Professional Documents
Culture Documents
2, Januari 133
2022
Abstract
Azyumardi Azra emphasized the importance of modernizing Islamic
Oleh: religious education so that the Islamic paradigm can be applied not only
Syamsul Bahri to Muslims but also throughout the world. The new national education
paradigm also underscores the fact that Islamic educational institutions
are basically community-based, namely community-based education.
Email: Revitalization of the learning system, educational units, elements of
syamsulbahriabdullah7@gmail.com students, educators and education staff all play a role in the effectiveness of
PAI learning such as the idea of Islamic religious education. If all
important components in PAI learning education are able to keep up with
the times, especially towards the use of digital, then the implementation of
Institut Pesantren PAI learning education will become more digital, think creatively, be more
KH. Abdul Chalim, Mojokerto imaginative, and dynamic. Descriptive and argumentative analysis used in
this study. The results showed that the PAI learning process was needed
to compete in the use of technology and information in learning activities.
An PAI educator as an innovator in the field of Islamic religious
education must be able to take advantage of digital learning applications
through e-learning, namely Zoom, Google Meet, Discord, gSuite for edu,
edmodo, kahoot, and learning houses, to make PAI learning more
harmonious and able to generate generations. superior and capable
Muslim.
society 5.0.4 Bagi semua kalangan, dunia Penelitian konsep pendidikan agama Islam
pendidikan menjadi perhatian utama. Karena di Era society 5.0 ini didasarkan pada tinjauan
lingkungan pendidikan menjadi barometer literatur dan data yang dikumpulkan dan
kemajuan suatu peradaban. Pendidikan suatu dievaluasi dari berbagai sumber, termasuk buku
negara akan mengembangkan generasi warga dan publikasi ilmiah. Analisis deskriptif dan
negara yang berkualitas.5 Generasi bangsa harus argumentatif digunakan untuk melakukan teknik
mendapatkan pengetahuan yang jelas tidak hanya kualitatif ini. Metode pengumpulan data dengan
melalui pendidikan umum, tetapi juga melalui mencari informasi tentang item-item yang
pendidikan agama, agar berakhlak mulia dan berbentuk variabel, serta catatan, buku, tulisan
dapat memanfaatkan perkembangan zaman.6 tangan, dan formulir catatan penelitian.9
Sebagian besar penduduk Indonesia adalah
Muslim, seperti yang kita ketahui bersama.7 Dalam artikel ini, peneliti mengambil
Seperti agama-agama lain, pendidikan agama pendekatan kualitatif untuk penyelidikannya.
Islam memegang peranan penting dalam Sementara itu, pengumpulan data menggunakan
membangun generasi bangsa yang berkualitas. metode penelitian kepustakaan. Menelaah
berbagai literatur, baik berupa buku, catatan,
Tentu saja, teknologi harus digunakan maupun laporan hasil penelitian terdahulu yang
dalam pendidikan agama Islam, khususnya dalam berfokus pada konsep pembelajaran PAI dan
pembelajaran PAI, untuk mencapai hal pembelajaran pada era society 5.0, dimanfaatkan
tersebut. Di era teknologi ini, siswa lebih untuk melakukan penelitian kepustakaan. Konsep
memilih informasi visual melalui YouTube, pendidikan agama Islam yang dikemukakan oleh
game online daripada membaca buku teks, Fauzi Salih dan Azyumardi Azra menjadi sumber
kuliah, atau mendengarkan langsung guru. utama dalam penelitian ini. Sumber sekunder
Siswa sekarang dapat menggunakan termasuk artikel jurnal nasional dan internasional,
perpustakaan yang ada di Internet untuk peraturan negara, dan sumber online lainnya yang
membantu mereka mengatasi tantangan mereka. dapat membantu peneliti dalam mengidentifikasi
8
konsep untuk menghasilkan konsep pembelajaran
Dari uraian diatas, terdapat dua hal PAI di era society 5.0.
utama yang perlu dikaji yaitu bagaimana
Sebelum dilakukan analisis data, peneliti
konsep pembelajaran PAI dan bagaimana
melakukan professional judgment kepada ahli
memanfaatkan pembelajaran PAI dalam
terkait konten/materi penelitian. Selanjutnya
menghadapi era society
peneliti melakukan analisis terhadap strategi PAI
5.0. Penelitian yang berjudul “konsep
di era society 5.0. Secara teori, peneliti
pembelajaran pendidikan agama Islam di era
melakukan analisis data dengan membagi data
society 5.0” diambil, karena perkembangan digital
menjadi bagian-bagian dan karakteristiknya.
