You are on page 1of 16

LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY

PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

KUNCI DAN PEMBAHASAN PREDIKSI 1


UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK)
TAHUN AJARAN 2019/2020

Mata Pelajaran : Matematika


Jenjang Pendidikan : SMA/MA/Sederajat
Program Studi : IPA
Kode Soal : UMA1 – 1920
Jumlah Soal : 40 Butir
Waktu Pengerjaan : 120 menit

1. Jawaban : A. 𝑥 ≠ −2, 𝑥 ≤ 4 dan 𝑥 > 5


Pembahasan :

𝑥 2 − 2𝑥 − 8 (𝑥 + 2)(𝑥 − 4)
𝑓(𝑥) = √ =√
𝑥 2 − 3𝑥 − 10 (𝑥 − 5)(𝑥 + 2)
(𝑥+2)(𝑥−4)
Syarat fungsi 𝑓 terdefinisi adalah (𝑥−5)(𝑥+2) ≥ 0
Diperoleh pembuat nol berikut:
𝑥 − 4 = 0 → 𝑥 = 4 … (1)
𝑥 + 2 = 0 → 𝑥 = −2 … (2)
𝑥 − 5 = 0 → 𝑥 = 5 … (3)
Diperoleh garis bilangan berikut:
+++ +++ --- +++

-2 4 5
Diperoleh nilai 𝑥 yaitu 𝑥 ≤ 4 dan 𝑥 > 5
Jadi nilai 𝑥 yang memenuhi adalah 𝑥 ≠ −2, 𝑥 ≤ 4 dan 𝑥 > 5

2. Jawaban : E. 6
Pembahasan :

Diketahui,
(𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 3𝑥 − 6 → 𝑔(𝑓(𝑥)) = 3𝑥 − 6
𝑔(2𝑥 + 4) = 3𝑥 − 6
Sehingga, 𝑔−1 (3𝑥 − 6) = 2𝑥 + 4
Untuk nilai dari 𝑔−1 (−3), maka 3𝑥 − 6 = −3 → 3𝑥 = 3 → 𝑥 = 1
𝑔−1 (3 × 1 − 6) = 2 × 1 + 4
𝑔−1 (−3) = 6

1
3. Jawaban :D. 𝑚 > −
2
Pembahasan :

Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 10𝑥 2 − 10𝑥 − 𝑚 + 2 memotong di dua titik, maka 𝐷 > 0
Sehingga,
𝑏 2 − 4𝑎𝑐 > 0
2
(−10) − 4(10)(−𝑚 + 2) > 0
100 − 40(−𝑚 + 2) > 0
100 + 40𝑚 − 80 > 0
40𝑚 + 20 > 0
1
𝑚>−
2

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 1 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

4. Jawaban : D. 1
Pembahasan :

Garis singgung parabola 𝑦 = 4𝑥 − 𝑥 2 di titik M(1,3) adalah 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛


Nilai gradien 𝑚 adalah turunan pertama dari 𝑦 = 4𝑥 − 𝑥 2 yaitu 𝑦 ′ = 𝑚 = 4 − 2𝑥
Nilai gradien 𝑚 di titik (1,3) adalah 𝑚 = 4 − 2(1) = 2.

Untuk nilai gradien 𝑚 = 2 dan melalui titik (1,3) persamaan garis singgung adalah
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )
𝑦 = 2𝑥 + 1
Diketahui bahwa garis 𝑦 = 2𝑥 + 1 juga menyinggung kurva y= 𝑥 2 − 6𝑥 + 𝑘
Sehingga antara garis 𝑦 = 2𝑥 + 1 dan kurva 𝑦 = 𝑥2 − 6𝑥 + 𝑘 berlaku:
𝑥 2 − 6𝑥 + 𝑘 = 2𝑥 + 1
2
𝑥 − 6𝑥 − 2𝑥 + 𝑘 − 1 = 0
𝑥 2 − 8𝑥 + 𝑘 − 1 = 0

Karena garis dan kurva bersingungan maka:


𝐷 = 0 → 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 = 0
(−8)2 − 4(1)(𝑘 − 1) = 0
64 − 4𝑘 + 4 = 0
4𝑘 = 68
𝑘 = 17
Maka nilai dari 5 − √𝑘 − 1 = 5 − √17 − 1 = 1

5. Jawaban : E. 𝑟𝑥 2 − 𝑞𝑥 + 𝑝 = 0
Pembahasan :

1
Misalkan 𝑥 = , maka:
𝑥′
1 2 1 𝑝 𝑞
𝑝𝑥 2 − 𝑞𝑥 + 𝑟 = 0 → 𝑝 ( ′ ) − 𝑞 ( ′ ) + 𝑟 = 0 → 2 − + 𝑟 = 0
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
𝑝 − 𝑞𝑥 + 𝑟𝑥 2 2
= 0 → 𝑝 − 𝑞𝑥 + 𝑟𝑥 = 0
𝑥2

