You are on page 1of 23

LAPORAN STUDI KASUS RAWAT INAP

PASIEN AKI, HIPOKALEMIA, DM TIPE 2, HIPERTENSI, SUSP


HIPOALBUMINEMIA, HT, CHF
DI LANTAI 8 BOUGENVILE BARAT KAMAR 807 KELAS III
DI RSUD BUDHI ASIH TAHUN 2022

Sekar Lady Arvilla¹, Leslie Alvernia Aprilianty², Mertien Sa’pang1


¹Program Studi Ilmu Gizi Universitas Esa Unggul, Jakarta, Indonesia
²RSUD Budhi Asih, Jakarta, Indonesia
Jl. Arjuna Utara No.9, Duri Kepa, Kec. Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 11510

Abstract
Background : Diabetes Mellitus (DM) is a disease caused by a metabolic system disorder in the body, where
there is an imbalance in the need for insulin intake. Diabetes mellitus is caused by increased blood glucose levels
that exceed normal limits (Kemenkes RI, 2013). Based on data from the International Diabetes Federation (IDF)
in 2017, around 425 million people worldwide suffer from diabetes mellitus. Indonesia is ranked seventh for the
most people with diabetes mellitus in the world with a total of 10.3 million sufferers (IDF, 2017). Diabetes
mellitus itself can cause several complications in human organs ranging from chronic or chronic (Isniati, 2007).
Diabetes mellitus is known as the "Mother of disease", because Diabetes Mellitus is the parent of other diseases
including hypertension, stroke, blood vessels, heart disease, kidney failure, and blindness (Anani, 2012). Purpose
: Help make menu planning in accordance with dietary requirements and goals to be achieved. Methods:
Observation, Interview, and Questions and Answers. With intake intervention for 3 days. Results : Based on
observations for 3 days, the patient's intake of energy, protein, fat, carbohydrates, fiber, and sodium increased
even though it had not significantly reached the target according to the plan. For energy and fat intake, it has
reached > 80% of the minimum intake. As for protein, there was an excess intake of 123% of the planned
protein requirement. Carbohydrate intake is still classified as a moderate deficit with a percentage of 62%. while
the intake of sodium fiber is still classified as a severe deficit with a percentage of 40% and 52%, respectively.
Conclusion : Some intakes of Os are already at a good percentage, but there are still some intakes that have
severe deficiency, mild deficiency, and more. However, when compared with the oral intake of Os before
intervention (SMRS), the intake of Os has increased. The results of the GDS Os examination have increased and
decreased after the intervention, but the GDS value has not been controlled. Clinical monitoring of Os is carried
out for 3 days, when Os blood pressure is still high and has not reached normal limits, then the pulse, respiration
and body temperature of Os are on average in the normal category. Os' compliance level has increased, indicated
by Os not bringing food from outside, but Os and his family need education so that Os continues to finish all his
food. Based on the conclusions above, it is expected that Os is able to carry out a diet according to his needs and
apply the 3J principle (Schedule, Type, Amount). Support from family is needed to motivate Os to run the right
diet.

Keyword : Type 2 Diabetes Mellitus, Chronic Kidney Disease, Hypertension


Abstrak
Latar Belakang : Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang disebabkan adanya gangguan sistem
metabolik pada tubuh, di mana terjadi ketidakseimbangan kebutuhan asupan insulin. Penyakit diabetes melitus
diakibatkan oleh meningkatnya kadar glukosa dalam darah yang melebihi batas normal (Kemenkes RI, 2013).
Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2017, sekitar 425 juta orang di seluruh dunia
menderita diabetes melitus. Indonesia menduduki peringkat ke tujuh untuk penderita diabetes melitus terbanyak
di dunia dengan jumlah 10,3 juta penderita (IDF, 2017). Diabetes melitus sendiri dapat mengakibatkan beberapa
komplikasi di dalam organ tubuh manusia mulai dari yang kronis maupun menahun (Isniati, 2007). Diabetes
melitus dikenal dengan “Mother of disease”, karena Diabetes Melitus merupakan induk dari penyakit-penyakit
lainnya diantaranya yaitu hipertensi, stroke, pembuluh darah, penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan (Anani,
2012). Tujuan : Membantu membuat perencanaan menu yang sesuai dengan syarat diet serta tujuan yang akan
dicapai. Metode : Observasi, Wawancara, dan Tanya Jawab. Dengan intervensi asupan selama 3 hari. Hasil :
Berdasarkan hasil pengamatan selama 3 hari, asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, dan natrium pasien
mengalami kenaikan walau belum signifikan mencapai target yang sesuai dengan perencanaan. Untuk asupan
energi dan lemak sudah mencapai >80% asupan minimal. Sedangkan untuk protein mengalami kelebihan asupan
yaitu sebesar 123% dari perencanaan kebutuhan protein. Asupan karbohidrat masih tergolong defisit sedang yaitu
dengan persentase sebesar 62%. sedangkan asupan serat natrium masih tergolong defisit berat dengan persentase
sebesar 40% dan 52%. Kesimpulan : Beberapa asupan Os sudah berada di presentase yang baik, namun masih
ada beberapa asupan yang mengalami defisiensi berat, defisiensi ringan, dan lebih. Namun, jika dibandingkan
dengan asupan oral Os sebelum intervensi (SMRS), maka asupan Os mengalami peningkatan. Hasil pemeriksaan
GDS Os mengalami peningkatan dan penurunan setelah dilakukannya intervensi, namun nilai GDS belum
terkontrol. Pemantauan Klinis Os dilakukan selama 3 hari, pada tekanan darah Os masih tinggi dan belum
mencapai batas normal, lalu pada nadi, pernafasan dan suhu badan Os rata-rata dalam kategori normal. Tingkat
kepatuhan Os sudah meningkat ditandai dengan Os tidak membawa makanan dari luar, namun Os dan keluarga
perlu dilakukannya edukasi agar Os tetap menghabiskan semua makanannya. Berdasarkan kesimpulan di atas,
diharapkan Os mampu menjalankan diet sesuai dengan kebutuhan dan menerapkan prinsip 3J (Jadwal, Jenis,
Jumlah). Dukungan dari keluarga diperlukan untuk memotivasi Os menjalankan diet yang benar.

Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe 2, Penyakit Ginjal Kronik, Hipertensi

Pendahuluan
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang disebabkan adanya gangguan sistem
metabolik pada tubuh, di mana terjadi ketidakseimbangan kebutuhan asupan insulin. Penyakit
diabetes melitus diakibatkan oleh meningkatnya kadar glukosa dalam darah yang melebihi
batas normal (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF)
tahun 2017, sekitar 425 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes melitus. Indonesia
menduduki peringkat ke tujuh untuk penderita diabetes melitus terbanyak di dunia dengan
jumlah 10,3 juta penderita (IDF, 2017). Data Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2015
menunjukkan jumlah penderita diabetes melitus sebanyak 246 orang dan 23 orang diantaranya
meninggal dunia (Dinkes Bojonegoro, 2016).
Diabetes melitus memiliki 4 kategori yaitu tipe I (insulin dependent diabetes melitus
atau IDDM), tipe 2 (non insulin dependent diabetes melitus atau NIDDM), diabetes tipe lain
dan diabetes melitus gestasional (Tjokroprawiro dkk, 2007). Diabetes melitus sendiri dapat
mengakibatkan beberapa komplikasi di dalam organ tubuh manusia mulai dari yang kronis
maupun menahun (Isniati, 2007). Diabetes melitus dikenal dengan “Mother of disease”, karena
Diabetes Melitus merupakan induk dari penyakit-penyakit lainnya diantaranya yaitu hipertensi,
stroke, pembuluh darah, penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan (Anani, 2012).
Pasien diabetes melitus mengalami defisiensi sekresi insulin yang menyebabkan
glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen. Keadaan ini menyebabkan glukosa darah
meningkat dan terjadi hiperglikemi yang mengakibatkan terjadinya komplikasi mikrovaskuler
di ginjal. Mikrovaskuler tersebut mengenai pembuluh darah dalam ginjal sehingga mengalami
kematian, keadaan ini disebut dengan nefropati. Pada kasus tersebut ginjal tidak dapat
menahan kelebihan glukosa, sehingga tidak dapat menyaring dan mengalami penyerapan
glukosa dalam darah dengan jumlah banyak. Penyerapan glukosa darah dapat diukur dengan
nilai GFR (Glomeruler Filtration Rate). Perhitungan nilai GFR adalah salah satu indikator untuk
melihat fungsi ginjal. Apabila nilai GFR mengalami penurunan maka kadar ureum dan
kreatinin meningkat (Toto dan Majid, 2013).

Kasus
Tn. Abdul Salam berusia 48 tahun dengan TB 165 Cm dan BB 77,30 Kg, datang ke
rumah sakit pada tanggal Kamis, 03 Juni 2022 dengan keluhan luka dan bengkak di kedua kaki
serta mempunyai riwayat penyakit terdahulu. Os memiliki riwayat penyakit DM Tipe 2 sejak
tahun 2018 serta memiliki riwayat hipertensi dengan kondisi tekanan darah yang cenderung
tinggi setiap waktu pemeriksaan. Pasien suka mengkonsumsi makanan dan minuman yang
manis-manis. Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan atau obat. Nafsu makan normal
seperti pada umumnya. Pasien belum pernah mendapat edukasi tentang gizi.

