You are on page 1of 18

40 HARI

Cerita
Rohmatul Fitriyah

Skenario
..........

Judul : 40 HARI
Produksi : Grup A
Target Audiens : Umum
Alasan Judul : Benarkah tiada ada tanda-tandanya?

SINOPSIS GLOBAL
40 HARI
AKHIR-AKHIR INI KARA BERSIKAP TIDAK SEPERTI BIASANYA. KARA
SERING MENGUTARAKAN PERMINTAAN ANEH YANG MEMBUAT HERAN DAN
BINGUNG LOKA DAN LARA SELAMA BERHARI-HARI.

Deskripsi Tokoh:
Kara : Perempuan berusia 20 tahun. Cantik. Pendek.
Loka : Perempuan berusia 20 tahun. Tinggi. Putih.
Lara : Perempuan berusia 20 tahun. Cantik. Tomboy

SKENARIO
By Rohmatul Fitriyah

SC.1. FADE IN. EXT. HALAMAN RUMAH – MALAM.


LOKA DAN LARA DATANG MENGAGETKAN KARA. OBROLAN PUN MENJADI RIUH
SAAT LOKA DAN LARA BERGANTIAN MENYENTUH KARA. LOKA DAN LARA
HERAN DENGAN KEADAAN PANAS DINGIN TUBUH KARA.
LOKA DAN LARA
(Datang dari belakang Kara dengan mengendap-ngendap tidak
bersuara dan mengagetinya sambil menepuk punggung Kunti)
Woi!!!

KARA
(Kaget)
Setan! Setan! Setan! Kaget aku...

LOKA
(Duduk di samping kanan Kara)
Apaan gitu aja Kaget (MENGGODA) Maaf sengaja...
(JEDA MENYENTUH TUBUH KARA) Eh! (HERAN) Kok badan kamu dingin
sekali!?

LARA
(Duduk di samping kiri Kara)
Panas gini kok…

KARA
(Bingung dengan perkataan temannya)
Ahh biasa saja

LOKA
(Menyentuh tubuh Kara)
Sini aku sentuh lagi

LARA
Panaskan?

LOKA
(Heran)
Eh kok jadi panas sih

LARA
(Bergantian menyentuh Kara)
Lah kok aku pegang jadi dingin

KARA
(Menggerutu)
Apa sih kalian ini, datang-datang bikin rusuh

LOKA
Gimana gak ribut, badanmu ini lo gak bener

LARA
Iya nih, kok bisa pas kita sentuh suhunya berubah

KARA
Terserah kalian

LOKA
Kamu sakit deh

LARA
(Ngambek lalu masuk ke dalam rumah)
Kalian yang sakit (JEDA) Lanjutkan saja obrolan kalian

KARA KEMBALI MASUK KE DALAM RUMAHNYA. LOKA DAN LARA MEMUTUSKAN


UNTUK KEMBALI PULANG.

SC.2. FADE IN. EXT. DEPAN RUMAH – SIANG


KARA KE LUAR RUMAH. DIA MEMUTUSKAN UNTUK PERGI KE TEMPAT YANG
SUNYI UNTUK MENYENDIRI.
KARA
(Berdiri di depan rumah dan melihat ke arah langit)
Mumpung libur, cocok nih buat jalan-jalan

KARA KEMUDIAN MASUK KE DALAM RUMAH DAN KE LUAR DENGAN PAKAIAN


SUDAH RAPI. KARA BERANGKAT KE DANAU SENDIRIAN UNTUK MENCARI
KETENANGAN. (SLOWMOTION)

SC.3. FADE IN. EXT. DANAU BSB – SIANG


KARA DUDUK DI KURSI DENGAN TATAPAN KOSONG. DIA BERGUMAM DENGAN
MEMIKIRKAN BAGAIMANA JIKA MANUSIA PERGI.
KARA
(Duduk di kursi menghadap ke arah danau dengan tatapan kosong,
sambil bergumam)
VO
Bagaimana bisa, manusia terlalu takut kehilangan seseorang dalam
hidupnya, tapi mungkinkah ada orang lain yang takut kehilangan
akan dirinya? Yang namanya manusia pasti ada masanya (sambil
meringis tersenyum). Lantas bagaimana jika ia pergi? Tentu dunia
akan berjalan seperti biasa, orang-orang dekat mungkin akan
menangis... Orang-orang sebatas mengenal namanya hanya sibuk
bertanya kenapa... Lalu beberapa saat setelah itu, ia akan
terlupakan juga... Nyata-dunia-maya-... Tipis...
(Kara merasa cuaca akan segera hujan, dia memutuskan untuk
kembali pulang)
Kenapa langit terlihat begitu gelap... Apa bedanya gelap
dengan hitam... Tipis... Apakah akan turun hujan? Entahlah...
Sebaiknya aku segera pulang… (JEDA: BERTANYA) Pulang? Tapi
pulang ke mana?

