You are on page 1of 15

ANALISIS KINERJA UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT)

TERMINAL AKAP KOTA DUMAI


Oleh :
Imam Habib Nurmana
(imamhabibnurmana@gmail.com)
Pembimbing : Dr. H. Zaili Rusli SD, M.Si

Jurusan Ilmu Administrasi ± Prodi Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya JL HR. Subrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293
Telp. (0761)-63277, 35677 Fax. (0761)-63277

ABSTRACT

Terminal AKAP Dumai inaugurated in 2004 With Classification Type A


motor vehicle can serve a common function types of service Inter City Inter
Province (AKAP) / or transport across State borders, transport Inter-City In
Province (AKDP) urban transport / or transport pedesaan. Terminal is managed by
the Technical Implementation Unit (UPT) terminal specially formed by the
Department of Transportation in the operation of the terminal and the terminal fee
collection. However, the implementation of the UPT less than the maximum that
causes Terminal function was not optimal. Therefore, the performance of this
AKAP Terminal Unit needs to be assessed.
The purpose of this study is to analyze the performance of UPT terminal
AKAP, which by doing research on the performance of UPT terminal AKAP is
expected to improve the quality of future performance.
This type of research is descriptive qualitative. Methods of data collection
using interviews, observation and documentation
Based of the research result, it was known that the performance of UPT
terminal AKAP Dumai in terminal management has not been implemented
properly. The concept of theory used is the theory of performance according to
Ratminto and Atik. Indicators in this study, such as: Tangibles, Responiveness,
Responsibility, Accountability and Transparency. There is a deficiency in the
indicators of responsibility. Factors affecting the performance of Terminal AKAP
Dumai City are Economic, Leadership and Human Resources Factors.

Keywords: Tangibles, Responsiveness, Responsibility, accountability,


Transparansi

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 1


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang bayangan serta juga diakibatkan oleh
Terminal merupakan unit makin maraknya beroperasi travel
fasilitas pelayanan umum. Dalam mobil pribadi (Innova). Kondisi
UU no 22 tahun 2009 dijelaskan tersebut juga terjadi karena dianggap
bahwa terminal merupakan jauh dari pusat kota, sehingga calon
pangkalan kendaraan bermotor penumpang enggan untuk pergi/
umum yang digunakan untuk masuk kedalam terminal. Aktivitas
mengatur kedatangan dan terminal AKAP terminal ini
keberangkatan, menaikkan dan didominasi oleh Bus-bus AKAP
menurunkan orang dan/atau barang, yang mulai beroperasi pada pukul
serta perpindahan moda angkutan. 16.00-21.00 wib. Sedangkan untuk
Terminal AKAP Kota Dumai Bus-bus AKDP sudah mulai tidak
diresmikan pada tahun 2004 dan beroperasi lagi dan beralih menjadi
tergolong sebagai terminal regional bus pariwisata dikarenakan kalah
dengan klasifikasi Tipe A yang bersaing dengan travel-travel
berfungsi melayani kendaraan lainnya.
bermotor umum jenis pelayanan
Angkutan Antar Kota Antar Provinsi B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Kinerja UPT
(AKAP) dan/atau Angkutan Antar
Terminal AKAP Kota
Kota Dalam Provinsi (AKDP). Dumai?
Terminal AKAP Dumai ini semula 2. Faktor-faktor apa saja yang
terletak pada pusat kota yakni di mempengaruhi kinerja dari
jalan jendral sudirman, namun UPT Terminal AKAP Kota
karena dianggap tidak sesuai dengan Dumai?
rancangan tata ruang kota maka C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
terminal AKAP dumai ini
a. Untuk mengetahui dan
dipindahkan pada Kecamatan Dumai menganalisis kinerja UPT
Barat dengan jarak ±5 km dari pusat Terminal AKAP Kota Dumai.
kota. b. Untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi
Keberadaan Terminal AKAP kinerja dari UPT Terminal
saat ini tidak berfungsi dengan AKAP Kota Dumai.
efektif. Ketidakefektifan fungsi dari 2. Manfaat Penelitian
terminal AKAP dapat dilihat dari a. Untuk mengembangkan dan
rendahnya pemanfaatan Terminal meningkatkan kemampuan
berpikir melalui penulisan
tersebut. Hal ini disebabkan karena
karya ilmiah serta melatih
sebagian besar penumpang atau penulis menerapkan teori-
calon penumpang tidak naik atau teori yang didapat selama
turun didalam terminal yang kuliah.
akhirnya menimbulkan terminal

