You are on page 1of 8

ISSN : 2579 – 6151

e-ISSN : 2614 – 8242.


Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika
Email : holistika@umj.ac.id

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL


PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES
TOURNAMENT) PADA MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Dede Kurnia Adiputra1)*, Yadi Heryadi2)
1),2)
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, Jalan Budi Utomo
No. 22 L Telp./Fax. 0252 – 206715 Rangkasbitung, 42314
1)*
dedemadridista57@gmail.com,,2)heryadi.yadi07@gmail.com

Diterima: 30 09 2021 Direvisi: 24 11 2021 Disetujui: 26 11 2021

ABSTRACT
In science learning activities, there are many activities that require students to think critically, actively
and creatively. Interesting learning for students is something that must be done so that learning is
more meaningful. In presenting learning in the classroom, the teacher does not only convey material
using methods or strategies, but teachers are also required to master several learning models. In fact,
the model that is often used by teachers in the learning process is the classical model. This learning
model should be changed by the teacher so that the learning process is better and more meaningful.
Improving learning outcomes and effectiveness in the science learning process has been carried out
through various efforts, one of which is the use of the TGT cooperative learning model. Cooperative
learning model is designed to educate group cooperation and interaction between students. So that
there is a need for an overall re-analysis in a study to see how much increase the cooperative learning
type TGT (Teams Games Tournament) has on student learning outcomes and how the learning process
is carried out in elementary schools. In this study, researchers used a qualitative research method
with the type of Systematic Literature Review (SLR). The average increase in student learning
outcomes using the TGT (Teams Games Tournamnet) type cooperative learning model in science
subjects in elementary schools is very large. So the TGT type cooperative model is highly
recommended for use in science learning in elementary schools.
Keywords: Cooperative Learning Model type TGT, Learning Outcomes, Science

ABSTRAK
Pada kegiatan pembelajaran IPA, banyak sekali kegiatan yang mengharuskan siswa berpikir secara
kritis, aktif serta kreatif. Pembelajaran yang menarik bagi siswa merupakan suatu yang harus
dilakukan agar pembelajaran tersebut lebih bermakna. Dalam menyajikan pembelajaran di kelas guru
tidak hanya sekedar menyampaikan materi dengan menggunakan metode atau dengan strategi saja,
tetapi juga guru dituntut untuk menguasai beberapa model pembelajaran. Pada kenyataannya, model
yang sering digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran adalah model klasikal. Model
pembelajaran ini sebaiknya harus diubah oleh guru agar proses pembelajaran lebih baik dan bermakna.
Peningkatan hasil belajar serta efektivitas pada proses pembelajaran IPA telah dilakukan melalui
berbagai upaya, salah satu dari upaya tersebut adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif
TGT. Model pembelajaran kooperatif dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi
antar siswa. Sehingga perlu adanya analisis kembali secara keseluruhan dalam sebuah penelitian untuk
melihat seberapa besar peningkatan pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar serta bagaimana
proses pembelajaran tersebut dilakukan di SD. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan jenis Systematic Literatur Review (SLR). Rata-rata peningkatan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT pada mata pelajaran IPA di
SD sangat besar. Sehingga model kooperatif TGT sangat direkomendasikan untuk digunakan dalam
pembelajaran IPA di sekolah dasar.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT, Hasil Belajar, IPA

104
Dede Kurnia Adiputra, Yadi Heryadi: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournament) Pada Mata
Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar
Website: jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id

