 ILE BOLENG


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Disusun oleh :
Tim Kurikulum

NPSN 50301875
NELELAMAWANGI – KECAMATAN ILE BOLENG

i
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan hasil rapat dewan pendidik bersama Komite Sekolah, Kurikulum Operasional SMP Negeri 1
Ile Boleng ditetapkan, disyahkan dan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ile Boleng pada Tahun Ajaran
2022/2023

Disyahkan : di Flores Timur


Pada Tanggal : ………………….

Menyetujui
Ketua Komite Sekolah Kepala UPTD Satuan Pendidikan Formal
SMP Negeri 1 Ile Boleng

Antonius Boro Dore Antonisius Sanga Miten, S.Pd


NIP. - NIP. 19680510 200312 1 007

Mengetahui
Pj. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Flores Timur

Felix Suban Hoda, S.Sos, M.Ed


NIP. 19690329 199903 1 003

LEMBAR VALIDASI DAN PENGESAHAN PENGAWAS

ii
Setelah dibaca dan dikoreksi secara teliti, Kurikulum Operasional Sekolah SMP Negeri 1 Ile Boleng telah
sesuai dengan ketentuan dan format yang berlaku dan dapat dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan
proses Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023.

Nelelamawangi, Oktober 2022


Pengawas Binaan Sekolah

Rofinus Kelake Tura, S.Pd.Mat


NIP. 19660228 199103 1 014

Kata Pengantar

iii
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas berkat rahmat dan
penyelengagaraan-Nya, sehingga Kurikulum Operasianal Satuan Pendidikan (KOSP) SMP Negeri 1 Ile
Boleng berhasil tersusun dengan baik. Tujuan KOSP dibuat adalah sebagai pedoman bagi sekolah dalam
melaksanakan kegiatan kurikulum di sekolah.
Dalam penyusunan KOSP banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati kami menyampaikan rasa terimakasih
kepada:
1. Dinas PKO Kabupaten Flores Timur yang telah memberikan kesempatan mengikuti pelatihan
penyusunan KOSP.
2. Pengawas Binaan Sekolah yang telah memberikan dorongan, arahan dan tuntunan dalam proses
penyusunan
3. Ketua Komite yang selalu mendukung kegiatan sekolah
4. Rekan-rekan Guru yang telah memberikan dorongan dan kerja samanya dalam penyusunan
dokumen ini.
Keberhasilan implementasi Kurikulum ini terletak pada semangat serta keinginan untuk maju,
kemampuan beradaptasi serta dukungan masyarakat luas. Jatuh bangun untuk melaksanakan Kurikulum
baru ini tidak membuat semangat dan motivasi kita menjadi minim, melainkan memiliki semangat dan
motivasi tinggi agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SMP Negeri 1 Ile Boleng.
Tim menyadari sepenuhnya keterbatasan ilmu yang dimiliki, sehingga mungkin terdapat kesalahan dan
kekurangan serta kekeliruan isi dari penulisan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diperlukan dari berbagai pihak yang membaca dokumen ini. Semoga dengan adanya Dokumen ini,
tujuan visi, misi dan tujuan sekolah tercapai.

Nelelamawangi, 5 Oktober 2022


Penyusun

Tim Kurikulum

DAFTAR ISI

iv
Cover ...................................................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ................................................................................................................................ ii
Lembar Validasi ..................................................................................................................................... iii
Kata Pengantar ....................................................................................................................................... iv
Daftar Isi ................................................................................................................................................. v
Bab 1 Karakteristik Sekolah ................................................................................................................ 1
A. Potensi bentang alam yang dominan di sekitar sekolah ........................................................ 1
B. Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah dan Kekhasan Budaya Daerah.......................... 1
C. Peta profil Guru, siswa dan orang tua di sekolah .................................................................. 1
D. Kemitraan / kerjasama sekolah dengan pihak lain ................................................................ 5
E. Landasan Pengembangan KOSP .......................................................................................... 6
Bab 2 Visi, Misi dan Tujuan Sekolah .................................................................................................. 9
A. Visi Sekolah ......................................................................................................................... 9
B. Misi Sekolah ........................................................................................................................ 9
C. Tujuan Sekolah ..................................................................................................................... 10
Bab 3 Pengorganisasian Pembelajaran ............................................................................................... 11
A. Muatan Kurikulum ............................................................................................................... 11
a. Intrakurikuler ................................................................................................................... 11
b. Kokurikuler ...................................................................................................................... 12
c. Ekstrakurikuler ................................................................................................................ 13
B. Pengaturan Beban Mengajar ................................................................................................ 13
C. Kriteria Kelulusan ................................................................................................................ 16
D. Kalender Pendidikan ............................................................................................................ 16
Bab 4 Rencana Pembelajaran .............................................................................................................. 19
A. Prinsip pembelajaran sesuai ruang lingkup satuan pendidikan yang berisi
CP, TP, ATP dan Modul ajar ............................................................................................... 19
B. Penerapan Prinsip Asesmen ................................................................................................. 20
Bab 5 Pendampingan, Evaluasi dan Pengembangan Profesionalan ................................................. 22
A. Pendampingan ...................................................................................................................... 22
B. Evaluasi ................................................................................................................................ 23
C. Pengembangan Profesional .................................................................................................. 23
Bab 6 Penutup ....................................................................................................................................... 24
A. Harapan ................................................................................................................................. 24
B. Saran ..................................................................................................................................... 24
Lampiran .............................................................................................................................................. 25
Contoh Modul Ajar
Contoh Modul Ajar P5
SK. Tim Pengembang Kurikulum
SK. Pemberlakuan Kurikulum
Berita Acara penyusunan Kurikulum
Daftar hadir penyusunan Kurikulum
Notulen Rapat penyusunan Kurikulum
Berita Acara finalisasi Kurikulum
Daftar hadir finalisasi Kurikulum

v
BAB 1
KARAKTERISTIK SEKOLAH

A. Potensi Bentang Alam Sekolah


SMP Negeri 1 Ile Boleng Berada di Desa Nelelamawangi II, dimana posisinya terletak di
jalan Trans Adonara. Selain itu, keberadaannya dekat pantai, tepatnya dilereng gunung Ile
Boleng. Bangunannya terdiri atas 4 ruang kelas 7, 3 ruang kelas 8, 3 ruang kelas 9, 1 ruang
perpustakaan, dan 1 bangunan ruang guru dan ruang kepala sekolah. Masih banyak terdapat
lahan kosong yang dapat dimanfaati untuk kebun sekolah ataupun tambahan bangunan yang
masih dibutuhkan sekolah misalnya ruang laboratorium IPA, Laboratorium computer, Kantin
dan bangunan lainnya. Walaupun letaknya berada di kaki gunung boleng, namun, daerahnya
berada di dataran.

B. Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah & Kekhasan / tradisi daerah


Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat
terdiri atas kumpulan keluarga-keluarga yang memiliki kebiasaan dan aturan / norma tertentu.
Keberadaan siswa dan guru yang terbentuk dari karakter suatu keluarga yang tinggal di lingkungan
masyarakatnya akan membentuk karakter sebuah masyarakatnya. Di Lingkungan tempat tinggalnya
seorang siswa belajar bagaimana kehidupan yang sesuai dengan norma atau aturan yang ada dalam
masyarakatnya.
Warga sekolah SMP Negeri 1 Ile Boleng berasal dari 8 desa yakni Desa Nelelamawangi I, Desa
Nelelamawangi II, Duablolong, Deri, Gayak, Harubala, Lewopao dan Helanlangowuyo. Kebiasaan
masyarakat desa-desa ini akan membentuk kebiasaan siswa di sekolah. Dalam masyarakat kedelapan desa
ini, dapat kita temui adanya keragaman karakteristik. Contohnya keragaman agama, pekerjaan, ekonomi,
pendidikan, budaya dan lain sebagainya. Agama tidak terlalu beragam karena hanya terdiri atas agama
katolik dan agama islam. Kedua agama ini saling berdampingan. Kerukunan umat beragamanya terjalin
sangat baik. Budaya juga tidak beragam karena sama-sama satu etnis Adonara yang merupakan bagian
dari etnis lamaholot dimana kebiasaan yang diturunkan dari nenek moyang adalah gemohing, makanan
dan minuman tradisionalnya jagung titi, tuak putih dan arak. Selain itu, kain tradisionalnya masyarakat
adonaranya berupa nowin, snai, dan kwatek yang memiliki motif yang berbeda dengan etnis lamaholot
lainnya. Kekayaan budaya lainnya berupa tarian hedung, nige, sole, oha serta Bahasa daerah dengan logat
yang beragam tergantung dari kampung mana seorang siswa bersal. Sedangkan mata pencaharian
masyarakatnya sangat beragam yakni petani yang sangat didukung dengan bentangan alamnya. Selain itu
PNS, menjadi buruh di tanah perantauan, nelayan serta berwiraswasta. Namun lebih banyak kehidupan
masyarakatnya hidup dari hasil kebun dan melaut.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan berpengaruh besar terhadap kehidupan
masyarakat. Tidak semua masyarkat bersarjana. Tetapi dalam perkembangannya masyarakat telah
menyadari bahwa Pendidikan itu sangat penting, sehingga rata-rata orang tua menyekolahkan anak-
anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi.
Berdasarkan data yang dihimpun pihak sekolah bahwa 65 % siswa, orang tua memiliki mata
pencahariannya bertani, 98 % siswa merupakan siswa yang beretnis Adonara - Ile Boleng dan 80 % siswa
beragama katolik.