yang ada sekarang semakin bertambah maju
Setelah data dievaluasi secara menyeluruh.
dan sehubungan dalam kemajuan zaman, saat
Peneliti mengumpulkan informasi penting yang
ini muncul istilah yang dinamakan era society 5.0
relevan dengan subjek penelitian, seperti
dan pada peneltian-penelitian sebelumnya
konsep pendidikan agama Islam dan
hanya meneliti tentang pembelajaran di era
pembelajaran di era society 5.0 . Analisis isi
society secara umum.
dilakukan oleh peneliti.10
Tujuannya adalah untuk mendapatkan tujuan yang ingin dicapai.12 Sementara itu, agama
pemahaman yang lebih baik tentang subjek yang Islam adalah agama peradaban, karena Islam
diselidiki. Akibatnya, peneliti membaca dan sebenarnya mengajarkan ketundukan, ketaatan
mempelajari literatur tentang konsep PAI, era dan ibadah yang pada dasarnya adalah nilai-nilai
society 5.0 dan pembelajaran di era society 5.0. dasar sebuah peradaban. Selain itu, dipahami juga
Setelah penelitian selesai, penulis mencatat bahwa Islam adalah agama yang selalu
hasil dalam format yang sesuai dengan mengutamakan untuk kepentingan umat manusia,
penggunaan bahasa tulis. Peneliti menggunakan keduanya adalah puncak tertinggi peradaban
trianggulasi (crosscheck) data antara data yang dunia, apalagi umat manusia harus menanggung
dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan dan bencana seperti pandemi Covid19.13 Dengan
data observasional, serta pendekatan demikian, pendidikan agama Islam adalah suatu
dokumentasi, untuk mengkonfirmasi kebenaran sistem yang dimulai dengan penemuan dan
data yang dikumpulkan. Peneliti mengambil data penciptaan manusia dan dirancang untuk
berupa konsep PAI, era society 5.0, pembelajaran meningkatkan kegiatan belajar mengajar,
PAI berbasis society 5.0. Data-data yang telah khususnya pendidikan agama Islam, untuk
ditemukan selanjutnya dilakukan pencatatan. menghasilkan individu yang berbudaya tinggi.
Pencatatan ini diperlukan peneliti dalam Pendidikan Islam dalam pengertian yang
langkah dan pengumpulan data serta analisis data sebenarnya adalah suatu sistem pendidikan yang
untuk mempermudah dalam pengelompokkan memungkinkan manusia hidup sesuai dengan
dan penganalisisan data. Hal-hal yang dibutuhkan ideologi Islam, sehingga ia memperoleh
dalam pencatatan berupa segala sesuatu dalam kedamaian dan kesejahteraan dalam kehidupan
kaitannya dengan konsep PAI, society 5.0 serta pribadinya. Ruang lingkup pendidikan Islam
PAI berbasis society 5.0. Data-data dianalisis selalu berubah dari waktu ke waktu,
menggunakan metode pilah dengan unsur menyesuaikan dengan perubahan zaman dan
penentunya konsep pembelajaran PAI. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga ruang lingkupnya juga semakin luas. 14
PEMBAHASAN Pendidikan Islam merupakan mata pelajaran
wajib yang harus diajarkan kepada peserta didik.
Konsep Pendidikan Agama Islam Namun, masih banyak yang beranggapan bahwa
Secara terminologi, pengertian pendidikan pendidikan agama Islam belum mampu mencapai
dapat dipecah menjadi dua kata: konsep dan tujuan pendidikan agama Islam. 15 Pendidikan
pendidikan. Menurut Saiful Sagala, gagasan atau Islam telah diselenggarakan dibagi menjadi tiga,
konsep adalah hasil dari kumpulan pemikiran yaitu; Pendidikan Islam sebagai institusi,
orang-orang seperti yang ditunjukkan dalam pendidikan Islam sebagai mata pelajaran dan
definisi, dan memberikan kehidupan pada produk pendidikan Islam sebagai nilai. Semua sekolah,
pengetahuan seperti prinsip, hukum, dan dari SD hingga perguruan tinggi, memiliki
konsepsi teoretis yang berasal dari fakta, pendidikan Islam sebagai mata pelajaran wajib. 16
peristiwa, dan pengalaman, serta untuk Hakikat pendidikan agama Islam diartikan
menjelaskan dan meramalkan.11 Sedangkan sebagai proses trans-internalisasi pengetahuan
Pendidikan merupakan seperangkat kegiatan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui upaya
pembelajaran yang dirancang dengan pengajaran, pembiasaan, bimbingan,
dokumentasi yang terstruktur, dilaksanakan pengusahaan, pengawasan, pengarahan, dan
secara terencana sesuai dengan sistem pengembangan potensi-potensinya, guna
pemantauan dan dinilai secara tepat terhadap mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup di
dunia dan akhirat, jasmani dan rohani.17 pengembangan potensi peserta didik untuk
Keberhasilan dalam mencapai tujuan PAI menjadi hamba Tuhan yang beriman taqwa dan
tersebut di antaranya disebabkan oleh berilmu atas dasar sumber-sumber ajaran Islam.
