You are on page 1of 12

"TERKURUNG"

Written by

Muhammad Fikry Firdaus

Original screenplay for Short film made by


Angkatan 9 SMAIT Ukhuwah Banjarmasin

Angkatan 9 SMAIT Ukhuwah muhammadfikry826@gmail.com


Banjarmasin, South Borneo Instagram: @fkr_826
August 20, 2023
ACT I

1 INT/EXT. ROAD, CORRIDOR, CLASS XII2, BOARDING. NIGHT

Opening Scene, Black & White

Dalam tampilan hitam putih, layar menampilkan kanvas yang


berjatuhan. Seorang pemuda berlari di jalan, lalu sekumpulan
orang berdesakan melihat kanvas yang kosong.

CUT TO

Seq. 1: Set up, Color, SCENE (L)

Pada suatu malam, seorang pemuda sedang melukis di dalam


ruangan yang gelap dan sepi. Bermodalkan sebatang lilin kecil
yang menerangi sebuah kanvas, dia sedang membuat lukisan yang
indah. Tidak lama kemudian, terdengar suara langkah satpam
sedang berjaga di sepanjang koridor sekolah. Saat satpam
membuka pintu kelas, tidak ada siapa pun. Pemuda itu sembunyi
tanpa ketahuan.

SATPAM
Halo...

Pak Satpam masuk ke dalam kelas, berjalan ke arah lukisan dan


meniup lilin. Setelah itu Pak Satpam pergi keluar kelas untuk
mengecek kelas yang lain.

Pemuda itu pun segera membereskan peralatan lukisnya. Dia


mengecek koridor, saat keadaan sudah aman dia langsung
berlari ke asrama tanpa ketahuan. Sesampainya di asrama, dia
malah dikagetkan dengan seorang Musyrif yang berjaga di
belakang pintu asrama.

MUSYRIF
Nah, kemana ja pian dari tadi? Kawan pian
berataan sudah guringan, pian
masih ja bekeliaran lah

ZAKKI
Eh, Anu Ustadz... Ulun meambil barang
ulun dikelas tadi tetinggal

MUSYRIF Mbah,
hanyar ja lah ingatnya. kasi dah
guring, kena pian ngalih dibanguni
Tahajjud
ZAKKI
Hehe, inggih maaf Ustadz

Setelah pemuda itu tertangkap, Pak Musyrif tidak marah.


Dia hanya menegur, lalu menyuruh pemuda itu untuk tidur.
Pemuda itu pun berjalan menuju kasurnya dan segera tidur,
lalu dari luar Pak Musyrif menutup pintu.

CUT TO

2 INT/EXT. BOARDING, MOSQUE, CAFETERIA. DAWN

SCENE (L)

Jam menunjukkan pukul 4 subuh, Para santri bangun untuk


bersiap siap dan mengambil air wudhu. Setelah itu mereka
bersegera ke masjid untuk melaksanakan Sholat Tahajjud dan
Sholat Shubuh. Setelah melaksanakan ibadah Sholat Shubuh,
seorang kepala asrama maju kedepan menyampaikan sebuah
ceramah singkat.

K. ASRAMA
(Berceramah)...

Setelah selesai, para santri pun kembali ke asrama untuk


bersiap ke sekolah. Seperti mandi, makan, memakai baju
sekolah, dll. Saat di kantin, pemuda tadi sambil berbincang
dengan temannya.

ZAKKI Keren
banar lah ceramah Ustadz di
masjid tadi

HABIBI Nyata
ae, penderan sidin tu dasar lain,
siapa lagi guru nang kawa bepander
kaya itu... Eh ikam malam tadi
keluar asrama pulang kah

ZAKKI
Iih, aku handak menyelesaikan
ulahanku semalam, kayapa kam tahu?

HABIBI
Aku mendangar malam tadi Ustadz Musyrif
bepander lawan urang. Ku kira siapa,
sekalinya ikam. Untung sidin kada sarik
kam, mun sidin sarik habis am
ZAKKI
Iih, untung ai

FADE OUT

3 EXT/INT. SCHOOL, CLASS XII4. MORNING

Seq 2: SCENE (P)

Pada pagi hari, seorang murid perempuan turun ke sekolah


menggunakan motor. Dia orang yang sangat pintar. Tetapi ia
sering menjadi bahan bullyan karena tidak memiliki teman.
Kebanyakan waktunya digunakan hanya untuk belajar, dia jarang
atau bahkan tidak pernah sama sekali berbaur dengan teman
temannya.

