You are on page 1of 8

ANALISIS SATUAN KEMAMPUAN LAHAN, PERSEBARAN

JANGKAUAN FASILITAS SARANA DAN PRASARANA UMUM


DI KECAMATAN KALIANDA, LAMPUNG SELATAN

Ignasia Fika Lutfhiana1, Fahni Eka Saputri2, Nanda Septiana Putri3, Azizah Fidya
Farin4, Muhammad Andhika Refaldy5, Celvin Agustinus Batubara6
ignasia.122220017@student.itera.ac.id fahni.122220035@student.itera.ac.id
nanda.122220058@student.itera.ac.id azizah.122220088@student.itera.ac.id
muhammad.1222200136@student.itera.ac.id celvin.1222200192@student.itera.ac.id

Abstract
Kalianda District is one of the sub-districts in South Lampung Regency. Kalianda itself
is the capital of South Lampung, making the area the center of government and
economy. Kalianda also has many natural tourist attractions because its area is located at
the foot of Mount Rajabasa and coastal beaches. Many local people use tourist
attractions and beaches as a source of livelihood. Population density in Kalianda District
is quite high, namely at the 3rd largest level in South Lampung Regency. People tend to
live in places that have public service facilities. The provision of facilities and
infrastructure such as education, health, tourism, places of worship and trade in
Kalianda District is quite good. However, accessibility to road infrastructure is difficult
because the organization is located far from the main road. Apart from that, based on the
BPBD (Regional Disaster Management Agency), the topography of the Kalianda
regional organization has a tsunami disaster vulnerability of up to 40.54%, the danger of
extreme weather and the danger of drought. Therefore, it is necessary to carry out an
analysis of land capacity units to identify areas that cannot be developed by
organizations and are prone to natural disasters, and the Government also needs to make
disaster mitigation efforts.
Keywords: Kalianda District, Settlement, Land Capability Unit Analysis, Facilities
and Infrastructure.