PENDAHULUAN

B
elajar merupakan aktivitas manusia Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif
yang sangat penting yang tidak dapat mandiri, dan menjadi warga yang demokratis
dipisahkan dari kehidupan manusia, dan bertanggung jawab”.
bahkan manusia dari sejak lahir sampai akhir Menurut Eka Rizki Widayanti (2016: 184),
hayat harus terus belajar. Ilmu pengetahuan pembelajaran IPA di SD, hendaknya tidak
khususnya IPA telah berkembang pesat dengan hanya fokus pada upaya pencapaian akademik
teknologi. Teknologi tidak hanya terlepas dari semata, tetapi juga mengembangkan
pengertian secara umum, banyak orang yang keterampilan proses untuk menyelidiki alam
berpikir bahwa teknologi itu adalah hanya sekitar, memecahkan masalah, dan membuat
mesin atau alat-alat. Akan tetapi, teknologi keputusan. Oleh karena itu pengalaman belajar
memiliki makna sebagai proses yang memiliki IPA harus memberikan perkembangan terhadap
nilai tambah, salah satunya adalah teknologi siswa terhadap aspek kemampuan tersebut.
pendidikan. Teknologi pendidikan telah Pada kegiatan pembelajaran IPA, banyak sekali
berkembang sebagai suatu disiplin keilmuan kegiatan-kegiatan yang mengharuskan peserta
yang berdiri sendiri. Perkembangan tersebut didik berpikir secara kritis, aktif serta kreatif.
telah menjadikan para pendidik untuk dapat Pembelajaran yang menarik bagi siswa, agar
merancang serta melaksanakan pendidikan siswa merasa senang ketika proses belajar, pada
yang terarah pada penguasaan konsep IPA yang saat akhir pelajaran atau bagian evaluasi guru
dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. akan memberikan beberapa soal kepada siswa
Oleh sebab itu, untuk dapat menyesuaikan untuk mengetahui kemampuan siswa sejauh
perkembangan tersebut harus menuntut mana pada saat proses pembelajaran dapat
kreativitas serta kualitas sumber daya manusia memahami pelajaran. Dalam menyajikan
perlu ditingkatkan yang dapat dilakukan sebuah pembelajaran di kelas guru tidak hanya
melalui pendidikan. Melalui pendidikan IPA sekedar menyampaikan materi dengan
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta menggunakan metode atau dengan strategi saja,
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam tetapi juga guru dituntut untuk menguasai
sekitar, serta prospek pengembangan lebih beberapa model pembelajaran. Dalam model
lanjut dalam kehidupan sehari-hari (Sutrisno, pembelajaran dapat memberikan nilai tambah
2015: 39). bagi peserta didik dalam proses pembelajaran
Supaya dapat meningkatkan kualitas sehingga hasil yang dicapai oleh peserta didik
peserta didik melalui pembelajaran IPA guru maksimal.
tidak hanya menguasai dan memahami Pada kenyataannya, model yang sering
pelajaran saja, akan tetapi guru juga harus digunakan oleh guru dalam proses
memahami hakikat proses pembelajaran mulai pembelajaran adalah model klasikal. Misalnya,
dari kognitif, apektif dan psikomotorik. Guru guru ketika pembelajaran memberikan materi
memiliki tugas yang sangat berat untuk atau contoh soal, jika siswa sudah paham maka
tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti guru memberikan soal kepada siswa untuk
yang tertuang di dalam Undang-Undang No 20 dikerjakan kemudian di nilai dan hal tersebut
Tahun 2003 pasal 3 dijelaskan bahwa “Tujuan terus dilakukan oleh guru pada saat proses
pendidikan nasional berfungsi untuk pembelajaran. Model pembelajaran ini
mengembangkan kemampuan membentuk sebaiknya harus diubah oleh guru agar proses
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat pembelajaran lebih baik dan maksimal.
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, Padahal, siswa memiliki semangat tinggi untuk
berkembangnya potensi agar menjadi manusia belajar. Akan tetapi, siswa merasa bosan
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang dengan model pembelajaran yang seperti itu

105
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume V No. 2 November 2021 e-ISSN : 2614 – 8242._