kemampuan seorang guru dalam menyiapkan Secara fisik, PAI adalah dokumen atau bahan
strategi pembelajaran yang sesuai. Pendidikan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
agama Islam, seperti pendidikan umum dan yang memuat materi tentang Al-Qur'an, Fiqh
semua agama, memiliki tujuan. Tujuan Akidah, etika dan sejarah budaya atau peradaban
pendidikan Islam adalah untuk membimbing dan Islam.21 Dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun
mendidik seseorang agar memahami ajaran 2006 tentang standar kompetensi lulusan terlihat
Islam. Mereka diharapkan memiliki Kecerdasan bahwa PAI termasuk kelompok mata pelajaran
Berpikir (IQ) Kecerdasan Emosional (EQ) dan agama dan kelompok mata pelajaran standar
Kecerdasan Mental (QS) untuk bekal hidup kompetensi (SK-KMP) untuk kelompok masalah
menuju kesuksesan di dunia dan akhirat.18 agama dan kemanusiaan.22
Secara keseluruhan tujuan PAI adalah Azra 23 menjelaskan perlu adanya
untuk mengembangkan dan meningkatkan modernisasi dalam pendidikan agama Islam, agar
keimanan, menanamkan dan membudayakan paradigma islami bukan hanya pada tingkat
pengamalan penghayatan pengetahuan siswa dan masyarakat muslim melainkan pada tingkat
pengalaman agama Islam sehingga mereka global.24 Dalam hal ini, paradigma baru
menjadi umat Islam yang terus tumbuh dalam hal pendidikan nasional juga sangat menekankan
keimanan ketakwaan berbangsa dan bernegara. kenyataan bahwa lembaga-lembaga pendidikan
Tujuan sudah termasuk tujuan umum PAI tujuan Islam umumnya merupakan community based
menengah tujuan akhir dan tujuan education yaitu pendidikan berbasis masyarakat.25
operasional.19 Secara khusus, Fungsi PAI adalah, Adyfan et al.26 merangkum beberapa konsep
pertama adalah menanamkan nilai-nilai Islam paradigma baru modernisasi PAI, antara lain
melalui pembelajaran yang berkualitas. Kedua meliputi: 1) Norma ideologis: beberapa orientasi
yaitu PAI memiliki fungsi keunggulan lain ideologis yang dinyatakan dalam norma nasional
dalam pembelajaran dan output yang (misalnya Pancasila) membutuhkan sistem
dihasilkan yaitu siswa dengan manusia. Ketiga, pendidikan untuk memperluas dan memperkuat
PAI dengan fungsi rahmatan li alalamin yang kesadaran nasional siswa. untuk negara-negara
artinya peserta didik mampu menebarkan yang relatif baru merdeka di mana integrasi
kedamaian sebagai inti ajaran Islam dalam nasional adalah agenda sentral 2) Advokasi
kehidupan pribadi dan sosialnya .20 Proses politik: kebutuhan modernisasi dan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di pembangunan membutuhkan sistem pendidikan
sekolah dapat dilakukan secara langsung untuk melatih mempersiapkan dan menghasilkan
melalui penyampaian ajaran agama, maupun pemimpin dan inovator modern yang mampu
melalui prosedur dan materi termasuk konsep. mempertahankan dan bahkan meningkatkan
Dari perspektif proses PAI adalah proses
layanan masa depan di berbagai zona diperlukan membantu individu dalam meningkatkan
untuk mencapai komunitas masyarakat yang kehidupan mereka,42 semua elemen kehidupan
dicirikan sebagai masyarakat yang sangat akan terpengaruh oleh Society 5.0, termasuk
cerdas.36 Penuh dengan pengetahuan teknologi kesehatan, tata kota, transportasi, pertanian,
yang substansial serta setiap daerah memiliki industri, dan pendidikan,43 Kesulitan yang
sumber energi manusia yang berkualitas yang ditimbulkan oleh revolusi industri 4.0 (kurangnya
dapat menjalankan pekerjaannya secara digital sosialisasi antar masyarakat, penyerapan tenaga
