Professional Documents
Culture Documents
DITULIS OLEH:
DOSEN PENGAMPUH:
Yusmawaty,M.Pd
Puji syukur atas segala nikmat dan karuniah yang diberikan Allah SWT
sehingga penulisan dan penyusunan makalah yang dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu. Salam beserta selawat dipanjatkan kepada seorang manusia
dengan akhlak dan iman yang sempurna, penggerak peradaban dari kejahilan
menuju ilmu pengetahuan sehingga terpancar ilmu, iman dan Islam ke seluruh
penjuru bumi. Semoga kita sebagai umatnya mendapat syafa‘at beliau di hari
akhir nanti.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Ketenagaan Kerjaan
B. Masalah Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja
C. Peran Pemerintah Menanggulangi Masalah Tenaga Kerjaan
A. Sistem Ekonomi
B. Sistem Ekonomi Indonesia
C. Pelaku Utama Dalam Sistem Perekonomian Indonesia
BAB IV PAJAK
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENGENDALIAN SOSIAL
3. Perkelahian Antarpelajar
Perkelahian antarpelajar merupakan salah satu penyakit sosial yang
sering terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan kota-kota
besar lainnya. Mirisnya, dalam perkelahian seringkali tidak hanya tangan
kosong atau perkelahian satu lawan satu, tapi perkelahian berkelompok
dengan menggunakan senjata.
4. Pornografi
Pornografi merupakan bagian dari salah satu bentuk penyakit sosial
yang semakin marak karena perkembangan teknologi yang menyebabkan
semakin mudahnya akses pada situs-situs terlarang tersebut.
6. PSK
PSK atau Pekerja Seks Komersial merupakan jenis penyakit sosial
tertua yang ada di dunia. Bahkan kegiatan ini sudah ada sejak zaman
Romawi Kuno. Meskipun banyak upaya yang telah dilakukan untuk
memberantas penyakit sosial yang satu ini, tapi tetap saja praktik prostitusi
banyak beredar di masyarakat. Baik secara terselubung ataupun terbuka.
7. Berjudi
Berjudi adalah salah satu bentuk penyimpangan sosial yang
dilakukan dengan cara mempertaruhkan harta atau nafkah yang seharusnya
bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang benar.
9. Kenakalan Remaja
Usia remaja terkait erat dengan perubahan sikap dan pola perilaku
pada diri seseorang. Dalam kondisi alamiah inilah orang tua memiliki
peran penting dalam mengarahkan perilaku anak agar bisa membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk, salah satunya yaitu dengan cara
mengenali siapa saja teman sebaya anaknya yang sedang memasuki masa
remaja.
Kenakalan remaja adalah bentuk aktivitas sekelompok remaja yang
tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.
Masa remaja merupakan masa dimana remaja sedang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan emosi, seringkali mereka berperilaku
untuk mencerminkan gejolak emosi tanpa mempedulikan lingkungannya.
10. Rasisme
Tindakan sosial yang menjadi salah satu contoh permasalahan sosial
di masyarakat adalah prilaku rasisme. Prilaku ini tentusaja dapat memicu
adanya masalah sosial di Indonesia pada saat ini, misalnya saja beberapa
waktu yang lalu terjadi sikap rasisme di Surabaya tepatnya di Asrama
Mahasiswa Papua. Akibat prilaku dalam arti rasisme ini pada akhirnya
terjadi gejolak di Papua yang ada wacana untuk memisahkan diri dari
Indonesia.
Nah, demikianlah artikel yang bisa kami tuliskan serta bagikan pada
segenap pembaca berkenaan dengan ragam jenis penyakit sosial yang ada
di masyarakat dan contohnya. Semoga bisa memberi pemahaman bagi
kalian yang membutuhkannya.
