You are on page 1of 8

Versi Online: http://journal.ubm.ac.

id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan


Vol.3 (No. 2 ) : no. 075- no. 082. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

MENYIAPKAN MASA DEPAN DI MASA DINI

Grace Putlia1, Hary S. Sundoro2, Brendi Wijaya3, Ali Wardhana4, Janny Rowena5, Budi6,
Samuel7, Pipiyen8
1,2,3,4,5,6,7,8Program Studi Manajemen, Universitas Bunda Mulia

Diterima 16 Juli 2019 / Disetujui 19 Agustus 2019

ABSTRACT

Knowing that human resources are important for the progress of a nation, it is necessary to have early
preparation in order to be able to foster the future well. Supported also by the third Tri Dharma of Higher
Education - Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), which states that the responsibilities of a teacher include
transferring, transforming, and applying knowledge from within the campus to the public. Based on this, the
University of Bunda Mulia conducted PKM activities by raising the topic "Preparing the Future in the Early
Age". The selection of the subject of this research that has been adjusted to the topic is the Bhakti Utama School
students. The method used in this PKM is ice breaking, the delivery of material includes lectures, sharing
experiences and video playback as well as a question and answer session that results in two-way
communication. In short, the material presented is in the form of the importance of money management and
preparation for further education, planning provides direction and reduces uncertainty, and how to change bad
behavior and habits. Each session is thirty minutes long. This PKM activity is expected to be held again, of
course with more varied topics.

Keywords: early childhood, future, education, PKM.

ABSTRAK

Mengetahui bahwa sumber daya manusia penting bagi kemajuan suatu bangsa, maka perlu adanya
persiapan dini untuk dapat menyembut masa depan dengan baik. Ditunjang pula adanya Tri Dharma perguruan
tinggi yang ketiga mengenai Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), yang menyebutkan bahwa tanggung jawab
seorang pengajar termasuk mentransfer, mentransformasikan, dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dari
dalam kampus kepada masyarakat. Berdasarkan hal itu Universitas Bunda Mulia melakukan kegiatan PKM
dengan mengangkat topik “Menyiapkan Masa Depan di Masa Dini”. Adapun pemilihan subjek penelitian ini
yang telah disesuaikan dengan topik adalah peserta didik Sekolah Bhakti Utama. Metode yang digunakan dalam
PKM ini adalah ice breaking, penyampaian materi meliputi ceramah, berbagi pengalaman dan pemutaran video
serta adanya sesi tanya jawab yang menghasilkan komunikasi dua arah. Secara singkat, materi yang
disampaikan berupa pentingnya pengelolaan uang dan persiapan menempuh jenjang pendidikan selanjutnya,
perencanaan menyediakan arah dan mengurangi ketidakpastian, serta begaimana merubah perilaku dan
kebiasaan buruk. Masing-masing sesi berdurasi tiga puluh menit. Kegiatan PKM ini diharapkan dapat
terselenggara kembali, tentunya dengan topik yang lebih bervariasi.

Kata Kunci: masa dini, masa depan, pendidikan, PKM.

*Korespondensi Penulis:
E-mail: gputlia@ubm.ac.id

75
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Vol.3 (No. 2 ) : no. 075- no. 082. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

