Professional Documents
Culture Documents
1
Jurnal Hutan Tropis Volume 9 No. 1, Edisi Maret 2021
2
Febriana Tri Wulandari. et al. : Deskripsi Sebaran Jenis ……. (9): 1-12
3
Jurnal Hutan Tropis Volume 9 No. 1, Edisi Maret 2021
4
Febriana Tri Wulandari. et al. : Deskripsi Sebaran Jenis ……. (9): 1-12
Kadar air terendah pada bambu bilis semakin tebal maka semakin banyak
37,93% dan tertinggi sebesar 69,49%. kandungan sellulosa dan hemisellulosa
Terjadi kecenderungan penurunan kadar air yang akan meningkatkan kandungan air.
segar bambu dari pangkal menuju ujung Pada bagian pangkal bambu kadar air
batang bambu dan dari ruas menuju buku. cenderung lebih besar dan semakin
Penyebab penurunan ini karena bagian ruas mengecil pada bagian ujung karena proporsi
memiliki pori yang lebih banyak parenkim tinggi dan kerapatan serat rendah
dibandingkan dengan bagian buku sehingga sehingga penyerapan air tinggi (Basri
memudahkan menyerap dan melepaskan et.al,2006). Enam jenis bambu yang
air. selain itu bagian buku juga lebih tebal ditemukan KHDTK Senaru memiliki variasi
dan lebih keras (Pujirahayu, 2012). Menurut kadar air segar dalam jenis dan individu
Wulandari (2014) bilah bambu yang (Gambar 2.).
70
60
50
40
30 62.67 60.96
52.66 48.57 49.02
20 44.78
10
0
Ampel Bilis kuning Petung Santong Tali
Gambar 2. Nilai Rata-rata Kadar Air Segar Bambu di Kawasan KHDTK Senaru
Kadar air segar bambu ampel memiliki terdapat satu batang yang berhubungan
rerata kadar air segar yang cukup tinggi dengan umur, musim dan jenis. Buluh yang
yaitu 62,67%, sementara bambu bilis berumur satu tahun memiliki kadar air yang
memiliki rerata kadar air segar yang paling tinggi (120-130%) pada bagian pangkal
rendah yaitu 44,78%. Bervariasinya kadar maupun ujung (Iswanto, 2008).
air segar pada setiap jenis bambu
tergantung pada tempat tumbuh, umur dan Kadar Air Kering Udara
volume kayu (Bowyer et. al 2003). Menurut
Syahroni (2017) bervariasinya kadar air Menurut Prawirohatmojo (2012)
bukan hanya perbedaan morfologi dan pengertian kadar air kering udara adalah
anatomi bambu tetapi juga dipengaruhi oleh kadar air seimbang dalam atmosfer terbuka
umur, musim pemanenan dan jenis bambu. di bawah atap, kadar kering udara
Pada kondisi segar perbedaan terbesar dipengaruhi oleh jenis dan kondisi lokasi.
5
Jurnal Hutan Tropis Volume 9 No. 1, Edisi Maret 2021
Kadar air kering udara bambu di KHDTK ulfa (2006), bahwa kadar air bagian pangkal
Senaru nilai terendah pada bambu tali bambu akan paling besar dikarenakan
sebesar 8,84% dan tertinggi pada bambu proporsi parenkim yang tinggi dan kerapatan
ampel sebesar 12,10 %. Bila dibandingkan serat yang rendah sehingga dapat
dengan penelitian Nilansari et.al (2014) menyerap air lebih tinggi. Ketebalan bilah
sebesar 12,73 % maka nilai kadar air kering bambu berpengaruh terhadap jumlah
udara bambu pada KHDTK Senaru lebih kandungan selluloa dan hemisellulosa,
kecil. Kadar air kering udara bambu dimana semakin tebal bilah bambu maka
cenderung menurun dari pangkal menuju semakin banyak kandungan selulosa dan
ujung batang bambu dan dari buku menuju hemiselulosa yang dapat meningkatkan air
ruas. Pada bagian pangkal bambu kadar air dan pada bagian pangkal bambu terbentuk
cenderung lebih besar dan semakin yang panjang tipis berdiameter besar
mengecil pada bagian ujung. Hal ini sesuai sedangkan pada bagian ujung sebaliknya
dengan pernyataan Mateo et.al (2015) cit (Pujirahayu, 2012).