C. Peta profil Guru, siswa dan orang tua di sekolah


a) Profil Guru
Profil Guru adalah gambaran tentang sosok seorang guru. Dalam pengertian yang sangat
sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Menurut
UU no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik,mengajar,membimbing,mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dengan
memiliki persyaratan sebagai berikut:
1) Kualifikasi akademik.
Seorang guru minimal memilki ijazah jenjang pendidikan akademik S 1 dan memiliki akta 4
serta memiliki sertifikat pendidik yang harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
2) Kompetensi

vi
kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalammelaksanakan tugas keprofesionalan.
(ompetensi merupakan salah satu syaratyang wajib dipenuhi oleh seorang guru dalam jalur
pendidikan formal.2erdapat empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk
menjadi guru yang profesional. :mpat kompetensi tersebut yaitu:
a) Kompetensi pedagogik, yang meliputi : pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b) Kompetensi kepribadian, yang mencakup unsur fisik dan psikis. setiap tindakan dan
tingkah laku seseorang merupakan cerminan dari kepribadian seseorang. Jadi, guru
harus sebagai teladan bagi murid- muridnya, dimana sikap dan kepribadiannya dapat
dijadikan tokoh panutan, idola dalam seluruh segi kehidupannya.
Dilihat dari aspek psikologi kompetensi kepribadian guru, menunjukkan kemampuan
personal yang mencerminkan kepribadian sebagai berikut:
 mantap dan stabil, yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak sesuainorma hukum,
norma sosial, dan etika yang berlaku.
 Dewasa, yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai pendidik
dan memiliki etos kerja sebagai guru.
 Arif dan bijaksana, yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta didik,sekolah, dan
masyarakat dengan menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak.
 Berwibawa, yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif
terhadap peserta didik.
 memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani oleh peserta
didik, bertindak sebagai norma religius, jujur, ikhlas dan suka menolong.
c) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial terkait dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial dalam
berinteraksi dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial guru berprilakusantun, mampu
berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan secara efektif dan menarik
mempunyai rasa empati terhadap orang lain. Kemampuan guru berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan menarik dengan peserta didik,sesama pendidik dan
tenaga kependidikan, orang tua dan wali peserta didik,masyarakat sekitar sekolah dan
sekitar dimana pendidik itu tinggal, dan dengan pihak-pihak berkepentingan dengan
sekolah. Kondisi objektif ini menggambarkan bahwa kemampuan sosial guru tampak
ketika bergaul dan berinteraksi sebagai profesi maupun sebagai masyarakat dan
kemampuan mengimplementasikandalam kehidupan sehari-hari.
d) Kompetensi Profesional
UU nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1menyatakan guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai
dan menge/aluasi pesertadidik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar,dan pendidikan menengah.
Profesionalisme dalam suatu pekerjaan ditentukan oleh tiga faktor penting, yakni:
memiliki keahlian kusus yang dipersiakan oleh program Pendidikan keahlian atau
spesialisasi.
memiliki kemampuan memperbaiki kemempuan keterampilan dan keahlian
khusus;
memperoleh penghasilan yang memadai sebagai imbalan terhadap keahlian
tersebut.
3) Sertifikat pendidik
Sertifikat pendidik yaitusertifikat yang ditandatangani oleh perguruan tinggi selaku
penyelenggarasertifikasi sebagai bukti formal diberikan kepada guru sebagai tenaga yang
professional. Sertifikat tersebut bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada guru yang
telah memenuhi standar profesi guru melalui proses sertifikasi.
4) Sehat jasmani dan rohani
Sehat jasmani serta rohani yaitu kondisikesehatan fisik serta mental yang memungkinkan
seorang guru bisa menjalankantugas dengan baik. Seorang pendidik merupakan petugas
lapangan dalam hal pendidikan sehingga kesehatan jasmani adalah faktor yang akan
menentukan lancar dan tidaknya proses pendidikan.

vii
Sehat rohani adalah menyangkut masalah rohaniah manusiawi yang berhubungan dengan
masalah moral yang baik, luhur dan tinggi. Seorang guru harus mempunyai moral yang baik
dan menjadi teladan bagi anak didiknya. Sifat yang dimasukkan dalam moral atau budi yang
luhur antara lain jujur, adil, bijaksana, pemaaf, tidak mementingkan diri sendiri dan menjauhi
perbuatan tercela.
5) kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Disini guru harus punya kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional sesuai
dengan yang telah diatur dalam undang-undang. Dengan terpenuhinya syarat guru ini maka
diharapkan proses belajar-mengajar bisa berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan
pengajaran.

Berikut adalah Nama-nama guru SMP Negeri 1 Ile Boleng .dan bidang studi yang diampuh.
No Nama Guru Mata Pelajaran Kualifikasi Ket
yang diampuh
1. Antonius Sanga Miten, S.Pd IPA Terpadu S-1 Pend. Memiliki serdik
Biologi
2. Paulus Plate Ola, S.Pd Matematika S-1 Pend. Mat Memiliki serdik
3. Ridwan Malik, SE IPS Terpadu S-1 Ekonomi Memiliki serdik
4. Paulina Inguliman, S.Ag Agama Katolik S-1 PAK Memiliki serdik
5. Maria Goreti Loung Thalar, Bahasa Inggris S- 1 Pend. B. -
S.Pd Inggris
6. Bakri Wahid, S.Pd Bahasa Indonesia S -1 Pend. B. Memiliki serdik
Indo
7. Hildegardis Ose Mudamakin, IPA Terpadu S-1 Pend. Fisika Memiliki serdik
S.Pd., M.Pd S-2 IPA
8. Agustinus Tube Dosi, S.Pd PJOK S-1 Pjok -
9. Maria Imaculata Kabelen, S.Pd Bahasa Indonesia S-1 Pend B. -
Indo
10. Vinsensia Sili Keredok, S.Pd Matematika S-1 Pend. Memiliki serdik
Matematika
11. Ade Yunita Mooy, S.Pd IPA Terpadu S-1 Pend. Memiliki serdik
Kimia
12. Yosefina Sura Belido, S.Pd Bimbingan S – 1 BK -
Konseling
13. Yodakus Kalang Ola Informatika & S – 1 Pend. Mat -
Matematika
14. Margareta Liwo Sua, S.Pd Mulok & S- 1 Pend. Mat -
Matematika
15. Jhon Rizal Mooy Bahasa Inggris S – 1 Pend B. -
Inggris
16. Sri Minati Saleh, S.Pd PAI & IPA S- 1 Pend. -
Biologi
17. Herlinda Palang Sari, S.Pd PKn & Prakarya S – 1 Pend. B. -
Inggris
18. Yufenalis Keni Kuma, S.Pd Seni Budaya / Seni S -1 Pend. Mat -
19. Yohanes Tupe Boli, S.Pd PKn S-1 PKn -
20. Lamberta Arisana Lipa, S.Pd IPS Terpadu S -1 Pend. -
Geografi

Pemetaan Status Keguruan di SMP Negeri 1 Ile Boleng Terdiri atas :


1) Guru PNS : 7 orang
2) Guru P3K : 3 orang
3) Guru Komite : 10 orang
4) Pegawai PNS : 2 orang
5) Pegawai Komite : 1 orang.