6. Jawaban : D. Y
Pembahasan : 4
10 X
3 6 9
Diketahui pertidaksamaan linear :
Kita cari titik-titik yang Didapatkan titik:
ada di pertidaksamaan 2𝑥 + 3𝑦 ≥ 12 → (0, 4) dan (6, 0)
dengan permisalan 𝑥 + 6𝑦 ≤ 9 → (3, 1) dan (9, 0)
pada 𝑥 dan 𝑦 nya. 𝑥≥0
𝑦≥0
Sehingga, area pada bidang kartesiusnya dengan batas 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0 adalah sebagai berikut:
2𝑥 + 3𝑦 ≥ 12 𝑥 + 6𝑦 ≤ 9 Sehingga daerah penyelesaiannya yaitu
Y Y Y

4 4

X 1 X 1 X
0 0 0
6 3 9 3 6 9

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 2 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

7. Jawaban : B. 200 m
Pembahasan :

Diketahui fungsi,
ℎ(𝑡) = 100 + 40𝑡 − 4𝑡 2 → ℎ′ (𝑡) = 40 − 8𝑡
Tinggi bola akan berada pada posisi maksimumnya jika: ℎ′ (𝑡) = 0
40 − 8𝑡 = 0
𝑡=5
Tingi maksimum bola dicapai pada saat 𝑡 = 5, dengan tingginya yaitu:
ℎ(5) = 100 + 40(5) − 4(5)2
= 100 + 200 − 100
= 200 meter

8. Jawaban : C. 0
Pembahasan :

5 1 4 −1
Diketahui, 𝑃 = [ ] dan 𝑄 = [ ]
4 3 1 −3
Sehingga,
5 1 4 −1 5 1 4 −1
Untuk 𝑃 + 𝑄 = [ ]+ [ ] Untuk 𝑃 − 𝑄 = [ ]− [ ]
4 3 1 −3 4 3 1 −3
5+4 1−1 9 0 5 − 4 1 − (−1) 1 2
=[ ]=[ ] =[ ]=[ ]
4+1 3−3 5 0 4 − 1 3 − (−3) 3 6
Nilai dari 𝑝, Nilai dari 𝑞,
𝑝 = det(𝑃 + 𝑄) 𝑞 = det(𝑃 − 𝑄)
9 0 1 2
= 𝑑𝑒𝑡 [ ] = 𝑑𝑒𝑡 [ ]
5 0 3 6
= (9 × 0) − (5 × 0) = 0 = (1 × 6) − (3 × 2) = 0
Jadi nilai dari 𝑝 − 𝑞 = 0

0 −1
9. Jawaban : D. [− 1 −1]
3
Pembahasan :

Diketahui matriks,
5 −4 7 −5
𝐴=[ ] dan 𝐵 = [ ]
−2 1 −3 2
𝐶 = 2𝐴 − 𝐵,
5 −4 7 −5
𝐶 =2×[ ]−[ ]
−2 1 −3 2
10 −8 7 −5
=[ ]−[ ]
−4 2 −3 2
3 −3
=[ ]
−1 0
Ingat!
𝑎 𝑐 1 𝑑 −𝑐
Matriks 𝑀 = [ ] maka invers matriks 𝑀−1 = |𝑀| [ ]
𝑏 𝑑 −𝑏 𝑎
Maka invers dari matriks 𝐶 yaitu
1 0 3
𝐶 −1 = [ ]
(3 × 0) − (−3 × −1) 1 3
1 0 3
=− [ ]
3 1 3
0 −1
=[ 1 ]
− −1
3

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 3 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

10. Jawaban : C. -1
Pembahasan :

Diketahui suatu barisan geometri 512, -256, 128, -64, …


𝑈1 = 512 dan 𝑈2 = −256
Sehingga didapatkan rasio barisan tersebut yaitu
𝑈2 256 1
𝑟= =− =−
𝑈1 512 2
Rumus suku ke-n barisan geometri adalah 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
Maka,
110−1
𝑈10 = 512 × − = (29 )(−2−9 ) = −1
2

4
11. Jawaban : B. 36
7
Pembahasan :

Diketahui,
Suku pertama deret = 𝑎 = 16
Jumlah tak hingga deret = 𝑆∞ = 64
Ingat!
𝑎
𝑆∞ =
1−𝑟
16
64 =
1−𝑟
64 − 64𝑟 = 16 → 4 − 4𝑟 = 1
4𝑟 = 3
3
𝑟=
4
Suku-suku bernomor ganjil: 𝑈1 , 𝑈3 , 𝑈5 , 𝑈7 , …
= 𝑎, 𝑎𝑟 2 , 𝑎𝑟 4 , 𝑎𝑟 6 , …
Sehingga diketahui suku-suku ganjil memiliki rasio sebesar 𝑟 2
Maka jumlah semua suku-suku ganjilnya yaitu:
𝑎 16 16 16 256 4
𝑆= = = = = = 36
1−𝑟 2
3 2 9 7 7 7
1−( ) 1−
4 16 16

12. Jawaban : D. 9,0 m


Pembahasan :

Diketahui,
Panjang potongan besi terpendek 𝑎 = 1,2
Panjang potongan besi terpanjang 𝑈5 = 2,4
Panjang besi sebelum di potong adalah
𝑛
𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛 )
2
5
𝑆5 = (1,2 + 2,4)
2
5
= (3,6)
2
= 5(1,8)
= 9,0
Jadi, panjang besi sebelum dipotong adalah 9,0 meter.