SC.4. FADE IN. INT. RUMAH – SORE MENJELANG MALAM


KARA HENDAK MENUTUP JENDELA RUMAH DAN PINTU. SUDUT MATANYA
MELIHAT DIRINYA SEDANG BERDIRI DI BAWAH POHON MANGGA. DIA KAGET
DAN BINGUNG.
KARA
(Kaget dan bengong, matanya terarah menuju halaman rumah,
sudut mata kanan mengarah kesebelah kanan menuju ke pohon)
Nampaknya aku melihat diriku, tapi itu siapa?
(Terheran-heran), Halah tetangga...

KARA MENUTUP JENDELA RUMAHNYA.

SC.5. FADE IN. EXT. HALAMAN RUMAH – SIANG


KEESOKAN HARINYA LOKA DAN LARA KEMBALI MENDATANGI KARA DI
RUMAHNYA. KARA MENCERITAKAN KEJADIAN ANEH YANG DIA ALAMI.
LOKA
(Memanggil Kara dari luar rumah)
Kara.... Sini ke luar, aku sama Lara nih

KARA
(Ke luar rumah)
Eh Loka sama Lara, pada mau ngapain?

LARA
Ya mastiin kamu lah udah sembuh belum?

KARA
Aku gak sakit kok, ya sudah kita duduk saja dulu

MEREKA BERTIGA DUDUK DI KURSI HALAMAN RUMAH KARA. KARA


MENCERITAKAN KEJADIAN ANEH YANG DIALAMINYA.
KARA
Eh kalian tahu gak?

LOKA
Gak!
LARA
Ya kan dia belum cerita

LOKA
Ya sudah buru cerita

KARA
Kemarin aku tuh main ke danau BSB, tapi pas mau pulang
pandanganku tiba-tiba berubah menjadi gelap

LOKA
Ya kan kamu lagi sakit, mungkin mau pingsan

LARA
Iya ih, sakit bukannya istirahat malah ngluyur

KARA
(Menjawab dengan nada tegas)
Aku tuh gak sakit!

LARA
Orang dibilangin ngeyel
KARA
Aku juga ngalamin kejadian aneh

LOKA
Kejadian aneh apa lagi, kamu mungkin yang aneh

KARA
Jadi gini, kemarin sore aku mau nutup jendela, tapi aku
melihat sosok diriku sedang berdiri di bawah pohon depan rumah
LARA
Kamu stres ya ra, mana ada orang bisa ngeliat dirinya sendiri
kecuali di kaca

LOKA
Bocah makin aneh

LARA
Kemarin sore juga mendung, gak mungkin juga ada bayangan

KARA
Entahlah cerita sama kalian pasti tidak akan percaya

LARA MENGALIHKAN PEMBICARAAN KARA DENGAN PEMBAHASAN WISUDA


MEREKA YANG AKAN DATANG.
LARA
Sudahlah mending kita bahas wisuda

LOKA
Nah bener kata Lara

KARA
Kalian wisuda pada mau pakai baju warna apa?

LARA
Kalo aku sama Loka sih penginnya warna merah, kamu bagaimana?

KARA
Aku penginnya pakai kebaya warna hitam

LOKA
Kenapa gak samaan sekalian?

KARA
Biar beda

LARA
Wah parah sih, gak solid namanya

LOKA
Iya ra, lagian kampus tuh panas, gak cocok pakai hitam

KARA
Biarin

LARA
Kamu tuh kenapa sih ra ngeyel terus

LOKA
Iya nih

KARA
Ya sudah biar gak ngeyel terus....

LARA
Apa lagi?
KARA
Aku mau dibawain mawar hitam pas wisuda

LOKA
Mawar hitam dari neraka kamu maksud?
LARA
Mana ada sih Ra mawar hitam

LOKA
Orang mah minta yang gampang

LARA
Mawar yang lain emang gak mau?

