You are on page 1of 2

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Pada Praktikum kali ini telah melakukan Uji pH pada buah, sehingga didapatkan hasil
pada tabel 1, berikut :

Tabel 1. Hasil Pengujian pH pada buah

Sampel Gambar/Ph= Keterangan


Asam jawa 2,51 Asam
Timun 4,41 Asam

3.2 Pembahasan
Pada praktikum uji pH pada buah ini kami memilih dua sampel yaitu asam jawa dan
timun. Uji pH pada buah asam jawa dan timun adalah proses untuk mengukur tingkat
keasaman atau kebasaan dalam buah-buahan tersebut. pH mengukur sejauh mana larutan
bersifat asam (pH < 7), netral (pH = 7), atau basa (pH > 7). Dengan mengukur pH, kita
dapat menentukan tingkat keasaman atau kebasaan dalam buah-buahan ini, yang dapat
berpengaruh pada rasa, konservasi, dan penggunaannya.
Sampel asam jawa memiliki pH sebesar 2,51 yang menandakan bahwa ini adalah
lingkungan yang sangat asam. Dalam skala pH, angka kurang dari 7 dianggap sebagai
asam lingkungan, dan semakin rendah pH-nya, semakin asam larutan tersebut. Asam jawa
dikenal karena rasa asamnya yang kuat, dan pH rendahnya sesuai dengan sifat asam
tersebut. Keasaman ini dapat berasal dari asam askorbat dan asam sitrat, yang umumnya
ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk dan lemon. Asam jawa sering digunakan
dalam berbagai hidangan untuk memberikan rasa asam yang khas.
Sedangkan sampel timun juga menunjukkan sifat asam dengan pH sebesar 4,41.
Meskipun pH-nya lebih tinggi daripada sampel asam jawa, ini masih dianggap sebagai
lingkungan asam. Sifat asam dalam timun mungkin berasal dari senyawa-senyawa organik
seperti asam sitrat atau asam askorbat yang hadir dalam jumlah yang lebih rendah
dibandingkan dengan asam jawa. Meskipun timun umumnya dikenal dengan rasa segarnya,
pH yang sedikit asam ini dapat mempengaruhi rasa dan tekstur timun dalam hidangan
seperti salad.
Dari tabel di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa baik sampel asam jawa maupun
sampel timun memiliki sifat asam dengan pH di bawah 7, menunjukkan tingkat keasaman
yang berbeda. Pengukuran pH ini penting dalam kimia untuk mengidentifikasi sifat-sifat
larutan, dan dalam kedua kasus ini, keduanya adalah larutan asam. pH yang lebih rendah
menunjukkan tingkat keasaman yang lebih tinggi, sementara pH yang sedikit lebih tinggi
menunjukkan tingkat keasaman yang lebih rendah, namun keduanya masih
dalam kategori asam.
Uji pH pada buah-buahan memiliki peran penting dalam menjaga kualitas dan
kesegaran serta memastikan keamanan produk buah. pH adalah indikator tingkat keasaman
atau kealkalan suatu bahan, dan pada buah-buahan, hal ini sangat relevan. Sebuah buah
yang segar cenderung memiliki pH yang lebih rendah atau bersifat asam, sementara yang
sudah membusuk akan memiliki pH yang lebih tinggi atau bersifat alkalin. Hasil uji pH
buah dapat memberikan petunjuk tentang tingkat kesegaran buah tersebut, yang sangat
berguna bagi produsen dan konsumen. Selain itu, pH juga memengaruhi rasa buah-buahan,
yang berperan dalam menentukan kelezatan buah. Pengolahan makanan seperti pembuatan
selai atau konservasi juga memerlukan pengetahuan tentang pH yang tepat untuk
memastikan produk akhir aman dan tahan lama. Dengan demikian, uji pH pada buah-
buahan adalah langkah penting dalam menjaga kualitas, keamanan, dan kesegaran buah-
buahan serta menghasilkan produk olahan yang berkualitas.

You might also like