You are on page 1of 3

Eksplorasi konsep :

1. Sebagai pemimpin yang baik khususnya pada abad 21 ini diperlukan pemimpin yang selalu
konsisten dan berkomitmen melakukan suatu refleksi diri atas setiap tindakan yang telah ia
lakukan selama menjadi pemimpin. Hal ini bertujuan agar sekolah sebagai institusi moral dapat
berjalan sesuai dengan arah yang ditetapkan tujuan pendidikan.
2. Etika lebih kepada kondisi hati nurani yang sinkron dengan perbuatan baik dilihat dan tidak
dilihat orang lain. Sedangkan etiket lebih kepada cara perbuatan yang nampak dipandang mata
yang secara batin terkadang tindak sinkron dengan apa yang nampak terlihat. Dan akan
dilaksanakan bila ada orang lain yang melihatnya.
3. Disini dapat saya simpulkan bahwa sebagai seorang pemimpin perlu dalam meningkatkan etika
dan setiap perilaku yang dilakukannya. Dan perlu adanya nilai-nilai intrinsik dalam diri yang jika
bertindak harus sesuai dengan keyakinan dan prinsip nilai kebajikan universal.
4. Melihat kasus diatas saat saya jadi kepala sekolah hal yang paling utama saya lakukan adalah
dengan melakukan pemanggilan untuk berdiskusi dan sharing terkait penyebab dan klarifikasi
alasan dari guru tersebut. Hal ini bertujuan agar setiap keputusan yang kita ambil tidak
merugikan dan bahakan keputusan yang diambil berdampak negatif bagi guru dan siswa yang
ikut les. Disuatu sisi terdapat nilai kebajikan yang bisa diambil adalah nilai kebajikan keadilan
dan kasih sayang (kasihan) yang berbenturan. Disuatu sisi harus menerapkan prinsip keadilan
bagi siswa yang tidak mendapatkan jam tambahan disuatu sisi kasihan dengan kondisi yang
dihadapi guru terkait butuhnya dana.
5. Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam mengambil keputusan harus bertumpu pada
kebutuhan murid, prinsip kebajikan dan bertanggung jawab.
6. Sangat menarik bahwa sebagai calon pemimpin harus dapat membedakan antara dilema etika
dan bujukan moral. Situasi yang paling menantang menurut saya adalah situasi pertama karena
terdapat dilema etika antara keadilan dan kasihan.
7. Kasus yang pernah terjadi. Saya diberikan amanah disuatu sisi sebagai guru sebagai tugas
pokok saya, saya juga diberikan tugas tambahan sebagai operator sekolah. Bagian penanganan
pemberian bantuan PIP bagi siswa yang tidak mampu merupakan masuk ke dalam bagian
jobdesk saya. Pada saat itu saya membantu pencairan dana PIP Siswa di sekolah saya. Saya
meminta kepada orang tua wali setelah mendapatkan cairan wajib konfirmasi kepada sekolah
guna meneruskan konfirmasi ke pusat bahwa anak tersebut telah menerima bantuan dari
pemerintah tersebut. Namun, orang tua/wali siswa salah persepsi mereka menganggap bahwa
sekolah meminta jatah dari hasil bantuan. Hampir sebagian dari mereka memberikan uang tips
masing-masing 50.000 kepada saya. Namun disini saya menolak dengan tegas dan memberikan
pengarahan kepada mereka bahwa skolah tidak melakukan pungutan dalam bentuk apapun
apalagi berbau gratifikasi. Dari kasus yang saya alami merupakan bujukan moral benar dan
salah. Dengan memberikan ketegasan bahwa tindakan itu salah.
8. Dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menjumpai 4 paradigma
dilema etika: 1. Individu vs kelompok 2. Keadilan vs kasihan 3. Kebenaran vs kesetiaan 4. Jangka
pendek vs jangka panjang
9. 1. Kasus 1 yang mengdapi dilema adalah Bu Dini. Benar jika tokoh tersebut ikut pelatihan
tentang bisnisnya, tapi benar juga jika ia harus mengutamakan tugasnya di sekolah. Paradigma
yang terjadi adalah invidu vs kelompok. 2. Kasus 2 dilema dihadapi oleh pak pandu. Benar jika
Danang harus mengikuti peraturan yang telah ditetapkan sekolah, tetapi benar juga kepala