KARA
Gak mau!

LARA
Emang kenapa?

KARA
Gak suka, sukanya mawar hitam

LARA
Susah sekali menuruti permintaanmu

KARA
(Ngambek, meninggalkan kedua temannya masuk ke dalam rumah)
Terserah aku, lagian aku baru pertama kali meminta sesuatu
kepada kalian
KARA KEMBALI MASUK KE RUMAH MENINGGALKAN KEDUA TEMANNYA. LOKA
DAN LARA YANG MASIH DI HALAMAN RUMAH KARA MEMPERDEBATKAN
KEANEHAN KARA.

LOKA
Apa yang sebenarnya terjadi pada Kara?
LARA
Entahlah kurasa dia tidak seperti biasanya

LOKA
Lantas bagaimana kita memenuhi permintaanya?

LARA
Apa yang kamu maksud? Mawar hitam itu?

LOKA
Apalagi jika bukan itu

LARA
Mawar hitam itu tidak ada

LOKA
Tapi bagaimanapun kita harus menurutinya

LARA
Dengan alasan apa?

LOKA
Dia teman kita satu-satunya
LARA
Tidak semua kemauan dia harus kita penuhi

LOKA
Atau mungkin mawar hitam itu sesuatu yang lain?

LARA
Hanya kiasan saja maksudmu?
LOKA
Mungkin saja

LARA
Sebentar, apa kamu tidak sadar dengan maksud permintaan Kara?

LOKA
Apa maksudmu?

LARA
Semua yang Kara minta berhubungan dengan warna hitam

KARA
Lantas ada apa dengan warna hitam?

LOKA
Bukankah warna hitam diartikan....
KARA YANG HENDAK MENUTUP JENDELA RUMAH, IA MENDENGAR PERDEBATAN
ANTARA LOKA DAN LARA. KARA KELUAR DARI RUMAHNYA MEMBAWA PISAU
MENGHAMPIRI TEMANNYA. IA MARAH DAN TIDAK TERIMA KARENA MASALAH
PERMINTAANNYA DIJADIKAN PERDEBATAN ANTARA KEDUA TEMANNYA.

KARA
Maksud kalian apa membicarakanku di belakang?

LARA
Siapa juga yang membicarakanmu?

KARA
Bohong
LOKA
Kita hanya merasa aneh dengan permintaanmu

KARA
Hanya perkara itu kalian memperdebatkan

LARA
Apa kamu ini sudah gila

LOKA
Jelas-jelas apa yang kamu minta itu tidak ada

KARA
Kenapa? Kalian tidak sanggup untuk menurutiku?

LOKA
Bukan begitu Ra

KARA
Sudahlah aku muak dengan sikap kalian

LARA
Aku jauh lebih muak denganmu
KARA TERSULUT EMOSI. DIA MENODONGKAN PISAU KEPADA LARA YANG
HENDAK DIBUNUHNYA KARENA MERASA TIDAK TERIMA.

KARA
(Menodongkan pisau ke arah Lara)
Jika disuruh memilih, aku atau kalian yang harus mati?

LOKA
Gila kamu ya Ra

LARA
Bunuh saja aku jika kamu mau

KARA
(Menodongkan pisau ke lehernya sendiri)
Lebih baik aku yang mati jika dirasa hidupku hanya menyusahkan
kalian

LOKA
(Berjalan menuju Kara dan mengambil pisaunya)
Apa-apaan kamu ini Ra, sudahlah tenangkan dirimu

LARA
Apa yang terjadi sebenarnya dengan dirimu Ra?

KARA
(Menangis)
Lebih baik kalian pulang saja.

LOKA
Nggak Ra. Ceritakan dulu kamu kanapa?

KARA LANGSUNG PERGI MASUK MENINGGALKAN MEREKA. LARA DAN LOKA


YANG MASIH KEBINGUNGAN BERTANYA-TANYA NAMUN KARA TAK
MENGHIRAUKANNYA, MEREKA BERDUA AKHIRNYA MEMUTUSKAN UNTUK PULANG.