Semua Guru SMP Negeri 1 Ile Boleng menjadi anggota organisasi profesi. Organisasi Profesi yang
diikuti adalah PGRI dan IGI . Partisipasi guru di dalam organisasi profesional sangatlah potensial
yaitu untuk memahami tugas yang berkaitan dengan seorang guru dalam hubungannya dengan

viii
kepala sekolah dan administrator sekolah lainnya. Dengan kata lain asosiasi para guru mengarah
kepada perwakilan sekolahnya.
Organisasi profesional memberikan kesempatan kepada guru untuk berhubungan dengan yang
lainnya dan membahas masalah yang sama. Organisasi profesional dapat memperluas pandangan
seorang guru pada dunia pendidikan. Sebagai kesimpulannya bahwa guru yang bekerja di organisasi
profesi akan membantu mereka untuk lebih profesional.

b) Profil Siswa
Perkembangan intelektual siswa, pada dasarnya mengikuti tahap-tahap pola
perkembangan intelektual yang sama, sebagai contoh Piaget membagi pola perkembangan
intelektual menjadi empat fase, yaitu 1) tahap sensorimotor, 2) tahap preopearational thought, 3)
tahap concrete operations, dan 4) tahap formal operations . Perkembangan intelektual siswa yang
beraneka ragam ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor
eksternal. Menurut Piaget siswa-siswa pada sekolah menengah pada dasarnya dalam fase formal
operations, dimana anak cenderung lebih idealistik dan curiga terhadap orang dewasa, yang
mereka lihat dunia nyata adalah tidak masuk akal, oleh karena itu pada masa ini adalah masa
transisi menjadi dewasa maka tugas guru dalam sekolah menengah cenderung lebih berat.
Profil siswa SMP Negeri 1 Ile Boleng secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Siswa yang memiliki sopan santun dan integritas moral yang tinggi.
2. Siswa yang dapat mengatasi dan memecahkan masalah secara bertanggung
jawab.
3. Siswa yang memiliki pola pikir kritis dan kreatif.
4. Siswa yang dapat berkomunikasi dengan efektif.
5. Siswa yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan.
6. Siswa yang memilki pribadi yang bertanggung jawab terhadap tugas yang
ditunjukkan dengan:
 Kesediaan menerima tugas.
 Menentukan standar dan strategi yang tepat menyelesaikan tugas tersebut.
 Secara konsisten bekerja menyelesaikan tugas tersebut.
 Mampu mempertanggungjawabkan hasilnya.
7. Siswa yang membutuhkan perhatian guru yang lebih.
8. Siswa yang mampu bekerja sama dengan orang lain baik sebagai anggota atau
pemimpin kelompok.
Profil siswa dapat dilihat juga berdasarkan cara belajar siswa seperti siswa yang audiotori,
visual dan kinstetik. Cara ini dilakukan dengan pemberian angket.

Berikut data siswa/i SMP Negeri 1 Ile Boleng Tahun Pelajaran 2022/2023.
Jumlah Siswa Jumlah siswa
No Kelas Ket
Perkelas Laki-laki Perempuan
1. Kelas VII A 24 orang 15 orang 9 orang Total siswa
2. Kelas VII B 25 orang 16 orang 9 orang kelas VII =
3. Kelas VII C 25 orang 12 orang 13 orang 97 orang
4. Kelas VII D 23 orang 13 orang 10 orang
5. Kelas VIII A 27 orang 14 orang 13 orang Total siswa
6. Kelas VIII B 27 orang 16 orang 11 orang kelas VIII =
7. Kelas VIII C 29 orang 13 orang 16 orang 83 Orang
8. Kelas IX A 28 orang 17 orang 11 orang Total siswa
9. Kelas IX B 28 orang 18 orang 10 orang kelas IX =
10. Kelas IX C 32 orang 17 orang 15 orang 88 orang
Total 268 orang 151 orang 117 Orang 268 Siswa

Profil Belajar Siswa bagi guru sangat bermanfaat untuk mengenali setiap siswa di kelasnya secara
invividu. Dengan ini maka guru dapat menerapkan pembelajaran yang lebih sesuai dengan
karakteristik siswa. Data dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam membentuk kelompok
kerja, pengembangan tutor sebaya dimana anak yang lebih mampu pada suatu mata pelajaran
dapat membantu temannya dalam belajar, memberikan perlakuan yang berbeda sesuai dengan
kebutuhan siswa.

ix
Profil Pelajar Pancasila adalah kapabilitas, atau karakter dan kompetensi yang perlu
dimiliki oleh pelajar-pelajar Indonesia Abad 21. Profil Pelajar Pancasila, dirumuskan sebagai
berikut: “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter,
dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.” Pernyataan profil dalam satu kalimat tersebut
menunjukkan rangkuman tiga hal besar, yaitu pelajar sepanjang hayat, kompetensi, dan karakter
sesuai nilai-nilai Pancasila.
Ketiganya adalah konsep yang sangat besar. Menjadi pelajar sepanjang hayat membutuhkan
kemandirian, dimana seseorang mampu mengidentifikasi kebutuhannya untuk belajar,
termotivasi, dan mampu untuk mencari sumber dan menggunakan metode belajar yang
sesuai dengan dirinya. Kemandirian ini pada hakikatnya merupakan visi pendidikan
yang dicanangkan oleh Ki Hadjar Dewantara.Dalam pandangan Ki Hadjar Dewantara
menyatakan bahwa pendidikan pada dasarnya adalah pembangunan karakter, sebagaimana yang
dituliskan berikut ini: “Budi pekerti, watak atau karakter, itulah bersatunya gerak
fikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan, yang lalu menimbulkan tenaga. Dengan adanya
‘budi pekerti’ itu tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi), yang dapat
memerintah atau menguasai diri sendiri. Inilah manusia yang beradab dan itulah maksud dan
tujuan pendidikan dalam garis besarnya”.
Siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Ile Boleng dituntut untuk dapat memiliki karakter sesuai
nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai karakter tersebut dinyatakan dalam dimensi profil pancasila
yakni: Bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta beraklak mulia, berkebinekaan global,
Gotong royong, Mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Karakter ini dibentuk atau diperkuat melalui
kegiatan proyek penguatan profil Pancasila.

c) Profil Orang Tua


Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan keluarga adalah suatu tempat yang sebaik-baiknya
untuk melakukan pendidikan dan sosial sehingga dapat dikatakan bahwa keluarga adalah tempat
pendidikan yang lebih sempurna sifat dan wujudnya daripada pusat yang lainnya untuk
melakukan pendidikan ke arah kecerdasan budi. pendidikan karakter sangat diperlukan tidak
hanya di sekolah. seperti kita ketahui bersama pesatnya pengaruh teknologi sekarang maka
pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak usia dini baik di lingkungan keluarga dan sekolah. di
lingkungan sekolah guru sebagai teladan, pembimbing/memotivasi, mendorong ke arah lebih baik
agar anak-anak mendapatkan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. terkait nilai dan peran guru
bahwa untuk membentuk profil pelajar pancasila diperlukan kerja sama dengan semua pihak
salah satunya melibatkan orangtua sebagai pendamping dan sumber belajar di rumah . 
Peran orangtua sangat penting dalam membentuk karakter anak selama di rumah. pendidikan
karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai tertentu
yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk
melakukan nilai-nilai tersebut. orangtua turut bertanggung jawab dan melaksanakan perannya
sebagai pendidik dan pengawas bagi anak-anak selama di rumah. Selain itu orangtua diharuskan
untuk menjaga dan memastikan anak selalu menerapkan hidup bersih dan sehat, mendampingi
anak dalam mengerjakan tugas sekolah, melakukan kegiatan bersama selama di rumah,
menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak, menjalin komunikasi yang intens dengan
anak, mencurahkan rasa kasih sayang, bermain bersama anak, menjadi contoh bagi anak,
memotivasi anak, dan memberikan pendidikan tentang keagamaan.

D. Kemitraan / kerjasama sekolah dengan pihak lain


Hubungan sekolah dan masyarakat meruapakan fungsi yang sangat penting dalam pengelolaan
pendidikan, karena keberhasilan suatu lembaga pendidikan juga sangat ditentukan oleh berfungsi atau
tidaknya humas pendidikan. Sekolah berada di tengah-tengah masyarakat yang menjadi tumpuan harapan
masyarakat untuk kemajuan mereka. Untuk dapat menjalankan fungsi ini hubungan sekolah dengan
masyarakat harus selalu baik. Dengan demikian terdapat kerja sama serta situasi saling membantu antara
sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Relasi tanggung jawab itu tidak dapat dilaksanakan apabila
hubungan sekolah dan masyarakat tidak terjalin dengan baik.
Lingkungan masyarakat yang terjadi di sekitar lingkungan pendidikan ini berpengaruh terhadap
kualitas pendidikan. Sehingga pihak sekolah sangat berkontribusi besar untuk penyelenggaraan