2. Teguran
Teguran biasanya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
terhadap seseorang atau sekelompok orang yang dianggap melanggar etika
dan/atau mengganggu kenyamanan warga masyarakat. Teguran
merupakan kritik sosial yang dilakukan secara langsung dan terbuka
sehingga yang bersangkutan segera menyadari kekeliruan yang telah
diperbuat. Di dalam tradisi masyarakat kita teguran merupakan suatu hal
yang tidak aneh lagi. Misalnya teguran terhadap sekelompok pemuda yang
begadang sampai larut malam sambil membuat kegaduhan yang
mengganggu ketentraman warga yang sedang tidur, teguran yang
dilakukan oleh guru kepada pelajar yang sering meninggalkan pelajaran,
dan lain sebagainya.
3. Sanksi/Hukuman
Pada dasarnya sanksi atau hukuman merupakan ketidakseimbangan
yang bersifat negatif yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok
orang yang dianggap telah melakukan perilaku menyimpang. Misalnya
pemecatan yang dilakukan terhadap polisi yang terbukti telah
mengkonsumsi dan mengedarkan narkoba, dan lain sebagainya. Adapun
manfaat dari sanksi atau hukuman antara lain adalah: (1) untuk
menyadarkan seseorang atau sekelompok orang terhadap penyimpangan
yang telah dilakukan sehingga tidak akan kembali lagi, dan (2) sebagai
peringatan kepada warga masyarakat lain agar tidak melakukan
penyimpangan.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok
orang agar mencapai taraf kedewasaan. Melalui pendidikanlah seseorang
mengetahui, memahami, dan sekaligus mentransmisikan sistem nilai dan
sistem norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat.
5. Agama
Agama mengajarkan kepada seluruh umat manusia untuk menjaga
hubungan baik antara manusia dengan sesama manusia, antara manusia
dengan makhluk lain, dan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Hubungan yang baik dapat terjalin dengan cara menjalankan segala
perintah Tuhan dan sekaligus menjauhi segala larangan-Nya. Melalui
agama ditanamkan keyakinan bahwa menjalankan perintah Tuhan
merupakan perbuatan baik yang akan mendatangkan pahala. Sebaliknya,
melanggar larangan Tuhan merupakan perbuatan dosa yang akan
mendatangkan siksa. Dengan keyakinan seperti ini, maka agama
memegang peranan yang sangat penting dalam mengontrol perilaku
kehidupan manusia.
2. Tokoh Agama/Masyarakat
Tokoh agama/masyarakat adalah mereka yang dianggap memiliki
kemampuan, pengetahuan, perilaku, usia atau kedudukan yang dianggap
sebagai tokoh atau pemimpin masyarakat. Biasanya, mereka secara alami
diangkat oleh masyarakat dengan ciri/kharismatis tersendiri. Peran tokoh
tersebut diantaranya adalah memberikan bimbingan jika terjadi
penyimpangan terhadap nilai/norma di dalam masyarakat.
3. Pengadilan
Pengadilan merupakan pranata sosial yang membuat keputusan
hukum terhadap warga masyarakat yang melakukan penyimpangan-
penyimpangan sosial. Pengadilan memiliki peranan untuk menyelesaikan
perselisihan antara dua pihak. Keputusan pengadilan yang berupa
hukuman konkret diperlukan untuk memelihara kepastian dan wibawa
hukum di masyarakat.
4. Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, dan
diulang-ulangserta manjadi kebiasaan dalam kehidupan manusia terus-
menerus dan menjadi kelaziman yang diikuti atau dilakukan sejak dahulu
kala. Adat istiadat merupakan pranata yang berperan dalam
mengendalikan perilaku yang menyimpang karena adat sebagai lembaga
yang berisi norma dan nilai perbuatan yang harus dilakukan. Pelaku
penyimpangan terhadap nilai-nilai adat istiadat akan mendapat cemoohan,
cacian, dan pengucilan dari masyarakat. Adat istiadat sifatnya tidak
tertulis, tetapi dianggap hukum dasar dalam masyarakat karena telah
diketahui dan digunakan secara terus-menerus.
BAB II
ANGKATAN KERJA DAN TENAGA KERJA SEBAGAI SUMBER
DAYA DALAM KEGIATAN EKONOMI
A. Ketenaga Kerjaan
Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang
disebut
sebagai tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun masyarakat.
