Professional Documents
Culture Documents
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan Para Sahabat رضي الله عنهم
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan Para Sahabat رضي الله عنهم
Dari Anas bin Malik ra. katanya, Rasulullah SAW telah berkata kepadaku:
'Hai anakku! Jika engkau mampu tidak menyimpan dendam kepada orang
lain sejak dari pagi sampai ke petangmu, hendaklah engkau kekalkan
kelakuan itu! Kemudian beliau menyambung pula: Hai anakku! Itulah
perjalananku (sunnahku), dan barangsiapa yang menyukai sunnahku,
maka dia telah menyukaiku, dan barangsiapa yang menyukaiku, dia akan
berada denganku di dalam syurga! ' (Riwayat Tarmidzi)
Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Nabi SAW yang berkata: "Barangsiapa yang
berpegang dengan sunnahku, ketika merata kerusakan pada ummatku,
maka baginya pahala seratus orang yang mati syahid". (Riwayat Baihaqi)
Dalam riwayat Thabarani dari Abu Hurairah ra. ada sedikit perbedaan,
yaitu katanya: Baginya pahala orang yang mati syahid. (At-Targhib Wat-
Tarhib 1: 44)
Dan Muslim pula meriwayatkan dari Anas ra. dari Rasulullah SAW
katanya: Orang yang tidak suka kepada sunnahku, bukanlah dia dari
golonganku! Demikian pula yang dikeluarkan oleh Ibnu Asakir dari Ibnu
Umar ra. cuma ada tambahan di permulaannya berbunyi: Barangsiapa
yang berpegang kepada sunnahku, maka dia dari golonganku.
Dan dikeluarkan oleh As-Sajzi dari Anas ra. dari Nabi SAW katanya:
Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka dia telah mengasihiku,
dan siapa yang mengasihiku dia akan memasuki syurga bersama-sama
aku!
- 1-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Dari Abu Hurairah ra. lagi, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
'Semua ummatku akan memasuki syurga kecuali yang enggan
memasukinya. Siapa yang mentaatiku akan memasuki syurga, dan siapa
yang mendurhakaiku, maka dialah orang yang enggan memasuki
syurga.'(Riwayat Bukhari)
- 2-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
cerita yang sama dari Rabitah Al-jarasyi ra. dengan maksudnya yang
sama (kitab: Al-Misykah, hal. 21)
Dari Abu Musa Al-Asy'ari ra. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
'Hanyalah perumpamaanku dan perumpamaan apa yang diutus Allah
kepadaku adalah perumpamaan seorang lelaki yang datang kepada
suatu kaum, lalu dia berkata kepada mereka: Hai kaumku! Saya lihat
dengan mataku sendiri, ada suatu bala tentara yang datang, dan saya
adalah pemberi peringatan yang telanjang (dapat dimaksudkan: yang
paling jujur), maka selamatkanlah diri kamu! Selamatkanlah! Kerana itu
ada di antara kaumnya yang mentaatinya, maka dari sejak malam mereka
telah keluar melarikan diri dengan secara teratur, hingga akhirnya mereka
selamat. Ketika sekumpulan yang lain telah mendustakannya, dan
mereka terus menetap di tempat mereka. Akhirnya, mereka sejak pagi
buta telah diserang oleh bala tentara (musuh) itu, yang membinasakan
mereka serta memukul bersih apa saja yang ada di hadapannya. Itulah
dia perumpamaan siapa yang mentaatiku serta menuruti apa yang saya
sampaikan kepadanya. Demikian pula perumpamaan siapa yang
menderbakaiku serta mendustakan apa yang saya sampaikan kepadanya
dari perkara kebenaran itu.' (Riwayat Darimi)
Razin telah membawa suatu berita dari Umar ra. yang dirafakkannya
kepada Rasulullah SAW sabdanya: Aku sudah menanyakan Tuhanku
tentang perselisihan para sahabatku sepeninggalku, lalu Allah
mewahyukan kepadaku, katanya: Wahai Muhammad! Sesungguhnya
semua para sahabatmu itu dalam pandanganku adalah umpama bintang-
bintang di langit, setengah mereka lebih teguh dari setengah yang lain,
namun bagi setiap satu darinya ada cahayanya yang tersendiri. Maka
barangsiapa yang mengambil sesuatu dari apa yang ada pada diri
mereka tanpa memandang pada perselisihan mereka itu, maka dia itu
dalam pandanganku berada di atas kebenaran. Kemudian Nabi SAW pun
berkata: Para sahabatku itu seumpama bintang-bintang maka siapa saja
dari mereka yang kamu ikuti, kamu akan mendapat petunjuk. (Jam'ul-
Fawa'id 2:201)
gemetarlah segala urat perut kami. Sehabis pidato itu, telah bangun
seorang lelaki berkata: Ya Rasulullah! Seolah-olah pidato ini adalah suatu
pidato terakhir untuk mengucapkan selamat tinggal! Jadi, apakah yang
patut engkau pesankan untuk kami?! jawab beliau: Aku berpesan kepada
kamu supaya bertaqwa kepada Allah, selalu mendengar perintah dan
mentaatinya, walaupun yang memerintah itu seorang hamba habsyi (yang
hitam warna kulitnya). Kerana sesungguhnya, siapa saja yang hidup di
antara kamu sesudahku nanti dia akan melihat perselisihan-perselisihan
yang banyak. Maka ketika itu, hendaklah kamu berpegang teguh kepada
perjalananku dan pejalanan para Khulafaur-Rasyidin yang sudah
tertunjuk (oleh hidayatku), hendaklah kamu berpegang kuat dengannya,
dan gigitlah dia dengan gigi geraham kamu. Berhati-hatilah kamu dengan
mengada-adakan (hukum) yang baru, kerana setiap hukum yang diada-
adakan itu adalah bid'ah, dan setiap bid'ah itu adalah sesat! (Riwayat
Tarmidzy dan Abu Daud)
Dari Hudzaifah bin Al-Yaman ra. telah merafakkan bicara ini kepada Nabi
SAW sabdanya: Aku tidak tahu berapa lama lagi aku akan berada
bersama-sama kamu. Tetapi aku mengingatkan kamu supaya mengikuti
dua orang ini sepeninggalku. Lalu beliau menunjuk kepada Abu Bakar
dan Umar radhiallahu-anhuma. Sambungnya lagi: Ambillah petunjuk yang
diberikan Ammar, dan dengar apa yang dibicarakan Ibnu Mas'ud dan
percayailah dia!(Riwayat Tarmidzy)
Dari Bilal bin Al-Haris Al-Muzani ra. bahwasanya Rasulullah SAW telah
bersabda: 'Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnat (jalan) dari
sunnatku yang telah ditinggalkan orang sepeninggalku, maka baginya
pahala seperti pahala-pahala orang yang mengamalkannya sesudah itu,
tiada dikurangi sedikit pun dari pahala-pahala mereka (yang
mengamalkannya itu). Dan barangsiapa yang mengadaadakan suatu
bid'ah yang menyesatkan yang tiada diridhai Allah dan RasuINya, maka
dia akan menanggung dosanya seperti dosadosa orang yang
mengamalkannya, tiada dikurangi sedikit pun dari dosa-dosa orang yang
mengamalkannya.'(Riwayat Tarmidzy) Ibnu Majah juga meriwayatkan
suatu Hadis yang serupa ini dari Katsir bin Abdullah bin Amru, dari
bapanya, dari datuknya.
Dari Amru bin Auf ra. bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda:
'Sesungguhnya agama (Islam) itu akan kembali ke Hijaz, sebagaimana
ular yang kembali ke dalam lobangnya. Lalu agama itu akan tertambat di
- 4-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Dari Abdullah bin Amru ra. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: 'Akan
berlaku ke atas ummatku seperti mana yang berlaku ke atas kaum Bani
Israel umpama sepasang sepatu, satu dengan yang lain, sampai terjadi di
antara mereka orang yang mendatangi (melakukan zina) ibunya secara
terang-terangan, demikian pula yang akan berlaku pada ummatku juga.
Dan bahwasanya kaum Bani Israel akan terpecah-belah kepada tujuh
puluh dua kaum, dan ummatku pula akan terpecah-belah kepada tujuh
puluh tiga kaum, semuanya adalah di dalam neraka, kecuali satu kaum
saja. Para sahabat bertanya: Siapa kaum itu, hai Rasulullah?! jawab
beliau: kaum yang mengikutiku dan mengikuti para sahabatku!' (Riwayat
Tarmidzy)
Fizikal Nabi
Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali
ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin
Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan
perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan
kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka
dia berkata:
Kebiasaan Nabi
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!Jawab
pamanku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang
selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat
panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya,
memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva,
kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak
berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu
kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun
kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada
seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran
dihinakan sehingga dia dapat membelanya.
tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda
marah baginda terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah,
dan bila baginda gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya
ialah dengan tersenyum, dan bila baginda ketawa, baginda ketawa
seperti embun yang dingin.
Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama
juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali,
dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku
tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan
ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar baginda dan masuk
baginda, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu
mengenai Rasulullah SAW itu.
Rumah Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang
masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam
rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila baginda
berada di dalam rumahnya dibagikan masanya tiga bagian. Satu bagian
khusus untuk Allah ta'ala, satu bagian untuk isteri-isterinya, dan satu
bagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bagian untuk dirinya
itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan
waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam maupun yang
khusus, tiada seorang pun dibedakan dari yang lain.
- 7-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
di hari kiamat", tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu
saja.
Baginda tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk
maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang
yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan
dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan
sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majelisnya
sebagai orang yang ahli dalam hal-ihwal agamanya.
Luaran Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya
di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW
ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada
kepentingan untuk ummatnya. Baginda selalu beramah-tamah kepada
mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Baginda senantiasa
memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing
di tempatnya yang layak. Kadang-kadang baginda mengingatkan orang
ramai, tetapi baginda senantiasa menjaga hati mereka agar tidak
dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya
yang mulia. Baginda selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka
tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang
ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang
buruk dicela dan dicegahkan.
Majlis Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majelis Nabi
SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahwa Rasulullah SAW tidak
duduk dalam sesuatu majelis, atau bangun daripadanya, melainkan
baginda berzikir kepada Allah SWT baginda tidak pernah memilih tempat
yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat
- 8-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan
Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-
sama dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang
orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras
atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak
kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan
apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang
berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat
jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Baginda tidak suka
mencela orang dan memburukkannya. Baginda tidak suka mencari-cari
keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang
mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala.
Diamnya Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya,
bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW
bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, yaitu: Kerana adab
sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di
antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya
ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di
antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal
dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat
kesantunan dan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan
dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul
dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka
membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan
ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun
akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Baginda meninggalkan yang
buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh
mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa
yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia
ataupun buat akhirat.
- 10-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Asy-Syaikany juga mengeluarkan sebuah hadits dari Amr bin Auf Al-
Anshay Radhiyallahu Anhu, yang di dalamnya dia berkata, "Rasulullah
Shallailahu Alaihi wa Sallam bersabda,
"TerimaIah kabar gembira dan satu harapan bagi kalian Demi Allah,
bukan kemiskinn yang aku takutkan terhadap kalian, tetapi aku justru
takut jika dunia dihamparkan kepada kalian, sebagaimana yang pernah
dihamparkan kepada orang-orang sebelum kalian, lalu mereka saling
berlomba untuk mendapatkannya, sehingga kalian menjadi binasa seperti
yang mereka alami."
Begitulah yang disebutkan di dalam At-Targhib Wat-Tarhib, 5/141
Ya'qub bin Sufyan mengeluarkan dari IbnuAbbas Radhiyallahu Anhuma,
bahwa Allah mengutus seorang malaikat kepada Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam, yang disertai Jibril Alaihi Salam. Malaikat itu berkata,
"Sesungguhnya Allah menyuruh engkau untuk memilih, apakah engkau
menjadi hamba dan nabi, ataukah menjadi raja dan sekaligus nabi."
Beliau menoleh ke arah Jibril layaknya orang yang meminta saran. Maka
Jibril memberi isyarat, agar beliau merunduk dan patuh. Maka beliau
menjawab,
"Aku pilih menjadi hamba dan nabi."
Setelah kejadian ini beliau tidak pemah makan sambil telentang, hingga
beliau wafat. Yang serupa dengan ini juga diriwayatkan Al-Bukhary dan
An-Nasa'y. Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Bidayah, 6:48.
Muslim dan Tarmidzi telah meriwayatkan dari An-Nu'man bin Basyir ra.
dia berkata: Bukankah kamu sekarang mewah dari makan dan minum,
apa saja yang kamu mau kamu mendapatkannya? Aku pernah melihat
Nabi kamu Muhammad SAW hanya mendapat korma yang buruk saja
untuk mengisi perutnya!
Dalam riwayat Muslim pula dari An-Nu'man bin Basyir ra. katanya, bahwa
pada suatu ketika Umar ra. menyebut apa yang dinikmati manusia
sekarang dari dunia! Maka dia berkata, aku pernah melihat Rasulullah
SAW seharian menanggung lapar, karena tidak ada makanan, kemudian
tidak ada yang didapatinya pula selain dari korma yang buruk saja untuk
mengisi perutnya.
Suatu riwayat yang diberitakan oleh Abu Nu'aim, Khatib, Ibnu Asakir dan
Ibnun-Najjar dari Abu Hurairah ra. dia berkata: Aku pernah datang kepada
Rasulullah SAW ketika dia sedang bersembahyang duduk, maka aku pun
bertanya kepadanya: Ya Rasulullah! Mengapa aku melihatmu
bersembahyang duduk, apakah engkau sakit? jawab beliau: Aku lapar,
wahai Abu Hurairah! Mendengar jawaban beliau itu, aku terus menangis
sedih melihatkan keadaan beliau itu. Beliau merasa kasihan melihat aku
menangis, lalu berkata: Wahai Abu Hurairah! jangan menangis, karena
beratnya penghisaban nanti di hari kiamat tidak akan menimpa orang
yang hidupnya lapar di dunia jika dia menjaga dirinya di kehidupan dunia.
(Kanzul Ummal 4:41)
- 12-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Abu Ya'la memberitakan pula dari Abu Hurairah ra. katanya: Ada kalanya
sampai berbulan-bulan berlalu, namun di rumah-rumah Rasulullah SAW
tidak ada satu hari pun yang berlampu, dan dapurnya pun tidak berasap.
Jika ada minyak dipakainya untuk dijadikan makanan. (At-Targhib Wat-
Tarhib 5:154; Majma'uz Zawatid 10:325)
Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula dari Urwah dari Aisyah ra. dia
berkata: Demi Allah, hai anak saudaraku (Urwah anak Asma, saudara
perempuan Aisyah), kami senantiasa memandang kepada anak bulan,
bulan demi bulan, padahal di rumah-rumah Rasulullah SAW tidak pernah
berasap. Berkata Urwah: Wahai bibiku, jadi apalah makanan kamu?
Jawab Aisyah: Korma dan air sajalah, melainkan jika ada tetangga-
tetangga Rasulullah SAW dari kaum Anshar yang membawakan buat
kami makanan. Dan memanglah kadang-kadang mereka membawakan
kami susu, maka kami minum susu itu sebagai makanan. (At-Targhib
Wat-Tarhib 5:155)
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Aisyah ra. katanya: sering kali kita duduk
sampai empat puluh hari, sedang di rumah kami tidak pernah punya
lampu atau dapur kami berasap. Maka orang yang mendengar bertanya:
Jadi apa makanan kamu untuk hidup? Jawab Aisyah: Korma dan air saja,
itu pun jika dapat. (Kanzul Ummal 4:38)
Dalam riwayat Ibnu Jarir lagi tersebut: Tidak pernah Rasulullah SAW
kenyang dari roti gandum tiga hari berturut-turut sejak beliau datang di
Madinah sehingga beliau meninggal dunia. Di lain lain versi: Tidak pernah
kenyang keluarga Rasulullah SAW dari roti syair dua hari berturut-turut
sehingga beliau wafat. Dalam versi lain lagi: Rasulullah SAW telah
meninggal dunia, dan beliau tidak pernah kenyang dari korma dan air.
(Kanzul Ummal 4:38)
Dalam riwayat lain yang dikeluarkan oleh Baihaqi telah berkata Aisyah
ra.: Rasulullah SAW tidak pernah kenyang tiga hari berturut-turut, dan
sebenarnya jika kita mau kita bisa kenyang, akan tetapi beliau selalu
mengutamakan orang lain yang lapar dari dirinya sendiri. (At-Targhib Wat-
Tarhib 5:149)
Ibnu Majah dan Baihaqi meriwayatkan pula dari Abu Hurairah ra. katanya:
Sekali peristiwa ada orang yang membawa makanan panas kepada
Rasulullah SAW maka beliau pun memakannya. Selesai makan, beliau
mengucapkan: Alhamdulillah! Inilah makanan panas yang pertama
memasuki perutku sejak beberapa hari yang lalu. (At-Targhib Wat-Tarhib
5:149)
Bukhari meriwayatkan dari Sahel bin Sa'ad ra. dia berkata: Tidak pernah
Rasulullah SAW melihat roti yang halus dari sejak beliau dibangkitkan
menjadi Utusan Allah hingga beliau meninggal dunia. Ada orang
bertanya: Apakah tidak ada pada zaman Nabi SAW ayak yang dapat
mengayak tepung? Jawabnya: Rasulullah SAW tidak pernah melihat ayak
tepung dari sejak beliau diutus menjadi Rasul sehingga beliau wafat.
Tanya orang itu lagi: Jadi, bagaimana kamu memakan roti syair yang
tidak diayak terlebih dahulu? Jawabnya: Mula-mula kami menumbuk
gandum itu, kemudian kami meniupnya sehingga keluar kulit-kulitnya, dan
yang mana tinggal itulah yang kami campurkan dengan air, lalu kami
mengulinya. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:153)
Ibnu Abid Dunia memberitakan dari Ibnu Bujair ra. dan dia ini dari para
sahabat Nabi SAW Ibnu Bujair berkata: Pernah Nabi SAW merasa terlalu
lapar pada suatu hari, lalu beliau mengambil batu dan diikatkannya pada
- 15-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Bukhari dan Ibnu Abid Dunia meriwayatkan dari Aisyah ra. dia berkata:
Bala yang pertama-tama sekali berlaku kepada ummat ini sesudah
kepergian Nabi SAW ialah kekenyangan perut! Sebab apabila sesuatu
kaum kenyang perutnya, gemuk badannya, lalu akan lemahlah hatinya
dan akan merajalelalah syahwatnya!
(At-Targhib Wat-Tarhib 3:420).
Baihaqi memberitakan dari Abdullah bin Ja'far ra. katanya: Apabila Abu
Thalib telah meninggal dunia, mulailah Nabi SAW diganggu dan ditentang
secara terang-terangan. Satu peristiwa, beliau telah dihadang di jalanan
oleh salah seorang pemuda jahat Quraisy, diraupnya tanah dan
dilemparkan ke muka beliau, namun beliau tidak membalas apa pun.
Beliau pernah berkata: Sebelum ini memang kaum Quraisy tidak berani
membuat sesuatu seperti ini kepadaku, sehinggalah selepas Abu Thalib
meninggal dunia, mulailah mereka menggangguku dan mengacau
ketenteramanku. Dalam riwayat yang lain, beliau berkata kepadanya
karena menyesali perbuatan jahat kaum Quraisy itu: Wahai paman!