x
pendidikan dengan membangun relasi antara masyarakat sekitar dengan pihak sekolah. Beberapa teknik
hubungan dengan masyarakat yang diterapkan lembaga Pendidikan SMP Negeri 1 Ile Boleng antara lain:
a. Brosur : pada permulaan tahun ajaran baru, dibuatlah brosur yang isinya dijelaskan tentang tata
tertib, syarat-syarat masuk. Kemudian brosur ini dibagikan kepada orang tua murid atau disebarkan
melalui media sosial
b. Pamflet; Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga pendidikan
tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan belajar. Pamflet ini selain dibagikan ke
wali murid juga bisa disebarkan ke masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian
masyarakat juga sekaligus untuk promosi Lembaga.
c. Berita kegiatan siswa. Berita kegiatan siswa biasanya diberitakan lewat surat yang dikeluarkan oleh
Lembaga tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
d. Kunjungan rumah
Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan
kunjungan ke rumah wali murid. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui masalah anak
di rumahnya. Apabila setiap anak diketahui masalahnya secara totalitas, maka program pendidikan
akan lebih mudah direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya.
e. Panggilan orang tua
Selain mengadakan kunjungan rumah pihak sekolah juga dapat memanggil orang tua murid datang
ke sekolah, setelah datang mereka diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga
tersebut dan perkembangan pendidikan anaknya.
f. Pertemuan
Dengan teknik ini berarti pihak sekolah mengundang ,masyarakat dalam acara pertemuan khusus
untuk membicarakan masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya
diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang.
g. Teknik peragaan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat melihat
peragaan yang diselenggarakan sekolah. Pada kesempatan itu kepala sekolah dapat menyampaikan
program-program peningkatan mutu pendidikan dan juga masalah atau hambatan yang dihadapi
dalam merealisasikan programprogram itu.
h. Teknik Elektronik
Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan sekolah dengan
dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana elektronik,
misalka dengan telepon ataupun media sosial sekolah sekaligus sebagai sarana untuk promosi
Pendidikan.

E. Landasan Pengembangan KOSP


Mencermati rancangan kurikulum merdeka belajar sebagaimana disampaikan Badan Standar,
Kurikulum dan Asesmen Nasional Kemendikbud, kurikulum merdeka menjadi kurikulum alternatif
yang terfokus pada pencapaian kompetensi dan karakter peserta didik.
1) Landasan filosofisnya.
kurikulum ini dibangun berdasarkan konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Menurut
Ki Hajar Dewantara (2011) pendidikan bertujuan untuk memajukan bertumbuhnya nilai-nilai
budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran, dan fisik seorang anak sehingga akan menjadi
manusia sekaligus anggota masyarakat yang dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya. Dalam pengembangan nilai-nilai, penempatan peserta didik sebagai subjek
pendidikan merupakan hal yang esensial. Dalam konteks ini, peserta didik perlu diberikan
kesempatan seluas-luasnya untuk berekplorasi dan berekspresi dalam proses pengembangan
potensi dirinya.
Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantoro ini perlu menjadi perhatian bagi para pendidik
untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang lebih baik. Para pendidik perlu memahami
secara komprehensif terkait teori belajar humanis sebagaimana diusulkan oleh Bapak
Pendidikan tersebut. Berdasarkan informasi awal terkait kurikulum merdeka sebagaimana
diutarakan oleh Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Nasional Kemendikbud, berikut
beberapa karakteristik kurikulum tersebut.
 Pengurangan materi atau konten kurikulum.
 Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
 Penguatan literasi dan numerasi.

xi
 Fleksibilitas, berkaitan dengan otonomi dan kemerdekaan guru dan peserta didik dalam
mengendalikan proses pembelajaran.
 Keselarasan, berkaitan dengan tiga hal berikut: 1) keselarasan antara kurikulum, proses
belajar dan asesmen; 2) keselarasan antara kurikulum dan sistem tata kelola dan
kompetensi guru; serta 3) keselarasan dengan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
pembelajaran individu sejak usia dini hingga perguruan tinggi.
 Pengembangan muatan lokal dalam bentuk yang lebih beragam.
2) Landasan Yuridis
Landasan yuridis adalah regulasi hukum yang menjadi dasar atau rujukan pada tahapan
perancangan, pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi yang akan menjamin pelaksanaan
kurikulum dan tercapai tujuan kurikulum. Berikut adalah beberapa landasan hukum yang
diperlukan dalam penyusunan dan pelaksanaan kurikulum yang mengimplementasikan
kurikulum Merdeka belajar.
Regulasi utama dalam sistem pendidikan di Indonesia tertuang dalam UU Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang tersebut kemudian menjadi dasar
munculnya beragam regulasi lain dalam bidang pendidikan. Salah satu regulasi tersebut adalah
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan yang kemudian
diubah dengan PP No. 4 Tahun 2022. Pemaparan isi PP tersebut tidak akan disampaikan secara
menyeluruh dalam tulisan ini, namun akan dipilih sebagai landasan yuridis dalam konsep baru
dalam pengembangan sistem pendidikan.
a) Pada pasal (4) ayat 1 dijelaskan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kriteria
minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian
kemampuan peserta didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan.
Mengacu pada pasal ini bahwa capaian pembelajaran harus menyeluruh baik dari ranah
afektif, psikomotorik dan kognitif. Setiap proses pembelajaran harus berujung pada
pencapaian peserta didik pada tiga ranah tersebut.
b) Pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa: standar proses merupakan kriteria minimal proses
pembelajaran berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan. Adapun pada ayat (2) dijelaskan bahwa standar proses sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi: perencanaan pembelajaran; pelaksanaan pembelajaran; dan
penilaian proses pembelajaran.
c) Pasal 10 ayat (2) huruf b, diselenggarakan dalam suasana belajar yang: a. interaktif; b.
inspiratif; c. menyenangkan; d. menantang; e. memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi
aktif; dan f. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.
d) Pada pasal 16 ayat (5) dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar Peserta Didik sebagaimana
dimaksud pada ayat (4): 1 berbentuk: a. penilaian formatif; dan b. penilaian sumatif. Dua
konsep penilaian ini perlu dipahami dengan baik oleh semua pihak terutama dosen dan guru.
Penilaian dalam rancangan kurikulum merdeka belajar ditekankan pada penilaian formatif
untuk memonitoring kemajuan peserta didik dalam belajar. Dalam pasal selanjutnya yakni
Pasal 17 menyatakan bahwa penilaian formatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat
(5) huruf a bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran serta
mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.
Pasal ini menghendaki setiap proses pembelajaran harus dilakukan secara siklus dengan
meingintegrasikan penilaian formatif dalam setiap rangkaian proses pembelajaran. Dalam
pengembangan system pembelajaran yang lebih baik, penilaian formatif harus benar-benar
dilakukan oleh pendidik dalam skema pembelajarannya. Hasil penilain formatif akan menjadi
indikator yang penting dalam memperbaiki kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
Regulasi lainnya terdapat pada :
1. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan nomor
028/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB,
dan SMALB pada Program Sekolah Penggerak.
2. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah.
3. Permendikbudristek 2 tahun 2022 tentang Juknis Pengelolaan Dana BOP PAUD, BOS dan
BOP PK.

xii
4. Kajian akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran yang dikeluarkan Badan
standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud.
3) Landasan Sosiologis
Ditinjau dari aspek sosiologis, Merdeka dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Dewasa ini, perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan, karena berkembangnya
tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan, yang berimplikasi
pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus-menerus. Hal itu juga dimaksudkan agar
pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan, sesuai dengan zamannya. Dengan
demikian, keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam
upaya membangun masyarakat yang berbasis pengetahuan atau knowledge based society.
4) Landasan Pedagogik
Landasan Psiko-Pedagogik. Dari pandangan psiko-pedagogis, Kurikulum Merdeka
dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada
perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya, sebagaimana dimaknai dalam
konsepsi pedagogik yang transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus
didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik, sesuai dengan perkembangan
psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
zamannya. Kebutuhan ini, terutama, menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk
jenjang pendidikan dasar khususnya.

xiii
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. VISI
Visi merupakan cita-cita jangka panjang yang ingin dicapai sekolah. Visi ini tentu
harus memperhatikan beberapa hal seperti perkembangan dan tantangan masa depan
diantaranya adalah:perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang
memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor
serta tempat, era informasi, pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral
manusia, berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, di era
perdagangan bebas. Dengan demikian Visi yang ditetapkan sekolah SMP Negeri 1 Ile
Boleng adalah sebagai berikut:
“ Membangun Generasi yang cerdas, Terampil, Kreatif, Mandiri, Berbudaya dan
Bertaqwa”.

B. MISI
Berdasarkan visi yang telah dirumuskan, untuk mewujudkannya diperlukan suatu
misi berupa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Adapun Misi yang dirumuskan
berdasar visi adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan penguatan profil pelajar sehingga mampu menghasilkan karakter
siswa yang berakhlak mulia dan rajin beribadah, mandiri, bernalar kritis dan kreatif
sehingga mampu mengreasi ide dan keterampilan yang inovatif
2. Menciptakan kemandirian dan kolaborasi dalam seluruh aspek pembelajaran
sebagai kunci segala kesuksesan
3. Mengadakan berbagai sarana bantu pembelajaran demi pembangunan aspek
intelektual siswa.
4. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler sebagai sarana untuk mengembangkan
bakat dan minat siswa.
5. Mengembangkan kegiatan- kegiatan yang menunjang peningkatan mutu
6. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat perkembangan intelektual, sosial,
emosional, ketrampilan, dan pengembangan budaya lokal dalam kebhinekaan
global
7. Melaksanakan kemitraan dan kolaborasi dengan stakeholder yang terkait dalam
menjalankan penyelenggaraan pembelajaran.