PENDAHULUAN Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM),


menyebutkan bahwa tanggung jawab seorang
Latar Belakang pengajar selain melakukan pengajaran dan
Kemajuan suatu bangsa dapat digapai penelitian adalah mentransfer,
apabila pembentukan diri secara terus- mentransformasikan, dan mengaplikasikan
menerus mengalami keberlanjutan meskipun ilmu pengetahuan dari dalam kampus kepada
banyak tantangan yang akan dihadapi. masyarakat. Maka, pada kesempatan kali ini,
Mengatasi hal tersebut, kualitas sumber daya Universitas Bunda Mulia melakukan kegiatan
manusia kini menjadi kunci utama untuk tersebut dengan topik “Menyiapkan Masa
meraih masa depan (Kompas, 2006). Das Depan di Masa Dini”. Adapun pemilihan
(2015) selanjutnya mengemukakan bahwa subjek kegiatan ini adalah siswa/i didik
pentingnya peranan sumber daya manusia di Sekolah Bhakti Utama, dimana pemilihan
dalam membentuk karakter atau kapabilitas subjek tersebut telah disesuaikan dengan
seseorang di dalam bertindak dan berpikir topik PKM.
dapat menentukan arah yang akan dituju oleh
suatu bangsa. Hal ini karena tidak peduli Identifikasi Masalah
Pada kegiatan PKM kali ini, sasaran
seberapa banyak sumber daya alam (natural
peserta adalah siswa/i kelas 7, 8 dan 9 dari
resources) yang dimiliki oleh suatu bangsa
Sekolah Bhakti Utama yang tepatnya
atau negara, namun apabila masyarakat atau
berlokasi di Jl. Krendang Sel. No. 18A
sumber daya manusia (human resources)
Tambora, Jakarta 11260. Sebelumnya,
yang berada di negara tersebut tidak mampu
penulis telah meninjau langsung lokasi
memanfaatkannya secara efektif, efisien, serta
sekolah yang ada juga bertatap muka dengan
optimal, maka sumber daya alam yang
beberapa guru. Secara keseluruhan kondisi
dimiliki oleh negara tersebut hanya akan
tampak baik, namun memang siswa/i sekolah
terbuang sia-sia (Koesmono, 2001; Ras,
tersebut membutuhkan asupan diluar materi-
2015).
materi pokok yang telah diberikan para guru
Koesmono (2001) selanjutnya setiap harinya, misalnya seperti hal-hal apa
memaparkan bahwa kualitas sumber daya saja yang perlu dipikirkan dan dipersiapkan
manusia tidak berkaitan atau tidak untuk masa depan mereka. Maka, hal inilah
berpengaruh terhadap jumlah sumber daya yang mendorong kegiatan PKM ditujukan
manusia yang ada di suatu negara. Artinya, kepada siswa/i Sekolah Bhakti Utama.
jumlah SDM yang melimpah di suatu negara
tidak dapat menjadi jaminan bahwa negara Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Adapun tujuan dan manfaat
tersebut memiliki SDM dengan kualitas yang
diselenggarakannya kegiatan PKM ini adalah
tinggi, dan sebaliknya. Alhasil, penting untuk
untuk:
dipahami oleh masyarakat luas bahwa
pengembangan atau peningkatan mutu SDM a. Memberikan wawasan bagi peserta terkait
dari suatu bangsa atau negara perlu dilakukan investasi dan tingkat pendidikan.
oleh seluruh negara, bai negara yang jumlah
penduduknya sedikit, sedang, ataupun b. Membantu peserta agar dapat
banyak. merencanakan langkah ideal untuk
mempersiapkan masa depan.
Berkaitan dengan usaha peningkatan
kualitas SDM ini, program pengembangan c. Membekali peserta mengenai kebiasaan-
anak usia dini dapat menjadi langkah, kebiasaan baik yang dapat diterapkan.
program, atau strategi awal yang dapat d. Membantu peserta menyiapkan diri
diimplementasikan guna meningkatkan memasuki jenjang selanjutnya yaitu
kualitas serta memeprsiapkan sumber daya perkuliahan dan kerja.
manusia untuk generasi mendatang (Kompas,
2007). Ditunjang pula dengan Tri Dharma
perguruan tinggi yang ketiga yaitu
76
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Vol.3 (No. 2 ) : no. 075- no. 082. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

