You are on page 1of 12

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (JIM PAUD)

Vol.7, No.2, (2022) Mei; Pg. 80-91


E-ISSN: 2723-8180

STRATEGI GURU DALAM PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL PADA


ANAK USIA DINI DI TK ISLAM AL-AZHAR CAIRO BANDA ACEH

Ulfariani 1), Israwati 2), Rosmiati 3), Yuhasriati 4),


Rahmatun Nessa 5)

Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia
E-mail 1) : ulfariani2000@gmail.com, e-mail 2) : israpaud@unsyiah.ac.id, e-mail 3) :
rosmiati@unsyiah.ac.id e-mail 4): yuhasriati@unsyiah.ac.id, e-mail 5) :
rahmatunnessa@unsyiah.ac.id

ABSTRACK

Keywords: The Strategy of Teachers, Building of Religious and Moral Values, Early Childhood

Religious and moral education needs to be introduced to children from an early age as an effort
to form a generation that is spiritually intelligent and polite in terms of morals. It is very
important to instill religious and moral values in children before the age of 6th, because children
will understand and practice directly what they are taught and imitated. This study to determine
the teacher’s strategy in inculcating religious and moral values in early childhood at Islamic
Kindergarten Al-Azhar Cairo Banda Aceh. This study used a qualitative approach with a
descriptive type of research. The subjects of this study were 2 teachers from class B, a school
principal and 2 parents. The object of this research is the teacher’s strategy in instilling
religious and moral values in children. The data in this study were obtained through interview,
observation and documentation techniques. The results of this study show that the teacher’s
strategy in instilling religious and moral values in early childhood at Al-Azhar Islamic Cairo
Banda Aceh by habituation, muraja’ah memorization like a short surah of the Qur’an, prayer
and hadith, theachers are role models for children both verbally and in behavior, provide
activities that motivate children and give praise or support to children. In instilling religious and
moral values in children, teachers always work children’s parents. The teacher also evaluates
the assessment of the child using an assessment sheet that is summarized in the form of a report
card and a children’s iqra’ development book to see the fluency of the child’s iqra’ reading.

Abstrak. Pendidikan agama dan moral perlu diperkenalkan kepada anak sejak usia dini sebagai
upaya pembentukan generasi yang cerdas secara spiritual dan santun dalam hal moral.
Penanaman nilai agama dan moral sangat penting dilakukan pada anak berusia sebelum 6 tahun,
karena anak akan lebih cepat memahami dan mempraktikkan langsung apa yang diajarkan dan
diteladaninya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam penanaman nilai
agama dan moral pada anak usia dini dan mengetahui kendala guru dalam penanaman nilai

80
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (JIM PAUD)

Vol.7, No.2, (2022) Mei; Pg. 80-91


E-ISSN: 2723-8180

agama dan moral pada anak usia dini di TK Islam Al-Azhar Cairo Banda Aceh. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini
adalah 2 guru kelas B, 1 kepala sekolah, dan 2 orangtua anak. Adapun objek penelitian ini adalah
strategi guru dalam penanaman nilai agama dan moral pada anak. Data dalam penelitian ini
diperoleh melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan strategi guru dalam penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini di TK
Islam Al-Azhar Cairo Banda Aceh dengan pembiasaan, melakukan muraja’ah hafalan seperti
surah pendek, do’a dan hadits, guru menjadi teladan bagi anak baik lisan maupun tingkah laku,
memberikan kegiatan yang memotivasi anak dan memberikan pujian atau dukungan kepada
anak. Dalam menanamakan nilai agama dan moral pada anak guru senantiasa bekerjasama
dengan orangtua anak. Guru juga melakukan evaluasi penilaian pada anak didik menggunakan
lembar penilaian yang dirangkum dalam bentuk rapor serta buku perkembangan iqra’ anak untuk
melihat kelancaran bacaan iqra’ anak. Disarankan penelitian ini dapat dilanjutkan dan
dikembangkan oleh peneliti lain dan bagi guru senantiasa berinovasi untuk lebih kreatif dan
inovatif dalam menanamkan nilai agama dan moral pada anak.
Kata Kunci: Strategi Guru, Penanaman Nilai Agama dan Moral, Anak Usia Dini

