You are on page 1of 6

Jurnal Sosial Humaniora Sigli (JSH)

p ISSN : 2615-3688
e ISSN : 2716-0270
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSH

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK


MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

Vivin Handayani (1), Siti Fatimah (2), Firli Maulidiana (3), Afriliya Nadia Putri N (4),
Ani Anjarwati (5),
1, 2, 3, 4, 5
PGSD, Universitas Panca Marga, Probolinggo
e-mail: vivinhndn@gmail.com, siti03fatima@gmail.com, firlidiana12@gmail.com,
afrilia08nadia@gmail.com, anianjarwati.upm@gmail.com

ABSTRACT

The development of learning Natural Sciences (IPA) needs to be improved both in terms of
planning, using methods, visual aids and the teacher's ability to develop the curriculum and
mastery of the overall science concept. This is useful for preparing students to face the era of
globalization, education must be able to prepare people who are able to compete in both
technology development and knowledge development. The purpose of this research is to apply
learning using the jigsaw type cooperative learning model to student achievement at SDN
Sukoharjo, Probolinggo City. . The method used in this research is quantitative. The results of the
Concept Understanding Test showed that out of a total of 28 Grade IV students, only 13 students
achieved mastery learning or 46% while as many as 15 students with a percentage of 53% could
not master the learning material properly. While in the post test as many as 5 students have not
been able to adjust the material provided. As many as 23 students can achieve completeness with
a complete percentage of 82%. The conclusion from the research is that in conventional learning
there is an increase in students' learning abilities after the posttest is carried out in the control class,
but the improvement experienced is still less compared to the jigsaw class
Keywords : Science, Jigsaw, Cooperative Learning Model

ABSTRAK

Pengembangan pendidikan ilmu pengetahuan alam (IPA) perlu ditingkatkan baik dari segi
perencanaan, penggunaan metode, alat peraga maupun kapasitas guru untuk mengembangkan
semua kurikulum dan pengetahuan praktis IPA. Hal ini berguna untuk mempersiapkan peserta
didik menghadapi perkembangan zaman ekonomi global, pendidikan harus mampu
mempersiapkan manusia yang mampu bersaing dalam kemajuan teknologi dan peningkatan ilmu
pengetahuan. Tujuan riset berikut ialah untuk memakai metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw terhadap prestasi belajar peserta didik di SDN Sukoharjo Kota Probolinggo. Metodologi
yang digunakan dalam riset berikut ialah kuantitatif. Hasil tes pemahaman menunjukkan bahwa
hanya 13 peserta didik atau 46 persen dari total 28 peserta didik di kelas IV yang lulus, sedangkan
15 peserta didik dengan persentase 53 persen tidak mengetahui silabus dengan baik. Ketika lebih
dari 5 peserta didik gagal mengoreksi bahan ajar dalam ujian. Sebanyak 23 mahasiswa bisa lulus
dengan tingkat keberhasilan 82%. Riset telah menunjukkan bahwa dalam pendidikan tradisional,
pembelajaran peserta didik meningkat setelah ujian di ruang kontrol, tetapi pertumbuhan
pengetahuan lebih rendah daripada di kelas jigsaw.
Kata kunci: Ilmu Pengetahuan, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Jurnal Sosial Humaniora Sigli | Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 125


Jurnal Sosial Humaniora Sigli (JSH)
p ISSN : 2615-3688
e ISSN : 2716-0270
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSH

Pendahuluan 2. Meminta izin kepada kepala sekolah yang


Berdasarkan analisis SDN Sukoharjo I akan di jadikan lokasi riset
Kota Probolinggo Kelas IV banyak 3. Meminta buku maupun perangkat
ditemukan permasalahan peserta didik yang pembelajaran kepada guru kelas yang
kurang berminat dan berminat terhadap akan di teliti.
pendidikan IPA, mereka memandang negatif 4. Melakukan modifikasi pada modul ajar
partisipasi dalam pendidikan IPA, selain itu yang ada dan disesuaikan dengan metode
pada Kelas IV. bagus. Kelambatan dalam pembelajaran yang kita pilih
mengenali isi, dengan kurangnya kebutuhan 5. Melakukan penerapan modul ajar yang
saat belajar mengajar berlanjut, kepuasan sudah kita buat di dalam kelas
membaca buku jarang terlihat, 6. Mencatat hasil riset
dikombinasikan dengan sumber daya guru 7. Menyajikan informasi yang telah di
untuk menghasilkan konten yang monoton peroleh
atau tidak pandang bulu.
Di era globalisasi, pendidikan harus Sumber Data
mampu mempersiapkan manusia yang 1. Guru
mampu bersaing baik dengan kemajuan 2. Internet
teknologi maupun pengembangan
keterampilan. Untuk itu pengembangan Hasil dan Pembahasan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Pengertian Model Pembelajaran
perlu ditingkatkan baik dari segi Kooperatif Tipe Jigsaw
perencanaan, penggunaan metode, alat Model pembelajaran kooperatif tipe
peraga maupun kemampuan guru dalam Jigsaw adalah model pembelajaran dengan
menghasilkan informasi. Kajian dan gaya belajar yang berbeda-beda, terdapat 5-6
pengetahuan konsep sains secara peserta didik, setiap peserta didik
menyeluruh. Masalah ini bisa dilihat pada bertanggung jawab untuk mempelajari suatu
teknik pembelajaran yang digunakan sesuai informasi pembelajaran dan membaginya
atau mempersulit peserta didik. dengan anggota tim yang lain. Model
Permasalahan yang dihadapi pendidikan IPA Pembelajaran Kooperatif Jigsaw adalah
sendiri terkait dengan bahan ajar, guru, model pembelajaran kooperatif yang
fasilitas, bahan ajar untuk peserta didik dan menitikberatkan pada kerja kelompok peserta
komunikasi antara peserta didik dan pakar. didik dalam kelompok kecil. Model
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw adalah
Metode model pembelajaran kooperatif dimana
Riset berikut memakai pendekatan peserta didik belajar dalam kelompok kecil
multimetode dengan metode eksperimen yang terdiri dari empat sampai enam orang
semu dengan desain pre-posttest. Populasi yang berbeda, dan peserta didik bekerja sama
riset berikut ialah peserta didik kelas IV SDN serta memiliki tanggung jawab masing-
Sukoharjo I Kota Probolinggo. masing.

Teknik Pengumpulan Data Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran


Riset langsung yang dilaksanakan di Kooperatif Tipe Jigsaw
SDN Sukoharjo I Kota Probolinggo. a. Tujuan
Tujuan dari metode pembelajaran
Teknik Analisis Data jigsaw ialah untuk melatih peserta didik
1. Melakukan persiapan sebelum berdiskusi dan bertanggung jawab secara
melakukan riset pribadi untuk membantu temannya
memahami sesuatu tentang bahan ajar..

Jurnal Sosial Humaniora Sigli | Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 126


Jurnal Sosial Humaniora Sigli (JSH)
p ISSN : 2615-3688
e ISSN : 2716-0270
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSH

b. Manfaat Adapun kelemahan yang ditemukan


Dengan tujuan optimal seperti yang dari kolaborasi jigsaw ialah sebagai berikut:
telah dijelaskan di atas, metode jigsaw 1. Peserta didik yang kurang percaya diri
memiliki keunggulan sebagai berikut: dalam berkomunikasi akan sulit berbagi
1. Meningkatkan kemampuan peserta didik informasi dengan teman sebayanya.
2. Peserta didik bisa menerima kekurangan 2. Peserta didik yang bekerja sama
masing-masing. cenderung lebih menguasai diskusi, dan
3. Mengurangi konflik antar peserta didik. suka menguasai diskusi.
4. Minimalkan keluhan. 3. Peserta didik dengan kemampuan
5. Pemahaman peserta didik semakin membaca dan berpikir yang buruk akan
dalam. menghadapi masalah.
6. Peningkatan motivasi 4. Peserta didik yang cerdas akan merasa
7. Hasil Pendidikan Tinggi bosan.
8. Penyimpanan data lebih lama 5. Peserta didik yang tidak terbiasa
9. Sabar dan peka terhadap orang lain. berkompetisi akan kesulitan mengikuti
proses pembelajaran.
Kelemahan Dan Kelebihan Model 6. Untuk menjadi tim yang profesional,
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw posisi anggota seringkali tidak selaras
a. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan sumber daya dan sumber daya
memiliki Kelebihan model sebagai yang harus dipelajari.
berikut: 7. Sifat kelas yang ramai.
1. Bekerja dalam mengajar guru, karena 8. Jika kelompoknya kecil, maka akan
sudah ada sekelompok profesional menimbulkan masalah.
yang tugasnya menjelaskan informasi 9. Jika tidak didukung oleh kelas
kepada rekan-rekannya. (menengah) yang sesuai, proses akan
2. Meningkatkan kemampuan peserta sulit dijalankan.
didik dalam mengungkapkan ide atau 10. Perlu menghabiskan banyak waktu,
strategi dalam memecahkan masalah apalagi jika penataan ruang tidak
tanpa takut melakukan kesalahan. dilakukan dengan baik.
3. Bisa meningkatkan hubungan.
4. Peserta didik lebih banyak berdiskusi Penerapan Model Pembelajaran
dan berargumentasi karena peserta Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam
didik memiliki kesempatan untuk Pebelajaran IPA kelas 4 di SD
berdiskusi dan menjelaskan informasi Penerapan Model Pembelajaran
pada masing-masing kelompok. Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Pebelajaran
5. Peserta didik lebih memahami IPA kelas 4 di SDN SUKOHARJO 1 dengan
informasi yang diajarkan oleh guru bahan ajar pembelajaran Perubahan Wujud
karena lebih mendalam dan lebih Benda dilakukan dalam beberapa tahap
mudah dengan anggota kelompok. antara lain;
6. Peserta didik diajarkan untuk bekerja 1. Peserta didik di bagi menjadi 6 kelompok
sama dalam kelompok. yang terdiri dari 4-5 peserta didik.
7. Bahan ajar yang diajarkan oleh guru 2. Kemudian kami menyiapkan berbagai
kepada peserta didik bisa dibagikan kertas dengan warna yang berbeda seprti
secara merata. (merah,mencair), (biru, membeku),
8. Peserta didik memiliki saling (orange,menguap), (kuning,
ketergantungan yang baik dalam mengembun), (hija, menyublim), (coklat,
proses belajar mengajar mengkristal). Dan menyiapkan alat yang
di butuhkan.