11.4
11.2
11
10.8
11.08 11.19
10.6 11.05
10.78
10.4 10.55 10.63
10.2
Ampel Bilis kuning Petung Santong Tali
Gambar 3. Rerata Nilai Rata-rata Kadar Air Kering Udara Bambu di Kawasan KHDTK
Senaru
6
Febriana Tri Wulandari. et al. : Deskripsi Sebaran Jenis ……. (9): 1-12
Berat jenis segar terendah pada pada 2012). Berat jenis dengan kadar air
bambu ampel sebesar 0,32 dan terendah segar mempunyai hubungan yang
bambu bilis sebesar 1,03. Berat jenis berbanding terbalik yaitu apabila kadar
volume segar cenderung meningkat dari air tinggi maka nilai berat jenisnya akan
pangkal menuju ujung demikian pula dari semakin rendah (Rini et.al, 2010).
ruas menuju buku. Perbedaan Berat jenis Menurut Prawirohatmodjo (2012) Berat
bambu pada berbagai posisi secara jenis bergantung pada besarnya sel,
alami disebabkan karena berbedanya tebalnya dinding sel dan hubungan
kecepatan tumbuh antara bagian antara jumlahnya sel.
pangkal, tengah dan ujung (Pujirahayu,
7
Jurnal Hutan Tropis Volume 9 No. 1, Edisi Maret 2021
0.5
0.79 0.80
0.54 0.60 0.58
0.43
0
Ampel Bilis kuning Petung Santong Tali
Rerata berat jenis segar bambu di segar rendah sementara berat jenisnya
KHDTK Senaru terendah pada bambu tinggi. Bambu dikawasan KHDTK Senaru
kuning sebesar 0,43yang dan tertinggi memiliki berat jenis yang rendah
pada bambu bilis sebesar 0,80. Menurut sehingga dapat digunakan masyarakat
Pujirahayu, (2012) bervariasinya berat sebagai bahan anyaman, kerajianan,
jenis bambu disebabkan perbedaan, mainan, meubel dan konstruksi
morfologi, anatomi dan jenis bambu. bangunan ringan dengan pemakaian
Kadar air segar yang tinggi akan singkat.
menurunkan berat jenis bambu karena
tingginya porositas dari sel-sel bambu Berat Jenis Kering Udara
(Bowyer et.al, 2003). Kadar air segar
dengan berat jenis segar merupakan Menurut Prawirohatmojo (2012)
hubungan berbanding terbalik, kadar air pengertian berat jenis kering udara
segar tinggi maka berat jenis segarnya adalah berat jenis pada kondisi kadar air
akan rendah. Dapat dilihat grafik 1 dan dibawah titik jenuh serat.