dan berkontribusi dalam peningkatan kerja, dan akibat industrialisasi lainnya) akan
pelayanan masyarakat.37 terkurangi dan terintegrasi penuh dengan
Pendidikan di era 4.0 adalah sistem teknologi pada masa society 5.0,44 dalam mata
siber, atau sistem pengajaran yang pelajaran pendidikan, pembelajaran dapat
menggunakan teknologi digital dalam kegiatan berlangsung di mana saja dan kapan saja, terlepas
belajar mengajar. Teknik ini memungkinkan dari ada atau tidaknya kehadiran guru.45
terjadinya kegiatan belajar-mengajar secara Selanjutnya kualitas masyarakat 5.0, seperti
bertahap, terlepas dari kondisinya. Adapun di era kreativitas, berpikir kritis, komunikasi, dan
society 5.0, teknologi yang hadir dalam bentuk kerjasama, menjadi fokus keahlian di bidang
abstrak mengarahkan masyarakat. Data besar pendidikan.46
adalah inti dari kemajuan teknis peradaban 5.0, Beberapa penjelasan teori diatas. Penulis
yang dirancang untuk mempermudah menekankan bahwa era society 5.0, atau periode
pekerjaan manusia. Hal ini berbeda dengan masyarakat 5.0 merupakan yang harus
revolusi industri keempat, yang hanya berfokus diwaspadai saat ini. Untuk mengatasi tantangan
pada sektor korporasi.38 Sejalan dengan itu, abad ini, pendidikan Indonesia harus terlebih
Djumadi 39 dalam seminar nasional daring dahulu menilai infrastruktur yang ada,
pendidikan dan Saintek ke VI di Universitas mengembangkan sumber daya manusia,
Muhammadiyah Surakarta memaparkan bahwa menyelaraskan pendidikan dan industri. Oleh
era Society 5.0 adalah masyarakat yang karena itu, seorang pendidik khususnya PAI
mampu mengatasi berbagai kesulitan dan harus sadar dan mampu memanfaatkan
permasalahan sosial dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi dalam setiap
berbagai terobosan yang dikembangkan pada proses pembelajaran yang berkelanjutan.
masa revolusi industri keempat.40 Selain membantu kegiatan pembelajaran
Rahayu 41 menjelaskan di Society 5.0, pendidikan agama Islam, pemanfaatan teknologi
teknologi big data yang diperoleh oleh Internet of digital dalam pendidikan berupaya membantu
Things (Hayashi) diubah oleh Artificial pemerintah dalam mendigitalkan lingkungan
Intelligence (Rokhmah, 2019, zdemir, 2018) dan pendidikan.
menurut Mathews, akan menjadi sesuatu yang
dapat
Pembelajaran PAI di Era Society 5.0 dalam kelas, guru harus lebih kreatif dan dinamis
Pembelajaran terus berkembang dari segi dalam pembelajarannya. Mengingat pentingnya
proses pembelajaran, baik di satuan pendidikan pendidik dalam sistem pendidikan, guru harus
formal maupun nonformal, pada saat ini.47 dapat membantu siswa berhubung langsung
Pendidik dan peserta didik memiliki keterkaitan dengan apa yang dikatakan guru, dan diperlukan
yang tidak dapat dipisahkan dalam konsep program pengajaran yang tepat dan berhasil.
pembelajaran. Meskipun proses pembelajaran Alhasil, akan mampu mempercepat transisi
PAI mirip dengan disiplin ilmu lain, kemajuan pendidikan di era society 5.0. Dwi Nurani54
teknologi kini telah memasuki dunia aplikasi menekankan perlunya memahami evolusi
digital, khususnya pemanfaatan teknologi generasi (knowing generation). Untuk menjawab
informasi. Menurut Kusuma 48 Di bidang tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society
pendidikan, peningkatan teknologi informasi dan 5.0, diperlukan pendidikan yang juga dikenal
komunikasi berdampak signifikan terhadap dengan 4C (Creativity, Critical Thinking,
tumbuh kembangnya kreativitas para pengajar, Communication, and Collaboration).