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 2


b. Sebagai masukan bagi Dinas yang diharapkan. (Joko Widodo,
dan semua lembaga terkait 2005;79)
dalam pertanggungjawaban/
pelaksanaan Fungsi Terminal Sedangkan Bastian dalam Hessel
AKAP Kota Dumai. Nogi Tangkisilan mengemukakan
c. Sebagai bahan informasi bagi bahwa kinerja adalah merupakan
kalangan lainnya yang akan
gambaran mengenai tingkat
melaksanakan penelitian
dalam kasus yang sama. pencapaian hasil pelaksanaan tugas
d. Sebagai proses pembelajaran dalam suatu organisasi dalam upaya
bagi penulis untuk terjun mewujudkan sasaran tujuan, visi dan
langsung ke lapangan misi organisasi tersebut. (Hessel
penelitian. Nogi Tangkilisan, 2005:175)

D. Konsep Teori Kinerja (performance) adalah


gambaran mengenai tingkat
1. Teori Organisasi
pencapaian pelaksanaan suatu
Organisasi adalah suatu kegiatan atau program atau kebijakan
kerjasama sekelompok orang untuk dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
mencapai tujuan bersama yang misi, dan visi organisasi yang
diinginkan dan mau terlibat dengan tertuang dalam strategic planning
peraturan yang ada. Menurut James suatu organisasi. (Mahsun, 2006:25).
D. Mooney, Organization is form of Setiap Pegawai dapat bekerja dengan
every human association for the efektif dan efisien, jika ada hasil
attainment of common purpose analisis pekerjaan dan spesifikasi
artinya Organisasi adalah setiap pekerjaan yakni setiap pegawai
bentuk perserikatan manusia untuk dalam setiap tingkatan dalam
mencapai tujuan bersama organisasi diberi uraian tugas (Job
(Hasibuan, 2001 : 25). Description) yang jelas. Dalam setiap
uraian tugas, pegawai harus tahu apa
2. Teori Kinerja yang harus dikerjakan, kapan harus
mengerjakannya dan kapan
Pengertian Kinerja menurut Joko
selesainya, bagaimana cara
Widodo pada hakekatnya berkaitan
mengerjakan, dengan siapa harus
dengan tanggungjawab individu atau
bekerja, dengan siapa pekerjaan itu
organisasi dalam menjalankan apa
harus dipertanggungjawabkan dan
yang menjadi wewenang dan
bagaimana kualitas hasil kerja yang
tanggungjawab yang diberikan
dihasilkan. Pelaksanaan tugas-tugas
kepadanya. Kinerja adalah
pekerjaan yang diberikan kepada
melakukan suatu kegiatan dan
setiap pegawai serta hasil yang dapat
menyempurnakan nya sesuai dengan
dicapai oleh pegawai tersebut adalah
tanggung jawabnya dengan hasil

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 3


job performance pegawai atau sering sesama anggota tim,
disebut dengan kinerja. kekompakan dan keeratan
anggota tim.
3. Faktor Kinerja 4. Faktor Sistem, meliputi system
Pelaksanaan kinerja akan sangat kerja, fasilitas kerja, atau
dipengaruhi oleh beberapa faktor infrastruktur yang diberikan
baik bersumber dari pekerja sendiri organisasi, proses organisasi dan
maupun yang bersumber dari kultur kinerja dalam organisasi.
organisasi. Dari pekerja sangat 5. Faktor konstektual, meliputi
dipengaruhi oleh kemampuan dan tekanan dan perubahan
kompetensinya. Sementara itu, dari lingkungan eksternal dan
segi organisasi dipengaruhi oleh internal.
seberapa baik pimpinan
memberdayakan pekerjanya, 4. Pengukuran kinerja
bagaimana mereka memberikan dan Whittaker dalam Mahsun
membantu meninngkatkan kinerja menjelaskan bahwa pengukuran
pegawai. kinerja merupakan suatu alat
Menurut Mahmudi (2005:21) manajemen yang digunakan untuk
kinerja merupakan suatu meningkatkan kualitas pengambilan
konstrukmultidimensional yang keputusan dan akuntabilitas.
mencakup banyak faktor yang (Mahsun, 2009 :25-26)
mempengaruhinya. Faktor-faktor Menurut Ratminto dan atik,
yang mempengaruhi kinerja adalah indikator kinerja dapat
1. Faktor personal/individual, dikelompokkan menjadi dua macam,
meliputi pendidikan, yaitu indikator kinerja yang
pengetahuan, berorientasi pada proses dan
keterampilan(skill), kemampuan, indikator kinerja yang berorientasi
kepercayaan diri, motivasi dan pada hasil.
komitmen yang dimiliki oleh Melihat beberapa alasan tidak
setiap individu. tercapainya retribusi maka kinerja
2. Faktor kepemimpinan, meliputi UPT terminal AKAP dapat dilihat
kualitas dalam memberikan dalam proses pengelolaan terminal.
dorongan, semangat, arahan dan Oleh karena itu, dalam penelitian ini
dukungan yang diberikan indikator yang digunakan adalah
pemimpin atau team leader. indikator yang berorientasi pada
3. Faktor tim, meliputi kualitas proses antara lain, yaitu Tangibles,
dukungan dan semangat yang responsivenes, responsibility,
diberikan oleh rekan dalam satu accountability dan transparansi.
tim, kepercayaan terhadap