dan juga siswa terkadang kurang siswa, keefektifan dalam pembelajaran,


memperhatikan guru saat proses pembelajaran keaktifan siswa serta hasil belajar siswa.
sehingga membuat proses pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
terlihat monoton oleh siswa. Perlunya model perlunya dilakukan pengorganisasian data,
pembelajaran yang menarik perhatian siswa, menggali informasi sebanyak mungkin dari
agar siswa aktif ketika proses pembelajaran. penelitian yang diperoleh terdahulu dan
Untuk mengubah model pembelajaran ini mendekati data yang komprehensif. Sehingga
sangat sulit bagi guru, karena guru harus perlu adanya analisis kembali secara
memiliki kemampuan dan keterampilan keseluruhan dalam sebuah penelitian untuk
menggunakan model pembelajaran lain. melihat seberapa besar peningkatan
Peningkatan hasil belajar serta efektivitas pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams
pada proses pembelajaran IPA telah dilakukan Games Tournament) terhadap hasil belajar
melalui berbagai upaya. Salah satu dari upaya siswa serta bagaimana proses pembelajaran
tersebut adalah penggunaan model tersebut dilakukan di sekolah dasar.
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Akan tetapi, tidak banyak penelitian untuk
kooperatif dirancang untuk mendidik kerja mengkaji kembali hasil penelitian-penelitian
sama kelompok dan interaksi antar siswa. yang sudah ada dan menguji kembali
Dalam model pembelajaran kooperatif, banyak keefektifan dari hasil penelitian tersebut.
sekali tipe dari model pembelajaran tersebut Penelitian berdasarkan data-data yang sudah
yaitu salah satunya tipe TGT (Teams Games ada dapat menghasilkan teori baru mengenai
Tournament). Model TGT sering tema yang diteliti, selain itu juga dapat
diimplementasikan dalam mata pelajaran digunakan sebagai penguatan hasil penelitian
Matematika, Bahasa Indonesia dan Ilmu sebelumnya yang dilakukan.
Pengetahuan Alam, yang telah digunakan dari
kelas dua sekolah dasar sampai perguruan METODE PENELITIAN

D
tinggi (Donni, 2017: 307-308). Dalam model alam penelitian ini, peneliti
ini peserta didik memainkan permainan- menggunakan metode penelitian
permainan dan juga tournament (pertandingan) kualitatif dengan jenis Systematic
yang berhubungan dengan materi pembelajaran Literatur Review (SLR) yaitu meriview naratif
dengan anggota tim lain untuk memperoleh atau sistematik dengan menganalisis hasil-hasil
nilai bagi tim mereka masing-masing. Hal ini penelitian yang sudah dipublikasikan secara
sangat membantu proses pembelajaran karena nasional untuk melakukan identifikasi, evaluasi
siswa sekolah dasar lebih senang terhadap dan sintesis terhadap hasil karya sebuah
permainan. penelitian yang sudah ada yang berkaitan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh dengan penggunaan model pembelajaran
peneliti sudah banyak sekali, diantaranya kooperatif tipe TGT (Teams Games
melalui artikel jurnal-jurnal nasional yang Tournament) terhadap hasil belajar siswa di
sudah terakreditasi, dan juga skripsi mahasiswa Sekolah Dasar. Data yang diperoleh dari
dari berbagai kampus di Indonesia terkait penelitian ini bersumber dari artikel jurnal yang
penggunaan model pembelajaran kooperatif dipublikasikan yang telah terakreditasi oleh
tipe TGT (Teams Games Tournament), baik Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan
dari tingkat dasar sampai tingkat menengah Tinggi Republik Indonesia yang sudah
atas. Hasil rata-rata dari penelitian tersebut terakreditasi melalui laman
menunjukan bahwa adanya pengaruh positif http://sinta.ristekbrin.go.id. Prosedur dalam
terhadap siswa dengan menggunakan model penelitian ini disesuaikan dengan langkah-
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams langkah melakukan tinjauan pustaka atau
Games Tournament) baik dari segi motivasi memperbanyak literatur untuk menentukan
perumusan masalah penelitian. Topik yang

106
Dede Kurnia Adiputra, Yadi Heryadi: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournament) Pada Mata
Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar
Website: jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id

