Professional Documents
Culture Documents
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com
𝑥 2 − 2𝑥 − 8 (𝑥 + 2)(𝑥 − 4)
𝑓(𝑥) = √ =√
𝑥 2 − 3𝑥 − 10 (𝑥 − 5)(𝑥 + 2)
(𝑥+2)(𝑥−4)
Syarat fungsi 𝑓 terdefinisi adalah (𝑥−5)(𝑥+2) ≥ 0
Diperoleh pembuat nol berikut:
𝑥 − 4 = 0 → 𝑥 = 4 … (1)
𝑥 + 2 = 0 → 𝑥 = −2 … (2)
𝑥 − 5 = 0 → 𝑥 = 5 … (3)
Diperoleh garis bilangan berikut:
+++ +++ --- +++
-2 4 5
Diperoleh nilai 𝑥 yaitu 𝑥 ≤ 4 dan 𝑥 > 5
Jadi nilai 𝑥 yang memenuhi adalah 𝑥 ≠ −2, 𝑥 ≤ 4 dan 𝑥 > 5
2. Jawaban : E. 6
Pembahasan :
Diketahui,
(𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 3𝑥 − 6 → 𝑔(𝑓(𝑥)) = 3𝑥 − 6
𝑔(2𝑥 + 4) = 3𝑥 − 6
Sehingga, 𝑔−1 (3𝑥 − 6) = 2𝑥 + 4
Untuk nilai dari 𝑔−1 (−3), maka 3𝑥 − 6 = −3 → 3𝑥 = 3 → 𝑥 = 1
𝑔−1 (3 × 1 − 6) = 2 × 1 + 4
𝑔−1 (−3) = 6
1
3. Jawaban :D. 𝑚 > −
2
Pembahasan :
Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 10𝑥 2 − 10𝑥 − 𝑚 + 2 memotong di dua titik, maka 𝐷 > 0
Sehingga,
𝑏 2 − 4𝑎𝑐 > 0
2
(−10) − 4(10)(−𝑚 + 2) > 0
100 − 40(−𝑚 + 2) > 0
100 + 40𝑚 − 80 > 0
40𝑚 + 20 > 0
1
𝑚>−
2
4. Jawaban : D. 1
Pembahasan :
Untuk nilai gradien 𝑚 = 2 dan melalui titik (1,3) persamaan garis singgung adalah
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )
𝑦 = 2𝑥 + 1
Diketahui bahwa garis 𝑦 = 2𝑥 + 1 juga menyinggung kurva y= 𝑥 2 − 6𝑥 + 𝑘
Sehingga antara garis 𝑦 = 2𝑥 + 1 dan kurva 𝑦 = 𝑥2 − 6𝑥 + 𝑘 berlaku:
𝑥 2 − 6𝑥 + 𝑘 = 2𝑥 + 1
2
𝑥 − 6𝑥 − 2𝑥 + 𝑘 − 1 = 0
𝑥 2 − 8𝑥 + 𝑘 − 1 = 0
5. Jawaban : E. 𝑟𝑥 2 − 𝑞𝑥 + 𝑝 = 0
Pembahasan :
1
Misalkan 𝑥 = , maka:
𝑥′
1 2 1 𝑝 𝑞
𝑝𝑥 2 − 𝑞𝑥 + 𝑟 = 0 → 𝑝 ( ′ ) − 𝑞 ( ′ ) + 𝑟 = 0 → 2 − + 𝑟 = 0
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
𝑝 − 𝑞𝑥 + 𝑟𝑥 2 2
= 0 → 𝑝 − 𝑞𝑥 + 𝑟𝑥 = 0
𝑥2
6. Jawaban : D. Y
Pembahasan : 4
10 X
3 6 9
