You are on page 1of 36

TUGAS FINAL II

DITULIS OLEH:

Ridwan Tsunami: 230209110

DOSEN PENGAMPUH:

Yusmawaty,M.Pd

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segala nikmat dan karuniah yang diberikan Allah SWT
sehingga penulisan dan penyusunan makalah yang dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu. Salam beserta selawat dipanjatkan kepada seorang manusia
dengan akhlak dan iman yang sempurna, penggerak peradaban dari kejahilan
menuju ilmu pengetahuan sehingga terpancar ilmu, iman dan Islam ke seluruh
penjuru bumi. Semoga kita sebagai umatnya mendapat syafa‘at beliau di hari
akhir nanti.

Ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran


IPS, Ibu Yusmawaty, M.Pd. yang telah memberikan tugas ini sehingga makalah
ini tercipta dan menambah wawasan bagi yang membacanya. Di dalam makalah
ini terdapat penjelasan tentang Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini tentunya terdapat banyak


kesalahan atau kesilapan, baik dari segi pengetikan sampai penyusunan. Oleh
karena itu, segala saran dan kritikan yang membangun sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan isi makalah ini dan karya tulis selanjutnya. Semoga dengan
adanya tugas makalah ini, dapat membawa keberkahan bagi semuanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENGENDALIAN SOSIAL

A. Macam-Macam Penyakit Sosial


B. Tahapan Pengendalian Sosial
C. Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial
D. Peran Peranata Sosial Dalam Upaya Pengendalian Sosial

BAB II ANGKATAN KERJA DAN TENAGA KERJA SEBAGAI SUMBER


DAYA KEGIATAN EKONOMI

A. Ketenagaan Kerjaan
B. Masalah Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja
C. Peran Pemerintah Menanggulangi Masalah Tenaga Kerjaan

BAB III PELAKU-PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM


PEREKONOMIAN INDONESIA

A. Sistem Ekonomi
B. Sistem Ekonomi Indonesia
C. Pelaku Utama Dalam Sistem Perekonomian Indonesia

BAB IV PAJAK

A. Pajak Dalam Perekonomian Indonesia


B. Contoh Pajak yang Ditanggung Keluarga
C. Fungsi Pajak Dalam Perekonomian Indonesia

BAB V PERMINTAAN DAN PENAWARAN SERTA TERBENTUKNYA


HARGA PASAR

A. Permintaan Barang dan Jasa


B. Penawaran Barang dan Jasa
C. Harga Pasar

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENGENDALIAN SOSIAL

A. Macam-Macam Penyakit Sosial


1. Minuman Keras (Miras)
Minuman keras (miras) ialah minuman dengan kandungan alkohol
lebih dari 5%. Di Indonesia, keberadaan miras sangat dibatasi oleh aturan
pemerintah. Orang-orang yang menyalahgunakan miras akan mendapatkan
sanksi. Penyalahgunaan yang dimaksud dalam hal ini adalah pemakaian
yang tidak sesuai dengan ambang batas kesehatan.

Pada dasarnya, miras boleh digunakan hanya untuk tujuan


pengobatan atau kesehatan di bawah pengawasan dokter atau ahlinya, tapi
sayangnya ini sering di salahgunakan dengan cara dikonsumsi secara
berlebihan sengaja digunakan untuk mabuk-mabukan.

Para pemabuk minuman keras bisa dianggap sebagai penyakit


masyarakat. Para pemabuk tersebut biasanya sudah kehilangan rasa
malunya, sehingga tindakannya tidak terkontrol, dan sering kali
melakukan tindakan yang melanggar norma di masyarakat bahkan norma
hukum.

Terlebih lagi, ketika dikonsumsi ketika mengemudi, karena bisa


mengakibatkan rusaknya konsentrasi sehingga bisa menimbulkan
kecelakaan. Konsumsi yang berkepanjangan, tidak jarang para pemabuk
minuman keras meninggal dunia karena organ lambung atau hatinya rusak
akibat efek samping alkohol yang dikonsumsinya.
2. Penyalahgunaan Narkotik
Narkotik pada dasarnya bermanfaat untuk keperluan medis apabila
digunakan dalam dosis yang sesuai, sehingga harus dilakukan oleh seorang
dokter ahli untuk mengetahui kadar yang tepat bagi pasien.

Apabila narkotik dikonsumsi atau diguankan secara sembarangan


atau tanpa memerhatikan dosisnya dapat berdampak buruk, diantaranya
yaitu mengakibatkan kecanduan bagi penggunanya. Apabila sudah
kecanduan, konsumsi narkoba dapat merusak sistem saraf manusia,
bahkan dapat menyebabkan kematian.

Berikut adalah contoh zat-zat yang termasuk dalam kategori


narkotik, antara lain;
a. Heroin
Heroin merupakan jenis narkotik yang sangat keras, dengan zat
adiktif yang cukup tinggi, dan bentuk yang beragam, seperti butiran,
tepung, atau cairan.
Mereka yang sudah kecanduan heroin, akan kesulitan untuk
menghentikan pemakaiannya karena dapat menimbulkan rasa sakit
disertai kejang-kejang, kram perut dan muntah-muntah, keluar ingus,
mata berair, kehilangan nafsu makan, serta dehidrasi.
b. Ganja
Ganja mengandung zat kimia yang bisa memengaruhi perasaan,
penglihatan, dan pendengaran. Dampak yang ditimbulkan apabila
seseorang kecansuan ganja yaitu hilangnya konsentrasi, meningkatnya
denyut jantung, gelisah, panik, depresi, dan sering berhalusinasi.
c. Ekstasi
Ekstasi merupakan salah satu zat psikotropika yang diproduksi
secara ilegal dalam bentuk tablet atau kapsul. Dengan mengonsumsi
ekstasi, pengguna akan merasa lebih berenergi dan lebih kuat yang
menyebabkan keluarnya keringat secara berlebih. Akibatnya,
pengguna akan selalu merasa haus, bahkan dehidrasi.
Dampak negatif yang ditimbulkan diantaranya diare, rasa haus
yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala, menggigil, detak jantung
tidak teratur dan hilangnya nafsu makan.
d. Sabu-Sabu
Sabu-sabu merupakan zat berbentuk kristal kecil yang tidak
berbau dan tidak berwarna, yang dapat menimbulkan dampak negatif
pada sistem saraf penggunanya. Dampak tersebut diantaranya
penurunan berat badan secara berlebihan, impotensi, sariawan akut,
halusinasi, kerusakan ginjal, jantung, hati, dan stroke, bahkan dapat
berakhir dengan kematian.
e. Amfetamin
Amfetamin merupakan jenis obat-obatan yang dapat mendorong
dan mempunyai dampak perangsang sangat kuat pada jaringan saraf.
Dampak negatif yang ditimbulkan diantaranya yaitu penurunan berat
badan yang drastis, gelisah, kenaikan tekanan darah dan denyut
jantung, paranoid, mudah lelah dan pingsan, serta penggunanya sering
bertindak kasar dan berperilaku aneh.
f. Inhalen
Inhalen merupakan salah satu bentuk penyakit sosial dalam
penggunaan narkotika yang dilakukan dengan cara menghirup uap
lem, tiner, cat, atau sejenisnya. Tindakan yang satu ini sering
dilakukan oleh anak-anak jalanan yang lazim dinamakan dengan
“ngelem“.
Dampak negatif yang ditimbulkan yaitu berpengaruh terhadap
perkembangan otot-otot saraf, kerusakan paru-paru dan hati, serta
gagal jantung.