PENDAHULUAN
Anak usia dini merupakan anak usia Pendidikan agama Islam adalah
0-6 tahun yang sedang mengalami upaya sadar dan terencana dalam
pertumbuhan dan perkembangan. menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
Pendidikan anak usia dini merupakan salah memahami, menghayati, mengimani ajaran
satu bentuk penyelenggaraan pendidikan Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk
yang mengajarkan pada peletakan dasar menghormati penganut agama lain dalam
berupa pertumbuhan dan perkembangan hubungannya dengan kerukunan antar umat
fisik, kecerdasan, sosio emosional, bahasa beragama hingga terwujud kesatuan dan
dan komunikasi, serta dengan keunikan dan persatuan bangsa (Mulyasa, 2013:33).
tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh Penanaman agama Islam merupakan suatu
anak usia dini (Safitri dkk, 2019: 30). Pada usaha atau aktivitas dalam memberikan
masa usia dini, anak disebut dengan masa bimbingan secara sadar dan terencana yang
keemasan (golden age), karena pada usia ini kepada anak didik yang sesuai dengan
terjadi perkembangan dan pertumbuhan norma-norma yang agama Islam.
yang sangat menakjubkan dan terbaik Dalam salah satu hadits juga
sepanjang hidupnya (Masganti, 2017:5). dijelaskan, bahwasanya menanamkan nilai
agama dan moral pada anak sudah bisa

81
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (JIM PAUD)

Vol.7, No.2, (2022) Mei; Pg. 80-91


E-ISSN: 2723-8180

dilakukan sejak anak usia dini. “Perintahkan Nasional Pasal 1 Ayat 14 menyatakan
anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul adalah suatu upaya pembinaan yang
mereka jika tidak mengerjakannya ketika ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah usia 6 tahun yang dilakukan dengan
tempat-tempat tidur mereka“. (HR. Abu pemberian ransangan pendidikan untuk
Daud). membantu pertumbuhan dan perkembangan
Dalam Permendikbud No.137 Tahun jasmani dan rohani agar anak memiliki
2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
Anak Usia Dini, dijelaskan tentang tingkat lanjut.
pencapaian perkembangan nilai agama dan Menurut Sudjono (Syifauzakia dkk,
moral pada anak usia 5-6 tahun yaitu: 2018:19) pendidikan anak usia dini adalah
mengenal agama yang dianut, mengajarkan layanan yang diberikan pada anak sedini
ibadah, berperilaku jujur, sportif, penolong, mungkin sejak anak dilahirkan ke dunia ini
sopan dan sebagainya, menjaga kebersihan sampai anak berusia 6 atau 8 tahun. Anak
diri dan lingkungan, mengetahui hari besar Usia Dini menurut NAEYC (National
agama, menghormati dan toleransi dengan Association for The Education Of Young
agama lain (Kemendikbud, 2014:21). Children) (Pebriana, 2017:3) adalah anak
Penanaman nilai agama dan moral usia dini yang berusia dari 0-8 tahun yang
dimulai dari lingkungan rumah anak, seperti mendapat pendidikan di taman penitipan
orang tua, saudara, kerabat, masyarakat, anak, penitipan anak dalam keluarga (family
sekolah termasuk didalamnya seorang guru. child care home), pendidikan prasekolah
Guru sangat berperan penting di dalam baik negeri maupun swasta, Taman Kanak-
mengembangkan nilai agama dan moral kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).
pada anak usia dini, karena guru adalah Karakteristik Anak Usia Dini
orang yang terlibat secara langsung dengan Karakteristik yang melekat dengan
anak usia dini. diri anak usia dini terdiri dari: (1) Unik, (2)
Pengertian Anak Usia Dini Egosentris, (3) Aktif dan Energik, (4) Rasa
Menurut Undang-undang Nomor 20 ingin tahu yang kuat, (5) Eksploratif, (6)
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Spontan, (7) Senang dan kaya dalam fantasi,

82
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (JIM PAUD)