sekolah harus memiliki pengecualian untuk memberikan kesempatan kepada Danang.
Paradigma dilema etika adalah keadilan vs kasihan. 3. Kasus 3. Dilema dihadapi oleh kepala
sekolah. Benar jika kepala sekolah harus memberikan rekomendasi yang sesuai dengan fakta,
benar juga kepala sekolah harus mempertimbangkan kondisi keadaan keluarga pak dossy.
Paradigma dilema etika yang dihadapi adalah kebenaran vs kesetiaan. 4. Kasus 4 dilema
dihadapi pak Zulkarnain. Benar jika pak Zulkarnain harus mengadakan pelatihan tentang
kompetensi teknologi guru dan outbond , tapi benar juga jika kap Zulkarnain harus
mempertimbangkan keadaan keuangan sekolah.
Paradigma dilema etika yang dihadapi adalah dilema jangka panjang vs jangka pendek
10. Selama ini pada saat mengambil keputusan, landasan pemikiran saya memiliki kecenderungan
pada prinsip nomor 1. Yaitu prinsip berbasis hasil akhir.
11. Dari video diatas dapat saya simpulkan bahwa pemikiran berbasis hasil akhir yaitu keputusan
yang diambil berdasarkan hasil yang diharapkan untuk kebahagiaan orang banyak. Kritik
terhadao pemikiran ini manusia tidak bisa memprediksi hal apa yang akan terjadi setelahnya.
Pemikiran berbasis peraturan yaitu keputusan yang didasarkan pada apa tugas dan kewajiban
yang patut kita lakukan sesuai dengan peraturan. Kritik terhadap prinsip ini terlalu kaku dan
mengabaikan keberagam individual. Pemikiran berbasis rasa peduli yaitu prinsip aturan emas
dan memainkan peran pada etika yang selalu memikirkan kepentingan orang lain sehingga
muncul empati. Kritik prinsip ini terlalu sederhana dan tidak memiliki pilihan khusus dan gagal
memberikan contoh kebajikan.
12. Bila saya menjadi Pak Seto yang akan menganalisis terlebih dahulu dari masing-masing prinsip
yang dipegang oleh Bu Tati dan Bu Sri di kelasnya. Prinsip yang dipegang Bu Tati adalah prinsip
berbasis peraturan ia bertindak galak dikelasnya karena ia menerapkan peraturan sehingga
siswa yang melanggar peraturan maka harus mendapat hukuman. Dan prinsip yang diterapkan
oleh Bu Sri adalah prinsip berbasis rasa peduli, sehingga ia selalu berempati kepada siswa yang
dihukum. Maka langkah selanjutnya saya akan memanggil keduanya dan mencoba
mendiskusikan dari masing-masing kelemahan dari prinsip yang diambil oleh Bu Tati dan Bu Sri.
Secara tegas saya akan membicarakan dan menyampaikan kelemahan dari kelemahan ini akan
dijadikan bahan evaluasi terhadap perbaikan mengajar keduanya saat di kelas. Pada prinsip Bu
Tati kelemahannya adalah hal tersebut sangat kaku dan dampaknya adalah ke psikologi siswa
akan terbentuk menjadi pribadi yang pendendam dan muncul kebencian. Sedangkan
kelemahan dari Bu Sri adalah tindakan tersebut akan memunculkan tindakan melakukan
melindungi perbuatan yang salah, karena empati yang ditimbulkan tidak memperhatikan
kesalahan yang dilakukan oleh murid. Sehingga berdasarkan diskusi yang telah diambil
kesepakatan, maka keputusan yang akan saya ambil adalah bahwa guru dalam menerapkan
pembelajaran harus memperhatikan kebutuhan murid dan mengakomodir 3 prinsip
pembelajaran.
13. Dari materi yang telah saya pelajari diatas bahwa dalam pengambilan keputusan perlu
memperhatikan 9 prinsip atau langkah dalam pengambilan keputusan.
14. Dalam pengambilan keputusan ternyata diperlukan juga keterampilan coaching, untuk
mengambil keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan kompetensi kesadaran diri (self
awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan
keterampilan berhubungan sosial (relationship skills). Proses pengambilan keputusan
seharusnya juga dilakukan dengan kesadaran penuh (mindful) dengan berbagai pilihan dan
konsekuensi yang ada.

You might also like