BULETIN RISET EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH (BREAKS)
Wakaf Uang untuk
Optimalisasi BMT
Ascarya, dosen Universitas Gontor
Darussalam dan IAI Tazkia sekaligus
anggota Bidang Pengembangan SDM
Kependidikan DPP IAEI, dan Raditya
Sukmana, Profesor di Bidang
Ekonomi Wakaf Universitas Airlangga
sekaligus Ketua Bidang Riset dan
Pengembangan Keilmuan DPP IAEl,
mengkaji dan merumuskan model
pengelolaan wakaf uang yang ideal
Untuk optimalisasi BMT. Penelitian ini
iterbitkan di jurnal internasional
bereputasi Journal of Islamic
vy 1S Accounting and Business Research
Yar? 3 pada tahun2022
BREAKS edisi kali ini memotret cuplikan diskusi pada
artikel tersebut.
Keunikan Baitul Mal wat Tamwil (BMT)
alah satu lembaga keuangan mikro syariah,
Baitul Mal wat Tamwil (BMT), dikenal sebagai
lembaga yang unik karena mengintegrasikan
aspek sosial dan komersial dalam model
usahanya, Dua aspek kegiatan tersebut melahirkan dua
divisi yang memiliki fokus masing-masing, tetapi saling
berhubungan
Pertama, Baitul Mal yang berfungsi menghimpun
dana donatur seperti zakat, infak, dan wakaf yang
digunakan untuk melakukan kegiatan sosial terutama
pemberdayaan masyarakat dan pengentasan
kemiskinan. Kedua, Baitut Tamwil yang berfungsi
menghimpun dana nasabah dalam bentuk tabungan
atau deposito untuk disalurkan dalam bentuk
pembiayaan kepada para anggota yang
membutuhkan.
Namun BMT masih menghadapi sejumlah
tantangan pada kedua model bisnisnya. Pada aspek
komersial, BMT rentan mengalami kebangkrutan
‘terutama ketika hari-hari besar di mana para deposan
melakukan penarikan uang dalam jumlah banyak
(liquidity crunch), Di samping itu, anggota BMT juga
didominasi oleh kelas menengah ke bawah dengan
simpanan yang kecil. Dalam aspek sosial, BMT belum
mampu menghimpun dana filantropi secara efektif
sehingga pelaksanaan program sosial belum mencapai
tarafoptimal
Dari kondisi tersebut, penulis mengusulkan model
pengembangan BMT melalui pengelolaan wakaf uang
pada artikeinya yang berjudul "Developing Cash Wagt
Models for Baitul Mal wat Tamu as Integrated Islamic
Social and Commercial Finance". Metode Delphi dan
ANP (Analytic Network Process) dengan FGD yang
melibatkan unsur pakar BMT, praktisi BMT dan
regulator digunakan untuk mengkonstruksi model
tersebut.
CLL
EDISI XIII/ JANUAR! 2023
(a1 | BREAKS
Model Pengelolaan Wakaf Uang Oleh BMT
Wakaf uang dianggap sebagai instrumen yang
mampu mengintegrasikan antara aspek sosial dan
komersial yang merupakan ciri khas dari BMT. Baitul
Mal akan menghimpun dana sosial dalam bentuk
wakaf uang yang dapat disalurkan oleh Baitut Tamwil
dalam bentuk pembiayaan kepada para anggota. Imbal
hasil dari pembiayaan nantinya dapat digunakan untuk
melakukan kegiatan sosial. Oleh karena itu, wakaf uang
merupakan sumber dana yang tepat bagi BMT.
Dalam merumuskan model pengelolaan wakaf
ang yang tepat bagi BMT, terdapat tiga aspek yang
perlu diperhatikan yaitu peran BMT, pencatatan
akuntansi, dan penyaluran dana, Setiap aspek memiliki
empat alternatif yang dapat dipilih BMT dalam
‘menjalankan program pengelolaan wakaf tunal
Pada aspek peran, BMT dapat berfungsi sebagai
nazhir pengelola wakaf uang yang diterima oleh bank
syariah sebagai LKS-PWU (Lembaga Keuangan Syariah
Penerima Wakaf Uang). BMT juga dapat mengambil
dua peran tersebut sekaligus, yaitu menjadi nazhir dan
LKS-PWU. Selain itu, sekumpulan BMT dapat
membentuk lembaga Apex yang didaftarkan menjadi
nazhir sebagai representasi dari BMT. Terakhir, opsi
yang dapat dilakukan adalah BMT menjadi mitra
pengelola wakaf dari lembaga Apex yang telah
terdaftarmenjadinazhir.
Ketika mengelola wakaf, maka BMT juga perlu
menentukan pencatatan akuntansi untuk dana yang
dikelola. Penelitian ini memetakan empat opsi untuk
pencatatan dana wakaf oleh BMT. Pertama, BMT dapat
mencatat dana wakaf sebagai tabungan. Kedua, dana
wakaf dapat dicatat sebagai investasi jangka pendek.
Ketiga, dana wakaf juga dapat dicatat sebagai investasi
jangka panjang. Keempat, BMT dapat mencatat dana
wakafsebagai ekuitas.BULETIN RISET EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH (BREAKS)
Adapun dalam aspek penyaluran dana, BMT perlu
memilih opsi yang sesuai dengan karakter dana wakaf
dan kemampuan dari BMT itu sendiri. Pertama, 8MT
dapat menggunakan dana wakat untuk membiayai
pelaku UMKM. Lebih spesifik, BMT secara khusus dapat
memilin UMKM yang sebelumnya telah dibina dan
pernah dibiayai oleh lembaga keuangan. Ketiga, dana
wakaf juga dapat disalurkan dalam bentuk investasi di
sektor rill. Opsi terakhir, dana wakaf dapat disalurkan
dalam bentuk investasidisektor keuangan.
