You are on page 1of 13

MAKALAH

BANK SENTRAL

Disusun Oleh

Nama Kelompok :

ARDIANSYAH RAHIM
CARLI
GRESSELIA JULI TOMASOA
IIN SIOLIMBONA
IIS RADIMA
IRFAN FIRMAN
KASLAN RENTUA
REHAN UMASUGI
SABILA
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini .

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

A. LATAR BELAKANG PENULISAN.............................................................

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................

C. TUJUAN PENULISAN..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

A. SEJARAH DAN PENGERTIAN BANK SENTRAL....................................

B. TUJUAN BANK SENTRAL..........................................................................

C. KEBIJAKAN MONETER DAN PERANAN BANK SENTRAL DALAM STABILITAS


KEUANGAN.........................................................................................................

A. KEBIJAKAN OPERASI PASAR TERBUKA.............................................

B . KEBIJAKAN DISKONTO...........................................................................

C . KEBIJAKAN RASIO KAS..........................................................................

D. FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG BANK SENTRAL........................

A. FUNGSI BANK SENTRAL.......................................................................

B. TUGAS-TUGAS DAN WEWENANG BANK SENTRAL......................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

A. KESIMPULAN...............................................................................................

B. SARAN...........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENULISAN


Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral atau setidak-tidaknya
ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan menjalankan fungsi bank sentral. Bank
sentral memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan ekonomi dan moneter yang
dalam kegiatannya dapat bertindak sebagai agen pemerintah.
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam perekonomian suatu
bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan. Sehingga oleh karena itu bank
sentral menjalankan tugasnya berdasarkan garis-garis pokok kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh pemerintah.
Bank Sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam bidang
Ekonomi dan Moneter, karena bank Sentral adalah juga bagian dari Pemerintah dan juga
Lembaga keuangan Negara yang mempunyai wewenang untuk Mengeluarkan alat pembayaran
yang sah, Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, Mengontrol kelancaran system
pembayaran, dan Pengawasan Perbankan, serta Menjalankan fungsi sebagai “Lender of the Last
Resort”.
Bank Sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia (BI). Dimana bank sentral tidak sama
dengan Bank Umum yang bertujuan Menginvestasikan asetnya untuk memaksimalkan Profit.
Tetapi bank sentral tidak mencari keuntungan dan Kegiatan bank dikelola oleh pemerintah.
Selain bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam bidang Ekonomi dan
Moneter, banyak lagi hal yang perlu diketahui tentang bank sentral terdapat dalam pembahasan
makalah ini yaitu tentang fungsi bank sentral, neraca bank sentral, instrument kebijakan
moneter.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penulisan ini:
a. Sejarah Perkembangan dan Pengertian Bank Sentral?
b. Bagaimana Tujuan Bank Sentral?
c. Apa saja kebijakan Moneter dan Peranan Bank Sentral dalam Stabilitas Keuangan?
d. Bagaimana Fungsi, Tugas, dan Wewenang Bank Sentral?
C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca
mengenai Sejarah dan Pengertian Bank Sentral, tujuan Bank Sentral, kebijakan moneter dan
peranan Bank Sentral dalam stabilitas keuangan, serta fungsi, tugas, dan wewenang Bank
Sentral.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Teoritis
Penulisan ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang Bank Sentral.
2. Manfaat Praktis
Penulisan ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan atau pedoman bagi orang yang ingin
memahami tentang Bank Sentral.
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH DAN PENGERTIAN BANK SENTRAL


Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada
masa itu terdapat beberapa pihak bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda,
Bank-bank yang ada itu antara lain, De Javasche Bank NV, De Post Poar Bank, De
Algemenvolks Crediet Bank, dan Nederland Handles Maatscapi. De Javaasche Bank NV pada
masa itu bertindak sebagai bank sirkulasi yang mencetak dan meredarkan uang dan menjadi
cikal bakal bank sentral di Indonesia. Istilah bank sentral sebenarnya bukan hal baru karena
sudah ada sejak 1946 dan sudah tercantum dalam UUD 1945. Adapun yang dimaksud dengan
bank sentral pada saat itu adalah Bank Nasional Indonesia 1946 yang didirikan dengan perpu
No. 2 tahun 1946 tentang Bank Negara Indonesia. Pada saat itu BNI 1946 mempunyai fungsi
rangkap, yaitu baik sebagai bank komersial maupun sebagai bank sentral. Dengan demikian,
bank sentral pertama yang dimiliki oleh Indonesia adalah BNI 1946 namun demikian, sejarah
menunjukkan bahwa BNI 46 belum dapat melaksanakan fungsinya sebagai bank sentral dengan
baik karena fungsi rangkap yang diembannya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak berwenang mengeluarkan UU No. 11 Tahun
1953 Tentang Pokok Bank Indonesia. Salah satu pasalnya menyatakan “didirikan bank Indoneia
merupakan bank sentral sebagai pengganti de javasche bank NV sebagai bank nasional
kepunyaan Negara”. Dengan didirikannya bank Indonesia dan dijadikan pula bank sentral, sejak
saat itu dalam struktur ketatanegaraan Indonesia dikenal 2 buah bank sentral, yaitu BNI 1946
dan Bank Indonesia. Dualisme bank sentral tersebut berlangsung selama 2 tahun. dan baru
berakhir dengan dikeluarkannya UU No. 2 Tahun 1955. Sejak saat itu, di Indonesia hanya
dikenal satu bank sentral yaitu Bank Indonesia.
Bank sentral dapat didefinisikan sebagai sebuah badan keuangan, yang pada umumnya
dimiliki pemerintah, yang bertugas untuk mengatur kesetabilan badan-badan keuangan, serta
menjamin agar kegiatan badan-badan keuangan terseut dapat menciptakan tingkat kegiatan
ekonomi yang tinggi dan stabil.
Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 968 pada Pasal 7 dapat diketahui:
1. Bank Indonesia adalah bank sentral sebagaimana dimaksudkan 1945.
2. Bank Indonesia adalah milik Negara.
3. Bank Indonesia sebagai bank sentral berbentuk badan hokum.
4. Bank Indonesia adalah pembantu pemerintah.
5. Bank Indonesia diangkat dan diperhentikan oleh presiden.
Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, bank Indonesia adalah lembaga Negara yang
independan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan
pemerintah dan /atau pihak lain, kecuali untukhal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-
undang.
(Tim Buku Bank Indonesia dan Tim Penulis Universitas Islam Indonesia, 2010)

B. TUJUAN BANK SENTRAL


Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan
tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini
mengandung 2 aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta
kestabilan terhadap mata uang Negara lain. (Eko Prasetyo, 2009:106-107)
Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999 Bab 3 Pasal 7
adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Adapun maksud dari kestabilan
rupiah dan diinginkan oleh bank sentral adalah :
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflansi.
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang Negara lain. Hal ini
dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar
rupiah dengan mata uang Negara lain. (Kasmir, 1998:169-170)
Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak manfaat yang akan
diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.

C. KEBIJAKAN MONETER DAN PERANAN BANK SENTRAL DALAM STABILITAS


KEUANGAN
Dalam mengatasi laju inflasi, bank sentral mengelurkan kebijakan moneter, meliputi
a. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral yang
bertujuan untuk mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini
dilakukan dengan cara men-jual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di
pasar modal. Jika bank sentral ingin mengurangi jumlah uang beredar maka bank sentral akan
menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dengan penjualan SBI, uang akan masuk ke bank
sentral, sehingga uang yang beredar berkurang. Sebaliknya, jika bank sentral mengamati bahwa
jumlah uang yang beredar kurang dari kebutuhan, maka bank sentral akan membeli kembali
SBI atau surat-surat berharga lainnya dari pasar modal. Pembelian SBI atau surat berharga ini
akan menambah jumlah uang yang beredar.