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 4


METODE PENELITIAN pelayanan kepada masyarakat dalam
bentuk penyelenggaraan terminal.
1. Jenis Penelitian
b. Data Sekunder
Di dalam penelitian ini, Data sekunder adalah data yang
Penulis menggunakan metode diperoleh dan diperlukan untuk
penelitian kualitatif dengan metode mengumpulkan data yang sudah
deskriptif. Penulis berusaha berupa dokumen atau catatan yang
menggambarkan atau melukiskan meliputi :
keadaan subjek dan objek penelitian,
baik seseorang, lembaga, masyarakat x Gambaran umum UPT Terminal
dan lain sebagainya, pada saat AKAP Dumai
sekarang berdasarkan fakta-fakta x Keadaan dan jumlah pegawai
yang tampak dilapangan. UPT Terminal AKAP Dumai
x Dan lain-lain yang dianggap
2. Lokasi Penelitian
perlu
Lokasi Penelitian ini
dilaksanakan pada Terminal AKAP 3. Teknik Pengumpulan Data
di Kota Dumai, khususnya di Kantor a. Wawancara
UPT Terminal AKAP Kota Dumai Yaitu teknik pengumpulan data
yang terletak di jalan Kelakap tujuh dengan cara mengadakan tanya
Dumai. jawab secara langsung kepada key
informan dan informan-informan
1. Informan Penelitian lainnya. Begitu juga melakukan
Dalam hal ini yang menjadi komunikasi langsung dengan
informan dalam penelitian ini adalah responden untuk mendapatkan data
Kepala UPT Pengelolaan Terminal dan informasi yang sesuai yaitu
Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), tentang kinerja UPT Terminal AKAP
pegawai UPT Pengelolaan Terminal Dumai.
Antar Kota Antar Provinsi (AKAP),
b. Observasi
Petugas Loket-loket PO, serta
Suatu teknik pengumpulan data
penumpang.
dengan melakukan pengamatan
2. Jenis dan Sumber Data terhadap objek yang akan diteliti
yang guna untuk mengetahui kinerja
a. Data Primer
yang dilakukan oleh UPT Terminal
Data Primer adalah data yang
AKAP Dumai. Data yang didapatkan
diperoleh secara langsung dari
melalui observasi langsung terdiri
responden berkaitan dengan
dari pengamatan secara rinci tentang
permasalahan yang diteliti yakni
kinerja UPT Terminal AKAP Dumai
mengenai kinerja UPT terminal
yang dilihat dari TUPOKSI nya.
AKAP dumai dalam memberikan