Vol.7, No.2, (2022) Mei; Pg. 80-91


E-ISSN: 2723-8180

(8) Mudah frustasi, (9) Masih kurang membimbing, mengarahkan, melatih,


pertimbangan dalam melakukan sesuatu, menilai dan mengevaluasi anak didik baik
(10) Daya perhatian yang pendek, (11) pada pendidikan anak usia dini, jalur
Bergairah untuk belajar dan banyak belajar pendidikan formal, pendidikan dasar dan
dari pengalaman, (12) Semakin pendidikan menengah. Pada jalur pendidikan
menunjukkan minat terhadap teman (13) formal, tugas tersebut akan efektif jika guru
Suka meniru dari apa yang dilihat, (14) memiliki derajat profesional tertentu yang
Dunia anak adalah bermain (Syifauzakia, tercermin dari kompetensi, kemahiran,
2018:19). kecakapan, atau keterampilan yang
Pengertian Strategi Pembelajaran memenuhi standar mutu atau normal etik
Strategi belajar dapat digambarkan tertentu (Indrawan, 2020:10).
sebagai sifat dan tingkah laku, Oxford Strategi Pembelajaran Guru
(Fatimah dan Ratna, 2018: 110) Menurut Undang-Undang Nomor 14
mendefinisikan strategi belajar sebagai tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10
perilaku atau tindakan yang digunakan ayat 1 kompetensi guru meliputi kompetensi
peserta didik agar pembelajaran berhasil, pedagogik, kompetensi kepribadian,
terarah, dan menyenangkan. Strategi belajar kompetensi sosial dan kompetensi
mengacu pada perilaku dan proses berfikir professional.
yang digunakan serta mempengaruhi apa 1. Kompetensi Pedagogik, dalam Peraturan
yang dipelajari. Strategi pembelajaran Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal
adalah tindakan melaksanakan rencana 28 ayat 3, menyebutkan bahwa
dengan menggunakan beberapa variabel kompetensi pedagogik adalah
seperti tujuan, bahan, metode, dan alat, serta kemampuan mengelola pembelajaran
evaluasi agar mencapai tujuan yang telah yang meliputi pemahaman terhadap
ditetapkan (Fatimah dan Ratna, 2018: 110). peserta didik, perancangann dan
Peran Guru pelaksanaan proses pembelajaran,
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 evaluasi hasil belajar dan pengembangan
tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa peserta didik.
guru adalah pendidik profesional dengan 2. Kompetensi kepribadian, merupakan
tugas utama mendidik, mengajar, suatu masalah yang abstrak, hanya dapat

83
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (JIM PAUD)

Vol.7, No.2, (2022) Mei; Pg. 80-91


E-ISSN: 2723-8180

dilihat melalui penampilan, tindakan Agama memberikan informasi apa yang


ucapan dan cara berpakaian seseorang. harus dikerjakan oleh seseorang berupa
3. Kompetensi sosial, merupakan perilaku atau tindakan. (Nurjanah, 2018:45).
kemampuan guru untuk memahami Moral berasal dari kata Latin mos,
dirinya sendiri yang tidak terpisahkan yang berarti adat istiadat, kebiasaan, nilai-
dari masyarakat sekaligus mampu nilai atau tata cara kehidupan. Menurut
mengembangkan tugas sebagai anggota Hurlock (Supriyanto, 2015:93) perilaku
masyarakat dan warga Negara. moral adalah sesuai dengan kode moral
4. Kompetensi professional, menurut kelompok sosial. Moral menurut Suseno
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 (Ananda, 2017:21) adalah ukuran baik atau
tentang Guru dan Dosen, kompetensi buruknya seseorang, baik sebagai pribadi
profesional adalah kemampuan maupun warga masyarakat dan warga
penguasaan materi pelajaran secara luas negara. Sedangkan pendidikan moral
dan mendalam. merupakan sebuah pendidikan dengan
Pengertian Nilai Agama dan Moral tujuan menjadikan anak bermoral dan
Agama berasal dari bahasa manusiawi.
Sansekerta yang terdiri dari “a” yang berarti Strategi Penanaman Nilai Agama dan
tidak dan “gam” yang berarti pergi, dapat Moral pada Anak
diartikan agama adalah tidak pergi, tetap di Dalam menanamkan nilai agama dan
tempat, abadi, yang diwariskan secara terus moral pada anak dilakukan dengan tiga
menerus dari satu generasi ke generasi strategi pengembangan yaitu kegiatan
lainnya. Ada juga yang mengartikan rutinitas, terintegrasi dan khusus Iftitah
“gama” yang berarti kacau sehingga secara (2020:26).
bahasa diartikan tidak kacau. Ini berarti 1. Kegiatan rutinitas, merupakan kegiatan
orang yang beragama hidupnya tidak akan pengembangan materi nilai-nilai agama
mengalami kekacauan. Sedangkan secara yang dilakukan secara harian tetapi
istilah agama merupakan serangkaian terencana dengan baik, misalnya
praktik tindakan tertentu yang dihubungkan mengucap salam, doa sebelum atau
dengan kepercayaan yang dinyatakan oleh sesudah melakukan kegiatan. Menurut
institusi tertentu dan dianut oleh anggotanya. Fakhruddin (Syafdaningsih dkk,

