You are on page 1of 14

Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........

28

KEARIFAN LOKAL RUMAH BETANG SUKU DAYAK DESA


DALAM PERSPEKTIF NILAI FILOSOFI HIDUP
(Studi Etnografi: Suku Dayak Desa,
Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai)
Eliana Yunitha Seran, Mardawani
STKIP Persada Khatulistiwa, Program Studi PGSD, Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Sintang
E-mail: elianatapoona@gmail.com, mardawani113@yahoo.co.id

Abstract

This research attempts to review and analyze the value of life philosophy contained in the life of
the Dayak Desa relatedwith local wisdom of dayak which is retained until now. This Research
located in ensaid Panjang village, district of Kelam Permai, Sintang regency Kalimantan Barat.
This research methodology adopted descriptive qualitative which obtain information from
residents who inhabiting long house through: Pon rumah, juru peliara, the leader in that village
and people who live in that long house. The results of the research found: 1). The villagers’ life of
Dayak desa tribe living together in long house has been found the value of family spirit, the value
of companionship and the value of simplicity and love nature, 2). The education value contained in
lifestyle and the philosophy of Dayak Desa tribe in that long house is the character education
through the example of the elders who have inherited and implanted vertically to his son, 3). The
local wisdom of Dayak desa tribe in long Ensaid long house can be seen from two dimensions
these are knowledge and the act of being patterned in an heredity manner or form the tradition
across the generations.

Keyword: Local Wisdom, Life Philosophy Value, Village Dayak Tribe

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........29

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis nilai filosofi hidup yang terdapat dalam
kehidupan Suku Dayak Desa terkait dengan kearifan lokal Suku Dayak yang masih dipertahankan
sampai saat ini. Lokasi penelitian yaitu Desa Ensaid Panjang yang berada di Kecamatan Kelam
Permai Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Metode penelitian menggunakan pendekatan
deskriptif-kualitatif, menggali informasi dari warga yang mendiami rumah betang melalui: Pon
Rumah, Juru Peliara, Ketua adat/Dusun, dan masyarat yang menghuni rumah betang Ensaid
Panjang. Hasil penelitian yang ditemukan yaitu:1) Nilai filosofi hidup Suku Dayak Desa yang
hidup bersama di rumah betang Ensaid Panjang ditemukan beberapa nilai yaitu nilai kekeluargaan,
nilai kebersamaan dan nilai kesederhanaan serta cinta alam . 2) Nilai pendidikan yang terkandung
dalam pola hidup dan filosofi hidup masyarakat Dayak Desa di rumah Betang Ensaid Panjang
adalah pendidikan karakter lewat proses keteladanan hidup para orangtua yang diwariskan dan
ditanamkan secara vertikal kepada anaknya, 3) Kearifan lokal Suku Dayak Desa di rumah Betang
Ensaid Panjang dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu pengetahuan dan tindakan yang berpola
secara turun-temurun atau lintas generasi membentuk tradisi.