METODE PENELITIAN layar LCD untuk menampilkan materi juga


pemutaran video), serta pada setiap akhir sesi
Pelaksanaan kegiatan PKM ini diberikan kesempatan bertanya agar terjadi
memadukan beberapa teknik. Diawali dengan komunikasi dua arah.
menggugah semangat para peserta melalui ice
breaking, sehingga seluruh peserta dapat turut HASIL DAN PEMBAHASAN
aktif dalam kegiatan. Chlup & Collins (2010)
mengemukakan bahwa teknik atau metode ice Kegiatan PKM dengan peserta
breaker merupakan salah satu metode yang siswa/i Sekolah Bhakti Utama ini
paling efektif di dalam meningkatkan daya dilaksanakan pada Kamis, 18 April 2019.
juang atau semangat siswa/i di dalam Kegiatan tersebut bertempat di Sekolah
Bhakti Utama yang berlokasi di Jl. Krendang
mengikuti suatu kegiatan, terutama kegiatan-
Sel. No. 18A Tambora, Jakarta 11260.
kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas
Kegiatan dimulai pukul 12.25 WIB dan
pembelajaran. Hal ini karena sering kali, berakhir pukul 14.10 WIB. Para peserta
sebelum dilaksanakannya sebuah aktivitas, berasal dari perwakilan kelas 7, kelas 8 dan
siswa/i pada umumnya memiliki persepsi kelas 9 yang secara keseluruhan total terdapat
dasar bahwa kegiatan atau aktivitas 19 orang. Seluruh peserta mengikuti setiap
pembelajaran yang akan diikuti merupakan sesi kegiatan dengan baik.
kegiatan yang memberatkan, memakan Setelah ice breaking, sesi pertama
waktu, membosankan, serta memiliki materi dengan topik “Future = Financial +
yang sulit untuk dipahami. Dengan demikian, Education” disampaikan oleh dosen Program
metode ice breaker dapat secara efektif Studi Manajemen yakni Hary Saputra
digunakan atau diimplementasikan untuk Sundoro, SE., ME dan Grace Putlia, SE.,
menghilangkan serta mengubah persepsi MM. Pentingnya pengelolaan uang yang pas
sesuai kebutuhan masing-masing individu
negative ini kedalam persepsi positif.
hingga cara menabung dan investasi turut
Yeganehpour (2016) selanjutnya disampaikan. Hill & Donohoe (2019)
menambahkan bahwa metode ice breaking ini mengemukakan bahwa keberhasilan
memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi seseorang di dalam mengelola sistem atau
apabila diaplikasikan ke siswa-siswi yang kondisi keuangan pribadi tidak bergantung
berada di tingkatan SD (elementary) hingga dari seberapa banyak uang yang diperoleh
SMP (junior high school). Hal ini karena (entah dari bekerja, usaha/bisnis, freelance
mengingat bahwa siswa/siswi yang berada activities, dan sebagainya), namun tergantung
atau duduk pada tingkatan itu memiliki dari 2 hal, yaitu seberapa banyak uang yang
kapabilitas pemikiran serta emosional yang kita habiskan, serta kemampuan kita di dalam
masih belum stabil dan belum matang menyeimbangkan pendapatan dan
(mature) apabila dibandingkan dengan pengeluaran terhadap uang simpanan yang
kita miliki. Harms (2019) selanjutnya
siswa/siswi yang berada di tingkatan
menambahkan bahwa meskipun mudah untuk
diatasnya (SMA ke atas). Selain itu, metode
dikatakan dan dikemukakan, mengelola
ice breaking ini juga memiliki tingkat sistem keuangan adlaah salah satu hal yang
efektivitas yang tinggi di dalam paling sulit dilakukan oleh seseorang
meningkatkan kemampuan berbicara, sepanjang hidupnya. Hal ini karena meskipun
berbahasa, serta berpikir seseorng apabila kita telah banyak mendengar masukan-
diimpelementasikan secara tepat (Varvel, masukan yang berkaitan dengan bagaimana
2002; Pillai, 2007; Yeganehpour, 2016). cara mengelola keuangan dengan baik, namun
Setelah melaksanakan atau hasrat alamiah manusia untuk membeli
melakukan metode ice breaking kepada para produk/jasa yang diinginkan tidak dapat
siswa/i, acara kemudian dilanjutkan dipungkiri lagi, meskipun mungkin
pemberian materi dari para pembicara berupa sebenarnya produk/jasa yang dibeli bukanlah
ceramah, berbagi pengalaman yang ditunjang sesuatu yang urgent dibutuhkan oleh orang
tersebut. Dengan demikian, maka penting
penggunaan media yang tepat untuk
bagi kita (terutama yang masih tergolong ana-
mendukung proses kegiatan (penggunaan anak atau remaja) untuk dapat memahami
77
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Vol.3 (No. 2 ) : no. 075- no. 082. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