84
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (JIM PAUD)

Vol.7, No.2, (2022) Mei; Pg. 80-91


E-ISSN: 2723-8180

2020:167) pembiasaan adalah metode tempat seorang anak berada dan memiliki
pembelajaran yang mengajak anak untuk segugus norma yang akan ia lihat,
melakukan atau menerapkan nilai-nilai dialami bahkan dinegosiasi olehnya.
positif di kelas, di rumah maupun di Keadaan yang dilalui oleh seseorang anak
lingkungan. akan memengaruhi dirinya, memberikan
2. Kegiatan terintegrasi, adalah kegiatan pengertian dan pengetahuan baginya
pengembangan materi nilai-nilai agama tentang moralitas. Misalnya, keadaan
yang dilakukan dengan menyisipkan sosial seorang anak yang dilahirkan dari
nilai-nilai agama ke dalam aspek keluarga lingkungan pesantren yang
perkembangan lainnya. memungkinkan berbeda dengan anak
3. Kegiatan khusus, adalah kegiatan yang yang terlahir dari lingkungan masyarakat
tidak perlu dihubungkan dan dimasukkan umum. Tentunya sikap dan penerapan
dalam aspek perkembangan lainnya nilai agama anak akan mengikuti dengan
sehingga perlu adanya waktu dan norma-norma keadaan dan situasi yang
penyelesaian yang khusus. Kegiatan ada di pesantren tersebut.
khusus dilakukan waktu tertentu saja, 2. Konteks individu, merupakan konteks
membutuhkan kajian serta diskusi dengan yang berada dari diri pribadi seorang
bantuan sarana yang sesuai. anak. Seorang anak lahir dengan fitrah
Faktor yang Mempengaruhi atau potensi yang akan membuatnya
Perkembangan Nilai Agama dan Moral
memiliki karakteristik tertentu. Fitrah ini
pada Anak
bukanlah moral, namun bawaan yang
Terdapat tiga keadaan yang bisa
diberikan oleh Tuhan. Oleh karena itu,
memberikan pengaruh terhadap moralitas
Seorang anak tentunya memiliki berbagai
anak menurut Berns (Fitri dan Na’imah,
karakter yang berkait dengan dirinya,
2020:8-9) yaitu situasi, individu dan sosial.
baik itu potensi akal maupun hati.
Adapun penjelasan dari ketiganya sebagai
3. Konteks sosial, merupakan hal yang pasti
berikut.
dilalui oleh setiap orang, termasuk bagi
1. Keadaan atau situasi, merupakan hal di
anak yang berusia dini. Lingkungan
mana seorang anak berada dalam konteks
sosial memainkan peran penting dalam
kehidupannya. Artinya situasi atau
memberikan pengalaman dan

85
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (JIM PAUD)