C. TUJUAN SEKOLAH
Tujuan yang ingin dicapai SMP Negeri 1 Ile Boleng sebagai bentuk untuk mewujudkan
visi sekolah yang tealah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun)
a. Membentuk peserta didik yang beriman dan berakhlak mulia
b. Mendorong peserta didik untuk mampu mengreasikan ide yang dituangkan dalam
tulisan atau tindakan yang berakar pada budaya lokal.
c. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memacu peserta didik bernalar
kritis, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide dan gagasan.
d. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah yang menunjang peseta didik dalam
mengkreasikan ide/gagasan yang berakar pada nilai budaya lokal.
e. Menciptakan peserta didik yang mampu bernalar kritis dalam pelaksanaan
kegiatan berbasis proyek yang mnegedepankan jiwa kegotong-royongan

xiv
2. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun )
a. Merancang pembelajaran yang mengedepankan ciri khas sekolah dan daerah
dalam nuansa kebhinekaan global yang harmonis;
b. Membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan daya saing, berkarakter,
berprestasi dan memiliki pribadi yang beriman, rajin dan taat beribadah serta
saling menghargai perbedaan dan mencintai lingkungan dan bangsanya;
c. Menghasilkan lulusan yang mampu mengimplementasikan Profil Pelajar
Pancasila dalam kehidupan nyata;
d. Menjadi pemimpin bagi diri dan temannya untuk menjadi pribadi yang bernalar
kritis, tangguh, percaya diri dan bangga dalam kegotong - royongan.
e. Menguasai kecakapan dalam berkomunikasi sosial dan berjiwa kompetitif, kreatif
dan mandiri yang tetap menjunjung budaya lokal
f. Mempunyai life skill yang mampu berdapatasi dengan perkembangan jaman.
g. Mampu mengkreasikan ide/ gagasan yang dituangkan dalam tindakan atau karya
yang berakar dari budaya lokal dalam kebhinekaan global
h. Mempunyai karakter yang sopan, santun dan dan mandiri, kreatif yang mampu
bersaing sesuai perkembangan jaman.
i. Menjadikan sekolah sebagai tempat untuk mengembangkan proses perkembangan
intelektual, emosional, sosial, ketrampilan dan tumbuh kembang peserta didik
sesuai tingkat kemampuan dan kondisi masing- masing peserta didik yang
mengedepankan nilai gotong royong.
j. Menjadikan masyarakat dan orang tua sebagai mitra bersama dalam menjalankan
penyelenggaraan pendidikan sekolah.

xv
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
1. Muatan Kurikulum
Kurikulum merdeka SMP mengacu pada Kepmendikbud Nomor 56  Tahun 2022
Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang
menyatakan bahwa pengembangan kurikulum satuan pendidikan mengacu pada
Kurikulum Merdeka untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah secara umum. Bentuk kurikulum merdeka belajar SMP Negeri 1 Ile Boleng
yang dijalankan adalah mandiri berubah. Kegiatan-kegiatan yang merupakan muatan
kurikulum dalam fase D ini, terdiri atas:
a. Kegiatan intrakurikuler

b. Projek penguatan profil pelajar Pancasila


c. Kegiatan Ekstrakurikuler.
Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum Merdeka ini dituliskan secara total
dalam satu tahun dan juga dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika
disampaikan secara reguler/mingguan. Jumlah jam mengajar atau jumlah total jam
pelajaran tidak mengalami perubahan yang signifikan. Akan tetapi Jam Pelajaran (JP)
untuk setiap mata pelajaran dialokasikan untuk dua kegiatan pembelajaran yaitu
pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

a. Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan proses belajar mengajar seperti biasa
yang terjadi di sekolah. Proses belajar mengajar ini tentunya disesuaikan dengan
struktur program yang sudah ditentukan untuk bisa mencapai setiap Capaian
Pembelajaran (CP) dari pelajaran yang ada. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan
intrakurikuler ini yaitu untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan
akademik yang dimiliki oleh para pelajar. Program Intrakurikuler ini meliputi mata
pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan yang dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 3.1 Muatan Kurikulum SMP Negeri 1 Ile Boleng


Wajib/Pilihan Mata Pelajaran Kegiatan Alokasi Projek Total JP
Reguler Penguatan Profil per
/per Pelajar tahun
minggu Pancasila (P5)
per tahun
Wajib Pendidikan 72 jam (2) 36 Jam 108 Jam
Agama Katolik
dan Budi Pekerti
Pendidikan 72 jam (2) 36 Jam 108 Jam
Agama Islam dan
Budi Pekerti
Pendidikan 72 jam (2) 36 Jam 108 Jam
Pancasila

xvi
Wajib/Pilihan Mata Pelajaran Kegiatan Alokasi Projek Total JP
Reguler Penguatan Profil per
/per Pelajar tahun
minggu Pancasila (P5)
per tahun
Bahasa Indonesia 180 jam (5) 36 Jam 216 Jam
Matematika 144 jam (4) 36 jam 180 Jam
wajib IPA 144 jam (4) 36 jam 180 Jam
IPS 108 jam (3) 36 Jam 144 Jam
Bahasa Inggris 108 jam (3) 36 Jam 144 Jam
PJOK 72 jam (2) 36 Jam 108 Jam
Informatika 72 jam (2) 36 Jam 108 Jam
Pilihan Seni 72 jam (2) 36 Jam 108 Jam
Muatan Lokal 72 jam (2) 72 Jam
Total 1044 (31) 360 1404

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada


capaian pembelajaran. Satuan Pendidikan SMP Negeri 1 Ile Boleng menambah
muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik
daerah.

b. Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan kokurikuler merupakan sebuah upaya yang dapat dilakukan untuk semakin
mendalami dan menghayati materi pelajaran yang didapatkan melalui kegiatan
intrakurikuler. Pelaksanaan kokurikuler ini bisa untuk dilakukan secara berkelompok
maupun juga untuk individu sendiri. Kegiatan ini berupa kegiatan proyek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila yang dilakukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil
pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar
sepanjang hayat yangh memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila. Dalam kegiatan P5, peserta didik berkesempatan mempelajari tema-tema
atau isu penting sehingga bisa melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut
sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. P5 ini sangat bermanfaat bagi
peserta didik untuk memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai
warga yang aktif, melatih kemampuan memecahkan masalah dalam berbagai kondisi,
serta menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar.
Pelaksanaan P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan secara
fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Implementasi P5 pada
SMP Negeri 1 Ile Boleng disesuaikan dengan Tema yang ditentukan oleh
Kemendikbudristek. Dari 7 tema yang ditetapkan pemerintah, sekolah SMP Negeri 1
Ile Boleng memilih 3 tema, yakni : Gaya Hidup berkelanjutan, Wirausaha, dan
Kearifan lokal. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 P5 yang dirancang oleh SMP Negeri 1 Ile Boleng


No Tema Bentuk Sasaran Mapel Waktu
Kegiatan Nilai Terintegrasi
PPP
1. Gaya Hidup Penanaman Mandiri, IPS, IPA, Juli,
berkelanjutan/Perubaha pohon di ktreatif, PKn Agustus,

xvii
No Tema Bentuk Sasaran Mapel Waktu
Kegiatan Nilai Terintegrasi
PPP
n iklim Global lingkungan gotong- Pendidikan September
sekolah royong, Agama November
beriman
dan
bertaqwa
2. Kewirausahaan Ekonomi Bernalar IPS, IPA, Desember,
Kreatif Kritis, Mulok Januari,
(Penjualan Kreatif, Informatika Pebruari
hasil inovatif,
kebun) Mandiri
3. Kearifan Lokal / Pentas Mandiri, Seni Maret,
Cerlang Budaya Seni kreatif, Budaya, April,
kritis, Bahasa Mei, Juni
kreatif Inggris,
Bahasa
Indonesia