bahwa di dalam mengelola sistem keuangan


pribadi kita, yang perlu kita lakukan adalah Hill & Donohoe (2019), Moulden
dengan mengurangi hasrat kita di dalam (2014) serta Harms (2019) selanjutnya
membeli sesuatu yang sebenarnya tidak mengemukakan bahwa salah satu keuntungan
terlalu kita butuhkan (Harms, 2019). yang dapat diraih atau dinikmati dari baiknya
Moulden (2014) serta Harms (2019) tingkat kemampuan kita di dalam mengelola
mengemukakan bahwa terdapat beberapa pendapatan atau uang yang kita miliki adalah
alasan mengapa penting bagi setiap manusia bahwa kita akan jauh lebih siap di dalam
atau individu di dalam mengelola menghadapi segala jenis gangguan, disrupsi
keuangannya dengan baik, diantaranya adalah (disruption), serta hal-hal yang tak terduga
sebagai berikut: yang mungkin dapat memberikan dampak
bagi keuangan yang kita miliki. Sebagai
a. Get Out of Debt contoh, sudden unemployment, economic
turmoil, serta kejadian-kejadian tak terduga
Moulden (2014) serta Harms (2019) lainnya (sakit, keperluan transportasi untuk
mengemukakan bahwa salah satu mengunjungi sanak saudara yang menikah,
permasalahan yang muncul di kalangan sakit, dsb) adalah beberapa contoh ilustrasi
masyarakat luas di zaman saat ini adalah yang dapat menjelaskan kejadian-kejadian tak
hutang (debt), dimana, banyak masyarakat terduga (unexpected & unplanned) yang
yang mengeluh mengenai betapa banyaknya dapat menguras tabungan atau simpanan uang
hutang yang mereka miliki, serta tingkat yang kita miliki.
kebutuhan akan pekerjaan baru yang Apabila kita memiliki kemampuan
menjanjikan atau dapat memberikan tingkat pengaturan keuangan atau simpanan yang
gaji (salary level) yang lebih tinggi. Namun, buruk, dimana kita dapat mengelola keuangan
menurut Moulden (2014) dan Harms (2019), kita dengan baik, maka bukan tak mungkin
tingkat gaji, pendapatan, ataupun pemasukkan kejadian-kejadian tak terduga (seperti yang
yang kita peroleh setiap periodenya tidak telah diilustrasikan di atas) dapat menguras
akan menjamin bahwa seseorang akan habis sisa tabungan kita, yang dimana
terbebas dari lilitan hutang. Namun, justru mungkin kita tidak menyangka bahwa hal itu
kemampuan seseorang di dalam mengatur akan terjadi. Dengan demikian, selain agar
offset atau gap antara uang yang diterima kita terbebas atau terlepas dari hutang,
dengan uang yang dikeluarkan-lah yang akan kemampuan kita di dalam mengelola
menentukan tingkat hutang yang dimilikii keuangan, simpanan, pengeluaran, serta
oleh seseorang. investasi dapat memperkuat persiapan atau
Dengan demikian, maka dapat kesigapan kita di dalam menghadapi
dipahami bahwa tidak peduli seberapa besar kejadian-kejadian tak terduga seperti yang
uang yang kita terima setiap hari, bulan, atau dikemukakan di atas.
tahunnya, namun apabila kita masih belum
bisa mengatur keuangan pribadi kita dengan c. Peace of Mind & Body
baik, dimana kita masih mengeluarkan uang
dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan Hill & Donohoe (2019), Moulden
dengan pendapatan yang kita peroleh, maka (2014) serta Harms (2019) selanjutnya
hutang tidak akan pernah jauh dari kita. mengemukakan bahwa keuntungan lainnya
Namun, apabila kita mampu menahan diri yang dapat diperoleh dari memiliki
untuk tidak membeli barang-barang yang kemampuan pengelolaan dana yang baik
sebenarnya tidak kita butuhkan, atau juga adalah bahwa kita dapat mencapai kedamaian
apabila kita mampu di dalam menggunakan jiwa dan raga dengan baik. Berkaitan dengan
prinsip Our Expenses or Expenditures should hal ini, Harms (2019) mengemukakan bahwa
always be greater than our Income or seringkali manusia didera perasaan stress atau
Revenue (Tingkat pengeluaran kita haruslah tertekan akibat hal-hal yang muncul di
selalu lebih rendah dibandingkan dengan periode waktu tertentu, misalkan tagihan
tingkat pendapatan kita), maka kita akan jauh listrik, tagihan air, tagihan uang sekolah,
dari hutang (debt). bayar gaji karyawan, serta hal-hal lainnya
yang seringkali menyebabkan perasaan
b. Expect the Unexpected tertekan akibat dari berpengaruhnya hal-hal
78
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Vol.3 (No. 2 ) : no. 075- no. 082. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

