You are on page 1of 13

MAKALAH

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PAI

(MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW LEARNING)

DI SUSUN OLEH :

Nama : Dini Aminarti (1012022052)

Adrian Suhada (1012022059)

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Semester/Unit : 3/3

Dosen Pengampu : Saparuddin Rambe, M.Pd.I

FAKULTAS TARBIYAH ILMU DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA

(IAIN LANGSA) 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat
serta hidayahnya, sehingga makalah ini bisa diselesaikan dengan tepat pada waktunya.
Shalawat berangkaikan salam tak lupa pula kita sanjung sajikan atas kepangkuan
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di
yaumil akhir kelak.

Makalah ini dibuat berdasarkan tugas mata kuliah Model-model Pembelajaran


PAI, berisikan tentang “Model pembelajaran jigsaw learning”. Semoga dengan adanya
makalah ini dapat membantu kita dalam menambah ilmu pengetahuan dan menambah
wawasan yang luas bagi kita. Meskipun penyusunan dalam makalah ini belum
sepenuhnya sempurna, akan tetapi penulis menyadari bahwa makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan didalamnya. Untuk itu penulis berharap adanya kritik dan
saran yang dapat membantu dalam kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Langsa, 19 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Masalah ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3

A. Pengertian Jigsaw Learning ............................................................... 3


B. Langkah pelaksanaan Jigsaw Learning .............................................. 5
C. Kelebihan dan kekurangan Jigsaw learning ....................................... 6

BAB III PENUTUP .................................................................................... 9

A. Kesimpulan ...................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Peran seorang guru adalah menumbuhkan motivasi peserta didik dalam belajar,
menjadikan peserta didik haus akan ilmu pengetahuan. Seorang pendidik juga harus
mengetahui bagaimana cara mendidik peserta didik, dengan mempelajari metode-
metodenya dan model-model pembelajarannya. Guru dan peserta didik adalah padanan
frase yang serasi, seimbang dan harmonis. Guru mengajar dan peserta didik belajar
dalam proses interaksi yang baik dan edukatif.

Tujuan membelajarkan peserta didik adalah agar mereka memperoleh


pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memiliki jati diri, dan dapat hidup bersama
secara damai dan tentram. Untuk bisa mencapai semua itu, setiap orang perlu memiliki
keterampilan dalam proses belajar dengan berusaha untuk mengetahui dan memahami
apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta menggunakan berbagai
sumber dalam belajar.

Salah satu metode pembelajaran dalam mendidik peserta didik yaitu dengan
model pembelajaran Jigsaw Learning. Yang dimana seorang guru membagi peserta
didik menjadi beberapa kelompok untuk bekerja sama dan bertanggung jawab atas
penguasaan terhadap materi yang telah diberikan oleh guru. Kemudian setiap
kelompok mengajarkan materi yang telah dikuasai kepada kelompok lainnya, begitu
juga dengan kelompok lain melakukan hal yang serupa. Sehingga seluruh siswa
bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaanya terhadap seluruh materi yang
ditugaskan oleh guru tersebut.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari model pembelajaran Jigsaw Learning?


2. Bagaimana pelaksanaan Jigsaw Learning?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Jigsaw Learning?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui model pembelajaran Jigsaw Learning.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan Jigsaw Learning.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran Jigsaw
Learning.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengrtian Jigsaw Learning

Jigsaw Learning adalah suatu model pembelajaran yang terdiri dari beberapa
anggota dalam satu kelompok, yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi
pelajaran dan mampu membelajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam
kelompoknya. Metode ini telah dikembangkan dan diuji oleh Aronson dkk di
Universitas Texas. Arti jigsaw dalam bahasa inggris adalah gergaji ukir dan ada juga
yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan
gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah
gergaji (zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja
sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. 1