Alur /tahapan pelaksanaan proyek yang tiap mata pelajaran adalah sebagai
berikut: 1) Penentuan tema proyek Profil Pelajar Pancasila tiap mata pelajaran
dilaksanakan pada saat MGMP tingkat wilayah Adonara; 2) Tiap kelas melaksanakan
kegiatan berdasarkan tema yang dipilih sekolah; 3) Guru mata pelajaran saling
berkoordinasi untuk menetukan kolaborator yang sesuai; 4) Kelompok mata pelajaran
kemudian mendesain proyek yang sesuai dengan tema yang dipilih; 5) Guru mata
pelajaran kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian proyek.
Kegiatan proyek profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan mengacu pada
model pembelajaran berbasis proyek (PJBL). Langkah Kegiatan pembelajaran berbasis
proyek ini antara lain: 1) Mengambil topik yang sesuai denga realitas dengan
mentukan pertanyaan mendasar untuk memulai proyek; 2) Mendesain pelaksanaan
proyek ;3) Menyusun jadwal proyek;4) memonitor peserta didik dan kemjuan
proyek ;5) Menguji Hasil; 6) Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh
peserta didik. Pelaksanaan kegiatan ini didampingi oleh guru mata pelajaran, pembina
dan wali kelas dengan tetap melibatkan seluruh guru baik secara langsung maupun
tidak langsung.

c. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan pelaksanaan program di luar sekolah dan lebih
berfokus terhadap kegiatan secara kelompok. Dalam pemilihan kegiatan
ekstrakurikuler, pelajar akan mempertimbangkan mengenai minat dan bakat yang
dimiliki untuk semakin dikembangkan dengan baik. Kegiatan Ekstrakurikuler ada 2
macam yaitu ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Ekstrakurikuler wajib yaitu
kepramukaan dan ekstrakurikuler pilihan yang dikembangkan dan diselenggarakan
sesuai bakat dan minat peserta didik. Kegiatan ektrakurikuler kepramukaan wajib
diikuti seluruh peserta didik dengan alokasi waktu 2 jam tatap muka per minggu.
Tujuan dari pelaksanaan ekstrakurikuler yaitu untuk memperluas pengetahuan yang
dimiliki oleh pelajar. Selain itu, kegiatan ini akan membantu pelajar dalam
mengembangkan nilai dan menerapkan pengetahuan yang dimiliki dengan lebih

xviii
lanjut. Pelaksanaannya sendiri berada di bawah bimbingan Pembina dan pengawasan
oleh sekolah secara langsung untuk memastikan program berjalan dengan baik. Hal
ini juga diharapkan nantinya mampu membentuk kepribadian dan kemandirian yang
dimiliki oleh siswa agar bisa berkembang dengan maksimal.
Tabel 3.3 Kegiatan Ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Ile Boleng
No Kegiatan Tujuan dan Sasaran Stakeholder
Indikator
Keberhasilan
A. Ektrakurikuler Wajib
Pramuka Mempersiapkan Kelas 7, 8 & 9 Pembina,
peserta didik agar Pelatih (DKR)
memiliki sikap Kwaran,
kepemimpinan, Kwarcab,
kebhinekaan global, DKC
kemandirian, kreatif,
disiplin,
tanggungjawab dan
semangat
nasionalisme dan
kegotong- royongan
B Ekstrakurikuler Pilihan
1. Olah Raga (Voli, Menyiapkan peserta Kelas 7, 8 & 9 Pembina,
sepak Bola, didik untuk Pelatih,
Futsal) mengembangkan Pelatih Klub
kemampuan dalam Bola di Desa
bidang olah raga dan
memperoleh juara
dalam kejuaraan olah
raga dengan mengacu
pada karakter
mandiri, sportivitas
maupun gotong
royong
2. Imtak Menyiapkan dan Kelas 7, 8 & 9 Pembina,
melatih peserta didik yang Rohaniwan
dalam beragama
mengembangkan Katolik dan
bakat minatnya dalam Islam
bidang keagamaan
dan memperoleh
juara pada lomba
dengan berkarakter
beriman, bertqwa
kepada Tuhan YME
dan berakhkak mulia

2. Pengaturan Beban Mengajar


Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam
Pelajaran (JP) setahun. Satuan Pendidikan mengatur alokasi waktu setiap minggunya
secara fleksibel dalam 1 tahun ajaran. Untuk Pelaksanaan pembelajarannya/ kegiatan
xix
intrakurikuler dilaksanakan dalam waktu 4 hari, 2 hari (Jumad dan Sabtu) kegiatan P5 dan 1 Hari
Sabtu, kegiatan pembiasaan/Peminatan (ekstrakurikuler).

Pengaturan beban belajar dan muatan pembelajarannya di SMP Negeri 1 Ile Boleng
diatur sebagai berikut:

No Muatan Beban Pengaturan Waktu


Pembelajaran Belajar Pelaksanaan
1. Intrakurikuler Wajib a. Beban belajar ini memuat 4 hari ( Senin -
semua mata pelajaran Kamis
yang bersifat nasional.
b. Materi pembelajaran
setiap mata pelajaran
mengacu pada Capaian
Pembelajaran.
c. Diatur dalam kegiatan
regular.
2 Proyek Wajib  Muatan pembelajaran 2 hari (Jumat dan
Pengutan Profil mengacu pada 7 tema Sabtu)
Pancasila projek Profil Pelajar
Pancasila.
 Muatannya bertujuan
untuk mencapai 6
dimensi Profil Pelajar
Pancasila
 Diatur dalam kegiatan
projek.
3 Ekstrakurikuler Wajib  Kegiatan Pramuka wajib Jumat sore / Sabtu
diikuti oleh semua Pagi
peserta yang terhitung 2
jam tatap muka
Pilihan  Kegiatannya Hari sabtu / Hari
dilaksanakan secara yang yang
fleksibel ditetapkan pembina

xx
STRUKTUR KURIKULUM
SMP NEGERI 1 ILE BOLENG
TAHUN PELAJARAN 2020 / 2023

Juli 2022 Agustus 2022 September 2022 Oktober 2022 November 2022 Desember 2022
Mata
No 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Intra Proyek Jumlah
Pelajaran
1. Pendidikan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36 18 54
Agama dan
Budi Pekerti
Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. Pendidikan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36 18 54
Pancasila
Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3. Bahasa 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90 18 108
Indonesia
Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4. Matematika 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 18 90
Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5. IPA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 18 90
Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6. IPS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64 18 82
Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7. Bahasa 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64 18 82
Inggris
Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8. PJOK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36 18 54
Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9. Informatika 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36 18 54
Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 Seni 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36 18 54
Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11. Mulok 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36 - 36
Jumlah

21
3. Kriteria Kelulusan
Peneapan Kelulusan SMP Negeri 1 Ile Boleng didasarkan pada Surat Edaran Mendikbud
No 1 Tahun 2022 dan Permendikbud No 5 Tahun 2022.
Surat Edaran (SE) Mendikbud No 1 tahun 2022 yang menyebutkan bahwa siswa
dinyatakan lulus dari sekolah atau program pendidikan setelah memenuhi beberapa hal
berikut ini,
1) Siswa telah menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemi COVID-19
yang dibuktikan dengan rapor tiap semester.
2)  Siswa juga dapat memperoleh nilai sikap atau perilaku minimal baik (B).
3) Siswa juga wajib mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
atau sekolah.
Selain harus memenuhi semua persyaratan dalam ketentuan kelulusan, sekolah juga dapat
menyelenggarakan bentuk ujian sekolah dengan beberapa cara berikut ini
 Portofolio seperti evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang
diperoleh sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan, dan lainnya.
 Penugasan
 Tes secara luring atau daring
 Bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan pada satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan menengah
umum sebagaimana dimaksud dalam Permen No 5 Tahun 2022, difokuskan pada:
a. persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia;
b. penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan
c. pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar dapat hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Jika ada pertimbangan Kelulusan bagi siswa tertentu dengan kebutuhan khusus maka
akan diputuskan dalam Rapat dewan Guru dan Kepala Sekolah.