3. Hubungan Industrial
Masih belum terjalinnya hubungan Industrial antara pemerintah,
pekerja dan perusahaan dengan baik. Mengakibatkan rendahnya daya
saing tenaga kerja dan sakah satu penyebab pengangguran sistim
hubungan yang terbentuk antarapelaku dalam proses produksi barang dan
dan jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja buruh dan pemerintah.
Permasalahannya hubungan industrial saat ini masih belum harmonis.
Seperti : peraturan perusahaan (PP), perjanjian kerja bersama (PKB),
lembaga kerja sama (LKS) bipartit, lembaga kerja sama (LKS) tripartit,
peran SP/SB dan asosiasi pengusaha.
4. Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Pelaksanaan pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan juga
masih sangat rendah di Indonesia. Ini terbukti dengan masih banyaknya
pelanggaran dalam hubungan kerja, jam kerja, kerja lembur dan upah
antara teanga kerja dan perusahaan.
A. Sistem Ekonomi
1. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah cara yang digunakan untuk mengatasi
masalah ekonomi . Pada dasarnya, masalah ekonomi yang dihadapi oleh
negara-negara di dunia itu sama lho. Tetapi, karena sistem pemerintahan,
sumber daya alam, serta teknologinya tidak sama, membuat masing-
masing negara memiliki sistem ekonominya sendiri.
Namun, disisi lain, jika tidak ada pajak, perusahaan dan individu dapat
memiliki lebih banyak uang untuk investasi dan konsumsi. Hal ini dapat
meningkatkan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan bisnis. Namun, efek ini
dapat terbatas jika tidak ada infrastruktur dan layanan publik yang memadai
karena pemerintah kesulitan untuk membiayainya tanpa pajak. Secara
keseluruhan, tidak ada pajak dalam perekonomian dan pertumbuhan bisnis
dapat memiliki konsekuensi yang kompleks dan tidak selalu positif bagi
masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.
2. Reguler Ekonomi
Pajak dapat digunakan oleh pemerintah sebagai alat regulasi
ekonomi dengan menaikkan atau menurunkan tarif pajak tergantung pada
kondisi ekonomi saat itu. Misalnya, pemerintah dapat menaikkan pajak
untuk mengendalikan inflasi atau menurunkan pajak untuk mendorong
konsumsi.
3. Redistribusi Pendapatan
Pajak juga dapat digunakan sebagai alat untuk redistribusi
pendapatan, dengan menerapkan pajak progresif pada orang-orang yang
berpenghasilan lebih tinggi dan memberikan keringanan pajak pada orang-
orang yang berpenghasilan lebih rendah.
BAB V
PERMINTAAN DAN PENAWARAN SERTA TEBENTUKNYA
HARGA PASAR
Sifat hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan adalah
kebalikan dari sifat hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta.
Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang,
semakin banyak barang yang ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah harga
suatu barang, semakin sedikit barang yang ditawarkan, ceteris paribus.
Dengan demikian terdapat hubungan yang berbanding lurus antara harga dan
jumlah barang yang ditawarkan.
Jika harga dari barang pengganti menjadi lebih mahal dibanding harga
barang yang digantikan (X), maka penawaran terhadap barang X tersebut
akan meningkat. Sebagai contoh, pada waktu pemerintah menetapkan
kenaikan tarif impor atas sapi Australia, harga sapi Australia yang dijual di
Indonesia menjadi lebih mahal dibanding harga sapi lokal. Permintaan
terhadap sapi lokal meningkat, kenaikan permintaan ini mendorong terjadinya
kenaikan penawaran sapi lokal.
C. Harga Pasar
Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli atau
produsen dan konsumen, dimana kesepakatan itu diperoleh melalui proses
tawar-menawar. Harga pasar terbentuk dari adanya permintaan dan
penawaran, serta akan mencapai titik seimbang jika jumlah produk/jasa yang
diminta sama dengan jumlah produk/jasa yang ditawarkan.
1. Menggunakan angka.
2. Menggunakan kurva permintaan.
3. Menentukan secara matematik.