Alangkah segeranya mereka menggangguku sesudah engkau hilang dari
mataku!
(Hilyatul Auliya 8:308; Al-Bidayah Wan-Nihayah 3:134)
ayahku yang menuntunku ketika itu, lalu aku bertanya kepada ayahku:
'Apa sebab orang ramai berkumpul di sini, ayah?' 'Mereka itu berkumpul
untuk mengganggu si pemuda Quraisy yang menukar agama nenek-
moyangnya!' jawab ayahku. Kami pun berhenti di situ melihat apa yang
terjadi. Aku lihat Rasulullah SAW mengajak orang ramai untuk
mengesakan Allah azzawajaila dan mempercayai dirinya sebagai Utusan
Allah, tetapi aku lihat orang ramai mengejek-ngejek seruannya itu dan
mengganggunya dengan berbagai cara sehinggalah sampai waktu
tengah hari, maka mulailah orang bubar dari situ.
Kemudian aku lihat seorang wanita datang kepada beliau membawa air
dan sehelai kain, lalu beliau menyambut tempat air itu dan minum
darinya. Kemudian beliau mengambil wudhuk dari air itu, sedang wanita
itu menuang air untuknya, dan ketika itu agak terbuka sedikit pangkal
dada wanita itu. Sesudah selesai berwudhuk, beliau lalu mengangkat
kepalanya seraya berkata kepada wanita itu: Puteriku! lain kali tutup rapat
semua dadamu, dan jangan bimbang tentang ayahmu! Ada orang
bertanya: Siapa dia wanita itu? jawab mereka: Itu Zainab, puterinya -
radhiallahu anha.
(Majma'uz-Zawa'id 6:21)
Dalam riwayat yang sama dari Manbat Al-Azdi, katanya: Pernah aku
melihat Rasulullah SAW di zaman jahiliah, sedang beliau menyeru orang
kepada Islam, katanya: 'Wahai manusia sekaliani Ucapkanlah 'Laa llaaha
lliallaah!' nanti kamu akan terselamat!' beliau menyeru berkali-kali kepada
siapa saja yang beliau temui. Malangnya aku lihat, ada orang yang
meludahi mukanya, ada yang melempar tanah dan kerikil ke mukanya,
ada yang mencaci-makinya, sehingga ke waktu tengah hari.
- 17-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Bukhari meriwayatkan dari Urwah r.a. katanya: Aku bertanya Amru bin Al-
Ash ra. mengenai apa yang dideritai Nabi SAW ketika beliau berdakwah
mengajak orang masuk Islam, kataku: 'Beritahu aku tentang perbuatan
yang paling kejam yang pernah dibuat oleh kaum musyrikin terhadap
Rasulullah SAW? Maka Amru berkata: Ketika Nabi berada di Hijir Ka'bah,
tiba-tiba datang Uqbah bin Abu Mu'aith, lalu dibelitkan seutas kain pada
tengkuk beliau dan dicekiknya dengan kuat sekali. Maka seketika itu pula
datang Abu Bakar ra. lalu dipautnya bahu Uqbah dan ditariknyanya
dengan kuat hingga terlepas tangannya dari tengkuk Nabi SAW itu. Abu
Bakar berkata kepada Uqbah: 'Apakah engkau hendak membunuh orang
yang mengatakan 'Tuhanku ialah Allah!' padahal dia telah membawa
keterangan dari Tuhan kamu?!' (Al-Bidayah Wan-Nihayah 3:46)
Suatu riwayat yang dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah, dari Amru bin Al-
Ash ra. katanya: Aku tidak pemah lihat kaum Quraisy yang hendak
membunuh Nabi SAW seperti yang aku lihat pada suatu hari di bawah
lindungan Ka'bah. Mereka bersepakat merencanakan pembunuhan beliau
sedang mereka duduk di sisi Ka'bah. Apabila Rasulullah SAW datang dan
bersembahyang di Maqam, lalu bangunlah Uqbah bin Abu Mu'aith menuju
kepada Rasulullah SAW dan membelitkan kain ridaknya ke tengkuk
beliau, lalu disentaknya dengan kuat sekali, sehingga beliau jatuh
tersungkur di atas kedua lututnya. Orang ramai yang berada di situ
menjerit, menyangka beliau telah mati karena cekikan keras dari Uqbah
itu. Maka ketika itu segeralah Abu Bakar ra. datang dan melepaskan
cekikan Uqbah dari Rasulullah SAW itu dari belakangnya, seraya berkata:
Apa ini? Adakah engkau hendak membunuh orang yang mengatakan
'Tuhanku ialah Allah!' Uqbah pun segera berundur dari tempat Rasuluilah
SAW itu kembali ke perkumpulan teman-temannya para pemuka Quraisy
itu. Rasulullah SAW hanya bersabar saja, tidak mengatakan apa pun.
Beliau lalu berdiri bersembahyang, dan sesudah selesai sembahyangnya
dan ketika hendak kembali ke rumahnya, beliau berhenti sebentar di
hadapan para pemuka Quraisy itu sambil berkata: 'Hai kaum Quraisy!
Demi jiwa Muhammad yang berada di dalam genggaman Tuhan! Aku
diutus kepada kamu ini untuk menyembelih kamu!' beliau lalu
mengisyaratkan tangannya pada tenggorokannya, yakni beliau
rnenjanjikan mereka bahwa mereka akan mati terbunuh. 'Ah, ini semua
omong kosong!' kata Abu jahal menafikan ancaman Nabi SAW itu.
'Ingatlah kataku ini, bahwa engkau salah seorang dari yang akan
- 18-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Ahmad memberitakan dari Urwah bin Az-Zubair dari Abdullah bin Amru
ra. bahwa Urwah pernah bertanya kepada Abdullah: 'Tolong beritahu aku
apa yang pernah engkau lihat dari kaum Quraisy ketika mereka
menunjukkan permusuhannya kepada Rasulullah SAW?'. Abdullah
bercerita: Aku pernah hadir dalam salah satu peristiwa ketika para
pemuka Quraisy bermusyawarah di tepi Hijir (Ka'bah), mereka berkata:
Apa yang kita tanggung sekarang lebih dari yang dapat kita sabar lagi
dari orang ini! Dia telah mencaci nenek-moyang kita, memburuk-burukkan
agama kita, memporak-perandakan persatuan kita, dan mencerca tuhan-
tuhan kita, siapa lagi yang dapat bersabar lebih dari kita ... !'
Kemudian pada hari besoknya, mereka datang lagi ke Hijir (Ka'bah) itu
dan berbicarakan permasalahan yang sama, seperti kemarin, dan aku
duduk di antara mereka mendengar pembicaraan mereka itu. 'Kamu
semua cuma berani berkata saja, cuma berani mengumpat sesama
- 19-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Berkata penyampai cerita ini, Abdullah bin Mas'ud ra.: Aku melihat
perkara itu, tetapi aku tidak berdaya untuk menghalangi atau melawan
kaum Quraisy itu. Aku pun bangun dan meninggalkan tempat itu dengan
perasaan kesal dan sedih sekali. Kemudian aku mendengar, bahwa
Fathimah, puteri Rasulullah SAW datang dan membuangkan kotoran itu
dari bahu dan tengkuk beliau. Kemudian dia mendatangi mereka yang
melakukan perbuatan buruk itu, sambil memaki mereka, tetapi mereka
diam saja, tidak menjawab apa pun. Ketika itu Rasulullah SAW pun
mengangkat kepalanya, sebagaimana beliau mengangkat kepala
sesudah sempurna sujud. Apabila sudah selesai dari sembahyangnya,
beliau lalu berdoa: Ya Allah! Ya Tuhanku! Balaslah kaum Quraisy itu atas
penganiayaannya kepadaku! Balaslah atas Utbah, Uqbah, Abu Jahal dan
Syaibah! Sekembalinya dari masjid, beliau telah ditemui di jalanan oleh
Abul Bukhturi yang di tangannya memegang cambuknya.
Bila Abul Bukhturi melihat wajah Nabi SAW dia merasa tidak senang,
karena dia tahu ada sesuatu yang tidak baik terjadi terhadap dirinya: 'Hai
Muhammad! Mengapa engkau begini?' tegur Abul Bukhturi. 'Biarkanlah
aku!' jawab Nabi SAW ' Tuhan tahu, bahwa aku tidak akan
melepaskanmu sehingga engkau memberitahuku, apa yang terjadi pada
dirimu terlebih dulu?!' Abul Bukhturi mendesak Nabi SAW untuk
memberitahunya apa yang telah terjadi. Apabilla dilihatnya beliau masih
mendiamkan diri, dia berkata lagi: 'Aku tahu ada sesuatu yang terjadi
pada dirimu, sekarang beritahu!' pinta Abul Bukhturi lagi Apabila Nabi
SAW melihat bahwa Abul Bukhturi tidak mau melepaskannya, melainkan
sesudah beliau memberitahunya apa yang terjadi, maka beliau
memberitahunya apa yang terjadi: 'Abu jahal membuat angkara!' beritahu
Nabi SAW 'Abu jahal lagi? Memang sudah aku kira, apa yang dibuat
kepadamu kali ini?!' tanya Abul Bukhturi lagi. 'Dia menyuruh orang
meletakkan kotoran unta ke atas badanku ketika aku sedang bersujud
dalam sembahyangku,' jelas Nabi SAW 'Mari ikut aku ke Ka'bah,' bujuk
Abul Bukhturi.
Abul Bukhturi dan Nabi SAW pun pergi ke Ka'bah dan terus menuju ke
arah tempat duduk Abu jahal. Abul Bukhturi kelihatan marah sekali. 'Hai
Bapaknya si Hakam!' teriak Abul Bukhturi. 'Engkau yang menyuruh orang
meletakkan kotoran unta ke atas badan Muhammad ini?' katanya dengan
keras. 'Ya,' jawab Abu Jahal. 'Apa yang engkau mau?' Abul Bukhturi tidak
banyak bicara, melainkan ditariknya cambuknya lalu dipukulnya kepala
Abu jahal berkali-kali. Orang ramai di situ lari berhamburan, dan teman-
teman Abu jahal hiruk-pikuk menyalahkan Abul Bukhturi. 'Celaka kamu!'
- 21-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Menurut Ahmad yang meriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud ra. katanya:
Aku lihat semua orang yang dijanjikan Nabi SAW akan mati itu,
semuanya terbunuh di medan Badar, tiada seorang pun yang terselamat.
(Al-Bidayah Wan-Nihayah 3:44)
Setelah berumah tangga, Zainab tinggal bersama Abul 'Ash bin Rabi'
suaminya. Hingga pada suatu ketika, pada saat suaminya pergi bekerja,
Zainab mengunjungi ibunya. Dan ia dapatkan keluarganya telah
mendapatkan suatu karunia dengan diangkatnya, ayahnya, Muhammad
SAW. menjadi Nabi akhir jaman. Zainab mendengarkan keterangan
tentang Islam dari ibunya, Khadijah ra.. Keterangan ini membuat hatinya
lembut dan menerima hidayah Islam. Dan keislamannya ini ia pegang
dengan teguh, walaupun ia belum menerangkan keislamannya kepada
suaminya, Abul 'Ash.
- 22-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Abul 'Ash bin Rabi' pergi ke Syria beserta kafilah-kafilah Quraisy untuk
berdagang. Ketika Rasulullah SAW. mendengar bahwa ada kafilah
Quraisy yang sedang kembali dari Syria, beliau mengirim Zaid bin
Haritsah ra. bersama 313 pasukan muslimin untuk menyerang kafilah
Quraisy ini. Mereka menghadang kafilah ini di dekat Al-is di Badar pada
bulan jumadil Awal. Mereka menangkap kafilah itu dan barang-barang
yang dibawanya serta menahan beberapa orang dari kafilah itu, termasuk
Abul 'Ash bin Rabi'. Ketika penduduk Mekkah datang unluk menebus para
tawanan, maka saudara laki-laki Abul 'Ash, yaitu Amar bin Rabi', telah
datang untuk menebus dirinya. Ketika itu, Zainab istri Abul 'Ash masih
tinggal di Mekkah. la pun telah mendengar berita serangan kaum
muslimin atas kafilah-kafilah Quraisy termasuk berita tertawannya Abul
'Ash.
Zainab selama dia masih kafir. lalu Abul 'Ash kembali ke Mekkah dan
menyelesaikan semua kewajibannya. Kemudian dia masuk Islam dan
kembali kepada Rasulutiah SAW sebagai seorang Muslim. Dia berhijrah
pada bulan Muharram, 7 Hijriyah. Maka Rasulullah SAW. pun
mengembalikan Zainab kepadanya, berdasarkan pernikahannya yang
pertama.
- 24-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Ruqayyah pun sadar, orang yang sangat berarti dalam hidupnya itu telah
tiada. Ruqayyah menangis. Hatinya sangat bergetar, bumi pun rasanya
berputar atas kepergiannya. Penderitaan hatinya, ternyata tidak berhenti
sampai di situ. Tidak lama berselang, anak lelaki satu-satunya, yaitu
Abdullah yang lahir ketika hijrah pertama, telah meninggal dunia pula.
Padahal nama Abdullah adalah kunyah bagi Utsman ra., yaitu Abu
Abdullah. Abdullah masih berusia dua tahun, ketika seekor ayam jantan
mematuk mukanya sehingga mukanya bengkak, maka Allah mencabut
nyawanya. Ruqayyah tidak mempunyai anak lagi setelah itu.
Dalam suatu perjalanan, seekor singa yang ganas teiah memilih Utaibah
di antara teman-temannya untuk diterkam kepalanya. Utaibah mati dalam
keadaan yang sangat mengerikan. Setelah bercerai, maka Ummu
Kultsum kembali tinggal bersama Rasulullah SAW. di Mekkah. Dia ikut
hijrah ke Madinah ketika Rasulullah SAW. berhijrah, kemudian tinggal di
sana bersama keluarga Rasulullah SAW. Ruqayyah dan Ummu Kultsum
adalah dua orang saudara yang perjalanan hidup mereka hampir sama.
Mereka berdua teriahir dari bapak yang sama, ibu yang sama, suami
mereka pun kakak beradik yang namanya mempunyai arti yang sama;
Utbah dan Utaibah, mempunyai mertua yang sama, masuk Islam pada
hari yang sama, bercerai pada hari yang sama, dan setelah perceraian
itu, mereka mempunyai suami yang sama pula.
Ketika Ruqayyah meninggal dunia, maka Utsman bin Affan ra. menikahi
Ummu Kultsum yang masih perawan yang belum terjamah oleb Utaibah.
Pada waktu itu adalah bulan Rabi'ul-Awwal, tahun ke-3 Hijriyah. Dan
keduanya baru berkumpul pada bulan Jumadits-Tsani. Mereka hidup
bersama sampai Ummu Kultsum meninggal dunia tanpa mendapatkan
seorang anak pun. Ummu Kultsum meninggal dunia pada bulan Sya'ban
tahun ke-9 Hijriyah. Rasulullah SAW. berkata, 'Seandainya aku
mempunyai sepuluh orang putri, maka aku akan tetap menikahkan
mereka dengan Utsman.' Ummu Kultsum adaiah seorang wanita yang
cantik. la senang memakai jubah sutra yang bergaris. Pada hari wafatnya,
jenazahnya telah dimandikan oleh Asma' binti Umais dan Shafiah binti
Abdul Muthalib. jenazahnya ditempatkan di atas sebuah keranda yang
terbuat dari batang polgon palem yang baru dipotong. Dan pada saat
penguburannya, Rasulullah SAW. duduk di dekat kuburan Ummu Kultsum
dengan berlinangan air mata. Beliau berkata, siapa di antara kalian yang
tidak bercampur dengan istrinya tadi malam?' Abu Thalhah ra. berkata,
- 27-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Haritsa bin Nu'man untuk pindah demi aku.' Rasulullah SAW. menjawab,
'Haritsa dulu pernah pindah demi kita, jadi aku enggan untuk memintanya
kembali.' Hal ini telah terdengar oleh Haritsa, sehingga ia datang
menemui Rasulullah SAW. dan berkata, 'Ya Rasulullah SAW, aku telah
mendengar bahwa engkau ingin agar Fatirnah pindah ke dekat rumahmu.
Rumah-rumahku adalah rumah Bani Najjar yang paling dekat ke
rumahmu. Aku dan hartaku adalah untuk Allah dan Rasul-Nya. Demi
Allah, Ya Rasulullah SAW. aku lebih menyukai uang yang engkau ambil
dariku daripada yang tinggal.' Rasulullah SAW. berkata, 'Engkau telah
berkata dengan sebenarnya, semoga Allah memberkatimu.' Maka
Rasulullah SAW. memindahkan Fatimah ke rumah Haritsa.
Ali dan Fatimah ra. adalah pasangan suami istri yang hidup dengan
penuh kesederhanaan. Tempat tidur mereka terbuat dari kulit domba. jika
mereka akan tidur, mereka harus membalikkan bulunya terlebih dahulu.
Sedangkan bantainya terbuat dari kulit yang diisi jerami. Walaupun
demikian, hari-hari mereka telah diisi dengan kebahagiaan. Pada suatu
ketika, Fatimah berkata, 'Demi Allah, aku telah menumbuk gandum
sampai tanganku lecet.' Maka Ali ra. menganjurkan kepada istrinya, agar
menjumpai Rasulullah SAW. untuk meminta tawanan-tawanan perang
sebagai pembantu di rumahnya. Fatimah pun segera menemui Rasulullah
SAW.. Sesampainya di sana, banyak sahabat sedang berkumpul di sisi
Rasulullah SAW.. Rasulullah SAW. bertanya, 'Ada apa, wahai putriku?'
Fatimah menjawab, 'Aku datang untuk mengucapkan salam untukmu.'
Fatimah terlalu segan untuk mengutarakan maksudnya, sehingga ia
kembali pulang tanpa tertunaikan maksud kedatangannya. Sesampainya
di rumah Ali bertanya, "Bagaimana haslinya?' Fatimah menjawab, 'Aku
terlalu malu untuk meminta kepada beliau.' Kemudian mereka berdua
datang menghadap Rasulullah SAW.. Ali ra. berkata, 'Ya Rasulullah
SAW., Fatimah telah menimba air sampai dadanya luka.ia telah
menumbuk (gandum) sampai tangannya lecet. Dan Allah telah
memberimu rampasan perang dan kekayaan, berilah kami seorang
pelayan.' Namun Rasulullah SAW. menjawab, 'Demi Allah, aku tidak akan
memberimu pelayan, dan membiarkan ahli Shuffah menahan perutnya
karena kelaparan. Aku tidak mempunyai sesuatu untuk mereka, jadi aku
akan menjual barang rampasan itu dan memberikannya kepada mereka.
Maukah kalian kuceritakan sesuatu yang lebih baik daripada yang kalian
minta tadi? Mereka menjawab, 'Ya, tentu saja.' Beliau berkata, 'Yaitu
beberapa kalimat yang diajarkan Jibril kepadaku. Ketika kalian
beristirahat di tempat tidur ucapkanlah Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah
- 29-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
33 kali, dan Allahu Akbar 34 kali. Dan nasehat itu telah menjadi amalan
rutin keluarga Fatimah ra.
Ali ra. berkata, 'Demi Allah, aku tidak pernah mengabaikan bacaan itu
sejak Rasulullah SAW. mengajarkannya kepada kami.' lbnu Kiwa' berkata
kepadanya, 'Bahkan pada malam perang Siffin?' Ali menjawab, 'Semoga
Allah murka pada kalian, wahai penduduk lrak.