mahasiswa, dan akademisi. Perkembangan yang Solusi untuk menjawab tantangan sistem
menuntut semua bagian memiliki tingkat minat pendidikan society 5.0 adalah dengan revitalisasi,
dan semangat belajar yang tinggi, meskipun pada antara lain; 1) Sistem pembelajaran (kurikulum
awalnya tidak dapat menggunakan komputer49. dan pendidikan karakter, bahan pembelajaran
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kemajuan berbasis TIK, kewirausahaan, penyelarasan, serta
teknologi secara tidak sengaja mendorong evaluasi). 2) Satuan pendidikan (Unit sekolah
segalanya untuk berubah, cara penerimaan siswa baru dan ruang kelas baru, ruang belajar
baru saat ini masih dilakukan secara manual, lainnya, rehabilitasi ruang kelas, asrama siswa
dengan formulir pendaftaran ditulis di kertas dan guru, peralatan, manajemen dan kultur
yang telah disediakan kemudian diserahkan sekolah. 3) Elemen peserta didik (Pemberian
kepada panitia. Namun belakangan ini bergeser beasiswa, dan pengembangan bakat minat).
ke sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) Dan 4) Elemen pendidik dan tenaga
yang serba online. Teknik penyelenggaraan ujian kependidikan (Penyediaan, distribusi, kualifikasi,
nasional yang dimulai tahun 2013 ini juga sertifikasi, pelatihan, karir dan kesejahteraan,
dilakukan secara online dengan menggunakan penghargaan dan pelindungan)55.
komputer yang terkoneksi internet 50.
Dari penjelasan diatas dapat di pahami
Pendidik memiliki rintangan besar dalam bahwa penguatan empat elemen yang ada
menghadapi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0. Hal dalam sistem pendidikan membutuhkan
ini dikarenakan pendidik harus mampu mengikuti gerakan kebaruan untuk merespon era society
perkembangan inovasi teknologi yang cepat 5.0. Salah satu gerakan yang dicanangkan oleh
berubah51. Pada era society 5.0 ini, guru pemerintah adalah gerakan literasi baru sebagai
sebagai pendidik harus memiliki keterampilan penguat bahkan menggeser gerakan literasi lama.
dibidang digital, berpikir kreatif, lebih Sejalan dengan itu, Dwi 56 memaparkan untuk
imajinatif serta dinamis dalam pembelajaran di menyukseskan era society 5.0 diperlukan enam
kelas 52. Hal ini senada yang di katakan oleh core literasi, di antaranya literasi data, yang
times Mataram 53 mengutip pendapat Director of diartikan sebagai kemampuan membaca,
Hafecs (Highly Functioning Education Consulting menganalisis, dan menerapkan informasi (big data)
Services) bahwa di
47 Syamsul Bahri and Novira Arafah, “Analisis Manajemen
52 Cici Ratnanenci and Hudaidah, “Korelasi Dampak Covid-
SDM Dalam Mengembangkan Strategi Pembelajaran Di Era 19 Dengan Era Society 5.0 Di Bidang Pendidikan,”
New Normal,” Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Dinamika 6, no. 1 (2020): 5; Laila and Hendriyanto,
Education 1, no. 1 (2021): 24. “Menyiapkan Pendidik Profesional Di Era Society 5.0.”
53 “Zulkifar Alimuddin: Era Masyarakat 5.0, Guru Harus
48 “Problematika Reformasi Pendidikan Indonesia
Memasuki Era Society 5.0” 1 (2021): 1127–1137, Lebih Inovatif Dalam Mengajar,” Www.Timesindonesia.Co.Id,
http://www.seminar.uad.ac.id/index.php/PSNBK/article/ last modified 2019, accessed December 20, 2021,
view/7874. https://www.timesindonesia.co.id/read/news/214466/zul
49 (pp. 1132–1133) kifar-alimuddin-era-masyarakat-50-guru-harus-lebih-
50 Kemdikbudristek, “Daftar Tanya Jawab Kebijakan Zonasi inovatif-dalam-mengajar.
54 (dalam Laila & Hendriyanto, 2021)
Tahun Ajaran 2020/2021,” Kemdikbud.Go.Id, last 55 Ahmadi and Ibda, Konsep Dan Aplikasi Literasi Baru Di Era
modified 2020, accessed December
20, 2021, Revolusi Industri 4.0 Dan Society 5.0, 24–25.
56 (dalam Laila & Hendriyanto, 2021)
https://www.kemdikbud.go.id/main/tanya-
jawab/kebijakan-zonasi-tahun-ajaran-20202021.