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 4 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

13. Jawaban : D. 6,75


Pembahasan :

Ilustrasi,

2m

Ketinggian awal = 2 m
3 3
Panjang pantulan pertama = × 2 = m
4 2

3 3 9
Panjang pantulan kedua = × = m
4 2 8

3 9 27
Panjang pantulan ketiga = × = m
4 8 32

Sehingga,
27
𝐻0 =
32
𝑎=3
𝑏=4
Maka,
𝑏+𝑎 27 4 + 3 27
𝑆 = 𝐻0 () + 𝐻0 = ( )+
𝑏−𝑎 32 4 − 3 32
27 7 27
=( × )+
32 1 32
189 27
= +
32 32
= 6,75
Jadi, panjang lintasan bola tersebut dari pantulan ketiga sampai berhenti adalah 6,75 m.

14. Jawaban : C. 2√2


Pembahasan :

𝑥 2 + 4𝑥 − 12 (𝑥 + 6)(𝑥 − 2)
lim √ 2
= lim √
𝑥→2 𝑥 − 3𝑥 + 2 𝑥→2 (𝑥 − 1)(𝑥 − 2)

𝑥+6
= lim √
𝑥→2 𝑥−1

2+6
=√ = √8 = 2√2
2−1

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 5 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

15. Jawaban : A. −14


Pembahasan :

lim √𝑥 2 − 18𝑥 + 7 − 𝑥 − 5 = lim √𝑥 2 − 18𝑥 + 7 − (𝑥 + 5)


𝑥→∞ 𝑥→∞
√𝑥 2 − 18𝑥 + 7 + (𝑥 + 5)
= lim √𝑥 2 − 18𝑥 + 7 − (𝑥 + 5) ×
𝑥→∞ √𝑥 2 − 18𝑥 + 7 + (𝑥 + 5)
(𝑥 2 − 18𝑥 + 7) − (𝑥 2 + 10𝑥 + 25)
= lim
𝑥→∞ √𝑥 2 − 18𝑥 + 7 + (𝑥 + 5)
−28𝑥 − 18 1/𝑥
= lim ×
2
𝑥→∞ √𝑥 − 18𝑥 + 7 + (𝑥 + 5) 1/𝑥
18
−28 − −28 − 0 −28 −28
= lim 𝑥 = = = = −14
𝑥→∞ 18 7 5 √1 − 0 + 0 + (1 + 0) √1 + 1 2
√1 − + 2 + (1 + )
𝑥 𝑥 𝑥

16. Jawaban : D. (−16𝑥 + 20)(−2𝑥 2 + 5𝑥 + 1)3


Pembahasan :

Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = (−2𝑥 2 + 5𝑥 + 1)4


Misalkan, 𝑓(𝑥) = 𝑢𝑛 dengan 𝑢(𝑥) = −2𝑥 2 + 5𝑥 + 1
Maka 𝑢′ = −4𝑥 + 5
Sehingga turunan pertama dari 𝑓(𝑥) = 𝑓′(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = 𝑛 × 𝑢𝑛−1 × 𝑢′
= 4 × (−2𝑥 2 + 5𝑥 + 1)4−1 × (−4𝑥 + 5)
= (−16𝑥 + 20)(−2𝑥 2 + 5𝑥 + 1)3

17. Jawaban : D. 𝑦 = 𝑥 + 3
Pembahasan :

Diketahui persamaan 𝑦 = 2𝑥 2 − 3𝑥 + 5
Ada pada ordinat atau 𝑦 = 4, maka
4 = 2𝑥 2 − 3𝑥 + 5 → 2𝑥 2 − 3𝑥 + 1 = 0
(2𝑥 − 1)(𝑥 − 1) = 0
Sehingga nilai 2𝑥 − 1 = 0 → 𝑥 = 1/2 atau 𝑥 − 1 = 0 → 𝑥 = 1
1
Diperoleh titik-titik singgung yaitu 𝐴 ( , 4) dan 𝐵(1, 4)
2
𝑓(𝑥) = 2𝑥 2 − 3𝑥 + 5 → 𝑓 ′ (𝑥) = 4𝑥 − 3
1 1
𝑚𝐴 = 𝑓 ′ ( ) = 4 ( ) − 3 = −1
2 2
𝑚𝐵 = 𝑓 ′ (1) = 4(1) − 3 = 1
1
Persamaan garis singgung di titik 𝐴 ( , 4) dengan gradien 𝑚𝐴 = −1 adalah
2
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )
1
𝑦 − 4 = −1 (𝑥 − )
2
9
𝑦 = −𝑥 +
2
Persamaan garis singgung di titik 𝐵(1, 4) dengan gradien 𝑚𝐵 = 1 adalah
𝑦 − 4 = 1(𝑥 − 1)
𝑦=𝑥+3
Sehingga salah satu persamaan garis singgungnya yaitu 𝑦 = 𝑥 + 3

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 6 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

18. Jawaban : C. Grafik 𝑓′(𝑥) naik


Pembahasan :

Diketahui,
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 5𝑥 + 2
Maka
𝑓′(𝑥) = 2𝑥 + 5, dimana merupakan persamaan garis lurus dengan gradien 2
sehingga grafik turunan pertamanya berupa garis lurus naik
𝑓′′(𝑥) = 2,
Karena 𝑓 ′′ (𝑥) > 0 maka grafik 𝑓′(𝑥) naik