Berdasarkan riwayat makan Os 1 hari SMRS (Rabu, 02 Juni 2022) sebagai berikut :
Tabel 2.1 Susunan Menu Food Recall 1x24 Jam SMRS
Waktu Makan Menu URT
Nasi 10 sdm
Ayam Goreng 1 ptg
Makan Pagi
Tahu Putih Kuah 1 ptg
Tempe Goreng 2 ptg
Nasi 10 sdm
Makan Siang
Ayam Goreng 1 ptg

Nutrire Diaita Vol.xx, No.x, Agustus 2022 ,p.xx-xx


Tahu Putih Kuah 1 ptg
Tempe Goreng 2 ptg
Sawi Putih Kuah 5 sdm
Selingan Sore Jambu Air 2 buah
Nasi 10 sdm
Makan Malam
Telur Goreng 1 ptg

FORMULIR SKRINING GIZI AWAL


MALNUTRITION SCREENING TOOLS (MST)
Ruang Rawat : 807 - Bougenvile Barat No. RM : 603778
AKI
Hipokalemia
DM Tipe 2
Diagnosis Hipertensi
Nama Os : Abdul Salam :
Penyakit Susp.
Hipoalbumenia
HT
CHF
Tanggal Lahir : 15 Oktober 1974 Berat Badan : 77,30 Kg
Jenis Kelamin : Laki-laki Tinggi Badan : 165 Cm
Pekerjaan : Karyawan Swasta Suku : Jawa

No Parameter Skor
Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak
direncanakan/tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir?
Tidak 0 √
Tidak tahu/tidak yakin (ada tanda : baju menjadi lebih longgar) 2
1 Ya, ada penurunan sebanyak :
1-5 Kg 1
6-10 Kg 2
11-15 Kg 3
>15 Kg 4
Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan nafsu
2
makan/kesulitan menerima makanan?
Tidak 0
Ya 1 √
TOTAL SKOR 1

Keterangan :
√ Resiko Ringan (Nilai MST 0-1) Pasien mempunyai kondisi khusus :
Resiko Sedang (Nilai MST ≥2-3) Ya √
Resiko Tinggi (Nilai MST 4-5) Tidak

ASSESMENT GIZI

a. Riwayat Personal

Os datang ke rumah sakit dengan


Keluhan Utama keluhan luka dan bengkak di kedua
kaki, nyeri pada luka

Riwayat Penyakit Terdahulu  DM Tipe 2 sejak 2018


 Hipertensi
Riwayat Penyakit Keluarga -

Belum pernah mendapatkan edukasi


Lain-lain
terkait gizi

b. Antropometri
Tinggi Badan : 165 Cm
Berat Badan : 77,30 Kg
BBI : TB – 100
: 165 – 100
: 65 Kg
IMT :

Status Gizi : Obesitas


Berikut Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (Kemenkes RI, 2019)

Nutrire Diaita Vol.xx, No.x, Agustus 2022 ,p.xx-xx


c. Biokimia
Berikut Tabel Data Biokimia saat Os MRS (03/06/2022)
Satuan Nilai
Jenis Pemeriksaan Hasil Keterangan
Hasil Normal

Gula Darah Sewaktu (GDS) 191 mg/dl 70 - 100 Tinggi

Eritrosit 4,0 juta/L 4.4 – 5.9 Rendah

Hematokrit (HCT) 33 % 40 - 52 Rendah

Hemoglobin (HGB) 11.5 g/dL 13.2 – 17.3 Rendah

Kreatinin 4.80 mg/dL < 1.2 Tinggi

Kalium (K) 3.1 mmol/L 3.6 – 5.5 Rendah

Ureum 86 mg/dL 13 - 43 Tinggi

Sumber : Data Rekam Medis RSUD Budhi Asih 2022

d. Klinis
Berikut tabel data pemeriksaan klinis saat Os MRS (03/06/2022)
Satuan Nilai
Jenis Pemeriksaan Hasil Keterangan
Hasil Normal

Tekanan Darah 162/92 mm/Hg 120/80 Tinggi

Nadi 70 x/menit 60 - 100 Normal

Pernafasan 25 x/menit 20-30 Normal


Suhu 36,7 C 36 - 37 Normal

Sumber : Data Rekam Medis RSUD Budhi Asih 2022

No Penilaian Keterangan

1 Atropi Otot Lengan : Tidak

2 Hilang Lemak Subkutan : Tidak


3 Udem : Ada

4 Nafsu Makan : Baik

5 Mual : Tidak

6 Muntah : Tidak

7 Kembung : Tidak

8 Konstipasi : Tidak

9 Diare : Tidak

10 Kulit : Ada luka

11 Kepala dan Mata : Normal

12 Gigi Geligi : Normal

13 Gangguan Menelan : Tidak

14 Gangguan Mengunyah : Tidak

15 Gangguan Menghisap : Tidak

Tanda-Tanda Vital :
Tinggi
16 - Tekanan Darah : 162/92 mmHg : Normal
- Nadi : 70 x/menit Normal
- Pernafasan : 25 x/menit Normal
- Suhu : 36,7 ◦C
17 Sesak Nafas : Tidak

18 BAB Hitam/Melena : Tidak

19 Muntah Darah/Hematemesis : Tidak

20 Batuk Darah : Tidak

Sumber : Data Rekam Medis RSUD Budhi Asih 2022

e. Dietary History
Alergi Makanan Tidak Ada

Mual (Tidak Ada)


Masalah Gastrointestinal
Muntah (Tidak Ada)

Nutrire Diaita Vol.xx, No.x, Agustus 2022 ,p.xx-xx


Diare (Tidak Ada)

Konstipasi (Tidak Ada)

BAB dan BAK (Normal)

Sulit Menelan (Tidak Ada)

Kesehatan Mulut Gangguan Mengunyah (Tidak Ada)

Gangguan Menghisap (Tidak Ada)

- Pola Makan tidak teratur dalam sehari

Riwayat Pola Makan SMRS


- Suka mengkonsumsi makanan dan
minuman yang manis-manis

DIAGNOSIS GIZI

Domain Nutrition Intake :


NI. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kurangnya konsumsi asupan sesuai
kebutuhan minimal ditandai dengan hasil Food Recall 1x24 Jam dengan
persentase energi 1.225 kkal (70%), protein 54 gr (61%), lemak 36 gr (92%),
karbohidrat 165 gr (63%), serat 4,6 gr (12%), dan natrium 214,5 mg (14,3%)
kurang dari kebutuhan minimal.