Suatu ketika, Ali ra. pernah berbuat kasar kepada Fatimah ra. Lalu
Fatimah ra. mengancam Ali ra., Demi Allah, aku akan mengadukanmu
kepada Rasulullah SAW.!' Fatimah pun pergi kepada Nabi SAW. dan Ali
ra. mengikutinya. Sesampainya di sana, Fatimah mengeluhkan tentang
kekasaran Ali ra.. Nabi SAW. menyabarkannya, 'Wahai putriku,
dengarkanlah, pasang telinga dan pahami. Bahwa tidak ada kepandaian
sedikit pun bagi wanita yang tidak membalas kasih sayang suaminya
ketika dia tenang.' Ali ra. berkata, 'Kalau begitu aku akan menahan diri
dari yang telah kulakukan.' Fatimah pun berkata, Demi Allah, aku tidak
akan berbuat apapun yang tidak engkau sukai.'
Pada suatu ketika, 'Aisyah ra. sedang duduk bersama Rasulullah SAW.,
kemudian datanglah Fatimah dengan gaya berjalannya yang sama
dengan gaya berjalan Rasulullah SAW. Nabi SAW. menyambutnya,
'Selamat datang, Putriku.' Lalu Beliau mendudukkan Fatimah di
sampingnya dan membisikkan sesuatu kepadanya sehingga Fatimah
menangis. Kemudian beliau kembali membisiki lagi kepada Fatimah, dan
dia tertawa. Melihat hal ini, 'Aisyah bertanya, 'Mengapa engkau menangis
lalu tertawa setelah dibisiki oleh Rasulullah SAW. Apa gerangan yang
- 30-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Ketika Rasulullah SAW. wafat, 'Aisyah bertanya lagi kepada Fatimah, dan
ia menjawab, 'Rasulullah SAW. membisikiku, 'Jibril selalu mendatangiku
setiap tahun dan mengulangi Al-Qur'an kepadaku satu kali. Namun, pada
tahun ini dia datang kepadaku dua kaii dan membacakan Al-Qur'an
kepadaku dua kali. Aku merasa ajalku sudah dekat. Aku penghulu terbaik
bagimu.' Maka aku menangis. Lalu Beliau membisikkan lagi, 'Engkau
orang yang paling cepat menyusuiku dari keluargaku.' Maka aku tertawa
karenanya.
Kemudian Ali datang dan aku mengabarkan hal itu kepadanya.' Ali ra.
berkata, 'Demi Allah, tidak seorang pun yang akan membuka bahunya.'
Dia mengangkat jenazah Fatimah dan menguburkannya dengan mandi
itu.
- 31-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Muslim mengeluarkan dari Jabir ra. dia berkata, "Ketika aku sedang
duduk-duduk di dalam rumahku, tiba-tiba Nabi SAW lewat di depanku.
Beliau memberi isyarat dengan tangan agar aku mendekat. Maka aku
bangkit dan mendekat ke arah beliau. Beliau memegang tanganku lalu
kami beranjak pergi, sehingga kami tiba di salah satu rumah istri beliau.
Setelah masuk ke dalam rumah lebih dahulu, beliau mengizinkan aku
untuk masuk. Maka aku pun masuk. Beliau bertanya, "Adakah makan
siang?" "Ada," jawab para penghuni rumah itu. Beliau meminta tiga
potong roti yang diletakkan di atas talam yang ada daun kormanya. Beliau
mengambil satu potong dan diletakkan di tangan beliau, lain beliau
mengambil sepotong roti lalu diletakkan di atas tanganku, lalu mengambil
potongan yang ketiga, memotongnya menjadi dua bagian, satu bagian
diletakkan di atas tangan beliau dan sepotong lagi di atas tanganku.
"Apakah ada kuah?" tanya beliau. Mereka menjawab, "Tidak ada. Yang
ada hanya cuka." "Ambil cuka itu dan bawa ke sini, karena kuah yang
paling nikmat adalah cuka."
Menganjurkan Berinfaq
Muslim dan An-Nasa'y mengeluarkan dari Jabir ra., dia berkata, "Pada
tengah hari selagi kami sedang berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba
muncul sekumpulan orang yang menyandang pedang, pakaiannya
compang-camping hampir telanjang dan juga telanjang kaki. Mereka
semua berasal dari Bani Mudhar. Muka beliau tampak muram saat
melihat keadaan mereka yang miskin itu. Lalu beliau masuk ke dalam
rumah dan menyuruh Bilal untuk mengumandangkan adzan. Seusai
shalat beliau menyampaikan pidato dan membacakan ayat,
- 32-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
PERJALANAN KE THAIF
Bukhari meriwayatkan dari Urwah, bahwa Aisyah ra. isteri Nabi SAW
bertanya kepada Nabi SAW katanya: 'Adakah hari lain yang engkau
rasakan lebih berat dari hari di perang Uhud?' tanya Aisyah ra. 'Ya,
memang banyak perkara berat yang aku tanggung dari kaummu itu, dan
yang paling berat ialah apa yang aku temui di hari Aqabah dulu itu. Aku
meminta perlindungan diriku kepada putera Abdi Yalel bin Abdi Kilai,
tetapi malangnya dia tidak merestui permohonanku! 'Aku pun pergi dari
situ, sedang hatiku sangat sedih, dan mukaku muram sekali, aku terus
berjalan dan berjalan, dan aku tidak sadar melainkan sesudah aku
sampai di Qarnis-Tsa'alib. Aku pun mengangkat kepalaku, tiba-tiba aku
terlihat sekumpulan awan yang telah meneduhkanku, aku lihat lagi, maka
aku lihat Malaikat jibril alaihis-salam berada di situ, dia menyeruku: 'Hai
Muhammad! Sesungguhnya Allah telah mendengar apa yang dikatakan
- 33-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
kaummu tadi, dan apa yang dijawabnya pula. Sekarang Allah telah
mengutus kepadamu bersamaku Malaikat yang bertugas menjaga bukit-
bukit ini, maka perintahkanlah dia apa yang engkau hendak dan jika
engkau ingin dia menghimpitkan kedua-dua bukit Abu Qubais dan Ahmar
ini ke atas mereka, niscaya dia akan melakukannya!' Dan bersamaan itu
pula Malaikat penjaga bukit-bukit itu menyeru namaku, lalu memberi
salam kepadaku, katanya: 'Hai Muhammad!' Malaikat itu lalu mengatakan
kepadaku apa yang dikatakan oleh Malaikat Jibril AS tadi. 'Berilah aku
perintahmu, jika engkau hendak aku menghimpitkan kedua bukit ini pun
niscaya aku akan lakukan!' 'Jangan... jangan! Bahkan aku berharap Allah
akan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka keturunan yang akan
menyembah Allah semata, tidak disekutukanNya dengan apa pun... !',
demikian jawab Nabi SAW.
Musa bin Uqbah menyebut di dalam kitab 'Al-Maghazi' dari Ibnu Syihab
katanya, bahwa Rasulullah SAW apabila pamannya, Abu Thalib,
meninggal dia keluar menuju ke Tha'if dengan harapan agar
penduduknya akan melindunginya di sana. Maka beliau menemui tiga
pemuka Tsaqif, dan mereka itu bersaudara, yaitu: Abdi Yalel, Khubaib
dan Mas'ud dari Bani Amru. Beliau menawarkan mereka untuk
melindunginya serta mengadukan halnya dan apa yang dibuat oleh
kaumnya terhadap dirinya sesudah kematian Abu Thalib itu, namun
bukan saja mereka menolakbeliau, tetapi mereka menghalaunya dan
memperlakukan apa yang tidak sewajarnya.(Fathul Bari 6:198 - dari
sumber Ibnu Ishak, Shahjh Bukhari 1:458, dan berita ini dikeluarkan juga
oleh Muslim dan Nasa'i).
Abu Nu'aim memberitakan dengan lebih lengkapl dari Urwah bin Az-
Zubair ra. katanya: Apabila Abu Thalib meninggal, maka semakin
bertambahlah penyiksaan kaum Quraisy ke atas Nabi SAW Maka beliau
berangkat ke Tha'if untuk menemui suku kaum Tsaqif dengan harapan
penuh, bahwa mereka akan dapat melindunginya dan
mempertahankannya. Beliau menemui tiga orang dari pemuka suku kaum
Tsaqif, dan mereka itu pula adalah bersaudara, yaitu: Abdi Yalel, Kbubaib
dan Mas'ud, semua mereka putera-putera dari Amru, lalu beliau
menawarkan dirinya untuk diberikan perlindungan, di samping beliau
mengadukan perbuatan jahat kaum Quraisy terhadap dirinya, dan apa
yang ditimpakan ke atas pengikut-pengikutnya. Maka berkata salah
seorang dari mereka: Aku hendak mencuri kelambu Ka'bah, jika memang
benar Allah mengutusmu sesuatu seperti yang engkau katakan tadi?!
- 34-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Yang lain pula berkata: Demi Allah, aku tidak dapat berkatakata
kepadamu, walau satu kalimah sesudah pertemuan ini, sebab jika engkau
benar seorang Utusan Allah, niscaya engkau menjadi orang yang tinggi
kedudukannya dan besar pangkatnya, tentu tidak boleh aku berbicara lagi
kepadamu?! Dan yang terakhir pula berkata: Apakah Allah sampai begitu
lemah untuk mengutus orang selain engkau? Semua kata-kata pemuka
Tsaqif kepada RasuluUah SAW itu tersebar dengan cepat sekali kepada
suku kaumnya, lalu mereka pun berkumpul mengejek-ngejek beliau
dengan kata-kata itu.
Tidak lama kemudian terlihatlah Utbah bin Rabi'ah dan Syaibah bin
Rabi'ah yang baru sampai di situ. Beliau enggan datang menemui
mereka, disebabkan permusuhan mereka terhadap Allah dan RasulNya
dan penentangan mereka terhadap agama yang diutus Allah kepadanya.
Tetapi Utbah dan Syaibah telah menyuruh hamba mereka yang bemama
Addas untuk datang kepada beliau membawa sedikit anggur untuknya,
dan Addas ini adalah seorang yang beragama kristen dari negeri Niniva
(kota lama dari Iraq). Apabila Addas datang membawa sedikit anggur
untuk beliau, maka beliau pun memakannya, dan sebelum itu membaca
'Bismillah!' Mendengar itu Addas keheranan, kerana tidak pernah
mendengar orang membaca seperti itu sebelumnya.
'Siapa namamu?' tanya Nabi SAW 'Addas!' 'Dari mana engkau?' tanya
beliau lagi. 'Dari negeri Niniva!' jawab Addas. 'Oh, dari kota Nabi yang
saleh, Yunus bin Matta!' Mendengar jawaban Nabi itu, Addas menjadi
lebih heran dari mana orang ini tahu tentang Nabi Yunus bin Matta? Dia
tidak sabar lagi hendak tahu, sementara tuannya Utbah dan Syaibah
melihat saja kelakuan hambanya yang terlihat begitu mesra dengan Nabi
SAW itu. 'Dari mana engkau tahu tentang Yunus bin Matta?!' Addas
- 35-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Melihat kelakuan Addas yang terakhir ini, Utbah dan Syaibah semakin
heran apa yang dibuat sang hamba itu. Apabila kembali Addas kepada
mereka, mereka lalu bertanya: 'Addas! Mari ke mari!' panggil mereka.
Addas datang kepada tuannya menunggu jika ada perintah yang akan
disuruhnya. 'Apa yang engkau lakukan kepada orang itu tadi?' 'Tidak ada
apa-apa!' jawab Addas. 'Kami lihat engkau menundukkan kepalamu
kepadanya, lalu engkau menciurn kedua belah kakinya, padahal kami
belum pemah melihatmu berbuat seperti itu kepada orang lain?!' Addas
mendiamkan diri saja, tidak menjawab. 'Kenapa diam? Coba beritahu
kami, kami ingin tahu?' pinta Utbah dan Syaibah. 'Orang itu adalah orang
yang baik, dia menceritakan kepadaku tentang seorang Utusan Allah atau
Nabi yang diutus kepada kaum kami, 'jawab Addas. 'Siapa namanya Nabi
itu?' 'Yunus bin Matta' jawab Addas lagi. 'Lalu?' 'Dia katakan, dia juga
Nabi yang diutus!'Addas berkata jujur. 'Dia Nabi?!' Utbah dan Syaibah
tertawa terbahak-bahak, sedang Addas mendiamkan diri melihatkan sikap
orang yang mengingkari kebenaran Allah. 'Eh, engkau bukankah kristen?'
'Benar,'jawab Addas. 'Tetaplah saja dalam kristenmu itu! Jangan tertipu
oleh perkataan orang itu!' Utbah dan Syaibah mengingatkan Addas. 'Dia
itu seorang penipu, tahu tidak?!' Addas terus mendiamkan dirinya .
Sesudah itu, Rasuluilah SAW kembali ke Makkah dengan hati yang
kecewa sekali. (Dala'ilun-Nubuwah,
Ibnu Mandah dan Ibnu Asakir telah memberitakan dari Abdul Rahman bin
A'idz ra. katanya: Apabila Rasulullah SAW mengutus pasukannya ke
medan perang, terlebih dahulu Beliau berpesan kepada mereka, katanya:
Berlembutlah kepada manusia, dan jangan memulai sesuatu tindakan,
sebelum kamu mengajak mereka kepada agama Allah. Sesungguhnya
tiada penghuni rumah, atau penduduk kampung, yang dapat kamu
membawa mereka kepadaku dalam keadaan memeluk Islam, itu adalah
lebih baik kepadaku dari kamu membawa kepadaku wanita-wanita
mereka dan anak-anak mereka yang kamu tawan, padahal kamu telah
membunuh semua lelaki-lelaki mereka.
(Al-Ishabah 3:152; Musnad Termidzi 1:195)
kamu bertemu dengan musuh kamu dari kaum musyrikin, ajaklah mereka
kepada satu dari tiga perkara, dan kiranya mereka menerima apa saja
dari antara tiga perkara itu, hendaklah kamu menerimanya dan
berhentikan menyerang mereka":
(Muslim 2:82; Abu Daud, hal. 358; Ibnu Majah, hal. 210, dan Baihaqi
9:184)
Ada beberapa riwayat yang memberitakan dari Saiyidina Ali bin Abu
Thalib ra. bahwa Rasulullah SAW pernah mengutusnya ke medan
perang, dan setelah pasukannya berangkat, Beliau lalu menyuruh orang
mengejar pasukan itu supaya menyampaikan pesan Rasulullah SAW
yang berbunyi: jangan kamu memerangi musuh kamu sebelum kamu
menyeru mereka kepada agama Islam terlebih dahulu.
- 38-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Dalam pembicaraan yang disampaikan oleh Sahel bin Sa'ad ra. yang
dinukil oleh Bukhari dan lainnya, bahwa Rasulullah SAW berkata kepada
Ali ra. pada peperangan Khaibar: Berangkatlah dengan segera, hingga
engkau tiba di medan perang mereka, kemudian serulah mereka kepada
Islam, dan beritahu mereka apa yang diwajibkan Allah dari hal hak-
haknya. Demi Allah, seandainya Allah berikan petunjuknya kepada
seorang saja di antara mereka di tanganmu, itu adalah lebih baik dari
engkau memiliki unta-unta merah!
Ibnu Sa'ad telah meriwayatkan dari Farwah bin Missik Al-Qathi'i ra.
berkata: Sekali peristiwa aku datang kepada Rasulullah SAW: "Wahai
Rasulullah! Boleh atau tidakkah aku memerangi kaumku yang enggan
memeluk Islam dengan mereka yang telah memeluk Islam", tanya
Farwah. "Ya, boleh!" jawab Rasulullah SAW "Tapi, wahai Rasulullah!"
tambahku, "mereka itu dari keturunan Saba', mereka terkenal kuat dan
berani mati!" aku cuba menerangkan situasi yang sebenarnya. "Ya, boleh
dan aku benarkan kamu memerangi mereka itu, walaupun mereka Saba'
sekalipun!" Rasulullah SAW mengizinkanku untuk meneruskan cita-citaku
itu. Berkata Farwah: Aku pun meninggalkan majlis Rasulullah SAW itu
kembali ke rumah untuk membuat persiapan. Rupanya waktu itu, telah
turun firman Allah ta'ala yang menjelaskan lagi tentang permasalaan
Saba' tadi. Lalu Beliau menyuruh mencariku dengan mengutus orang
untuk memanggilku. Malangnya aku juga sudah berangkat. Maka utusan
itu pun mengejarku dan mengajakku kembali untuk menemui Rasulullah
SAW. Apabila aku memasuki majelisnya, aku dapati Beliau sedang duduk
dan dikelilingi oleh beberapa orang sahabatnya, lalu Beliau berkata:
"Wahai Farwah! Mulaikanlah dengan menyeru mereka kepada Islam
terlebih dahulu, siapa yang setuju terimalah darinya. Dan siapa yang
enggan, jangan engkau lakukan apa-apa terhadapnya, sehingga datang
perintah Allah kepadaku!". "Ya Rasulullah! Apa itu Saba'?" terdengar
seorang sahabat bertanya, "apakah dia mengenai tanah Saba' ataupun
puterinya?". "Bukan", jawab Rasulullah SAW. "Dia bukan tanahnya atau
puetrinya. Tetapi dia seorang lelaki Arab yang beranak sepuluh. Enam
dari padanya berpindah ke Yaman, dan empat yang lain berpindah ke
Syam". Rasulullah SAW menjelaskan hakikat Saba' itu. Kemudian Beliau
menyambung pula: "Adapun yang pergi ke Syam, yaitu: Lakham, Judzam,
Chassan dan Amilah", Beliau berhenti sebentar, kemudian menyambung
lagi, "adapun yang ke Yaman, maka mereka itu: Azd, Kindah, Himyar,
Asyfariyun, Anmar dan Mudzhij". Terdengar pula suatu pertanyaan lagi
- 39-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Dalam versi Ahmad dan Abd bin Humaid yang diriwayatkannya dari
Farwah juga, bahwa dia berkata: Aku telah mendatangi Rasulullah SAW
meminta izinnya untuk memerangi orang yang tidak mau memeluk Islam,
kataku: "Bolehkah aku memerangi orang yang enggan memeluknya
dengan mereka yang telah memeluk Islam dari kaumku?". "Ya, boleh",
jawab Rasulullah SAW. "Engkau boleh memerangi orang yang enggan
memeluk Islam itu dengan siapa yang telah memeluk Islam dari
kaummu". Setelah aku pergi, Beliau lalu memanggilku kembali, seraya
berkata: "Jangan engkau memerangi mereka, sehingga engkau menyeru
mereka kepada Islam terlebih dahulu". Tiba-tiba terdengar suara orang
bertanya kepada Beliau, katanya: "Wahai Rasulullah! Saba' itu, apakah
lembah, atau bukit, ataupun apakah dia sebenarnya?". "Bukan semua
itu", jawab Rasulullah SAW, "tetapi dia adalah seorang Arab yang
beranak sepuluh orang anak...". Dan seterusnya sehingga akhir
penerangan Rasulullah SAW seperti yang disebutkan di atas tadi
(Tafsir Ibnu Katsir 3:531)
Perang Badar terjadi pada 7 Ramadhan, dua tahun setelah hijrah. Ini
adalah peperangan pertama yang mana kaum Muslim (Muslimin)
mendapat kemenangan terhadap kaum Kafir dan merupakan peperangan
yang sangat terkenal karena beberapa kejadian yang ajaib terjadi dalam
peperangan tersebut. Rasulullah Shallalaahu 'alayhi wa sallam telah
memberikan semangat kepada Muslimin untuk menghadang khafilah
suku Quraish yang akan kembali ke Mekkah dari Syam. Muslimin keluar
dengan 300 lebih tentara tidak ada niat untuk menghadapi khafilah
dagang yang hanya terdiri dari 40 lelaki, tidak berniat untuk menyerang
tetapi hanya untuk menunjuk kekuatan terhadap mereka. Khafilah dagang
itu lolos, tetapi Abu Sufyan telah menghantar pesan kepada kaumnya
suku Quraish untuk datang dan menyelamatkannya. Kaum Quraish maju
dengan pasukan besar yang terdiri dari 1000 lelaki, 600 pakaian perang,
100 ekor kuda, dan 700 ekor unta, dan persediaan makanan mewah yang
cukup untuk beberapa hari.
