You are on page 1of 8

Pengaruh Proses Pembelajaran dan Program Kerja Praktek Terhadap Pengembangan Soft

Skills Mahasiswa

Chandra Suharyanti, Wiedy Murtini, Tutik Susilowati


Pendidikan Administrasi Perkantoran
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
keboegiella@gmail.com

Abstract: The objectives of this research are to investigate: (1) whether or not there is a significant
effect of the learning process on the development of soft skills of the students of the Office
Administration Education Department of the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas
Maret University, the class of 2009; (2) whether or not there is a significant effect of the practical work
program (apprenticeship) on the development of soft skills of the students of the Office Administration
Education Department of the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University,
the class of 2009; and (3) whether or not there is a simultaneous effect of the learning process and
the practical work program (apprenticeship) on the development of soft skills of the students of the
Office Administration Education Department of the Faculty of Teacher Training and Education,
Sebelas Maret University, the class of 2009.
This research used the descriptive quantitative research method. The population of the
research was all of the students of the Office Administration Education Department of the Faculty of
Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, the class of 2009. The samples of the
research were taken by using the total sampling technique, and consisted of all of the students of the
Office Administration Education Department of the Faculty of Teacher Training and Education,
Sebelas Maret University, the class of 2009. The data of the research were gathered through
questionnaire. They were then statistically analyzed by using the multiple correlation and regression
technique analysis.
The results of the research are as follows: (1) there is a significant effect of the learning
process on the development of soft skills of the students of the Office Administration Education
Department of the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, the class of
2009 as indicated by the value of r count = 0.532 > that of rtable = 0.329; (2) there is a significant effect of
the practical work program (apprenticeship) on the development of soft skills of the students of the
Office Administration Education Department of the Faculty of Teacher Training and Education,
Sebelas Maret University, the class of 2009 as shown by the value of r count = 0.527 > that of rtable =
0.329; and (3) there is a simultaneous effect of the learning process and the practical work program
(apprenticeship) on the development of soft skills of the students of the Office Administration
Education Department of the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University,
the class of 2009 as pointed out by the value of F count = 12. 529 > that of Ftable = 3.285 at the
significance level of 5%. In addition, the results of the research also show that the multiple linear
regression equation is Ŷ = 38.300 + 0.199 X1 + 0.558 X2, meaning that the development of soft skills
of the students of the Office Administration Education Department of the Faculty of Teacher Training
and Education, Sebelas Maret University, the class of 2009 will increase or decrease as much as 0.
199 if there is an increase or a decrease of one unit of the learning process and will increase or
decrease as much as 0.558 if there is an increase or a decrease of one unit of the practical work
program (apprenticeship). Each independent variable has a contribution to the dependent variable.
The relative contribution of the learning process on the development of soft skills of the students is
50.60%, and that of the practical work program (apprenticeship) on the development of soft skills of
the students is 49.40%. Furthermore, the effective contribution of the learning process on the
development of soft skills of the students is 21.84%, and that of the practical work program
(apprenticeship) on the development of soft skills of the students is 21.32%.

Keywords: learning process, practical work program (apprenticeship), development of soft skills.
I. PENDAHULUAN Perguruan Tinggi sebagai institusi pendidikan
Perkembangan zaman dan pesatnya memiliki peran yang sangat besar dalam
globalisasi tidak hanya memunculkan berbagai upaya pengembangan SDM dan peningkatan
fenomena sosial, ekonomi, budaya dan daya saing bangsa. Agar peran yang strategis
teknologi, tetapi juga kian ketatnya tingkat dan besar tersebut dapat dijalankan dengan
kompetisi baik antar negara maupun antar baik, maka SDM perguruan tinggi haruslah
individu. Ketatnya kompetisi ini perlu dijawab memiliki kualitas yang unggul. Berbagai
dengan kompetensi yang tepat, terutama pada macam usaha dilakukan oleh perguruan tinggi
para lulusan perguruan tinggi. Perguruan untuk menghasilkan SDM yang memiliki
tinggi sebagai lembaga yang mengembangkan kemampuan profesional, pengetahuan,
knowledge, juga mesti mencetak ketrampilan serta wawasan yang luas serta
mahasiswanya agar memiliki soft skills yang untuk mengembangkan dan menguatkan soft
memadai. Dengan demikian, para lulusannya skills pada para mahasiswa ini melalui
pun dapat menjadi individu yang kompeten. optimalisasi proses pembelajaran serta
Lulusan yang kompeten tidak sekedar mampu pelaksanaan Kerja Praktik (magang).