Jurnal Sosial Humaniora Sigli | Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 127


Jurnal Sosial Humaniora Sigli (JSH)
p ISSN : 2615-3688
e ISSN : 2716-0270
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSH

3. Ketua kelompok maju di perintah untuk No. Keterangan Ulangan Harian


mengambil kertas tersebut dan 1 Rata-rata 76
membagikan kepada anggota 2 Nnilai tertinggi 85
kelompoknya. 3 Nilai terendah 60
4. Setiap peserta didik yang mendapat 4 Jumlah peserta 28
didik seluruhnya
kertas yang sama berkumpul menjadi satu
5 Jumlah peserta 15
kelompok. didik yang belum
5. Pembagian alat dan bahan percobaan tuntas
yang sesuai dengan kertas warna yang di 6 Jumlah peserta 13
peroleh setiap peserta didik. didik yang tuntas
6. Peserta didik melakukan pengamatan 7 Presentase 46
serta mencatat hasil pengamatan di kertas ketuntasan
warna tersebut.
7. Setelah selesai melakukan pengamatan Berdasarkan Tabel 1 diperoleh hail
peserta didik di perintahkan untuk bahwa dari total 28 peserta didik kelas IV
kembali ke kelompok sebelumnya. hanya 13 anak yang bisa mencapai
8. Kemudian membagiakan LKS untuk ketuntasan belajar atau 46% sedangkan
menulis hasil yang di peroleh selama sebanyak 15 peserta didik dengan presentase
pengamatan. sebasar 53 % belum bisa menguasai bahan
9. Kelompok mengerjakan hasil ajar pembelajaran dengan baik. Berdasarkan
pengamatan dari masing-masing anggota data tersebut didapatkan hasil bahwa pada
di LKS. awal tes peserta didik belum
10. Setelah mengerjakan LKS peserta didik memenuhikriteria ketuntasan.
diminta untuk mempresentasikan hasil
kerja mereka. Setelah Penerapan Model Kooperatif Tipe
11. Setelah mempresentasikan peserta didik Jigsaw Bisa diperoleh data sebagai berikut
diberi pertanyaan, dan jika peserta didik
bisa menjawab peserta didik mendapat Tabel 3.2 Hasil Siklus 1
hadiah kecil dari kami. No. Keterangan Ulangan
12. Setelah selesai semua, peserta didik Harian
mengumpulkan LKS tersebut. 1 Rata-rata 78
2 Nnilai tertinggi 90
Hasil Belajar Peserta didik Pada 3 Nilai terendah 70
Pembelajaran IPA di kelas 4 Setelah 4 Jumlah peserta didik 28
seluruhnya
Menerapkan Pembelajaran Kooperatif
5 Jumlah peserta didik 5
Tipe Jigsaw yang belum tuntas
Hasil Tes Pemahaman Konsep 6 Jumlah peserta didik 23
Sebelum penulis menerapkan tindakan yang tuntas
yang direncanakan, penulis terlebih dahulu 7 Presentase ketuntasan 82
melakukan tes awal kepada peserta didik
untuk mengukur sejauh mana pemahaman Berdasarkan Tabel 2, hasil riset
peserta didik terhadap bahan ajar yang menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh
diajarkan oleh guru. Tes awal ini juga peserta didik meningkat setelah memakai
bertujuan sebagai pembanding sebelum model pembelajaran jigsaw. Paling banyak 5
penerapan pembelajaran model kooperatif peserta didik tidak bisa memperbaiki
tipe jigsaw. peralatan. Maksimal 23 peserta didik bisa
berhasil. Data yang diperoleh pada Tabel 2
Tabel 3.1 Hasil Tes Awal menunjukkan peningkatan yang positif

Jurnal Sosial Humaniora Sigli | Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 128