Muslimin dengan jumlah tentara yang kecil (termasuk 2 ekor kuda), keluar
dengan niat mereka hanya untuk menghadang 40 lelaki yang tidak
bersenjata akan tetapi harus menghadapi pasukan yang dipersiapkan
dengan baik -3 kali- dari jumlah mereka. Rasulullah SAW dengan mudah
meminta mereka Muslimin untuk perang dan mereka tidak akan menolak,
akan tetapi, beliau SAW ingin menekankan kepada pengikutnya bahwa
mereka harus mempertahankan keyakinan dan keimanan dan untuk
menjadi pelajaran bagi kita. Beliau SAW mengumpulkan para sahabatnya
untuk mengadakan musyawarah. Banyak di antara sahabat Muhajirin
yang memberikan usulan, dengan menggunakan kata-kata yang baik
untuk menerangkan dedikasi mereka. Tetapi ada seorang sahabat yaitu
Miqdad bin Al-Aswad ra., dia berdiri dihadapan mereka yang masih
merasa takut dan berkata kepada Rasulullah SAW,
Rasulullah SAW merasa sangat suka, akan tetapi Rasulullah hanya diam,
beliau menunggu dan beberapa orang dari sahabat dapat mengetahui
keinginan Beliau SAW. Sejauh ini hanya sahabat Muhajirin yang telah
menyatakan kesungguhan mereka, akan tetapi Beliau menuggu para
sahabat Anshor yang sebagian besar tidak hadir dalam baiat 'Aqaabah
untuk turut serta dalam berperang melawan kekuatan musuh bersama-
sama Rasulullah SAW di luar kawasan mereka. Maka, pemimpin besar
sahabat Anshor, Sa'ad bin Muadh angkat bicara, "Ya Rasulullah (SAW)
mungkin yang engkau maksudkan adalah kami". Rasulullah SAW
menyetujuinya. S'ad kemudian menyampaikan pidatonya yang sangat
indah yang mana dia berkata,
- 43-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Dengan langkah ringan beliau hendak segera pulang. Akan tetapi lagi-lagi
beliau harus bersabar. Kali ini beliau menjumpai perempuan yang diberi
dua dirham tersebut mengadukan persoalan, bahwa ia takut pulang. Ia
khawatir akan dihukum oleh majikannya karena terlambat. Sebagai budak
saat itu nilainya tidak lebih dari seekor binatang. Hukuman fisik sudah
sangat lazim diterima. Rasulullah diutus di dunia untuk mengadakan
pembelaan terhadap rakyat jelata. Dengan senang hati beliau antarkan
perempuan tersebut ke rumah majikannya. Sesampainya di rumah, beliau
ucapkan salam. Sekali, dua kali belum ada jawaban. Baru salam yang
ketiga dijawab oleh penghuni rumah. Nampaknya semua penghuni rumah
tersebut adalah perempuan. Ketika ditanya kenapa salam beliau tidak
dijawab, pemilik rumah itu mengatakan sengaja melakukannya dengan
maksud didoakan Rasulullah dengan salam tiga kali. Selanjutnya
Rasulullah menyampaikan maksud kedatangannya. Beliau mengantar
perempuan yang menjadi budak tersebut karena takut mendapat
hukuman. Rasulullah kemudian menyampaikan, "Jika perempuan budak
ini salah dan perlu dihukum, biarlah aku yang menerima hukumannya."
Mendengar ucapan Rasulullah in penghuni rumah terkesima. Mereka
merasa mendapat pelajaran yang sangat berharga dari baginda
Rasulullah. Karena secara refleks mereka menyampaikan, "Budak belian
ini merdeka karena Allah." Betapa bahagianya Rasulullah mendengar
pernyataan itu. Beliau sangat bersyukur dengan uang 8 dirham mendapat
keuntungan ribuan dirham, yakni harga budak itu sendiri. Beliau berkata,
"Tiadalah aku melihat delapan dirham demikian besar berkatnya dari
pada delapan dirham yang ini. Allah telah memberi ketenteraman bagi
orang yang ketakutan, memberi pakaian orang yang telanjang, dan
membebaskan seorang budak belian."
Pada masa itu Rasulullah SAW berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat
ini turun Rasulullah SAW tidak begitu jelas penerimaannya untuk
mengingati isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut.
Kemudian Rasulullah SAW bersandar pada unta beliau, dan unta beliau
pun duduk perlahan-lahan. Setelah itu turun malaikat Jibril AS dan
berkata:
- 47-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini
adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."
Apabila Abu Bakar ra. mendengar keterangan Rasulullah SAW itu, maka
ia tidak dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu
mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis
dari pagi hingga ke malam. Kisah tentang Abu Bakar ra. menangis telah
sampai kepada para sahabat yang lain, maka berkumpullah para sahabat
di depan rumah Abu Bakar ra. dan mereka berkata: "Wahai Abu Bakar,
apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali
keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah
sempuma." Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka Abu
Bakar ra. pun berkata, "Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu
tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahwa
apabila sesualu perkara itu telah sempuma maka akan kelihatanlah akan
kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahwa ia menunjukkan
perpisahan kita dengan Rasulullah SAW. Hasan dan Husin menjadi yatim
dan para isteri nabi menjadi janda."
Selelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar ra. maka sadarlah
mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar ra., lalu mereka menangis
dengan sekuat-kuatnya. Tangisan mereka telah didengar oleh para
sahabat yang lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah SAW
tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah seorang dari para
sahabat, "Ya Rasulullah SAW, kami baru kembali dari rumah Abu Bakar
ra. dan kami dapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di
depan rumah beliau." Apabila Rasulullah SAW mendengar keterangan
dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah SAW dan dengan
bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar ra.. Setelah Rasulullah
SAW sampai di rumah Abu Bakar ra. maka Rasulullah SAW melihat
kesemua mereka yang menangis dan bertanya, "Wahai para sahabatku,
- 48-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Setelah Bilal sampai di rumah Fathimah maka Bilal pun memberi salam
dan mengetuk pintu. Kemudian Fathimah ra. menyahut dengan berkata:
"Siapakah di pintu?." Lalu Bilal ra. berkata: "Saya Bilal, saya telah
diperintahkan oleh Rasulullah SAW unluk mengambil tongkat
beliau."Kemudian Fathimah ra. berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku
minta tongkatnya." Berkata Bilal ra.: "Wahai Fathimah, Rasulullah SAW
telah menyediakan dirinya untuk diqishash." Bertanya Fathimah ra. lagi:
"Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash
Rasulullah SAW?" Bilal ra. tidak menjawab perlanyaan Fathimah ra.,
Setelah Fathimah ra. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun
membawa tongkat itu kepada Rasulullah SAW Setelah Rasulullah SAW
menerima tongkat tersebut dari Bilal ra. maka beliau pun menyerahkan
kepada 'Ukasyah.
Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar ra. dan Umar ra. tampil ke
depan sambil berkata: "Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash baginda
SAW tetapi kamu qishashlah kami berdua." Apabila Rasulullah SAW
mendengar kata-kata Abu Bakar ra. dan Umar ra. maka dengan segera
beliau berkata: "Wahai Abu Bakar, Umar dudukiah kamu berdua,
sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatnya untuk kamu
berdua." Kemudian Ali ra. bangun, lalu berkata, "Wahai 'Ukasyah! Aku
- 49-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Apabila ajal Rasulullah SAW makin dekat maka beliau pun memanggil
para sahabat ke rumah Aisyah ra. dan beliau berkata: "Selamat datang
kamu semua semoga Allah SWT mengasihi kamu semua, saya berwasiat
kepada kamu semua agar kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan
mentaati segala perintahnya. Sesungguhnya hari perpisahan antara saya
dengan kamu semua hampir dekat, dan dekat pula saat kembalinya
seorang hamba kepada Allah SWT dan menempatkannya di syurga.
Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku,
Fadhl bin Abbas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid
hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kafanilah aku dengan
pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku
dengan kain yaman yang putih. Apabila kamu memandikan aku, maka
- 50-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
hendaklah kamu letakkan aku di atas balai tempat tidurku dalam rumahku
ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar meninggalkan aku.
Pertama yang akan menshalatkan aku ialah Allah SWT, kemudian yang
akan menshalat aku ialah Jibril AS, kemudian diikuti oleh malaikat Israfil,
malaikat Mikail, dan yang akhir sekali malaikat lzrail berserta dengan
semua para pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk
bergantian secara berkelompok bershalat ke atasku."
Setelah para sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu
maka mereka pun menangis dengan nada yang keras dan berkata, "Ya
Rasulullah SAW anda adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami
dan untuk semua, yang mana selama ini anda memberi kekuatan dalam
penemuan kami dan sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami.
Apabila anda sudah tiada nanti kepada siapakah akan kami tanya setiap
persoalan yang timbul nanti?." Kemudian Rasulullah SAW berkata,
"Dengarlah para sahabatku, aku tinggalkan kepada kamu semua jalan
yang benar dan jalan yang terang, dan telah aku tinggalkan kepada kamu
semua dua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu
lagi diam sahaja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam itu
ialah maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu,
maka hendaklah kamu semua kembali kepada Al-Quran dan Hadis-ku
dan sekiranya hati kamu itu berkeras maka lembutkan dia dengan
mengambil pelajaran dari mati."
Setelah Bilal ra. sarnpai di masjid maka Bilal ra. pun memberitahu Abu
Bakar tentang apa yang telah Rasulullah SAW katakan kepadanya. Abu
Bakar ra. tidak dapat menahan dirinya apabila ia melihat mimbar kosong
maka dengan suara yang keras Abu Bakar ra. menangis sehingga ia
jatuh pingsan. Melihatkan peristiwa ini maka riuh rendah tangisan sahabat
dalam masjid, sehingga Rasulullah SAW bertanya kepada Fathimah ra.;
"Wahai Fathimah apakah yang telah berlaku?." Maka Fathimah ra. pun
berkata: "Kekecohan kaum muslimin, sebab anda tidak pergi ke masjid."
Kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali ra. dan Fadhl bin Abas ra., lalu
Rasulullah SAW bersandar kepada kedua mereka dan terus pergi ke
masjid. Setelah Rasulullah SAW sampai di masjid maka beliau pun
bershalat subuh bersama dengan para jemaah.
Setelah selesai shalat subuh maka Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai
kaum muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan dan
pemeliharaan Allah, oleh itu hendaklah kamu semua bertaqwa kepada
Allah SWT dan mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku
akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari
pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia." Setelah berkata
demikian maka Rasulullah SAW pun pulang ke rumah beliau. Kemudian
Allah SWT mewahyukan kepada malaikat lzrail AS, "Wahai lzrail, pergilah
kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu
hendak mencabut ruhnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara
yang paling lembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta
izinlah lerlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masukiah
kamu ke rumahnya dan kalau ia tidak mengizinkan kamu masuk maka
hendaklah kamu kembali padaku."
Setelah malaikat lzrail mendapat perintah dari Allah SWT maka malaikal
lzrail pun turun dengan menyerupai orang Arab Badwi. Setelah malaikat
lzrail sampai di depan rumah Rasulullah SAW maka ia pun memberi
salam, "Assalaamu alaikum yaa ahla baitin nubuwwati wa ma danir
risaalati a adkhulu?" (Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk kamu
semua sekalian, wahai penghuni rumah nabi dan sumber risaalah,
bolehkan saya masuk?) Apabila Fathimah mendengar orang memberi
salam maka ia-pun berkata; "Wahai hamba Allah, Rasulullah SAW
- 52-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Berkata Rasulullah SAW: "Sekarang aku telah puas hati dan telah hilang
rasa susahku." Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai lzrail,
mendekatlah kamu kepadaku." Selelah itu Malaikat lzrail pun memulai
tugasnya, apabila ruh beliau sampai pada pusat, maka Rasulullah SAW
pun berkata: "Wahai Jibril, alangkah dahsyatnya rasa mati." Jibril AS
mengalihkan pandangan dari Rasulullah SAW apabila mendengar kata-
kata beliau itu. Melihatkan telatah Jibril AS itu maka Rasulullah SAW pun
berkata: "Wahai Jibril, apakah kamu tidak suka melihat wajahku?" Jibril
AS berkata: "Wahai kekasih Allah, siapakah orang yang sanggup melihat
wajahmu dikala kamu dalam sakaratul maut?" Anas bin Malik ra. berkata:
"Apabila ruh Rasulullah SAW telah sampai di dada beliau telah bersabda,
"Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu semua menjaga shalat dan apa-
apa yang telah diperintahkan ke atasmu."
- 54-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Malaikat Maut Datang Bertamu Pada hari esoknya, yaitu pada hari Senin,
Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut supaya ia turun menemui
Rasulullah SAW dengan berpakaian sebaik-baiknya. Dan Allah menyuruh
kepada Malaikat Maut mencabut nyawa Rasulullah SAW dengan lemah
lembut. Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk, maka ia dibolehkan
masuk, namun jika Rasulullah SAW tidak mengizinkannya, ia tidak boleh
masuk, dan hendaklah ia kembali saja. Maka turunlah Malaikat Maut
untuk menunaikan perintah Allah SWT. Ia menyamar sebagai seorang
biasa.
Fatimah rha berkata kepada tamunya itu: "Wahai Abdullah (Hamba Allah),
Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit." Kemudian Malaikat Maut itu
- 56-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
- 57-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
- 58-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Maka dia tetap memerah susu seperti biasanya dan diberikan kepada
mereka. Namun kemudian dia perlu mempertimbangkan lagi tugas-
tugasnya sebagai khalifah. Maka dia berkata,
"Tidak demi Allah, urusan berdagang bisa mengganggu tugas-tugas ini,
dan tugas ini tidak bisa berjalan lancar kecuali jika aku memusatkan
perhatian terhadap urusan manusia. Tidak selayaknya aku hanya
menyibukkan diri dengan urusan keluargaku."
Maka dia pun meninggalkan usaha dagangnya.
Untuk keperluan diri dan keluarga dia mengambil gaji dari Baitul-mal milik
umat, sekedar untuk mencukupi keperluannya setiap hari, juga untuk
keperluan haji dan umrah. Gajinya untuk satu tahun sebanyak enam ribu
dirham. Menjelang kematiannya, dia berkata,
"Kembalikan sisa gaji yang ada di tangan kita ke Baitul-mal milik orang-
orang Muslim, karena aku tidak ingin mengambil sedikit pun dari harta
tersebut. Tanahku yang ada di tempat ini dan itu juga bagi orang-orang
Muslim."
Dia menyerahkan kepada Umar seekor unta yang air susunya biasa
diperah, seorang budak dan selembar permadani seharga lima dirham.
Umar sempat berkata,
"Dia menyebabkan kesusahan kepada khalifah sesudahnya."
- 59-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Kemudian Ali ra. menngambil kain burdah yang ada pada badannya,
seraya dia menangis terisak-isak hingga membasahi janggutnya.
Kemudian Ali ra. menanyai orang-orang yang mendengar pidatonya tadi
dengan berkata: 'Aku meminta kepada kamu sekalian dengan nama
Allah, tolongl beritahub aku, apakah orang Mukmin kaum Fir'aun itu yang
- 60-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
lebih baik, atau dia (yakni Abu Bakar)? jawablah tuan-tuan sekalian!'
Majlis itu senyap-sunyi, tiada siapa yang mahu menjawabnya, sehingga
dia sendiri yang menjawabnya, katanya: 'Demi Allah, satu detik saja dari
Abu Bakar adalah lebih baik dari seisi bumi yang dipenuhi oleh orang
Mukmin kaum Fir'aun itu! Mereka itu menyembunyikan imannya! Namun
Abu Bakar menampakkan imannya!' demikianlah Ali ra. mengenalkan
kepada orang tentang keutamaan Abu Bakar ra.
(Al-Bidayah Wan-Nihayah 3:271; Majma'uz Zawa'id 9:47)
Jika itu juga mereka enggan menerima, maka mohonlah bantuan Allah
untuk memerangi mereka, dan teruskanlah perjuangan kamu insya Allah!.
Tetapi janganlah memotong pepohonan korma, jangan membakamya,
jangan membunuh binatang-binatang, jangan menebas pepohonan buah,
jangan robohkan rumah kediaman, jangan membunuh anak-anak kecil,
orang tua dan wanita. Dan jika kamu dapati orang yang menyembunyikan
dirinya di dalam gereja atau rumah agama, maka jangan kamu
mengganggu mereka, dan biarkanlah mereka dalam keadaan mereka itu.
Dan kamu akan dapati dari kumpulan ini yang bertopengkan agama, yang
menyediakan tempat untuk syaitan bersarang di kepalanya, maka jika
kamu dapati orang serupa ini, hendaklah kamu tebas kepala mereka,
insya Allah!
(Kanzul Ummal 2:295-296)
- 63-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Asma' sering menjujung bibit kurma di kepalanya dari hasil tanah milik
Zubair yang telah dihadiahkan oleh Rasulullah SAW kepadanya. Tanah
itu jauhnya sekitar 2 mil. Suatu hari, Asma' sedang membawa bji-biji
kurma itu di atas kepalanya, di tengah perjalanan ia bertemu dengan
Rasulullah SAW dan sekelompok sahabat ra. Lalu Beliau SAW
memanggil Asma', 'Ayo! lkutiah!' mengajaknya agar ikut di belakang
beliau. Asma' merasa malu sekati berjalan bersama para laki-laki. Dan ia
teringat akan Zubair dan kecemburuannya. Karena Zubair termasuk
orang yang paling pencemburu. Dan ketika Rasulullah SAW melihat
bahwa Asma' malu, lalu beliau pergi. Setelah itu, Asma' menemui Zubair
dan menceritakan kejadian tadi, 'Tadi Rasulullah SAW bertemu denganku
ketika aku sedang menjunjung biji kurma di kepalaku. Ada sekelompok
sahabat bersama beliau. Beliau merundukkan untanya supaya aku bisa
ikut menunggang unta itu bersama beliau, tetapi aku sangat malu dan aku
tahu rasa cemburumu.' Zubair berkata, 'Demi Allah, memikirkanmu
menjunjung biji kurma adalah lebih berat bagiku daripada kamu
berkendaraan bersama beliau.'