Vol.7, No.2, (2022) Mei; Pg. 80-91


E-ISSN: 2723-8180

pengetahuan yang akan diserap dalam Penelitian ini dilakukan di TK Islam


diri para anak. Lingkungan sosial yang Al-Azhar Cairo Kota Banda Aceh yang
akan mempengaruhi perkembangan beralamat di Jalan Mutiara Desa Lamgugob
agama anak adalah orang tua, keluarga Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh.
dan guru. Peran lingkungan sekitar ini Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang
sangat penting dalam mendukung proses guru dan 1 kepala sekolah. Objek dalam
penanaman dan pembentukan moralitas penelitian ini adalah strategi guru dalam
pada anak berusia dini. penanaman nilai agama dan moral pada anak
Indikator Perkembangan Nilai Agama usia dini di TK Islam Al-Azhar Cairo Banda
Dan Moral pada Anak
Aceh.
Dalam Permendikbud No.137 Tahun
Pengumpulan data dalam penelitian
2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan
ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan
Anak Usia Dini, dijelaskan tentang tingkat
data untuk menjelaskan dan menjawab
pencapaian perkembangan nilai agama dan
permasalahan penelitian. Dalam penelitian
moral pada anak usia 5-6 tahun yaitu:
ini ada 3 teknik pengumpulan data yang
mengenal agama yang dianut, mengajarkan
dilakukan oleh peneliti, meliputi observasi,
ibadah, berperilaku jujur, sportif, penolong,
wawancara dan dokumentasi. observasi pada
sopan dan sebagainya, menjaga kebersihan
penelitian ini adalah observasi non-
diri dan lingkungan, mengetahui hari besar
partisipan, dimana peneliti hanya
agama, menghormati dan toleransi dengan
melakukan pengamatan tapi tidak terlibat
agama lain (Kemendikbud, 2014:21).
langsung pada saat observasi. Adapun yang
METODE PENELITIAN
diobservasi pada penelitian ini adalah
Penelitian ini dilakukan dengan
strategi yang digunakan guru saat kegiatan
menggunakan metode penelitian kualitatif
penanaman nilai agama dan moral pada
dengan jenis penelitian deskriptif yaitu
anak, sikap yang dicerminkan dari anak-
penelitian yang metodenya menggambarkan
anak di TK Islam Al-Azhar Cairo Banda
suatu hasil penelitian. Dengan tujuan
Aceh, media yang digunakan dalam
penelitian untuk memberikan deskripsi,
pembelajaran di TK tersebut dan pendukung
penjelasan, juga validasi fenomena yang
dari perangkat pembelajaran. Adapun
sedang diteliti (Ramdhan, 2021:7).
instrumen yang digunakan berupa lembar

86
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (JIM PAUD)

Vol.7, No.2, (2022) Mei; Pg. 80-91


E-ISSN: 2723-8180

observasi, kamera HP untuk mengambil foto pembelajaran yang mengajak anak untuk
atau video anak-anak dan guru. melakukan atau mempraktikkan nilai-nilai
Wawancara yang dilakukan dalam positif di kelas, di rumah maupun di
penelitian ini adalah wawancara semi lingkungan. Sesuai dengan teori Nurjannah
terstruktur, yang merupakan wawancara (2018:48-56) metode pembiasaan
untuk mendapatkan jawaban yang lebih merupakan cara mendidik anak dengan
terbuka. Data yang ingin diperoleh dalam proses kebiasaan yang dilakukan agar anak
wawancara ini adalah strategi guru dalam mampu membiasakan diri pada perbuatan-
menanamkan nilai agama dan moral pada perbuatan yang baik oleh norma, agama
anak, kendala yang dihadapi guru dalam maupun hukum yang berlaku.
menanamkan nilai agama dan moral pada Adapun kegiatan tersebut, seperti
anak, media yang digunakan oleh guru, dan ikrar pagi, asmaul husna, bershalawat.
evaluasi pencapaian anak. Wawancara ini Dengan adanya pembiasaan ini juga
dilakukan dengan menggunakan alat bantu memudahkan anak dalam menghafal surah,
perekam suara. doa maupun hadits karena dilakukan
Teknik analisis data yang digunakan berulang-ulang.
dalam penelitian ini mengacu pada analisis Pada setiap pagi anak-anak dan guru
data Miles dan Huberman (Hardani dkk, melaksanakan kegiatan morning vow (ikrar
2020:163-171) yang mempunyai 3 alur yaitu pagi) yaitu kegiatan keagamaan pagi yang
(1) reduksi data; (2) penyajian data; (3) dilaksanakan di halaman kelas. Kegiatan ini
penarikan kesimpulan. meliputi pembacaan ikrar pagi dimana anak-
HASIL DAN PEMBAHASAN anak membaca bersama-sama syahadat,
Strategi Guru dalam Penanaman Nilai ikrar, shalawat dan bacaan ayat-ayat lainnya.
Agama dan Moral pada Anak Usia Dini
Lalu guru mentor yang berada di depan
Strategi guru dalam penanaman nilai menceritakan kepada anak kisah-kisah
agama dan moral pada anak usia dini di TK Islami seperti kisah Rasulullah atau nasihat-
Islam Al-Azhar Cairo Banda Aceh nasihat seperti membuang sampah dan guru
dilakukan dengan metode pembiasaan. mengajarkan anak senantiasa tertib di dalam
Menurut Fakhruddin (Syafdaningsih dkk, duduk dengan teman-temannya. Dalam
2020:167) pembiasaan adalah metode Nurjannah (2018:48-56) metode cerita ini