4. Kalender Pendidikan
Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, wajtu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Penetapan Kalender Pendidikan SMP Negeri 1 Ile Boleng Tahun Pelajaran 2022/2023 semester
Ganjil memiliki rincian sebagai berikut:

KALENDER PENDIDIDIKAN
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

Juli 2022 Agustus 2022


M SN SL RB KM JM SB M SN SL RB KM JM SB
1 2 1 2 3 4 5 6
3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13
10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20
17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27
24 25 26 27 28 29 30 28 29 30 31
31
ME : 3 HL: 11 HE : 15 2 ME : 5 HL : 1 HE : 26 5
9 : Hari Raya Idul Adha 12 – 13 : Kegiatan dalam rangka Hari Pramuka
1 – 12 : Liburan Sekolah 14 : Hari Pramuka
13 : Guru-guru masuk sekolah 15 – 16 : Kegiatan dalam rangka Kemerdekaan

22
14 – 16 : Kegiatan MOS & MGMP Sekolah 17 : Hari Kemerdekaan
30 : Libur Tahun Baru Islam  

September 2022 Oktober 2022


M SN SL RB KM JM SB M SN SL RB KM JM SB
1 2 3 1
4 5 6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 8
11 12 13 14 15 16 17 9 10 11 12 13 14 15
18 19 20 21 22 23 24 16 17 18 19 20 21 22
25 26 27 28 29 30 23 24 25 26 27 28 29
    30 31
ME : 5 HL : 0 HE : 26  4 ME : 4 HL : 1 HE : 25 3

26 – 30 : Penilaian Tengah Semester (Kelas 8 & 9) 25 - 27 : kegiatan Bulan Bahasa


Sumatif (Kelas 7) 28 : Hari sumpah Pemuda

November 2022 Desember 2022


M SN SL RB KM JM SB M SN SL RB KM JM SB
1 2 3 4 5 1 2 3
6 7 8 9 10 11 12 4 5 6 7 8 9 10
13 14 15 16 17 18 19 11 12 13 14 15 16 17
20 21 22 23 24 25 26 18 19 20 21 22 23 24
27 28 29 30 25 26 27 28 29 30 31

ME : 5 HL : 0 HE : 26 4 ME : 3 HL : 12 HE : 15 0

25 : Hari Guru
28 : Pembinaan Iman 1 – 3 : Penilaian Akhir Semester
29 – 30 : Penilaian Akhir Semester / Sumatif 5 – 10 : Pengolahan Nilai
12 – 13 : Pengisian Nilai di Aplikasi
14 : Rapat Nilai
15 – 16 : Pengisian Rapor
17 : Penerimaan Rapor
19 – 31 : libur Semester
= Pelaksanaan P5

Keterangan :
ME : Minggu Efektif Sekolah HL : Hari Libur HE : Hari Efektif Sekolah
Jumlah Minggu Efektif KBM : 18 minggu

Berdasarkan Kalender Pendidikan di atas maka, perhitungan alokasi waktu untuk pekan efektif dalam
semester ganjil adalah sebagai berikut:

Perhitungan Alokasi waktu, banyaknya minggu / pekan dalam satu semester

23
Banyaknya Minggu / pekan Efektif Minggu / pekan
No Bulan
Minggu / pekan KBM Non KBM Non Efektif
1. Juli 4 2 1 1
2. Agustus 5 5 0 0
3. Sertember 5 4 1 0
4. Oktober 4 3 1 0
5. November 5 4 1 0
6. Desember 5 0 3 2
Jumlah 28 18 7 3
Catatan : Jumlah minggu efektif dalam satu semester minimal 18 minggu dan dalam satu tahun minimal
36 minggu dan maksimal 38 minggu

Rincian Pekan Dalam Satu Semester

1. Jumlah Pekan Dalam Satu Semester : 28 pekan


2. Jumlah Pekan Efektif bagi Mapel : … pekan
a). Pekan KBM : 18 pekan
b). Pekan Non KBM : 7 pekan
3. Ju
4. Jumlah Pekan Non Efektif : 3 pekan
5. Jumlah jam efektif dalam satu semester : ….. Pekan x …. jam / minggu = ….. JP
Jumlah Jam efektif KBM : 18 pekan KBM x ….. jam / minggu = …. JP
Jam efektif Non KBM : 7 pekan Non KBM x …… jam / minggu = ….. JP

B. Penggunaan Pekan Efektif


1) Efektif KBM
a) Tatap Muka : ….. JP
b) Asesmen sumatif : ….. JP
c) Remidial : ….. JP
d) Pengayaan : ….. JP
e) Cadangan : ….. JP
2) Efektif Non KBM ( Semester Genap )
a) Kegiatan awal semester ( Kegiatan guru di sekolah) : 1 pekan (Pekan ke 2 Bulan Juli)
b) MGMP : 1 pekan (pekan ke 2 bulan Juli)
c) Penilaian Tengah semester ( PTS ) : 1 pekan (Pekan ke 5 bulan September)
d) Penilaian Akhir Semester ( PAS ) : 1 pekan (Pekan ke 5 bulan November dan pekan 1 bulan
Desember)
e) Pengolahan Nilai : 2 pekan (pekan ke 2 dan ke 3 bulan Desember)
f) Rapat analisis nilai, Pengisian rapor dan pembagian Rapor : 1 pekan (Pekan ke 3 bulan desember)
C. Penggunaan Pekan Non Efektif

1) Libur Semester Genap : 1 pekan (pekan ke 1 bulan Juli)


2) Libur semester Ganjil : 2 pekan (pekan ke 4 dan 5 bulan Desember)

BAB IV
24
RENCANA PEMBELAJARAN

A. Prinsip pembelajaran sesuai ruang lingkup satuan pendidikan yang berisi CP, TP,
ATP dan Modul ajar

Rencana pembelajaran disusun untuk merencanakan proses pembelajaran dengan terperinci.


Rencana pembelajaran disusun oleh guru sebeleum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
Rencana pembelajaran disusun supaya proses pembelajaran lebih tertata sesuai dengan alur pembelajaran
yang sudah direncanakan. Rencana pembelajaran SMP Negeri 1 Ile Boleng terdiri dari Capaian
Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang tersusun dalam Paltform Merdeka Belajar dan dimodifikasi sesuai situasi dan kondisi sekolah. ATP
SMP Negeri 1 Ile Boleng disusun dalam bentuk matriks yang memuat alur tujuan pembelajaran, materi
ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi
dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh
secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur.
2. Materi ajar merupakan materi pokok yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana
pelaksaanaan pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan
peserta didik dan merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan
mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMP Negeri 1 Ile Boleng disusun sesuai dengan
aturan ternaru yang sudah ditetapkan oleh pusat. Ada tiga unsur utama yang termuat dalam RPP yaitu:
1) Tujuan pembelajaran; 2) Langkah-langkah pembelajaran; dan 3 ) Penilaian. Tujuan pembelajaran
merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan
keberhasilannya. Langkah kegiatan pembelajaran menggambarkan keseluruhan aktivitas yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan
penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila, Penilaian merupakan proses mengukur
ketercapaian selama proses pembelajaran. Penilaian ini mencakup aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan.

1) Capaian Pembelajaran (CP)


Dalam kegiatan pembelajaran pasti ada capaian yang harus dicapai oleh siswa. Capaian
dalam kurikulum sebelumnya dinamakan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD).
Namun, dalam Kurikulum Merdeka dinamakan capaian pembelajaran. Capaian pembelajaran
berisikan kompetensi serta lingkup materi yang disusun secara komprehensif berbentuk
narasi.
2) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran, yaitu kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Tujuan pembelajaran
ini bisa dilaksanakan di satu atau lebih kegiatan.
3) ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)
Berdasarkan modul tentang perangkat ajar yang dirilis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, alur pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara
logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun
secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
Alur tujuan pembelajaran ditetapkan seiring dengan mendukung adanya Profil Pelajar
Pancasila. Pelajar Indonesia diharapkan menjadi pelajar sepanjang hayat, yang bisa
kompeten dan memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Melalui profil pelajar
Pancasila, siswa diharapkan memiliki budi pekerti luhur sesuai dengan tujuan dan cita-cita
Pancasila.
Lebih lanjut dijelaskan, Alur Pembelajaran disusun sebagai panduan atau rangkaian tujuan
pembelajaran bagi guru dan siswa sejak awal hingga akhir setiap fase dari suatu Capaian
Pembelajaran (CP). Perlu diperhatikan ada dua poin utama dari alur pembelajaran.
 Alur ini menjadi panduan guru dan siswa untuk melaksanakan capaian pembelajaran
di akhir fase tersebut.

25
 Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran
dari waktu ke waktu.
Dalam membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), guru harus memperhatikan beberapa hal
berikut ini, yaitu: sederhana dan informatif; esensial dan kontekstual; berkesinambungan;
pengoptimalan tiga aspek kompetensi; merdeka belajar; operasional dan aplikatif; dan
adaptif dan fleksibel.
Pada intinya, fungsi alur tujuan pembelajaran ini sama dengan silabus. Silabus digunakan
sebagai acuan dalam perencanaan pembelajaran (RPP).
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan. Sejumlah aspek dan konsep alur tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut.
 Kompetensi, yaitu kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh siswa.
 Konten, yaitu konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran.
 Variasi, yaitu keterampilan berpikir yang perlu dikuasai oleh siswa untuk dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
Berikut adalah konsep Alur Tujuan Pembelajarannya.