Abstrak
Kecamatan Kalianda merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten
Lampung Selatan. Kalianda sendiri merupakan ibu kota dari Lampung Selatan sehingga
menjadikan daerah tersebut sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian. Kalianda
juga mempunyai banyak objek wisata alam karena wilayahnya yang terletak di kaki
gunung rajabasa dan pesisir pantai. Banyak masyarakat sekitar yang memanfaatkan
objek wisata dan pantai sebagai sumber mata pencaharian. Kepadatan penduduk di
Kecamatan Kalianda cukup tinggi yaitu berada pada tingkat ke-3 terbesar di Kabupaten
Lampung Selatan. Masyarakat cenderung akan bermukim di tempat yang memiliki
fasilitas pelayanan umum. Penyediaan fasilitas sarana serta prasarana seperti
pendidikan, kesehatan, pariwisata, tempat peribadatan dan perdagangan di Kecamatan
Kalianda sudah cukup baik. Namun terdapat aksebilitas terhadap infrsatruktur jalan
yang sulit karena permukimannya terletak jauh dari jalan utama. Selain itu berdasarkan
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), topografi permukiman daerah
Kalianda memiliki kerawanan bencana tsunamai hingga 40,54%, bahaya cuaca ekstrim,
dan bahaya kekeringan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis satuan kemampuan
lahan untuk mengetahui daerah yang tidak bisa dibangun permukiman dan rawan akan
bencana alam, serta Pemerintah juga perlu melakukan upaya mitigasi bencana.
Kata kunci: Kecamatan Kalianda, Permukiman, Analisis Satuan Kemampuan Lahan,
Sarana dan Prasarana.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecamatan Kalianda merupakan daya tampung permukiman, fasilitas
tempat dari ibu kota Kabupaten umum, maupun fasilitas sosial.
Lampung Selatan. Terdapat 29 desa Kemudian analisis service area pada
atau kelurahan di Kecamatan Kalianda suatu sarana dan prasarana juga penting
dengan luas wilayah 226,05 km² dan dilakukan agar kita dapat mengetahui
kepadatan penduduk 434 jiwa/km² area yang dapat diakses dari suatu titik
(BPS Kabupaten lampung Selatan pada jaringan, sehingga memudahkan
2023). Kecamatan Kalianda menjadi dalam menuju fasilitas yang ada. Untuk
pusat kegiatan perekonomian dan menganalisis masalah tersebut
pemerintahan kota sehingga banyak memerlukan peta dalam membantu
permukiman penduduk. Namun menyajikan sebuah informasi atau
wilayah tersebut rawan akan terjadinya fenomena yang terjadi. Peta merupakan
bencana alam dikarenakan letaknya suatu penyajian gambar unsur-unsur
dekat dengan pesisir pantai, maka perlu permukaan bumi dalam bentuk bidang
melakukan analisis satuan kemampuan datar dan diskalakan.
lahan di Kecamatan Kalianda.
Semakin berkembangnya zaman,
Dalam Perencanaan Wilayah dan pertumbuhan penduduk dan
Kota analisis satuan kemampuan lahan pembangunan di Kecamatan Kalianda
sangat penting agar kita dapat semakin meningkat. Oleh karena itu,
mengetahui topografi, iklim, potensi perlu pengendalian dalam pemanfaatan
penggunaan lahan, daya dukung dan ruang.
B. Rumusan Masalah Selatan, Ina Geospasial, INARISK
1. Bagaimana wilayah administrasi BNBP, internet, jurnal, dan artikel.
Kecamatan kalianda Lampung Sedangkan teknik analisis data yang
Selatan dan seberapa besar tingkat digunakan yaitu melalui pendekatan
terjadinya kerawanan bencana alam? kuantitatif. Adapun metode pengambilan
2. Bagaimana kemampuan wilayah data yang digunakan dalam penelitian ini
dalam mendukung kegiatan mahluk adalah sebagai berikut.
hidup dan menampung jumlah
A. Analisis Satuan kemampuan Lahan
penduduk di Kecamatan Kalianda?
3. Bagimana persebaran jangkauan Analisis satuan kemampuan
fasilitas sarana dan prasarana di lahan digunakan untuk mengetahui
Kecamatan Kalianda? seberapa besar nilai atau kemampuan
lahan dalam mendukung pemanfaatan
C. Tujuan lahan atau daya dukung dan daya
tampung di Kecamatan Kalianda. Pada
Untuk mengetahui batas
analisis ini kita juga dapat mengetahui
administrasi Kecamatan Kalianda
faktor-faktor fisik lahan yang
Lampung Selatan dan wilayah yang
menghambat dan tidak menghambat
berpotensi bencana alam, mengetahui
dalam analisis service area.
kemampuan wilayah dalam mendukung
kegiatan mahluk hidup dan menampung Menurut Peraturan Menteri
jumlah penduduk di Kecamatan Penataan Ruang No 20. Tahun 2007
Kalianda, serta untuk mengetahui tentang Pedoman Analisis Aspek Fisik
persebaran jangkaun fasilitas sarana dan & Lingkungan, Ekonomi Serta Sosial
prasarana. Budaya Dalam Penyusunan Rencana
Tata Ruang, bahwa Satuan Kemampuan
D. Sasaran
Lahan terdiri dari 9 SKL. Teknik yang
1. Mengidentifikasi batas wilayah
digunkaan dalam analisis satuan
Kecamatan Kalianda dan wilayah
kemampuan lahan yaitu overlay
yang berpotensi bencana alam