19. Jawaban : B. -4
Pembahasan :

Dari grafik fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 2𝑝𝑥 + 𝑝 kita peroleh;


𝑏
𝑥𝑝 = −
2𝑎
2𝑝
𝑎=− = −𝑝
2(1)
𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑦𝑝 = −
4𝑎
(2𝑝)2 − 4(1)(𝑝)
−𝑝 = −
4(1)
4𝑝2 − 4𝑝
=−
4
4𝑝 = 4𝑝2 − 4𝑝
1=𝑝−1 → 𝑝=2

Sehingga nilai dari,


𝑎 + 𝑓(𝑥) = −2 + 𝑥 2 + 2𝑝𝑥 + 𝑝
= −2 + (−2)2 + 2(2)(−2) + 2
= −2 + 4 − 8 + 2 = −4

1
20. Jawaban : E. 2𝑥 4 − 𝑥 3 + 𝑥 2 + 5𝑥 + 𝑐
2
Pembahasan :

8x 3+1 3𝑥 2+1 1𝑥 1+1


∫ 8𝑥 3 − 3𝑥 2 + 𝑥 + 5 dx = − + + 5𝑥 + 𝑐
3+1 2+1 1+1
8x 4 3𝑥 3 1𝑥 2
= − + + 5𝑥 + 𝑐
4 3 2
1
= 2𝑥 4 − 𝑥 3 + 𝑥 2 + 5𝑥 + 𝑐
2

1
21. Jawaban : E. 𝑥 3𝑛+1 + 𝑐
3n+1
Pembahasan :

Diketahui bahwa,
1
𝑓(𝑥) = 𝑥 3𝑛 untuk setiap 𝑛 dan 𝑛 ≠ −
3
Substitusikan 𝑓(𝑥) = 𝑥 3𝑛 ke dalam ∫ 𝑓(𝑥) d𝑥 = ∫ 𝑥 3𝑛 d𝑥
1
∫ 𝑥 3𝑛 d𝑥 = 𝑥 3𝑛+1 + 𝑐
3𝑛 + 1

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 7 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

22. Jawaban : A. 𝑦 = 6𝑥 + 6
Pembahasan :

Gradien garis singgung merupakan turunan pertama dari fungsi kurva.


𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 + 3𝑥 2 + 6𝑥 + 5
𝑚 = 𝑓 ′ (𝑥) = 6𝑥 2 + 6𝑥 + 6

Misalkan,
𝑚1 = gradien garis singgung di 𝑥 = 𝑎
𝑚2 = gradien garis singgung di 𝑥 = 𝑎 + 1

Karena kedua garis singgung tersebut sejajar maka:


𝑚1 = 𝑚2
2
6𝑎 + 6𝑎 + 6 = 6(𝑎 + 1)2 + 6(𝑎 + 1) + 6
6𝑎2 + 6𝑎 = 6(𝑎2 + 2𝑎 + 1) + 6𝑎 + 6
6𝑎2 = 6𝑎2 + 12𝑎 + 12
0 = 12𝑎 + 12
−12 = 12𝑎
𝑎 = −1

Dengan demikian, gradien kedua garis singgung tersebut dapat kita ambil salah satu:
𝑚1 = 6𝑎2 + 6𝑎 + 6
= 6 × (−1)2 + 6 × (−1) + 6
=6 − 6+6
=6

Titik singgung garis 1 adalah: Sedangkan titik singgung garis 2 adalah:


𝑥 = 𝑎 = −1 𝑥 = 𝑎 + 1 = −1 + 1 = 0
𝑦 = 𝑓(−1) 𝑦 = 𝑓(0)
= 2 × (−1)3 + 3 × (−1)2 + 6 × (−1) + 5 = 2 × 03 + 3 × 02 + 6 × 0 + 5
= −2 + 3 − 6 + 5 =5
=0 ∴ (0, 5)
∴ (−1, 0)

Persamaan kedua garis singgung tersebut adalah:


Garis 1:
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )
𝑦 + 0 = 6(𝑥 + 1)
6𝑥 − 𝑦 + 6 = 0
𝑦 = 6𝑥 + 6
Garis 2:
𝑦 – 𝑦1 = 𝑚(𝑥 – 𝑥1 )
𝑦 − 5 = 6(𝑥 − 0)
6𝑥 − 𝑦 + 5 = 0
𝑦 = 6𝑥 + 5

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 8 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

23. Jawaban : C. {90°, 210°, 330°}


Pembahasan :

cos 2𝑥 + sin 𝑥 = 0
1 − 2𝑠𝑖𝑛2 𝑥 + sin 𝑥 = 0
2𝑠𝑖𝑛2 𝑥 − sin 𝑥 − 1 = 0
(2 sin 𝑥 + 1)(sin 𝑥 − 1) = 0
1
sin 𝑥 = − atau sin 𝑥 = 1
2

sin 𝑥 = −1/2,0 ≤ 𝑥 ≤ 360°


Sinus bernilai negatif dikuadran III dan IV.
K.III → 𝑥 = 180° + 30° = 210°
K.IV → 𝑥 = 360° − 30° = 330°

sin 𝑥 = 1,0 ≤ 𝑥 ≤ 360°


→𝑥 = 90°

Jadi,𝐻𝑃 = {90°, 210°, 330°}

1
24. Jawaban : A.
2
Pembahasan :