3. Perkelahian Antarpelajar
Perkelahian antarpelajar merupakan salah satu penyakit sosial yang
sering terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan kota-kota
besar lainnya. Mirisnya, dalam perkelahian seringkali tidak hanya tangan
kosong atau perkelahian satu lawan satu, tapi perkelahian berkelompok
dengan menggunakan senjata.

Akibatnya, banyak korban berjatuhan, bahkan ada yang meninggal


dunia. Sayangnya, korban perkelahian tersebut seringkali justru bukan
orang-orang yang terlibat secara langsung dalam perkelahian, tapi
biasanya mereka hanya sekadar lewat atau hanya karena salah sasaran
pengeroyokan.

Kondisi tersebut tentunya sangat mengganggu dan membawa


dampak negatif pada kondisi psikis dan traumatis bagi masyarakat,
khususnya kalangan pelajar. Hal ini tentu membutuhkan perhatian dari
semua kalangan, sehingga bisa tercipta suasana yang nyaman dan kondusif
khususnya bagi masyarakat usia sekolah.

4. Pornografi
Pornografi merupakan bagian dari salah satu bentuk penyakit sosial
yang semakin marak karena perkembangan teknologi yang menyebabkan
semakin mudahnya akses pada situs-situs terlarang tersebut.

Dampak negatif yang dapat ditimbulkan adalah menyebabkan


seseorang melampiaskan fantasi liarnya tersebut yang pada akhirnya dapat
berujung pada perilaku seks di luar nikah, yang dapat mengakibatkan
penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS, Sifilis, Gonore, Human
Papillomavirus (HPV), dan lain-lain.

5. Perilaku Seks di Luar Nikah


Perilaku seks di luar nikah tentunya bukan hanya bertentangan
dengan norma-norma sosial, tapi secara tegas juga dilarang oleh agama.
Perilaku menyimpang yang satu ini dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan yang belum atau bahkan tidak mempunyai katan pernikahan
resmi pernikahan.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari perilaku seks di luar nikah


diantaranya yaitu lahirnya anak di luar nikah, terjangkit penyakit menular
seksual, bahkan HIV/AIDS, dan turunnya moral para pelaku.

6. PSK
PSK atau Pekerja Seks Komersial merupakan jenis penyakit sosial
tertua yang ada di dunia. Bahkan kegiatan ini sudah ada sejak zaman
Romawi Kuno. Meskipun banyak upaya yang telah dilakukan untuk
memberantas penyakit sosial yang satu ini, tapi tetap saja praktik prostitusi
banyak beredar di masyarakat. Baik secara terselubung ataupun terbuka.

Pada umumnya, hal ini didorong oleh faktor kesulitan ekonomi.


Namun ditinjau dari segi psikologis, prostitusi merupakan bentuk kelainan
mental yang hanya bisa terhenti atas kesadaran dari pelakunya saja.
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan yaitu menyebabkan penyakit
sosial lainnya yang berkembang di dalamnya, mulai dari miras, narkoba,
judi, hingga penularan penyakit HIV/AIDS.

7. Berjudi
Berjudi adalah salah satu bentuk penyimpangan sosial yang
dilakukan dengan cara mempertaruhkan harta atau nafkah yang seharusnya
bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang benar.

Seseorang yang gemar berjudi, akan menjadi malas dan hanya


berangan-angan memperoleh banyak uang dengan cara-cara yang belum
pasti. Indonesia merupakan salah satu negara yang melarang perjudian,
sehingga semua kegiatan perjudian di Indonesia adalah ilegal yang bisa
dikenai sanksi hukum.
8. Kejahatan (Kriminalitas)
Kejahatan ialah tindakan yang melanggar norma hukum dan norma
sosial, sehingga masyarakat menentangnya. Secara yuridis formal,
kejahatan dapat diartikan sebagai bentuk tingkah laku yang bertentangan
dengan moral kemanusiaan (amoral), merugikan masyarakat, sifatnya
asosiatif, dan melanggar hukum/undang-undang pidana.

Tindak kejahatan dapat dilakukan oleh siapa pun baik wanita


maupun pria, bisa berlangsung pada usia anak, dewasa, maupun usia
lanjut. Tindakan ini umumnya terjadi pada masyarakat yang mengalami
perubahan kebudayaan yang cepat, yang tidak bisa diikuti oleh semua
anggota masyarakat, sehingga tidak terjadi penyesuaian yang sempurna.

Selain itu, tindak kejahatan dapat timbul karena adanya tekanan


mental atau kepincangan sosial. Oleh sebab itu, tindak kejahatan
(kriminalitas) sering terjadi pada masyarakat yang dinamis seperti di
perkotaan. Contoh-contoh tindak kejahatan (kriminalitas) meliputi
pembunuhan, penjambretan, perampokan, korupsi, dan lain-lain.

9. Kenakalan Remaja
Usia remaja terkait erat dengan perubahan sikap dan pola perilaku
pada diri seseorang. Dalam kondisi alamiah inilah orang tua memiliki
peran penting dalam mengarahkan perilaku anak agar bisa membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk, salah satunya yaitu dengan cara
mengenali siapa saja teman sebaya anaknya yang sedang memasuki masa
remaja.
Kenakalan remaja adalah bentuk aktivitas sekelompok remaja yang
tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.
Masa remaja merupakan masa dimana remaja sedang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan emosi, seringkali mereka berperilaku
untuk mencerminkan gejolak emosi tanpa mempedulikan lingkungannya.

Sebagai contoh jenis kenalakan remaja ini seperti, kebut-kebutan,


membuat keonaran/keributan, dan selalu melakukan aktivitas-aktivitas
untuk memuaskan rasa ingin tahunya yang sangat besar.

