Professional Documents
Culture Documents
Manuskrip Kasus Komplikasi - Kepaniteraan Dietetik - RSUD Budhi Asih
Manuskrip Kasus Komplikasi - Kepaniteraan Dietetik - RSUD Budhi Asih
Abstract
Background : Diabetes Mellitus (DM) is a disease caused by a metabolic system disorder in the body, where
there is an imbalance in the need for insulin intake. Diabetes mellitus is caused by increased blood glucose levels
that exceed normal limits (Kemenkes RI, 2013). Based on data from the International Diabetes Federation (IDF)
in 2017, around 425 million people worldwide suffer from diabetes mellitus. Indonesia is ranked seventh for the
most people with diabetes mellitus in the world with a total of 10.3 million sufferers (IDF, 2017). Diabetes
mellitus itself can cause several complications in human organs ranging from chronic or chronic (Isniati, 2007).
Diabetes mellitus is known as the "Mother of disease", because Diabetes Mellitus is the parent of other diseases
including hypertension, stroke, blood vessels, heart disease, kidney failure, and blindness (Anani, 2012). Purpose
: Help make menu planning in accordance with dietary requirements and goals to be achieved. Methods:
Observation, Interview, and Questions and Answers. With intake intervention for 3 days. Results : Based on
observations for 3 days, the patient's intake of energy, protein, fat, carbohydrates, fiber, and sodium increased
even though it had not significantly reached the target according to the plan. For energy and fat intake, it has
reached > 80% of the minimum intake. As for protein, there was an excess intake of 123% of the planned
protein requirement. Carbohydrate intake is still classified as a moderate deficit with a percentage of 62%. while
the intake of sodium fiber is still classified as a severe deficit with a percentage of 40% and 52%, respectively.
Conclusion : Some intakes of Os are already at a good percentage, but there are still some intakes that have
severe deficiency, mild deficiency, and more. However, when compared with the oral intake of Os before
intervention (SMRS), the intake of Os has increased. The results of the GDS Os examination have increased and
decreased after the intervention, but the GDS value has not been controlled. Clinical monitoring of Os is carried
out for 3 days, when Os blood pressure is still high and has not reached normal limits, then the pulse, respiration
and body temperature of Os are on average in the normal category. Os' compliance level has increased, indicated
by Os not bringing food from outside, but Os and his family need education so that Os continues to finish all his
food. Based on the conclusions above, it is expected that Os is able to carry out a diet according to his needs and
apply the 3J principle (Schedule, Type, Amount). Support from family is needed to motivate Os to run the right
diet.
Pendahuluan
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang disebabkan adanya gangguan sistem
metabolik pada tubuh, di mana terjadi ketidakseimbangan kebutuhan asupan insulin. Penyakit
diabetes melitus diakibatkan oleh meningkatnya kadar glukosa dalam darah yang melebihi
batas normal (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF)
tahun 2017, sekitar 425 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes melitus. Indonesia
menduduki peringkat ke tujuh untuk penderita diabetes melitus terbanyak di dunia dengan
jumlah 10,3 juta penderita (IDF, 2017). Data Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2015
menunjukkan jumlah penderita diabetes melitus sebanyak 246 orang dan 23 orang diantaranya
meninggal dunia (Dinkes Bojonegoro, 2016).
Diabetes melitus memiliki 4 kategori yaitu tipe I (insulin dependent diabetes melitus
atau IDDM), tipe 2 (non insulin dependent diabetes melitus atau NIDDM), diabetes tipe lain
dan diabetes melitus gestasional (Tjokroprawiro dkk, 2007). Diabetes melitus sendiri dapat
mengakibatkan beberapa komplikasi di dalam organ tubuh manusia mulai dari yang kronis
maupun menahun (Isniati, 2007). Diabetes melitus dikenal dengan “Mother of disease”, karena
Diabetes Melitus merupakan induk dari penyakit-penyakit lainnya diantaranya yaitu hipertensi,
stroke, pembuluh darah, penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan (Anani, 2012).
Pasien diabetes melitus mengalami defisiensi sekresi insulin yang menyebabkan
glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen. Keadaan ini menyebabkan glukosa darah
meningkat dan terjadi hiperglikemi yang mengakibatkan terjadinya komplikasi mikrovaskuler
di ginjal. Mikrovaskuler tersebut mengenai pembuluh darah dalam ginjal sehingga mengalami
kematian, keadaan ini disebut dengan nefropati. Pada kasus tersebut ginjal tidak dapat
menahan kelebihan glukosa, sehingga tidak dapat menyaring dan mengalami penyerapan
glukosa dalam darah dengan jumlah banyak. Penyerapan glukosa darah dapat diukur dengan
nilai GFR (Glomeruler Filtration Rate). Perhitungan nilai GFR adalah salah satu indikator untuk
melihat fungsi ginjal. Apabila nilai GFR mengalami penurunan maka kadar ureum dan
kreatinin meningkat (Toto dan Majid, 2013).