Kurva Fungsi Trigonometri untuk Sinus dan Cosinus berlaku:


𝑦 = 𝐴 sin 𝑘 (𝑥 ± 𝜃) ± 𝐶
• 𝐴 adalah Amplitudo
2𝜋 360
• 𝑇 adalah periode fungsi, waktu yang dibutuhkan untuk membentuk satu gelombang 𝑇 = atau 𝑇 =
𝑘 𝑘
• (𝑥 ± 𝜃), jika (𝑥 + 𝜃) grafik fungsi bergeser sejauh 𝜃 ke kiri dari titik asal sedangkan jika (𝑥 − 𝜃) grafik fungsi
bergeser sejauh 𝜃 ke kanan dari titik asal.
• ±𝐶, jika +𝐶 grafik fungsi bergeser sejauh 𝐶 ke atas dari titik asal sedangkan jika −𝐶 grafik fungsi bergeser
sejauh 𝐶 ke bawah dari titik asal.
• Nilai Maksimum fungsi: |𝐴| ± 𝐶
• Nilai Minimum fungsi: −|𝐴| ± 𝐶
• Jika melalui titik (0,0) lalu fungsi naik maka fungsi adalah fungsi sinus.
• Jika melalui titik (0,0) lalu fungsi turun maka fungsi adalah fungsi cosinus.
Kita coba perhatikan gambar:

• Kurva melalui titik (0,2) lalu kurva turun, seharusnya adalah kurva cosinus, tetapi karena diinginkan
menjadi 𝑓(𝑥) = 𝑎 + 𝑏 sin 𝑐𝑥 maka kurva adalah fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑎 − 𝑏 sin 𝑐𝑥.
• Kurva bergeser sejauh + 2 ke atas dari titik asal sehingga untuk 𝑓(𝑥) = 𝑎 − 𝑏 sin 𝑐𝑥 nilai 𝑎 = 2
• Nilai Maksimum fungsi 𝑓(𝑥) = 2 − 𝑏 sin 𝑐𝑥 adalah 4 sehingga |𝑏| + 2 = 4 atau 𝑏 = 2
2𝜋 2𝜋 1
• Periode kurva 𝑇 = 4𝜋 = maka 𝑘 = =
𝑘 4𝜋 2
1
• Kurva lengkap 𝑓(𝑥) = 2 − 2 sin 𝑥
2
1 1
Sehingga nilai 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 2 − 2 + = .
2 2

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 9 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

25. Jawaban : A. 3𝑝√2


Pembahasan :

Sebagai ilustrasi perhatikan gambar di samping!

Bidang BCGF sejajar dengan bidang ADHE


Sehingga garis potong bidang yang melalui PQR dengan kedua bidang tersebut akan sejajar (PQ // RS).

FP = FQ jadi segitiga PFQ adalah segitiga siku-siku sama kaki


Sehingga segitiga RDS juga segitiga siku-siku sama kaki, akibatnya DS = 𝑝.

DS = BP = 𝑝
Sehingga panjang garis BD = panjang garis PS = 3𝑝√2 (panjang diagonal bidang ABCD.

26. Jawaban : E. 2√6


Pembahasan :

Diketahui, suatu bidang empat beraturan dengan panjang rusuk 6 cm


Ilustrasi,
A
Jarak titik A ke bidang TBC atau tinggi limas tersebut sama dengan jarak titik A ke
garis TD, yaitu panjang AE.
Segitiga TDC siku-siku di D, maka
𝑇𝐷 = √𝑇𝐶 2 − 𝐶𝐷2
T C
= √62 − 32 = √27
E D = 3√3
B 𝐴𝐷 = 𝑇𝐷 = 3√3
Misalkan 𝑇𝐸 = 𝑥, maka 𝐸𝐷 = 3√3 − 𝑥
Segitiga ADE siku-siku di E, maka 𝐴𝐸 2 = 𝐴𝐷2 − 𝐷𝐸 2
2
Tips: 𝑇𝐸 = tinggi segitiga
3
Segitiga ATE siku-siku di E, maka 𝐴𝐸 2 = 𝐴𝑇 2 − 𝑇𝐸 2
Sehingga,
𝐴𝐷2 − 𝐷𝐸 2 = 𝐴𝑇 2 − 𝑇𝐸 2
2 2
(3√3) − (3√3 − 𝑥) = 62 − 𝑥 2
27 − 27 + 6√3𝑥 − 𝑥 2 = 36 − 𝑥 2
6
6√3𝑥 = 36 → 𝑥 = = 2√3
√3
Segitiga ATE siku-siku di E, maka:
𝐴𝐸 2 = 𝐴𝑇 2 − 𝑇𝐸 2 → 𝐴𝐸 = √𝐴𝑇 2 − 𝑇𝐸 2
2
= √62 − (2√3) = √36 − 12 = √24 = 2√6