51 Ahmadi and Ibda, Konsep dan Aplikasi Literasi Baru di Era
di lingkungan digital. Lalu ada literasi teknologi, Pembelajaran PAI berbasis era society 5.0
yang mencakup mengetahui bagaimana mesin
berfungsi dan menggunakan teknologi Kita sudah memasuki era Society 5.0 di
(pengkodean, kecerdasan buatan, pembelajaran Indonesia dan banyak negara berkembang
mesin, prinsip-prinsip teknik, biotek). Literasi lainnya, di mana era ini telah menggantikan
manusia, yang meliputi humaniora, komunikasi, fasilitas dan infrastruktur yang lebih berorientasi
dan desain, adalah kategori terakhir. digital. Telah mengubah sistem komunikasi dan
tatap muka di bidang pendidikan, khususnya
Mencermati uraian dan analisis konsep dalam kegiatan pembelajaran PAI, dengan
pendidikan pada masa masyarakat 5.0 menggunakan aplikasi berbasis online. Dalam
sebelumnya, diharapkan dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran e-learning PAI, ada
pembelajaran PAI dengan cara sebagai berikut: a) banyak aplikasi digital yang dapat digunakan,
Interaksi antara pendidik dan peserta didik, antara lain:
serta antar peserta didik, telah meningkat. b)
Jumlah sumber belajar yang tersedia tidak 1) Skype and Zoom, ialah aplikasi yang
dibatasi. c) Literasi yang dibudayakan dengan memungkinkan pengguna untuk bertatap
benar akan membantu meningkatkan kualitas muka sambil mengikuti kegiatan
lulusan serta kualitas lembaga pendidikan. d) pembelajaran online 57.
Penciptaan komunitas belajar yang berinteraksi 2) Google Meet, yaitu perangkat lunak Google
satu sama lain, memberi dan menerima, dan yang tersedia sebagai aplikasi layanan yang
tidak terbatas pada satu lokasi. Dan e) memungkinkan pengguna membangun
peningkatan kualitas karena memungkinkan koneksi online. Pengguna dapat melakukan
pencarian informasi yang lebih luas dan bahkan panggilan video dengan banyak pengguna
tidak terbatas. lain selama setiap pertemuan di platform ini.
58 Dengan kata lain, Google Meet berpotensi
Menurut definisi sebelumnya, penulis
berpendapat bahwa pembelajaran PAI pada era menjadi alat yang berguna serta sebagai
sekarang adalah jenis pembelajaran yang media alternatif yang membantu guru tetap
memungkinkan siswa menjadi lebih digital, bersosialisasi, baik itu untuk pengajaran di
berpikir kreatif, dan lebih inovatif dan dinamis. kelas atau mengatur pertemuan kerja
Aktifitas pembelajaran bisa dikerjakan dimana organisasi dengan siswa.
saja dan kapan saja dengan menggunakan 3) Discord, yaitu program obrolan gratis yang
kapasitas sistem digital, tanpa memandang memungkinkan instruktur dan siswa untuk
batasan jarak, ruang, atau waktu. Dan konten berkomunikasi secara real time melalui teks,
dapat disampaikan dalam berbagai cara, termasuk audio, serta video. Program ini memiliki
teks, gambar, rekaman, serta gerakan. Dalam server atau ruang obrolan untuk sejumlah
praktiknya, pendidik PAI menggunakan tema, yang paling populer adalah game,
teknologi seperti komputer, notebook, dan musik, anime, dan meme. Aplikasi ini sangat
smartphone untuk membantu mereka belajar direkomendasikan untuk pembelajaran
dengan cara baru dan menarik. Hampir semua kelompok.59
kegiatan pembelajaran dilakukan secara online
(online atau offline), apalagi di masa seperti 4) Gsuite for Edu (Google Suite for Education)
sekarang ini, apalagi di masa epidemi, dan menggambarkan platform gratis yang
kecenderungan ini pasti akan terus berlanjut. disediakan oleh Google untuk membantu
Tentu hal ini menjadi tantangan baru bagi para institusi pendidikan mana pun yang
pengajar yang ingin mengembangkan membutuhkan kenyamanan belajar online.
kemampuan digitalnya. Kesederhanaan penggunaan dan interaksi di
antara semua program adalah dua manfaat
dari Google Suite for Education.60 Akibatnya,
GSFE memiliki sejumlah aplikasi, masing- 6) Kahoot, aplikasi ini telah menciptakan
masing dengan serangkaian kemampuannya platform instruksional berbasis kuis 64.
sendiri. Misalnya, Google Meet dapat Dengan mendaftar terlebih dahulu,
menampung hingga 250 orang untuk seorang instruktur dapat merancang kuis
konferensi video, Google Docs untuk versi mereka sendiri. Pendidik dapat
mengetik dan menulis, Alih-alih microsoft menyesuaikan kuis dengan menambahkan
Excel, gunakan Google Slide untuk pertanyaan, jawaban alternatif, jawaban yang
presentasi, Google Classroom untuk tepat, dan faktor lain selama proses produksi.
pengelolaan kelas online, dan Google Selain itu, kuis apa pun yang Anda buat akan
Spreadsheet untuk spreadsheet. Google segera disimpan ke akun Kahoot Anda.