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 5


4. Analisa Data Dalam melaksanakan
Setelah data terkumpul, dan penelitian tentang kinerja UPT
kemudian dikelompokkan, Terminal AKAP dalam pelaksanaan
selanjutnya dianalisa menggunakan tugas pokok dan fungsi, penulis
metode kualitatif dengan menggunakan teori yang
menjelaskan secara deskriptif dikemukakan oleh Ratminto dan
mengenai Analisis Kinerja UPT Atik yang menjelaskan bahwa dalam
Terminal Antar Kota Antar Provinsi mengukur kinerja organisasi melalui
(AKAP) Kota Dumai serta proses ada tiga hal yang perlu
menggambarkan dan menjelaskan diperhatikan, yaitu responsiveness,
secara utuh fenomena yang terjadi responsibility, dan accountability.
Penelitian ini dilakukan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan pendekatan kualitatif
dan analisis deskriptif yaitu suatu
A. Kinerja UPT Terminal AKAP
tehnik dalam menganalisa data untuk
dalam Pelaksanaan Tugas Pokok dan
menggambarkan secara utuh
Fungsi di Kota Dumai
kenyataan mengenai permasalahan
Kinerja merupakan suatu hal yang diteliti. Kemudian dari hasil
yang penting untuk mengukur wawancara yang dilakukan dalam
keberhasilan suatu organisasi dalam upaya mengetahui kinerja UPT
mencapai tujuan. Setiap organisasi Terminal AKAP Dumai dalam
penting untuk selalu melakukan pelaksanaan tugas pokok dan
penilaian terhadap kinerjanya. fungsinya, selanjutnya akan
Karena kinerja suatu organisasi dideskripsikan satu persatu sebagai
adalah tingkat kemampuan suatu berikut:
organisasi dalam memenuhi fungsi
1. Tangibles (Ketampakan Fisik)
serta aturan yang ditetapkan bagi
pencapaian tujuan. Untuk itu kinerja Tangibles dapat digunakan
dalam suatu organisasi dilakukan sebagai kriteria untuk mengukur
segenap sumber daya manusia dalam apakah kinerja suatu organisasi itu
organisasi tersebut, baik unsur baik atau buruk. Dalam hal ini,
pimpinan mmaupun unsur pekerja. tangible dapat dilihat dari wujud fisik
Sehingga dengan berperannya unsur dari UPT Terminal AKAP Dumai.
pimpinan dan sumber daya manusia Wujud Fisik ini dapat berupa
(bawahan) dalam organisasi, keadaan lokasi terminal,
diharapkan organisasi akan menuai kelengkapan sarana dan prasarana,
hasil kinerja yang memuaskan. inventaris kantor, dan sebagainya.

Sarana dan prasarana dalam


terminal AKAP Kota Dumai

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 6


terbilang cukup lengkap, namun PHQJHOROD WHUPLQDO ´ ZDwancara
dalam pengelolaannya kurang dengan Kepala UPT Terminal AKAP
mendapatkan perawatan dan fasilitas Dumai)
yang termakan usia.
b. Lokasi terminal yang tidak
2. Responsivitas strategis
Laporan lainnya dari
Responsivenes atau masyarakat tentang terminal AKAP
Responsivitas dalam penelitian ini ialah Lokasi yang jauh dari pusat
berarti kemampuan dari pihak kota sehingga menyebabkan Mati
pengelola dalam merespon dan Surinya Terminal ini dari Aktivitas
menanggapi apa yang menjadi Keluar Masuknya bus.
permasalahan dan keinginan dari
masyarakat pengguna terminal, Jarak antara lokasi terminal
dalam hal ini responsivitas dan pusat kota sekitar 5km dari pusat
ditunjukkan dengan seberapa besar kota dan untuk menuju ke lokasi
daya tanggap pegawai di UPT terminal hingga ke ruang tunggu
Terminal dalam menanggapi keluhan harus menempuh jarak sekitar 100
dari masyarakat. Secara singkat meter. Cukup beralasan bagi para
dapat dikatakan bahwa Responsivitas penumpang untuk enggan masuk
ini mengukur daya tanggap birokrasi kedalam terminal, pasalnya juga
terhadap harapan, keinginan dan banyak loket-loket yang tidak
aspirasi, serta tuntutan masyarakat beroperasi. Kepala UPT mengatakan
(Tangkilisan,2005 :177). bus-bus yang banyak beroperasi
berasal dari bus Antar Kota Antar
Berdasarkan observasi Provinsi (AKAP), yang pada
penulis, terdapat beberapa komplain umumnya berangkat sore hari mulai
terhadap terminal AKAP dumai, pukul 16.00 wib.
antara lain sebagai berikut :
Bus-bus yang beroperasi di
a. Petugas UPT Terminal AKAP terminal AKAP Kota Dumai
tidak melaksanakan tugasnya. umumnya bus AKAP pada sore hari,
Hal ini dijelaskan dengan sedangkan beberapa bus-bus AKDP
hasil wawancara dengan kepala UPT yang penulis pantau dilokasi hanya
Terminal AKAP Dumai : parkir di depan terminal AKAP.
³Anggota kami banyak yang THL, Banyaknya travel-travel
tamatan SMA, sehingga kerjanya jurusan Antar kota dalam Provinsi
tidak maksimal dan juga merupakan (AKDP) yang beroperasi saat ini
petugas Dishub. Jadi tidak fokus menjadi penyebab banyak bus-bus
pada kerjaan. Juga tidak mempunyai yang tidak masuk ke terminal, karena
skill dan pemahaman tentang travel-travel mobil pribadi juga tidak