menguasai pengetahuan dan teknologi di Proses pendidikan merupakan perubahan
bidangnya, melainkan juga mampu pengetahuan (kognitif), keterampilan
mengaplikasikan kompetensinya dan memiliki (psikomotor) dan sikap (afektif) seseorang,
soft skills yang memadai. Ilmu pengetahuan maka pendidikan seharusnya menghasilkan
dan teknologi yang diberikan perguruan tinggi output dengan kemampuan yang proporsional
kepada para lulusannya adalah bekal hard antara hard skills dan soft skills. Selain karena
skills. Sementara itu, bekal soft skills diberikan kurikulum yang memiliki muatan soft skills
melalui pengembangan kemampuan yang rendah dibanding muatan hard skills,
berkomunikasi baik lisan, tulisan maupun ketidakseimbangan antara soft skills dengan
gambar, kemampuan bekerja secara mandiri hard skills juga dapat disebabkan oleh proses
atau tim, kemampuan berlogika dan pembelajaran yang menekankan pada
kemampuan menganalisis. Kenyataan di perolehan nilai hasil ulangan maupun nilai
lapangan menunjukkan bahwa untuk hasil ujian. Banyak dosen yang memiliki
mencapai puncak keberhasilan, bukan hanya persepsi bahwa mahasiswa yang memiliki
hard skills yang dibutuhkan, tetapi juga soft kompetensi yang baik adalah memiliki nilai
skills. Bahkan dalam banyak hal, keunggulan hasil ulangan atau ujian yang tinggi. Persepsi
seseorang pada soft skills justru menjadi faktor ini menyebabkan dosen terkungkung dalam
penting yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran yang konvensional
hidupnya. (teacher centered), baik dalam penyampaian
Dunia kerja membutuhkan orang-orang yang demikian juga pada proses penilaiannya. Saat
tidak hanya lulus dengan nilai yang tinggi ini sudah saatnya dosen lebih kreatif dan
tetapi mereka butuh kemampuan inovatif dalam menciptakan proses belajar
berkomunikasi, integritas dan kemampuan mengajar yang berpusat pada mahasiswa
bekerjasama dengan orang lain. Kualitas- (student centered learning). Setiap orang
kualitas yang tidak terlihat wujudnya termasuk mahasiswa sudah memiliki soft skills
(intangible) namun sangat diperlukan dalam walaupun berbeda-beda. Soft skills ini dapat
dunia kerja ini disebut juga dengan soft skills. dikembangkan menjadi lebih baik atau bernilai
Soft skills didefinisikan sebagai perilaku (diterapkan dalam kehidupan sehari-hari)
personal dan interpersonal yang melalui proses pembelajaran. Pendidikan soft
mengembangkan dan memaksimalkan kinerja skills tidak seharusnya melalui satu mata
humanis, termasuk diantaranya kemampuan kuliah khusus, melainkan diintegrasikan
berkomunikasi, bersosialisasi, bekerja dalam melalui mata kuliah yang sudah ada atau
tim, ketahanan mental, disiplin, tanggung dengan menggunakan strategi pembelajaran
jawab dan atribut soft skills lainnya. Hal yang berpusat pada mahasiswa.
tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang Selain dari faktor proses pembelajaran yang
dilakukan di Harvard University Amerika diperoleh dari perguruan tinggi, untuk
Serikat yang mengungkapkan bahwa mengembangkan soft skills mahasiswa juga
kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% dipengaruhi dari pengalaman praktik di
oleh hard skills dan sisanya 80% oleh soft lapangan. Dalam upaya mengembangkan soft
skills (Furhan,2011). Berdasarkan hasil skills pada mahasiswa telah diberikan teori-
penelitian tersebut, maka jelas bahwa teori dan praktik yang mendukung pelajaran
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di perguruan tinggi, sehingga
sebaiknya diperoleh melalui peningkatan mahasiswa memiliki bekal pengalaman yang
kemampuan soft skills termasuk pada jalur dapat dijadikan tumpuan saat memasuki dunia
pendidikan yang diterapkan di Indonesia. kerja nanti. Pengalaman tersebut dapat
diperoleh dari program Kerja Praktik dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
(magang). Program Kerja Praktik (magang) Maret merupakan salah satu BKK dari
merupakan salah satu kegiatan yang Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan
dilaksanakan oleh mahasiswa untuk terjun di Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan
lapangan sesuai dengan bidang ilmu yang Ilmu Pendidikan UNS. Dalam menghadapi