Mudahnya remaja untuk terlibat dalam perilaku menyimpang seperti


penyalahgunaan narkoba, miras, merokok bahkan tindak kejahatan
biasanya berawal dari iseng atau coba-coba yang membuatnya mudah
terjerumus ke perilaku menyimpang.

10. Rasisme
Tindakan sosial yang menjadi salah satu contoh permasalahan sosial
di masyarakat adalah prilaku rasisme. Prilaku ini tentusaja dapat memicu
adanya masalah sosial di Indonesia pada saat ini, misalnya saja beberapa
waktu yang lalu terjadi sikap rasisme di Surabaya tepatnya di Asrama
Mahasiswa Papua. Akibat prilaku dalam arti rasisme ini pada akhirnya
terjadi gejolak di Papua yang ada wacana untuk memisahkan diri dari
Indonesia.

Nah, demikianlah artikel yang bisa kami tuliskan serta bagikan pada
segenap pembaca berkenaan dengan ragam jenis penyakit sosial yang ada
di masyarakat dan contohnya. Semoga bisa memberi pemahaman bagi
kalian yang membutuhkannya.

B. Tahapan Pengendalian Sosial


1. Tahapan Sosialisasi atau Pengenalan
a. yaitu tahap awal proses pengendalian sosial pada masyarakat yang
mengenalkan bentuk-bentuk penyimpangan sosial serta sanksi-
sanksinya, dengan tujuan masyarakat menyadari efek dan sanksi yang
diterima jika melakukan tindakan penyimpangan sosial.
b. merupakan tahap sosialisasi preventif karena bertujuan mencegah
perilaku penyimpangan sosial.

2. Tahap Penekanan Sosial


a. yaitu tahap penekanan sosial yang dilakukan untuk mendukung
terciptanya kondisi sosial yang stabil dengan disertai pelaksanaan
sanksi atau hukuman kepada para pelaku tindakan penyimpangan.
b. adanya sanksi yang menekan diharapkan masyarakat segan dan tidak
mau melakukan berbagai perbuatan menyimpang.

3. Tahap Pendekatan Kekuasaan/Kekuatan


a. yaitu dilakukan oleh pihak pelaku pengendalian sosial dan pihak yang
dikendalikan jika tahap-tahap lainnya tidak mampu mengarahkan
tingkah laku manusia sesuai norma atau nilai yang berlaku.
b. berdasarkan pelakunya, tahap pendekatan kekuasaan/ kekuatan ada
menjadi 3 yaitu :
1. Pengendalian kelompok terhadap kelompok
contoh : anggota Kepolisian Sektor Bandungan mengawasi
keamanan dan ketertiban masyarakat di Kecamatan Bandungan.
2. Pengendalian kelompok terhadap anggotanya
contoh : bapak/ibu guru di sekolah mengendalikan dan
membimbing siswa dan siswi yang belajar di sekolahnya.
3. Pengendalian pribadi terhadap pribadi lain
contoh : seorang ayah mendidik dan merawat anaknya, atau
seorang kakak menjaga adiknya.

C. Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial


1. Gosip
Gosip sering juga diistilahkan dengan desas-desus. Gosip
merupakan memperbincangkan perilaku negatif yang dilakukan oleh
seseorang tanpa didukung oleh fakta yang jelas. Gosip tidak dapat
diketahui secara terbuka, terlebih-lebih oleh orang yang merupakan objek
gosip. Namun demikian gosip dapat menyebar dari mulut ke mulut
sehingga hampir seluruh anggota masyarakat mengetahui dan terlibat
dalam gosip. Misalnya gosip tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh
Si A dengan Si B. gosip seperti ini dalam waktu singkat akan segera
menyebar. Warga masyarakat yang telah mendengar gosip tertentu akan
mempengaruhi dan memberikan kesan sinis kepada orang yang
digosipkan. Karena sifatnya yang laten, biasanya orang sangat menjaga
agar tidak menjadi objek gosip.

2. Teguran
Teguran biasanya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
terhadap seseorang atau sekelompok orang yang dianggap melanggar etika
dan/atau mengganggu kenyamanan warga masyarakat. Teguran
merupakan kritik sosial yang dilakukan secara langsung dan terbuka
sehingga yang bersangkutan segera menyadari kekeliruan yang telah
diperbuat. Di dalam tradisi masyarakat kita teguran merupakan suatu hal
yang tidak aneh lagi. Misalnya teguran terhadap sekelompok pemuda yang
begadang sampai larut malam sambil membuat kegaduhan yang
mengganggu ketentraman warga yang sedang tidur, teguran yang
dilakukan oleh guru kepada pelajar yang sering meninggalkan pelajaran,
dan lain sebagainya.

3. Sanksi/Hukuman
Pada dasarnya sanksi atau hukuman merupakan ketidakseimbangan
yang bersifat negatif yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok
orang yang dianggap telah melakukan perilaku menyimpang. Misalnya
pemecatan yang dilakukan terhadap polisi yang terbukti telah
mengkonsumsi dan mengedarkan narkoba, dan lain sebagainya. Adapun
manfaat dari sanksi atau hukuman antara lain adalah: (1) untuk
menyadarkan seseorang atau sekelompok orang terhadap penyimpangan
yang telah dilakukan sehingga tidak akan kembali lagi, dan (2) sebagai
peringatan kepada warga masyarakat lain agar tidak melakukan
penyimpangan.

4. Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok
orang agar mencapai taraf kedewasaan. Melalui pendidikanlah seseorang
mengetahui, memahami, dan sekaligus mentransmisikan sistem nilai dan
sistem norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat.

5. Agama
Agama mengajarkan kepada seluruh umat manusia untuk menjaga
hubungan baik antara manusia dengan sesama manusia, antara manusia
dengan makhluk lain, dan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Hubungan yang baik dapat terjalin dengan cara menjalankan segala
perintah Tuhan dan sekaligus menjauhi segala larangan-Nya. Melalui
agama ditanamkan keyakinan bahwa menjalankan perintah Tuhan
merupakan perbuatan baik yang akan mendatangkan pahala. Sebaliknya,
melanggar larangan Tuhan merupakan perbuatan dosa yang akan
mendatangkan siksa. Dengan keyakinan seperti ini, maka agama
memegang peranan yang sangat penting dalam mengontrol perilaku
kehidupan manusia.