27. Jawaban : D. 76
Pembahasan :

Diketahui,
Panjang rusuk kubus adalah 6
Perbandingan panjang EP : PH = 1 : 2 maka panjang EP = 2 dan PH = 4
Perbandingan panjang GQ : QH = 1 : 2 maka panjang GQ = 2 dan QH = 4
Perhatikan segitiga ADR dan PHR! Kedua segitiga tersebut sebangun maka:

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 10 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

4 𝑅𝐻
=
6 𝑅𝐻 + 6
4𝑅𝐻 + 24 = 6𝑅𝐻
𝑅𝐻 = 12
Maka volume bangun ACD.PQH dapat dicari:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐴𝐶𝐷. 𝑃𝑄𝐻 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑅. 𝐴𝐶𝐷 − 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑅. 𝑃𝐻𝑄
1 𝐴𝐷 × 𝐷𝐶 1 𝑃𝐻 × 𝐻𝑄
= × × 𝐷𝑅 − × × 𝐻𝑅
3 2 3 2
1 6×6 1 4×4
= × × 18 − × × 12
3 2 3 2
= 108 − 32 = 76

28. Jawaban : A. A(4,3), B(0,4), C(1,0)


Pembahasan :

Bayangan titik (𝑥, 𝑦) yang di rotasi dirotasi sejauh 𝜃 dengan pusat (𝑎, 𝑏) kita tentukan dengan matriks;
𝑥′ 𝑐𝑜𝑠 𝜃 −𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑥 − 𝑎 𝑎
( )=( ) (𝑦 − 𝑏 ) + ( )
𝑦′ 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑐𝑜𝑠 𝜃 𝑏
Bayangan titik (𝑥, 𝑦) sudut segitiga yang di rotasi dirotasi sejauh 180O dengan pusat (3,1) adalah;
𝑥′ 𝑐𝑜𝑠 180 −𝑠𝑖𝑛 180 𝑥 − 3 3
( )=( )( )+( )
𝑦′ 𝑠𝑖𝑛 180 𝑐𝑜𝑠 180 𝑦 − 1 1
𝑥′ −1 0 𝑥−3 3
( )=( )( )+( )
𝑦′ 0 −1 𝑦 − 1 1
Bayangan titik A(2,−1) Bayangan titik B(6,−2) Bayangan titik C(5,2)
𝑥′ −1 0 2−3 3 𝑥′ −1 0 6−3 3 𝑥′ −1 0 5−3 3
( ′) = ( )( ) + ( ) ( ′) = ( )( ) + ( ) ( ′) = ( )( )+( )
𝑦 0 −1 −1 − 1 1 𝑦 0 −1 −2 − 1 1 𝑦 0 −1 2 − 1 1
𝑥′ −1 0 −1 3 𝑥′ −1 0 3 3 𝑥′ −1 0 2 3
( ′) = ( )( )+ ( ) ( ′) = ( )( )+ ( ) ( ′) = ( )( )+ ( )
𝑦 0 −1 −2 1 𝑦 0 −1 −3 1 𝑦 0 −1 1 1
′ ′ ′
𝑥 1+3 4 𝑥 −3 + 3 0 𝑥 −2 + 3 1
( )=( )=( ) ( )=( )=( ) ( )=( )=( )
𝑦′ 2+1 3 𝑦′ 3+1 4 𝑦′ −1 + 1 0

*Alternatif: dirotasi sejauh 180O dengan pusat (𝑎, 𝑏), sama juga dengan direfleksi dengan pusat (𝑎, 𝑏)

29. Jawaban : C. 𝑦 = 𝑥 2 − 14
Pembahasan :

Jika suatu titik (𝑎, 𝑏) dicerminkan terhadap garis 𝑦 = ℎ, maka bayangannya adalah (𝑎, 2ℎ − 𝑏)
Pencerminan terhadap garis 𝑦 = −5
(𝑥 ′ , 𝑦 ′ ) = (𝑥, 2 × (−5) − 𝑦)
(𝑥 ′ , 𝑦 ′ ) = (𝑥, −10 − 𝑦)
𝑥 = 𝑥 ′ … (𝑖)
𝑦 = −10 − 𝑦 → 𝑦 = −𝑦 ′ − 10 … (𝑖𝑖)

Substitusi (i) dan (ii) ke fungsi kurva untuk mendapatkan bayangannya, yaitu:
−𝑦 ′ − 10 = −𝑥 ′2 + 4
𝑦 ′ = 𝑥 ′2 − 14
Jadi didapatkan persamaan bayangannya adalah kurva 𝑦 = 𝑥 2 − 14

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 11 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

30. Jawaban : B. -2,1


Pembahasan :

Diketahui,
𝑛1 adalah 20% dari 20 = 4 𝑛4 adalah Sisanya = 6 𝑥̅3 = 𝑎 − 0,5
𝑛2 adalah40% dari 20 = 8 𝑥̅1 = 𝑎 + 0,2 𝑥̅4 = 𝑎 − 𝑏
𝑛3 adalah10% dari 20 = 2 𝑥̅2 = 2𝑎 − 0,5 𝑥̅gabungan = 1,4𝑎