tersebut pada kondisi finansial kita (financial membangkitkan kerajinan mereka dalam
stress). Dengan demikian, maka dapat bersekolah.
dipahami bahwa kemampuan kita di dalam
mengelola keuangan kita dengan baik dapat
menentukan bagaimana kesiapan serta
kesigapan kita di dalam mengatasi financial
stress (tekanan finansial) kibat adanya hal-hal
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/
tersebut. Hasil Penelitian

d. Achieving Goals

Hill & Donohoe (2019), Moulden


(2014) serta Harms (2019) mengemukakan
bahwa keuntungan lain dari memiliki
kemampuan pengelolaan dana yang baik
adalah bahwa hal tersebut akan membantu
kita di dalam menggapai impian atau cita-cita
yang kita inginkan. Harms (2019)
menambahkan bahwa kemampuan
pengelolaan dana yang baik haruslah dapat
dimiliki oleh setiap orang, mengingat bahwa
kemampuan kita di dalam menabung,
mengelola, serta menginvestasikan sebagian
dari uang tersebut adalah bekal berharga di Gambar 1. Sesi 1 oleh: Hary S. Sundoro, SE., ME dan
masa mendatang guna membantu kita Grace Putlia, SE., MM.
Sumber: Peneliti, 2019
mencapai tujuan yang kita inginkan. Namun,
apabila kita gagal mengelola keuangan kita
dengan baik, maka akan sulit bagi kita untuk Sesi kedua adalah penyampaian
mencapai impian tersebut. materi oleh dosen Program Studi Manajemen
Misalkan, sebagai contoh, “A” ingin yakni Ali Wardhana SE., MBA dan Brendi
berinvestasi dengan membeli obligasi setiap Wijaya, SE., MM dengan topik “Plan Your
bulannya. Namun, karena “A” memiliki Future”. Dikemukakan betapa pentingnya
manajemen keuangan pribadi yang buruk, perencanaan untuk menuju masa depan.
maka ia tidak lagi memiliki dana yang cukup Seseorang harus memiliki tujuan, ketika
untuk berinvestasi untuk membeli obligasi tujuan itu telah ada maka akan lebih mudah
tersebut. Dengan demikian, maka penting dalam menentukan langkah tepat menuju
bagi kita untuk dapat mengatur keuangan kita tujuan (cita-cita) tersebut.
dengan baik, dimana, nantinya apabila kita Dikatakan bahwa, “A goal without a plan is
ingin melakukan sesuatu guna mencapai just a wish” –perencanaan menyediakan arah
tujuan (goals) yang kita ingin capai, kita dan mengurangi ketidakpastian. Ada metode
dapat melaksanakannya dengan baik. yang diterapkan menuju hal itu yang disebut
Setelah itu, dalam sesi ini, diberikan dengan metode SMART: (S)pecific,
pula contoh perhitungan sederhana sisa uang (M)easurable, (A)chievable, (R)ealistic,
saku harian yang rutin dapat ditabung (T)imely. S(pecific) dapat diartikan sebagai
ternyata berbuah nominal yang tidak sedikit, sebuah konsep yang mengajarkan kepada kita
menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta. semua, khususnya mereka yang berasal dari
Dilanjutkan materi persiapan menempuh kalangan muda, untuk dapat menentukan goal
jenjang pendidikan selanjutnya yang lebih nya se-spesifik mungkin, dengan harapan
tinggi juga gambaran umum mengenai bahwa goal atau tujuan itu nantinya akan
pekerjaan yang dapat digapai. Sesi pertama dapat dengan mudah tercapai dengan
ditutup dengan diputarnya video singkat perencanaan yang telah kita buat.
mengenai masih banyaknya anak-anak di luar Berikutnya, (M)easurable, dapat
sana yang mengenyam pendidikan dengan dipahami sebagai sebuah metode dimana kita
sarana prasarana seadanya, diharapkan dapat harus dapat menentukan tujuan yang ingin
menggugah rasa bersyukur peserta dan kita capai, dimana, tujuan itu haruslah masuk
79
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Vol.3 (No. 2 ) : no. 075- no. 082. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