D. Peran Peranata Sosial Dalam Upaya Pengendalian Sosial


1. Kepolisian
Kepolisian merupakan pranata sosial yang bertugas untuk
memelihara keamanan dan ketertiban umum, juga bertindak untuk
mencegah dan mengatasi perilaku yang menyimpang. Tindakannya
menyelidiki, menangkap, dan memeriksa warga negara yang melakukan
tindakan penyimpangan sosial. Perilaku yang ditangani oleh pihak
kepolisian adalah perilaku-perilaku warga negara yang melawan hukum
tertulis. Upaya polisi dalam menanggulangi penyimpangan terhadap
hukum adalah dengan melakukan penyuluhan hukum, penangkapan,
pemeriksaan, dan pengawasan.

2. Tokoh Agama/Masyarakat
Tokoh agama/masyarakat adalah mereka yang dianggap memiliki
kemampuan, pengetahuan, perilaku, usia atau kedudukan yang dianggap
sebagai tokoh atau pemimpin masyarakat. Biasanya, mereka secara alami
diangkat oleh masyarakat dengan ciri/kharismatis tersendiri. Peran tokoh
tersebut diantaranya adalah memberikan bimbingan jika terjadi
penyimpangan terhadap nilai/norma di dalam masyarakat.

3. Pengadilan
Pengadilan merupakan pranata sosial yang membuat keputusan
hukum terhadap warga masyarakat yang melakukan penyimpangan-
penyimpangan sosial. Pengadilan memiliki peranan untuk menyelesaikan
perselisihan antara dua pihak. Keputusan pengadilan yang berupa
hukuman konkret diperlukan untuk memelihara kepastian dan wibawa
hukum di masyarakat.

4. Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, dan
diulang-ulangserta manjadi kebiasaan dalam kehidupan manusia terus-
menerus dan menjadi kelaziman yang diikuti atau dilakukan sejak dahulu
kala. Adat istiadat merupakan pranata yang berperan dalam
mengendalikan perilaku yang menyimpang karena adat sebagai lembaga
yang berisi norma dan nilai perbuatan yang harus dilakukan. Pelaku
penyimpangan terhadap nilai-nilai adat istiadat akan mendapat cemoohan,
cacian, dan pengucilan dari masyarakat. Adat istiadat sifatnya tidak
tertulis, tetapi dianggap hukum dasar dalam masyarakat karena telah
diketahui dan digunakan secara terus-menerus.

BAB II
ANGKATAN KERJA DAN TENAGA KERJA SEBAGAI SUMBER
DAYA DALAM KEGIATAN EKONOMI

A. Ketenaga Kerjaan
Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang
disebut
sebagai tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun masyarakat.

Indonesia, Badan Pusat Statistik pada tahun sekitar 1970-an


menentukan batas usia kerja bila seseorang berumur 10 tahun atau lebih.
Semenjak dilaksanakan SAKERNAS (Survei Angkatan Kerja) batas usia kerja
dirubah menjadi 15 tahun atau lebih, ini dilaksanakan karena dianjurkan oleh
International Labour Organization (ILO).

Menurut Sumarsono (2003), dalam hubungannya dengan pasar tenaga


kerja perilaku penduduk dipisahkan menjadi 2 golongan, yaitu golongan aktif
secara ekonomis dan bukan. Angkatan kerja termasuk golongan aktif secara
ekonomis. Golongan ini terdiri dari penduduk yang menawarkan tenaga
kerjanya dan berhasil memperolehnya (employed) dan penduduk yang
menawarkan tenaga kerjanya di pasar tenaga kerja tetapi belum berhasil
memperolehnya (unemployed).

B. Masalah Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja


1. Daya Saling Tenaga Kerja
Dari berbagai servey yang dilakukan oleh BPS dapat disimpulkan
bahwa daya saing tenaga kerja Indonesia relatif masih rendah
dibandingkan dengan daya saing negara tetangga. Rendahnya daya saing
di sebabkan rendahnya mutu SDM sebagai akibat dari rendahnya tingkat
pendidikan dan rendahnya kompetensi kerja dan kecocokan skill dengan
kecocokan pekerjaan.

2. Pasar Kerja Tenaga Kerja


Masih rendahnya peningkatan pasar kerja di bandingkan
peningkatan jumlah tenaga kerja,meski pertambahan lapangan kerja
selama 5 tahun terahir cukup banyak dibandingkan pertambahan angkatan
kerja. Kondisi menyebabkan kelebihan tenaga kerja (labour surplus
economy). Disamping itu kondisi pasar kerja juga pada pasar yang kurang
berkualitas sehingga produktivitas dari tenaga kerja juga masih rendah.

3. Hubungan Industrial
Masih belum terjalinnya hubungan Industrial antara pemerintah,
pekerja dan perusahaan dengan baik. Mengakibatkan rendahnya daya
saing tenaga kerja dan sakah satu penyebab pengangguran sistim
hubungan yang terbentuk antarapelaku dalam proses produksi barang dan
dan jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja buruh dan pemerintah.
Permasalahannya hubungan industrial saat ini masih belum harmonis.
Seperti : peraturan perusahaan (PP), perjanjian kerja bersama (PKB),
lembaga kerja sama (LKS) bipartit, lembaga kerja sama (LKS) tripartit,
peran SP/SB dan asosiasi pengusaha.
4. Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Pelaksanaan pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan juga
masih sangat rendah di Indonesia. Ini terbukti dengan masih banyaknya
pelanggaran dalam hubungan kerja, jam kerja, kerja lembur dan upah
antara teanga kerja dan perusahaan.

5. Link and Match


Ketidak sesuaian antara perusahaan dan tenaga kerja dalam
mendapatkan pekerja dan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian juga
merupakan permasalahan dalam menciptakan pengangguran di Indonesia.
Link and Match merupakan konsep keterkaitan dan kesepadanan antara
skill yang dimiliki oleh tenaga kerja dengan kebutuhan kerja yang
dibutuhkan. Link and Match masih menjadi masalah utama yang harus
diselesaikan dalam mengurangi pengangguran di Indonesia.

C. Peran Pemerintah Menanggulangi Masalah Tenaga Kerjaan


1. Kebijakan Dalam Hal Pendidikan
Kebijakan yang satu ini dibuat pemerintah untuk dapat
meningkatkan produktivitas dan kemampuan para pekerja melalui
pendidikan dan juga pelatihan.
Pemerintah berharap melalui kebijakan ini para tenaga kerja
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang baik. Dengan
demikian, tenaga kerja siap untuk bersaing dengan tenaga kerja dari dalam
maupun luar negeri.

2. Kebijakan Perluasan Lapangan Pekerjaan


Kebijakan selanjutnya adalah perluasan lapangan pekerjaan.
Pemerintah melakukan kebijakan ini agar para tenaga kerja di setiap
daerah memiliki kesempatan yang sama dengan daerah lain.

