Professional Documents
Culture Documents
1 SM
1 SM
Oleh:
ABSTRACT
This research was intended to determine the stability of fish oil jambal siam
plastic bottles and glass during storage. The using of research method was
experimental method is thend performed the analysis of the number of freee fatty
acids and peroxidae value is the interval of 0, 10, 20, 30 and 40 days. Data were
analyzed using t-test. To see the effect of storage time on the content of free fatty
acids and peroxide content of regression analysis. Meanwhile, to measure the
closeness of his relationship conducted correlation analyzes. The ingredient of
study are fatty fish jambal siam obtained from market arengka Pekanbaru as much
3 kg. Then the fish oil is packaged in plastic bottles and glass bottles. The study
states there are differences in the stability of fish oil jambal conjoined in plastic
bottles and glass. Fish oils are stored in glass bottles better than fish oil in plastic
bottles, this is evidenced by the long correlation parameter storage degradation
has a stronger relationship. Based on the analysis of free fatty acids and peroxide
value analysis glass bottle is a bottle that best maintain the stability of fish oil
jambal conjoined within the prescribed period of 40 days with an average free
fatty acid content of 1.03% and an average content of peroxide 20,75meq / kg.
Oleh:
ABSTRAK
Kata kunci: Minyak ikan, jambal siam, masa simpan, jenis botol
1
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau
2
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau
kuning. Sedangkan bau minyak ikan hal ini duduga karena minyak
selama penyimpanan mengalami mengandung pigmen karoten. Sifat
perubahan yaitu menjadi lebih amis. dari karoten adalah tahan panas,
Minyak yang disimpan berubah tidak larut dalam air (larut dalam
menjadi kental pada suhu ruang dan minyak), dan tidak berpengaruh oleh
seiring dengan penyimpanan minyak pH. Setelah dilakukan penyimpanan
terbentuk menjadi dua bagian yaitu minyak ikan mengalami perubahan
cairan dan endapan. Minyak ikan warna pada lampiran.
yang disimpan dalam botol plastik Asam lemak bebas
lebih kental daripada minyak ikan Asam lemak bebas adalah
dalam botol kaca. asam lemak yang berada sebagai
Rendemen minyak ikan asam bebas dan tidak terikat sebagai
jambal siam yang didapat pada trigliserida. Asam lemak bebas
penelitian ini adalah 25%. Hal ini dihasilkan oleh proses hidrolisis dan
disebabkan karena suhu pemanasan oksigen biasanya bergabung dengan
yang rendah menyebabkan protein lemak netral. Asam lemak bebas
yang terdenaturasi hanya sedikit sangat berkaitan dengan flavour yang
sehingga akan membuat dinding sel kurang menarik pada minyak.
lebih sulit ditembus oleh minyak Perubahan asam lemak bebas minyak
yang terkandung pada bahan yang ikan jambal siam selama
dipanaskan. Sedangkan pada suhu penyimpanan seperti terlihat pada
tinggi banyak protein yang rusak tabel 3.
karena proses denaturasi, sehingga Tabel 3. Kandungan (%) asam
lebih mudah ditembus oleh minyak lemak bebas minyak ikan
yang mengakibatkan semakin banyak jambal siam dalam botol
pula minyak yang dihasilkan plastik dan botol kaca
(Suparno, 2011). selama penyimpanan
0 0,22 0,11
10 0,44 0,17
20 0,90 0,28
30 2,70 1,93
40 3,50 2,79
0 4,25 1,4
10 23,88 5,23
20 36,69 11,37
30 46,73 36,09
40 60,34 49,68
Terjadinya asam lemak bebas Pada Tabel 4, bilangan
pada minyak ikan kasar disebabkan peroksida minyak ikan jambal siam
oleh adanya pemanasan pada saat mengalami kenaikan seiring dengan
ektraksi. Rantai karbon yang lamanya penyimpanan. Bilangan
memiliki ikatan rangkap pada asam peroksida minyak ikan dalam botol
lemak tak jenuh akan bereaksi plastik lebih tinggi dibandingkan
dengan panas sehingga terbentuklah dalam botol kaca.
asam lemak bebas yang bisa Berdasarkan hasil hasil uji-t
mempengaruhi kualitas minyak ikan. pada Lampiran 3, bahwa penggunaan
Pernyataan tersebut sesuai dengan jenis botol yang berbeda
pendapat (Gunawan et al., 2003), mempengaruhi bilangan peroksida