𝑥̅1 𝑛1 + 𝑥̅2 𝑛2 + 𝑥̅3 𝑛3 + 𝑥̅4 𝑛4


𝑥̅gabungan =
𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 + 𝑛4
4(𝑎 + 0,2) + 8(2𝑎 − 0,5) + 2(𝑎 − 0,5) + 6(𝑎 − 𝑏)
1,4𝑎 =
20
28𝑎 = 4𝑎 + 0,8 + 16𝑎 − 4 + 2𝑎 − 1 + 6𝑎 − 6𝑏
= 28𝑎 − 4,2 − 6𝑏
6𝑏 = −4,2 → 3𝑏 = −2,1

31. Jawaban : C. 50,5


Pembahasan :

Dari tabel yang disajikan, disampaikan bahwa yang lulus adalah 60% dari total keseluruhan siswa.
Jadi yang tidak lulus ada sebanyak 40%
Pembagian tabel siswa yang lulus dengan yang tidak lulus seperti berikut ini;
Siswa Tidak Lulus Siswa Lulus

Nilai Ujian Frekuensi Nilai Ujian Frekuensi

11−20 3 51−60 20

21−30 7 61−70 14

31−40 10 71−80 10

41−50 16 81−90 6

Jumlah 36 91−100 4

Jumlah 54
40%𝑛 − 𝑓𝑘
𝑃40 = 𝑡𝑏 + ( )𝑐
𝑓𝑄1
36 − 20
= 40,5 + ( ) 10
16
= 40,5 + 10
= 50,5
Jadi nilai terandah yang dinyatakan lulus adalah 50,5

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 12 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

32. Jawaban : B. 46,27


Pembahasan :

Kuartil adalah suatu nilai pembatas yang membagi data menjadi empat bagian yang sama besar setelah diurutkan
dari yang terkecil ke terbesar.Kuartil terdiri dari tiga jenis yaitu kuartil pertama (𝑄1 ) yang disebut juga kuartil
bawah, Kuartil kedua (𝑄2 ) yang disebut juga median atau nilai tengah, dan Kuartil ketiga (𝑄3 ) yang disebut juga
kuartil atas.

Jika histogram di atas kita sajikan dalam bentuk tabel, seperti berikut;
1 1
Berat Frekuensi Untuk menentukan letak 𝑄1 ada pada data ke- [ (𝑛 + 1)] = [ (40 + 1)] =
4 4
10,25
36−40 3
𝑄1 pada data ke-10,25 artinya 𝑄1 berada pada kelas interval 46−50
41−45 5
Tepi bawah kelas 𝑄1 = 46 − 50 → 𝑡𝑏 = 46 − 0,5 = 45,5
46−50 13 Frekuensi kumulatif sebelum kelas 𝑄1 → 𝑓𝑘 = 3 + 5 = 8
Frekuensi kelas 𝑄1 → 𝐹𝑄1 = 13
51−55 10 Panjang kelas → 𝑐 = 50,5 − 46,5 = 5
Sehingga,
56−60 6 1
𝑛 − 𝑓𝑘
61−65 3 𝑄1 = 𝑡𝑏 + (4 )𝑐
𝑓𝑄1
Jumlah 40 1
× 40 − 8
= 45,5 + (4 )5
13
10 − 8
= 45,5 + ( )5
13
2
= 45,5 + ×5
13
10
= 45,5 +
13
= 45,5 + 0,77
= 46,27

10
33. Jawaban : E. √6
3
Pembahasan :

Diketahui 6 data yaitu, 50, 60, 70, 50, 60, 70


50 + 60 + 70 + 50 + 60 + 70 360
𝑥̅ = = = 60
6 6
∑(xi − 𝑥̅ )2 = 2(50 − 60)2 + 2(60 − 60)2 + 2(70 − 60)2
= 2(100) + 0 + 2(100) = 400
Simpangan baku:
1
𝑆 = √ ∑(xi − 𝑥̅ )2
𝑛

1
= √ × 400
6
20
=
√6
10
= √6
3
10
Jadi simpangan bakunya adalah √6
3

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 13 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

34. Jawaban : A. 23/180


Pembahasan :

Dari dua kelas masing-masing terdiri dari 30 siswa dan dipilih satu siswa masing-masing kelas
Peluang terpilih keduanya laki-laki adalah 7/36.
Misal banyak siswa laki-laki di kelas I 𝐿1 dan di kelas II 𝐿2
Peluang terpilih keduanya laki-laki terjadi ketika terpilih laki-laki dari kelas I dan laki-laki dari kelas II.
𝑃(𝐿1 ∩ 𝐿2 ) = 𝑃(𝐿1 ) × 𝑃(𝐿2 )
7 𝐿1 𝐿2
= ×
36 30 30
7 𝐿1 × 𝐿2
=
36 900
7 × 25 𝐿1 × 𝐿2
=
900 900
Dari kesamaan di atas dapat disimpukan kemungkinan yaitu:
𝐿1 = 7 dan 𝐿2 = 25 atau 𝐿2 = 25 dan 𝐿1 = 7.