dimilikinya. Kerja Praktik (magang) merupakan tantangan dunia kerja, BKK Pendidikan
salah satu bentuk kuliah kerja lapangan bagi Administrasi Perkantoran FKIP UNS berusaha
mahasiswa. Program Kerja Praktik (magang) meningkatkan kualitas lulusan dengan prestasi
ini memberikan manfaat yang sangat besar dan soft skills tinggi. Berdasarkan pengamatan
bagi mahasiswa karena program yang di lapangan, soft skills mahasiswa BKK
dilaksanakan pada dunia usaha atau dunia Pendidikan Administrasi Perkantoran masih
industri dapat memberikan bekal pengalaman rendah, karena masih dijumpai mahasiswa
yang dapat membentuk pribadi mahasiswa datang terlambat ke kampus, ketika dosen
yang mempunyai keahlian yang profesional, memberikan tugas masih ada beberapa
berkualitas, yang mampu dikembangkan mahasiswa yang terlambat mengumpulkan
menurut bidang pekerjaannya. tugas, kemampuan berkomunikasi rendah,
Selain dari faktor proses pembelajaran dan dan lain-lain. Meskipun Program Studi
program Kerja Praktik (magang), ada banyak Pendidikan Ekonomi memiliki himpunan
hal yang menjadi permasalahan dalam upaya mahasiswa yaitu HIMANNOMI yang mana
pengembangan soft skills mahasiswa. Antara dapat digunakan sebagai wadah untuk
lain kecerdasan emosional, komunikasi efektif, mengembangkan soft skills mahasiswa,
kemampuan berorganisasi dan lain-lain. Salah namun kenyataannya tidak semua mahasiswa
satu faktor yang penting adalah kecerdasan Pendidikan Ekonomi berminat untuk
emosional dan komunikasi efektif. Kecerdasan bergabung dengan himpunan mahasiswa
emosional merupakan kepandaian seseorang tersebut. Proses pembelajaran dan program
dalam menerapkan pengetahuan dan Kerja Praktik (magang) yang telah diuraikan
mendemonstrasikan ketrampilannya dan diatas diduga berpengaruh terhadap
seberapa besar seseorang tersebut mampu pengembangan soft skills mahasiswa
mengelola dirinya dan interaksi dengan orang Pendidikan Ekonomi FKIP UNS khususnya
lain. Dengan kecerdasan emosi yang baik BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran.
mahasiswa akan pandai dalam menata emosi
diri sendiri dan orang lain serta mampu II. KAJIAN LITERATUR
mengelola perasaan untuk memotivasi, a. Proses Pembelajaran.
merencanakan dan meraih tujuan hidup. Proses adalah urutan pelaksanaan atau
Komunikasi merupakan suatu proses kejadian yang terjadi secara alami atau
penyampaian atau pemberitahuan segala didesain, mungkin menggunakan waktu,
sesuatu baik itu pesan informasi, berita ruang, keahlian atau sumber daya lainnya,
maupun pengetahuan dengan berbagai cara yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses
agar orang lain yang dipengaruhi mungkin dikenali oleh perubahan yang
menimbulkan reaksi. Ketrampilan komunikasi diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau
mempengaruhi tingkat kepercayaan diri dan lebih objek dibawah pengaruhnya.
dukungan sosial yang semakin mendukung Pengertian “pembelajaran” secara bahasa
perkembangan soft skills mahasiswa. sama dengan “instruction” atau “pengajaran”
Namun pada kenyataannya, harapan untuk yang mempunyai arti cara (perbuatan)
menghasilkan tamatan yang siap bersaing di mengajar atau mengajarkan. Menurut Dimyati
pasar kerja ternyata belum sepenuhnya dapat dan Mudjiono (2006:297), “Pembelajaran
terpenuhi. Kondisi pendidikan tinggi sampai adalah kegiatan pengajar secara terprogram
sekarang ini masih belum memiliki kualifikasi dalam desain instruksional, untuk membuat
kemampuan seperti yang diharapkan oleh peserta didik belajar aktif, yang menekankan
dunia kerja. Hal ini bisa dilihat dari masih pada penyediaan sumber belajar”. Sedangkan
banyaknya kritik terhadap pendidikan tinggi menurut Oemar Hamalik (2003:57),
mengenai lulusannya yang kurang “Pembelajaran adalah merupakan suatu
dipersiapkan dengan baik untuk memasuki kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
lapangan kerja, tidak efisien, kurang relevan, manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan
kurang mutakhir dan sukar berubah, lulusan dan prosedur yang saling mempengaruhi
yang bekerja masih perlu ditraining lagi oleh dalam mencapai tujuan pembelajaran”.