akal, dapat diukur, serta secara realistis besar di kemudian hari. Mulai dari cara
memang dapat kita capai sesuai dengan bertutur kata, berjalan, duduk, makan,
kemampuan kita. Selain itu, ada juga konsep menatap orang lain hingga komunikasi –
(A)chievable, dimana, mirip dengan konsep semuanya wajib diperhatikan dan tentunya
sebelumnya, mengkomunikasikan kepada kita hal-hal tersebut penting untuk
bahwa target yang ingin kita capai haruslah mempersiapkan mereka yang nantinya akan
berada di dalam jangkauan kita, sehingga, menempuh dunia kerja dan menjadi penerus
meningkatkan probabilitas kita untuk dapat bangsa. Hal in pun sejalan dengan hasil
mencapai dan merealisasikan tujuan tersebut. penelitian yang dilakukan oleh Ras (2015)
Dua konsep berikutnya adalah dan Yeganehpour (2016), yang
(R)ealistic dan (T)imely, dimana, setiap mengemukakan bahwa atribut, sikap, serta
tujuan atau goal yang ingin kita tentukan seluruh kemampuan interpersonal
haruslah realistis (dalam artian tidak (interpersonal skills) yang dimiliki oleh
mengada-ada dan memang masuk akal dan seseorang dapat menentukan keberhasilan
dapat dicapai). Selain itu, kita harus yakin suatu bangsa atau negara di masa mendatang.
dan realistis bahwa setiap goal atau tujuan Merancang masa depan anak sejak dini
yang kita ingin capai dapat terselesaikan atau merupakan aspek terpenting yang perlu
terrealisasi dapat timeframe yang telah kita dikatahui oleh anak-anak sejak dini dimana
tentukan. Terakhir, aspek tersebut sangat mempengaruhi masa
Sesi terakhir, yaitu sesi ketiga depan anak tersebut. Selain itu pendidikan
penyampaian materi dengan topik “Your merupakan salah satu hal yang dapat menjadi
Habit Determine Your Future” oleh Janny tolak ukur anak tersebut baik ketika dalam
Rowena, SE., MM dan Budi, S.Kom., MM. bermasyarakat maupun dalam dunia
Diawali dengan cerita pengalaman pribadi pendidikan.
yang kebanyakan orang juga pasti kerap kali Pendidikan sejak dini sangat penting
mengalaminya mengenai kurangnya untuk disosialisasikan karena hal tersebut
manajemen waktu yaitu terlambat berangkat dapat membantu untuk menghadapi dan
sekolah menjadi pembuka yang membuat geli mempersiapkan masa depannya kelak.
peserta. Sehingga di sesi terakhir ini,
semangat peserta dapat tetap terkontrol.

Gambar 2. Sesi 2 oleh: Ali Wardhana SE., MBA dan


Brendi Wijaya, SE., MM
Sumber: Peneliti, 2019

Gambar 3. Sesi 3 oleh: Janny Rowena, SE., MM dan


Disampaikan bahwa betapa Budi, S.Kom., MM.
pentingnya mengubah perilaku dan Sumber: Peneliti, 2019
kebiasaan-kebiasaan buruk yang tampaknya
kecil atau sepele namun jika itu berkelanjutan Pendidikan merupakan salah satu sarana anak
akan membawa dampak buruk yang cukup untuk menuju kesuksesan, peran dari orang

80
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Vol.3 (No. 2 ) : no. 075- no. 082. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