Pada suatu ketika Asma' merasa Zubair berlaku keras terhadapnya. Lalu
Asma' menemui ayahnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq dan mengeluhkan
tentangnya. Ayahnya berkata, 'Putriku, Sabarlah. jika seorang wanita
mempunyai suami yang shaleh dan dia meninggal, lalu wanita itu tidak
menikah setelah itu, mereka akan dipersatukan kembali di surga.'
- 64-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Asma' binti Abu Bakar pernah datang menemui Rasulullah SAW dan
berkata, 'Ya Nabi Allah! tidak ada apa-apa di rumahku kecuali apa yang
dibawakan Zubair untukku. Salahkah bila aku menginfakkan sebagian
dari yang dibawakannya itu?' Beliau menjawab, infakkanlah yang kamu
bisa. Jangan menimbun harta, atau Allah akan menahannya darimu.'
Kedermawanannya tidak diragukan lagi. Prinsip hidupnya adalah
menyedekahkan apa yang ada, tanpa menyimpannya. la sangat
menyakini, bahwa dengan memperbanyak sedekah akan menambah
rezeki dan menyelesaikan masalah.
Diriwayatkan bahwa Asma' binti Abu Bakar jika merasa tidak enak badan,
maka dia akan membebaskan semua budak miliknya. jika ia merasa sakit
kepala, maka ia akan meletakkan tangannya di kepalanya, seraya
berkata, 'Tubuhku, dan yang diampuni Allah sudah cukup!' Asma' pun
sering menasehati putra-putri dan ahli keluarganya, 'Berinfaklah dan
bersedekahlah dan jangan menanti agar uangmu berlebih. jika engkau
mengharapkan uangmu berlebih, engkau tidak akan mendapatkannya.
lika engkau bersedekah, enpkau tidak akan menderita kerugian.'
'Allah tidak melarangmu untuk berbuat baik, dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak pula
mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berlaku adil Sesungguhnya Allah hanya melarangmu menjadikan
sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama, dan
mengusirmu dari negerimu, dan membantu orang lain dari mengusirmu.
Dan barangsiapa yang menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka
itulah orang-orang yang zhalim.' (Al-Mumtahanah: 8-9).
- 65-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Ketika usianya bertambah tua, Allah telah memberinya ujian, yaitu kedua
belah matanya menjadi buta. Dan kezuhudan dan kecintaannya kepada
akherat, telah banyak menjauhkan dirinya dari tipu daya duniawi. Pernah
pada suatu ketika, putranya yaitu Mundzir bin Zubair telah datang dari
lrak. Dan ia mengirimi Asma' binti Abu Bakar ra. setelan baju yang terbuat
dari kain halus yang sangat lembut. Ketika baju itu sampai, Asma'
menyentuh kain itu dengan tangannya, lalu ia berkata, 'Hussh Kembalikan
pakaian ini kepadanya!' Terlihat Asma' sangat gusar dengan hadiah itu.
Melihat hal ini Mundzir berkata, 'Wahai lbu, (baju) ini tidak tembus
pandang!' Asma' menjawab, 'Jika tidak tembus pandang, ia tembus
cahaya.' Kemudian Mundzir memberikan kepada Asma' sebuah pakaian
biasa dan Asma' menerimanya. Asma' berkata, 'Aku akan memakai
pakaian seperti ini.'
'Wahai anakku, engkau tentu lebih tahu tentang dirimu sendiri. jika
engkau yakin, bahwa engkau di atas kebenaran, dan kepada kebenaran
engkau menyeru orang, maka teruskaniah! Sahabat-sahabatmu juga
telah terbunuh di atas kebenaran ini. jangan engkau jadikan batang
lehermu dipermainkan oleh anak-anak bani Umayyah.
- 66-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Mendengar nasehat dan dorongan dari Asma' ini, maka Abdullah bin
Zubair merasa tenang dan bersemangat. Lalu ia datang kepada Asma'
dan mencium kepalanya, sambil berkata, 'Demi Allah, inilah pendapatku!
Akan tetapi aku ingin mengambil pikiran darimu, dan kini engkau telah
menambahkan kepadaku keteguhan hati di atas keteguhan yang telah
ada padaku. lngatiah, wahai ibuku! Anggaplah aku ini sudah mati dari hari
ini, dan aku harap engkau tidak terlalu sedih jika mendengar beritaku
kelak, dan serahkaniah masalah ini kepada Allah!' Kemudian Abdullah
memberikan kata selamat tinggal kepada ibunya.
Diriwayatkan bahwa Asma' binti Abu Bakar ra. juga termasuk golongan
wanita-wanita pemberani. Dia selalu menyimpan sebuah belati di bawah
- 67-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
"Demi Allah, menurutku Abu Bakar telah membuat kalian risau karena
semua hartanya dia bawa."
"Tidak datuk, masih banyak kebaikan yang dia tinggalkan bagi kita," kata
Asma'.
- 68-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Setelah meraba tempat itu, datuk berkata, "Tak apalah kalau dia
meninggalkan harta ini bagi kalian. Dia memang telah berbuat yang
terbaik, dan sudah cukup bagi kalian." Padahal demi Allah, ayahku tidak
meninggalkan apa pun bagi kami. Aku berbuat seperti itu dengan maksud
untuk membuat agar kakek merasa tenang."
menetapkan amalan yang harus dikeriakan pada malam hari, dan Dia
tidak menerimanya jika dikerjakan pada siang hari. Sesungguhnya Allah
juga tidak nienerima yang sunat sebelum yang wajib dikerjakan."
dirinya kepada kebinasaan dan tidak berharap kepada Allah secara tidak
benar.
Jika engkau menjaga wasiatku ini, maka tidak ada sesuatu yang tidak
tampak namun paling engkau sukai selain dari kematian, dan memang
begitulah seharusnya. Jika engkau menyia-nyiakan wasiatku ini, maka
tidak ada sesuatu yang tidak tampak namun paling engkau benci selain
kematian, dan memang begitulah seharusnya yang engkau lakukan.
Engkau tentu mampu melakukannya".
Ada yang menuturkan, bahwa sebelum ajal menghampiri Abu Bakar Ash-
Shidiq ra, Aisyah rha putri beliau menemuinya lalu melantunkan syair,
Abu Bakar ra. menyingkap kain yang menutupi kepalanya, lalu dia
berkata, "Bukan begitu. Tetapi ucapkan firman Allah,"
Lalu dia berkata lagi. "Periksalah dua lembar pakaianku ini, cucilah ia dan
kafanilah jasadku dengan kain ini. Sesungguhnya orang yang masih
hidup lebih memerlukan kain yang baru daripada orang yang sudah
meninggal".
Baihaqi dan Ibnu Asakir telah memberitakan dari Said bin Al-Musaiyib,
bahwa Khalifah Abu Bakar ra. pernah mengutus pasukan Islam ke Syam,
dan menyerahkan kepemimpinan pasukan itu di tangan Yazid bin Abu
Sufyan ra, Amru bin Al-Ash ra. dan Syurahbil bin Hasanah ra. Mereka pun
menunggang kuda masing-masing untuk berangkat, namun Abu Bakar ra.
tetap berjalan kaki untuk melepas pasukan itu hingga ke Tsaniyatil-
Wadak. Maka para panglima Islam itu berkata kepada Khalifah Abu Bakar
ra.: "Wahai Khalifah Rasulullah! Tidak enak rasanya, engkau berjalan kaki
sedangkan kami menunggang kuda?!" "Jangan turun dari atas
tunggangan kalian", jawab Khalifah Abu Bakar. "Aku menganggap
langkah-langkah ini dari berjuang pada jalan Allah!".
Jika itu juga mereka enggan menerima, maka mohonlah bantuan Allah
untuk memerangi mereka, dan teruskanlah perjuangan kamu insya Allah!.
Tetapi janganlah memotong pepohonan korma, jangan membakamya,
jangan membunuh binatang-binatang, jangan menebas pepohonan buah,
jangan robohkan rumah kediaman, jangan membunuh anak-anak kecil,
orang tua dan wanita. Dan jika kamu dapati orang yang menyembunyikan
dirinya di dalam gereja atau rumah agama, maka jangan kamu
mengganggu mereka, dan biarkanlah mereka dalam keadaan mereka itu.
Dan kamu akan dapati dari kumpulan ini yang bertopengkan agama, yang
menyediakan tempat untuk syaitan bersarang di kepalanya, maka jika
kamu dapati orang serupa ini, hendaklah kamu tebas kepala mereka,
insya Allah!
(Kanzul Ummal 2:295-296)
Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim telah mengeluarkan berita ini dari As-Suddi
dalam maksud firman Allah ta'ala: "Kamu adalah sebaik-baik ummat yang
dikeluarkan kepada manusia..." (Ali Imran: 110). Berkata Umar bin Al-
Khatthab ra.: Jika Allah berkehendak niscaya Dia telah mengatakan
Antum, yang termasuk semua kita. Akan tetapi Allah ta'ala mau
mengkhususkan Kuntum itu hanya buat para sahabat Nabi Muhammad
SAW semata dan siapa yang membuat seperti yang dibuat oleh mereka
saja, yang bakal menjadi sebaik-baik ummat yang dikeluarkan bagi
manusia.
Tersebut pada Ibnu Jarir lagi yang meriwayatkannya dari Qatadah ra.
katanya: Diberitakan kepada kami bahwa Umar bin Al-Khatthab ra.
pemah membaca ayat Kuntum khaira ummatin... kemudian dia berkata
kepada orang ramai: "Hai manusia! Siapa yang mau dikategorikan ke
- 73-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
dalam golongan orang yang disebutkan ayat tadi, maka hendaklah dia
memenuhi syarat-syarat Allah padanya!"(Kanzul Ummal 1:238)
Abu Nu'aim juga telah mengeluarkan dari Abdullah bin Umar ra. katanya:
"Barangsiapa yang mau meniru, hendaklah ia meniru perjalanan orang
yang sudah mati, iaitu perjalanan para sahabat Nabi Muhammad SAW,
karena mereka itu adalah sebaik-baik ummat ini, dan sebersih-bersihnya
hati, sedalam-dalamnya ilmu pengetahuan, dan seringan-ringannya
penanggungan. Mereka itu adalah suatu kaum yang telah dipilih Allah
untuk menjadi para sahabat NabiNya SAW dan bekerja untuk
menyebarkan agamanya. Karena itu, hendaklah kamu mencontohi
kelakuan mereka dan ikut perjalanan mereka. Mereka itulah para sahabat
Nabi Muhammad SAW yang berdiri di atas jalan lurus, demi Allah yang
memiliki Ka'bah!"(Hilyatul-Auliya' 1:305)
Abu Nu'aim mengeluarkan lagi dari Ibnu Mas'ud ra. katanya: "Kamulah
orang yang paling banyak puasanya, paling banyak shalatnya, dan terlalu
banyak ijtihadnya dari golongan sahabat Rasulullah SAW namun begitu
mereka itu, yakni para sahabat adalah lebih baik dari kamu! Mereka lalu
berkata: "Hai bapak Abdul Rahman! Mengapa sampai begitu? Jawab Ibnu
Mas'ud: "Sebab mereka itu lebih banyak berzuhud pada dunia, dan lebih
kuat keinginannya pada akhirat!" (Hilyatul-Auliya' 1:136)
Abu Nu'aim mengeluarkan lagi dari Abu Wa'il, yang mengatakan bahwa
Abdullah bin Mas'ud pernah mendengar seorang lelaki berkata: Di
manakah orang-orang yang berzuhud pada dunia, dan yang sangat
mencintai akhirat?! Lalu dijawab oleh Abdullah: Mereka itulah Ash-habul
labiyah, yang mengikat janji antara satu dengan yang lain - dan mereka
itu kesemuanya sebanyak 500 orang dari kaum Muslimin - agar mereka
- 74-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Abu Nu'aim mengeluarkan lagi dari Ibnu Umar ra. bahwa dia pemah
mendengar seorang lelaki berkata: Di manakah orangorang yang
berzuhud pada dunia, dan yang sangat mencintai akhirat? Ibnu Umar ra.
Ialu menunjukkan makam Nabi SAW dan makam Abu Bakar dan Umar,
Ialu bertanya: Apakah engkau bertanya tentang mereka ini? (Hilyatul-
Auliya' 1:307)
Ibnu Abid-dunia pula mengeluarkan dari Abu Arakah, Sekali peristiwa aku
bershalat dengan Ali ra. shalat Subuh, dan setelah selesai shalat, dia lalu
duduk miring ke kanan, berdiam diri dan tampak pada wajahnya ada
tanda susah, sehingga apabila matahari meninggi setinggi tombak dia lalu
bangun bershalat dua rakaat, kemudian dia membalik-balikkan
tangannya, seraya berkata: Demi Allah, aku telah melihat sendiri betapa
baiknya para sahabat Rasulullah SAW itu.
Tetapi sayang sekali, tiada seorang pun sekarang yang dapat menyerupai
mereka. Mereka semua berwajah pucat berambut kusut masai,
berpakaian compang-camping, laksana segerombolan kambing dalam
gembalaannya. Mereka menghabiskan malam dengan bersujud kepada
Allah, bangun beribadat karena membaca Kitab Allah. tanda-tanda itu
dapat dilihat pada dahi-dahi mereka dan tumit-tumit mereka. Bila mereka
bangun pagi dan berzikir kepada Allah, mereka seolah-olahnya seperti
pepohonan yang bergerak karena ditiup angin menderu, air mata mereka
mengalir terus membasahi pakaian mereka.
Sayang sekali pada masa kini sudah tidak ada lagi orang yang menjejak
perjalanan mereka itu, karena semua orang telah ditimpa kelalaian.
Kemudian Ali ra. bangun dari tempatnya, dan kelihatan dia tidak pernah
tertawa lagi selepas hari itu, sehinggalah dia dibunuh oleh Ibnu Muljam,
musuh Allah yang jahat itu. (Al-Bidayah Wan-Nihayah 8:6) Berita yang
sama juga diriwayatkan oleh Abu Nu'aim (Hilyatul Auliya' 1:76) dan Ad-
Dinauri, Al-Askari dan Ibnu Asakir (Kanzul Ummal 8:219)
- 75-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Abu Nu'aim mengeluarkan dari Qatadah, katanya: Pernah Ibnu Umar ra.
ditanya: "Apakah para sahabat Nabi SAW pernah tertawa?". Jawabnya:
"lya, akan tetapi iman yang bersarang di dalam hati mereka lebih
memuncak dari tingginya gunung!" (Hilyatul-Auliya' 1:311)
Hannad pula telah mengeluarkan dari Said bin Umar Al-Qurasyi, bahwa
Umar ra. pernah melihat satu rombongan yang datang dari negeri Yaman,
yang tinggal di dalam sebuah kemah yang terbuat dari kulit, lalu dia
berkata: Barangsiapa yang mau melihat contoh dari kehidupan para
sahabat Rasulullah SAW, maka lihatlah kepada orang-orang ini! (Kanzul
Ummal 7:165)
- 77-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Mu'az bin Jabal, Amru bin Al-Ash dan Adh-Dhahhak bin Qais turut
menurunkan jenazah itu ke dalam liang lahadnya, kemudian ditimbunkan
tanah ke atas kubur itu. Ketika itu Mu'az bin Jabal berseru: "Hai Abu
Ubaidah! Aku tetap akan memuji-mujimu, dan aku tidak berkata yang
dusta, karena aku bimbang akan ditimpa kemurkaan Allah, jika aku
berdusta. Hai Abu Ubaidah! Demi Allah, engkau sebenarnya tergolong
orang yang banyak berzikir kepada Allah, tergolong orang yang berjalan
di atas muka bumi ini dengan merendah diri, yang jika diajak bicara oleh
orang-orang yang jahil (bodoh), dia akan mengatakan'selamatlah
untukmu!', dan engkau juga termasuk orang yang bila bersedekah, tidak
pernah boros atau kikir, bahkan senantiasa sederhana antara kedua segi
itu, dan engkau demi Allah, termasuk orang yang selalu beramah-tamah,
merendahkan diri, suka membelas-kasihani anak yatim dan orang miskin,
dan sangat membenci orang yang berkhianat dan mengangkat diri! (Al-
Mustadrak 3:264)
- 78-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
- 79-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Kezuhudan Abud-Darda'
Ath-Thabrany mengeluarkan dari Abud-Darda' Radhiyallahu Anhu, dia
berkata, 'Dahulu sebelum Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjadi
- 80-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
rasul, kami adalah para pedagang. Namun setelah beliau diutus sebagai
rasul, aku ingin terjun kembali dalam perniagaan dan sekaligus rajin
beribadah. Tapi nyatanya aku tidak bisa mantap dalam ibadah. Akhirnya
kutinggalkan perniagaan dan mengkhususkan diri dalam ibadah.' Menurut
Al-Haitsainy, 9/367, rijalnya shahih.
- 81-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Wanita tua itu menjawab, "Sudah sejak lama dia berbuat seperti itu. Dia
seialu mengunjungiku dan melayani semua keperluab dan menghibur
segala kesedihanku.'
Thalhah ra. berkata sendiri, 'Celaka kau wahai Thalhah, karena engkau
selalu kalah dengan Umar."
(Al-Hilyah, 1:48)
Aku juga berwasiat kepadanya agar memenuhi hak Ahli Dzhimmi seperti
yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya, sesuai dengan perjanjian dengan
mereka. Dia boleh memerangi orang-orang selain mereka, dan tidak
membebankan kepada mereka kecuali menurut kesanggupan mereka."
- 82-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Jika kalian disuruh memilih salah satu dua perkara yang satu untuk dunia
dan yang satu untuk akhirat, maka pilihlah perkara akhirat ketimbang
perkara dunia, karena dunia ini akan sirna sedangkan akhirat kekal.
Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini,
orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan
iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".
Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini,
seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu
lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini,
orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal
dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini,
menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang
sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai
rambut".
Allah SWT berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang
cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju
sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
- 86-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Setelah itu mereka bergerak ke tepi Dijlah, Sa'ad ra. berkata, "Siapa yang
siap melindungi kita dari musuh di bagian depan?. Maka kemudian 60
orang dari mereka dipilih untuk berada di barisan terdepan. Kemudian
pasukan Muslim yang lainnya dibagi menjadi dua kelompok antara yang
mengendarai kuda dan yang tidak serta yang lelaki dan perempuan untuk
mempermudah pergerakan pasukan tersebut menyeberangi Dijlah.
Bila Sa'ad ra. melihat ke bagian belakang dan sudah dalam keadaan
terjaga maka ia memerintahkan orang-orang untuk menyeberang dan
Sa'ad ra. berkata, "Katakanlah Tasta'inubillaah... Dan mereka semua
menyeberangi Dijlah tanpa sedikitpun telapak kaki mereka menyentuh
permukaan air sambil saling bercakap-cakap di antara mereka (yaitu
tanpa rasa takut sedikitpun).
- 87-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
(Ad-Dalail, 208)
Terbelahnya Dijlah
Ditakhrijkan oleh Abu Nu'aim dari Abubakar bin Hafs bin 'Umar, dia
berkata, "Salman Al-Farisi dan Sa'ad ra berjalan berpasang-pasangan
dan Sa'ad berkata, 'Hasbunallah Sungguh Allah akan menolong wali-wali
Nya dan Allah mengembangkan Agama ini dan Allah akan mengalahkan
musuh-Nya, jika di dalam pasukan ini tidak ada kefasadan kedzulumatan)
atau dosa maka akan mendapatkan hasanah (pertolongan). Dan
kemudian Salman ra. berkata, 'Sungguh Islam ini baru, Allah SWT akan
menundukkan sungai ini (Dijlah) sebagaimana Allah SWT telah
menundukkan bumi (daratan) kepada kita, demi Allah yang diri Salman
berada di dalam genggamanNya.