SC.6. FADE IN. EXT. HALAMAN RUMAH – PAGI


LARA DAN LOKA DATANG UNTUK MENJEMPUT KARA, KARA YANG MASIH
BERSIAP-SIAP MENJADI GUGUP TERBURU-BURU.
LOKA
Kara... Kara...

KARA
Iya bentar masih make up

LOKA
Oke deh buruan ya... Jangan lama-lama

KARA SELESAI MAKE UP, LALU MENGHAMPIRI LOKA DAN LARA DI


HALAMAN RUMAHNYA
KARA
Iya-iya bawel banget sih, ini sudah selesai kok

LARA
(Tekejut melihat penampilan Kara yang serba putih)
Ra, kok kamu pakai baju serba putih sih?

LOKA
Iya sih. Mana dandanmu menor banget

KARA
Kenapa? kalian malu kalau aku penampilannya gini?

LARA
Dih apaan ngegas kan kita cuma nanya. Iya kan Ka?

LOKA
(Tersenyum kecil)
Iya gitu aja marah-marah,
Ya sudah ayo kita berangkat nanti keburu telat
LARA
Ayokkkk!!!

SELESAI KULIAH KARA MENGAJAK LARA DAN LOKA UNTUK KE TOKO TEXTILE
KARA
Kita mampir toko tekstile yok

LARA
Kamu mau beli apa?

KARA
Aku mau beli kain putih buat seragam

LOKA
(Menggerutu)
Udah deh Ra, gak usah aneh-aneh. Pakai mau buat seragam warna
putih lagi. Kan kita sudah gak sekolah

KARA
Intinya kalian mau nemenin aku gak?

LARA
(Mengangguk ketakutan)
I-iya Ra kita temenin kok

KARA
Nanti pulangnya aku gak usah diantar. Kalian langsung pulang
saja

LOKA
Oke. Tapi kamu hati-hati ya Ra

KARA
(Mengangguk-ngangguk)

SC.7. FADE IN. MOBIL


LOKA DAN LARA KEBINGUNGAN DENGAN PERLAKUAN KARA. MEREKA
BERTANYA-TANYA APA YANG MENYEBABKAN KARA SEPERTI ITU.
LARA
Aneh gak sih Ka?

LOKA
Apa? Si Kara?

LARA
Iya… coba dipikir deh kok sekarang dia nyari-nyari warna putih
ya? Padahal dulu dia suka warna hitam, kenapa ya Ka?
(menggerutu)
Gak masuk akal deh kalau kayak gini.

LOKA
Udah ah palingan cuma keinginan sesaat saja

LARA
Tapi gak mungkin kalo kayak gini

LOKA
(tersulut emosi)
Sudahlah aku malas buat membahasnya

SC.8. FADE IN. EXT. HALAMAN RUMAH – SIANG


LOKA DAN LARA MAIN KERUMAH KARA, NAMUN TAK ADA JAWABAN DARI
KARA.
LARA
Ra... Kara...

LOKA
Dimana kamu Kara?

LARA
Mungkin dia pergi. Tapi motornya ada, rumahnya gak dikunci,
atau mungkin dia ke warung sebelah.

LOKA
Kita tunggu saja

DITENGAH KESUNYIAN MENUNGGU, TIBA-TIBA MEREKA MENDENGAR SUARA


TERIAKAN YANG SANGAT KENCANG DARI DALAM RUMAH. SONTAK MEREKA
PENASARAN

LARA
(Bingung)
Kan Kara gak di rumah kok ada yang teriak?

LOKA
(Panik)
Iya kan Kara gak di rumah, terus tadi siapa? Kita liat yok,
kalau gak salah suaranya dari kamar Kara

LARA
Ayo kita lihat siapa tahu Kara di dalam
MEREKA MASUK KE DALAM UNTUK MENCARI ASAL SUARA TERIAKAN ITU.
TERNYATA KARA BERDIRI DI BAWAH POHON SEMBARI TERSENYUM LESU
DENGAN MUKA YANG SANGAT PUCAT.
LOKA
(Menunjuk ke arah pohon)
Nah itu Kara

LARA
(Bingung)
Hah? Mana?

LOKA
Itu dia di sana

LARA
Gak ada Ka!

LOKA
Berarti hanya aku yang melihat Kara?

LARA
Berarti selama ini kita dikelabuhi?

LOKA
Berarti Kara...

LARA
Atau mungkin kita...

-TAMAT-

You might also like