Model Ideal BMT-Wakaf Uang
Peringkat | Model Deskripsi
BMT terdaftar sebagai
‘ BMT sebagai | Nazir, sedangkan waka
tunai akan disetorkan ke
LSP ce
Lembaga | Apex BMT tercatat sebagai
‘Apex sebagai | Nazit mewakilibeberapa
5 pox sepagel | NAMT untuk mengurus
er ari wakaf tunainya
eM
BMT sebagai | Apex BMT terdaftar
P mitradari_ | sebagai Naz sementara
jermitra dengan Apex
Lembaga | “mereka untuk mengelala
Apex ‘wakaf tunal
BMT sebagai | BMT tercatat sebagai
Nazr dan. | pengeila wake! tat
4 | Bank Syariah | "tina’ akan ditipkan di
sebagai | lembaga keuangan syariah
UKsPIVU | tertentu sebagal LKSPWU
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang
paling ideal bagi BMT dalam mengelola wakaf uang
adalah menjalankan peran sebagai nazhir dan LKS-
PWU sekaligus. Pernyataan ini diterima oleh seluruh
responden yang terdiri dari akademisi, praktisi, dan
regulator. Sebagaimana digambarkan dalam ilustrasi di
atas, BMT sebagai LKS-PWU menerima dana berupa
wakaf uang dari para donatur dan sebagai nazhir
mengelola dana tersebut dengan menyalurkannya
dalam bentuk pembiayaan dan investasi
Secara pencatatan akuntansi, BMT dapat
menempatkan dana wakaf pada akun investasi jangka
panjang menggunakan akad mudharabah pada
investast yang disalurkan kepada UMKM. UMKM akan
diuntungkan karena tidak perlu mengeluarkan biaya
EDISI XIII/ JANUAR! 2023
permodalan yang besar. Imbal hasil yang diperoleh
secara rutin dari investasi ini dapat digunakan untuk
mendanai program sosial yang dilaksanakan oleh BMT.
Para responden dalam penelitian ini juga
menyetujui bahwa dana yang dikelola BMT dari wakaf
uang disalurkan kepada UMKM dalam bentuk
pembiayaan. Hal ini sesuai dengan target penerima
manfaat dari BMT itu sendiri yang menyasar UMKM
Penerima manfaat yang dipilin adalah UMKM yang
telah eksis dan terdaftar menjadi anggota BMT, bukan
UMKM yang baru dirintis untuk meminimalisir risiko
kehilangan pokok dana wakaf.
Dalam rangka mitigasi risiko, BMT dapat
mengalokasikan sebagian dananya pada program
takaful. Di samping itu, BMT juga harus memberikan
pendampingan kepada UMKM yang didanai untuk
mencegah kegagaian bisnis. Dari model bisnis yang
diusulkan ini, BMT diharapkan dapat memberikan
pembiayaan secara berkelanjutan, meminimalisirrisiko
kegagalan, dan meningkatkan dampak sosial dari
program pemberdayaan masyarakat.
Implikasi dan Rekomendasi
Penelitian ini mengusulkan model bisnis
pengelolaan wakaf uang yang dapat dikembangkan
oleh BMT dengan berperan sebagal nazhir dan LKS-
PWU. Dana wakaf yang diterima BMT dicatat dalam
akun investasi jangka panjang, dan kemudian
disalurkan dalam bentuk pembiayaan kepada UMKM
yang menjadi anggota BMT disertai dengan
pendampingan dan pelatihan secara intensif.
Dengan menjalankan model bisnis ini, BMT dapat
meningkatkan likuiditas dari dana yang dimiliki,
meningkatkan total aset, serta meningkatkan
penyaluran pembiayaan dan investasi. Imbal hasil yang
diperoleh dari pembiayaan harus disalurkan kembali
sesuai hakikat dari dana wakaf dan BMT itu sendiri,
yaitu menjalankan program sosial yang bermanfaat
bagi masyarakat khususnya kaum dhuafa
Implementasi model ini dapat dimulai dengan
memberikan pelatihan nazhir bagi BMT untuk
memperoleh sertifikasi serta mendapat izin sebagai
LKS-PWU. BMT juga perlu memberikan pethatian
khusus pada ketersediaan SDM yang mampu
‘menjalankan model ini dengan baik
Referensi
Ascarya, A. Sukmana, Re Rahmawatl, and Mastifah, AR, (2022)
Developing Cash Wagt Models for Sail Mal was Tamil as integrated
Islamie'Sacial and Commercial inance. Journal aflame Accounting and
Business Research, 13110).
Call for BREAKS Contributions
Kirimkan vers! POPULAR da publikas|imiah anda di jurnal-jurnal bereputas|internasional untuk dimuat dalam
EREAKS edisi berikutnya, Tulisan maksimal 1000 kata dalam bahasa Indonesia,
Kirimkan melalui email: redaksi.breaks@iaei-pusat.org / redaksi.iaei@gmail.com |nformasi: 0851 6324 0059 (Whatsapp)
dalam bentuk tulsan popular.
eee Cd
Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) adalah organisasi para akademisl dan praktis! untuk melakukan
pengkajian, pengembangan, pendidikan dan sosialisaasi Ekonomi Islam. BREAKS (Buletin Riset Ekonomi dan
Keuangan Syariah) merupakan salah satu program literasi JAE| yang mengemas hasil publikaslilmiah pengurus ke
Redaksi BREAKS. Gedung Dhanapala Lt. 2 Kementerian Keuangan Rl, J. Dr. Wahidin No. 1, Senen Raya, Jakarta Pusat 10710
Phone:+6221 384 0059/0851 63240039 - Emallredaks'iaei@gmaiicom-Website-wwiiael-pusatorg