Diketahui pertidaksamaan linear :
Kita cari titik-titik yang Didapatkan titik:
ada di pertidaksamaan 2𝑥 + 3𝑦 ≥ 12 → (0, 4) dan (6, 0)
dengan permisalan 𝑥 + 6𝑦 ≤ 9 → (3, 1) dan (9, 0)
pada 𝑥 dan 𝑦 nya. 𝑥≥0
𝑦≥0
Sehingga, area pada bidang kartesiusnya dengan batas 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0 adalah sebagai berikut:
2𝑥 + 3𝑦 ≥ 12 𝑥 + 6𝑦 ≤ 9 Sehingga daerah penyelesaiannya yaitu
Y Y Y
4 4
X 1 X 1 X
0 0 0
6 3 9 3 6 9
7. Jawaban : B. 200 m
Pembahasan :
Diketahui fungsi,
ℎ(𝑡) = 100 + 40𝑡 − 4𝑡 2 → ℎ′ (𝑡) = 40 − 8𝑡
Tinggi bola akan berada pada posisi maksimumnya jika: ℎ′ (𝑡) = 0
40 − 8𝑡 = 0
𝑡=5
Tingi maksimum bola dicapai pada saat 𝑡 = 5, dengan tingginya yaitu:
ℎ(5) = 100 + 40(5) − 4(5)2
= 100 + 200 − 100
= 200 meter
8. Jawaban : C. 0
Pembahasan :
5 1 4 −1
Diketahui, 𝑃 = [ ] dan 𝑄 = [ ]
4 3 1 −3
Sehingga,
5 1 4 −1 5 1 4 −1
Untuk 𝑃 + 𝑄 = [ ]+ [ ] Untuk 𝑃 − 𝑄 = [ ]− [ ]
4 3 1 −3 4 3 1 −3
5+4 1−1 9 0 5 − 4 1 − (−1) 1 2
=[ ]=[ ] =[ ]=[ ]
4+1 3−3 5 0 4 − 1 3 − (−3) 3 6
Nilai dari 𝑝, Nilai dari 𝑞,
𝑝 = det(𝑃 + 𝑄) 𝑞 = det(𝑃 − 𝑄)
9 0 1 2
= 𝑑𝑒𝑡 [ ] = 𝑑𝑒𝑡 [ ]
5 0 3 6
= (9 × 0) − (5 × 0) = 0 = (1 × 6) − (3 × 2) = 0
Jadi nilai dari 𝑝 − 𝑞 = 0
0 −1
9. Jawaban : D. [− 1 −1]
3
Pembahasan :
Diketahui matriks,
5 −4 7 −5
𝐴=[ ] dan 𝐵 = [ ]
−2 1 −3 2
𝐶 = 2𝐴 − 𝐵,
5 −4 7 −5
𝐶 =2×[ ]−[ ]
−2 1 −3 2
10 −8 7 −5
=[ ]−[ ]
−4 2 −3 2
3 −3
=[ ]
−1 0
Ingat!
𝑎 𝑐 1 𝑑 −𝑐
Matriks 𝑀 = [ ] maka invers matriks 𝑀−1 = |𝑀| [ ]
𝑏 𝑑 −𝑏 𝑎
Maka invers dari matriks 𝐶 yaitu
1 0 3
𝐶 −1 = [ ]
(3 × 0) − (−3 × −1) 1 3
1 0 3
=− [ ]
3 1 3
0 −1
=[ 1 ]
− −1
3
10. Jawaban : C. -1
Pembahasan :
4
11. Jawaban : B. 36
7
Pembahasan :
Diketahui,
Suku pertama deret = 𝑎 = 16
Jumlah tak hingga deret = 𝑆∞ = 64
Ingat!