perusahaan atau industri, bahkan juga masih Dari beberapa pengertian diatas, dapat
banyaknya lulusan yang menganggur. disimpulkan bahwa “Pembelajaran adalah
Bidang Keahlian Khusus (BKK) Pendidikan proses interaksi antara pengajar dan peserta
Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan didik dan didukung dengan unsur-unsur
pembelajaran seperti media, sumber belajar Praktik (magang) adalah suatu kegiatan
serta sarana dan prasana belajar. pembelajaran di lapangan yang bertujuan
Pembelajaran merupakan bantuan yang untuk memperkenalkan dan menumbuhkan
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses kemampuan mahasiswa dalam dunia kerja
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, serta nyata. Pembelajaran ini terutama dilaksanakan
proses pembentukan sikap pada peserta melalui hubungan yang intensif antara peserta
didik”. program magang dan tenaga pembinanya di
Sedangkan proses pembelajaran adalah instansi/perusahaan. Diharapkan setiap
merupakan aktivitas sadar yang dilakukan mahasiswa mampu mengikuti kegiatan kerja
untuk dapat menguasai satu atau beberapa serta memahami kegiatan kerja yang
kompetensi sebagai milik diri. Proses ini dilakukan di dunia usaha atau dunia industri,
berlangsung dalam situasi pembelajaran yang sehingga mahasiswa tersebut mendapatkan
sudah tersistem sedemikian rupa sehingga sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya
keberhasilan didalam proses tersebut dapat serta mampu menunjukkan kinerjanya secara
diukur secara langsung dalam kegiatan maksimal apa yang telah dilakukannya selama
tersebut. (Saroni,2006:71). berada di dunia usaha atau dunia industri
Indikator proses pembelajaran dalam sehingga mampu membuat dirinya dapat
penelitian ini adalah materi pembelajaran, diperhitungkan di dunia usaha atau dunia
metode pembelajaran, media pembelajaran industri. Selain itu dapat membentuk mental
dan partisipasi mahasiswa. motivasi mahasiswa sebagai tenaga kerja
b. Program Kerja Praktik yang siap kerja dan mampu mandiri serta
Program Kerja Praktik (magang) menurut berjiwa pekerja keras, jujur, bertanggung
Djoko Santosa TH dalam jurnal Pengaruh jawab serta ulet dalam bekerja (soft skills).
Program Magang Mahasiswa Pendidikan Indikator program kerja praktik dalam
Administrasi Perkantoran FKIP UNS Terhadap penelitian ini adalah penguasaan ilmu dan
Prestasi Akademik Tahun 2008, adalah suatu penerapannya, ketrampilan dalam kegiatan
program yang dilakukan oleh mahasiswa magang keahlian dan kepribadian.
untuk terjun di lapangan sesuai dengan bidang c. Soft skills
ilmu yang dimilikinya. Pengertian Kerja Praktik Soft skills merupakan kemampuan non teknis
(magang) menurut Kamus Besar Bahasa yang dimiliki seseorang yang sudah ada
Indonesia sebagai melakukan pekerjaan di didalam dirinya sejak lahir, kemampuan non
suatu tempat tetapi tidak memperoleh upah teknis yang tidak terlihat wujudnya namun
atau gaji. sangat diperlukan seseorang untuk mencapai
Menurut Henry Simamora (Mustofa Kamil, kesuksesan. Kemampuan non teknis yang
2010:71) Kerja Praktik (magang) biasa disebut bisa berupa talenta dan bisa pula ditingkatkan
dengan built in learning, apprenticeship, dengan pelatihan.
learning by doing atau on the job training/off Definisi soft skills menurut Ichsan S.Putra dan
the job training, dimana program ini dirancang Ariyanti Pratiwi (2005:5) mengemukakan
untuk level keahlian yang lebih tinggi. Oleh bahwa “Soft skills merupakan kemampuan-
karenanya program pembelajaran Kerja kemampuan tak terlihat yang diperlukan untuk
Praktik (magang) (learning by doing) sukses, misalnya kemampuan bekerja sama,
cenderung mengarah pada pendidikan integritas dan lain-lain”. Berdasarkan
(education) dari pada pelatihan dalam hal pengertian tersebut lebih jelasnya bahwa soft
pengetahuan dan dalam melakukan suatu skills berhubungan dengan ketrampilan
keahlian atau suatu rangkaian pekerjaan yang personal. Hal tersebut sesuai dengan
saling berhubungan. Oleh karena itu program pernyataan menurut Furhan (2011) bahwa,
Kerja Praktik (magang) adalah “ketrampilan seseorang dalam berhubungan
menggabungkan pelatihan dan pengalaman dengan orang lain terbagi menjadi dua
pada pekerjaan dengan instruksi yang kategori yaitu soft skills interpersonal dan
didapatkan di dalam tempat tertentu untuk intrapersonal. Kedua kemampuan tersebut
subyek-subyek tertentu. Pada konteks lain, dapat dimiliki oleh seseorang melalui proses
Kerja Praktik (magang) memiliki pengertian pembelajaran maupun proses pembiasaan
sebagai suatu proses belajar dimana dalam kehidupan sehari-hari.