3. Kebijakan Mengenai Pengupahan Tenaga


Masalah mengani pengupahan menjadi salah satu masalah yang
sensitif dan penting. Karena pengupahan kepada tenaga kerja akan
berdampak luas bagi kehidupan mereka.
Tak hanya itu, kebijakan pengupahan ini juga bertujuan untuk
melindungi tenaga kerja dari sistem upah yang rendah.

4. Kebijakan Mengenai Informasi Pekerjaan


Perluasan informasi pekerjaan sangat di butuhkan agar banyak
tenaga kerja mengetahui informasi lowongan pekerjaan. Dengan
tersebarnya banyak informasi maka akan membuka peluang yang besar
pula untuk mereka.
Itulah 4 upaya pemerintah dalam mengatasi masalah
ketenagakerjaan. Semoga membantu.
`BAB III

PELAKU-PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN


INDONESIA

A. Sistem Ekonomi
1. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah cara yang digunakan untuk mengatasi
masalah ekonomi . Pada dasarnya, masalah ekonomi yang dihadapi oleh
negara-negara di dunia itu sama lho. Tetapi, karena sistem pemerintahan,
sumber daya alam, serta teknologinya tidak sama, membuat masing-
masing negara memiliki sistem ekonominya sendiri.

2. Jenis-Jenis Sistem Ekonomi


a. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang
paling sederhana. Cara penyelesaian masalah didasari oleh kebiasaan,
tradisi, dan adat istiadat secara turun-temurun . Hasil produksi hanya
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari alias tidak diperjualbelikan .
Masyarakat hanya mengandalkan tenaga dan sumber daya alam
seadanya, tanpa bantuan teknologi canggih.
1. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional
 Tidak ada rumah tangga produksi dan rumah tangga konsumen.
Pemenuhan kebutuhan masyarakat dilakukan dengan barter.
 Belum adanya teknologi untuk menghasilkan suatu barang.
 Teknik produksi dilakukan secara sederhana, seperti bertani,
berkebun, dan berburu.
2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional
Meskipun sederhana, sistem ekonomi tradisional memiliki
beberapa keuntungan, yaitu tidak adanya eksploitasi sumber daya
alam maupun tenaga manusia. Hal ini disebabkan karena
masyarakatnya enggan mencari keuntungan, melainkan hanya
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Peluang terjadinya konflik antar
masyarakat kecil ya, Brainies.
Sedangkan kekurangan sistem ekonomi tradisional adalah
terbatasnya hasil produksi, melambatnya pertumbuhan ekonomi,
serta barang yang tidak bernilai ketika melakukan barter . Misalnya
nih, kamu pengen makan singkong rebus. Akhirnya, kamu
menukar 1 ekor ayam demi mendapatkan sepiring singkong rebus.
Padahal, nilai tukar ayam jauh lebih besar daripada singkong.
b. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal atau pasar merupakan sistem ekonomi
yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menjalankan
kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi . Berbeda dengan sistem
ekonomi tradisional yang hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari,
tujuan sistem ekonomi liberal adalah mencari keuntungan sebanyak-
banyaknya.
Peran pemerintah hanya sebagai pengawas, bahkan hampir tidak
ada. Sistem ekonomi pasar sejalan dengan teori Adam Smith yang
berbunyi, “ Laissez Fairre, Laissez Passer, ” yang artinya kegiatan
ekonomi harus diserahkan kepada masyarakat. Sistem ekonomi ini
banyak dianut oleh negara-negara di benua Amerika dan Eropa, seperti
Amerika Serikat, Inggris, atau Jerman.
1. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Liberal
 Masyarakat terbagai menjadi 2 golongan, yaitu pemberi kerja
yang bebas menentukan bidang usaha mereka, dan golongan
penerima kerja yang bebas memilih pekerjaan yang mereka
inginkan.
 Masyarakat diberi kebebasan untuk membeli alat produksi
menggunakan uang pribadi.
 Timbul persaingan antar masyarakat.
 Peran pemerintah sangat minim.
 Kegiatan ekonomi selalu mempertimbangkan kondisi pasar.
2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal
Seperti yang dikatakan di awal, negara memberikan
kebebasan kepada rakyat untuk menjalankan roda perekonomian.
Masyarakat yang berperan sebagai produsen bebas berinovasi
untuk menciptakan produk. Di sisi lain, masyarakat yang menjadi
konsumen memiliki banyak pilihan barang yang berkualitas.
Namun, sistem ekonomi pasar juga berdampak buruk bagi
sebagian pihak, khususnya mereka yang tidak memiliki banyak
modal. Penjual dengan modal sedikit bisa kalah dengan pengusaha
bermodal tinggi. Mereka akan kalah dari segi kualitas,
produktivitas, bahkan sulit membuat promo karena menghindari
kerugian. Selain itu, negara saja bisa mengalami resesi atau krisis
ekonomi.
c. Sistem Ekonomi Komando
Nah, kalau sistem ekonomi komando merupakan kebalikan dari
sistem ekonomi liberal, Brainies. Pemerintah menguasai sumber daya
alam dan modal untuk menggerakkan roda perekonomian di suatu
negara . Merekalah yang menentukan barang apa yang akan
diproduksi, cara pendistribusian, harga jual, bahkan pekerjaan. Tujuan
sistem ekonomi ini adalah memenuhi kebutuhan bersama. Sistem
ekonomi komando disebut juga sebagai sistem ekonomi berakhir /
terpimpin / sosialis. Contoh negara yang menerapkan sistem komando
ekonomi adalah Korea Utara.
1. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Komando
 Sumber daya dikuasai oleh pemerintah, sehingga masyarakat
tidak boleh mengambil secara bebas.
 Seluruh kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah.
 Peran masyarakat hanya sebagai pelaksana.
2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Komando
Negara yang menerapkan sistem komando ekonomi memang
terkesan otoriter, namun negara tersebut jarang sekali mengalami
krisis ekonomi , karena pemerintahnya berusaha untuk menjaga
perekonomian agar tetap stabil. Pendapatan masyarakat pun
merata, sebab pemerintah telah mengatur distribusi pekerjaan bagi
setiap orang.
Masyarakat tidak diberi ruang untuk berinovasi karena
segala sesuatu sudah diatur oleh pemerintah. Kualitas barang pun
tidak maksimal, hak milik pribadi tidak diakui, serta kebijakan
cenderung bersifat memaksa.
d. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah gabungan dari kelebihan
sistem ekonomi pasar dan komando. Artinya, pemerintah dan
rakyatnya memiliki peran dalam menyelesaikan masalah
perekonomian. Contoh negara yang menggunakan sistem ekonomi
campuran adalah Brazil, Mesir, dan Prancis.
1. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Campuran
 Pemerintah, pihak swasta, atau masyarakat bekerja sama dalam
mengatasi masalah perekonomian.
 Pemerintah bertugas mengendalikan sumber daya vital (hutan,
udara, listrik, dan lain-lain) yang memiliki oleh negara.
 Masyarakat diberi kebebasan untuk menentukan barang apa
yang akan diproduksi, metode pembuatannya, serta harganya,
dengan pengawasan dari pemerintah.
 Jika harga barang di pasaran melonjak tinggi dan mengalami
kelangkaan, pemerintah dapat menetapkan batasan harga jual.
2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran
Adanya kebebasan pihak swasta dan masyarakat dalam
menjalankan aktivitas perekonomian, serta didukung oleh
kebijakan dari pemerintah membuat kestabilan perekonomian tetap
terjaga. Selain itu, kelebihan sistem ekonomi campuran adalah
meningkatkan kreativitas pengusaha atau pelaku UMKM . Meski
begitu, pemerintah selalu berupaya mencegah terjadinya monopoli
usaha oleh pihak swasta. Jadi, persaingan usahanya tetap sehat ya.
Kalau kekurangannya ada nggak? Hmm, sayangnya
penerapan sistem ekonomi campuran terkadang berat sebelah nih.
Jika campur tangan pemerintah terlalu sedikit, maka
memungkinkan berlakunya sistem ekonomi pasar atau liberal.
Sebaliknya, jika campur tangan pemerintah terlalu kuat, maka akan
menimbulkan sistem komando ekonomi.