𝑎
𝑆∞ =
1−𝑟
16
64 =
1−𝑟
64 − 64𝑟 = 16 → 4 − 4𝑟 = 1
4𝑟 = 3
3
𝑟=
4
Suku-suku bernomor ganjil: 𝑈1 , 𝑈3 , 𝑈5 , 𝑈7 , …
= 𝑎, 𝑎𝑟 2 , 𝑎𝑟 4 , 𝑎𝑟 6 , …
Sehingga diketahui suku-suku ganjil memiliki rasio sebesar 𝑟 2
Maka jumlah semua suku-suku ganjilnya yaitu:
𝑎 16 16 16 256 4
𝑆= = = = = = 36
1−𝑟 2
3 2 9 7 7 7
1−( ) 1−
4 16 16
Diketahui,
Panjang potongan besi terpendek 𝑎 = 1,2
Panjang potongan besi terpanjang 𝑈5 = 2,4
Panjang besi sebelum di potong adalah
𝑛
𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛 )
2
5
𝑆5 = (1,2 + 2,4)
2
5
= (3,6)
2
= 5(1,8)
= 9,0
Jadi, panjang besi sebelum dipotong adalah 9,0 meter.
Ilustrasi,
2m
Ketinggian awal = 2 m
3 3
Panjang pantulan pertama = × 2 = m
4 2
3 3 9
Panjang pantulan kedua = × = m
4 2 8
3 9 27
Panjang pantulan ketiga = × = m
4 8 32
Sehingga,
27
𝐻0 =
32
𝑎=3
𝑏=4
Maka,
𝑏+𝑎 27 4 + 3 27
𝑆 = 𝐻0 () + 𝐻0 = ( )+
𝑏−𝑎 32 4 − 3 32
27 7 27
=( × )+
32 1 32
189 27
= +
32 32
= 6,75
Jadi, panjang lintasan bola tersebut dari pantulan ketiga sampai berhenti adalah 6,75 m.
𝑥 2 + 4𝑥 − 12 (𝑥 + 6)(𝑥 − 2)
lim √ 2
= lim √
𝑥→2 𝑥 − 3𝑥 + 2 𝑥→2 (𝑥 − 1)(𝑥 − 2)
𝑥+6
= lim √
𝑥→2 𝑥−1
2+6
=√ = √8 = 2√2
2−1
17. Jawaban : D. 𝑦 = 𝑥 + 3
Pembahasan :
Diketahui persamaan 𝑦 = 2𝑥 2 − 3𝑥 + 5
Ada pada ordinat atau 𝑦 = 4, maka
4 = 2𝑥 2 − 3𝑥 + 5 → 2𝑥 2 − 3𝑥 + 1 = 0
(2𝑥 − 1)(𝑥 − 1) = 0
Sehingga nilai 2𝑥 − 1 = 0 → 𝑥 = 1/2 atau 𝑥 − 1 = 0 → 𝑥 = 1
1
Diperoleh titik-titik singgung yaitu 𝐴 ( , 4) dan 𝐵(1, 4)
2
𝑓(𝑥) = 2𝑥 2 − 3𝑥 + 5 → 𝑓 ′ (𝑥) = 4𝑥 − 3
1 1
𝑚𝐴 = 𝑓 ′ ( ) = 4 ( ) − 3 = −1
2 2
𝑚𝐵 = 𝑓 ′ (1) = 4(1) − 3 = 1
1
Persamaan garis singgung di titik 𝐴 ( , 4) dengan gradien 𝑚𝐴 = −1 adalah
2
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )
1
𝑦 − 4 = −1 (𝑥 − )
2
9
𝑦 = −𝑥 +
2
Persamaan garis singgung di titik 𝐵(1, 4) dengan gradien 𝑚𝐵 = 1 adalah
𝑦 − 4 = 1(𝑥 − 1)
𝑦=𝑥+3
Sehingga salah satu persamaan garis singgungnya yaitu 𝑦 = 𝑥 + 3
Diketahui,
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 5𝑥 + 2
Maka
𝑓′(𝑥) = 2𝑥 + 5, dimana merupakan persamaan garis lurus dengan gradien 2