Kata kunci: Kearifan Lokal, Nilai Filosofi Hidup, Suku Dayak Desa

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........30

A. Pendahuluan tidak memahami dengan baik budaya-


Sejalan dengan visi dan misi budaya yang melekat pada identitasnya.
pelestarian kebudayaan dari Kementrian Mereka hanya memahami bahwa
Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, mereka suku Dayak tetapi tidak
adapun pembangunan kebudayaan memahami dengan baik unsur-unsur
diprioritaskan pada Peningkatan yang menjadi pengiring pada
Kesadaran dan Pemahaman Jati Diri identitasnya sebagai anak Suku Dayak.
dan Karakter Bangsa; Peningkatan Hal ini jika tidak mendapat
Apresiasi Masyarakat Terhadap penangangan maka akan mengakibatkan
Keragaman, serta Kreatifitas Nilai hilangnya nilai budaya cinta budaya
Budaya, tradisi, kepercayaan,sejarah, lokal apalagi ditambah dengan
Seni, dan Film; Peningkatan Kualitas maraknya arus globalisasi di dunia
Pengelolaan, Pelindungan, modern ini.
Pengembangan, dan Pemanfaatan Selain itu kurangnya upaya yang
Warisan Budaya; Peningkatan dilakukan di bangku sekolah pada
Internalisasi dan Diplomasi Budaya; pengenalan budaya lokal, pada mata
Pengembangan Sumberdaya Budaya; pelajaran IPS dan PPKn yang terkesan
Peningkatan Sarana dan Prasarana kaku tanpa pengenalan masyarakat
Kebudayaan. Bahkan, pada era global sebagai laboratorium IPS. IPS sebagai
sekarang, transformasi itu berjalan salah satu mata pelajaran hanya
dengan sangat cepat yang kemudian disampaikan pada level pengetahuan
mengantarkan masyarakat Indonesia tanpa sampai pada upaya penanaman
pada masyarakat berbasis pengetahuan nilai serta sikap dan keterampilan untuk
tanpa menghilangkan jati diri bangsa. cakap dalam kehidupan sosial. Hal ini
Tujuan dan visi misi ini relevan perlu untuk menjadi perhatian bersama,
dengan adanya upaya pelestarian mengingat bahwa pembelajaran IPS
budaya lokal yang terus digalakkan menjadi kehilangan roh dan jiwa nya
untuk meningkatkan dan memperkuat jika anak tidak diperkenalkan pada alam
budaya nasional. Banyak sekali dewasa sekitar.
ini kita jumpai generasi muda yang ada Prototipe pembelajaran budaya
di Kabupaten Sintang baik siswa lokal suku Dayak di Kabupaten Sintang
maupun mahasiswa yang saat ditanyai salah satunya adalah Subsuku Dayak

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........31

Desa di Ensaid Panjang, Kecamatan dengan bentuk penelitian studi


Kelam Permai, Kabupaten Sintang, etnografi. Metode ini dipilih
Kalimantan Barat, masih berdasarkan permasalahan yang
mempertahankan tradisi turun-temurun ditemukan yang berupa kajian
tinggal di rumah besar atau rumah masyarakat, ras atau sebuah kelompok
betang. Berlatar belakang Gunung kebudayaan. Etnografi berarti sebuah
Rentap rumah Betang Ensaid Panjang ilmu yang menjelaskan cara hidup
berdiri kokoh. Arsitekturnya sederhana, manusia. Dalam penelitian ini
coraknya menampilkan nuansa yang pengumpulan data dilakukan secara
dengan alam. Hampir semua bahan sistematis dan deskriptif. Analisis data
bangunannya berasal dari kayu yang dilakukan dengan tujuan untuk
tersedia di alamnya. Rumah betang mengembangkan teori prilaku kultural.
yang ditempati oleh 100 orang dari 22 Dalam penelitian etnografi, peneliti
keluarga itu berukuran 118 meter x 17 secara aktual hidup atau menjadi bagian
meter. Rumah panggung itu memiliki dari setting budaya dalam tatanan untuk
tinggi sekitar 12 meter, dengan jarak mengumpulkan data secara sistematis
lantai kayu dari tanah sekitar dua meter. dan holistik.
Adanya nilai kearifan lokal dan Dalam rangka membantu
nilai kebersamaan serta gotong royal mekanisme kerja peneliti maka teknik
dalam kehidupan komunal inilah yang pengumpulan data yang digunakan
menjadi potret filosofis kehidupan Suku adalah teknik observasi langsung,
Dayak Desa di Kabupaten Sintang. teknik komunikasi langsung dan teknik
Nilai local wisdom ini memberi dokumenter. Alat pengumpul data
gambaran bagaimana kehidupan berupa panduan observasi, panduan
sesungguhnya masyarakat Suku Dayak wawancara dan angket. Observasi dan
Desa yang hidup dengan damai dalam wawancara adalah cara pengumpulan
kebersamaan sebagai ciri utama bangsa data yang umum dilakukan dalam
Indonesia yaitu semangat kekeluargaan penelitian etnografi. Keduanya
dan gotong royong. dilakukan bersamaan di dalam setting
alamiah „yang diteliti‟, dan saling
B. Metode
melengkapi untuk mendapatkan
Metode yang digunakan dalam
gambaran tentang „yang lain‟.
penelitian ini adalah metode deskriptif
ISSN: 2540 - 8038
Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........32