Drive adalah opsi lain untuk penyimpanan Pendidik dapat memulai permainan ini dan
file online, serta alat waktu nyata lainnya yang memainkannya di kelas saat kuis selesai. Kuis
memungkinkan pengajar memeriksa dan yang akan Anda ikuti di kelas dikenali dengan
memberikan tugas kepada siswa secara PIN, berkat teknologi PIN unik Kahoot.
instan. GSFE memberikan kemudahan dan Kuis ini dapat diselesaikan secara individu
kepraktisan bagi pendidik dan siswa untuk atau kelompok.65
melakukan kegiatan belajar mengajar
(KBM) secara online.61 7) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mendirikan rumah belajar, yaitu program
5) Edmodo, aplikasi yang mencorakkan pembelajaran online yang menyediakan
platform untuk sistem manajemen sumber belajar alternatif dengan
pembelajaran. Menggunakan kemampuan menggunakan teknologi. Instruktur dan
dan layanan yang ditawarkan, pendidik dapat siswa dapat mengakses materi pembelajaran,
membangun ruang kelas dan mengatur kelas laboratorium virtual, ruang kelas digital,
virtual sesuai kebutuhan.62 Menggunakan bank soal, buku sekolah elektronik, peta
fungsi "Tugas" dan "Tautan File", seorang budaya, karya linguistik dan sastra, dan
instruktur dapat mengirimkan pesan atau layanan lainnya secara gratis. 66
pemberitahuan, serta bertukar sumber daya
kelas. Pendidik dapat menggunakan fungsi Dalam beberapa tahun terakhir,
"Kuis" untuk membuat kuis dan aktivitas pendidikan, khususnya pembelajaran PAI, telah
online bagi siswa, dan opsi "Jajak Pendapat" berkembang dengan sangat pesat. Setiap guru
untuk menerima komentar dan ide. Ada juga PAI telah mampu memasukkan kemajuan
fitur "Buku Nilai", yang berfungsi sebagai teknologi ke dalam setiap proses pembelajaran,
daftar riwayat nilai siswa yang dihitung secara khususnya di sekolah. Pendidik PAI dapat
otomatis yang dapat disimpan ke file dan menggunakan banyak jenis aplikasi pembelajaran
dicetak. Fitur lainnya adalah "Library", yang untuk memfasilitasi transmisi ajaran Islam
berfungsi sebagai tempat bagi pendidik kepada siswa melalui sistem e-learning. Agar
dan siswa untuk menyimpan berbagai file tujuan persatuan Islam untuk menghasilkan
dan sumber daya. Ada juga sejumlah alat generasi muslim yang unggul dan berkualitas
lain yang memiliki fungsinya sendiri dan dapat terwujud secara maksimal. Dan, sejalan
dapat membantu seorang instruktur dengan perkembangan yang terjadi di era
mengatur dan mengelola pelajaran society 5.0, pertumbuhan pembelajaran digital
virtual.63 dengan fasilitas internet diprediksi akan terus
meningkat secara signifikan.
https://www.proquest.com/openview/aeb4a8cae3d7e2235
64 Hongmin Yu, “Improving Chinese Language Learning
9a23b6cd1aa8539/1?pq-origsite=gscholar&cbl=18750. through Collaborative Kahoot Mode,” Chinese Language
61 Kemdikbud, “Penerapan Google Suite for Education Teaching Methodology and Technology 4, no. 1 (2021): 60,
(GSFE) Secara Kolaboratif,” Ayoguruberbagi.Kemdikbud.Go.Id, https://engagedscholarship.csuohio.edu/cltmt/vol4/iss1/5
last modified 2021, accessed December 21, 2021, .
65 Sholy Purtri Fauzya and Annisa Rona Pertiwi,
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/penerapan
-google-suite-for-education-secara-kolaboratif/. “Penggunaan Kahoot Pada ISC Sebagai Strategi Pendukung
62 Emrah Ekmekçi, “Integrating Edmodo into Foreign Pembelajaran Korelasi Sains Dengan Ayat Alquran Di
Language Classes as an Assessment Tool,” Participatory TPA/TPQ,” ASNA: jurnal kependidikan Islam dan Keagamaan
Educational Research spi16, no. 1 (January 1, 2016): 3, 2, no. 2 (2020): 40,
http://www.perjournal.com/archieve/spi_16_1/1_per_16 https://ejournal.maarifnujateng.or.id/index.php/asna/artic
_spi_1_1_Page_1_11.pdf. le/view/46.