Karena terlambat, dia berlari menuju kelas. Sesampainya di


dalam kelas, perhatian teman temannya langsung teralihkan.
Mereka langsung menyoraki nya karena terlambat. Ustadzah yang
mengajar di kelas langsung menghentikan perlakuan temannya.
Pemudi itu pun meminta maaf karena terlambat, dan berjalan ke
arah tempat duduknya. Tepat di hari itu ternyata Ustadzah
membagikan hasil nilai ulangan. Dia mendapat nilai yang
sempurna, tapi tidak dengan teman yang ada di sisi lain.
Mereka terlihat iri kepada pemudi itu karena mereka mendapat
nilai yang kurang bagus.

HIKMAH (Berbisik)
Eh, kenapa inya tuh senyum senyum
sorangan

SHOHIBA (Berbisik)
Biasa... Paling inya dapat nilai
tiggi

KEYSHA
(Berbisik) Pasti menyontek tuh,
tinggi tarus nilainya

HIKMAH
(Berbisik) Iya ai
kalo...

SHOHIBA
Eh aku ada rencana nah

KEYSHA
Apa tuh...

Mereka pun membuat rencana untuk merundung pemuda itu


CUT TO

4 EXT/INT. CORRIDOR, CLASS XII2. DAY

Seq 3: Plot Point, SCENE (L)

Pemuda tadi berlari di koridor menuju kelas, dengan senyum


sambil memegang sebuah amplop. Saking gembiranya dia, sampai
kurang fokus dengan keadaan sekitar dan hampir menabrak
seorang murid putri. Dia meneruskan tujuannya pergi ke kelas.
Sesampainya di kelas, pemuda itu langsung menemui temannya
dan menunjukkan apa yang dia dapat ke temannya.

ZAKKI
Ey coba liati, aku menang lomba nah

HABIBI
Hah, bebujur. Apa isinya?

ZAKKI
Duit lah, apa lagi

BINTANG Wis,
kawa neh traktir. Buka pang
berapa isinya tu

Zakki langsung membuka amplopnya

ZAKKI
Behhh... 1 Juta coyy

HABIBI Uma
banyaknya...

BINTANG
Cair kawan nah

ZAKKI Alhamdulillah...

HABIBI
Handak ikam apakan ni duitnya

ZAKKI Ditabung
lah, paling ku handak nukar alat
lukis hanyar ja kena
BINTANG Eh,
kita setumat lagi lulusan lo. Nah,
jaka ikam ulah akan lukisan gasan
kenangan sekola

ZAKKI
(Memikirkan) Hmm... Kena ku pikir akan

CUT TO

5 EXT. CLASSXII2, BOARDING. AFTERNOON

SCENE (L)

Menjelang sore, para santri bersiap untuk pulang ke asrama.


Sesampainya di asrama pemuda itu meminta izin kepada Pak
Musyrif untuk menelpon orang tua nya, untuk memberi tahu
kalau dia menang lomba dan mendapat juara.

ZAKKI Assalamualaikum
Ustadz, boleh kah ulun minta izin
untuk menelpon orangtua ulun?

MUSYRIF
Waalaikumsalam. Inggih silahkan ja,
jangan lawas tapi lah

ZAKKI
Inggih siap, Terima kasih Ustadz

Pemuda itu pun pergi ke kamar dan menelpon orangtua nya.

ZAKKI (Menelpon)
Assalamualaikum Bah, kayapa habar pian

ABAH Waalaikumsalam,
Abah sehat. Kenapa nak...

ZAKKI Ini
Bah, ulun dapat juara 1 melukis
tingkat provinsi tadi

ABAH Apa
lagi ini, ikam tu fokus belajar aja
disekolah. Abah semalam melihat nilai
raport ikam biasa ja, padahal kawa
ikam tu kawa lebih bagus dari itu.
Banyak kawan ikam yang nilainya
tinggi, kenapa ikam kada kawa? Kena
ganal handak jadi apa ikam, abah sudah
menyiapkan gasan masa depan ikam.
Belajar ja dah, jangan menggawi nang
kada penting lagi

ZAKKI Abah
kada bangga kah ulun dapat
prestasi kaya ini?