Metode ini juga didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab peserta
didik terhadap pembelajarannya dan juga pembelajaran orang lain. Dalam model ini
guru atau pendidik membagi peserta didik ke dalam kelompok belajar yang terdiri dari
empat orang sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan topik
yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Para peserta didik ini bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru untuk mencapai tujuan:

a. Belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya,


b. Merencanakan bagaimana membelajarkan subtopik bagiannya kepada anggota
kelompoknya semula. 2

1
Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni, Inovasi Model Pembelajaran, (Sidoarjo: Nizamiyah
Learning Center, 2016), hal.70
2
Sobry Sutikno, Metode dan Model-Model Pembelajaran, (Lombok: Holistica, 2019), hal.79-
80

3
Menurut Rusman (2012) menyatakan bahwa pembelajaran koopertif tipe jigsaw
merupakan model belajar koopertif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil
yang terdiri empat sampai enam orang secara heterogen dimana siswa saling bekerja
sama, saking ketergantungan positif serta bertanggung jawab secara mandiri.
Sedangkan menurut Isjoni (2013) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran yang mendorong siswa aktif dan
saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang
maksimal.

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar sejumlah siswa sebagai


anggota yang tingkat kemampuannya berbeda. Model pembelajaran kooperatif
bertujuan agar terdapat efek atau pengaruh diluar pembelajaran akademik, khususnya
peningkatan penerimaan antar kelompok serta keterampilan social sehingga terjadi
pembelajaran yang interaktif dan efektif. 3

Jigsaw learning adalah strategi pembelajaran kooperatif dimana siswa yang


memiliki tanggung jawab lebih besar daripada guru dalam pelaksanaan pembelajara.
Tujuan jigsaw adalah mengembangkan kerja tim, keterampilan belajar kooperatif, dan
menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila
mereka mencoba untuk untuk mempelajarinya sendirian.

Model pembelajaran jigsaw menggunakan teknik pertukaran dari kelompok


ke kelompok (group to group exchange), dimana setiap peserta didik mengajarkan
sesuatu kepada peserta didik lainnya. Dalam proses pengajaran itu terjadi diskusi,
dalam diskusi pasti ditemukan beberapa perbedaan pendapat atas materi yang dipelajari
oleh masing-masing peserta didik. Oleh karena itu, setiap kali seorang peserta didik
mengajarkan sesuatu kepada yang lainnya berdasarkan materi yang telah dipelajari,
maka akan terjadi respon timbal balik dari setiap peserta didik. 4

3
Ramli Abdullah, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Jurnal:
Lantanida, Vol. 5 No. 1, 2017, hal. 21
4
Helmiati, Model Pembelajaran, (Sleman Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), hal. 85

4
B. Langkah-Langkah pelaksanaan Jigsaw Learning
Ada beberapa variasi dalam prosedur atau langkah-langkah pembelajaran
learning jigsaw, namun secara garis besar langkah tersebut relatif sama saja. Terdapat
empat tahap dalam prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif, yaitu :
a. Tahap Pendahuluan
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang model pembelajaran yang dipakai dan
menjelaskan manfaat dari model tersebut. Kemudian guru membentuk kelompok
yang terdiri dari 4-6 peserta didik dan membagikan materi atau soal pada setiap
anggota kelompok.
b. Tahap penguasaan
Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam pemahaman materi atau soal
sebagai usaha dalam menguasai materi sesuai dengan materi dan soal yang diterima.
c. Tahap penularan
Setiap peserta didik kembali ke kelompok asalnya. Tiap peserta didik memberikan
pendapat dan pemahamannya serta saling menularkan dan menerima materi dari
peserta didik lainnya. Dan diharapkan dari proses diskusi antar peserta didik
memperoleh jawaban dari pembahasan materi.
d. Penutup
Guru bersama peserta didik akan menyimpulkan hasil keseluruhan pembahasan
materi dengan cara mengadakan kuis atau evaluasi.5