66 “Belajar.Kemdikbud.Go.Id,” Belajar.Kemdikbud.Go.Id,
63 Ibid., 4.
https://belajar.kemdikbud.go.id/.
14
Konsep Pembelajaran PAI di Era Society
(2020). https://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.ph
Sagala, Saiful. Konsep Dan Makna Pembelajaran. p/oasis/article/view/7859.
Bandung: Alfabeta, 2010. Umro, Jakaria. “Tantangan Guru Pendidikan
Sajidan, Sulistyo Saputro, Ryzal Perdana, Idam Agama Islam Dalam Menghadapi Era
Ragil Widianto Atmojo, and Dewanta Arya Society.” Al-Makrifat 5, no. 1 (2020): 79–94.
Nugraha. “Development of Science https://core.ac.uk/download/pdf/327174
Learning Model towards Society 5.0: A 919.pdf.
Conceptual Model.” Journal of Physics: Usman, Mukran H., Aswar, and Azwar Iskandar.
Conference Series 1511, no. 1 (April 1, 2020): “Menuju Indonesia Berkemajuan Dalam
012124. Studi Peradaban Islam.” Analisis 21, no. 1
https://iopscience.iop.org/article/10.1088 (2021): 43–74.
/1742-6596/1511/1/012124.
Wiyani, Novan Ardy. Inovasi Kurikulum Dan
Sevilla, Gadjo. “Zoom vs. Microsoft Teams vs. Pembelajaran PAI SMA Berbasis Pendidikan
Google Meet: Which Top Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.
Videoconferencing App Is Best?” PC Mag
(2020). Yu, Hongmin. “Improving Chinese Language
https://www.codeinwp.com/blog/zoom- Learning through Collaborative Kahoot
vs-microsoft-teams-vs-google- Mode.” Chinese Language Teaching Methodology
meet/%0Ahttps://www.pocket- and Technology 4, no. 1 (2021).
lint.com/apps/news/151947-zoom-vs- https://engagedscholarship.csuohio.edu/cl
microsoft-teams-vs-google-meet-what-s- tmt/vol4/iss1/5.
the- difference Zakariya, Ikbar, Masykuri Bakri, and Muhammad
%0Ahttps://www.pcmag.com/n Fahmi Hidayatullah. “Internalisasi Nilai-
ews/zoom-vs-microsoft-teams-vs-google- Nilai Pendidikan Multikultural Dalam
meet-a-videoco. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di
Shaleh, Fauzi. Konsep Pendidikan Dalam Islam Sma Islam Sabilurrosyad Gasek.”
(Pendidikan Keluarga Dan Pengaruhnya VICRATINA: Jurnal Pendidikan Islam 6,
Terhadap Anak). Banda Aceh: Yayasan no. 3 (2021): 53–61.
PeNA, 2005. “Belajar.Kemdikbud.Go.Id.”
Sudarmanto, Eko, Siska Mayratih, Andri Belajar.Kemdikbud.Go.Id.
Kurniawan, and Leon Andretti Abdillah. https://belajar.kemdikbud.go.id/.
Model Pembelajaran Era Society 5.0. Edited by
Adirasa Hadi Prasetyo. Cirebon: Insania
Team, 2021.
Suhartono, Oki. “Kebijakan Merdeka Belajar
Dalam Pelaksanaan Pendidikan Di Masa
Pandemi Covid-19.” Ar-Rosikhun 1, no. 1
(2021): 8–19. https://ejournal.uin-
malang.ac.id/index.php/alrosikhuun/index
%0AP.
Sumarno. “Pembelajaran Kompetensi Abad 21
Menghadapi Era Society 5.0.” Prosiding
SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan
dan Pembelajaran) 3 (2019): 272–287.
http://ojs.semdikjar.fkip.unpkediri.ac.id/in
dex.php/SEMDIKJAR/article/view/28.
Syahputra, Muhammad Candra, and Dewi Puspo
Rini. “Internalisasi Paham Kesalehan
Digital Dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Di Era Cyberculture.” Oasis :
Jurnal Ilmiah Kajian Islam 5, no. 2 (February
28, 2021): 33–41.