seseorang memperoleh dan menguasai Jadi yang dimaksud dengan soft skills yaitu
ketrampilan dengan jalan melibatkan diri dalm kemampuan-kemampuan yang tidak terlihat
proses pekerjaan tanpa atau dengan petunjuk pada diri setiap manusia yang dapat
orang yang sudah terampil dalam berkembang seiring pengetahuan tentang
pekerjaannya. (Dirjen Diklusepora, 1990:3). yang ada dalam diri setiap orang tersebut
Dari beberapa pengertian tersebut diatas, tentang bagaimana menjalani hidupnya dan
dapat disimpulkan bahwa pengertian Kerja mengantisispasi setiap masalah yang
dihadapinya saat itu. Soft skills tersebut = 1354. Dengan demikian tingkat program
mencakup pada kualitas pribadi seseorang kerja praktik (magang) mahasiswa Pendidikan
dimana adanya rasa tanggung jawab, Administrasi Perkantoran FKIP Universitas
kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi, Sebelas Maret angkatan 2009 sebesar 1354 :
pengendalian diri dan kejujuran. Soft skills 1584 = 0,8548 atau sebesar 85,5%. Dan hasil
berpengaruh juga pada ketrampilan penyebaran angket tentang pengembangan
interpersonal, misalnya berpartisipasi sebagai soft skills mahasiswa yang terdiri dari 22
anggota kelompok, mengajar (berbagai pernyataan kepada 36 responden. Apabila
pengetahuan) ke orang lain, melayani dihitung dengan persentase maka diperoleh
pelanggan, kepemimpinan, kemampuan jumlah skor tertinggi sebesar 4 x 22 x 36 =
negoisasi dan bisa bekerja dalam keragaman. 3168. Skor hasil pengumpulan data yaitu ∑Y =
Indikator soft skills dalam penelitian ini adalah 2497. Dengan demikian tingkat
kemampuan komunikasi, kemampuan pengembangan soft skills mahasiswa
berorganisasi dan kepemimpinan. Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP
Universitas Sebelas Maret angkatan 2009
III. METODOLOGI PENELITIAN sebesar 2497 : 3168 = 0,7882 atau sebesar
Penelitian ini dilaksanakan di BKK Pendidikan 78,8% berarti pengembangan soft skills
Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan mahasiswa belum mencapai skor maksimal.
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Uji normalitas dalam penelitian ini
Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta, menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan
khususnya angkatan 2009. Penelitian ini menggunakan taraf signifikan 0,05. Dari hasil
dilaksanakan selama delapan bulan terhitung perhitungan uji normalitas data dengan
mulai dari disetujuinya pengajuan masalah program SPSS 17.0, diperoleh nilai signifikansi
sampai dengan selesainya penyusunan masing-masing variabel yaitu untuk proses
laporan penelitian ini yaitu mulai bulan Januari pembelajaran sebesar 0,851, untuk program
sampai bulan September 2013. Penelitian ini, kerja praktik (magang) sebesar 0,786, untuk
menggunakan metode deskriptif kuantitatif. pengembangan soft skills mahasiswa sebesar
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh 0,942. Nilai signifikansi ketiga variabel tersebut
mahasiswa BKK Pendidikan Administrasi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa semua
Perkantoran FKIP Universitas Sebelas Maret variabel berdistribusi normal.
angkatan 2009 yang berjumlah 36 mahasiswa. Dari perhitungan uji linearitas data pada tabel
Penelitian ini termasuk penelitian populasi. ANOVA diperoleh harga Fhitung Deviation from
Pengumpulan data penelitian ini linearity antara proses pembelajaran terhadap
menggunakan metode angket dan pengembangan soft skills sebesar 0,628 dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang nilai signifikansi sebesar 0,833. Apabila
digunakan adalah uji prasyarat yang meliputi dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 0,05
uji normalitas data, uji linearitas dan uji maka 0,628 > 0,05 maka Ho diterima.