Kasus
Tn. Abdul Salam berusia 48 tahun dengan TB 165 Cm dan BB 77,30 Kg, datang ke
rumah sakit pada tanggal Kamis, 03 Juni 2022 dengan keluhan luka dan bengkak di kedua kaki
serta mempunyai riwayat penyakit terdahulu. Os memiliki riwayat penyakit DM Tipe 2 sejak
tahun 2018 serta memiliki riwayat hipertensi dengan kondisi tekanan darah yang cenderung
tinggi setiap waktu pemeriksaan. Pasien suka mengkonsumsi makanan dan minuman yang
manis-manis. Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan atau obat. Nafsu makan normal
seperti pada umumnya. Pasien belum pernah mendapat edukasi tentang gizi.
Berdasarkan riwayat makan Os 1 hari SMRS (Rabu, 02 Juni 2022) sebagai berikut :
Tabel 2.1 Susunan Menu Food Recall 1x24 Jam SMRS
Waktu Makan Menu URT
Nasi 10 sdm
Ayam Goreng 1 ptg
Makan Pagi
Tahu Putih Kuah 1 ptg
Tempe Goreng 2 ptg
Nasi 10 sdm
Makan Siang
Ayam Goreng 1 ptg
No Parameter Skor
Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak
direncanakan/tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir?
Tidak 0 √
Tidak tahu/tidak yakin (ada tanda : baju menjadi lebih longgar) 2
1 Ya, ada penurunan sebanyak :
1-5 Kg 1
6-10 Kg 2
11-15 Kg 3
>15 Kg 4
Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan nafsu
2
makan/kesulitan menerima makanan?
Tidak 0
Ya 1 √
TOTAL SKOR 1
Keterangan :
√ Resiko Ringan (Nilai MST 0-1) Pasien mempunyai kondisi khusus :
Resiko Sedang (Nilai MST ≥2-3) Ya √
Resiko Tinggi (Nilai MST 4-5) Tidak
ASSESMENT GIZI
a. Riwayat Personal
b. Antropometri
Tinggi Badan : 165 Cm
Berat Badan : 77,30 Kg
BBI : TB – 100
: 165 – 100
: 65 Kg
IMT :
d. Klinis
Berikut tabel data pemeriksaan klinis saat Os MRS (03/06/2022)
Satuan Nilai
Jenis Pemeriksaan Hasil Keterangan
Hasil Normal
◦
Suhu 36,7 C 36 - 37 Normal
No Penilaian Keterangan
5 Mual : Tidak
6 Muntah : Tidak
7 Kembung : Tidak
8 Konstipasi : Tidak
9 Diare : Tidak
Tanda-Tanda Vital :
Tinggi
16 - Tekanan Darah : 162/92 mmHg : Normal
- Nadi : 70 x/menit Normal
- Pernafasan : 25 x/menit Normal
- Suhu : 36,7 ◦C
17 Sesak Nafas : Tidak
e. Dietary History
Alergi Makanan Tidak Ada
DIAGNOSIS GIZI
INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Intervensi
- Meningkatkan asupan oral Os minimal 80% dari kebutuhan
- Memberikan edukasi gizi mengenai diet Diabetes Melitus, Hipertensi, Penyakit Ginjal,
dan Diet Jantung (Rendah Lemak) kepada Os dan keluarga.
2. Strategi
Food/Nutrition Delivery (ND) = Pemberian Makan Pasien
a. Preskripsi Diet
1) Bentuk Makanan : NT (Nasi Tim)
2) Rute : Oral
3) Frekuensi : 3x makanan utama, 3x selingan
4) Jenis Diet : NT DL III DM 1500 Kkal DJ III RP 30gr
+putel 3/hr RG3 0 EXT DIABETASOL
1x250 Cc 1900
b. Tujuan Diet
1. Memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan memberikan asupan makanan yang
sesuai dengan kebutuhan Os minimal 80% dan sesuai dengan daya terima Os
2. Memberikan edukasi gizi terkait pola diet yang tepat sesuai denngan penyakit
Os dan meningkatkan kepatuhan Os terhadap diet
c. Syarat Diet
1) Energi diberikan cukup sebesar 1.950 kkal
2) Protein diberikan rendah sebesar 0,8/kg.BB yaitu sebanyak 52 gram
3) Lemak diberikan sebesar 25% dari TEE sebanyak 54,1 gram
4) Karbohidrat diberikan 65% dari TEE sebesar 316,875 gram. Hindari
penggunaan karbohidrat kompleks.
5) Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan
kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu
6) Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas
7) Asupan serat dianjurkan 25g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat di dalam sayur dan buah
8) Pasien DM dengan hipertensi asupan garam harus dikurangi. Penggunaan
garam diperbolehkan sebatas ½ sdt (2 gr). Hindari bahan makanan yang tinggi
kadar natrium nya
EDUKASI GIZI
1. Jangka Pendek
- Meningkatkan pengetahuan Os mengenai penyakit yang diderita Os
- Memberikan pengetahuan kepada Os mengenai makanan yang dianjurkan, dibatasi dan
dihindari sesuai dengan penyakit Os dan dietnya yaitu Diet Diabetes Melitus, Diet
lambung, Diet Jantung (Rendah Lemak), Diet Rendah Garam, dan Diet Rendah
Protein
2. Jangka Panjang
- Membantu membuat perencanaan menu yang sesuai dengan syarat diet serta tujuan
yang akan dicapai
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Tanggal : 05 Juni 2022
Tempat : Ruang Rawat Inap Lantai 8 Bougenvile Barat Kamar 807
Media : Leaflet
Metode: Ceramah dan Tanya Jawab
1. Monitoring
- Memantau asupan makan Os dari 04 Juni – 06 Juni 2022 di rumah sakit
- Memantau hasil GDS dari 04 Juni – 06 Juni 2022
- Memantau kepatuhan diet setelah diberikan edukasi terkait penyakit Os
2. Evaluasi
- Membandingkan asupan makan Os selama di rumah sakit
- Membandingkan hasil GDS Os di rumah sakit
- Membandingkan tingkat pengetahuan Os dan kepatuhan diet yang telah diberikan
-
E P L Kh Serat Na
Tanggal
(kkal) (gr) (gr) (gr) (gr) (mg)
04/06/2022 1.585,8 60,6 57,4 203,4 12,34 1.137,25
05/06/2022 1.750 66 52 211 19,8 763,05
06/06/2022 1.575 66 58 181 11,6 451,51
Rata-Rata 1.636,93 64,2 55,8 198,46 14,58 783,93
Kebutuhan 1.950 52 54,1 316,875 36 1.500
% Asupan 83% 123% 103% 62% 40% 52%
Defisit Defisit Defisit
Keterangan Baik Lebih Baik
Sedang Berat Berat
B. Pengamatan Biokimia
Tabel Pemeriksaan Biokimia
Jenis
Tanggal Hasil Nilai Normal Keterangan
Pemeriiksaan
Gula Darah
191 70-110 mg/dl Tinggi
Sewaktu
Eritrosit 4.0 4.4 – 5.9 juta/L Rendah
Hematokrit 33 40 – 52% Rendah
Hemoglobin 11.5 g/dL Rendah
02/06/2022 Kreatinin 4.80 <1.2 mg/dL Tinggi
Kalium 3.1 3.6 – 5.5 mmol/L Rendah
Tinggi
Ureum 86 13 – 43 mg/dL
Gula Darah
Sewaktu :
04/06/2022 06 : - 70-110 mg/dl
12 : 253 Tinggi
16 : 368 Tinggi
Gula Darah
Sewaktu :
05/06/2022 Jam 12 : 229 70-110 mg/dl Tinggi
Jam 16 : 303 Tinggi
Jam 24 : 304 Tinggi
Gula Darah
06/06/2022 70-110 mg/dl
Sewaktu :
Berdasarkan hasil pengamatan selama 4 hari dari Sabtu sampai Selasa terkait
pemeriksaan biokimia pasien, pada pemeriksaan GDS menunjukkan bahwa gula darah
Os mengalami kenaikan dan penurunan sehingga GDS belum terkontrol dengan stabil.
Pemeriksaan GDS tidak tentu pada jam yang sama. Untuk pemeriksaan hasil biokimia
yang lain tidak adanya data atau pemeriksaan terbaru yang dilakukan pada pasien
Abdul Salam.
C. Pengamatan Klinis
Tabel Pemeriksaan Klinis
Waktu Jenis Pemeriksaan
Tanggal
Pemeriksaan Kesadaran TD N P S
Pagi CM 159/90 86 20 36
03/06/2022 Siang CM 187/101 74 20 36
Malam Tidak Ada Hasil Pemeriksaan
Pagi CM 179/80 80 20 36
04/06/2022 Siang CM 165/80 76 20 35,9
Malam Tidak Ada Hasil Pemeriksaan
Pagi Tidak Ada Hasil Pemeriksaan
05/06/2022 Siang CM 147/78 80 20 37
Malam CM 201/97 92 20 36
Pagi CM 180/85 92 20 37
06/06/2022 Siang Tidak Ada Hasil Pemeriksaan
Malam CM 151/81 75 20 37
Daftar Pustaka
1. Ira Maulidah Dwi Julianti. 2021. HUBUNGAN ANTARA KADAR GULA DARAH
DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II.
Surabaya. Jurnal Penelitian Kedokteran.
2. Crysti.,et. al. Hubungan Diabetes Melitus dengan Hipertensi pada Populasi Obesitas di Indonesia
(Analisis Data IFLS-5 Tahun 2014). Depok. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia.
3. Ahmad.,et. al. 2016. HUBUNGAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR
UREUM KREATININ DI POLIKLINIK GERIATRI RSUD ULIN BANJARMASIN.
Banjarmasin. Dinamika Kesehatan.
4. Putra., et. al. 2015. Empat Pilar Penatalaksanaan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Lampung.
Majority.
5. Wijaya., et. al. 2015. Korelasi Antara Kadar Hemoglobin dan Gangguan Fungsi Ginjal pada
Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang. Palembang. MKS, Th. 47,
No. 1,.
6. Utami., et. al. 2018. GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PENDERITA
DIABETES MELITUS KOMPLIKASI GINJAL. Padang. Jurnal Kesehatan Perintis
(Perintis’s Health Journal).