B. Sistem Ekonomi Indonesia


Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila yang merupakan
pengembangan dari sistem ekonomi campuran, namun berlandaskan Pancasila
dan UUD 1945.
1. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila
 Seluruh kegiatan ekonomi didasari rasa kekeluargaan.
 Pemerintah menguasai sumber daya penting untuk kesejahteraan
rakyat. Contohnya, listrik dan udara dikuasai oleh BUMN.
 Kegiatan ekonomi harus berwawasan lingkungan, sehingga tidak
terjadinya eksploitasi sumber daya.
2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila
Kelebihan yang pertama, setiap warga negara Indonesia diberikan
hak untuk berkreasi asalkan tidak melanggar kebijakan yang ditetapkan
oleh pemerintah. Kedua, perekonomian diutamakan untuk kesejahteraan
rakyat. Namun, sistem ekonomi Pancasila juga memiliki kelemahan,
seperti pengambilan keputusan yang terlalu lambat karena harus
mempertimbangkan kepentingan bersama.

C. Pelaku Utama Dalam Sistem Perekonomian Indonesia


Yang di maksud pelaku utama dalam sistem perekonomian Indonesia
yang mana yang terlibat dalam hal pelaku perekonomian di Indonesia yang
saya tau ialah :
1. Pemerintah memiliki peran signifikan dalam mengatur dan mengelola
perekonomian. Mereka mengeluarkan kebijakan fiskal dan moneter, serta
terlibat dalam pengembangan infrastruktur dan program-program
ekonomi. Peran utama pemerintah sebagai pelaku ekonomi adalah
mengendalikan perekonomian dengan berbagai kebijakan ekonomi untuk
memakmurkan warga negaranya.
2. Sektor swasta, termasuk perusahaan-perusahaan dan wirausaha,
memainkan peran penting dalam menciptakan lapangan kerja,
menghasilkan barang dan jasa, serta berkontribusi pada pertumbuhan
ekonomi.
3. Masyarakat Konsumen dan rumah tangga juga merupakan pelaku utama,
karena keputusan konsumsi mereka memengaruhi permintaan atas barang
dan jasa, yang pada gilirannya memengaruhi aktivitas ekonomi.
4. Lembaga Keuangan Bank dan lembaga keuangan lainnya menyediakan
layanan keuangan, seperti kredit dan investasi, yang mendukung kegiatan
ekonomi.
BAB IV
PAJAK

A. Pajak Dalam Perekonomian Indonesia


Pajak memiliki pengaruh yang signifikan pada perekonomian dan
pertumbuhan bisnis. Pajak adalah salah satu sumber pendapatan bagi
pemerintah dan digunakan untuk membiayai berbagai program dan kebijakan
yang dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.

Pertama, pajak dapat mempengaruhi keputusan investasi dan konsumsi


dari pelaku bisnis dan individu. Jika pajak terlalu tinggi, maka akan
mengurangi pendapatan yang dapat digunakan untuk investasi dan konsumsi.
Sebaliknya, jika pajak rendah, maka dapat meningkatkan pendapatan yang
dapat digunakan untuk investasi dan konsumsi.

Kedua, pajak dapat mempengaruhi daya saing perusahaan dalam pasar


global. Jika pajak di suatu negara terlalu tinggi, maka perusahaan dapat
kehilangan daya saing di pasar global karena biaya produksi yang lebih tinggi.
Sebaliknya, jika pajak rendah, maka perusahaan dapat menjadi lebih
kompetitif dalam pasar global.
Ketiga, pajak juga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan bisnis
seperti pemilihan lokasi bisnis dan penggunaan teknologi. Pajak dapat menjadi
faktor penting dalam memilih lokasi bisnis karena perbedaan pajak antar
negara dapat mempengaruhi biaya produksi. Selain itu, pajak juga dapat
mempengaruhi penggunaan teknologi karena pajak dapat memberikan insentif
bagi perusahaan untuk mengadopsi teknologi baru.

Secara keseluruhan, pajak memiliki pengaruh yang signifikan pada


perekonomian dan pertumbuhan bisnis. Namun, pengaruh pajak dapat
berbeda-beda tergantung pada jenis pajak, tingkat pajak, dan kebijakan fiskal
yang diterapkan oleh pemerintah. Kemungkinan Yang Terjadi Jika Tidak Ada
Pajak, jika tidak ada pajak dalam perekonomian dan pertumbuhan bisnis,
maka ada beberapa konsekuensi yang dapat terjadi.

Pertama, pemerintah akan kehilangan sumber pendapatan yang besar.


Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi pemerintah dan
digunakan untuk membiayai berbagai program dan kebijakan publik seperti
pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lain sebagainya. Tanpa pajak,
pemerintah akan kesulitan untuk membiayai program-program tersebut dan
menyediakan layanan publik yang memadai.

Kedua, tanpa pajak, ada kemungkinan terjadi ketimpangan sosial yang


lebih besar. Pajak dapat digunakan untuk mengurangi ketimpangan sosial
dengan menerapkan kebijakan redistribusi pendapatan seperti pajak progresif
atau program kesejahteraan sosial. Tanpa pajak, kekayaan dapat terkonsentrasi
pada segelintir orang dan ketimpangan sosial dapat semakin meningkat.