Observasi dan wawancara klarifikasi, interpretasi dan analisis data.


menggunakan peneliti sebagai alat Analisis data dilakukan secara
pengumpul data-melalui indera deskriptif (descriptive analysis). Setelah
(penglihatan, pendengaran, dan perasa), melewati proses analisis data yang
dan kemampuan untuk berkomunikasi. dilakukan secara simultan, kemudian
Observasi dan wawancara dalam ditarik kesimpulan hasil penelitian.
etnografi tidak bisa dilepaskan dari
C. Pembahasan Dan Hasil
partisipasi, yang berarti peneliti hampir
Berdasarkan hasil penelitian
sepenuhnya „menenggelamkan diri‟ di
ditemukan beberapa nilai filosofi hidup
dalam kehidupan bersama masyarakat
pada kearifan lokal rumah betang
yang diteliti. Kegiatan ini kemudian
Ensaid Panjang, yakni sebagai berikut:
dikenal sebagai pengamatan partisipatif
a. Pertahanan hidup (eksistensi);
(participant observation).
menjadi simbol yang kukuh dari
Teknik analisis data yang
kehidupan komunal masyarakat
digunakan adalah deskriptif kualitatif
Dayak.
memanfaatkan persentase hanya
1. Mata Pencaharian utama
merupakan langkah awal dari proses
Sebagian besar masyarakat Ensaid
analisis data (Arikunto, 2010) Dalam
Panjang bekerja sebagai penyadap atau
proses analisis data kualitatif terdiri dari
penoreh karet yang milik sendiri atau
empat alur kegiatan yang terjadi secara
bekerja sebagai pekerja pada kebun
bersamaan, yaitu catatan lapangan,
karet milik orang lain dengan sistem
pengumpulan informasi, penyajian
bagi hasil. Pekerjaan sebagai penyadap
informasi, dan penarikan kesimpulan
karet ini telah dilakukan secara turun
(Arikunto, 2010). Pengumpulan data temurun yang dilakukan dipagi hari
dilakukan sendiri oleh peneliti, sejalan sedangkan untuk mengisi waktu kosong
dengan pendapat Bungin, 2010 lainnya masyarakat Ensaid Panjang
“Etnografi menggunakan peneliti melakukan pekerjaan tambahan yang
sebagai alat pengumpul data – melalui dapat menghasilkan uang untuk
indera penglihatan, pendengaran, dan menyambung kehidupan dan
perasa”. menyekolahkan anak-anak.
Proses analisis data dilakukan Perkebunan karet hampir dimiliki
secara simultan yang mencakup oleh semua masyarakat di Ensaid