diteliti pada rumusan masalah dalam penelitian (Pertandingan) akademik yang dihubungkan
ini adalah tentang bagaimana penggunaan dengan materi pembelajaran sehingga dapat
model pembelajaran kooperatif tipe TGT meningkatkan motivasi , aktivitas serta hasil
(Teams Games Tournament) pada pembelajaran belajar siswa dalam proses pembelajaran
IPA di sekolah dasar serta pengaruhnya dikelas.
terhadap hasil belajar siswa. Pada tahap ini, Proses pembelajaran dikelas dengan
peneliti menentukan unit penelitian yang akan menggunakan model pembelajaran tipe TGT
dijadikan sumber data, yaitu unit penelitian (Teams Games Tournament) membuat siswa
berupa artikel dalam jurnal yang dipublikasikan merasa senang dengan adanya permainan serta
secara nasional dengan batasan yang telah pertandingan antar kelompok, apalagi model
ditentukan. Pencarian artikel tersebut dilakukan pembelajaran ini diterapkan di sekolah dasar,
secara online melalui situs jaringan jurnal- karena siswa sekolah dasar senang terhadap
jurnal terkait, analisis artikel dilakukan secara permainan dan anak sekolah dasar masih dalam
teliti terhadap masing-masing artikel sehingga tahap senang bermain. Oleh karena itu model
diketahui kelemahan dan keunggulannya pembelajaran ini sangat cocok digunakan di
terhadap artikel dalam jurnal tersebut. Setelah sekolah dasar.
seluruh tahapan penelitian dilakukan, maka Dalam model pembelajaran kooperatif
peneliti akan mendapatkan kesimpulan. tipe TGT (Teams Games Tournament) tahapan
Analisis data yang digunakan adalah analisis yang akan dilalui yaitu, penyajian kelas, belajar
data kuantitatif dengan prosentase dan analisis dalam kelompok, permainan, pertandingan dan
data kualitatif untuk data-data hasil kajian penghargaan kelompok. Dalam pembentukan
naratif terhadap penelitian-penelitian yang kelompok, dilakukan dengan cara
ditemui. Analisis data kualitatif yang terdapat mengelompokkan peserta didik yang
tiga bagian utama yang saling berkaitan yaitu berkemampuan sama dan setiap kelompok
reduksi data, penyajian data dan penarikan dikumpulkan ke dalam satu kelompok baru,
kesimpulan. anggota kelompok baru kemudian menempati
meja tournament dan memulai permainan
HASIL DAN PEMBAHASAN akademik, setiap kelompok menghitung

M
odel pembelajaran kooperatif pada masing-masing jumlah skor mereka kemudian
dasarnya dirancang supaya peserta dijumlahkan dengan anggota-anggotanya yang
didik mampu melaksanakan proses lain, nilai yang paling besar itulah pemenang
pembelajaran dengan lebih santai, tanpa dalam pertandingan dan akan diberikan
mengabaikan tanggung jawab peserta didik, penghargaan (reward).
kejujuran, kompetensi sehat, serta keterlibatan Tabel 1. Sampel Presentase Peningkatan Hasil
aktif peserta didik dalam proses belajar. Model Belajar Siswa dengan Model TGT (Teams
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Pembelajaran IPA
Hasil Presentase
Games Tournament) adalah model Kode Peningkatan
No. Skor Skor
pembelajaran yang dapat digunakan oleh Data
Pretes Postes
berbagai jenjang pendidikan, model 1 A1 23% 81% 58%
pembelajaran ini dirancang untuk 2 A2 60% 85% 25%
meningkatkan kerja sama antar siswa, saling 3 A3 61,54% 92,31% 30,77%
berinteraksi satu sama lain, motivasi belajar 4 A4 57% 72,1% 15,1%
siswa serta dapat meningkatkan aktivitas belajar 5 A5 4% 96% 92%
dan juga hasil belajar siswa dalam proses 6 A6 66,67% 81,25% 14,58%
pembelajaran. Model ini dirancang dengan 7 A7 40% 100% 60%
adanya games (Permainan) serta tournament Rata-Rata 45% 87% 42%

107
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume V No. 2 November 2021 e-ISSN : 2614 – 8242._