sehingga grafik turunan pertamanya berupa garis lurus naik
𝑓′′(𝑥) = 2,
Karena 𝑓 ′′ (𝑥) > 0 maka grafik 𝑓′(𝑥) naik
19. Jawaban : B. -4
Pembahasan :
1
20. Jawaban : E. 2𝑥 4 − 𝑥 3 + 𝑥 2 + 5𝑥 + 𝑐
2
Pembahasan :
1
21. Jawaban : E. 𝑥 3𝑛+1 + 𝑐
3n+1
Pembahasan :
Diketahui bahwa,
1
𝑓(𝑥) = 𝑥 3𝑛 untuk setiap 𝑛 dan 𝑛 ≠ −
3
Substitusikan 𝑓(𝑥) = 𝑥 3𝑛 ke dalam ∫ 𝑓(𝑥) d𝑥 = ∫ 𝑥 3𝑛 d𝑥
1
∫ 𝑥 3𝑛 d𝑥 = 𝑥 3𝑛+1 + 𝑐
3𝑛 + 1
22. Jawaban : A. 𝑦 = 6𝑥 + 6
Pembahasan :
Misalkan,
𝑚1 = gradien garis singgung di 𝑥 = 𝑎
𝑚2 = gradien garis singgung di 𝑥 = 𝑎 + 1
Dengan demikian, gradien kedua garis singgung tersebut dapat kita ambil salah satu:
𝑚1 = 6𝑎2 + 6𝑎 + 6
= 6 × (−1)2 + 6 × (−1) + 6
=6 − 6+6
=6
cos 2𝑥 + sin 𝑥 = 0
1 − 2𝑠𝑖𝑛2 𝑥 + sin 𝑥 = 0
2𝑠𝑖𝑛2 𝑥 − sin 𝑥 − 1 = 0
(2 sin 𝑥 + 1)(sin 𝑥 − 1) = 0
1
sin 𝑥 = − atau sin 𝑥 = 1
2
1
24. Jawaban : A.
2
Pembahasan :
• Kurva melalui titik (0,2) lalu kurva turun, seharusnya adalah kurva cosinus, tetapi karena diinginkan
menjadi 𝑓(𝑥) = 𝑎 + 𝑏 sin 𝑐𝑥 maka kurva adalah fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑎 − 𝑏 sin 𝑐𝑥.
• Kurva bergeser sejauh + 2 ke atas dari titik asal sehingga untuk 𝑓(𝑥) = 𝑎 − 𝑏 sin 𝑐𝑥 nilai 𝑎 = 2
• Nilai Maksimum fungsi 𝑓(𝑥) = 2 − 𝑏 sin 𝑐𝑥 adalah 4 sehingga |𝑏| + 2 = 4 atau 𝑏 = 2
2𝜋 2𝜋 1
• Periode kurva 𝑇 = 4𝜋 = maka 𝑘 = =
𝑘 4𝜋 2
1
• Kurva lengkap 𝑓(𝑥) = 2 − 2 sin 𝑥
2
1 1
Sehingga nilai 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 2 − 2 + = .
2 2
DS = BP = 𝑝
Sehingga panjang garis BD = panjang garis PS = 3𝑝√2 (panjang diagonal bidang ABCD.
27. Jawaban : D. 76
Pembahasan :
Diketahui,
Panjang rusuk kubus adalah 6
Perbandingan panjang EP : PH = 1 : 2 maka panjang EP = 2 dan PH = 4
Perbandingan panjang GQ : QH = 1 : 2 maka panjang GQ = 2 dan QH = 4
Perhatikan segitiga ADR dan PHR! Kedua segitiga tersebut sebangun maka:
4 𝑅𝐻
=
6 𝑅𝐻 + 6
4𝑅𝐻 + 24 = 6𝑅𝐻
𝑅𝐻 = 12
Maka volume bangun ACD.PQH dapat dicari:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐴𝐶𝐷. 𝑃𝑄𝐻 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑅. 𝐴𝐶𝐷 − 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑅. 𝑃𝐻𝑄