independensi. Sedangkan uji hipotesis Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan
dilakukan dengan menggunakan analisis kedua variabel bersifat linear. Sedangkan dari
korelasi dan regresi ganda dengan perhitungan uji linearitas data pada tabel
menggunakan bantuan program SPSS 17.0 ANOVA diperoleh harga F hitung Deviation from
linearity antara program kerja praktik (magang)
IV. Hasil dan Pembahasan terhadap pengembangan soft skills sebesar
Dari hasil penyebaran angket tentang proses 1,241 dan nilai signifikansi sebesar 0,316.
pembelajaran yang terdiri dari 18 pernyataan Apabila dikonsultasikan dengan taraf
kepada 36 responden. Apabila dihitung signifikansi 0,05 maka 1,241 > 0,05 maka Ho
dengan persentase maka diperoleh jumlah diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
skor tertinggi sebesar 4 x 18 x 36 = 2592. Skor hubungan kedua variabel bersifat linear.
hasil pengumpulan data yaitu ∑X1 = 1818. Perhitungan uji independensi pada tabel
Dengan demikian tingkat proses pembelajaran diperoleh harga rhitung antara proses
mahasiswa Pendidikan Administrasi pembelajaran terhadap program kerja praktik
Perkantoran FKIP Universitas Sebelas Maret (magang) sebesar 0,298 dengan signifikansi
angkatan 2009 sebesar 1818 : 2592 = 0,7014 sebesar 0,077. Apabila dikonsultasikan
atau sebesar 70,1%. Sedangkan hasil dengan taraf signifikansi sebesar 5% maka
penyebaran angket tentang program kerja diperoleh 0,077 > 0,05. Jadi dapat disimpulkan
praktik (magang) yang terdiri dari 11 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
pernyataan kepada 36 responden. Apabila antara kedua variabel.
dihitung dengan persentase maka diperoleh Setelah uji prasyarat analisis dilakukan,
jumlah skor tertinggi sebesar 4 x 11 x 36 = persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
1584. Skor hasil pengumpulan data yaitu ∑X2 melakukan analisis data dengan uji korelasi
ganda yang digunakan dalam penelitian ini Sumbangan Efektif Proses Pembelajaran (X1)
menggunakan program SPSS 17.0 sebagai terhadap Pengembangan Soft Skills (Y)
berikut : sebesar 21,84% dan Sumbangan Efektif
Uji Koefisien Korelasi X1 Terhadap Y Program Kerja Praktik (Magang) (X2) terhadap
Dari hasil perhitungan diperoleh harga rhitung Pengembangan Soft Skills (Y) sebesar
(Pearson correlation) pengaruh proses 21,32%.
pembelajaran terhadap pengembangan soft Kesimpulan Pengujian Hipotesis
skills mahasiswa sebesar 0,532 dengan Setelah dilakukan pengujian hipotesis dan
signifikansi 0,000. Nilai rhitung sebesar 0,532 penafsiran pengujian hipotesis, maka
apabila dikonsultasikan dengan rtabel N=36 selanjutnya dikemukakan kesimpulan
adalah 0,329, maka diperoleh nilai r hitung > rtabel pengujian hipotesis. Kesimpulan pengujian
atau 0,532 > 0,329. Maka Ha diterima dan H0 hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa berikut :
terdapat pengaruh yang signifikan antara 1. Hipotesis 1
kedua variabel. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
Uji Koefisien Korelasi X2 Terhadap Y diperoleh nilai rhitung variabel Proses
Dari hasil perhitungan diperoleh harga r hitung Pembelajaran (X1) sebesar 0,532 dan rtabel
(Pearson correlation) pengaruh program kerja sebesar 0,329. Dengan demikian dapat
praktik (magang) terhadap pengembangan dikatakan bahwa nilai rhitung > rtabel atau 0,532 >
soft skills mahasiswa sebesar 0,527. Nilai 0,329 maka Ha diterima dan Ho ditolak dengan
rhitung sebesar 0,527 apabila dibandingkan taraf signifikansi sebesar 0,05. Dengan
dengan rtabel N=36 adalah 0,329, maka demikian hipotesis yang menyatakan bahwa
diperoleh nilai rhitung > rtabel atau 0,527 > 0,329. “Terdapat pengaruh yang signifikan Proses
Maka Ha diterima dan H0 ditolak sehingga Pembelajaran terhadap Pengembangan Soft
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Skills Mahasiswa Pendidikan Administrasi
yang signifikan antara kedua variable. Perkantoran FKIP Universitas Sebelas Maret
Uji Signifikansi angkatan 2009” dapat diterima.