Menururt Slavin dan Stahl langkah-langkah dalam implementasi model


learning jigsaw secara umum terbagi menjadi 6 tahapan, yaitu sebagai berikut:
1) Merancang Rencana Pembelajaran Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa
kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 4-6 orang siswa dengan
kemampuan yang berbeda dan kelompok ini disebut kelompok asal. Dalam

5
Sobry Sutikno, Metode dan Model-Model Pembelajaran, (Lombok: Holistica, 2019), hal.
80-81

5
mencapai sebuah tujuan pembelajaran setiap siswa diberi tugas untuk mempelajari
salah satu bagian materi pembelajaran untuk belajar bersama dengan kelompok
lain itu disebut kelompok ahli.
2) Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli atau kelompok asal, guru menyuruh
siswa untuk melakukan persentasi masing-masing kelompok agar guru dapat
menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan.Guru
memberikan kuis untuk siswa secara individual agar dapat menambah semangat
belajar siswa dan ini digunakan sebagai acuan untuk memancing minat belajar
siswa.
3) Guru memberikan pengharagaan kepada kelompok melalui skor pengharagaan
berdasarkan perolehan nialai peningkatan hasil belajar individual dari skor yang
dasar ke skor kuis berikutnya.
4) Materi sebaiknya secara alami dan dapat dibagi menjadi beberapa bagian materi
pembelajaran. Sehingga tidak membuat siswa merasa kebingungan dalam
menjalankan tugas yang telah diberikan.
5) Guru perlu memperhatikan bahwa dalam menggunakan Jigsaw untuk mempelajar
materi baru maka perlu dipersiapkan suatu tuntutuna dan isi materi yang runtut serta
cukup untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. 6

C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw Learning


Dalam model jigsaw learning ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk
mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab
terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan
dapat menyampaikan informasi kepada kelompok lain.

6
Amri, Sofan & Khoiru Amadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran (Jakarta: PT.
Prestasi Pustakarya, 2010)

6
Jhonson (dalam Teti Sobari 2006) melakukan penelitian tentang pembelajaran
jigsaw learning yang menunjukkan bahwa interaksi kooperatif memiliki berbagai
pengaruh positif terhadap perkembangan anak. 7 Pengaruh positif tersebut adalah:
1. Membantu siswa untuk mencapai hasil belajar optimal dan mengembangkan
keterampilan sosial siswa.
2. Mengajarkan kererampilan bekerjasama dan berkolaborasi. 8
3. Melatih siswa untuk berani memberikan tanggapan, mengemukakan pendapat atau
sanggahan secara lisan dan tertulis.
4. Mempermudah siswa memahami materi pelajaran dan meningkatkan kemampuan
siswa dalam menulis suatu peristiwa. 9
5. Peserta didik dalam kelompok mampu bekerja sama untuk kebaikan kelompok
secara keseluruhan ketimbang hanya untuk kebutuhan individu saja.
6. Pembelajaran jigsaw learning memudahkan pembagian usaha dan tugas yang
dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu. Siswa dapat diminta untuk
menjalankan tugas di area yang paling mereka ketahui atau menyelesaikan tugas
yang paling sesuai dengan kemampuan individualnya.
7. Pembelajaran jigsaw learning mendorong komunikasi antar siswa, dan hasilnya
adalah pembelajaran yang lebih baik dan hubungan antar personal yang semakin
membaik.

Adapun kelebihan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, sebagai berikut:


1) Dapat menumbuhkan semangat kerja sama dan kegairahan bagi siswa dalam
belajar.
2) Meningkatkan motivasi, saling menghargai antara sesama siswa,

7
Nurdiyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni. Inovasi Pembelajaran Modern. (Sidoarjo: Nizamia
Learning Center, 2016)
8
Muhammad Basir. Pendekatan Pembelajaran, (Sulsel : Lampena Intimedia,
Okt 2017). hal. 102
9
Muhamad Afandi, dkk. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. (Semarang: Unissula
Press, Okt 2013). Hal. 64