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 7


masuk ke terminal, dan juga 1. Memasukkan Kendaraan
menyebabkan bus-bus yang biasa kedalam terminal
beroperasi di terminal berhenti Fakta dilapangan, Bus-bus
beroperasi seperti Pihak Otobus(PO) kecil jurusan AKDP seperti Batang
Sinar Riau. Kampar, Asia Express, Kembar
Mandiri tidak masuk kedalam
3. Responsibilitas terminal dengan dalih kondisi
Responsibilitas dalam terminal yang sepi. Sehingga Bus-
penelitian mengenai kinerja UPT bus tersebut mengetem di luar
Terminal merupakan suatu ukuran terminal.
yang menunjukkan seberapa jauh 2. Menurunkan penumpang
proses pemberian pelayanan publik didalam terminal
yang dilakukan tidak melanggar Berdasarkan observasi penulis,
ketentuan-ketentuan yang telah dalam hal menurunkan penumpang
ditetapkan. Dalam Penelitian ini, didalam terminal, terkendala oleh
responsibilitas bisa dilihat dari bus-bus jenis travel atau mobil
apakah pelaksanaan kegiatan yang pribadi (travel) yang tidak
berhubungan dengan pengelolaan menurunkan penumpang didalam
terminal itu dilakukan sesuai dengan terminal. Padahal dalam peraturan
prinsip-prinsip administrasi yang daerah kota dumai no 24 tahun 2011
benar. jelas dikatakan bahwa bus-bus atau
Dalam pelaksanaan travel harus memasukkan
pengelolaan terminal, terminal penumpang kedalam terminal,
AKAP Kota Dumai beroperasi setelah masuk terminal baru
selama 24 jam tanpa henti, yang kemudian mengantarkan penumpang
dalam pelaksanaan kerjanya dibagi ke alamat masing-masing. Maka
menjadi dua shift atau dua kali dapat ditarik kesimpulan, pihak UPT
pergantian jam kerja, masing-masing belum bisa melaksanakan prosedur
shift bekerja selama 12 jam. Dalam menurunkan penumpang didalam
hal penyelenggaraan terminal AKAP terminal karena terkait kendala
kota Dumai, telah dibuat suatu peraturan mobil pribadi yang
Standar Operasional Prosedur (SOP) menjadi travel itu.
yaitu Pedoman atau acuan untuk 3. Mencatat kendaraan angkutan
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai umum yang akan datang dan
dengan tugas pokok dan fungsi berangkat serta jumlah
(TUPOKSI). Di dalam SOP tersebut penumpang yang diturunkan dan
terdapat beberapa prosedur penting dinaikkan di dalam terminal
yaitu : Tujuan dari prosedur ini untuk
memastikan bahwa seluruh Bus yang

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 8


masuk dan keluar beserta jumlah membayar retribusi terminal sesuai
penumpang yang diturunkan didalam peraturan daerah dan hal ini juga
terminal tercatat dengan baik. sudah dilakukan sesuai dengan
Berdasarkan observasi penulis, prosedur yang ada.
pencatatan kendaraan angkutan
umum yang masuk sudah dilakukan 7. Mengeluarkan kendaraan dari
dengan baik dan sesuai prosedur terminal
Tujuan dari prosedur ini untuk
4. Menaikkan penumpang didalam memastikan bahwa seluruh angkutan
terminal dan memberangkatkan umum, kendaraan pribadi, sepeda
kendaraan dari terminal motor dan ojek yang akan keluar dari
Tujuan dari prosedur ini terminal terhindar dari resiko
memastikan bahwa seluruh kemacetan dan kecelakaan lalu
kendaraan angkutan umum yang lintas. Berdasarkan observasi
akan berangkat dari terminal penulis, hal ini tidak dilakukan dan
memenuhi kewajiban untuk tidak ada petugas yang melakukan
menaikkan penumpang nya didalam prosedur ini
terminal. Berdasarkan observasi
penulis, hal tersebut sudah dilakukan Dari penjelasan diatas, dapat
sesuai prosedur yang ada. ditarik kesimpulan bahwa
responsibility dari pihak UPT
5. Memungut retribusi terminal tergolong tidak baik, karena masih
kendaraan angkutan umum yang banyak kegiatan yang tidak sesuai
akan diberangkatkan dari dengan prosedur yang ada.
terminal
Tujuan dari prosedur ini untuk 4. Akuntabilitas
memastikan bahwa seluruh angkutan Akuntabilitas dari UPT
umum yang berangkat dari terminal Terminal AKAP sebagai pelaksana
membayar retribusi terminal sesuai kegiatan pengelola terminal dan
peraturan daerah dan hal ini juga retribusi terminal merupakan suatu
sudah dilakukan sesuai dengan bentuk pertanggungjawaban
prosedur yang ada. penyelenggaraan pelayanan dalam
memelihara sarana prasarana
6. Memungut retribusi parkir terminal dan pengelolaan retribusi
kendaraan pribadi, sepeda motor terminal. Hal tersebut dalam rangka
dan ojek yang akan memberikan kepuasan kepada
meninggalkan terminal. masyarakat pengguna terminal.
Tujuan dari prosedur ini untuk
memastikan bahwa seluruh Akuntabilitas terbagi dua
kendaraan pribadi, sepeda motor dan yaitu
ojek yang meninggalkan terminal a. Akuntabilitas vertikal

