Professional Documents
Culture Documents
kandungan senyawa metabolit sekuder yang terdalam dalam ekstrak akar beluntas
(Pluchea indica L.) maka perlu adanya uji skrining fitokimia, didapatkan hasil yang
Tabel 5.1 Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Akar Beluntas (Pluchea Indica L.)
No Uji Senyawa Hasil
1 Alkaloid (+)
2 Flavonoid (+)
3 Saponin (+)
4 Tanin (+)
Setelah dilakukan uji skrining fitokimia maka dapat diketahui senyawa metabolit
sekunder yang terdapat dalam ekstrak akar beluntas adalah Alkaloid, Saponin,
konsentrasi dari ekstrak akar beluntas (Pluchea Indica L.) dengan menggunakan larva
Aedes aegypti instar III sebanyak 15 ekor dan dilakukan replikasi sebanyak 3 kali,
didapatkan persentase kematian Larva Aedes aegypti instar III yang disajikan dalam
Tabel 5.2
31
32
Tabel 5.2 Jumlah kematian larva Aedes aegypti instar III dengan berbagai konsentrasi
ekstrak akar beluntas (Pluchea Indica L.) setelah diberi perlakuan 1x24 jam.
Berdasarkan hasil uji penelitian yang disajikan dalam Tabel 5.2 dapat dilihat pada
konsentrasi 0,05% larva Aedes aegypti mengalami kematian sebanyak 82% dalam 1x24
jam. Sedangkan pada konsentrasi yang lebih tinggi larva Aedes aegypti mengalami
Data yang didapat dari penelitian yang dilakukan dihitung menggunakan program
analitik statistik untuk mengetahui adanya efek berarti dari berbagai konsentrasi dalam
setiap perlakuan. Analisis pertama yang dilakukan adalah mengetahui data normal atau
tidak.
33
Konsentrasi Larva.Mati
N 15 15
Normal Parametersa Mean .1000 11.47
Std. Deviation .07319 6.058
Most Extreme Differences Absolute .153 .329
Positive .153 .280
Negative -.153 -.329
Kolmogorov-Smirnov Z .592 1.273
Asymp. Sig. (2-tailed) .875 .078
Berdasarkan pada Tabel 5.3 menunjukkan bahwa nilai sig untuk konsentasi ekstrak
akar beluntas yaitu 0.875 serta 0.078 untuk kematian larva >0.05 (Ho diterima) artinya
data distribusi konsentrasi ekstrak akar beluntas dan kematian larva Aedes aegypti
normal, data yang telah di uji normalitasnya dan dinyatakan normal maka perlu uji
Larva.Mati
7.692 4 10 .004
Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukkan bahwa nilai sig adalah 0.004 (<0.05) artinya
data tidak homogen sehingga tidak dapat dilanjutkan ke uji selanjutnya yaitu uji
ANOVA. Uji alternative sebagai pengganti uji ANOVA adalah menggunakan uji non
Hipotesis :
Pengambilan keputusan :
Test Statisticsa,b
Larva.Mati
Chi-Square .026
Df 2
Berdasarkan Tabel 5.5 nilai sig yang didapat dari uji Kruskal wallis adalah 0.987
(>0.05) yang artinya tidak ada perbedaan yang bermakna dari berbagai konsentrasi
Untuk mengetahui nilai konsentrasi yang dapat membunuh 50% (LC50) dan 90%
(LC90) maka diperlukan analisa probit. Berikut adalah hasil uji probit :
Confidence Limits
95% Confidence Limits for
95% Confidence Limits for konsentrasi log(konsentrasi)a
Proba
bility Estimate Lower Bound Upper Bound Estimate Lower Bound Upper Bound
0.01 .015 . . -1.827 .
PROBIT .
0.02 .016 . . -1.783 . .
0.03 .018 . . -1.755 . .
0.04 .018 . . -1.734 . .
0.05 .019 . . -1.717 . .
0.06 .020 . . -1.702 . .
0.07 .020 . . -1.689 . .
0.08 .021 . . -1.678 . .
0.09 .022 . . -1.668 . .
0.1 .022 . . -1.658 . .
0.15 .024 . . -1.618 . .
0.2 .026 . . -1.587 . .
0.25 .028 . . -1.560 . .
0.3 .029 . . -1.536 . .
0.35 .031 . . -1.513 . .
0.4 .032 . . -1.492 . .
0.45 .034 . . -1.471 . .
0.5 .035 . . -1.451 . .
0.55 .037 . . -1.430 . .
0.6 .039 . . -1.410 . .
0.65 .041 . . -1.388 . .
0.7 .043 . . -1.366 . .
0.75 .046 . . -1.342 . .
0.8 .048 . . -1.315 . .
0.85 .052 . . -1.283 . .
36
Berdasarkan hasil analisa uji probit yang dilakukan dapat diketahui nilai LC50 pada
Limitasi dalam penelitian ini adalah sulitnya mengumpulkan akar beluntas dalam
jumlah banyak dan tidak dapat memperkirakan banyak nya hasil ekstraksi.