terhadap ke 9 SKL, yaitu SKL
2. Mengidentifikasi daya dukung dan
morfologi, SKL kemudahan dikerjakan,
daya tampung di Kecamatan
SKL kestabilan lereng, SKL kestabilan
Kalianda
pondasi, SKL ketersediaan air, SKL
3. Menganalisis persebaran jangkaun
terhadap erosi, SKL untuk drainase,
fasilitas sarana dan prasarana di
SKL pembuangan limbah, dan SKL
Kecamatan Kalianda
bencana alam.
B. Analisis Kemampuan Lahan
METODE PENELITIAN
Analisis kemampuan lahan
Proses pengumpulan data pada
dilakukan untuk menentukan kelas
penelitian ini dilakukan dengan cara
kemampuan lahan yaitu kawasan
sekunder melalui telaah dokumen, seperti
pengembangan, kawasan kendala, dan
dari Instansi terkait yaitu Bappeda Kota
kawasan limitasi sebagai gambaran dari
Lampung Selatan, BPS Kota Lampung
tingkatan kemampuan lahan di Kemudian rumus untuk menghitung
Kecamatan kalianda. Analisis ini luas lahan yaitu:
menggunakan perangkat SIG (Sistem
LPm= LWP X 60% (rasio tutupan
Informasi Geografis) dan teknik overlay
lahan)
dengan memasukkan data dari hasil
analisis satuan kemampuan lahan. Keterangan:
C. Analisis Daya Dukung dan Daya LPm: Luas lahan yang dapat
Tampung dikembangkan untuk permukiman/ha
Analisis daya dukung dan daya LWP: Luas Wilayah Potensial
tampung menggunakan perangkat
Sistem Informasi Geografis dengan Analisis daya tampung
teknik overlay peta penggunaan lahan digunakan untuk mengetahui
dan peta kemampuan lahan. Analisis kemampuan suatu wilayah menampung
daya dukung digunakan untuk jumlah penduduk dengan menggunakan
mengetahui kemampuan suatu wilayah rumus:
dalam mendukung perikehidpuan dan DT= DDPm x JP
kegiatan mahluk hidup di Kecamatan
Kalianda. Pada metode ini akan Keterangan:
menghasilakan peta kesesuaian DDPm= Daya Dukung Permukiman
pemanfaatan lahan, luas lahan tidak
terbangun, dan luas lahan terbangun. Apabila nilai DDP lebih dari satu maka
sangat mendukung kebutuhan
Data yang diperlukan untuk permukiman, jika nilai DDP sama
analisis daya dukung lahan yaitu jumlah dengan 1 maka cukup mendukung
penduduk, luas lahan yang layak untuk kebutuhan permukiman, sedangkan jika
permukiman, dan data standar DDP kurang dari 1 artinya tidak dapat
kebutuhan lahan penduduk. Menurut mendukung kebutuhan permukiman.
Pedoman Penentuan Daya Dukung dan
Daya Tampung Lingkungan Hidup D. Analisis Service Area
tahun 2014, dalam menghitung daya Network analisys merupakan
dukung permukiman menggunakan suatu analisis yang menyediakan
rumus sebagai berikut. analisis berbasis jaringan, termasuk
LPm/Jp analisis rute, arah perjalanan, analisis
DDPm= fasilitas terdekat, dan analisis area
a
layanan (Ahmed, Ibrahim dan Hefny,
Keterangan: 2017). Pada metode analisis service area
DDPm= Daya dukung permukiman menggunakan Sistem Informasi
Geografis dan data jaringan jalan
LPm= Luas permukiman/m2 dengan ekstensi ArcGIS Network
Jp= Jumlah Penduduk/jiwa Analyst. Analisis service area
merupakan suatu analisis jangkauan
a = Koefisien luas kebutuhan ruang yang berdasarkan jarak dan waktu agar
(m2 /kapita) lebih efektif dan efesien (Kumar dan
Kumar, 2016). Melalui metode ini
membantu menentukan radius atau titik B. Analisis Daya Dukung Lahan
rute jangkauan terdekat dari Kecamatan Kalianda
permukiman menuju fasilitas sarana dan
Pada analisis daya dukung ini
prasarana seperti rumah sakit dan
menggunakan pendekatan tata ruang
temapt peribadatan (Masjid) di
untuk mengetahui luas lahan yang
Kecamatan Kalianda.
layak sebagai permukiman, fasilitas
sarana dan prasaran umum. Untuk
menganalisis daya dukung
HASIL DAN PEMBAHASAN
memerlukan data jumlah penduduk
A. Analisis Wilayah Administrasi Kecamatan Kalianda, lalu menghitung
Kecamatan Kalianda luas lahan yang dapat dikembangkan
untuk permukiman (LPm) dengan
Peta administrasi digunakan mengalikan luas wilayah potensial dan
untuk mengetahui letak, batas, dan rasio tutupan lahan (60%), setelah itu
kondisi suatu wilayah. Berdasarkan dapat dicari daya dukung permukiman
analisis wilayah administrasi menggunakan rumusnya.
Kecamatan Kalianda dapat dikeathui
bahwa terdapat 29 desa dengan batas Berdasarkan analisis daya
administrasinya yang meliptui desa dukung di Kecamatan Kalianda dapat
Agom, Babulang, Buah Berak, Bulok, diketauhi bahwa …..
Bumi Agung, Canggu, Gunung terang,
Hara Banjar Manis, Jondong,
Kalianda, kecapi, Kedaton, Kesugihan,
Maja, Margacatur, Merak Belatung,
Munjuk Sampurna, Negeri Pandan,
Palembapang, Pauh Tanjung Iman,
Pematang, Sukaratu, Sukatani, Sumur
Kumbang, Tajimalela, Tengkujuh,
Way Lubuk, dan Way Urang. Selain
itu terdapat juga jenis jalan seperti
jalan arteri, jalan lokal, dan jalan Gambar 2. Peta Daya Dukung Lahan Kecamatan
lingkungan. Kalianda