Berdasarkan hasil analisis penelitian memahami materi pelajaran dan memperluas


bahwa model pembelajaran kooperatif tipe wawasan siswa.
Teams Games Tournament (TGT) dapat Mengembangkan sikap dan perilaku
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata menghargai orang lain, dalam pelaksanaan
pelajaran IPA di sekolah dasar. Hasil penelitian model pembelajaran TGT (Teams Games
diatas dapat dilihat bahwa setiap penelitian Tournament) peserta didik dituntut untuk
yang telah dilakukan memperoleh hasil menghargai pendapat teman dalam satu
persentase yang menunjukan adanya kelompoknya maupun pada saat turnamen,
peningkatan hasil belajar siswa, terlihat dalam dengan adanya pemahaman siswa yang berbeda
kode data artikel A1 skor pretes menunjukan dalam menyampaikan pendapat siswa akan
data dari 23% ketuntasan klasikal menjadi 81% menghargai temannya yang memiliki pendapat
sehingga peningkatannya 58%, kode data A2 yang berbeda.
menunjukan dari 60% menjadi 85% dengan Keterlibatan aktif peserta didik dalam
peningkatan mencapai 25%, kode data A3 dari belajar, dalam proses belajar menggunakan
61,54% menjadi 92,31% dengan peningkatan model pembelajaran TGT (Teams Games
mencapai 30,77%, kode data A4 dari 57% Tournament) siswa menjadi aktif dalam proses
menjadi 72,1% dengan peningkatan sebesar pembelajaran, hal ini dikarenakan adanya
15,1%, kode data A5 dari 4% menjadi 96% games dan turnamen dalam proses
dengan peningkatan yang sangat signifikan pembelajaran karena siswa sekolah dasar
yaitu 92%, kode data A6 dari 66,67% menjadi senang terhadap permainan.
81,25% dengan peningkatan mencapai 14,58%, Peserta didik menjadi semangat dalam
dan kode data A7 dari 40% menjadi 100% belajar, antusias siswa dalam proses
dengan peningkatan mencapai 60% siswa yang pembelajaran dikarenakan adanya games dan
tuntas memenuhi KKM secara keseluruhan. turnamen, sehingga antusias siswa untuk
Adapun rata-rata hasil pretes sebelum memenangkan games dan turnamen menjadikan
menggunakam model pembelajaran kooperatif siswa semangat dalam belajar. Pengetahuan
tipe TGT (Teams Games Tournament) yaitu diperoleh tidak hanya dari guru, pemahaman
45% dan sesudah menggunakan model siswa tidak hanya diperoleh dari guru tetapi dari
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams teman anggota kelompok ketika siswa akan
Games Tournament) meningkat menjadi 87% mengikuti games dan turnamen karena setiap
dengan rata-rata peningkatan 42%. Dari hasil kelompok harus bersaing memahami materi
penelitian yang dilakukan peneliti-peneliti pelajaran satu sama lain agar kelompok mereka
sebelumnya bahwa model pembelajaran dapat menjawab soal-soal dalam games dan
kooperatif tipe Teams Games Tournament pertandingan.
(TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa Penghargaan yang diberikan
pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar. mendorong semangat siswa untuk memperoleh
Adapun dalam proses pembelajaran dengan hasil belajar yang lebih tinggi, dikarenakan
menggunakan model pembelajaran kooperatif adanya reward atau penghargaan siswa akan
tipe TGT (Teams Games Tournament) adanya bersemangat untuk memperoleh nilai yang
kelebihan dan kekurangan dalam setinggi-tingginya agar kelompok mereka
pelaksanaannya, kelebihan tersebut memenangkan games dan pertandingan. Selain
diantaranya: Memperluas wawasan peserta kelebihan ada pula juga kekurangan dalam
didik, peserta didik dapat menambah proses pembelajaran dengan model
pengetahuannya dengan adanya berkelompok pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams
menjadikan peserta didik saling menceritakan Games Tournament) yaitu: Ruang kelas
pengetahuan mereka kepada siswa lain dalam menjadi ramai, hal ini disebabkan karena
kelompoknya hal ini akan membantu siswa adanya games dan pertandingan antar kelompok
yang membuat suasana kelas menjadi ramai

108
Dede Kurnia Adiputra, Yadi Heryadi: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournament) Pada Mata
Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar
Website: jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id

bahkan bisa mengganggu kelas lain dalam lainnya agar tujuan dari proses pembelajaran
proses pembelajaran. Membutuhkan sarana dan dapat tercapai dengan baik.
prasarana yang memadai, dalam pelaksanaan 3. Terlebih dengan kondisi dan situasi saat ini
pembelajaran banyak sekali media yang diakibatkan oleh adanya pandemi
pembelajaran yang harus dibuat untuk model COVID 19 yang tidak tahu kapan
pembelajaran TGT (Teams Games selesainya, membuat peneliti kesulitan
Tournament) ini yaitu misalnya penggunaan mencari sumber data yang melibatkan
media pembelajaran untuk proses belajar dan banyak orang atau terjun kelapangan jadi
juga persiapan kartu soal untuk turnamen. terhambat, akan tetapi waktu penelitian terus
Peserta didik terbiasa dengan adanya hadiah, berjalan. Untuk itu antisipasi dari peneliti
karena dalam proses pembelajaran adanya menyarankan jika ingin melakukan
games dan turnamen, membuat siswa ketika penelitian tanpa harus mencari sumber data
proses pembelajaran ingin mengikuti proses melibatkan banyak orang ataupun terjun
belajar dikarenakan adanya hadiah untuk langsung ke lapangan bisa menggunakan
memenangkan games dan turnamen tersebut, penelitian yang seperti ini.
jika tidak adanya hadiah siswa dikhawatirkan
mengikuti proses pembelajaran biasa-biasa saja, REFERENSI
berbeda dengan adanya hadiah antusias belajar Anadiroh, Manapiah. 2019. Studi Meta-Analisis
siswa sangat tinggi. Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL). Skripsi. Universitas
SIMPULAN Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Anugraheni, Indri. 2018. Meta Analisis Model