Domain Nutrition Behaviour :


NB. 1.1 Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi berkaitan dengan kurangnya
terpapar informasi terkait gizi ditandai dengan Os tidak selalu mengkonsumsi
sayur dan buah pada waktu makan sehari.

INTERVENSI GIZI

1. Tujuan Intervensi
- Meningkatkan asupan oral Os minimal 80% dari kebutuhan
- Memberikan edukasi gizi mengenai diet Diabetes Melitus, Hipertensi, Penyakit Ginjal,
dan Diet Jantung (Rendah Lemak) kepada Os dan keluarga.
2. Strategi
Food/Nutrition Delivery (ND) = Pemberian Makan Pasien

a. Preskripsi Diet
1) Bentuk Makanan : NT (Nasi Tim)
2) Rute : Oral
3) Frekuensi : 3x makanan utama, 3x selingan
4) Jenis Diet : NT DL III DM 1500 Kkal DJ III RP 30gr
+putel 3/hr RG3 0 EXT DIABETASOL
1x250 Cc 1900
b. Tujuan Diet
1. Memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan memberikan asupan makanan yang
sesuai dengan kebutuhan Os minimal 80% dan sesuai dengan daya terima Os
2. Memberikan edukasi gizi terkait pola diet yang tepat sesuai denngan penyakit
Os dan meningkatkan kepatuhan Os terhadap diet

c. Syarat Diet
1) Energi diberikan cukup sebesar 1.950 kkal
2) Protein diberikan rendah sebesar 0,8/kg.BB yaitu sebanyak 52 gram
3) Lemak diberikan sebesar 25% dari TEE sebanyak 54,1 gram
4) Karbohidrat diberikan 65% dari TEE sebesar 316,875 gram. Hindari
penggunaan karbohidrat kompleks.
5) Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan
kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu
6) Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas
7) Asupan serat dianjurkan 25g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat di dalam sayur dan buah
8) Pasien DM dengan hipertensi asupan garam harus dikurangi. Penggunaan
garam diperbolehkan sebatas ½ sdt (2 gr). Hindari bahan makanan yang tinggi
kadar natrium nya

Nutrire Diaita Vol.xx, No.x, Agustus 2022 ,p.xx-xx


d. Perencanaan Menu Sehari
Tabel Perencanaan Menu Sehari
Bahan Energi Protein Lemak Karbohidrat
Penukar
Makanan (kkal) (gr) (gr) (gr)
Karbohidrat 3p 525 12 0 120
Lauk
3p 225 21 15 0
Hewani
Lauk Nabati - - - - -
Sayur 3p 75 3 0 15
Buah 8p 400 0 0 96
Minyak 6p 300 0 30 0
Putel 1½p 112,5 10,5 7,5 0
Susu DM 1
1p 250 9 7 39
x 250
1.887,5
Total 55,5 gr 59,5 gr 270 gr
kkal
1.950
Kebutuhan 52 gr 54,1 gr 316, 875 gr
kkal
% Asupan 96% 106% 109% 85%

Tabel Pembagian Makanan Dalam Sehari


Waktu Makan Selingan Makan Selingan Makan Selingan
Makan Pagi Siang Siang Sore Malam Malam
Karbohidrat 1p - 1p - 1p -
Lauk
1p - 1p - 1p -
Hewani
Lauk
- - - - - -
Nabati
Sayur 1p - 1p - 1p -
Buah - 2p 1p 2p 1p 2p
Minyak 2p - 2p - 2p -
Susu DM
- - - 1p - -
1x250
Pemesanan Diet : NT DL III DM 1500 Kkal DJ III RP 30gr +putel 3/hr RG3 0 EXT
DIABETASOL 1x250 Cc 1900

EDUKASI GIZI

1. Jangka Pendek
- Meningkatkan pengetahuan Os mengenai penyakit yang diderita Os
- Memberikan pengetahuan kepada Os mengenai makanan yang dianjurkan, dibatasi dan
dihindari sesuai dengan penyakit Os dan dietnya yaitu Diet Diabetes Melitus, Diet
lambung, Diet Jantung (Rendah Lemak), Diet Rendah Garam, dan Diet Rendah
Protein

2. Jangka Panjang
- Membantu membuat perencanaan menu yang sesuai dengan syarat diet serta tujuan
yang akan dicapai
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Tanggal : 05 Juni 2022
Tempat : Ruang Rawat Inap Lantai 8 Bougenvile Barat Kamar 807
Media : Leaflet
Metode: Ceramah dan Tanya Jawab