C. Analisis Daya Tampung Lahan


Kecamatan Kalianda
Berdasarkan analisis daya
tampung di Kecamatan Kalianda dapat
diketauhi bahwa wilayah dengan
kemampuan pengembangan lahan
sangat tinggi berada pada desa
Jondong, Tengkujuh, Pauh Tanjung
Iman, Sumur Kumbang, Maja, Kecapi,
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan dan Babulang, dengan daya tampung
Kalianda permukian sebesar 1170,000000-
1668,000000 jiwa. Maka ketujuh desa
tersebut termasuk dalam klasifikasi
kemampuan pengembangan lahan
sangat tinggi karena daerah
permukimannya belum padat. Lalu
terdapat 9 desa dengan kemampuan
pengembangan lahan agak tinggi yang
meliputi desa Buah Berak,
Kesugiham, Pematang, Sukaratu, Hara
Banjar Manis, Margacatur, Bulok,
Munjuk Sampurna, dan Gunung
Gambar 3. Peta Daya Tampung Lahan Kecamatan
Terang, dengan daya tampung Kalianda
permukiman sebesar 1668,000001-
2582,000000 jiwa. Untuk kemampuan D. Analisis Risiko Rawan Bencana
pengembangan lahan sedang terdapat Kecamatan Kalianda
pada 5 desa yaitu Negeri Pandan,
Pada analisis rawan bencana
Cangu, Sukatani, Agom, dan Taman
memerlukan data peta rawan bencana
Agung, dengan daya tampung
yang bersumber dari INARISK,
permukiman sebesar 2582,000001-
kemudian dapat dianalisis melaui
3998,000000 jiwa.
ArcGis. Berdasarkan analisis rawan
Kemudian untuk kemampuan bencana, di Kecamatan kalianda
pengembangan lahan rendah di terdapat risiko bencana kekeringan.
Kecamatan Kalianda terdapat pada 7 Dengan tingkat kekeringan sangat
desa yaitu Palembapang, Tajimalela, tinggi berada di daerah pinggiran desa
Kalianda, Bumi Agung, Kedaton, Wai Palembapang, Babulang, Kecapi,
Lubuk, dan Merak Belatung, dengan Pematang, Pauh Tanjung Iman,
daya tampung permukiman sebesar Tengkujuh, dan Jondong.
3998,000001-5604,000000 jiwa.
Tingkat kekeringan sedang
Selanjutnya terdapat daerah yang
berada di desa Negeri Pandan,
kemampuan pengembangan lahannya
Sukaratu, Kesugihan, sebagian desa
sangat rendah yaitu desa Way Urang
Pematang, sebagain desa Sumur
dengan kemampuan pengembangan
Kumbang, Buah Berak, Bumi Agung,
lahan sebesar 5604,000001-
sebagain desa Kalianda, Maja,
14445,000000 jiwa. Desa Way urang
Pinggiran desa Pauh Tanjung Iman,
tidak disarankan untuk pembangunan
Tengkujuhn dan Jinding yang dekat
permukiman lagi karena kepadatan
dengan laut. Kemudian dengan tinkat
penduduknya sangat tinggi
kekeringan rendah ada pada desa
dibandingkan dengan desa-desa
Bulok, Merak Belatung, Gunung
lainnya.
Terang, Manjuk Sampurna, Taman
Agung, Agom, Margacatur, Sukateri,
Wai Lubuk, Way Urang, Kedaton,
Hara Banjar Manis, Canggu, dan
Tajimalela.
C. Terdapat 3 rumah sakit dengan
radius pencapain dari loaksi
permukiman warga yaitu ada 5000 m,
10.000 m, dan 15.000 m. Kemudian
untuk sarana peribadatan bagi umat
islam di Kecamatan Kalianda terdapat
130 masjid. Radius pencapain dari
tempat permukiman warga menuju ke
masjid yaitu ada 1000 m, 2000 m, dan
3000 m (Berdasarkan peratutan SNI
Gambar 4. Peta Risisko Bencana Kekeringan
Kecamatan Kaliandaanda
03-1733-2004).