7
3) Memberikan peluang untuk menyampaikan gagasan secara terbukakarena
jumlah siswa yang terbatas dalam setiap kelompok,
4) Melatih siswa agar mampu berkomunikasi secara efektif. 10

Disamping keunggulan metode jigsaw learning, terdapat juga beberapa


kelemahan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Membutuhkan banyak waktu
2. Guru sulit mengatur materi pelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
sesuai alokasi waktu yang ditetapkan.
3. Dalam evaluasi sulit untuk memberi penilaian yang obyektif secara individual,
karena dalam pembelajaran kooperatif lebih menonjolkan kebersamaan atau
kerja kelompok.
4. Butuh waktu yang lama untuk mengembangkan kesadaran berkelompok.
5. Kurang memperhatikan aspek motivasi diri untuk menanamkan kepercayaan
diri, karena tertutup dengan kepentingan bersama. 11
6. Konsep pembelajaran oleh teman sendiri, hal ini akan menjadi kendala karena
perbedaan persepsi karena memahami satu konsep bersama siswa lain. Dalam
hal ini, pengawasan guru sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan.
7. Sulit meyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi pada
teman, jika siswa tidak punya rasa percaya diri. 12

10
Ibrahim, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: University Press, 2000), hal. 5
11
Junaedi, dkk. Strategi Pembelajaran. (Surabaya: Lapis PGMI, 2008). Hal. 8-1
12
Ibrahim, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: University Press, 2000), hal. 9

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model pembelajaran jigsaw learning adalah model pembelajaran secara
berkelompok, dimana seorang guru membagi kelompok kepada peserta didik nya guna
untuk mengerjakan tugas yang diberinya. Didalam model pembelajaran jigsaw ini akan
terjadi diskusi dan pertukaran pendapat antar siswa. Masing-masing siswa dilatih untuk
berfikir kritis dalam memecahkan suatu topik atau materi yang diberikan oleh gurunya.
Biasanya dalam setiap kelompok terdapat 4-6 orang dan setiap siswa harus mampu
menguasai materi pelajarannya, kemudian kelompok tersebut mempresentasikan
materi nya kepada kelompok lain. Begitu juga sebaliknya, kepada kelompok lain juga
melakukan hal yang sama sehingga terjadilah sebuah diskusi yang aktif didalam kelas.
Dalam model pembelajaran jigsaw ini juga terdapat kelebihan dan
kekurangannya. Salah satu kelebihannya yaitu memudahkan siswa untuk bisa
memahami materi dengan cepat serta dapat melatih keterampilan dalam
berkomunikasi. Sedangkan salah satu dari kekurangannya yaitu membutuhkan waktu
yang banyak serta guru sulit untuk meyakinkan siswa dalam berdiskusi jika siswa
mempunyai rasa percaya diri yang kurang.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Walaupun masih banyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat
didalamnya, penulis berharap adanya kritikan dan saran untuk menyempurnakan isi
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan dapat menambah
wawasan kita sedikit demi sedikit.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ramli. 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Jigsaw, Jurnal: Lantanida, Vol. 5 No. 1
Amri, Sofan & Khoiru Amadi. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.
Basir, Muhammad. 2017. Pendekatan Pembelajaran. Sulsel : Lampena Intimedia.
Helmiati. 2012. Model Pembelajaran. Sleman Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
Junaedi, Supardi, Arifin, Zaenal, Muhlison, Mustamin, Khusniyatussalamah. 2008.
Strategi Pembelajaran. Surabaya: Lapis PGMI
Muhamad Afandi, Evi Chamalah, Oktarina Puspita Wardani. 2013. Model dan Metode
Pembelajaran di Sekolah. Semarang: Unissula Press.
Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni. 2016. Inovasi Model Pembelajaran. Sidoarjo:
Nizamiyah Learning Center.
Sutikno, Sobry. 2019. Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok: Holistica.

10

You might also like