Ketiga, tanpa pajak, terdapat risiko meningkatnya utang pemerintah.


Tanpa sumber pendapatan yang cukup, pemerintah dapat terpaksa untuk
meminjam uang untuk membiayai program dan kebijakan publik. Hal ini
dapat meningkatkan utang pemerintah dan memperburuk keadaan fiskal suatu
negara.

Namun, disisi lain, jika tidak ada pajak, perusahaan dan individu dapat
memiliki lebih banyak uang untuk investasi dan konsumsi. Hal ini dapat
meningkatkan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan bisnis. Namun, efek ini
dapat terbatas jika tidak ada infrastruktur dan layanan publik yang memadai
karena pemerintah kesulitan untuk membiayainya tanpa pajak. Secara
keseluruhan, tidak ada pajak dalam perekonomian dan pertumbuhan bisnis
dapat memiliki konsekuensi yang kompleks dan tidak selalu positif bagi
masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.

B. Contoh Pajak yang Ditanggung Keluarga


1. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak bumi dan bangunan (PBB) diatur dalam UU No. 12 Tahun
1994. PBB adalah pajak yang dikenakan terhadap orang atau badan yang
memiliki permukaan bumi dan bangunan yang dibangun secara tetap di
atasnya.
Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan serta wilayah laut.
Adapun yang dimaksud bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam
secara tetap pada tanah atau perairan.
Contohnya rumah, jembatan, pasar mewah, kolam renang, taman mewah,
dan sebagainya.

2. Pajak Penghasilan (PPh)


pajak penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan subjek pajak
atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Pajak
Penghasilan (PPh) diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000
tentang Pajak Penghasilan.
3. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjual atas Barang
Mewah (PPnBM)
Apabila kalian membeli minuman ringan bersoda di swalayan, maka
kalian telah membayar harga minuman tersebut beserta PPNnya. PPN
adalah pajak yang dikenakan terhadap penjualan atau penyerahan barang
yang telah diolah atau diproses sehingga berubah dari sifat atau bentuk
aslinya menjadi barang baru yang bertambah nilainya atau daya gunanya.
Berbeda ketika orang tua kalian membeli mobil sedan. Orang tua kalian
akan dikenakan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

C. Fungsi Pajak Dalam Perekonomian Indonesia


1. Sumber Pendapatan Bagi Pemerintah
Pajak menjadi sumber pendapatan utama bagi pemerintah untuk
membiayai kebutuhan publik seperti infrastruktur, layanan kesehatan,
pendidikan, dan lain-lain.

2. Reguler Ekonomi
Pajak dapat digunakan oleh pemerintah sebagai alat regulasi
ekonomi dengan menaikkan atau menurunkan tarif pajak tergantung pada
kondisi ekonomi saat itu. Misalnya, pemerintah dapat menaikkan pajak
untuk mengendalikan inflasi atau menurunkan pajak untuk mendorong
konsumsi.

3. Redistribusi Pendapatan
Pajak juga dapat digunakan sebagai alat untuk redistribusi
pendapatan, dengan menerapkan pajak progresif pada orang-orang yang
berpenghasilan lebih tinggi dan memberikan keringanan pajak pada orang-
orang yang berpenghasilan lebih rendah.

4. Mengurangi Kesenjangan Sosial


Dengan menggunakan pajak untuk mengurangi kesenjangan sosial,
pemerintah dapat memperbaiki kondisi sosial masyarakat dan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

5. Meningkatkan Kepatuhan Hukum


Pajak dapat memperkuat kepatuhan hukum karena pembayaran
pajak adalah suatu kewajiban yang harus dipatuhi oleh semua individu
atau badan usaha yang menghasilkan pendapatan atau melakukan kegiatan
ekonomi.

BAB V
PERMINTAAN DAN PENAWARAN SERTA TEBENTUKNYA
HARGA PASAR

A. Permintaan Barang dan Jasa


permintaan adalah teori yang menjelaskan sifat hubungan antara jumlah
barang yang diminta/dibeli oleh masyarakat dengan berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Permintaan seseorang atau sebuah masyarakat dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor. Sebagai contoh, ketika seseorang hendak
membeli sebuah rumah, disamping harga rumah, ia biasanya akan
mempertimbangkan lingkungan sosial di mana rumah tersebut berada, jarak
rumah tersebut dari tempat-tempat pelayanan masyarakat seperti: angkutan
umum, supermarket, sekolah, pasar dan sebagainya, fasilitas umum di sekitar
rumah tersebut. Secara
umum, para ekonom telah menentukan beberapa faktor terpenting yang
biasanya mempengaruhi permintaan suatu masyarakat atas suatu barang atau
jasa. Faktor-faktor tersebut adalah:
 Harga barang/jasa itu sendiri.
 Harga barang lain.
 Pendapatan masyarakat.
 Distribusi Pendapatan.
 Cita rasa masyarakat.
 Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.

Harga barang/jasa dianggap sebagai faktor terpenting dalam


menentukan jumlah permintaan terhadap barang/jasa. Oleh karena itu dalam
Hukum Permintaan yang dibahas adalah hubungan antara jumlah barang yang
diminta dengan harga barang tersebut. Hukum Permintaan menyatakan
“semakin tinggi harga suatu barang, semakin sedikit permintaan terhadap
barang tersebut. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang, semakin
banyak permintaan terhadap barang tersebut, ceteris paribus”. Dengan
demikian terdapat hubungan yang berbanding terbalik antara harga dan
jumlah barang yang diminta.

Dalam menganalisis permintaan, perlu dibedakan antara istilah


“PERMINTAAN” dan “JUMLAH BARANG YANG DIMINTA”.
“Permintaan”/Demand (D) adalah keseluruhan dari kurva permintaan.
Sedangkan “jumlah barang yang diminta”/Quantity Demanded (Qd) adalah
banyaknya barang yang diminta pada suatu tingkat harga.

