You are on page 1of 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

NAMA : VALENTINA REANITA AGUSTIN, S.Pd.


A. Judul Modul : KATEKESE
B. Kegiatan Belajar : KB 4 (Penerapan Katekese)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


Pelaku Katekese
Siapakah yang bisa kita sebut sebagai pelaku katekese? Kita
semua adalah pelaku katekese, karena katekese merupakan
tanggung jawab seluruh umat. Yesus memberi amanat kepada
para murid-Nya agar mereka pergi ke seluruh dunia untuk
memberitakan Injil kepada segala makhluk. Itulah tugas
perutusan penginjilan dari Yesus kepada para murid-Nya dan
tugas perutusan itu, melalui Gereja, diwariskan juga kepada kita
untuk dilaksanakan

Macam-Macam Pelaku Katekese:


 Paus, Pengganti Petrus
Demikianlah pengganti Petrus, atas kehendak Kristus,
dipercaya untuk melakukan pelayanan yang sangat luhur
untuk mengajarkan kebenaran yang diwahyukan
Tulislah tiga (3) Konsep  Para Uskup dan Para Imam
atau istilah dan definisi Dalam kesatuan dengan pengganti Petrus, para Uskup,
1 yang Anda temukan di KB- yang merupakan pengganti para Rasul, melalui kuasa
4. Tentu berikan penjelasan tahbisan mereka menerima kewibawaan untuk
singkat. mengajarkan kebenaran yang diwahyukan dalam Gereja.
Mereka adalah guru-guru iman.
 Kaum Rohaniwan-rohaniwati mempunyai peranan penting
yang khusus dalam konteks kesaksian, yang seperti telah
kami katakan, sangat penting dalam evangelisasi
 Kaum Awam yang oleh karena panggilan khusus mereka
ditempatkan di tengah-tengah dunia dan diberi tugas-tugas
duniawi yang sangat beraneka macam, justru karena alasan-
alasan tadi tentu melaksanakan suatu bentuk evangelisasi
yang sangat khusus
 Keluarga patut diberi nama yang indah yaitu sebagai
“Gereja rumah tangga (domestik)”.106 Ini berarti bahwa di
dalam setiap keluarga kristiani hendaknya terdapat macam-
macam segi dari seluruh Gereja
 Kaum Muda dalam martabatnya sebagai anak-anak
Allah, semua orang beriman adalah pelaku aktif dari
program katekese
 Para pelayan yang bermacam-macam bersama-sama
dengan para pelayanan tertahbis, di mana sejumlah umat
tertentu ditunjuk sebagai pastor-pastor dan menguduskan
diri mereka secara khusus untuk melayani jemaat, maka
Gereja mengakui pula peranan para pelayanan-pelayanan
yang tidak ditahbiskan, yang dapat memberikan suatu
pelayanan yang khusus kepada Gereja.

Makna Spiritualitas
Spiritualitas berasal dari kata latin “spiritus” yang berarti
semangat, spirit, jiwa, atma, sukma, roh. Spiritualitas
adalah praktik dan permenungan sistematis atas hidup
kristiani yang ditandai oleh doa. Spiritualitas dapat
dirumuskan sebagai hidup berdasarkan Roh Kudus secara
metodis mengembangkan iman, harapan dan cinta kasih
atau sebagai usaha mengintegrasikan segala segi kehidupan
ke dalam cara hidup yang secara sadar bertumpu pada iman
akan Yesus Kristus atau sebagai pengalaman iman
Kristiani dalam situasi kongkrit masing-masing orang.

Berpedoman pada Spiritualitas Yesus Kristus


Yesus Kristus, Tuhan dan Guru telah memperkenalkan diri-
Nya sebagai Gembala yang baik bukan hanya bagi orang
Israel, melainkan juga bagi segenap umat manusia. Sebagai
Guru, Ia berkeliling ke semua kota dan desa dan mengajar
dalam rumah-rumah ibadah seraya memberitakan Injil,
Kabar Gembira tentang Kerajaan AllahTugas perutusan
yang sama dipercayakan Yesus Kristus kepada semua umat
beriman yang telah menjadi murid-murid-Nya berkat
Permandian dan Penguatan. Oleh karena itu, semua umat
beriman dipanggil untuk ikut ambil bagian dalam tugas
mengajar, menggembalakan, dan menguduskan. Oleh sebab
itu, bersama seluruh umat Allah sedunia, parakatekis secara
khusus menerima kehidupan dan inspirasi dari pribadi Yesus
Kristus Sang Guru dan Gembala yang baik dan terpanggil
untuk membawa kepenuhan hidup dan pembebasan kepada
mereka yang diserahkan di bawah bimbingannya, agar
terwujud kehidupan beriman yang dewasa dan terlibat dalam
membangun Gereja serta masyarakat

Kehidupan Beriman Seorang Guru Agama/ Katekis:

 Mengembangkan hidup rohani


Hubungan kita dengan Kristus telah memberikan kepada kita
kepastian diselamatkan. Seperti Yesus mengindahkan yang
miskin dan yang dibuang, menyembuhkan yang sakit dan
membantu yang tertindas oleh ketidakadilan dipermukaan
bumi ini, demikian pula kita dipanggil dan disemangati oleh
nilai-nilai yang sama. Bila kita menerima semua ini, kepada
kita dijanjikan dukungan pengampunan bila kita tersesat dan
hidup baru tidak hanya bagi kita sendiri, tetapi juga bagi
mereka yang dekat dengan kita. Iman yang benar
merupakan syarat mendasar demi pertumbuhan rohani.
 Membaca Kitab Suci; Berdialog dengan Tuhan
Bila kita mendalami Kitab Suci dan memperhatikan cara-
cara umat zaman dahulu mengalami Allah, kita sadar akan
adanya sikap iman, suatu teologi mengenai apa artinya
imankita.
 Meditasi adalah doa batin dengan merenungkan Kitab Suci
atau tema-tema rohani yang lain, bertujuan merenungkan
Kitab Suci atau tema-tema rohani yang lain, untuk mencapai
kesatuan dengan Allah dan memperoleh pemahaman atas
kehendakilahi.
 Mengenal diri sendiri. Dengan mengenal diri terlebih dahulu
kita bias mengetahui bakat kita dan bekerja keras
mengembangkan bakat-bakat kita. Selain cakap dalam
profesi dan beriman, kita juga harus mengembangkan
keterampilan lain sebagai pelengkap agar tidak tertinggal
dalam perkembangan

Pembina Katekese Umat


Dalam bersaksi tentang iman akan Yesus Kristus, yang
diharapkan dari seorang pembina katekese umat antara lain:
• Pribadi beriman Katolik yang sadar akan panggilan Roh
untuk melayani sesama umat dalam kelompok umat dalam
kelompok umat dasar.
• Pribadi yang rela dan mampu mengumpulkan, menyatukan
dan membimbing kelompok umat dasar untuk melaksanakan
katekese umat sebagai suatu proses komunikasi iman yang
semakin berkembang.
• Pribadi beriman Katolik yang sadar akan panggilan Roh untuk
melayani sesama umat dalam kelompok umat dalam
kelompok umat dasar.
• Pribadi yang rela dan mampu mengumpulkan, menyatukan
dan membimbing kelompok umat dasar untuk melaksanakan
katekese umat sebagai suatu proses komunikasi iman yang
semakin berkembang.

Pembinaan Pembina Katekese Umat


a. Kemampuan/ketrampilan berkomunikasi iman:
• Kemampuan/ketrampilan mengumpulkan, menyatukan
dan mengarahkan kelompok sampai kepada suatu
tindakan nyata.
• Kemampuan/ketrampilan mengungkapkan diri, berbicara
dan mendengarkan.
• Kemampuan/ketrampilan menciptakan suasana yang
memudahkan peserta untuk mengungkapkan diri dan
mendengarkan pengalaman orang lain.
b. Kemampuan/ketrampilan berefleksi
• Mampu/trampil menemukan nilai-nilai manusiawi dalam
pengalaman hidup seharihari.
• Mampu/trampil menemukan nilai-nilai Kristiani dalam
Kitab Suci, Ajaran Gereja dan Tradisi Kristiani lainnya
• Mampu/trampil menggumuli nilai-nilai Kristiani dalam
kehidupan konkrit

Pesan Paus Fransiskus Kepada Para Katekis: Jadilah Kreatif


Bapa Suci menunjuk bahwa “Menjadi seorang katekis adalah
panggilan untuk pelayanan Gereja, yang diterima sebagai
pemberian Tuhan dan pada gilirannya harus ditransmisikan.”

Tantangan Berkatekese Zaman ini


Sebagai umat beriman kita diajak untuk membarui perjumpaan
pribadi dengan Kristus, bahwa Kristus juga hadir dalam pribadi-
pribadi mereka yang tertindas, lemah dan membutuhkan
perhatian kita. Umat Kristiani diundang untuk menjadi pewarta
Injil yang dipenuhi dengan sukacita yang menggembirakan dan
menghibur untuk mewartakan kabar baik.

Menjadi Pewarta Injil, Kabar Sukacita


Evangelii Gaudium mengajak para pewarta untuk menemukan
kegembiraan dalam hidupnya karena yang ia wartakan adalah
kabar gembira. Evangelii Gaudium menawarkan cara berpikir
yang bisa membantu kita untuk gembira dalam pewartaan Injil:
*Allah sumber sukacita
*Pemberian diri membawa sukacita
*Pewartaan Injil adalah karya Allah
*Pasrahkan pada karya Tuhan

Menjadi Pewarta Suka cita Injil di Indonesia


*Surat pastoral Paus Fransiskus tentang Evangelii Gaudium
ditanggapi para uskup Indonesia yang terhimpun dalam wadah
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
*Suka Cita Injil atau Evangelii Gaudium diangkat sebagai tema
dalam sidang tahunan KWI, 2014.
*Isi pokok dari pesan sidang tahunan KWI itu adalah ajakan
mewartakan sukacita Injil kepada Indonesia dewasa ini ➔ kita
perlu mengenal kenyataan Indonesia dewasa ini yang dari waktu
ke waktu mengalami perubahan-perubahan semakin cepat, yang
mencengangkan dan sekaligus mencemaskan
Daftar materi pada KB-4
Setelah mendengerkan penjelasan dari dosen saya belum
yang Anda anggap sulit
2 menemukan kesulitan atau kekurang pahaman dari materi ini,
dipahami (beri penjelasan
karena materinya cukup luas dan gampang dimengerti,
seperlunya)

Daftar materi apa saja Saya menemukan miskonsepsi dalam modul ini bahwa seorang
(dalam KB 4 ini) yang bagi katekis itu harus mampu/trampil menemukan nilai-nilai Kristiani
Anda sering mengalami
3 dalam Kitab Suci, Ajaran Gereja dan Tradisi Kristiani lainnya.
miskonsepsi dalam
pembelajaran (beri
Saya merasa belum pintar dalam hal tersebut. Dan kadang
penjelasan.) membuat saya kurang pede.

You might also like