B. Penerapan prinsip Asesmen


Pada dasarnya, pembelajaran dan asesmen adalah satu kesatuan yang tidak dipisahkan.
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil pembelajaran siswa.
Prinsip-prinsip dasar asesmen:
1) Asesmen Merupakan Bagian Terpadu
asesmen merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. asesmen adalah bagian terpadu dari
proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik sebagai
umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
Salah satu contoh penerapan yang dilakukan di SMP Negeri 1 Ile Boleng adalah setiap guru mata
pelajaran melakukan asesmen di awal sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan rancangan
pembelajaran. Sedangkan dalam proses asesmen, siswa dilibatkan seperti melakukan penilaian
diri, penilaian antarteman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman.
2) Dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
Asesmen dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan fungsi asesmen itu sendiri. Namun, terdapat
keleluasaan pada segi teknik dan juga waktu pelaksanaannya agar bisa efektif dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
Penerapan prinsip ini, dilakukan oleh guru pada saat siswa diberi kejelasan mengenai tujuan
asesmen di awal pembelajaran. Sedangkan teknik dari asesmen yang diterapkan bisa digunakan
sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Misal hasil dari asesmen formatif digunakan untuk umpan

26
balik pembelajaran, sementara hasil dari asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan hasil
belajar.
3) Dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable
Asesmen dirancang dengan adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar karena menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar
untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya.
Untuk itu, guru harus menyiapkan waktu dan durasi yang cukup agar asesmen tidak hanya
menjadi sistem penilaian semata, namun juga sebagai bagian dari proses pembelajaran. Hasil dari
asesmen bisa digunakan oleh pendidik sebagai bahan penyusunan rencana tindak lanjut .
4) Laporan bersifat sederhana dan informatif
Laporan dari asesmen yang akan dilakukan di SMP Negeri 1 Ile Boleng dalam bentuk raport,
yang diupayakan penyajiannya secara sederhana dan seinformatiff mungkin agar siswa dan orang
tua/wali dapat memahaminya. Informasi yang ada bisa berupa penilaian karakter dan kompetensi
yang dicapai, serta strategi tindak lanjut ke depannya.
Selain penyajian laporan dalam bentuk yang mudah dimengerti, hasil laporan juga dapat
memberikan umpan balik secara berkala kepada siswa dan mendiskusikan tindak lanjutnya
bersama-sama beserta orang tua.
5) Hasil asesmen digunakan sebagai bahan refleksi
Asesmen tidak hanya dilakukan sebatas untuk penilaian siswa saja tetapi asesmen harus sebagai
bahan refleksi dari capaian pembelajaran siswa dalam menentukan rencana tindak lanjut.
Pada penerapannya, diupayakan hasil asesmen harus sebagai bahan diskusi untuk menentukan
hal-hal yang sudah berjalan baik dan bagian siswa yang perlu diperbaiki sehingga menjadi bahan
refleksi, baik dari siswa, guru, tenaga kependidikan, maupun orang tua untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.

27
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBNGAN PROFESIONAL

Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional yang dilakukan untuk
peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan di satuan pendidikan. Pelaksanaan ini dilakukan
oleh para pemimpin satuan pendidikan secara internal dan bertahap sesuai dengan kemampuan satuan
pendidikan.

A. Kerangka Bentuk Pendampingan

Tahapan Waktu Penanggung


Uraian Kegiatan
Kegiatan Pelaksanaan Jawab
1) Membentuk Tim Pendampingan Awal tahun Kepala
2) Menyusun rencana dan jadwal kegiatan pelajaran Sekolah dan
3) Menyusun dan menyiapkan perangkat Wakasek
Persiapan 4) Mengikuti berbagai pelatihan tentang Kurikulum
Kurikulum Merdeka
5) Pendampingan (terlampir)
1) Bersama pengawas binaan sekolah Awal tahun Pengawas dan
melakukan pendampingan terkait dengan pelajaran Kepala
Penyusunan dan Dokumen Kurikulum Sekolah
Opersional di Sekolah
2) Bersama Pengawas melakukan Awal
pendampingan kepada guru dalam semester s.d. Wakasek dan
penyusunan perencanan pembelajaran, tengah staf bidang
pelaksana pembelajaran dan Penilaian semester kurikulum
Pelaksanaan (dilakukan berbarengan dengan supervisi
kelas/Klinis)
3) Melakukan pendampingan kepada guru
dalam penyusunan perencanan proyek Tengah Wakasek dan
profil pelajar Pancasila Semester dan staf bidang
4) Melakukan pendampingan kepada guru Akhir semester kurikulum
dalam pengolahan hasil belajar peserta
didik
1) Memberikan laporan hasil pendampingan Tengah Wakil kepala
kepada atasan dan mensosialisasikan semester dan sekolah bidang
kepada warga sekolah. Akhir kurikulum
2) Memberi rekomendasi hasil pendampingan Semester
Tindak
kepada yang bertanggung jawab pada objek
Lanjut pendampingan.
3) Menindaklanjuti rekomendasi hasil
pendampingan dengan membuat rencana
lanjutan untuk periode berikutnya.

B. Evaluasi
Tahapan Waktu Penanggung
Uraian Kegiatan
Kegiatan Pelaksanaan Jawab

28
1) Membentuk Tim Evaluasi Awal tahun Kepala
2) Menyusun rencana dan jadwal pelajaran Sekolah dan
kegiatan Wakasek
Persiapan 3) Evaluasi Kurikulum
4) Menyusun dan menyiapkan
perangkat
5) Evaluasi (terlampir)
1) Melakukan Evaluasi terkait dengan Awal tahun Pengawas dan
Penyusunan Kurikulum Opersional di pelajaran dan Kepala
Sekolah Setelah Sekolah
2) Melakukan Evaluasi terkait dengan Tengah
pelaksanaan Kurikulum Opersional di semester
Sekolah
3) Melakukan Evaluasi terkait dengan
Dokumen Kurikulum Opersional di
Sekolah
4) Melakukan evaluasi dalam:
Pelaksanaan a. Penyusunan perencanan Awal semester Wakasek dan
pembelajaran. s.d. Akhir staf bagian
semester kurikulum
b. Pelaksana pembelajaran
c. Penilaian Pembalajaran
(dilakukan Evaluasi rutin secara
Periodik dan melalui supervisi
kelas/ Klinis)
5) Melakukan evaluasi dalam pengolahan Tengah Wakasek dan
hasil belajar peserta didik Semester dan staf bagian
Akhir semester kurikulum
1) Memberikan laporan hasil evaluasi Tengah
kepada atasan dan mensosialisasikan semester dan Wakasek dan
kepada warga sekolah. Akhir staf bagian
2) Memberi rekomendasi hasil evaluasi Semester kurikulum
Tindak Lanjut kepada yang bertanggung jawab pada
objek evaluasi.
3) Menindaklanjuti rekomendasi hasil
evaluasi dengan membuat rencana
lanjutan untuk periode berikutnya

C. Pengembangan Profesional
Waktu Penanggung Ket.
No Kegiatan Nara Sumber
Pelaksanaan Jawab
1. Sosialisasi Juni 2022 Kepala Tim Dinas -
penyusunan Sekolah PKO
Kurikulum
Operasional Satuan
Pendidikan
2. Pelatihan Kurikulum Awal Juli Guru Mapel Pengurus IGI Guru mengikuti
Merdeka 2022 Pusat secara mandiri
3. MGMP Tingkat Pertengahan Kepala Kurikulum -
Sekolah Juli 2022 Sekolah sekolah
4. Pelatihan Akhir Juli Guru Mapel Tim Guru mengikuti
Kurikulum 2022 Kementrian RI secara mandiri
Merdeka
5. Workshop IKM Awal Dinas PKO Pengawas &
Agustus & Kepala Tim Dinas
Sekolah PKO
6. Pelatihan IKM - Guru Mapel - Guru mengikuti
secara mandiri

29
BAB VI
PENUTUP

A. Harapan
Dengan telah selesainya Kurikulum Operasional SMP Negeri 1 Ile Boleng pada tahun ajaran
2022 / 2023 maka salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar mengajar telah dimiliki oleh
SMP Negeri 1 Ile Boleng. Dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku maka SMP
Negeri 1 Ile Boleng menetapkan penggunaan dokumen Kurikulum Operasional SMP Negeri 1 Ile
Boleng tahun ajaran 2022/2023 ini. Besar harapan kami, semoga Kurikulum Operasional SMP Negeri 1
Ile Boleng ini memenuhi syarat sehingga rencana pengembangan SMP Negeri 1 Ile Boleng dapat
terlaksana dengan baik. Penyusun juga sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya
guru, Pegawai Tata Usaha maupun para peserta didik serta masyarakat yang diwakili oleh orang tua
peserta didik. Atas bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan
terima kasih. Semoga Kurikulum Operasional SMP Negeri 1 Ile Boleng mampu menjadi sarana bagi
sekolah untuk ikut mencerdaskan anak bangsa.

B. Saran
Substansi kurikulum merupakan keinginan dan komitmen bersama baik dalam perancangan,
penyusunan serta pelaksanaan. Oleh karena itu realisasi Kurikulum operasional ini merupakan tanggung
jawab seluruh stakeholder sekolah di bawah pengawasan, bimbingan dan pengendalian Kepala Sekolah.

30

You might also like