87
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (JIM PAUD)

Vol.7, No.2, (2022) Mei; Pg. 80-91


E-ISSN: 2723-8180

merupakan salah satu metode dalam mengikuti kegiatan keagamaan pagi seperti
penanaman nilai agama dan moral pada morning vow dan infaq pagi yang
anak. dilaksanakan setiap hari Jum’at bersama
Dalam menghafal surah-surah pendek, anak.
doa atau hadits guru melakukan kegiatan Guru memberikan dukungan berupa
muraja’ah yang dilakukan saat kegiatan nasihat-nasihat kepada anak yang
morning vow dan sesudah shalat dhuha. mengalami kesulitan atau yang belum bisa
Muraja’ah juga dilakukan saat hendak dalam menghafal, juga kepada anak yang
memulai kegiatan dengan mempraktekkan melakukan kesalahan guru memberitahukan
langsung, contohnya doa. Pada saat anak di secara langsung kepada anak. Guru juga
rumah guru juga mengarahkan orangtua memberikan pujian atau hadiah pada anak
untuk membimbing kembali hafalan anak. yang mampu dalam melakukan sesuatu,
Adapun untuk muraja’ah guru mengajarkan seperti mampu membaca doa, menghafal
anak-anak 1, 2 atau 3 ayat setiap harinya, ayat pendek atau mampu membuang sampah
sehingga untuk satu minggu atau 2 minggu pada tempatnya. Di TK Islam Al-Azhar
satu surah yang diajarkan pada anak. Guru Cairo Banda Aceh juga melakukan kerja
berada di depan senantiasa anak membaca sama antara orangtua dengan guru. Orangtua
surah. merupakan orang yang waktunya paling
Sebagai pendidik guru juga menjadi banyak dengan anak, sehingga guru dalam
teladan yang baik pada anak, tidak hanya menunjang keberhasilan terhadap anak
dengan lisan saja tetapi juga ditunjukkan sangat butuh bantuan orangtua. Kerja sama
dengan tingkah laku tersebut kepada anak orangtua dengan guru terhubung dengan
didiknya. Teladan yang ditunjukkan guru komunikasi melalui via WhatsApp.
dari observasi terlihat bahwa guru di TK Kendala Guru dalam Penanaman Nilai
Agama dan Moral pada Anak
Islam Al-Azhar Cairo Banda Aceh
Adapun kendala yang dihadapi guru
senantiasa memberikan contoh yang baik
di dalam menanamakan nilai agama dan
kepada anak-anak, dimana gurunya
moral pada anak usia dini di TK Islam Al-
berpenampilan rapi dan bersih, berpakaian
Azhar Cairo Banda Aceh yaitu pertama,
yang sopan, ada guru di sana yang
target yang ingin dicapai setiap anak tidak
melaksanakan shalat sunnah dhuha, guru
sama, ada yang sesuai target ada yang

88
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (JIM PAUD)