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 9


Akuntabilitas vertikal adalah luas. Pelaksanaan kegiatan UPT
pertanggungjawaban atas segala Terminal AKAP Dumai harus sesuai
kegiatan yang dilakukan UPT dengan norma-norma yang berlaku
Terminal AKAP Dumai kepada dimasyarakat juga diharapkan untuk
otoritas yang lebih tinggi. mengutamakan pelayanan kepada
Pertanggungjawaban itu dapat masyarakat. Pelaksanaan kegiatan
berupa hasil pengelolaan terminal atau program yang dilakukan oleh
tersebut yakni pendapatan retribusi pihak penyelenggara terminal belum
dan juga laporan tertulis secara pernah memiliki sengketa atau
periodik terhadap hasil kerja dari menyimpang dari norma-norma
UPT tersebut. masyarakat sekitar terminal.

Sebagai Unit Pengelola 5. Transparansi


Teknis Terminal, UPT Terminal Transparansi atau
Penumpang merupakan salah satu keterbukaan adalah bahwa
intansi vertikal dibawah Dinas prosedur/tatacara, penyelenggaraan
Perhubungan Kota Dumai. Sehingga pemerintahan dan lain lain yang
Pertanggungjawaban dari pihak UPT berkaitan dengan proses pelayanan
kepada Pihak Dinas Perhubungan. umum wajib diinformasikan secara
Dalam pelaksanaannya, pihak UPT terbuka agar mudah diketahui dan
sudah bertanggungjawab kepada dipahami oleh masyarakat, baik
Dinas perhubungan, diminta maupun tidak diminta.

Dalam pengelolaan terminal, Dalam pengelolaan retribusi


Akuntabilitas ini telah dilakukan terminal, keterbukaan informasi
pihak UPT dengan melakukan sangat penting agar ketetapan biaya
penyusunan laporan tertulis secara yang harus dibayarkan itu jelas dan
periodik kepada dinas perhubungan. tidak menimbulkan yang namanya
Dinas perhubungan telah pungutan liar. Keterbukaan informasi
menetapkan target pencapaian (transparansi) telah dilakukan pihak
retribusi , namun pencapaian UPT dengan menampilkan tarif
retribusi yang diharapkan masih retribusi pada karcis-karcis retribusi.
kurang. Hal ini wajar bila melihat Penetapan biaya tersebut juga telah
kondisi terminal saat ini yang belum sesuai dengan peraturan yang
terbenahi secara optimal. berlaku.

b. Akuntabilitas Horizontal Faktor-faktor yang mempengaruhi


Akuntabilitas Horizontal kinerja UPT Terminal AKAP Kota
adalah pertanggungjawaban atas Dumai
segala kegiatan UPT Terminal
AKAP Dumai kepada Masyarakat A. Faktor Ekonomi