Jurnal Sosial Humaniora Sigli (JSH)
p ISSN : 2615-3688
e ISSN : 2716-0270
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSH

dibandingkan dengan data pada Tabel 1. didik yang terlatih dan selalu kompetitif.
Persentase keberhasilan pada Tabel 2 ialah Peserta didik yang terbina dan selalu
82%. kompetitif Peserta didik yang selalu
kompetitif lebih suka belajar secara
Hambatan-Hambatan Yang Terjadi individual, bertanggung jawab atau
Selama Pembelajaran IPA Dengan kurang berpartisipasi dalam kelompok
Menerapkan Model Pembelajaran kooperatif.
Kooperatif Tipe Jigsaw
Permasalahan yang kami temui selama Simpulan dan Saran
memakai model pembelajaran kooperatif Berdasarkan hasil analisis dan
Jigsaw ialah: pembahasan yang telah disebutkan
a. Masalah anak lambat belajar. sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa temuan
Berdasarkan data hasil observasi, riset ialah sebagai berikut:
wawancara, dan dokumen diketahui 1. Dalam pembelajaran dengan model
bahwa pada Siklus 1 peserta didik 1-3 jigsaw, aktivitas belajar peserta didik
masih lamban dalam mengerjakan soal lebih aktif, karena peserta didik
dan berpikir dalam jangka waktu yang menemukan sendiri informasi yang
lama. Anak lamban belajar, bahwa anak dibutuhkan sesuai dengan topik pada
lamban belajar memiliki masalah pada masing-masing kategori.
saat pembelajaran, yaitu membutuhkan 2. Dalam suatu mata pelajaran dimana
banyak waktu untuk memahami peserta didik diajarkan oleh guru bahan
informasi dengan baik. Ada beberapa ajar pembelajaran melalui ceramah,
anak lamban belajar yang terkadang kegiatan dalam ceramah didasarkan pada
berpikir mereka tidak bisa melakukannya pembicara dan komunikasi yang tercipta
sendiri, tidak bisa memahami dengan dari guru kepada hadirin.
baik hal-hal yang menjadi tanggung 3. Perluasan
jawabnya. 4. Peserta didik belajar setelah lulus tes di
b. Masalah peserta didik ialah mereka cepat kelas jigsaw (eksperimen).
bosan. Peserta didik yang pintar dan 5. Kemampuan belajar peserta didik
mudah bosan mengatakan bahwa peserta meningkat setelah dilakukan pre-test
didik yang pintar tidak menghargai pada kelas kontrol, namun peningkatan
pendapat peserta didik lain yang pengetahuannya masih lebih rendah
menganggap dirinya tidak pintar, tidak dibandingkan pada kelas jigsaw.
mau menerima ide karena menganggap 6. Pembelajaran di kelas jigsaw
pendapatnya ialah kebenaran. (eksperimen) meningkat dibandingkan
c. Masalah dengan peserta didik ialah dengan kelas kontrol.
penting. Peserta didik mencatat bahwa
masalah ini sering terlihat saat studi Daftar Pustaka
berlanjut. Peserta didik yang cerdas lebih Isjoni. (2019). Cooperative Learning.
in-group, mereka memiliki hak penuh Bandung: Alfabeta. Majid, A. (2017).
dalam kelompoknya, sehingga anggota Strategi Pembelajaran. Bandung: PT.
lain minim partisipasi atau hanya Remaja Rosdakarya.
mengikuti mereka. Dimana peserta didik
yang cerdas lebih kuat, lebih percaya diri, Mingseli. 2021. Model Pembelajaran Jigsaw:
merasa lebih kuat dalam kelompoknya. Pengertian, Tujuan, Manfaat, Jenis,
Ini akan membuat peserta didik tetap Ciriciri, Karakteristik, Langkah,
terlibat dalam kelompok dan mengurangi Kelebihan dan Kekurangan.
beban administrasi. d Masalah peserta

Jurnal Sosial Humaniora Sigli | Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 129


Jurnal Sosial Humaniora Sigli (JSH)
p ISSN : 2615-3688
e ISSN : 2716-0270
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSH

Rusman. (2018). Model – Model Di Smk Negeri 6 Bandung. S1 thesis,


Pembelajaran: Mengembangkan Universitas Pendidikan Indonesia.
Profesionalisme Guru. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada. Thabroni, Gamal. 2021. Model Pembelajaran
Jigsaw: Cooperative Learning yang
Stalin. (2012). Studi Komparatif Penerapan Inovatif. https://serupa.id/model-
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe pembelajaran-jigsaw/. Diakses pada
Jigsaw Dengan Konvensional tanggal 4 November 2022 pukul
Terhadap Hasil Belajar Peserta didik 09.00.
Pada Mata Diklat Manajemen Proyek

Jurnal Sosial Humaniora Sigli | Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 130

You might also like