Pengaturan Makanan Diet DM 1500 kkal, DJ III, RG3, RP40


Bahan
Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Makanan
Mengandung gula
Sumber karbohidrat
sederhana seperti gula
Sumber kompleks, seperti nasi, roti,
pasir, gula jawa, sirop,
Karbohidrat mie, kentang sesuai dengan
jelly, selai manis, kue-kue
takaran yang dianjurkan.
manis
Sumber protein rendah Mengandung lemak yang
Sumber Protein lemak, seperti daging tanpa tinggi, seperti gorengan,
Hewani lemak, ayam tanpa kulit, susu makanan siap saji (fast
skim food), mengandung banyak

Nutrire Diaita Vol.xx, No.x, Agustus 2022 ,p.xx-xx


natrium, seperti ikan asin,
telur asin, makanan yang
diawetkan
Kacang-kacangan dan
semua produk olahannya,
seperti tahu, tempe, susu
Sumber Protein
- kedelai, terkecuali untuk
Nabati
diet RP50, RP60, pasien
mendapatkan lauk nabati
1x dalam sehari
Semua jenis sayuran yang Jenis sayuran yang
mengandung kalium rendah, mengandung kalium
Sayuran atau sedang, seperti wortel, tinggi, seperti bayam,
labu siam, buncis, kacang kangkung, daun pepaya
panjang. muda, oyong
Semua jenis buah-buahan
yang mengandung kalium
tinggi, seperti pisang.
Semua jenis buah-buahan Buah yang dikalengkan
Buah-buahan segar, tanpa mengandung dan diawetkan
bahan pengawet menggunakan gula pasir
seperti manisan. Untuk
buah pisang, dibatasi
hanya 1 buah per hari
Minyak jagung, minyak
Kelapa, santan, minyak
kacang tanah, minyak kelapa
kelapa, margarine,
Lemak sawit, minyak kedelai,
mentega biasa, dan lemak
margarine, dan mentega
hewan
tanpa garam
Air mineral, susu khusus Minuman yang
Minuman DM, dan jus buah tanpa gula mengandung gula dan
dan tanpa susu kental manis pengawet
Garam, bawang merah, Penggunaan bumbu yang
Bumbu
bawang putih, salam, laos, mengandung gula, seperti
sereh, kunyit gula merah, kecap manis,
saus tiram, kecap inggris
Sumber : Penuntun Diet Edisi Terbaru

Tabel Contoh Menu Sehari


Waktu Berat
Menu Bahan Makanan URT
Makan (g)
Nasi Nasi 100 2 centong
07.00 Tumis Udang Udang 35 5 ekor sedang
Sayur Labu Kuah Labu Siam 100 ½ gls belimbing
Minyak Minyak 5 1 sdt
09.00 Jus Melon Melon 190 1 ptg besar
Nasi Nasi 100 2 centong
Tuna Bumbu Kuning Ikan Tuna 40 1 ptg sedang
12.00 Sayur Sawi Putih Sawi Putih 100 ½ gls belimbing
Semangka Semangka 180 1 ptg besar
Minyak Minyak 5 1 sdt
15.00 Susu Diabetasol Susu Khusus DM 250 1 gls ukuran 12 oz
Nasi Nasi 100 2 centong
18.00 Sop bola-bola daging Daging Sapi 35 1 ptg sedang
Sayur Wortel Wortel 100 ½ gls belimbing
21.00 Apel Apel 85 1 buah

MONITORING DAN EVALUASI GIZI

1. Monitoring
- Memantau asupan makan Os dari 04 Juni – 06 Juni 2022 di rumah sakit
- Memantau hasil GDS dari 04 Juni – 06 Juni 2022
- Memantau kepatuhan diet setelah diberikan edukasi terkait penyakit Os

2. Evaluasi
- Membandingkan asupan makan Os selama di rumah sakit
- Membandingkan hasil GDS Os di rumah sakit
- Membandingkan tingkat pengetahuan Os dan kepatuhan diet yang telah diberikan
-

Nutrire Diaita Vol.xx, No.x, Agustus 2022 ,p.xx-xx


Pembahasan

A. Evaluasi Asupan Zat Gizi


Berdasarkan hasil penimbangan sisa makanan Os didapatkan rata-rata asupan
makan Os selama 3 hari berturut-turut mengalami peningkatan dibandingkan asupan
Os SMRS, walaupun asupan zat gizi masih ada yang defisit sedang dan lebih.