b . Kebijakan Diskonto
Kebijakan diskonto adalah kebijakan bank sentral dalam rangka mengatur jumlah uang
yang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga. Apabila bank sentral ingin
menurunkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka bank sentral mengeluarkan
keputusan untuk menaikkan suku bunga. Naiknya suku bunga dapat memengaruhi hasrat
masyarakat untuk lebih banyak menabung. Sebaliknya, jika bank sentral ingin menambah
jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka bank sentral akan menurunkan tingkat suku
bunga. Rendahnya suku bunga bank membuat masyarakat enggan menabung dan orang akan
mengambil uang tabungannya. Dengan demikian bertambahlah jumlah uang yang beredar di
masyarakat.

c . Kebijakan Rasio Kas


Kebijakan rasio kas adalah kebijakan bank sentral dengan cara membuat perubahan atas
cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank-bank. Apabila bank sentral menginginkan
menambah jumlah uang yang beredar, maka bank sentral akan menurunkan rasio kas.
Kebijakan ini diterapkan pada saat terjadi deflasi. Sebaliknya, bank sentral akan menaikkan
rasio kas agar jumlah uang yang menjadi cadangan semakin banyak, sehingga jumlah uang
yang beredar akan berkurang. Kebijakan ini biasanya diambil pada saat terjadi inflasi.(2016,
dari dosenekonomi.com /ilmuekonomi/moneter/instrument-kebijakan-moneter ,7 November
2017
Peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral atau sering juga disebut bank to bank
dalam pembangunan memang penting dan sangat dibutuhkan keberadaannya hal ini disebabkan
bahwa pembangunan disektor apapun selalu membutuhkan dana dan dana ini diperoleh dari
sector lembaga keuangan termasuk bank. Tugas-tugas bank Indonesia sebagai bank to bank
adalah mengatur, mengkoordinir, mengawasi serta memberikan tindakan kepada dunia
perbankan. Bank Indonesia juga mengurus dana yang dihimpun dari masyarakat agar disalurkan
kembali ke masyarakat benar-benar efektif penggunaannya sesuai dengan tujuan pembangunan.
Kemudian di samping mengurus dana perbankan, Bank Indonesia juga mengatur dan mengawasi
kegiatan perbankan secara keseluruhannya.
Peranan lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama uang kartal
atau kertas dan logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk menyalurkan uang
kartal. Kemudian mengendalikan jumlah uang yang beredar dan suku bunga dengan maksud
untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Di samping itu hubungan Bank Indonesia dengan
pemerintah adalah sebagia pemegang kas pemerintah. Begitu pula keuangan dunia Internasional
juga ditangani oleh Bank Indonesia seperti menerima pinjaman luar negeri. (Kasmir, 1998: 167-
169)
Disamping itu, sebagai Bank sentral, bank indonesia memiliki lima peran utama dalam
menjaga stabilitas sistem keuangan.
a. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui
instrument suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Untuk menciptakan stabilitas moneter,
Bank Indonesia yelah menerapkan suatu kebijakan inflation targeting framework.
b. Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang
sehat, khususnya perbankan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi.
c. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran.
d. Melalui fungsinyadalam riset pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-
informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
e. Bank Indonesia memilikifungsi sebagai jarring pengaman sistem keuangan melalui fungsi
bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). (dari
www.bi.go.id/perbankan/ssk/peran-bi, 6 November 2017)

D. FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG BANK SENTRAL


a. Fungsi Bank Sentral
Dari segi otoritas moneter, peran dan fungsi bank sentral di Indonesiaa adalah sangat
dominan dan strategis. Dalam UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, telah
ditegaskan bahwa untuk menjamin keberhasilan tujuan memelihara stabilitas nilai rupiah
diperlukan bank sentral yang memiliki kedudukan untuk mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No.3 tahun 2004 pasal 7 tentang
Bank Indonesia. Artinya, fungsi dan peran Bank Indonesia sebagai bank sentral sangat
dibutuhkan dan semakin independen;guna mendukung terwujudnya perekonomian nasional
sebagaimana tersebut diatas dan sejalan dengan keuangan yang semakin maju serta
perekonomian internasional yang semakin kompetitif dan terintegrasi, kebijakan moneter harus
dititikberatkan pada upaya untuk memelihara stabilitas nilai rupiah. (Eko Prasetyo, 2009:106)
b. Tugas-Tugas Dan Wewenang Bank Sentral
Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga
bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, men gatur dan
menjaga kelancaran system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.
Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat
dicapai secara efektif dan efisien. . (Eko Prasetyo, 2009:107)
Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah sepertti yang telah diungkapkan diatas. Berikut ini akan
diuraikan tugas Bank Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang Undang No. 23 tahun 1999.
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia berwenang:
a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi yang
ditetapkannya.
b. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk, tetapi
tidak terbatas pada:
 Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang Rupiah
 maupun valas
 Penetapan tingkat diskonto
 Penetapan cadangan wajib minimum
 Pengaturan kredit atau pembiayaan
c. Memberikan kredit berdasarkan prinsip syariah, paling lama 90
hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka
pendek bank yang bersangkutan.
d. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan system nilai tukar
yang telah ditetapkan.
e. Mengelola cadangan devisa
f. Menyelenggarakan survey secara berkala yang dapat bersifat
makro dan mikro.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
Dalam tugas mengatur dan menjaga system pembayaran, Bank Indonesia berwenang:
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa system
pembayaran
b. Mewajibkan penyelenggara jasa system pembayaran untuk menyampaikan laporan
kegiatannya.
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran
d. Mengatur system kliring bank baik dalam aupun asing
e. Menyelenggharakan penyelasaian akhir transaksi pembayaran bank
f. Menetapkan macam harga ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan, dan
tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.
3. Mengatur dan Mengawasi bank
Dalam hal Mengatur dan Mengawasi bank mempunyai wewenang:
a. Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip-prinsip kehati-hatian
b. Memberi dan meyabut izin bank
c. Memberikan izin dan pembukuan, penutupan, dan pemindahan kantor bank.
d. Memberikan persetujuan atas kepemilikan, dan kepengurusan bank
e. Memberikan izin pada bank untuk menaympaikan laporan, keterangan, dan penjelasan sesuai
dengan tata cara yang ditetapkan bank Indonesia
f. Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan, dan penjelasan sesuai dengan tata
cara yang ditetapkan Bank Indonesia.
g. Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap waktu apabila
diperlukan.
h. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sebagian atau seluruh kegiatan transaksi
tertentu apabila menurut penilaian Bank Indonesia transaksi patut diduga merupakan tindak
pidana di bidang perbankan.
i. Mengatur dan mengembangkan informasi antar bank
j. Mengambil tindakan terhadap sutu bank sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang
perbankan yang berlaku apabila menurut penilaian Bank Indonesia dapat membahayakan
kelangsungan usaha bank yang bersangkutan dan atau membahayakan perekonomian nasional.
k. Tugas mengawasi bank akan dilakukan bank oleh lembaga pengawasan sector jasa keuangan
yang independen dan dibentuk dengan undang-undang. (Kasmir,1998:170-174)
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam perekonomian
suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan. Tujuan bank sentral
seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999 Bab 3 Pasal 7 adalah untuk mencapai dan
memelihara kestabilan rupiah. Peranan lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan
uang terutama uang kartal atau kertas dan logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak
tunggal untuk menyalurkan uang kartal. Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang
merupakan tiga bidang tugasnya: menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, men
gatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan
di Indonesia.

B. SARAN
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tujuan, tugas-tugas, dan wewenang dari Bank
sentral.

You might also like