R
ata-rata peningkatan hasil belajar siswa
Pembelajaran Problem based Learning
dengan menggunakan model
dalam Meningkatkan Keterampilan
pembelajaran kooperatif tipe TGT Berpikir Kritis di Sekolah Dasar. A
(Teams Games Tournamnet) pada mata Journal of language, Literature, culture,
pelajaran IPA di Sekolah Dasar sangat and education. Vol.14(1) Januari 2018,
signifikan. Walaupun begitu, berdasarkan pp. 9-18.
analisis dan temuan yang telah dilakukan Ardi Setyanto, N. 2017. Intraksi dan
Komunikasi Efektif Belajar-Mengajar.
peneliti adanya beberapa kekurangan, sehingga
Yogyakarta: Diva Press.
peneliti mengajukan beberapa saran untuk Astuti, Wahyu dan Firosalia Kristin. 2017.
upaya perbaikan penelitian-penelitian serupa Penerapan Model Pembelajaran Teams
yang akan mendatang sebagai berikut: Games Tournament Untuk Meningkatkan
1. Penelitian yang dilakukan ini hendaknya Keaktifan dan Hasil Belajar IPA. Jurnal
harus dilakukan teliti dan detail sehingga Ilmiah sekolah Dasar. Vol 1(3). Pp. 155-
dapat meminimalisir hasil data yang kurang 162.
Cahyaningsih, Ujiati. 2017. Pengaruh
sesuai, juga pemilihan sumber data juga
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
harus lengkap tanpa ada batasnya agar data Games Tournamnet (TGT) Terhadap
yang dihasilkan lebih banyak serta kualitas hasil Belajar Matematika Siswa SD.
penelitian ini dikategorikan baik. Jurnal Cakrawala Pendas. Vol. 3(1)
2. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT Januari 2017, pp. 1-5.
(Teams Games Tournamnet) paling efektif Darmayanti, K. A dkk. 2016. Pengaruh Model
jika pada saat proses pembelajaran adanya TGT Terhadap Hasil Belajar Matematika
Dengan Kovariabel Kemampuan
ketersediaan fasilitas atau sarana prasarana
Numerik Pada Siswa Kelas V. e-journal
yang mendukung dalam proses PGSD Universitas Pendidikan Ganesa.
pembelajaran, baik itu media ataupun yang Vol 2(1). Tahun 2016, pp. 1-10.

109
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume V No. 2 November 2021 e-ISSN : 2614 – 8242._