1 𝐴𝐷 × 𝐷𝐶 1 𝑃𝐻 × 𝐻𝑄
= × × 𝐷𝑅 − × × 𝐻𝑅
3 2 3 2
1 6×6 1 4×4
= × × 18 − × × 12
3 2 3 2
= 108 − 32 = 76
Bayangan titik (𝑥, 𝑦) yang di rotasi dirotasi sejauh 𝜃 dengan pusat (𝑎, 𝑏) kita tentukan dengan matriks;
𝑥′ 𝑐𝑜𝑠 𝜃 −𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑥 − 𝑎 𝑎
( )=( ) (𝑦 − 𝑏 ) + ( )
𝑦′ 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑐𝑜𝑠 𝜃 𝑏
Bayangan titik (𝑥, 𝑦) sudut segitiga yang di rotasi dirotasi sejauh 180O dengan pusat (3,1) adalah;
𝑥′ 𝑐𝑜𝑠 180 −𝑠𝑖𝑛 180 𝑥 − 3 3
( )=( )( )+( )
𝑦′ 𝑠𝑖𝑛 180 𝑐𝑜𝑠 180 𝑦 − 1 1
𝑥′ −1 0 𝑥−3 3
( )=( )( )+( )
𝑦′ 0 −1 𝑦 − 1 1
Bayangan titik A(2,−1) Bayangan titik B(6,−2) Bayangan titik C(5,2)
𝑥′ −1 0 2−3 3 𝑥′ −1 0 6−3 3 𝑥′ −1 0 5−3 3
( ′) = ( )( ) + ( ) ( ′) = ( )( ) + ( ) ( ′) = ( )( )+( )
𝑦 0 −1 −1 − 1 1 𝑦 0 −1 −2 − 1 1 𝑦 0 −1 2 − 1 1
𝑥′ −1 0 −1 3 𝑥′ −1 0 3 3 𝑥′ −1 0 2 3
( ′) = ( )( )+ ( ) ( ′) = ( )( )+ ( ) ( ′) = ( )( )+ ( )
𝑦 0 −1 −2 1 𝑦 0 −1 −3 1 𝑦 0 −1 1 1
′ ′ ′
𝑥 1+3 4 𝑥 −3 + 3 0 𝑥 −2 + 3 1
( )=( )=( ) ( )=( )=( ) ( )=( )=( )
𝑦′ 2+1 3 𝑦′ 3+1 4 𝑦′ −1 + 1 0
*Alternatif: dirotasi sejauh 180O dengan pusat (𝑎, 𝑏), sama juga dengan direfleksi dengan pusat (𝑎, 𝑏)
29. Jawaban : C. 𝑦 = 𝑥 2 − 14
Pembahasan :
Jika suatu titik (𝑎, 𝑏) dicerminkan terhadap garis 𝑦 = ℎ, maka bayangannya adalah (𝑎, 2ℎ − 𝑏)
Pencerminan terhadap garis 𝑦 = −5
(𝑥 ′ , 𝑦 ′ ) = (𝑥, 2 × (−5) − 𝑦)
(𝑥 ′ , 𝑦 ′ ) = (𝑥, −10 − 𝑦)
𝑥 = 𝑥 ′ … (𝑖)
𝑦 = −10 − 𝑦 → 𝑦 = −𝑦 ′ − 10 … (𝑖𝑖)
′
Substitusi (i) dan (ii) ke fungsi kurva untuk mendapatkan bayangannya, yaitu:
−𝑦 ′ − 10 = −𝑥 ′2 + 4
𝑦 ′ = 𝑥 ′2 − 14
Jadi didapatkan persamaan bayangannya adalah kurva 𝑦 = 𝑥 2 − 14
Diketahui,
𝑛1 adalah 20% dari 20 = 4 𝑛4 adalah Sisanya = 6 𝑥̅3 = 𝑎 − 0,5
𝑛2 adalah40% dari 20 = 8 𝑥̅1 = 𝑎 + 0,2 𝑥̅4 = 𝑎 − 𝑏
𝑛3 adalah10% dari 20 = 2 𝑥̅2 = 2𝑎 − 0,5 𝑥̅gabungan = 1,4𝑎
Dari tabel yang disajikan, disampaikan bahwa yang lulus adalah 60% dari total keseluruhan siswa.