grafik 2 dimana bambu petung kadar air
Tabel 6. Nilai Rata-rata Berat Jenis Kering Udara Bambu di KHDTK Senaru
Jenis Arah aksial
Bambu Ruas Buku Rata-rata
Ampel P 0.64 0.63 0.64
T 0.62 0.60 0.61
U 0.59 0.59 0.59
Rerata 0.62 0.61 0.61
Bilis P 0.77 1.11 0.94
T 0.78 0.82 0.80
U 0.81 0.76 0.79
Rerata 0.79 0.90 0.84
Kuning P 0.62 0.66 0.64
T 0.60 0.69 0.65
U 0.60 0.68 0.64
Rerata 0.61 0.68 0.64
Petung P 0.59 0.60 0.60
T 0.71 0.67 0.69
U 0.74 0.72 0.73
Rerata 0.68 0.66 0.67
Santong P 0.65 0.71 0.68
T 0.70 0.73 0.72
U 0.71 0.72 0.72
Rerata 0.69 0.72 0.70
Tali P 0.65 0.67 0.66
T 0.68 0.67 0.68
U 0.69 0.63 0.66
Rerata 0.67 0.66 0.67
8
Febriana Tri Wulandari. et al. : Deskripsi Sebaran Jenis ……. (9): 1-12
Berat jenis kering udara dan yang pangkal, tengah dan ujung sehingga
terendah pada bambu petung dan ampel bagian pangkal mempunyai serabut yang
sebesar 0,59 dan tertinggi pada bambu panjang dan dinding tipis serta diameter
bilis sebesar 1,11. Berat jenis kering yang besar (Praptoyo, 2012). Menurut
udara cenderung meningkat dari bagian Bowyer et. al (2003) kadar air besar
pangkal ke bagian ujung dan dari bagian memiliki berat jenis yang rendah
ruas ke bagian buku. Berbedanya berat sehingga kekuatan atau kualitasnya tidak
jenis kering udara disebabkan baik
berbedanya kecepatan tumbuh antara
1.00
0.80
0.60
0.40 0.84
0.61 0.64 0.67 0.70 0.67
0.20
0.00
Ampel Bilis kuning Petung Santong Tali
Gambar 5. Rerata Berat jenis kering udara bambu di kawasan KHDTK Senaru
Rerata berat jenis kering udara karena porositas sel-sel bambu yang
bambu di KHDTK Senaru nilai terendah tinggi (Bowyer et.al, 2003).
pada bambu ampel sebesar 0,61 dan
tertinggi pada bambu bilis sebesar 0,84. Berat Jenis kering Tanur
Bervariasinya berat jenis bambu
disebabkan oleh adanya perbedaan Menurut Prawirohatmodja (2012),
jenis, morfologi dan anatomi bambu berat kering tanur dapat menjadi dasar
(Pujirahayu, 2012). Kadar air yang tinggi karena berat jenis kering tanur
akan emenurunkan berat jenis bambu merupakan tanda dari bahan dasar atau
bahan solid yang ada
9
Jurnal Hutan Tropis Volume 9 No. 1, Edisi Maret 2021
Berat jenis kering tanur terendah jumlahnya sel. Berat jenis berbanding
pada bambu tali sebesar 0,55 dan lurus dengan tebal dinding sel pada
tertinggi pada bambu ampel sebesar bambu dan variasi berat jenis
1,04. Berat jenis kering tanur cenderung dipengaruhi juga oleh kecepatan tumbuh
meningkat dari pangkal menuju ujung dan letak dalam batang (ulfah, 2006).
dan dari ruas menuju buku. Menurut Kadar air besar umumnya memiliki berat
Prawirohatmodjo (2012), berat jenis jenis yang rendah sehingga kekuatan
bergantung pada besarnya sel, tebalnya atau kualitasnya tidak baik (Bowyer et. al
dinding sel dan hubungan antara 2003).
1.00
0.80
0.60
0.40 0.84
0.65 0.68 0.74 0.72
0.61
0.20
0.00
Ampel Bilis kuning Petung Santong Tali
10
Febriana Tri Wulandari. et al. : Deskripsi Sebaran Jenis ……. (9): 1-12
Rerata berat jenis kering tanur bambu (Gigantocloa apus. Kurtz) Pada
di kawasan KHDTK Senaru nilai Berbagai umur danTingkat
terendah pada bambu galah sebesar kekeringan. Jurnal Penelitian Hasil
0,61 dan yang tertinggi pada bambu Hutan Vol.24 No.3. 2006.
ampel sebesar 0,84. Berat jenis yang
Iswanto. Sifat Fisis Kayu: Berat Jenis dan
bervariasi disebabkan perbedaan
Kadar Air Pada Beberapa Jenis
morfologi, anatomi dan jenis bambu
Kayu.Departemen Kehutanan.