Dias Putra, Maulana. 2015. Peningkatan Jurnal Ilmiah sekolah Dasar. Vol. 1(3)
Kualitas Pembelajaran IPA Melalui pp. 167-170.
Model Teams Games Tournamnet
Berbantuan Audio Visual.JLJ. Vol. 4(1) Rayanis, 2017. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
2015, pp.1-10. Kelas V SDN 011Pulau Kedundung Pada
Fajar Nugroho, Dhessriyatno. 2013. Mata pelajaran IPA Dengan Materi Sifat-
PeningkatanKualitasPembelajaran IPA Sifat Cahaya Melalui Metode Percobaan
Melalui Model Teams Games (Eksperimen. Gerakan Aktif Menulis.
Tournament (TGT) PadaSiswaKelas V Vol.5(2) pp. 75-84.
SD Kaliwiru Semarang. Skripsi. Rizki Widayanti, Eka 2016. Pengaruh
Universitas Negeri Semarang. Penerapan Metode Teams Games
Herliani, Nanik. 2017. Penerapan Model Teams Tournament Berbantuan Permainan Dadu
Games Tournament (TGT) Untuk Terhadap Hasil Belajar IPA. Scholaria.
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Vol.6(3) pp. 182-195.
Kelas IV Khususnya Pada materi Rochmana, Siti dan Shobirin, Ma’as. 2017.
Pemecahan Masalah Bilangan Romawi Meningkatkan Prestasi Belajar IPA
Di SDN Pagentan 5 Tahun Ajaran Melalui Model Pembelajaran Teams
2016/2017. Jurnal PTK dan Pendidikan. Games Tournament (TGT) Pada Materi
Vol.3(2) Desember 2017, pp. 55-62. Benda dan Sifatnya. Elementary Vol 3.
Hidayat, Syarif. 2012. Profesi Kependidikan pp. 91-106.
Teori dan Praktik di Era Otonomi. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran
Jakarta: PT Pustaka Mandiri. (Mengembangkan Profesionalisme
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Guru). Bandung: Rajawali PERS.
Pengajaran dan Pembelajaran. Sudamayanto, Komang, dkk. 2014. Penerapan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Ibnu Soleh, Maulana dkk. 2017. Penerapan TGT Berbantuan Media Gambar Untuk
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa
Teams Games Tournament (TGT) Pada Kelas V SDN 1 Mundeh Kangin. Jurnal
Pembelajaran PIPS Untuk Meningkatkan Mimbar PGSD. Vol. 2 No:1 Tahun 2014.
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan
Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Jurnal Pena Ilmiah. Vol 2(1). R&D. Bandung: Alfabeta.
Juni Priansa, Donni. 2017. Pengembangan Sulastri. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Strategi& Model Pembelajaran (Inovatif, Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe
Kreatif, dan Prestatif Dalam Memahami Turnamen Game Team Pada Siswa Kelas
Peserta Didik). Bandung: CV Pustaka IV SDN 011 Bengkong Batam. Skripsi.
Setia. UIN Syarif Kasian Riau.
Kumalasari, Ranty. 2011. Upaya Meningkatkan Sulhiyati, Siti 2019. Penerapan Model
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
IV SD Negeri Klegen Dengan Games Tournament Pada Pembelajaran
Menggunakan Model Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar.
Kooperatif Tipe TSTS. Skripsi. Paedagoria. Vol 10(1) hal 20-28.
UniversitasNegeri Yogyakarta. Sutrisno. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar
Mulyasa. 2016. Menjadi Guru Profesional IPA Melalui Team Game Tournament
Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan (TGT) Pada Permainan Domino Pada
Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Siswa Kelas IV Kecamatan Ngarho
Rosdakarya. Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran
Purwandari, Amanda dan Dyah Tri 2014/2015. Jurnal Edutama. Vol 2(1)
Wahyuningtyas. 2017. Eksperimen Januari 2015, pp. 39-49.
Model Pembelajaran Teams Games Thobroni. M. 2016. Belajar & Pembelajaran
Tournamnet (TGT) Berbantuan Media Teori dan Praktik. Jakarta: Ar-Ruzz
Keranjang Biji-Bijian Terhadap hasil Media.
Belajar Materi Perkalian dan Pembagian Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Siswa kelas II SDN Saptorrenggo 02. Sistem Pendidikan Nasional.

110
Dede Kurnia Adiputra, Yadi Heryadi: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournament) Pada Mata
Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar
Website: jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id

Universitas Telkom Bandung. 2019. Bagian


Pengembangan Pembelajaran (Center For
Teaching and learning Excellence).
(online),(http://ctle.telkomuniversity.ac.i
d/docs/teachin-resources/sosial-
humaniora/metode-teams-games-
tournament-pada-matakuliah-
matematika-ekonomi/, diakses pada
tanggal 8 maret 2020 pukul 14:20 WIB).
Utami, Putri. 2019. Meta-analisis Penggunaan
Model Kooperatif Dalam Pembelajaran
Biologi. Skripsi. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Wahyu Listyarini, Dwi, dkk. 2018. Pengaruh
Model teams games Tournament
Berbantuan Permainan Halma Terhadap
Minat dan Hasil Belajar Pada Materi
Bunyi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
Jurnal pendidikan. Vol. 3(5) Mei 2018,
hal. 538-543.
Wilujeng, Sri. 2013. Peningkatan Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa Melalui Model
Teams Games Tournamnet (TGT). JEE.
Vol. 2(1) 2013, pp. 45-53.
Yamin. 2014. Teori dan Metode Pembelajaran.
Malang: Madani.

111

You might also like