E P L Kh Serat Na
Tanggal
(kkal) (gr) (gr) (gr) (gr) (mg)
04/06/2022 1.585,8 60,6 57,4 203,4 12,34 1.137,25
05/06/2022 1.750 66 52 211 19,8 763,05
06/06/2022 1.575 66 58 181 11,6 451,51
Rata-Rata 1.636,93 64,2 55,8 198,46 14,58 783,93
Kebutuhan 1.950 52 54,1 316,875 36 1.500
% Asupan 83% 123% 103% 62% 40% 52%
Defisit Defisit Defisit
Keterangan Baik Lebih Baik
Sedang Berat Berat

Tabel 2.6 Kategori Pemenuhan Asupan Berdasarkan Kategori Kecukupan Gizi


(Depkes, 1999)
Kategori Kecukupan Gizi Keterangan
<60% Defisit Berat
60-69% Defisit Sedang
70-79% Defisit Ringan
80-120% Baik
>120% Lebih

Berdasarkan hasil pengamatan selama 3 hari, asupan energi, protein, lemak,


karbohidrat, serat, dan natrium pasien mengalami kenaikan walau belum signifikan
mencapai target yang sesuai dengan perencanaan. Untuk asupan energi dan lemak
sudah mencapai >80% asupan minimal. Sedangkan untuk protein mengalami
kelebihan asupan yaitu sebesar 123% dari perencanaan kebutuhan protein. Asupan
karbohidrat masih tergolong defisit sedang yaitu dengan persentase sebesar 62%.
sedangkan asupan serat natrium masih tergolong defisit berat dengan persentase
sebesar 40% dan 52%.
Pada hari ke-2 asupan Os meningkat dikarenakan hari ke-1 sudah diberikaan
edukasi singkat mengenai penyakit dan dietnya, maka Os dapat menghabiskan sekitar
>80% dari kebutuhan. Namun pada hari ke-3 didapatkan asupan Os yang menurun
dikarenakan pemberian Extra Buah tidak lagi diberikan karena pembatasan cairan
bersumber dari buah instruksi dari perawat yang menangani Os. Sehingga Os tidak
mendapatkan Extra Buah lagi selain dari buah dalam porsi makan siang.

B. Pengamatan Biokimia
Tabel Pemeriksaan Biokimia
Jenis
Tanggal Hasil Nilai Normal Keterangan
Pemeriiksaan
Gula Darah
191 70-110 mg/dl Tinggi
Sewaktu
Eritrosit 4.0 4.4 – 5.9 juta/L Rendah
Hematokrit 33 40 – 52% Rendah
Hemoglobin 11.5 g/dL Rendah
02/06/2022 Kreatinin 4.80 <1.2 mg/dL Tinggi
Kalium 3.1 3.6 – 5.5 mmol/L Rendah

Tinggi
Ureum 86 13 – 43 mg/dL

Gula Darah
Sewaktu :
04/06/2022 06 : - 70-110 mg/dl
12 : 253 Tinggi
16 : 368 Tinggi
Gula Darah
Sewaktu :
05/06/2022 Jam 12 : 229 70-110 mg/dl Tinggi
Jam 16 : 303 Tinggi
Jam 24 : 304 Tinggi
Gula Darah
06/06/2022 70-110 mg/dl
Sewaktu :

Nutrire Diaita Vol.xx, No.x, Agustus 2022 ,p.xx-xx


Jam 06 : 278 Tinggi
Jam 24 : 410 Tinggi
Gula Darah
Sewaktu :
07/06/2022 70-110 mg/dl
Jam 06 : 210 Tinggi
Jam 12 : 284 Tinggi

Berdasarkan hasil pengamatan selama 4 hari dari Sabtu sampai Selasa terkait
pemeriksaan biokimia pasien, pada pemeriksaan GDS menunjukkan bahwa gula darah
Os mengalami kenaikan dan penurunan sehingga GDS belum terkontrol dengan stabil.
Pemeriksaan GDS tidak tentu pada jam yang sama. Untuk pemeriksaan hasil biokimia
yang lain tidak adanya data atau pemeriksaan terbaru yang dilakukan pada pasien
Abdul Salam.

C. Pengamatan Klinis
Tabel Pemeriksaan Klinis
Waktu Jenis Pemeriksaan
Tanggal
Pemeriksaan Kesadaran TD N P S
Pagi CM 159/90 86 20 36
03/06/2022 Siang CM 187/101 74 20 36
Malam Tidak Ada Hasil Pemeriksaan
Pagi CM 179/80 80 20 36
04/06/2022 Siang CM 165/80 76 20 35,9
Malam Tidak Ada Hasil Pemeriksaan
Pagi Tidak Ada Hasil Pemeriksaan
05/06/2022 Siang CM 147/78 80 20 37
Malam CM 201/97 92 20 36
Pagi CM 180/85 92 20 37
06/06/2022 Siang Tidak Ada Hasil Pemeriksaan
Malam CM 151/81 75 20 37

Keterangan Nilai Normal :


Tekanan Darah (TD) : 120/80 mmHg
Nadi (N) : 60-100x/menit
Pernafasan (P) : 20-30x/menit
Suhu (S) : 36-37◦C
Kesadaran : Compos Mentis (Kesadaran Normal)

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 3 hari, tekanan darah Os tidak


stabil dan cenderung selalu tinggi diatas >140 mmHg, lalu pada nadi, pernafasan, dan
suhu badan Os rata-rata dalam kategori normal.