(Pujirahayu, 2012). Berat jenis dan kadar
Fakultas Pertanian. Universitas
air segar memiliki hubungan berbanding
Sumatera Utara. 2008.
terbalik yaitu apabila kadar air rendah
maka berat jenis tinggi hal ini disebabkan Natsir, M. Metode Penelitian Cet 7.
karena penyusutan pada batang bambu Ghalia Indonesia. Bogor. 2011.
dipengaruhi diameter maupun ketebalan
Nilansari, R dan Kasmudjo. Pengaruh
dindingnya (Prayitno, 2008). Nilai Berat
Perbedaan Umur Dan Bagian Batang
jenis pada bambu pada Kawasan
KHDTK Senaru termasuk rendah Bambu Legi (Gigantochloa atter)
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai Sebagai Bahan Mebel Dan Kerajinan.
masyarakat bahan kerajinan anyaman, Fakultas Kehutanan.Universitas
mainan hingga konstruksi ringan dengan Gadjah Mada. 2014.
pemakaian yang singkat (Manuhawae,
2006). Manuhawa, E. Bahan Kuliah Hasil Hutan
Non Kayu. Jurusan Kehutanan.
Fakultas Pertanian. Universitas
SIMPULAN Pattimura. Ambon. 2006.
Prayitno. Pengujian Sifat Fisika
Pada KHDTK Senaru ada 6 jenis Mekanika. Universitas Gadjah Mada.
bambu yaitu jenis bambu Santong Yogjakarta. 2008.
(Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz), Pujirahayu, N. Kajian Sifat Fisik
bambu Petung (Dendrocalamus asper Beberapa Jenis Bambu di Kecamatan
(Schult. f. Backer ex Heyne), bambu Tonggauna Kabupaten Kabupaten
ampel (Bambusa vulgaris Schrad. ex Konawe. Staf Pengajar Jurusan
J.C), Kuning (Bambusa vulgaris var. Kehutanan Fakultas Pertanian.
striata),), Tali (Gigantolochloa apus Kurz) Universitas Haluoleo, Kendari. ISSN
dan Bilis (Schizostachyum lima 0854-0128 Lingkungan. 2012.
(Blanco)Merr). Sedangkan jumlah
rumpun sebanyak 160 rumpun dan 299 Praptoyo, Harry. Sifat Anatomi Bambu
batang. Nilai Sifat fisika bambu di Ampel (Bambusa vulgaris)
KHDTK Senaru yaitu: berat jenis segar Schrad).[Skripsi].Fakultas Kehutanan
0,32 – 1,03, berat jenis kering udara 0,59 UGM. 2012.
– 1,11, berat jenis kering tanur 0,55 – Prawirohadmojo. Sifat-sifat Fisika Kayu.
1,04. kadar air segar 37,93% – 69,49%, Cakrawala Media. Yogyakarta. 2012.
kadar air kering udara 8,84% - 12,10%.
Rini D.S, F.T.Wulandari,I.M.L. Aji. Studi
jenis dan persebaran bambu
DAFTAR PUSTAKA dikawasan hutan dengan kebutuhan
khusus (KHDK) Senaru. Jurnal
Abdullah,AH..Physical and mecanical Sangkareang Mataram. Vol 4
properties of five Indonesian no.2.2017
bamboos.Jurnal Earth and Syahroni,M.. sifat fisika bambu tali
Environmantal science .60012014. (Gigantochloa apus kurs) dan
2014 BambuTutul(Bambusa valgaria
Bowyer Haygreen dan Bowyer. Hasil Schrad). [Skripsi].Program studi
Hutan dan Ilmu Kayu. Institute kehutanan.UNRAM. 2017
Pertanian Bogor. Bogor.2003. Ulfah Diana U. Analisis Sifat Fisika
Basri & Sarifudin. Sifat Kembang Susut Bambu Apus (Gigantochola apus
dan Kadar Air Keseimbangan Talin KURZ) Berdasarkan Posisi Sepanjang
11
Jurnal Hutan Tropis Volume 9 No. 1, Edisi Maret 2021
12