Vol.7, No.2, (2022) Mei; Pg. 80-91


E-ISSN: 2723-8180

terlambat. Karena pada hakikatnya setiap diberikan pada anak dilakukan secara rutin;
anak berbeda-beda. Anak memiliki memberikan kegiatan yang mampu
kemampuan yang berbeda-beda dalam memotivasi anak seperti kegiatan
menerima pembelajaran, dan setiap anak keagamaan pagi atau muraja’ah; menjadi
berbeda kemampuannya. teladan baik perbuatan atau tingkah laku
Kendala kedua yang dihadapi guru yang dapat dicontoh oleh anak; memberikan
anak sulit dan tidak mau menerima nasihat apabila ada anak yang melakukan
pembelajaran yang diberikan karena ada kesalahan; memberikan hadiah pada anak
anak yang emosinya kurang baik. Pada saat terbaik; memberikan pujian pada anak
emosi anak kurang baik, apapun yang dengan tulus; dan melakukan kerja sama
disampaikan oleh guru akan susah diterima dengan orangtua anak. Dalam penanaman
oleh anak. Pada emosi anak yang kurang nilai agama dan moral guru berpedoman
baik guru perlu merangkul dan pada Rancangan Perangkat Pembelajaran
menenangkan anak terlebih dahulu. (RPP) agar lebih teratur target yang ingin
Kendala ketiga yang dihadapi guru dicapai dan guru juga melakukan evaluasi
adalah kerja sama orangtua, kerja sama pembelajaran untuk mengetahui
antara orangtua dengan guru sangat perkembangan anak dengan buku rapor anak
menunjang keberhasilan dalam penanaman atau lembar penilaian anak.
nilai agama dan moral. Namun ada beberapa Kendala pertama guru dalam
orangtua yang sibuk, itu dapat menjadi penanaman nilai agama dan moral pada anak
kendala kepada guru menjalin kerjasama usia dini di TK Islam Al-Azhar Cairo Banda
dengan orangtua dalam dalam menanamkan Aceh adalah target yang ingin dicapai setiap
nilai agama dan moral. anak tidak sama karena anak memiliki
PENUTUP kemampuan yang berbeda-beda dalam
Kesimpulan
menerima pembelajaran, maka strategi yang
Berdasarkan analisis data yang
dilakukan guru dalam mengatasi kendala ini
diperoleh dapat disimpulkan bahwa strategi
adalah dengan mengevaluasi anak untuk
guru dalam penanaman nilai agama dan
mengetahui tingkat perkembangan anak.
moral pada anak usia dini di TK islam Al-
Kendala kedua sulit bagi guru dalam
Azhar Cairo Banda Aceh adalah dengan
memberikan pembelajaran yang diberikan
metode pembiasaan dimana kegiatan yang

89
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (JIM PAUD)

Vol.7, No.2, (2022) Mei; Pg. 80-91


E-ISSN: 2723-8180

pada anak yang emosinya kurang bagus, perkembangan anak di sekolah dan
maka guru harus menenangkan dan rumah sehingga sinkron dalam
mendengarkan anak terlebih dahulu. mendidik anak.
Kendala ketiga kurang bagusnya makharijul
DAFTAR PUSTAKA
huruf hafalan atau bacaan ayat pendek anak
Ananda, Rizki. 2017. Implementasi Nilai-
sehingga target yang telah disusun di Nilai Moral dan Agama pada Anak
kurikulum tertinggal, strategi yang Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini. Vol. 1 (1). 20-22.
dilakukan oleh guru adalah tetap berusaha
dan sabar mengarahkan bacaan yang benar Anggito, Albi dan Johan Setiawan. 2018.
Metodologi Penelitian Kualitatif.
pada anak. Kendala keempat kerjasama Sukabumi: CV Jejak.
antara orangtua dengan guru tidak berjalan
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami
baik karena ada beberapa orangtua yang Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
sibuk, hal ini diatasi guru dengan membuat Cipta.
pertemuan orangtua dengan menyesuaikan Budio, Sesra. 2019. Strategi Manajemen
waktu orangtua dan membuat grup Sekolah. Jurnal Menata. Vol. 2 (2):
56-62.
whatsApp untuk memudahkan guru
berkomunikasi dengan orangtua anak. Fatimah dan Ratna Dewi Kartika Sari. 2018.
Strategi Belajar & Pembelajaran
Saran dalam Meningkatkan Keterampilan
1. Bagi Guru, senantiasa berinovasi untuk Bahasa, Pena Literasi. Jurnal PBSI.
Vol 1 (2). Hlm. 110-111.
lebih kreatif dan inovatif dalam
menanamkan nilai agama dan moral Fitri, Mardi dan Na’imah. 2020. Faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan
pada anak. Moral Pada Anak Usia Dini. Jurnal
2. Bagi Sekola, senantiasa meningkatkan Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini.
Vol 3 (1). hlm. 8-9.
mutu pendidikan baik secara kualifikasi (http://ejournal.radenintan.ac.id/inde
maupun kompetensi sebagai wujud x.php/al-athfaal/article/view/6500).
kaderisasi atau pelatihan tenaga Hardani dkk. 2020. Metode Penelitian
professional pendidik anak usia dini. Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta:
Pustaka Ilmu.
3. Bagi Orangtua, Orangtua hendaknya
lebih tanggap dan sadar untuk bertukar Iftitah, Selfi Lailiyatul. 2020. Strategi
Pengembangan Nilai-Nilai
informasi dengan guru tentang Keagamaan pada Anak Usia Dini di