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 10


Faktor Ekonomi yaitu agar bekerja sesuai standar dan
Tingkat Perkembangan Ekonomi tujuan organisasi. Tetapi
yang berpengaruh pada tingkat kepemimpinan yang ada dalam UPT
pendapatan masyarakat sebagai daya tidak dapat mengendalikan anggota
beli untuk menggerakkan sektor- organisasi agar dapat bekerja sesuai
sektor lainnya sebagai suatu sistem standar.
ekonomi yang lebih besar.
(Tangkilisan, 2005 :181). C. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia
Dalam pengelolaan retribusi merupakan anggota penggerak
jasa terminal tidak terlepas dari jalannya organisasi, maka sangat
faktor ekonomi yang mempengaruhi diperlukan komposisi SDM yang
jumlah pendapatan retribusi terminal. berkualitas dan memadai. Faktor
Hal ini disebabkan oleh tarif sumber daya manusia ini meliputi
kendaraan umum yang semakin jumlah sumber daya manusia yang
mahal dan semakin mudah ada, tingkat kemampuan,
mendapatkan kendaraan pribadi. pengetahuan dan keahlian yang
Dengan banyaknya kendaraan dimiliki oleh sumber daya manusia
pribadi, angkutan umum menjadi tersebut.
tidak laku lagi di kota dumai seperti
misalnya oplet yang sudah tidak Sumber daya manusia yang
beroperasi lagi di kota dumai. Dan ada pada unit pelaksana teknis
juga dengan banyaknya kendaraan terminal AKAP dumai kurang
pribadi yang menjelma menjadi memadai, dilihat dari rendahnya
mobil travel, mengakibatkan daya tingkat pendidikan, kurangnya
saing terhadap bus-bus mini (travel), tenaga ahli dan jumlah pegawai pns
sehingga berakibat pada sepinya yang minim, Hal ini menyebabkan
aktifitas dari terminal. banyaknya tugas yang tidak dapat
diselesaikan dengan baik seperti
B. Kepemimpinan Pengaturan lalu lintas dalam terminal
Kepemimpinan sebagai upaya tidak dilakukan, yang mengakibatkan
untuk mengendalikan anggota kelancaran arus lalu lintas dalam
organisasi agar bekerja sesuai terminal menjadi terganggu.
dengan standar dan tujuan organisasi.
(Tangkilisan, 2005:180). PENUTUP

Organisasi publik seperti A. Kesimpulan


UPT Terminal masih bersifat Sejalan dengan tujuan yang
hierarki sehingga membutuhkan dikembangkan dan bahasan dalam
sosok kepemimpinan yang handal penelitian, maka dapat ditarik
yang bisa mengendalikan anggotanya kesimpulan secara rinci sebagai
berikut :

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 11


1. Kinerja Unit Pelaksana Teknis 2. Kinerja Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Terminal AKAP Dumai Terminal AKAP Dumai dalam
dalam pelaksanaan tugas, pokok dan pelaksanaan tugas, pokok dan
fungsinya yang dilihat dari tangibles, fungsinya dipengaruhi beberapa
responsiveness, responsibility, faktor, yaitu Faktor Ekonomi,
accountability dan transparansi kepemimpinan dan Sumber Daya
belum seluruhnya dapat dilakukan Manusia.
dengan baik. Dalam hal ketampakan B. Saran
fisik, kondisi terminal telah termakan Dari kesimpulan yang telah
usia dan banyak fasilitas-fasilitas dijelaskan, maka ada beberapa saran
yang kurang terawat, UPT Terminal yang akan dikemukakan untuk
AKAP Dumai sudah merespon meningkatkan kinerja Unit Pelaksana
keluhan dilapangan dalam mengenali Teknis Terminal AKAP Dumai yaitu
dan memenuhi kebutuhan :
masyarakat dan sudah mulai
melakukan rencana kerja 1. Untuk Dinas Perhubungan Kota
pembenahan terhadap fasilitas- Dumai yang membawahi Unit
fasilitas yang telah termakan usia.. Pelaksana Teknis (UPT)
Kemudian dalam hal pengawasan Terminal AKAP Dumai untuk
dan pengendalian lalu lintas di dalam segera menambah jumlah
terminal belum dapat dilakukan personil yang dibutuhkan oleh
dikarenakan jumlah personil PNS pihak UPT dan juga dapat
yang dirasa kurang dalam UPT memberikan DIKLAT terhadap
tersebut. Responsibility dapat personil yang ada sehingga
dilakukan dengan baik dengan tugas, pokok dan fungsi dari
adanya perencanaan tahunan untuk UPT dapat terlaksana dengan
menanggulangi masalah-masalah baik.
yang terjadi di dalam terminal. 2. Dalam hal perencanaan
Namun belum semua perencanaan penambahan jumlah personil
dapat terpenuhi, seperti rencana PNS yang ada dan perencanaan
dalam menambah jumlah personil pemberian DIKLAT di dalam
PNS dan pemberian pendidikan dan terminal, harus dapat lebih
Latihan (DIKLAT). UPT Terminal berkoordinasi secara terus-
AKAP juga belum mampu menerus kepada Dinas
melakukan semua tupoksi karena Perhubungan sehingga apa yang
kendala sumber daya manusia itu direncakan itu dapat tercapai.
sendiri, namun segala kegiatan yang 3. Dalam hal pembenahan fasilitas-
telah dilaksanakan telah sesuai fasilitas yang ada didalam
dengan peraturan yang ada. terminal agar dipercepat,
sehingga menjadi daya tarik dan
dapat menarik antusias