Peluang terpilih keduanya perempuan ketika terpilih perempuan dari kelas I dan perempuan di kelas II.
23 5 115 23
𝑃(𝑃𝑃) = 𝑃(𝑃1 ) × 𝑃(𝑃2 ) = × = =
30 30 900 180

35. Jawaban : B. 4/9


Pembahasan :

Diketahui jumlah sampel ada 9 dengan angka ganjil berjumlah 5 dan angka genap berjumlah 4
Ingat!
Dua buah angka yang dijumlahkan hasilnya GENAP jika,
GENAP + GENAP = GENAP
GANJIL + GANJIL = GENAP

Sehingga,
4!
Banyakcara muncul angka ganjil + ganjil = 4𝐶2 = =6
2!2!
5!
Banyak cara muncul angka genap + genap = 5𝐶2 = = 10
2!3!
9!
Banyak cara untuk mengambil dua buah bola = 9𝐶2 = = 36
2!7!
Jadi, peluang munculnya 2 angka dengan jumlah genap:
𝑛(𝐴) 5𝐶2 + 4𝐶2 10 + 6 16 4
𝑃= = = = =
𝑛(𝑆) 9𝐶2 36 36 9

36. Jawaban : D. 2/35


Pembahasan :

Diketahui,
Lima belas bilangan prima pertama = (2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47)
Bilangan prima hanya mungkin terbentuk dari bilangan genap + ganjil = ganjil
Bilangan genap prima hanya angka 2, sehingga saat diambil dua kertas langsung dengan jumlah akhir adalah
bilangan prima dimungkinkan,
(2, 3), (2, 5), (2, 11), (2, 17), (2, 29), (2, 41) → ada 6
Maka,
6 6 6 2
Peluang terambilnya secara acak dua kertas berjumlah prima = = 15! = =
𝐶215 15×7 35
13!2!
Jadi peluangnya adalah 2/35

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 14 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

37. Jawaban : jadi banyak kelereng merah ada 40 kelereng


Pembahasan :

Diketahui bahwa banyak Kelereng merah > Kelereng biru > Kelereng putih
Misalkan,
Kelereng merah > Kelereng biru > Kelereng putih = M > B > P
Maka,
𝑀 + 𝑃 + 𝐵 = 100
𝑀 − 𝑃 = 15
𝑀−𝐵 =5 +
3𝑀 = 120 → 𝑀 = 40
Jadi banyak kelereng merah ada 40 kelereng

6
38. Jawaban : jadi peluangnya sebesar
324
Pembahasan :

Dengan menggunakan konsep kaidah pencacahan, banyak keseluruhan pin ATM yang mungkin adalah 𝑛(𝑆)
𝑛(𝑆) = 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐼 × 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐼𝐼 × 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝐼𝐼𝐼
= 9 × 9 × 8 = 648

Kejadian yang diharapkan E:123, 234, 345, 567, 678, atau 789 maka,
𝑛(𝐸) = 6
𝑛(𝐸)
𝑃(𝐸) =
𝑛(𝑆)
6
=
648
3
=
324

39. Jawaban : jadi nilai dari 𝑗, 𝑘, dan 𝑙 adalah 12, 24, dan 48
Pembahasan :

Diketahui,
13824
𝑗 × 𝑘 × 𝑙 = 13824 sehingga 𝑗 × 𝑙 =
𝑘
𝑗 + 𝑘 + 𝑙 = 84 sehingga 𝑗 + 𝑙 = 86 − 𝑘
Karena deret tersebut adalah deret geometri, maka
𝑈2 𝑈3
Rasio deret = =
𝑈1 𝑈2
𝑘 𝑙
= = → 𝑘 2 − 𝑗𝑙 = 0
𝑗 𝑘
Sehingga,
13824
𝑘2 − = 0 → 𝑘 3 = 13824
𝑘
𝑘 = 24
Substitusi nilai yang didapat dari 𝑘
13824 13824
𝑗×𝑙 = → 𝑗𝑙 = = 576
𝑘 24
𝑗 + 𝑙 = 84 − 𝑘 → 𝑗 + 𝑙 = 84 − 24 = 60
Sehingga nilai yang mungkin adalah 𝑗 dan 𝑙 = 12 dan 48

Jadi nilai dari 𝑗, 𝑘, dan 𝑙 adalah 12, 24, dan 48

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 15 dari 16
LEMBAGA KURSUS PELATIHAN SCIENCE SOCIETY
PUSAT: Jl. Ceger Raya 40C, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 15222
website : www.bimbelstanss.com | email : education@bimbelstanss.com

40. Jawaban : jadi nilai 𝑛 = −54


Pembahasan :
1 1

∫(6𝑥 − 3)(𝑥 − 𝑥 + 8) 𝑑𝑥 = ∫ 6𝑥 3 − 9𝑥 2 + 51𝑥 − 24 𝑑𝑥


2

−1 −1
1
6 9 51 2
= [ 𝑥4 − 𝑥3 + 𝑥 − 24𝑥]
4 3 2 −1
1
3 4 51
= [ 𝑥 − 3𝑥 3 + 𝑥 2 − 24𝑥]
2 2 −1
3 51 3 51
= ( (1)4 − 3(1)3 + (1)2 − 24(1)) − ( (−1)4 − 3(−1)3 + (−1)2 − 24(−1))
2 2 2 2
3 51 3 51
=( −3+ − 24) − ( + 3 + + 24)
2 2 2 2
54 54
= − 27 − − 27
2 2
= −54

© LKP SCIENCE SOCIETY UMA1 – 1920


Halaman 16 dari 16

You might also like