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........33

Panjang dikarenakan sistem kain tenun untuk saat ini masih sangat
penanamannya dan kepemilikannya menjanjikan, adapun harga kain yang
dilakukan pada saat setelah musim kecil seperti syal dihargai sebesar Rp.
panen pada ladang milik pribadi 50.000 dan kain panjang di hargai
masing-masing keluarga. Setelah sebesar Rp. 300.000 – 600.000. Dan
membuka lahan tanah dan hutan untuk proses pengerjaan kain tenun untuk kain
di tanam dengan padi maka sudah yang berukuran besar akan memakan
menjadi tradisi maka lahan yang telah waktu sekitar 1-2 bulan bahkan bisa
terbuka itu akan ditanami dengan sampai 4 bulan.
tanaman karet sehingga dengan Para pengerajin kain tenun di
demikian maka tanah dan kebun Ensaid Panjang Saat ini kerap kali
tersebut sudah sah menjadi milik orang menerima pesanan. Proses pengerjaan
tersebut. kain sangatlah rumit menggunakan alat
Hal inilah yang menjadi tanda tenun dari kayu. Warna-warni kain
kearifan lokal pada masyarakat Dayak tenun yang dihasilkan pun bervasriasi
Desa di rumah betang Ensaid Panjang berkisar pada warna hitam, merah dan
untuk terus melestarikan hutan maka kuning dengan menggunakan pewarna
dilakukan regulasi dan reboisasi untuk alami misalnya warna merah dari buah
terus menjadi hutan sebagai sumber mengkudu, kuning dari kunyit dan
kehidupan. warna-warna lain yang diambil dari
2. Mata Pencaharian tambahan daun marak dan tarum.
Selain pekerjaan sebagai petani Adapun tahapan dalam menenun
yang mengerjakan lahan di ladang maka terdiri dari ngulayan, menyusun
pekerjaan tambahan yang dilakukan benang, negi (proses sebelum
oleh masyarakat Ensaid menjadi . mengikat), mulai mengikat, dan
buruh bangunan, buruh di perusahaan memberi warna menggunakan benang
sawit, memahat, dan menenun bagi ibu- atau cat warna.Terdapat empat macam
ibu. tenun ikat berdasarkan tingkat
Pekerjaan sebagai penenun ini kesulitannya yaitu tenun kebat, sidan,
dilakukan oleh kurang lebih sekitar 40 songket dan plin slam. Tenun kebat
orang wanita yang berusia 9-80 tahun di memiliki ciri motof berbentuk bunga,
Rumah Betang Ensaid panjang. manusia serta naga. Kain tenun sidan
Pekerjaan ini dilakukan karena harga bermotif bunga dan orang.

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........34

b. Semangat persatuan dan gawai dayak dimana semua warganya


kebersamaan. saling bahu membahu untuk
Dengan mendiami rumah betang memberikan yang terbaik.
dan menjalani segala proses kehidupan Nilai gotong kebersamaan yang
di tempat tersebut, masyarakat Dayak saat erat pada masyarakat rumah betang
menunjukkan bahwa mereka juga Ensaid Panjang ini sudah menjadi
memiliki naluri untuk selalu hidup sebuah tradisi yang turun temurun,
bersama dan berdampingan dengan rumah betang Ensaid panjang yang
warga masyarakat lainnya. dihuni oleh 100 orang ini memang
Terdapat beberapa nilai yang melekat memiliki hubungan darah sehingga nilai
dalam kehidupan masyarakat Dayak kekeluargaan dan kebersamaan
Desa di rumah betang Ensaid Panjang seperasaan dan sepenangungan serta
yaitu : saling memerlukan mewarnai
1). Nilai kebersamaan dalam gotong kehidupannya.
royong Nilai utama yang menonjol
Warga rumah betang Ensaid dalam kehidupan di rumah Betang
Panjang memiliki beragam tradisi dan adalah nilai kebersamaan
budaya di dalam kehidupannya. (komunalisme) di antara para warga
Kehidupan sehari-hari di rumah betang yang menghuninya, terlepas dari
diwarnai dengan persaudaraan yang perbedaan-perbedaan yang mereka
sangat kuat. Orang sekampung hidup miliki. Dari sini kita mengetahui bahwa
dengan rukun dan bersatu dalam hal suku Dayak adalah suku yang
kecil maupun dalam hal besar. Jika menghargai suatu perbedaan, mereka
salah satu orang berburu dan menghargai perbedaan etnik, agama
mendapatkan kijang, babi atau binatang ataupun latar belakang sosial. Budaya
lainnya, ia mesti membagikannya ke Rumah Betang adalah budaya yang
para tetangga. Saat berladang, dalam menjunjung nilai kebersamaan,
setiap rangkaian kegiatannya dilakukan persamaan hak, saling menghormati,
dengan gotong royong atau biasa dan tenggang rasa. Rasa kebersamaan
disebut dengan beduruk. Setiap warga dan persaudaraan tampak setiap ada
saling membantu apabila ada keluarga permasalahan yang menimpa salah satu
yang mengalami musibah atau penghuni. Jika salah satu anggota
mengadakan pesta, misalnya pada acara keluarga ada yang meninggal dunia