Jadi yang tidak lulus ada sebanyak 40%
Pembagian tabel siswa yang lulus dengan yang tidak lulus seperti berikut ini;
Siswa Tidak Lulus Siswa Lulus
11−20 3 51−60 20
21−30 7 61−70 14
31−40 10 71−80 10
41−50 16 81−90 6
Jumlah 36 91−100 4
Jumlah 54
40%𝑛 − 𝑓𝑘
𝑃40 = 𝑡𝑏 + ( )𝑐
𝑓𝑄1
36 − 20
= 40,5 + ( ) 10
16
= 40,5 + 10
= 50,5
Jadi nilai terandah yang dinyatakan lulus adalah 50,5
Kuartil adalah suatu nilai pembatas yang membagi data menjadi empat bagian yang sama besar setelah diurutkan
dari yang terkecil ke terbesar.Kuartil terdiri dari tiga jenis yaitu kuartil pertama (𝑄1 ) yang disebut juga kuartil
bawah, Kuartil kedua (𝑄2 ) yang disebut juga median atau nilai tengah, dan Kuartil ketiga (𝑄3 ) yang disebut juga
kuartil atas.
Jika histogram di atas kita sajikan dalam bentuk tabel, seperti berikut;
1 1
Berat Frekuensi Untuk menentukan letak 𝑄1 ada pada data ke- [ (𝑛 + 1)] = [ (40 + 1)] =
4 4
10,25
36−40 3
𝑄1 pada data ke-10,25 artinya 𝑄1 berada pada kelas interval 46−50
41−45 5
Tepi bawah kelas 𝑄1 = 46 − 50 → 𝑡𝑏 = 46 − 0,5 = 45,5
46−50 13 Frekuensi kumulatif sebelum kelas 𝑄1 → 𝑓𝑘 = 3 + 5 = 8
Frekuensi kelas 𝑄1 → 𝐹𝑄1 = 13
51−55 10 Panjang kelas → 𝑐 = 50,5 − 46,5 = 5
Sehingga,
56−60 6 1
𝑛 − 𝑓𝑘
61−65 3 𝑄1 = 𝑡𝑏 + (4 )𝑐
𝑓𝑄1
Jumlah 40 1
× 40 − 8
= 45,5 + (4 )5
13
10 − 8
= 45,5 + ( )5
13
2
= 45,5 + ×5
13
10
= 45,5 +
13
= 45,5 + 0,77
= 46,27
10
33. Jawaban : E. √6
3
Pembahasan :
1
= √ × 400
6
20
=
√6
10
= √6
3
10
Jadi simpangan bakunya adalah √6
3
Dari dua kelas masing-masing terdiri dari 30 siswa dan dipilih satu siswa masing-masing kelas
Peluang terpilih keduanya laki-laki adalah 7/36.
Misal banyak siswa laki-laki di kelas I 𝐿1 dan di kelas II 𝐿2
Peluang terpilih keduanya laki-laki terjadi ketika terpilih laki-laki dari kelas I dan laki-laki dari kelas II.
𝑃(𝐿1 ∩ 𝐿2 ) = 𝑃(𝐿1 ) × 𝑃(𝐿2 )
7 𝐿1 𝐿2
= ×
36 30 30
7 𝐿1 × 𝐿2
=
36 900
7 × 25 𝐿1 × 𝐿2
=
900 900
Dari kesamaan di atas dapat disimpukan kemungkinan yaitu:
𝐿1 = 7 dan 𝐿2 = 25 atau 𝐿2 = 25 dan 𝐿1 = 7.
Peluang terpilih keduanya perempuan ketika terpilih perempuan dari kelas I dan perempuan di kelas II.
23 5 115 23
𝑃(𝑃𝑃) = 𝑃(𝑃1 ) × 𝑃(𝑃2 ) = × = =
30 30 900 180
Diketahui jumlah sampel ada 9 dengan angka ganjil berjumlah 5 dan angka genap berjumlah 4
Ingat!
Dua buah angka yang dijumlahkan hasilnya GENAP jika,
GENAP + GENAP = GENAP
GANJIL + GANJIL = GENAP
Sehingga,
4!
