You are on page 1of 3

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 1.1. PEMIKIRAN FILOSOFIS PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA

Oleh :
SURANDI LALU, S.Pd
CGP ANGKATAN 7 KAB. BOLSEL

FACTS (PERISTIWA)

Pada tanggal 20 Oktober 2022 diadakan pembukaan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 oleh
Mendikbudristek Mas Nadiem Makarim kemudian pada tanggal 21 Oktober 2022 Pre-Test Paket Modul 1
bertempat di Hotel Swiss-Bell Manado.
Pada tanggal 22 Oktober 2022 dilanjutkan dengan Lokakarya Orientasi yang dihadiri oleh Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kepala Sekolah, Pengawas, dan Panitia dari BGP
Provinsi Sulawesi Utara bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Pada tanggal 24 Oktober 2022 saya mulai belajar mandiri melalui Learning Management System (LMS)
yaitu Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep.
Pada tanggal 25-26 Oktober 2022, Eksplorasi Konsep, forum diskusi sesama CGP Angkatan 7
Pada Tanggal 27-28 Oktober 2022, Ruang Kolaborasi dan Presentasi Hasil Diskusi di Ruang kolaborasi
menggunakan ROOM Google Meet bersama Fasilitator dan Pengajar Praktik.
Pada tanggal 31 Oktober – 1 November membuat Tugas pemikiran KHD dalam bentuk Lagu di Demonstrasi
Kontekstual
Pada Tanggal 2 – 3 November 2022 Elaborasi Pemahaman / Koneksi Antar Materi bersama Instruktur,
Fasilitator, Pengajar Praktik, dan Sesama CGP Angkatan 7.
Pada tanggal 4 November 2022 Melakukan Aksi nyata modul 1.1
Tanggal 5 November 2022 Membuat Jurnal Dwi Mingguan

Selama saya mengikuti pembelajaran mandiri secara daring ada hal-hal yang baru saya temukan yaitu
mulai mengenal LMS (Learning Managemen System) dan Istilah MERDEKA (Mulai dari diri, Eksplorasi
Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman dan Aksi Nyata). Selanjutnya
membuat perencanaan pembelajaran diawal yaitu mendiagnosis kebutuhan dasar belajar siswa yang
sesuai dengan minat dan bakatnya. Kodrat alam dan kodrat zaman. saya juga mulai membuat kesepakatan
kelas dengan murid. Membuat refleksi dan evaluasi setelah selesai melaksanakan pembelajaran. Saya juga
mulai membiasakan diri membagi tugas guru dan diklat.
Disisi lain muncul rasa khawatir dan takut jika dalam proses pelaksanaan Diklat saya mengalami kendala
berupa jaringan internet yang kurang mendukung, sakit, keluarga tidak mendukung, dan mendapat
penolakan dari Kepala Sekolah, Rekan Kerja dan Murid.
Untuk mengatasinya saya berupaya untuk tetap semangat, menjaga kondisi tubuh agar tidak sakit,
kemudian memberikan pemahaman kepada Kepala Sekolah, Rekan Kerja, serta murid bahwa
pembelajaran sudah mulai berubah dan akan tetap berubah seiring berjalannya waktu. Selalu
berkolaborasi dalam menentukan perencanaan pembelajaran yang berpihak pada murid.

FEELINGS (PERASAAN)

Perasaan saya alami pada saat mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 7 adalah saya
merasa beruntung dan gembira karena bisa bertemu dengan guru-guru yang hebat dan telah melalui
seleksi yang cukup ketat. Melalui pembukaan dan perkenalan dengan guru-guru yang ada di kab/kota se
Sulawesi Utara, saya bisa merasakan bahwa mereka juga bersemangat dan senang mengikuti pelatihan
selama 6 bulan.

FINDINGS (PEMBELAJARAN)

Pelajaran yang saya dapatkan dari pembelajaran modul 1.1 Dasar Pemikiran KHD adalah bahwa pengaruh
pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedang merdekanya hidup batin itu
terdapat dari pendidikan. (Kodrat Anak Merdeka). Kodrat anak Bermain. Permainan anak dapat menjadi
bagian pembelajaran di sekolah. Belajar Budi Pekerti. Budi = Pikiran/Kognitif (cipta), perasaan/emosi-relasi
(rasa), kemauan/kehendak(karsa). Pekerti = tenaga/perilaku/karya/bakti (raga). Intinya Pendidikan
“berhamba pada sang anak” bukan untuk meminta sesuatu hak. Bebas dari segala ikatan dan suci hati
(Pendidikan yang berpihak pada Anak). Anak bukan kertas kosong yang bisa digambar sesuai dengan
keinginan orang dewasa. Anak lahir dengan kekuatan kodrat yang masih samar-samar. Guru harus
menuntun (memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki
lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya. Guru Ibarat Petani Jagung misalnya hanya dapat menuntun
tumbuhnya jagung , ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman jagung, memberi pupuk
dan air membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi.
Hal-hal baru yang saya ketahui setelah mempelajari modul 1.1 adalah menjadi guru harus merubah
mindset bahwa proses transformasi pendidikan selalu dinamis sesuai dengan perkembangan zaman.
Murid harus merdeka, bebas dari tekanan, pembelajaran yang berpusat pada murid yang sesuai dengan
kodrat alam dan zaman. Guru harus menjadi among (Ing Madya Mangun Karsa, Ing Madya Sung Tulodha,
Tut Wuri handayani) dan relevansi pemikiran KHD dengan pembelajaran adalah bahwa guru zaman dulu
menuntun, guru masa sekarang Bergotong Royong (Kolaboratif, Reflektif, Kritis) dan Guru Masa Depan
yaitu menjadikan murid Humanis (penuh kasih sayang, hati yang bersih, jujur) selamat dan bahagia.

FUTURE (PENERAPAN)

Hal-hal baik yang saya akan lakukan dan berkelanjutan setelah mempelajari modul 1.1.

1. Mendiagnosis Kebutuhan belajar siswa


melalui pertanyaan apa yang mereka
gemari dan Yang tidak digemari.

2. Membuat Kesepakatan Kelas

3. Menebalkan Laku Murid melalui Budi


Pekerti
4. Menuntun Siswa dalam proses
pembelajaran

5. Membiasakan Budaya Gotong Royong


kepada siswa.

6. Membuat Refleksi diakhir pembelajaran.

7. Menajdikan Murid yang Humanis, Selamat


dan bahagia

You might also like