Lalu sungai Dijlah itu terbelah sehingga tidak nampak air sedikitpun di
bagian yang terbelah itu dan pasukan Muslim ketika melaluinya mereka
berbicara lebih banyak dibandingkan ketika mereka di darat
(menunjukkan mereka dalam keadaan yang tidak ada rasa takut dan
dalam keadaan tenang). Pasukan Muslim yang berkelompok kelompok
keluar darinya sebagaimana mereka masuk kedalam Dijlah. Mereka
keluar dari sungai itu sama sebagaimana sumpah Salman ra. Mereka
tidak kehilangan sesuatu apa pun dan tidak ada seorang pun dari mereka
yang mati (tenggelam).
(Ad-Dalaail, 209)
Ditakhrijkan oleh Ibnu Jarir dari 'Umar Ash Shaidy, dia berkata, "bila Sa'ad
ra. dan orang-orang Muslim masuk ke Dijlah dengan berdua-dua
(berpasangan), Salman ra. berjalan bersama Sa'ad ra., mereka berjalan
di atas air. Sa'ad ra. berkata, 'Dzalika taqdiirul 'aziizil 'aliim' (Yaasin:38),
dan apabila air itu meninggi maka kuda-kuda mereka juga naik, (para
sahabat dapat merasakan) kuda-kuda itu dalam keadaan tenang
sebagaimana di daratan. Di Madain tidak pernah terjadi hal seperti ini
maka hari itu disebut Yaum al-Maa' (hari air) dan mereka panggil juga hari
itu sebagai Yaum al-Jaratsim (hari tempat-tempat yang tinggi).
(Tarikh Ibnu Jarir, 3:122)
Abu Nu'aim mentakhrijkan dari 'Umar Ash Shaidy sama seperti yang lain
sampaikan kecuali tidak ada dikawasan Madain kejadian ajaib dan karena
- 88-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
itu hari tersebut dipanggil Yaum al-Jaratsim. Tidak ada satu pun dari
mereka di hari itu kecuali dalam keadaan gembira. (Ad-Dalaail, 29)
Ibnu Hatim mentakhrij dari Habib bin Dhabyan, dia berkata, "Seseorang
dari pasukan Muslimin yang bernama Hajar bin Ady berteriak, "mengapa
kalian tiadak segera menyerbu musuh dengan menyeberangi sungai ini
(Dijlah/Tigris)? Sementara Allah telah berfirman, 'Sesuatu yang bernyawa
tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang
telah ditentukan waktunya'."
Ibnu Asakir mengeluarkan dari Ibnu Syihab, dia berkata: Pada hari
pertempuran di Uhud Sa'ad bin Abu Waqqash ra. telah membunuh tiga
orang Musyrikin dengan sebatang anak panah. Dipanahnya seorang, lalu
diambilnya lagi panah itu, kemudian dipanahnya orang yang kedua dan
seterusnya orang yang ketiga dengan panah yang sama. Ramai para
sahabat merasa heran tentang keberanian Sa'ad itu. Maka Sa'ad berkata:
Nabi SAW yang telah memberikanku keberanian itu, sehingga aku
menjadi begitu berani sekali. (Al-Muntakhab 5:72)
- 89-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Bazzar telah mengeluarkan dari Abdullah bin Mas'ud ra. dia berkata:
Pada hari pertempuran di Badar, Sa'ad bin Abu Waqqash ra. telah
menyerang musuh dengan berkuda dan dengan berjalan kaki. (Majma'uz
Zawa'id 6:82)
NIZHOM GHAIBIYAH
Satu ketika kumpulan pasukan Muslimin terpaksa berkemah di hutan
belantara di Afrika dimana terdapat bermacam-macam binatang yang
berbisa dan beracun yang begitu banyak. Komandan perang 'Aqbah
bersama-sama dengan beberapa orang sahabat-sahabat menerobos ke
dalam hutan itu dan berkata dengan kuatnya:
- 90-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Tiba-tiba saja datanglah awan dan hujan turun membasahi bumi dengan
banyaknya dan orang-orang pun minum sepuas-puasnya, memberi
minum kepada unta-unta dan kuda-kuda mereka dan membekalinya
sedikit di dalam tempat-tempat air mereka.
Arif bin Mindir, seorang penyair, yang dia sendiri menyertai didalam
peperangan ini menyatakan didalam dua rangkap syairnya akan peristiwa
itu. Beliau berkata,
"Apakah kamu tidak lihat bahwa Allah menundukkan sungai untuk kami
dan betapa kerasnya bencana yang Ia telah turunkan keatas orang-orang
kafir? Kami memohon kepada Dia Yang Mulia Yang telah menundukkan
laut kepada Bani Israil. Dia menolong kami lebih dari apa yang telah Ia
lakukan untuk Bani Israil."
- 91-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Pada suatu hari ketika keluar api yang sangat panas, 'Umar ra. datang
kepada Tamim Dari ra. 'Umar ra. berkata kepadanya, "Berdirilah, pergilah
kepada api itu". Berkata pula Tamim Dari ra., "Ya amirul mukminin siapa
saya ini? apalah saya ini?", karena sifat tawadhu'annya. Maka belum
bergerak Tamim Dari ra. sehingga 'Umar ra. berdiri bersamanya.
Berkata Mu'awiyah, "saya mengikuti mereka berdua pergi menuju api itu,
maka Tamim Dari ra. menghalau api itu dengan tangannya seperti ini
(hakadza) sehingga api itu masuk ke dalam terumbu di atas bukit dan
masuklah Tamim Dari ra. ke belakangnya". 'Umar ra. kemudian berkata,
"tidaklah sama orang yang melihat dengan orang yang tidak melihat!"
Rasulullah SAW. Pada masa yang sama sebilangan pasukan Islam telah
membuat satu kesilapan yang teramat besar - melihat pasukan Quraish
mundur, mereka mulai berlari-berkejaran mendapatkan harta-benda
rampasan perang, melanggar perintah Rasulullah SAW supaya tetap di
posisi mereka di atas bukit.
Khalib bin Walid, (yang ketika itu belum lagi memeluk Islam), apabila
melihat benteng pertahanan yang telah terbuka itu kemudian memimpin
serangan balasan ke atas pasukan Islam. Kemenangan peperangan
beralih kepada pihak Quraish. Dalam suasana kalang kabut itu, banyak
dari kalangan pasukan Islam panik dan mundur, meninggalkan Rasulullah
SAW bersama-sama sekumpulan kecil para Sahabat ra . Di kalangan
mereka ini termasuklah Ummu 'Umarah rha.
Melihat ramai dari kalangan pasukan Islam yang mundur, Ummu 'Umarah
rha kemudian berlari ke arah Rasulullah SAW dan mengangkat senjata
demi mempertahankan baginda SAW, bersama-sama dengan suami dan
kedua anak lelakinya. Rasulullah SAW menyadari yang Ummu 'Umarah
rha tidak mempunyai perisai kemudian baginda SAW memerintahkan
kepada salah seorang daripada mereka yang sedang berundur supaya
memberikan perisainya kepada Ummu 'Umarah rha yang sedang
bertarung. Setelah mendapat perisai tersebut, Ummu 'Umarah rha
mempertahankan Rasulullah SAW menggunakan busur, anak panah dan
juga pedang.
Ummu 'Umarah rha diserang oleh pasukan berkuda tetapi beliau tidak
sekalipun gentar atau merasa takut. Beliau kemudian telah berkata,
"Apabila mereka itu tidak berkuda seperti kami, niscaya telah kami
hancurkan mereka, insya-Allah." Abdullah ibn Zayed, anak lelaki beliau,
telah mengalami cedera ketika peperaang tersebut. Lukanya itu berdarah
banyak sekali. Ibunya berlari kepadanya dan membalut lukanya itu.
Kemudian Ummu 'Umarah rha memerintahkan anak lelakinya itu,
"Majulah dan perangi mereka, anakku!" Rasulullah SAW mengagumi
semangat pengorbanan beliau dan telah memuji beliau, "Siapakah yang
dapat menanggung apa yang kamu mampu tanggung, Ummu 'Umarah!"
Tiba-tiba lelaki yang telah menlukai anak lelakinya mendekat dan
Rasulullah SAW berkata kepada beliau bahwa inilah lelaki yang melukai
anaknya. Ummu 'Umarah rha dengan berani menantang lelaki tersebut,
yang menurut anak Ummu 'Umarah rha sendiri, adalah seperti pohon
perdu yang besar. Ummu 'Umarah rha melukai kaki musuhnya itu,
- 93-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Pada satu ketika, Rasulullah SAW telah tertinggal seorang diri. Melihat
peluang keemasan itu, pihak musuh, Ibn Qumay'a segera menyerang
Rasulullah SAW sambil menjerit "Tunjukkan Muhammad padaku! Aku
takkan selamat sekiranya dia diselamatkan!". Kemudian Mus'ab ibn
'Umayr ra, bersama-sama dengan beberapa orang sahabat yang lain,
bergegas mempertahankan Rasulullah SAW. Ummu 'Umarah rha yang
turut bersama-sama dengan mereka terus menebas musuh Allah itu,
walaupun dia memakai dua lapis baju besi. Ibn Qumay'a berjaya melukai
bagian leher Ummu 'Umarah rha, dan meninggalkan luka yang parah.
Rasulullah SAW terus memanggil anak lelaki Ummu 'Umarah rha,
memerintahkannya membalut luka ibunya sambil mendoakan kerahmatan
dan kesejahteraan ke atas mereka dan menyatakan kemuliaan mereka.
Ummu 'Umarah rha, bila menyadari Rasulullah SAW menyukai
kesungguhan dan keberanian beliau, kemudian meminta Rasulullah SAW
supaya berdoa agar mereka dijadikan Allah di kalangan sahabat-sahabat
Rasulullah SAW di syurga nanti. Setelah Rasulullah SAW berdoa, Ummu
'Umarah rha kemudian berkata, "Aku tidak pedulikan apa saja yang
menimpaku di dunia ini!" Pada hari tersebut, Ummu 'Umarah rha
menerima tiga belas luka dan luka di lehernya yang terpaksa dirawat
selama setahun.
Inilah kehidupan Ummu 'Umarah rha, pejuang yang tetap berdiri apabila
ramai yang mundur, yang menyuruh anaknya yang cedera parah kembali
menyertai peperangan yang sengit, dan yang siap menggadaikan
nyawanya demi menyelamatkan Rasulullah SAW. Sebagai balasan,
beliau menerima doa agar dijadikan di kalangan sahabat Rasulullah SAW
di syurga. Moga Allah SWT merahmati para Muslimah kita dengan
keberanian, semangat pengorbanan dan istiqamah yang sedemikian.
Diriwayatkan bahwa ketika Adi bin Hatim dan saudarinya, Safanah binti
Hatim datang ke Madinah dan menghadap Rasulullah SAW, maka
berkata, "Ya Rasuluilah, dalam golongan kami ada orang yang paling
pandai dalam bersyair dan orang yang paling pemurah hati, dan orang
yang paling pandai berkuda." Rasuluilah SAW bersabda, 'Siapakah
mereka itu. Sebutkaniah namanya.' Adi menjawab, 'Adapun yang paling
pandai bersyair adalah Umru'ul Qais bin Hujr, dan orang yang paling
pemurah hati adalah Hatim Ath-Tha'i, ayahku. Dan yang paling pandai
berkuda adalah Amru bin Ma'dikariba.' Rasuluilah SAW menukas, "Apa
yang telah engkau katakan itu salah, wahai Adi. Orang yang paling
pandai bersyair adalah Al-Khansa binti Amru, dan orang yang paling
murah hati adalah Muhammad Rasulullah, dan orang yang paling pandai
berkuda adalah Ali bin Abi Thaiib.'
- 95-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Jarir ra. pernah ditanya, Siapakah yang paling pandai bersyair? Jarir ra.
menjawab, 'Kalau tidak ada Al-Khansa tentu aku.' Al-Khansa sangat
sering bersyair tentang kedua saudaranya, sehingga hal itu pernah
ditegur olah Umar bin Khattab ra. Umar ra. pernah bertanya kepada
Khansa, 'Mengapa matamu bengkak-bengkak?' Khansa menjawab,
'Karena aku terialu banyak menangis atas pejuang-pejuang Mudhar yang
terdahulu." Umar berkata, 'Wahai Khansa, Mereka semua ahli neraka.'
Sahut Khansa, 'Justru itulah yang membuat aku lebih kecewa dan sedih
lagi. Dahulu aku menangisi Sakhr atlas kehidupannya, sekarang aku
menangisinya karena ia adalah ahli neraka.'
- 96-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
KHADIJAH AL-KUBRA RA
Khadijah rha. adalah orang pertama yang memeluk Islam. Ia menduduki
tempat terhormat sebagai istri pertama Nabi Muhammad saw. Waktu ia
menikah, Muhammad SAW berusia 25 tahun, dan Khadijah 40 tahun.
Pada hari yang telah ditentukan, sanak keluarga Muhammad, termasuk
pamannya Abu Thalib dan Hamzah ra, berkumpul di rumah Khadijah rha.
Abu Thalib-lah yang memberikan kata sambutan dalam upacara
pernikahan mereka. Nabi Muhammad tidak menikah dengan wanita lain
selama Khadijah masih hidup. Khadijah sempat mendampingi
Muhammad 25 tahun lamanya setelah perkawinan, dan meninggal dunia
tiga tahun sebelum Hijrah.
- 97-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Tatkala Nabi SAW mengalami rintangan dan gangguan dari kaum lelaki
Quraisy, maka di sampingnya berdiri dua orang wanita. Kedua wanita itu
berdiri di belakang da'wah Islamiah, mendukung dan bekerja keras
mengabdi kepada pemimpinnya, Muhammad SAW : Khadijah binti
Khuwailid dan Fatimah binti Asad. Oleh karena itu Khadijah berhak
menjadi wanita terbaik di dunia. Bagaimana tidak menjadi seperti itu, dia
adalah Ummul Mu'minin, sebaik-baik isteri dan teladan yang baik bagi
mereka yang mengikuti teladannya. Khadijah menyiapkan sebuah rumah
yang nyaman bagi Nabi SAW sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan
membantunya ketika merenung di Gua Hira'.
- 98-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Bukankah istana ini lebih baik daripada istana-istana di dunia, hai, orang-
orang yang terpedaya oleh dunia ? Sayidah Khadijah rha. adalah wanita
pertama yang bergabung dengan rombongan orang Mu'min yang orang
pertama yang beriman kepada Allah di bumi sesudah Nabi SAW.
Khadijah rha. membawa panji bersama Rasulullah SAW sejak saat
pertama, berjihad dan bekerja keras. Dia habiskan kekayaannya dan
memusuhi kaumnya. Dia berdiri di belakang suami dan Nabinya hingga
nafas terakhir, dan patut menjadi teladan tertinggi bagi para wanita.
Betapa tidak, karena Khadijah rha. adalah pendukung Nabi SAW sejak
awal kenabian. Ar-Ruuhul Amiin telah turun kepadanya pertama kali di
sebuah gua di dalam gunung, lalu menyuruhnya membaca ayat- ayat
Kitab yang mulia, sesuai yang dikehendaki Allah SWT. Kemudian dia
menampakkan diri di jalannya, antara langit dan bumi. Dia tidak menoleh
ke kanan maupun ke kiri sehingga Nabi SAW melihatnya, lalu dia
berhenti, tidak maju dan tidak mundur. Semua itu terjadi ketika Nabi SAW
berada di antara jalan-jalan gunung dalam keadaan kesepian, tiada
penghibur, teman, pembantu maupun penolong. Nabi SAW tetap dalam
sikap yang demikian itu hingga malaikat meninggalkannya. Kemudian,
beliau pergi kepada Khadijah dalam keadaan takut akibat yang didengar
dan dilihatnya. Ketika melihatnya, Khadijah berkata :"Dari mana engkau,
wahai, Abal Qasim ? Demi Allah, aku telah mengirim beberapa utusan
untuk mencarimu hingga mereka tiba di Mekkah, kemudian kembali
kepadaku." Maka Rasulullah SAW menceritakan kisahnya kepada
Khadijah rha. Khadijah rha. berkata :"Gembiralah dan teguhlah, wahai,
putera pamanku. Demi Allah yang menguasai nyawaku, sungguh aku
berharap engkau menjadi Nabi umat ini."
- 99-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Diriwayatkan dalam hadits shahih, dari Abu Hurairah ra., dia berkata
:"Jibril datang kepada Nabi SAW, lalu berkata :"Wahai, Rasulullah, ini
Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah, makanan
atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan kepadanya
salam dari Tuhannya dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah
di syurga, (terbuat) dari mutiara yang tiada suara ribut di dalamnya dan
tiada kepayahan." (Shahih Bukhari, Bab Perkawinan Nabi SAW dengan
Khadijah dan Keutamaannya, 1/539)
AISYAH RA
Seorang gadis kecil periang berumur sembilan tahun sedang gembira
bermain-main dengan teman-temannya. Rambutnya awut awutan dan
mukanya kotor karena debu. Tiba-tiba beberapa orang yang sudah agak
tua muncul dari sebuah rumah di dekat situ dan datang ke tempat anak-
anak tadi bermain-main. Mereka lalu membawa anak gadis itu pulang,
memberinya pakaian yang rapi, dan malam itu juga, gadis itu dinikahkan
dengan laki-iaki paling agung di antara manusia, Nabi ummat Islam.
Suatu penghormatan paling unik yang pernah diterima seorang wanita.
Aisyah adalah salah seorang putri tersayang Sayidina Abu Bakar ra,
- 100-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
segala hal yang pen ting. Umar terbunuh dan kemudian Khalifah Usman.
Dua peristiwa kesyahidan tersebut telah mengguncangkan sendi-sendi
Islam, dan menjurus kepada perpecahan yang tragis di kalangan umat
Islam. Keadaan itu sangat merugikan agama yang sedang menyebar luas
dan berkembang dengan cepat, yang pada waktu itu telah menjalar
sampai ke batas pegunungan Atlas di sebelah Barat, dan ke puncak-
puncak Hindu Kush di sebelah Timur. Aisyah tidak dapat tinggal diam
sebagai penonton dalam menghadapi oknum-oknum pemecah-belah itu.
Dengan sepenuh hati ia membela mereka yang menuntut balas atas
kesyahidan khalifah yang ketiga. Di dalam Perang Unta, suatu
pertempuran melawan Ali, khalifah yang keempat, pasukan Aisyah kalah
dan ia terus mundur ke Madinah di bawah perlindungan pengawal yang
diberikan oleh putra khalifah sendiri. Beberapa orang sejarawan yang
menaruh minat terhadap peristiwa itu, baik yang Muslim maupun yang
bukan, memberikan kritik kepada Aisyah dalam pertempuran melawan Ali.
Tetapi tidak seorang pun yang meragukan kesungguhan hati dan
keyakinan Aisyah untuk menuntut balas bagi darah Usman.