90
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (JIM PAUD)

Vol.7, No.2, (2022) Mei; Pg. 80-91


E-ISSN: 2723-8180

TK Islamic Center Surabaya. Journal 80. (staindirundeng.ac.id) Diakses 24


of Islamic Early Childhood Mei 2022.
Education. Vol. 3 (1).
http://ejournal.uin- Ramdhan, Muhammad. 2021. Metode
suska.ac.id/index.php/KINDERGAR Penelitian. Surabaya: Cipta Media
TEN/article/view/9407/4971. Nusantara.
Diakses 17 Maret 2022.
Safitri, Novia dkk. 2019. Metode
Indrawan, Irjus. 2020. Menjadi Guru PAUD. Penanaman Nilai-Nilai agama dan
Riau: DOTPLUS Publisher. Moral Anak Usia Dini. Jurnal Of
Early Childhood Education. Vol. 1
Kemendikbud. 2014. Permendikbud Nomor (2). 30-32.
137 Tahun 2014 tentang Standar (https://doi.org/10.15408/jece.v1i2.1
Nasional Pendidikan Anak Usia 3312). Diakses 18 Oktober 2021.
Dini.
Supriyanto, Didik. 2015. Perkembangan
Khasanah, Uswatun. 2020. Psikologi Nilai Agama dan Moral Anak
Agama. Surabaya: CV Kanaka Pendidikan Keagamaan Orangtua.
Media. Jurnal Program Studi PGMI. Vo. 3
(1). 93.
Masganti. 2017. Psikologi Anak. Depok:
Kencana. Syafdaningsih, dkk. 2020. Pembelajaran
Matematika Anak Usia Dini.
Mulyasa. 2013. Kurikulum Berbasis Tasikmalaya: Edu Publisher.
Kompetensi. Jakarta: Dharma Bakti.
Syifauzakia, dkk. 2018. Dasar-Dasar
Nurjanah, Siti. 2018. Perkembangan Nilai Pendidikan Anak Usia Dini. Malang:
Agama dan Moral (STTPA Literasi Nusantara.
Tercapai). Jurnal Paramurobi. Vol.
1 (1). 45. Diakses pada 21 Oktober Undang-Undang Dasar RI Nomor 14 Tahun
2021 2005 tentang Guru dan Dosen.

Pebriana, Putri Hana. 2017. Analisis Undang-Undang Dasar RI Nomor 15 Tahun


Penggunaan Gadget terhadap 2005 tentang Guru dan Dosen.
Kemampuan Interaksi Sosial pada
Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
Anak Usia Dini. Vol. 1 (1). 3. tentang Sistem Pendidikan Nasional.
(10.31004/obsesi.v1i1.26). Diakses
14 Maret 2022. Universitas Syiah Kuala. 2012. Pedoman
Penulisan Skripsi. Banda Aceh:
Ramaliya. 2018. Pengembangan Kompetensi Universitas Syiah Kuala.
Guru dalam Pembelajaran. Studi
Ilmu-Ilmu Keislaman. Vo. 9 (1). 78-

91

You might also like