Tabel Pemeriksaan Keluhan Fisik


Keluhan 04/06/2022 05/06/2022 06/06/2022
Mual Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Muntah Tidak Ada Ada Tidak Ada
Sesak Nafas Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Nyeri Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Kemudian berdasarkan tabel di atas mengenai pengamatan keluhan Os, bahwa


selama 3 hari pengamatan Os terdapat muntah 1x pada tanggal 04/06/2022. Untuk
mual, sesak nafas, dan nyeri Os tidak ada keluhan.

D. Monitoring dan Evaluasi


No Indikator Monitoring Evaluasi
1 Food/Nutrition Related History
a FH.1.1.1 Berdasarkan hasil Asupan energi dapat
Asupan Energi pemantauan selama meningkat mencapai
1.585,8 3 hari rata-rata 90% mendekati target
04/06/2022
(81%) asupan energi Os perencanaan.
1.750 sebesar 1.636,93
05/06/2022
(89%) kkal. Diketahui
1.575 kebutuhan energi Os
06/06/2022
(80%) sebesar 1.950 kkal.
Maka asupan energi
Os terpenuhi sebesar

Nutrire Diaita Vol.xx, No.x, Agustus 2022 ,p.xx-xx


83% dan termasuk
dalam kategori Baik
karena sudah
mencapai minimal
asupan yaitu 80%.
Selama pemantauan,
Os tidak mengalami
penurunan nafsu
makan, tetapi
terdapat pembatasan
asupan Extra Buah.
Untuk makan utama
selama 3x sehari
makanan pasien
selalu habis atau
paling tidak sisa
sedikit.
b FH 1.5.3 Berdasarkan hasil Asupan protein
Asupan Protein pemantauan selama diharapkan dapat
60,6 3 hari rata-rata dikurangi porsi nya
04/06/2022
(116%) asupan protein Os sesuai target
66 sebesar 64,2 gr. perencanaan yaitu
05/06/2022
(126%) Diketahui, paling tidak <110%.
66 kebutuhan protein
06/06/2022
(126%) Os sebesar 52 gr,
maka rata-rata
asupan protein Os
terpenuhi sebesar
123% dan termasuk
dalam kategori
Lebih. Selama
pemantauan Os
tidak mengalami
penurunan nafsu
makan dan dominan
habis tidak ada sisa
makanan.
c FH 1.5.1.1 Berdasarkan hasil Asupan lemak Os
Asupan Lemak pemantauan selama diharapkan dapat
57,4 3 hari rata-rata dipertahankan dengan
04/06/2022
(106%) asupan lemak Os baik dengan
52 sebesar 55,8 gr. persentase >90% dan
05/06/2022
(96%) Diketahui kebutuhan 110%.
58 lemak Os sebesar
06/06/2022
(107%) 54,1 gr, maka nilai
rata-rata asupan
lemak Os terpenuhi
sebesar 103% dan
termasuk dalam
kategori Baik.
Selama pemantau Os
tidak mengalami
penurunan nafsu
makan.
d FH.1.5.5 Berdasarkan hasil Asupan karbohidrat
Asupan Karbohidrat pemantauan selama Os diharapkan
203,4 3 hari rata-rata mencapai kebutuhan
04/06/2022
(64%) asupan karbohidrat minimal >80%.
211 Os sebesar 198,46
05/06/2022
(66%) gr. Diketahui
181 kebutuhan
06/06/2022
(57%) karbohidrat Os
sebesar 316,875 gr,
maka rata-rata
asupan karbohidrat
Os terpenuhi sebesar
62% dan termasuk

Nutrire Diaita Vol.xx, No.x, Agustus 2022 ,p.xx-xx


dalam kategori
Defisit Sedang.
Selama pemantauan
Os tidak mengalami
penurunan nafsu
makan, tetapi ada
pembatasan asupan
Extra Buah
dikarenakan ada
dampak asupan
cairan yang
meningkat sehingga
asupan karbohidrat
Os cenderung
Defisit Sedang.
e FH. 1.5.4.1 Berdasarkan hasil Asupan serat Os
Asupan Serat pemantauan selama diharapkan mencapai
12,34 3 hari rata-rata kebutuhan minimal
04/06/2022
(34%) asupan serat Os >80%.
19,8 sebesar 14,58 gr.
05/06/2022
(55%) Diketahui kebutuhan
11,6 serat Os sebesar 36
06/06/2022
(32%) gr, maka nilai rata-
rata asupan serat Os
sebesar 40% dan
termasuk dalam
kategori Defisit
Berat.
Selama pemantau Os
tidak mengalami
penurunan nafsu
makan.
f FH 1.6.2.6 Berdasarkan hasil Asupan natrium Os
Asupan Natrium pemantauan selama diharapkan mencapai
1.137,25 3 hari rata-rata kebutuhan minimal
04/06/2022
(75%) asupan natrium Os >80%.
763,05 sebesar 789,93 gr.
05/06/2022
(50%) Diketahui kebutuhan
451,51 natrium Os sebesar
06/06/2022
(30%) 1500 mg, maka nilai
rata-rata asupan
natrium Os sebesar
52% dan termasuk
dalam kategori
Defisit Berat.
Selama pemantau Os
tidak mengalami
penurunan nafsu
makan.
g FH 5.1.1 Selama dilakukannya Kepatuhan Os
Skor Kepatuhan yang monitoring Os tidak diharapkan mencapai
Dilaporkan Sendiri membawa makanan 100%.
dari luar. Untuk
Extra Buah, Os
hanya menghabiskan
1p dari yang
disajikan yaitu
sebanyak 2p setiap
waktu selingan.
2 Biochemical Data, Medical Test, Procedures (BD)
a BD 1.5 Berdasarkan Nilai lab GDS
Profil Glukosa hasil diharapakn terkontrol
Kadar Glukosa Darah Sewaktu pemeriksaan dan masih dalam batas
04/06/2022 biokimia untuk normal (70-110
Jam 12 : 253 mg/dl GDS mengalami mg/dl).
Jam 16 : 368 mg/dl kenaikan dan
05/06/2022 penurunan pada
kondisi waktu