Selama masa hidup Nabi, jarang Aisyah tidak kekurangan makan. Pada
malam hari ketika Nabi mengembuskan napasnya yang tera khir, Aisyah
tidak mempunyai minyak Waktu Khalifah Umar berkuasa, istri dan
beberapa sahabat Nabi mendapatkan tunjangan yang cukup besar tiap
bulannya. Aisyah jarang menahan uang atau pemberian yang diterimanya
sampai keesokan harinya, karena semuanya itu segera dibagikan kepada
- 102-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
UMMU ABIHA
Panggilan kesayangan bagi Fathimah rha. adalah Ummu Abiha (ibu dari
ayahnya). Dia adalah puteri yang mulia dari pemimpin para makhluq,
Rasulullah SAW, Abil Qasim, Muhammad bin Abdullah bin Abdul
Muththalib bin Hasyim. Dia juga digelari Al-Batuul, yaitu yang
memusatkan perhatiannya pada ibadah atau tiada bandingnya dalam hal
keutamaan, ilmu, akhlaq, adab, hasab dan nasab. Fathimah rha.lebih
muda dari Zainab, isteri Abil Ash bin Rabi' dan Ruqayyah, isteri Utsman
bin Affan. Juga dia lebih muda dari Ummu Kultsum. Dia adalah anak yang
paling dicintai Nabi SAW sehingga beliau bersabda :"Fathimah rha.adalah
- 103-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata :"Datang Fathimah rha.kepada Nabi
SAW meminta pelayan kepadanya. Maka Nabi SAW bersabda
kepadanya : "Ucapkanlah :"Wahai Allah, Tuhan pemilik bumi dan Arsy
yang agung. Wahai, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu yang
menurunkan Taurat, Injil dan Furqan, yang membelah biji dan benih. Aku
berlindung kepada- Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau
kuasai nyawanya. Engkau- lah awal dan tiada sesuatu sebelum-Mu.
Engkau-lah yang akhir dan tiada sesuatu di atas-Mu. Engkau-lah yang
batin dan tiada sesuatu di bawah- Mu. Lunaskanlah utangku dan
cukupkan aku dari kekurangan." (HR.Tirmidzi)
Inilah Fathimah rha.binti Muhammad SAW yang melayani diri sendiri dan
menanggung berbagai beban rumahnya. Thabrani menceritakan, bahwa
ketika kaum Musyrikin telah meninggalkan medan perang Uhud, wanita-
wanita sahabah keluar untuk memberikan pertolongan kepada kaum
Muslimin. Di antara mereka yang keluar terdapat Fathimah. Ketika
bertemu Nabi SAW, Fathimah rha.memeluk dan mencuci luka-
lukanydengan air, sehingga darah semakin banyak yangk keluar. Tatkala
Fathimah rha.melihat hal itu, dia mengambil sepotong tikar, lalu
membakar dan membubuhkannya pada luka itu sehingga melekat dan
darahnya berhenti keluar." (HR. Syaikhani dan Tirmidzi)
pedang serta hujan anak panah yang menimpa kaum Muslimin untuk
menyampaikan makanan, obat dan air bagi para prajurit. Inilah gambaran
lain dari puteri sebaik-baik makhluk yang kami persembahkan kepadada
para pengantin masa kini yang membebani para suami dengan tugas
yang tidak dapat dipenuhi.
rahasia Rasul Allah SAW." Aisyah berkata :"Ketika Rasulullah SAW wafat,
aku berkata kepadanya :"Aku mohon kepadamu demi hakku yang ada
padamu, ceritakanlah kepadaku apa yang dikatakan Rasulullah SAW
kepadamu itu ?" Fathimah rha.pun menjawab :"Adapun sekarang, maka
baiklah. Ketika berbisik pertama kali kepadaku, beliau mengabarkan
kepadaku bahwa Jibril biasanya memeriksa bacaannya terhadap Al
Qur'an sekali dalam setahun, dan sekarang dia memerika bacaannya dua
kali. Maka, kulihat ajalku sudah dekat. Takutlah kepada Allah dan
sabarlah. Aku adalah sebaik-baik orang yang mendahului-mu." Fathimah
rha.berkata :"Maka aku pun menangis sebagaimana yang engkau lihat
itu. Ketika melihat kesedihanku, beliau berbisik lagi kepadaku, dan
berkata :"Wahai, Fathimah, tidakkah engkau senang menjadi pemimpin
wanita-wanita kaum Mu'min atau ummat ini ?" Fathimah rha.berkata
:"Maka aku pun tertawa seperti yang engkau lihat."
Inilah dia, Fathimah Az-Zahra'. Dia hidup dalam kesulitan, tetapi mulia
dan terhormat. Dia telah menggiling gandum dengan alat penggiling hingg
berbekas pada tangannya. Dia mengangkut air dengan qirbah hingga
berbekas pada dadanya. Dan dia menyapu rumahnya hingg berdebu
bajunya. Ali r.a. telah membantunya dengan melakukan pekerjaan di luar.
Dia berkata kepada ibunya, Fathimah binti Asad bin Hasyim :"Bantulah
pekerjaan puteri Rasulullah SAW di luar dan mengambil air, sedangkan
dia akan bekerja di dalam rumah :yaitu membuat adonan tepung,
membuat roti dan menggiling gandum." Tatkala suaminya, Ali,
mengetahui banyak hamba sahaya telah datang kepada Nabi SAW, Ali
berkata kepada Fathimah, "Alangkah baiknya bila engkau pergi kepada
ayahmu dan meminta pelayan darinya." Kemudian Fathimah rha.datang
kepada Nabi SAW. Maka beliau bertanya kepadanya :"Apa sebabnya
engkau datang, wahai anakku ?" Fathimah rha.menjawab :"Aku datang
untuk memberi salam kepadamu." Fathimah rha.merasa malu untuk
meminta kepadanya, lalu pulang. Keesokan harinya, Nabi SAW datang
kepadanya, lalu bertanya : "Apakah keperluanmu ?" Fathimah rha.diam.
Ali r.a. lalu berkata :"Aku akan menceritakannya kepada Anda, wahai
Rasululllah. Fathimah menggiling gandum dengan alat penggiling hingga
melecetkan tangannya dan mengangkut qirbah berisi air hingga berbekas
di dadanya. Ketika hamba sahaya datang kepada Anda, aku
menyuruhnya agar menemui dan meminta pelayan dari Anda, yang bisa
membantunya guna meringankan bebannya." Kemudian Nabi SAW
bersabda :"Demi Allah, aku tidak akan memberikan pelayan kepada kamu
berdua, sementara aku biarkan perut penghuni Shuffah merasakan
- 106-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
kelaparan. Aku tidak punya uang untuk nafkah mereka, tetapi aku jual
hamba sahaya itu dan uangnya aku gunakan untuk nafkah mereka."
Maka kedua orang itu pulang. Kemudian Nabi SAW datang kepada
mereka ketika keduanya telah memasuki selimutnya. Apabila keduanya
menutupi kepala, tampak kaki-kaki mereka, dan apabila menuti kaki,
tampak kepala-kepala mereka. Kemudian mereka berdiri. Nabi SAW
bersabda :"Tetaplah di tempat tidur kalian. Maukah kuberitahukan kepada
kalian yang lebih baik daripada apa yang kalian minta dariku ?" Keduanya
menjawab :"Iya." Nabi SAW bersabda: "Kata-kata yang diajarkan Jibril
kepadaku, yaitu hendaklah kalian mengucapkan : Subhanallah setiap
selesai shalat 10 kali, Alhamdulillaah 10 kali dan Allahu Akbar 10 kali.
Apabila kalian hendak tidur, ucapkan Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah
33 kali dan takbir (Allahu akbar) 33 kali."
Ketika Nabi SAW terluka dalam Perang Uhud, dia keluar bersama wanita-
wanita dari Madinah menyambutnya agar hatinya tenang. Ketika melihat
luka-lukanya, Fathimah rha.langsung memeluknya. Dia mengusap darah
darinya, kemudian mengambil air dan membasuh mukanya. Betapa indah
situasi di mana hati Muhammad SAW berdenyut menunjukkan cinta dan
sayang kepada puterinya itu. Seakan-akan kulihat Az-Zahra' a.s.
berlinang air mata dan berdenyut hatinya dengan cinta dan kasih sayang.
Selanjutnya, inilah dia, Az-Zahra', puteri Nabi SAW, puteri sang
pemimpin. Dia memberi contoh ketika keluar bersama 14 orang wanita, di
antara mereka terdapat Ummu Sulaim binti Milhan dan Aisyah Ummul
Mu'minin rha. dan mengangkut air dalam sebuah qeribah dan bekal di
atas punggungnya untuk memberi makan kaum Mu'minin yang sedang
berperang menegakkan agama Allah SWT.
Bazzar mengeluarkan dari Abdul Rahman bin Auf ra. dia berkata:
Bertanya Umaiyah bin Khalaf kepadanya: Hai Abdullah! Siapa orang yang
memakai bulu burung Na'amah di dadanya pada perang Badar itu?
- 108-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
jawabku: Dia itu paman Muhammad, dialah Hamzah bin Abdul Mutthalib
ra. Berkata lagi Umaiyah bin Khalaf: Dialah orang yang banyak memalu
kita dengan senjatanya sehingga dia dapat membunuh ramai di antara
kita. (Majma'uz Zawa'id 6:81)
Hakim telah mengeluarkan dari Sabir bin Abdullah ra. dia berkata:
Rasulullah SAW mencari-cari Hamzah pada hari Ubud setelah selesai
peperangan, dan setelah semua orang berkumpul di sisinya: Di mana
Hamzah? Maka salah seorang di situ menjawab: Tadi, saya lihat dia
berperang di bawah pohon di sana, dia terus menerus mengatakan: Aku
singa Allah, dan singa RasulNya! Ya Allah, ya Tuhanku! Aku mencuci
tanganku dari apa yang dibawa oleh mereka itu, yakni Abu Sufyan bin
Harb dan tentera Quraisy. Dan aku memohon uzur kepadamu dari apa
yang dibuat oleh mereka itu dan kekalahan mereka, yakni tentera Islam
yang melarikan diri! Lalu Rasulullah SAW pun menuju ke tempat itu, dan
didapati Hamzah telah gugur. Bila Beliau melihat dahinya, Beliau
menangis, dan bila melihat mayatnya dicincang-cincang, Beliau menarik
nafas panjang. Kemudian Beliau berkata: Tidak ada kain kafan buatnya?!
Maka segeralah seorang dari kaum Anshar membawakan kain kafan
untuknya. Berkata Jabir seterusnya, bahwa Rasulullah SAW telah
berkata: Hamzah adalah penghulu semua orang syahid nanti di sisi Allah
pada hari kiamat.
(Hakim 3:199)
Ibnu Ishak telah mengeluarkan dari Ja'far bin Amru bin Umaiyah Adh-
Dhamri, dia berkata: Aku keluar bersama Abdullah bin Adiy bin Al-Khiyar
pada zaman Mu'awiyah ra... dan disebutkan ceritanya hingga kami duduk
bersama Wahsyi (pembunuh Hamzah ra.), maka kami berkata
kepadanya: Kami datang ini untuk mendengar sendiri darimu, bagaimana
engkau membunuh Hamzah ra. Wahsyi bercerita: Aku akan memberitahu
kamu berdua, sebagai mana aku sudah memberitahu dahulu kepada
Rasulullah SAW ketika Beliau bertanya ceritanya dariku.
Pada mulanya, aku ini adalah hamba kepada Jubair bin Muth'im, dan
pamannya yang bernama Thu'aimah bin Adiy telah mati terbunuh di
perang Badar. Apabila kaum Quraisy keluar untuk berperang di Uhud,
Jubair berkata kepadaku: Jika engkau dapat membunuh Hamzah, paman
Muhammad untuk menuntut balas kematian pamanku di Badar, engkau
- 109-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
akan aku merdekakan. Bila tentera Quraisy keluar ke medan Uhud, aku
turut keluar bersama mereka. Aku seorang Habsyi yang memang mahir
untuk melempar pisau bengkok, dan sebagaimana biasanya orang
Habsyi, jarang-jarang tidak mengenai sasaran apabila melempar. Apabila
kedua belah pihak bertempur di medan Uhud itu, aku keluar mencari-cari
Hamzah untuk kujadikan sasaranku, sehingga aku melihatnya di antara
orang yang bertarung, seolah-olahnya dia unta yang mengamuk, terus
memukul dengan pedangnya segala apa yang datang menyerangnya,
tiada seorang pun yang dapat melawannya. Aku pun bersiap untuk
menjadikannya sasaranku. Aku lalu bersembunyi di balik batu berdekatan
dengan pohon yang dia sedang bertarung, sehingga apabila dia datang
berdekatan denganku, mudahlahlah aku melemparkan pisau racunku itu.
Apabila kami kembali ke Makkah, seperti yang dijanjikan oleh tuanku, aku
dimerdekakan. Aku terus tinggal di Makkah. Dan apabila kota Makkah
ditakluki oleh Rasulullah SAW aku pun melarikan diri ke Tha'if dan
menetap di sana. Apabila rombongan orang-orang Tha'if bersiap-siap
hendak menemui Rasulullah SAW untuk memeluk Islam, aku merasa
serba salah tidak tahu ke mana harus melarikan diri. Aku berfikir, apakah
aku harus melarikan diri ke Syam, atau ke Yaman, ataupun ke negeri-
negeri lainnya, sampai kapan aku akan menjadi orang buruan?! Demi
Allah, aku merasakan diriku susah sekali. Tiba-tiba ada orang yang
datang kepadaku memberi nasehat: Apa yang engkau susahkan?
Muhammad tidak membunuh orang yang masuk ke dalam agamanya,
dan menyaksikan syahadat kebenaran! Aku tidak ada jalan melainkan
menerima nasehat itu. Aku pun menuju ke Madinah untuk menemui
- 110-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Bukhari telah mengeluarkan dari Ja'far bin Amru sebagaimana cerita yang
sebelumnya, cuma apabila orang ramai berbaris untuk berperang, lalu
keluarlah Sibak seraya menjerit: Siapa yang akan melawanku? Hamzah
pun keluar untuk melawannya, lalu Hamzah berkata kepadanya: Hai
Sibak! Hai putera Ummi Anmar, tukang sunnat orang perempuan! Apakah
engkau hendak melawan Allah dan RasulNya? Hamzah lalu
menghantamnya dengan suatu pukulan yang keras menghabiskannya.
- 111-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
- 112-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
- 113-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Maka seorang lelaki yang hadir di dalam Masjid itu telah berkata
kepadanya, "Tidak sekali-kali, sesungguhnya harta tersebut adalah milik
kami semua (dan harus dibagi-bagikan dengan adil). Barangsiapa yang
menghalang kami dari harta tersebut kami akan berhukum kepada hukum
Allah dengan pedang-pedang kami". Lalu Mu'awiyah ra. pun turun dari
mimbar dan mengutus seseorang untuk memanggil lelaki itu.
- 115-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Aku telah berkhutbah kepada kamu pada hari Jum'at yang pertama, maka
tidak ada seorangpun dari kamu yang bangun menentangku, lalu aku
takut sekiranya aku menjadi golongan amir tersebut. Kemudian aku sekali
lagi berkhutbah dengan perkara yang sama pada hari Jum'at yang kedua,
maka tidak ada seorangpun yang membangkangi aku. Akupun berkata
kepada diriku sendiri, "Sesungguhnya aku termasuk ke dalam golongan
amir tersebut". Kemudian sekali lagi aku berkhutbah dengan perkara yang
sama pada hari Jum'at ketiga, maka lelaki ini telah bangun dan
membantahi aku. Maka dia telah menghidupkan aku, lalu Allah akan
menghidupkannya'.
- 116-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Abu Ubaidah termasuk orang yang masuk Islam dari sejak dini, dia
memeluk Islam satu hari setelah Abu Bakar sidik r.a. memeluk Islam. Dia
masuk Islam bersama Abdurrahman bin Auf, Usman bin Mazun dan
Arqom bin Abil Arqom di tangan Abu Bakar Sidik. Abu Bakar lah yang
membawakan mereka menemui Rasulullah saw. untuk menyatakan
syahadat di depan beliau.
Abu Ubaidah sempat mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah
saw. Dia lah yang membunuh ayahnya yang berada di pasukan musyrikin
dalam perang Badar, sehingga ayat Alquran turun mengenai dia seperti
tertera dalam suarah Al Mujadilah ayat 22.
Artinya, "Engkau tidak menemukan kaum yang beriman kepada Allah dan
hari kiamat yang mengasihi orang-orang yang menentang Allah swt. dan
Rasulullah, walaupun orang tersebut ayah kandung, anak, saudara atau
keluarganya sendiri. Allah telah mematri keimanan di dalam hati mereka
dan Dia bekali pula dengan semangat. Allah akan memasukkan mereka
ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, mereka akan
kekal di dalamnya. Akan menyenangi mereka, di pihak lain mereka pun
senang dengan Allah. Mereka itulah perajurit Allah, ketahuilah bahwa
perajurit Allah pasti akan sukses. (Al-Mujadilah, 22)
Dalam kaitan ini, Umar bin Khatab r.a. mengatakan, "Saya berangkat mau
salat Zuhur agak cepat, sama sekali bukan karena ingin ditunjuk sebagai
delegasi, tetapi karena memang saya senang pergi salat cepat-cepat.
Setelah Rasulullah selesai mengimami salat Zuhur bersama kami, beliau
melihat ke kiri dan ke kanan. Saya sengaja meninggikan kepala saya
agar beliau melihat saya, namun beliau masih terus membalik-balik
pandangannya kepada kami. Akhirnya beliau melihat Abu Ubaidah bin
Jarah, lalu beliau memanggilnya sambil bersabada, 'Pergilah bersama
- 117-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Jihadnya:
Abu Ubaidah bin Jarah r.a. ikut partisipasi dalam semua peperangan
Islam, bahkan selalu mempunyai andil besar dalam setiap peperangan
tersebut. Dia berangkat membawa pasukan menuju negeri Syam, dengan
izin Allah dia berhasil menaklukkan semua negeri tersebut.
Biografinya:
Sepeninggal Abu Ubaidah r.a. Muaz bin Jabal berpidato di hadapan kaum
muslimin yang berisi, "Hai sekalian kaum muslimin! Kalian sudah
dikejutkan dengan berita kematian seorang pahlawan, yang demi Allah
saya tidak menemukan ada orang yang lebih baik hatinya, lebih jauh
pandangannya, lebih suka terhadap hari kemudian dan sangat senang
- 118-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
memberi nasihat kepada semua orang dari dia. Oleh sebab itu
kasihanilah dia, semoga kamu akan dikasihani Allah."
Wafatnya:
Menjelang kematian Abu Ubaidah r.a. dia memesankan kepada
serdadunya sbb., "Saya pesankan kepada kalian sebuah pesan, jika
kalian terima, kalian akan baik, 'Dirikanlah salat, bayar zakat, puasalah
bulan Ramadan, berdermalah, tunaikan ibadah haji dan umrah, saling
nasihat menasihatilah kalian, sampaikanlah nasihat kepada pimpinan
kalian, jangan suka menipunya, janganlah kalian terpesona dengan
keduniaan, karena betapapun seorang melakukan seribu upaya, dia pasti
akan menemukan kematiannya seperti saya ini. Sungguh Allah telah
menetapkan kematian untuk setiap pribadi manusia, oleh sebab itu
semua mereka pasti akan mati. Orang yang paling beruntung adalah
orang yang paling taat kepada Allah dan paling banyak bekalnya untuk
akhirat...Assalamu alaikum warahmatullah'."