Uji signifikansi dalam penelitian ini 2. Hipotesis 2
menggunakan tabel ANOVA. Dari hasil Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
perhitungan diperoleh diperoleh nilai F hitung uji diperoleh nilai rhitung variable Program Kerja
signifikansi koefisien korelasi ganda sebesar Praktik (Magang) (X2) sebesar 0,527 dan rtabel
12,529. Apabila dibandingkan dengan nilai sebesar 0,329. Dengan demikian dapat
Ftabel dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh dikatakan bahwa nilai rhitung > rtabel atau 0,527 >
nilai Fhitung > Ftabel atau 15,742 > 3,285, maka 0,329 maka Ha diterima dan Ho ditolak dengan
Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa taraf signifikansi sebesar 0,05. Dengan
terdapat pengaruh yang signifikan secara demikian hipotesis yang menyatakan bahwa
simultan antara proses pembelajaran dan “Terdapat pengaruh yang signifikan Program
program kerja praktik (magang). Kerja Praktik (Magang) terhadap
Persamaan Regresi Linear Ganda Pengembangan Soft Skills Mahasiswa
Persamaan regresi linear ganda adalah Ŷ = Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP
38,300 + 0,199 X1 + 0,558 X2. Konstanta Universitas Sebelas Maret angkatan 2009”
sebesar 38,300 menyatakan bahwa jika nilai dapat diterima.
variabel X1 dan X2 sama dengan nol maka nilai 3. Hipotesis 3
Y adalah 38,300. Koefisien regresi X1 = 0,199 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan diperoleh Fhitung sebesar 12,529 dan Ftabel
satu unit proses pembelajaran maka akan sebesar 3,285. Sehingga dapat dikatakan
meningkatkan pengembangan soft skills bahwa Fhitung > Ftabel atau 12,529 > 3,285.
mahasiswa sebesar 0,199. Koefisien regresi Dengan demikian hipotesis yang menyatakan
X2 = 0,558 menyatakan bahwa setiap terjadi bahwa “Terdapat pengaruh yang signifikan
peningkatan satu unit program kerja praktik Proses Pembelajaran dan Program Kerja
(magang) maka akan meningkatakn Praktik (Magang) secara bersama-sama
pengembangan soft skills mahasiswa sebesar terhadap Pengembangan Soft Skills
0,558. Mahasiswa Pendidikan Administrasi
Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Perkantoran FKIP Universitas Sebelas Maret
Hasil perhitungan Sumbangan Relatif Proses angkatan 2009” dapat diterima.
Pembelajaran (X1) terhadap Pengembangan
Soft Skills (Y) sebesar 50,60% dan V. Simpulan dan Saran
Sumbangan Relatif Program Kerja Praktik Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti
(Magang) (X2) terhadap Pengembangan Soft telah lakukan di BKK Pendidikan Administrasi
Skills (Y) sebesar 49,40%. Sedangkan Perkantoran angkatan 2009, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut : 1) terdapat metode pembelajaran yang digunakan. Selain
pengaruh yang signifikan proses pembelajaran itu untuk mengetahui sejauh mana dosen
terhadap pengembangan soft skills mahasiswa dalam penguasaan penggunaan metode
Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP pembelajaran, ketua BKK perlu melakukan
Universitas Sebelas Maret angkatan 2009, 2) kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati
Terdapat pengaruh yang signifikan program proses pembelajaran secara langsung.
kerja praktik (magang) terhadap Selanjutnya diupayakan solusi dan tindak
pengembangan soft skills mahasiswa lanjut tertentu sehingga dosen dapat
Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus
Universitas Sebelas Maret angkatan 2009, 3) mempertahankan keunggulan dalam
Terdapat pengaruh yang signifikan proses melaksanakan pembelajaran.