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 12


masyarakat untuk datang ke Mahsun, Mohamad. 2006.
terminal Pengukuran kinerja sekor
publik. BPFE UGM
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta:Yokyakarta.
Adisasmita, Sakti Adji, 2011,
Perencanaan Pembangunan Mangkunegara, Anwar Prabu, 2006.
Transportasi, Graha ilmu, Evaluasi kinerja SDM.
Yogyakarta. Penerbit Refika Aditama.
Bandung
Adisasmita, Sakti Adji, 2011,
Jaringan Transportasi, Nasucha, Chaizi, 2004.Reformasi
Graha ilmu, Yogyakarta. Administrasi Publik, Teori
dan Praktik, penerbit PT
Dwiyanto, Agus. 2006. Reformasi Gramedia Widiasarana
Birokrasi Publik di Indonesia, Jakarta.
Indonesia. Yogyakarta
:Universitas Gajah Mada Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM.
Bandung : Refika Aditama.
Hasibuan malayu, 2001. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Ratminto & Atik Septi W. 2005.
Penerbit Bumi Aksara, Manajemen Pelayanan :
Jakarta. Pengembangan Model
Konseptual, Penerapan
Herujito, Yayat M. 2001. Dasar- &LWL]HQ¶V &KDUWHU GDQ
dasar Manajemen. Standar Pelayanan Minimal.
Grasindo. Jakarta Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Husein, M Fakhri, Wibowo, Amin.
2006. Sistem Informasi Ruky. Achmad S. 2005. Sistem
Manajemen. UPP STIM Manajemen Kinerja,PT
YKPN. Yogyakarta Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Keban, Yeremias T. 2008. Indikator
Kinerja Pemda, pendekatan Sutarto. 2002. Dasar-dasar
manajemen dan kebijakan, Organisasi. Gadjah Mada
Yogyakarta : Fisip UGM University Press.
Yogyakarta
Mahmudi, 2005. Manajemen Kinerja
Sektor Publik, Penerbit Unit Sedarmayanti. 2001. SDM dan
Penerbitan dan Percetakan Produktivitas Kerja.
Akademi Manajemen Bandung : Mandar Maju
Perusahaan YPKN,
Yogyakarta.

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 13


Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Dokumen
Administrasi. Bandung :
CV. Alfabeta PEDOMAN PENGEOLAAN
TERMINAL: KEMENTRIAN PU
Tangkilisan, Hessel Nogi. 2005.
Manajemen Publik. Jakarta PERDA DUMAI NO 24 TAHUN
:PT Gramedia. 2011 tentang Penyelenggaraan
Terminal Dan Retribusi Terminal
Tampubolon P. Manahan. 2004.
Prilaku Keorganisasian. UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu
Ghalia Indonesia. Lintas Angkutan Jalan

Jakarta

Wibowo. 2006. Manajemen Sumber dari Internet :


Perubahan. Jakarta : PT. Id.m.wikipedia.org/wiki/prinsip
Raja Grafindo Persada manajemen
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja.
Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada

Widodo, Joko. 2005. Membangun


Birokrasi Berbasis Kinerja.
Malang : Banyumedia.

Winardi. 2006. Teori Organisasi dan


Pengorganisasian, PT. Raja
Grafindo Persada Jakarta.

Thoha, Miftah. 2003. Dimensi-


dimensi Prima ilmu
Administrasi Negara. PT.
RajaGrafindo
Persada:Jakarta

Yeremias T. Keban. 2008 Enam


Dimensi Strategi
Administrasi Publik.
Yogyakarta : Gaya Media

JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 14


JOM FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 15

You might also like