ABAH Abah
kada peduli ikam dapat juara
melukis, abah handaknya ikam
belajar tarus supaya ikam dapat
ranking satu mengalah akan
kawanan ikam. Paham kada?

ZAKKI
Inggih... Paham (Menutup telpon)

Saat menutup telpon, dia cuma bisa terdiam dan merenung.

FADE OUT

ACT II

6 INT/EXT. CLASS XII4, CORRIDOR. DAY

Seq 4: Midpoint, SCENE (P)

Bel berbunyi, jam pelajaran berakhir dan saatnya jam untuk


istirahat. Semua siswi keluar kelas untuk pergi ke kantin,
tetapi pemudi itu tetap diam di kelas untuk beberapa saat.
Dia belajar dan menulis materi yang diberikan guru tadi.
Ketika temannya yang membully tadi hendak keluar kelas,
mereka sempat menyenggolnya dengan sengaja.

Dia menulis semua materi pelajaran yang dijelaskan gurunya.


Saat kelas sudah benar benar kosong, barulah dia pergi keluar
kelas. Dia mengintip keadaan di sekitar, dan berjalan di
koridor. Saat dia sudah di ujung koridor, dia hampir
tertabrak seorang siswa yang sedang berlari.

ZAKKI
Ehh... Sorry lah

Siswa tadi terus berlari ke lantai atas, dan pemudi tadi


menghiraukan saja.
CUT TO

7 INT. CLASS XII2. NIGHT

Seq 5: Midpoint, SCENE (L)

Saat sore, di dalam asrama. Pemuda itu merenung diatas kasur,


dengan perasaan kecewa dan ingin meluapkan semua emosinya.
Lalu, dia teringat kata2 temannya tentang melukis utk
kenangan sekolah. Pemuda itu pun langsung mengambil kanvas
dan alat lukisnya. Dia langsung melukis dengan perasaan
marah, sedih, senang. Sambil teringat masa2 nya bersama
temannya. Tangannya mengayun dengan cepat, menggores kanvas
menggunakan kuas dengan detail.

Setelah lukisannya selesai, dia terdiam sejenak dan


meletakkan lukisannya bersamaan dengan lukisannya yang lain.
Lalu pergi keluar kelas menuju asrama.

FADE OUT

8 INT/EXT. CLASS XII2, CLASS XII4, BOARDING, ROAD. DAY (P).

DUSK, NIGHT (L)

Seq 6: Climax!, SCENE (P & L)

SCENE (P)

Saat jam menunjukkan waktu untuk pulang, semua murid bersiap


untuk pulang. Saat semua murid sudah keluar kelas, tersisa
pemudi itu dan beberapa temannya di kelas. Mereka berencana
untuk membullynya.

Saat pemudi itu membereskan barang barangnya, tiba tiba teman


temannya langsung datang. Mereka merobek semua buku bukunya,
termasuk buku untuk persiapan ujiannya. Pemudi itu tidak bisa
berbuat apa apa, karena jumlah mereka ada tiga orang
sedangkan pemudi itu melawan sendirian.

SYIFA
Eh eh, kenapa nih...

HIKMAH
Diam... (Menahan Pemuda 1)

SHOHIBA
Ahahaha sini kam (Merobek bukunya)

KEYSHA
(Merobek buku yang lain) whahahaha
CUT TO

SCENE (L)

Pak Musyrif menghampiri pemuda itu, menginformasikan kalau


orangtua nya ingin menelpon pemuda itu. Pemuda itu mengangkat
telpon.

MUSYRIF
Nak, Ey nak sini...

ZAKKI
Ada apa Ustadz...

MUSYRIF
Abah pian handak menelpon, nah

ZAKKI
Ooh inggih, ulun izin dulu Ustadz

Pemuda itu langsung pergi menuju ke kamar, mengangkat telpon


dari orangtua nya.

SCENE (P)

Mereka merobek buku pemudi itu, kertas kertas dari buku itu
berhamburan di lantai. Pemudi itu memohon untuk menyudahi
perbuatan mereka, tetapi mereka tidak peduli.

SYIFA
Eh eh, sudah pang

HIKMAH
Ah diam kam

SCENE (L)

Pemuda itu menelpon ayahnya.