pembelajaran dan program kerja praktik 2. Bagi Para Dosen BKK Pendidikan
(magang) terhadap pengembangan soft skills Administrasi Perkantoran
mahasiswa Pendidikan Administrasi Berdasarkan hasil angket untuk variabel
Perkantoran FKIP Universitas Sebelas Maret proses pembelajaran, item nomor 7 dengan
angkatan 2009. skor terendah 79 yaitu dalam indikator metode
Selain yang berhubungan dengan ketiga pembelajaran. Penggunaan metode
variabel pada penelitian ini, peneliti juga pembelajaran oleh dosen terhitung kurang. Hal
menemukan temuan lain, antara lain : 1) ini menunjukkan bahwa salah satu komponen
Berdasarkan pada pengolahan data diperoleh proses pembelajaran masih kurang, oleh
deskripsi masing-masing variabel, diketahui: a) karena itu dosen sebaiknya memperhatikan
tingkat pencapaian proses pembelajaran metode pembelajaran yang digunakan agar
mahasiswa Pendidikan Administrasi tujuan dari proses pembelajaran itu tercapai,
Perkantoran FKIP Universitas Sebelas Maret misalkan dengan menggunakan metode
angkatan 2009 sebesar 70,1%, b) tingkat debat, metode role playing, metode problem
pencapaian program kerja praktik (magang) solving, pembelajaran berdasarkan masalah,
mahasiswa Pendidikan Administrasi ataupun metode pembelajaran yang lainnya
Perkantoran FKIP Universitas Sebelas Maret yang menuntut mahasiswa untuk berpikir kritis
angkatan 2009 sebesar 85,5%, c) tingkat sehingga diharapkan dapat meningkatkan soft
pencapaian pengembangan soft skills skills yang dimilikinya
mahasiswa Pendidikan Administrasi 3. Bagi Mahasiswa
Perkantoran FKIP Universitas Sebelas Maret Berdasarkan hasil angket untuk variabel
angkatan 2009 sebesar 78,8%. 2) Dari hasil proses pembelajaran dalam indikator
persamaan garis regresi linier diperoleh : Ŷ = partisipasi mahasiswa, item nomor 16 dengan
38,300 + 0,199 X1 + 0,558 X2 3) Besarnya skor terendah yaitu 92. Partisipasi mahasiswa
sumbangan yang diberikan masing-masing dalam proses pembelajaran dikatakan kurang.
variabel adalah sebagai berikut : a) Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses
sumbangan relatif proses pembelajaran (X 1) pembelajaran, kontribusi mahasiswa dalam
terhadap pengembangan soft skills mahasiswa menciptakan suasana pembelajaran yang
(Y) sebesar 50,60%, b) sumbangan relatif efektif masih rendah. Oleh karena itu
program kerja praktik (magang) (X2) terhadap mahasiswa hendaknya bisa menjaga
pengembangan soft skills mahasiswa (Y) ketertiban selama proses pembelajaran
sebesar 49,40%, c) sumbangan efektif proses sedang berlangsung, sehingga kelas dapat
pembelajaran (X1) terhadap pengembangan terkontrol dengan baik dan pembelajaran
soft skills mahasiswa (Y) sebesar 21,84%, d) dapat berjalan dengan efektif. Mahasiswa juga
sumbangan efektif program kerja praktik sebaiknya aktif ketika pembelajaran sedang
(magang) (X2) terhadap pengembangan soft berlangsung, misalkan dengan bertanya
skills mahasiswa (Y) sebesar 21,32%. kepada dosen apabila belum memahami
Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti materi yang dijelaskan oleh dosen, turut serta
memberikan saran sebagai berikut : dalam debat kelas.
1. Bagi Ketua BKK Pendidikan 4. Bagi Tempat Magang
Administrasi Perkantoran Berdasarkan hasil angket untuk variabel
Berdasarkan hasil angket untuk proses program kerja praktik (magang), item nomor
pembelajaran, item nomor 7 dengan skor 79 24 dengan skor terendah yaitu 107, yaitu
yaitu untuk indikator metode pembelajaran. untuk indikator ketrampilan dalam kegiatan
Penggunaan metode pembelajaran oleh dosen magang keahlian. Mahasiswa kurang
terhitung kurang. Hal tersebut perlu memahami setiap pekerjaan yang diberikan
diperhatikan oleh ketua BKK. Oleh karena itu oleh instruktur magang. Hal ini menunjukkan
sebaiknya ketua BKK senantiasa mendorong kurangnya informasi dari instruktur magang
agar para dosen dapat meningkatkan kualitas mengenai pekerjaan yang dibebankan kepada
mahasiswa. Oleh karena itu sebaiknya
instruktur magang terlebih dahulu menjelaskan Furhan. (2011). Pengertian Soft Skill dan
secara detail pekerjaan yang diberikan kepada Hard Skill. Diperoleh 13 Januari 2013 dari
mahasiswa. Sehingga mahasiswa dapat http:///D:/SOFT SKILL/hard-skill-dan-soft-
memahami setiap pekerjaan yang diberikan skill.html
kepada dirinya, dan dapat menyelesaikan
pekerjaan tersebut dengan benar dan tepat Haryani, Sri. (2001). Komunikasi Bisnis.
waktu. Selain itu, antara instruktur magang Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
dan mahasiswa harus membangun AMP YKPN.
komunikasi yang baik agar informasi dapat
tersampaikan dengan jelas sehingga tidak Iskandar. (2008). Metodoligi Penelitian
terjadi kesalahpahaman diantaranya dalam Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
pekerjaan. Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung :
Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Tarsito.
Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

You might also like