tua pun sangatlah penting untuk membuat yang mana dapat melibatkan peserta didik
anak tersebut paham dan sadar dengan dunia Sekolah Bhakti Utama dengan topik yang
pendidikan selain itu pendidikan juga dapat lebih variasi. Selain itu, penulis juga memiliki
membantu anak-anak ketika sudah ada di harapan besar bahwa kegiatan PKM ini dapat
masyarakat dimana ditengah masyarakat memberikan manfaat, pencerahan, serta
anak-anak dapat membedakan pergaulan yang pengetahuan kepada para siswa/i Sekolah
baik dan buruk. Peran dunia pendidikan juga Bhakti Utama, dimana penulis berharap agar
sangat membantu dalam menyeimbangkan siswa/i Sekolah Bhakti Utama dapat menjadi
kehidupan bermasyarakat dan dalam masa individu-individu dengan kemampuan
depan yang lebih baik. Informasi mengenai pengelolaan uang yang baik, memiliki
Pendidikan yang akan diambil jenjang kemampuan perencanaan karir dan masa
pendidikan yang di tempuh dan jurusan yang depan yang baik, serta mampu mengadaptasi
dipilih juga sangat membantu dalam kebiasaan atau habit yang baik, agar mereka
sosialisasi ini. Jurusan dan pendidikan yang dapat menjadi pribadi yang positif,
tepat sangat membantun anak-anak dalam berpendidikan, berprestasi, serta memiliki
dunia pendidikan, sehingga anak-anak masa depan yang cerah
mempunyai gambaran yang jelas seperti apa
dunia pendidikan itu dan juga menyadari
betapa pentingnya dunia pendidikan dan DAFTAR PUSTAKA
perlunya hal tersebut sejak dini.
Chlup, D.T., & Collins, T.E. (2010).
Seiring berjalan nya waktu dan
Breaking the Ice: Using Ice-breakers
bertambahnya pendidikan tentu dapat
and Re-energizers with Adult Learners,
mengubah perilaku dan sikap dari anak jika
American for Adult and Continuing
hal tersebut dapat disosialisasikan sejak dini
Education, Vol. 21 (3-4), pp. 34-39.
maka dapat mengubah persepsi dan
Dover, K. H. (2004). Break the ice in
pandangan mereka tentang pendidikan. Selain
classrooms and meetings. Icebreakers.
itu perilaku dan kebiasaan buruk pun dapat
Retrieved May 24, 2015 from
diubah dengan adanya pendidikan yang lebih
http://adulted.about.com/cs/icebreakers
baik, Komunikasi merupakan salah satu cara
/a/icebreaker.htm
yang dapat kita salurkan kepada anak-anak
Harms, L. (2019). The Importance of Good
jika pendidikan dapat tersalurkan dengan baik
Money Management, retrieved from:
maka komunikasi dan perilaku anak-anak
https://budgeting.thenest.com/importan
dapat berubah seiring dengan berjalannya
ce-good-money-management-
waktu. Oleh karena itu pentingnya
3392.html
sosialisasai ini adalah untuk menambah
Hill, B. & Donohoe, A. (2019). Importance of
wawasan anak sejak dini bahwa dengan
Money Management, retrieved from:
adanya pendidikan yang baik maka selain dari
https://budgeting.thenest.com/importan
masa depan, perilaku, dan komunikasi pun
ce-money-management-3204.html
dapat berubah dengan lebih baik lagi.
Koesmono, T. (2001). Pengaruh Faktor
Pengembangan Sumber Daya Manusia
SIMPULAN
Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja
Produksi Pada Pt Siwi, Ekuitas, Vol. 5
Kegiatan PKM dengan topik
(4), pp. 389-409.
“Menyiapkan Masa Depan di Masa Dini”
Kompas. (2006). Pendidikan TK:
secara keseluruhan terlaksana dengan baik
Pembelajaran tematik solusi bagi kelas
dan lancar melihat antusiasme peserta dari
awal.
awal hingga akhir berikut dengan olah data
Kompas. (2007). Tingkatkan investasi pada
umpan balik yang diterima. Walaupun adanya
pengembangan anak usia dini.
keterbatasan waktu, namun keseluruhan
materi dapat tersampaikan. Besar harapan
kegiatan serupa dapat kembali terselenggara Kompasiana. (2019). Merencanakan
Pendidikan Anak Sejak Dini;
81
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Vol.3 (No. 2 ) : no. 075- no. 082. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

Menyiapkan Kenyamanan Hidup di


Masa Depan from:
https://www.kompasiana.com/hadi.sant
oso/5631e319f97a61cc0715415b/mere
ncanakan-pendidikan-anak-sejak-dini-
menyiapkan-kenyamanan-hidup-di-
masa-depan?page=all

Moulden, K. (2014). 10 reasons why


managing your money effectively is
important, retrieved from:
https://www.slideshare.net/KieranMoul
den/10-reasons-39141333
Pillai, M. (2007). Classroom icebreaker
activities for students. Retrieved May
24, 2015 from
http://www.buzzle.com/articles/classro
om-icebreaker-activities-for-
students.html.
Ras, D. (2015). The Importance of Human
Resource Management, retrieved from:
http://morungexpress.com/importance-
of-human-resource-development/
Varvel, E.V. (2002). Ice-breakers. Retrieved
May 24, 2015 from
http://www.ion.illions.edu/resources/po
intersclickers/2002_01/index.asp.
Yeganehpour, P. (2016). The Effect Of Using
Different Kinds Of Ice- Breakers On
Upper-Intermediate Language
Learners' Speaking Ability, Ines
Journal, Vol. 3 (6), pp.217-238

82

You might also like