Selain risiko bencana


kekeringan, terdapat bencana cuaca
ekstrim di Kecamatan Kalianda.
Berdasarkan hasil analisis rawan
bencana cuaca ektrim dapat diketahui
bahwa rata-rata di Kecamatan Kalianda
memiliki cuaca ekstrim yang cukup
tinggi.

Gambar 6. Peta Jangkauan Rumah Sakit


Kecamatan Kalianda

Gambar 5. Peta Risiko Bencana Cuaca Ekstrim


Kecamatan Kalianda

E. Analisis Persebaran Fasilitas


Rumah Sakit dan Tempat
Peribadatan Muslim di Gambar 7. Peta Jangkauan Peribadata Muslim
Kecamatan Kalianda Kecamatan Kalianda

Pada persebaran fasilitas sarana


dan prasaran ini menggunakan metode F. Analisis Rute Terdekat RSUD
analisis service area dengan ekstensi Dr. H. Bob Bazar, SKM dan
ArcGIS Network Analyst dan Bank BRI Dengan Gerbang Tol
memerlukan data jaringan jalan. Kecamatan Kalianda
Berdasarkan analisis service area di
Pada analisis rute fasilitas sarana
Kecamatan Kalianda terdapat
dan prasarana ini menggunakan metode
beberapa jangkauan rumah sakit tipe
Network Analyst dengan menggunakan PENUTUP
data SHP administrasi, SHP jalan, dan
LAMPIRAN
SHP rumah sakit. Dengan network
analyst dapat menentukan jalur atau rute
yang efektif untuk mengefisiensikan
waktu, biaya, dan tenaga. Melalui
network analyst kita dapat menitikkan
tujuan pertama hingga akhir yang
nantinya akan muncul jalur efektif
untuk menuju lokasi yang dituju.
Berdasarkan hasil network
analyst terdapat rute terdekat melaui
jalur TOL untuk menuju RSUD Dr. H.
Bob Bazar, SKM. Selain itu, juga
terdapat rute terdekat dari kantor BANK
BRI menuju jalur TOL.

Gambar 8. Peta Penentuan Rute RSUD Dr. H


Bob Bazar, SKM

Gambar 9. Peta Penentuan Rute Kantor Pusat


Bank BRI

You might also like