Nutrire Diaita Vol.xx, No.x, Agustus 2022 ,p.xx-xx


Jam 12 : 229 mg/dl yangg berbeda
Jam 16 : 303 saat
Jam24 : mg/dl pemeriksaan.
304 mg/dl
06/06/2022
Jam 06 : 278 mg/dl
Jam 24 : 410 mg/dl
07/06/2022
Jam 06 : 210
Jam 12 : mg/dl
284 mg/dl
3 Nutrition Focus Physical Findings (PD)
a PD.1.1 Tanda-Tanda Vital Tanda klinis Os
04 Juni 2022 Berdasarkan diharapkan sudah
Jenis Pemeriksaan pengamatan mencapai normal.
Waktu
TD N P S yang dilakukan - TD : 120/80
Pagi 179/80 80 20 36 selama 3 hari, mmHg
Siang 165/80 76 20 35,9 tekanan darah - Nadi : 60-
Os cenderung 100x/menit
05 Juni 2022 tinggi melebihi - Pernafasan :
Jenis Pemeriksaan nilai normal. 20-30x/menit
Waktu
TD N P S Lalu pada nadi, - Suhu : 36-37◦C
Siang 147/78 80 20 37 pernafasan, dan
Malam 201/97 92 20 36 suhu badan Os
rata-rata dalam
06 Juni 2022 kategori normal.
Jenis Pemeriksaan
Waktu
TD N P S
Pagi 180/85 92 20 37
Malam 151/81 75 20 37
Kesimpulan
Rata-rata asupan energi selama 3 hari dilakukannya intervensi yaitu (83%), protein
(123%), lemak (103%), karbohidrat (62%), serat (40%), dan natrium (52%). Beberapa asupan
Os sudah berada di presentase yang baik, namun masih ada beberapa asupan yang mengalami
defisiensi berat, defisiensi ringan, dan lebih. Namun, jika dibandingkan dengan asupan oral Os
sebelum intervensi (SMRS), maka asupan Os mengalami peningkatan. Hasil pemeriksaan GDS
Os mengalami peningkatan dan penurunan setelah dilakukannya intervensi, namun nilai GDS
belum terkontrol. Pemantauan Klinis Os dilakukan selama 3 hari, pada tekanan darah Os
masih tinggi dan belum mencapai batas normal, lalu pada nadi, pernafasan dan suhu badan Os
rata-rata dalam kategori normal. Tingkat kepatuhan Os sudah meningkat ditandai dengan Os
tidak membawa makanan dari luar, namun Os dan keluarga perlu dilakukannya edukasi agar
Os tetap menghabiskan semua makanannya. Berdasarkan kesimpulan di atas, diharapkan Os
mampu menjalankan diet sesuai dengan kebutuhan dan menerapkan prinsip 3J (Jadwal, Jenis,
Jumlah). Dukungan dari keluarga diperlukan untuk memotivasi Os menjalankan diet yang
benar.

Daftar Pustaka
1. Ira Maulidah Dwi Julianti. 2021. HUBUNGAN ANTARA KADAR GULA DARAH
DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II.
Surabaya. Jurnal Penelitian Kedokteran.
2. Crysti.,et. al. Hubungan Diabetes Melitus dengan Hipertensi pada Populasi Obesitas di Indonesia
(Analisis Data IFLS-5 Tahun 2014). Depok. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia.
3. Ahmad.,et. al. 2016. HUBUNGAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR
UREUM KREATININ DI POLIKLINIK GERIATRI RSUD ULIN BANJARMASIN.
Banjarmasin. Dinamika Kesehatan.
4. Putra., et. al. 2015. Empat Pilar Penatalaksanaan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Lampung.
Majority.
5. Wijaya., et. al. 2015. Korelasi Antara Kadar Hemoglobin dan Gangguan Fungsi Ginjal pada
Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang. Palembang. MKS, Th. 47,
No. 1,.
6. Utami., et. al. 2018. GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PENDERITA
DIABETES MELITUS KOMPLIKASI GINJAL. Padang. Jurnal Kesehatan Perintis
(Perintis’s Health Journal).

Nutrire Diaita Vol.xx, No.x, Agustus 2022 ,p.xx-xx

You might also like