Hubungan antara suatu barang/jasa dengan barang/jasa lain dapat


dikategorikan menjadi 3: barang/jasa pengganti (substitute), barang/jasa
pelengkap (complementer), dan barang netral. Suatu barang/jasa dikatakan
sebagai barang/jasa pengganti jika ia dapat menggantikan fungsi barang/jasa
yang digantikan. Sebagai contoh adalah, jasa transportasi daring. Jasa
transportasi Maxim dapat menggantikan fungsi-fungsi jasa transportasi Grab.
Harga barang/jasa pengganti dapat mempengaruhi permintaan atas
barang/jasa yang mempunyai fungsi yang sama. Karena itu, jika harga Maxim
naik, permintaan terhadap Grab akan meningkat walaupun harganya tidak
berubah. Sebaliknya, jika harga Maxim turun, maka permintaan terhadap
Grab akan menurun walaupun harganya tetap. Dalam contoh dibawah ini,
saat harga Maxim naik dari P1 menjadi P2 jumlah Maxim yang diminta turun
dari Q1 menjadi Q2. Hal ini menyebabkan kurva permintaan terhadap Grab
bergeser ke kanan (jumlah Grab yang diminta meningkat), yaitu dari Q1
menjadi Q2, walaupun harga Grab tetap (P).

Barang/jasa pelengkap adalah barang/jasa yang dibutuhkan agar


barang/jasa lain bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Contohnya, pulsa
adalah barang pelengkap bagi telepon genggam atau sebaliknya. Jika
permintaan terhadap telepon genggam meningkat, maka permintaan terhadap
pulsa juga akan meningkat (kurva bergeser ke kanan). Sebaliknya, jika
permintaan terhadap telepon genggam menurun, maka permintaan pulsa akan
berkurang (kurva bergeser ke kiri). Barang netral adalah barang yang tidak
mempengaruhi permintaan terhadap barang lain, contohnya adalah sepatu dan
kopi, semakin tinggi harga sepatu tidak akan berpengaruh terhadap
permintaan terhadap kopi.

B. Penawaran Barang dan Jasa


Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan
pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Penawaran dan
produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong
dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran.
Teori penawaran adalah teori yang menjelaskan sifat hubungan antara jumlah
barang yang ditawarkan/diproduksi oleh produsen terhadap berbagi faktor
yang mempengaruhinya. Sebagaimana permintaan, penawaran juga
dipengaruhi oleh berbagai hal, namun para ahli ekonomi telah menetapkan
beberapa faktor yang dianggap paling memberi pengaruh terhadap jumlah
penawaran suatu barang/jasa. Faktor-faktor tersebut adalah:
 Harga barang itu sendiri.
 Harga barang lain.
 Biaya produksi.
 Tingkat teknologi.
 Tujuan-tujuan perusahaan.
 Faktor-faktor lain.

Sifat hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan adalah
kebalikan dari sifat hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta.
Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang,
semakin banyak barang yang ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah harga
suatu barang, semakin sedikit barang yang ditawarkan, ceteris paribus.
Dengan demikian terdapat hubungan yang berbanding lurus antara harga dan
jumlah barang yang ditawarkan.

Jika harga dari barang pengganti menjadi lebih mahal dibanding harga
barang yang digantikan (X), maka penawaran terhadap barang X tersebut
akan meningkat. Sebagai contoh, pada waktu pemerintah menetapkan
kenaikan tarif impor atas sapi Australia, harga sapi Australia yang dijual di
Indonesia menjadi lebih mahal dibanding harga sapi lokal. Permintaan
terhadap sapi lokal meningkat, kenaikan permintaan ini mendorong terjadinya
kenaikan penawaran sapi lokal.

Biaya Produksi. Salah satu komponen biaya produksi adalah tenaga


kerja. Perubahan terhadap biaya tenaga kerja dapat mempengaruhi kurva
penawaran. Sebagai contoh, ketika terjadi kenaikan harga upah tenaga kerja,
jika sebagian produsen tidak mampu memenuhi tuntutan kenaikan tersebut,
maka mereka akan mengurangi jumlah tenaga kerjanya. Pengurangan tenaga
kerja ini akan mengakibatkan jumlah barang yang diproduksi berkurang,
sehingga kurva penawaran akan bergeser ke kiri.

Kemajuan teknologi mendorong proses produksi yang semakin efisien.


Efisiensi ini disatu sisi dapat menurunkan biaya pokok produksi, dan di sisi
lain meningkatkan produktifitas perusahaan, sehingga jumlah penawaran
semakin tinggi dan akan mendorong kurva penawaran ke sebelah kanan.

C. Harga Pasar
Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli atau
produsen dan konsumen, dimana kesepakatan itu diperoleh melalui proses
tawar-menawar. Harga pasar terbentuk dari adanya permintaan dan
penawaran, serta akan mencapai titik seimbang jika jumlah produk/jasa yang
diminta sama dengan jumlah produk/jasa yang ditawarkan.

Harga adalah hal yang harus dibayarkan oleh konsumen sebagai


pengimbang atas produk/jasa yang dibelinya. Fungsi utama harga adalah
sebagai alat ukur nilai suatu produk/jasa. Selain itu, ada beberapa fungsi harga
secara umum, yaitu:
1. Sebagai alat bantu dalam aktivitas transaksi, dimana harga yang sudah
ditetapkan akan mempermudah proses jual-beli.
2. Penetapan harga yang tepat akan memberikan keuntungan bagi penjual
atau produsen.
3. Menjadi salah satu acuan bagi pembeli atau konsumen dalam menilai
kualitas suatu produk/jasa.
4. Membantu pembeli atau konsumen dalam mengambil keputusan yang
berkaitan dengan manfaat produk dan daya beli konsumen.

Ada tiga cara yang digunakan untuk menunjukkan keadaan keseimbangan


harga pasar, yaitu:

1. Menggunakan angka.
2. Menggunakan kurva permintaan.
3. Menentukan secara matematik.

proses terbentuknya harga pasar dituntukan oleh beberapa hal berikut:


1. Adanya proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli pada suatu
pasar. Harga pasar terjadi disebabkan oeh adanya kesepakatan harga
produk/jasa antara penjual dan pembeli dalam suatu waktu tertentu.
2. Apabila pada harga tertentu, jumlah permintaan dan jumlah penawaran
suatu produk/jasa adalah ‘sama’ karena harga pasar disebut juga harga
keseimbangan.
3. Adanya kekuatan permintaan dan penawaran yang akan membentuk harga
pasar apabila berada dalam keseimbangan atau jika jumlah barang yang
diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Proses Penetapan Harga Pasar

Permasalahan mengenai harga sangat melekat dan tidak bisa dipisahkan


dari kegiatan ekonomi. Hal ini dikarenakan harga memegang peranan penting.
Melalui penetapan harga, kelayakan dan kualitas suatu produk/jasa dapat
terlihat jelas dari nilai ekonominya.

Tujuan dari penetapan harga adalah:

1. Mencapai target usaha.


2. Mendapatkan laba penjualan.
3. Meningkatkan dan mengembangkan produksi suatu produk/jasa.
4. Meluaskan target pemasaran
DAFTAR PUSTAKA

You might also like