ABAH (Dengan
nada tinggi) Ikam ni kenapa gerang!
Abah sudah memadahi berkali kali, ikam
kada measi ja lagi. Apa gerang nang
handak dikejar jadi pelukis tu, ikam
abah sekolah akan larang larang handak
jadi tukang gambar dipinggir jalan
kah. Abah sudah menyiapkan ikam supaya
jadi dokter, abah sudah mengkontak
buhannya. Abah cuma minta satu ja,
belajar rajin rajin supaya nilai ikam
bagus supaya kawa jadi dokter, Kaitu
ja ngalih kah. Ey! Mendangar kada
kuitan ni bepander.

ZAKKI
(Menutup telpon)

Setelah menutup telpon, pemuda itu langsung diam sambil


menatap kosong ke arah bawah. Tiba tiba dia berdiri dan
berlari menuju kelasnya. Sesampainya di kelas, dia
menghancurkan semua lukisannya.

SCENE (P)

Mereka tetap merobek bukunya. Dia terus melawan, tetapi tidak


kuat melawan tiga orang yang membully nya. Saat kertas
berhamburan di lantai, tiba tiba mereka bertiga mendorong
meja dan menggebrak gebrak meja itu dengan sangat keras

SCENE (L)

Saat dia ingin menghancurkan lukisan yang baru dibuatnya, dia


terdiam sejenak sambil menatai lukisan itu. Dia mengurungkan
niatnya untuk menghancurkan lukisannya yang baru dibuatnya,
dan ia pun berlari keluar kelas dan kabur dari sekolah. Dia
berlari secepat mungkin, sambil mengingat masa lalu nya dan
tidak terlihat lagi entah kemana.

SCENE (P)

Setelah semua bukunya hancur berhamburan, teman temannya yang


membully langsung berlari keluar kelas. Pemudi itu cuma bisa
diam menahan sakit, sambil membereskan potongan kertas dari
bukunya yang berserakan di lantai.

CUT TO

ACT III

9 INT. CLASS XII2, SCHOOL, UNIVERSITY. MORNING (L), DAY (P)

Seq 7: Resolution, SCENE (L & P)


SCENE (L)

Pagi pun tiba, teman temannya datang ke kelas dan terkejut


melihat semua lukisannya berantakan. Tetapi ada satu lukisan
yang masih tersimpan rapi, mereka pun mengambil lukisan itu
dan merenung untuk memikirkan nasib temannya. Lalu mereka
menyerahkan lukisan itu kepada kepala sekolah. Kepala sekolah
menerima lukisan tersebut dan menempatkan di dinding sekolah
sebagai kenang kenangan.

SCENE (P)

(Time skip...)

Pemudi tadi akhirnya diterima di universitas impiannya.


Dengan perasaan bahagia sambil mengendarai motor masuk
melalui gerbang Universitas itu.
CUT TO

10 INT. CLASS XII2, CORRIDOR. DAY


Seq 8: Ending, SCENE (L)

Lukisan itu diletakkan di dinding sekolah, dan menjadi kenang


kenangannya untuk sekolah. Banyak para murid dan Guru yang
ingin melihatnya.

Kamera perlahan bergerak maju, memperlihatkan dari belakang


para murid berdesakan melihat sebuah lukisan yang dipajang di
dinding. Lalu kamera perlahan berjalan menyorot lukisan yang
diletakkan di dinding, volume musik semakin nyaring. Warna
layar berubah dari hitam putih menjadi berwarna.

FADE OUT

Credits.

End.

CREW

Director : Muhammad Fikry F


Writter : Muhammad Fikry F

Producer : Ust. Izzuddin S.Pd

Editor : Muhammad Fikry F

Cinematography : Muhammad Fikry F

Ast Direct : Ahmad Rizfi

Music Performer : Rafie Azka & Adhwa

Art Designer : Muhammad Masykur

Equipment : Meshal Ashiddiqi S & Ahmad Bilal S

CAST

Main Actor (L) : Zakki

Support Actor 1 : Habibi

Support Actor 2 : Bintang

Security : Ust.

Dormitory Guard : Ust.

School Principal : Ust. Khairul Hadi S.Pd

Head of Dormitory : Ust. Ryma Sofyan

Main Actor (P) : Syifa

Support Actor 1 : Hikmah

Support Actor 2 : Shohiba

Support Actor 3 : Keysha

Teacher : Usth.

You might also like