Banyakcara muncul angka ganjil + ganjil = 4𝐶2 = =6
2!2!
5!
Banyak cara muncul angka genap + genap = 5𝐶2 = = 10
2!3!
9!
Banyak cara untuk mengambil dua buah bola = 9𝐶2 = = 36
2!7!
Jadi, peluang munculnya 2 angka dengan jumlah genap:
𝑛(𝐴) 5𝐶2 + 4𝐶2 10 + 6 16 4
𝑃= = = = =
𝑛(𝑆) 9𝐶2 36 36 9
Diketahui,
Lima belas bilangan prima pertama = (2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47)
Bilangan prima hanya mungkin terbentuk dari bilangan genap + ganjil = ganjil
Bilangan genap prima hanya angka 2, sehingga saat diambil dua kertas langsung dengan jumlah akhir adalah
bilangan prima dimungkinkan,
(2, 3), (2, 5), (2, 11), (2, 17), (2, 29), (2, 41) → ada 6
Maka,
6 6 6 2
Peluang terambilnya secara acak dua kertas berjumlah prima = = 15! = =
𝐶215 15×7 35
13!2!
Jadi peluangnya adalah 2/35
Diketahui bahwa banyak Kelereng merah > Kelereng biru > Kelereng putih
Misalkan,
Kelereng merah > Kelereng biru > Kelereng putih = M > B > P
Maka,
𝑀 + 𝑃 + 𝐵 = 100
𝑀 − 𝑃 = 15
𝑀−𝐵 =5 +
3𝑀 = 120 → 𝑀 = 40
Jadi banyak kelereng merah ada 40 kelereng
6
38. Jawaban : jadi peluangnya sebesar
324
Pembahasan :
Dengan menggunakan konsep kaidah pencacahan, banyak keseluruhan pin ATM yang mungkin adalah 𝑛(𝑆)
𝑛(𝑆) = 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐼 × 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐼𝐼 × 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐼𝐼𝐼
= 9 × 9 × 8 = 648
Kejadian yang diharapkan E:123, 234, 345, 567, 678, atau 789 maka,
𝑛(𝐸) = 6
𝑛(𝐸)
𝑃(𝐸) =
𝑛(𝑆)
6
=
648
3
=
324
39. Jawaban : jadi nilai dari 𝑗, 𝑘, dan 𝑙 adalah 12, 24, dan 48
Pembahasan :
Diketahui,
13824
𝑗 × 𝑘 × 𝑙 = 13824 sehingga 𝑗 × 𝑙 =
𝑘
𝑗 + 𝑘 + 𝑙 = 84 sehingga 𝑗 + 𝑙 = 86 − 𝑘
Karena deret tersebut adalah deret geometri, maka
𝑈2 𝑈3
Rasio deret = =
𝑈1 𝑈2
𝑘 𝑙
= = → 𝑘 2 − 𝑗𝑙 = 0
𝑗 𝑘
Sehingga,
13824
𝑘2 − = 0 → 𝑘 3 = 13824
𝑘
𝑘 = 24
Substitusi nilai yang didapat dari 𝑘
13824 13824
𝑗×𝑙 = → 𝑗𝑙 = = 576
𝑘 24
𝑗 + 𝑙 = 84 − 𝑘 → 𝑗 + 𝑙 = 84 − 24 = 60
Sehingga nilai yang mungkin adalah 𝑗 dan 𝑙 = 12 dan 48
−1 −1
1
6 9 51 2
= [ 𝑥4 − 𝑥3 + 𝑥 − 24𝑥]
4 3 2 −1
1
3 4 51
= [ 𝑥 − 3𝑥 3 + 𝑥 2 − 24𝑥]
2 2 −1
3 51 3 51
= ( (1)4 − 3(1)3 + (1)2 − 24(1)) − ( (−1)4 − 3(−1)3 + (−1)2 − 24(−1))
2 2 2 2
3 51 3 51
=( −3+ − 24) − ( + 3 + + 24)
2 2 2 2
54 54
= − 27 − − 27
2 2
= −54