Kemudian beliau melihat kepada Muaz bin Jabal r.a. dan mengatakan,
"Ya Muaz! Imamilah salat mereka." Setelah itu, Abu Ubaidah r.a. pun
menghembuskan nafasnya yang terakhir.
sampai anggapanku tentang dirinya keliru pada hari ini." Lalu dia bertanya
kepada orang-orang yang mengadu, "Sekarang sampaikan apa yang
kalian keluhkan tentang diri Sa'id bin Amir ra.!'
"Dia selalu keluar rumah untuk menemui kami setelah hari sudah siang,'
kata mereka. Sa'id menanggapi, "Demi Allah, sebenamya aku tidak suka
untuk mengungkapkan hal ini. Harap diketahui, keluargaku tidak
mempunyai pembantu, sehingga aku sendiri yang harus menggiling
adonan roti. Aku duduk sebentar hingga adonan itu menjadi lumat, lalu
membuat roti, mengambil wudhu', baru kemudian aku keluar rumah untuk
menemui mereka."
Umar bertanya kepada mereka, "Apa keluhan kalian yang lain?" Mereka
menjawab, 'Dia tidak mau menemui seorangpun pada malam hari." 'Lalu
apa alibimu?' tanya Umar ra. kepada Sa'id bin Amir ra. "Sebenarnya aku
tidak suka untuk mengungkapkan hal ini. Aku menjadikan siang hari bagi
mereka, dan menjadikan malam hari bagi Allah."
"Apa keluhan kalian yang lain?" tanya Umar kepada mereka. Mereka
menjawab, "Sehari dalam satu bulan dia tidak mau keluar dari rumahnya
untuk menemui kami." "Apa alibimu? tanya Umar ra. kepada Said ra. "Aku
tidak mempunyai seorang pembantu yang mencuci pakaianku, di
samping itu, aku pun tidak mempunyai pakaian pengganti yang lain."
Maksudnya, hari itu dia mencuci pakaian satu-satunya.
"Apa keluhan kalian yang lain?" tanya Umar kepada mereka. Mereka
menjawab, "Beberapa hari ini dia seperti orang yang akan meninggal
dunia." "Apa alibimu?" tanya Umar ra. kepada Sa'id ra. Sa'id ra.
menjawab,
- 120-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Sementara saat itu aku yang masih musyrik dan belum beriman kepada
Allah Yang Maha Agung, tidak berusaha untuk menolongnya, sehingga
aku beranggapan bahwa Allah ta'ala sama sekali tidak akan mengampuni
dosaku. Karena itulah barangkali keadaanku akhir-akhir ini seperti orang
yang akan meninggal dunia."
Umar bin Al-Khaththab ra. berkata, "Segala puji bagi Allah, karena
firasatku tentang dirinya tidak meleset." Setelah itu Umar memberinya
seribu dinar, seraya berkata, "Pergunakanlah uang ini untak menunjang
tugas-tugasmu." Istri Sa'id ra. berkata kegirangan setelah menerima uang
itu, 'Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kecukupan kepada kita
atas tugas yang engkau emban ini." Sa'id bertanya kepada istrinya,
"Apakah engkau mau yang lebih baik lagi? Kita akan memberikan uang
ini kepada orang yang lebih membutuhkannya daripada kita. "Boleh,"
jawab istrinya. Lalu Sa'id memanggil salah seorang anggota keluarganya
yang dapat dipercaya, dan dia memasukkan uang ke dalam beberapa
bungkusan, seraya berkata, "Bawalah bungkusan ini dan berikan kepada
janda keluarga Fulan, orang miskin keluarga Fulan, orang yang terkena
musibah keluarga Fulan. Selebihnya disimpan, Istrinya bertanya,
"Mengapa engkau tidak membeli seorang pembantu? Lalu untuk apa sisa
uang itu?" Sa'id ra. menjawab, "Sewaktu-waktu tentu akan datang orang
yang lebih membutuhkan uang itu.
Dari Abu Ayyub ra. "Ketika Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah. maka
Beliau tinggal di rumah Abu Ayyub ra. Rasulullah SAW tinggal di bagian
bawah sedangkan Abu Ayyub di bagian atas rumah. Ketika malam tiba.
Abu Ayyub tersadar bahwa ia tinggal di atas Nabi SAW berarti dirinya
berada di antara Rasulullah SAW dan wahyu. Hal itu membuat ia susah
untuk tidur. la pun khawatir jikalau ia menggerakkan kakinya dapat
merontohkan debu-debu sehingga menyusahkan Nabi SAW.
Ketika pagi hari tiba maka ia berkata kepada Nabi SAW "Wahai
Rasulullah, saya baru tersadar bahwa saya berada diatasmu Dan engkau
berada di bawahku. sehingga saya takut bergerak yang menyebabkan
jatuhnya debu-debu kepadamu Dan saya pun berada di antara engkau
dan wahyu." Jawab Nabi SAW, "Wahai Abu Ayyub jangan kamu
berlebihan, maukah aku ajarkan kepadamu suatu ucapan yang jika kamu
mengucapkannya setiap pagi dan sore, sebanyak sepuluh kali. maka
Allah akan memberikan sepuluh kebaikan. menghapuskan sepuluh dosa
- 121-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
dan mengangkatmu sepuluh derajat dan kelak padi hari Kiamat engkau
akan digolongkan sebagai seorang yang telah mcmbebaskan sepuluh
budak. Ucapan itu ialah:
Laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syarikalahu ...
(Thabrani, Kanzul Ummal, 1/294)
Suatu ketika tempat airku pecah maka airnya tumpah ke lantai. maka aku
bersama istriku (Ummu Ayyub) segera mengeringkanya dengan kain milik
kami padahal kami tidak memiliki lagi selimut lain kecuali itu. dengan
perasaan takut dan khawatir air tersebut akan mengenai beliau dan
menyusahkannva. Dan setiap hari kami menghidangkan makanan bagi
Rasulullah SAW dan jika ada sisa dari makanan tersebut maka kami
makan pada bagian bekas-bekas tangan Rasulullah SAW agar kami
mendapat berkat dengan hal itu.
Pada suatu malam ketika kami hidangkan makan malam. kami bubuhkan
di dalam masakan tersebut bawang. Beliau mengembalikannya kepada
kami. Dan kami melihat tidak ada sedikit pun bekas tangan beliau. Maka
hal ini kami ceritakan kepada Rasulullah SAW, mengenai makanan kami
dan apa sebab beliau tidak mau menyentuh makanan kami sedikit pun
Kata Beliau, "Aku dapatkan pada makanan ini bau bawang putih, di
karenakan aku adalah seorang lelaki vang senantiasa berdzikir kepada
Allah. maka aku tidak senang bila mulutku tercium bau yang tidak enak.
Sedangkan untuk kalian maka silahkan kalian memakannya."
(Kanzul Ummal. 5/50)
Tiada seorang pun dari kaum Muhajirin yang unggul, melainkan dia ikut
dalam pasukan jihad ini, termasuk Umar bin Al-Khatthab, Abu Ubaidah,
Sa'ad bin Abu Waqqash, Abul A'war Said bin Zaid bin Amru bin Nufail
radiallahuanhum dan banyak lagi para pemuka Muhajirin yang ikut serta.
Dari kaum Anshar pun di antaranya Qatadah bin An-Nu'man dan
Salamah bin Aslam bin Huraisy ra.huma dan lain-lain. Ada di antara kaum
Muhajirin yang kurang setuju dengan pimpinan Usamah ra. itu, karena
usianya masih terlalu muda (18 tahun). Di antara orang yang banyak
mengkritiknya ialah Aiyasy bin Abu Rabi'ah ra. dia berkata: "Bagaimana
Rasuluilah mengangkat anak muda yang belum berpengalaman ini,
padahal banyak lagi pemuka-pemuka kaum Muhajirin yang pernah
memimpin perang". karena itulah banyak desas-desus yang
memperkecilkan kepemimpinan Usamah ra. Umar bin Al-Khatthab ra.
menolak pendapat tersebut serta menjawab keraguan orang ramai.
Kemudian dia menemui Rasulullah SAW serta memberitahu tentang apa
yang dikatakan orang ramai tentang Usamah. Beliau SAW sangat marah,
lalu memakai sorbannya dan keluar ke masjid. Bila orang ramai sudah
berkumpul di situ, beliau naik mimbar, memuji-muji Allah dan
mensyukurinya, lalu berkata: "Amma ba'du! Wahai sekalian manusia! Ada
pembicaraan yang sampai kepadaku mengenai pengangkatan Usamah?
Demi Allah, jika kamu telah menuduhku terhadap pengangkatanku
terhadap Usamah, maka sebenarnya kamu juga dahulu telah menuduhku
terhadap pengangkatanku terhadap ayahnya, yakni Zaid. Demi Allah, si
Zaid itu memang layak menjadi panglima perang dan puteranya si
Usamah juga layak menjadi panglima perang setelahnya. Kalau ayahnya
si Zaid itu sungguh sangat aku kasihi, maka puteranya juga si Usamah
sangat aku kasihi. Dan kedua orang ini adalah orang yang baik, maka
hendaklah kamu memandang baik terhadap keduanya, karena mereka
juga adalah di antara sebaik-baik manusia di antara kamu!".
- 123-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Sesudah itu, beliau turun dari atas mimbar dan masuk ke dalam
rumahnya, pada hari Sabtu, 10 Rabi'ul-awal. Kemudian berdatanganlah
kaum Muhajirin yang hendak berangkat bersama-sama pasukan Usamah
itu kepada Rasulullah SAW untuk mengucapkan selamat tinggal, di
antaranya Umar bin Al-khatthab ra. dan Rasulullah SAW terus
mengatakan kepada mereka: "Biarkan segera Usamah berangkat!
Seketika itu pula Ummi Aiman ra. (yaitu ibu Usamah) mendatangi
Rasulullah SAW seraya berkata: "Wahai Rasulullah! Bukankah lebih baik,
jika engkau biarkan Usamah menunggu sebentar di perkemahannya,
sehingga engkau merasa sehat, karena, jika Usamah ra. berangkat juga
dalam keadaan seperti ini, tentulah dia akan merasa bimbang dalam
perjalanannya!". Tetapi Rasulullah SAW tetap mengatakan: "Biarkan
segera Usamah berangkat!".
- 124-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
untuk menyerang kita dari mereka itu. Kalau tidak, maka yang tinggal di
sini hanya anak-anak kecil dan wanita saja, bagaimana mereka dapat
mempertahankannya? Seandainya engkau menangguhkan memerangi
kaum Romawi itu, sehingga keadaan kita dalam negeri aman, dan kaum
Arab yang murtad itu kembali ke pangkuan kita, ataupun kita kalahkan
mereka terlebih dahulu, kemudian kita mengirim pasukan kita untuk
memerangi bangsa Romawi itu, bukankah itu lebih baik?! Kita pun tidak
merasa bimbang dari bangsa Romawi itu untuk datang menyerang kita
pada masa ini!. Abu Bakar ra. hanya mendengar bermacam-macam
pandangan dari para pemuka Muhajirin itu.
Setelah selesai mereka berkata, maka Abu Bakar ra. bertanya lagi:
Adakah yang mau memberikan pendapatnya lagi, atau kamu semua telah
memberikan pendapat kamu?! jawab mereka: "Kami sudah berikan apa
yang harus kami sampaikan!". "Baiklah, kalau begitu. Saya telah dengar
semua apa yang hendak kamu katakan itu", ujar Abu Bakar. Demi jiwaku
yang berada di tangannya! Kalau aku tahu bahwa aku akan dimakan
binatang buas sekalipun, niscaya aku tetap akan mengutus pasukan ini
ke tujuannya, dan aku yakin bahwa dia akan kembali dengan selamat.
Betapa tidak, sedang Rasulullah SAW yang telah diberikan wahyu dari
langit telah berkata: "Berangkatkan segera pasukan Usamah". Tetapi ada
suatu hal yang akan aku beritahukan kepada Usamah sebagai panglima
pasukan itu. Aku minta darinya supaya memembiarkan Umar tetap tinggal
di Madinah untuk membantuku di sini, karena aku sangat perlu kepada
bantuannya. Demi Allah, aku tidak tahu apakah Usamah setuju atau tidak.
Demi Allah, jika dia enggan membenarkan sekalipun, aku tidak akan
memaksanya! Kini tahulah para pemuka Muhajirin itu, bahwa khalifah
mereka yang baru itu telah berazam sepenuhnya untuk mengirim
pasukan Islam, sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW
sebelumnya.
Abu Bakar ra. lalu pergi ke rumah Usamah ra., dan memintanya agar
membiarkan Umar ra. tinggal di Madinah untuk membantunya. Usamah
ra. setuju. Untuk meyakinkan dirinya, maka Abu Bakar ra. berkata lagi:
"Benar engkau mengizinkannya dengan hati yang rela?" Jawab Usamah:
"ya!". Khalifah Abu Bakar ra. lalu mengeluarkan perintah supaya tidak ada
seorang pun mengelakkan dirinya dari menyertai pasukan Usamah itu
sesuai dengan perintah Rasulullah SAW sebelum wafatnya. Dia berkata
lagi: "Siapa saja yang melewatkan dirinya untuk keluar, niscaya aku akan
menyuruhnya mengejar pasukan itu dengan berjalan kaki". Kemudian
- 126-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
Usamah ra. dan pasukannya maju dengan cepat. Dia telah melalui
beberapa negeri yang tetap mematuhi Madinah dan tidak keluar dari
Islam, seperi Juhainah dan lainnya dari suku kaum Qudha'ah. Apabila dia
tiba di Wadilqura, Usamah mengutus seorang mata-mata dari suku Hani
Adzrah, dikenal dengan nama Huraits. Dia maju meninggalkan pasukan
itu, hingga tiba di LThna dan dia coba mendapatkan berita di sana,
kemudian dia kembali secepatnya dan baru bertemu dengan pasukan
Usamah sesudah berjalan selama dua malam dari Ubna itu. Huraits lalu
memberitahu Usamah, bahwa rakyat di situ masih belum berbuat apa-
apa. Mereka belum berkumpul untuk menentang pasukan yang mereka,
dan mengusulkan supaya pasukan Usamah segera menggempur
sebelum mereka dapat mengumpulkan pasukan.
(Ibnu Asakir: At-Tarikh 1:120, Kanzul Ummal 5:312. Fathul Bari 8:107)
Ibnu Asakir dan Abu Nuaim memberitakan dari Urwah bahwa Az-Zubair
bin Al-Awwam pernah mendengar bisikan syaitan yang mengatakan
bahwa Muhammad SAW telah dibunuh dan ketika itu Az-Zubair baru saja
berusia dua belas tahun. Az-Zubair lalu mengambil pedangnya, dan
berkeliaran di lorong-lorong Makkah mencari Nabi SAW yang ketika itu
berada di daerah tinggi Makkah, sedang di tangan Az-Zubair pedang
yang terhunus. Apabila dia bertemu dengan Nabi SAW Beliau bertanya:
Kenapa engkau dengan pedang yang terhunus itu hai Zubair?! Dia
menjawab: Aku dengar engkau dibunuh orang Makkah. Rasulullah SAW
tersenyum, lalu bertanya lagi: Apa yang hendak engkau perbuat, jika aku
terbunuh? jawab Az-Zubair: Aku akan menuntut balas akan darahmu
kepada siapa yang membunuhmu! Rasulullah SAW lalu mendoakan bagi
Az-Zubair dan bagi pedangnya, kemudian menyuruhnya kembali saja.
Maka itu dianggap sebagai pedang pertama yang terhunus fii sabilillah.
(Kanzul Ummal 5:69; Al-Ishabah 1:545)
Yunus menyebut dari Ibnu Ishak, bahwa Talhah bin Abu Talhah Al-
Abdari, pembawa bendera kaum Musyrikin pada hari Uhud telah
mengajak perang tanding, tetapi tiada seorang pun yang mau keluar
menemuinya. Maka Az-Zubair bin Al-Awwam ra. keluar untuk
menghadapinya. Mereka berdua bertarung sampai Az-Zubair melompat
ke atas untanya, dan menariknya jatuh ke atas tanah, dan di situ dia
bertarung dengan Talhah, sehingga akhirnya Az-Zubair dapat
mengalahkan Talhah dan membunuhnya dengan pedangnya. Lantaran
itu Rasulullah SAW telah berkata: Tiap-tiap Nabi ada pengiringnya, dan
pengiringku ialah Az-Zubair. Kemudian Beliau berkata lagi: Kalau Az-
Zubair tidak keluar melawannya, niscaya aku sendiri yang akan keluar
dan melawannya, kerana melihat ramai orang yang tidak sanggup
melawannya. (Al-Bidayah Wan-Nihayah 4:20)
Yunus memberitakan lagi dari Ibnu Ishak yang berkata: Pada hari
pertempuran Khandak, telah keluar Naufal bin Abdullah bin Al-Mughirah
Al-Makhzumi seraya mengajak untuk lawan tanding. Maka segera keluar
menghadapinya Az-Zubair bin Al-Awwam ra. dan melawannya sehingga
- 128-
Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى هللا عليه وسلمdan Para
Sahabat رضي هللا عنهم
lbnu jarir telah mengeluarkan dari Asma binti Abu Bakar ra. dia berkata:
Telah datang seorang Musyrik yang lengkap dengan senjatanya, dia lalu
mendaki di sebuah tempat yang tinggi, seraya menjerit: Siapa yang mau
bertanding dengan aku! Rasulullah SAW berkata kepada seseorang di
situ: Boleh engkau bertanding dengan dia? Jawab orang itu: Jika engkau
suruh, hai Rasulullah! Maka tiba-tiba Az-Zubair menjengukkan dirinya,
maka dia dilihat oleh Rasulullah SAW seraya berkata kepadanya: Hai
putera Shafiyah! Bangun menghadapinya! Az-Zubair ra. segera
mendatangi musuh itu dan mendaki bukit hingga tiba di puncaknya.
Mereka lalu berduel, sehingga kedua-duanya berguling- guling dari atas
bukit itu. Lalu Rasulullah SAW yang dari tadi melihat peristiwa itu,
berkata: Siapa yang tersungkur ke bawah bukit itu, dialah yang akan mati.
Maka masing-masing Nabi SAW dan kaum Muslimin mendoakan supaya
yang jatuh dahulu itu si kafir. Maka benarlah si kafir itu yang jatuh dulu,
manakala Az-Zubair jatuh ke atas dadanya, lalu si kafir itu mati. (Kanzul
Ummal 5:69)
Baihaqi memberitakan dari Abdullah bin Az-Zubair ra. dia berkata: Pada
hari pertempuran Khandak, aku masih kecil dan aku dikumpulkan dengan
kaum wanita dan anak-anak kecil di tempat yang tinggi, dan bersama
kami ialah Umar bin Abu Salamah. Kerap Umar membenarkan aku
menaiki bahunya untuk melihat apa yang terjadi di bawah sana. Aku
melihat ayahku mengayunkan pedangnya ke kanan dan ke kiri, pendek
kata siapa saja yang coba mendekatinya, dihabisinya dengan pedangnya.
Pada waktu petang, datang ayahku ke tempat kami untuk menjenguk, lalu
aku berkata kepadanya: Ayah! Aku lihat engkau berperang pada hari ini,
dan apa yang engkau lakukan tadi! Ayahku menjawab: Engkau lihat apa
yang ayah buat, duhai anakku?! Jawabku: Ya. Dia lalu berkata lagi: Aku
lakukan untuk mempertahankanmu, demi ayah dan ibuku!
(Al-Bidayah Wan-Nihayah 4:107)
- 130-