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........35

maka masa berkabung mutlak masyarakat biasanya mengadakan


diberlakukan selama satu minggu bagi Gawai. Mereka saling bertandang ke
semua penghuni dengan tidak kampung lain, bersilahturahmi untuk
menggunakan perhiasan, tidak berisik, memperkuat tali persahabatan.
tidak minum tuak dan dilarang Pada masyarakat adat Dayak Desa
menghidupkan peralatan elektronik. istilah pe‟gawai berbeda dengan gawai.
Konsep kerukunan dan kesetaraan Pe‟gawai merupakan pesta atau hajatan
perlu terus dipertahankan dan dipelihara seperti halnya upacara adat tanam
karena konsep-konsep tersebut esensial bunga, gunting rambut, ngansah gigi,
bagi identitas Dayak. Sekarang, nilai
tutup tahun dan lainnya, sedangkan
individualistik telah mulai merasuk
gawai merupakan ajang penyelesaian
dalam jiwa masyarakat Dayak. Hal
perkara di masyarakat, seperti bejereh-
itulah yang membuat mereka lebih
bebantah , bej ereh- sabung adat , dan
memilih untuk tinggal di rumah
lain-lain. Akan tetapi, ketika
individual dibanding di Rumah Betang.
mengadakan acara pesta besar, istilah
Hal ini disebabkan karena proses
Gawai Dayak lebih umum dan dikenal
globalisasi dan modernisasi yang masuk
masyarakat.
dalam kehidupan masyarakat Dayak,
Biasanya pe‟gawai di laksanakan
globalisasi membuat nilai kerukunan
selepas musim panen, seperti bulan
yang tadinya menjadi ciri masyarakat
April-Juli. Namun demikian, pe‟gawai
Dayak menjadi pudar dan tergantikan
bisa juga dilaksanakan pada waktu lain.
oleh nilai individualistik. Padahal
konsep kerukunan dan tinggal bersama Selepas musim panen masyarakat selalu

di rumah Betang dan menghindarkan mengadakan pegawai yang biasanya

ketamakan adalah nilai budaya yang dinamakan dengan gawai tutup tahun .

esensial bagi masyarakat Dayak, dan Bersamaan dengan itu juga diadakan
oleh karenanya nilai tersebut seharusnya berbagai hajatan seperti upacara adat
dipelihara dan dilestarikan. tanam bunga, gunting rambut, dan
2). Nilai Budaya yang diwariskan lewat lainnya. Pelaksanaan pe‟gawai setelah
acara gawai Dayak musim panen dikarenakan pada saat itu
Bulan April-Juli merupakan bulan masyarakat tidak terlalu sibuk bekerja,
jedah atau istirahat berladang bagi dan masa itu merupakan masa istirahat
masyarakat desa ini. Saat itulah berladang.

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........36

Setiap kali ada pe‟gawai , bunga dilakukan bersama semanang


kampung menjadi ramai. Dari berbagai (dukun), agar sakit si anak lekas
kampung datang dan semua Inti dari sembuh. Patah Bunga, diselenggarakan
pe‟gawai adalah silahturahmi. Masyara- untuk memenuhi syarat akhir dari tanam
kat bisa ngabang atau berkunjung ke bunga, agar anak tersebut sembuh dari
satu kampung ke kampung lainnya sakit. Asah Gigi, diselenggarakan untuk
untuk bertemu gaok (kangen) dan menandakan remaja putra/putri tumbuh
mempererat tali persahabatan. dewasa agar bisa be rumah tangga.
Sedangkan gawai tutup tahun (nyelapat Bawa Bayi Mandi di Sungai, Gawai ini
taun) diadakan untuk merayakan atau diselenggarakan agar bayi yang
selamatan atas hasil panen yang dimandikan tersebut kelak diberkati dan
diperoleh. Ada anggap di masyarakat, dimudahkan rejekinya.
bahwa sebelum mereka belum Masyarakat Suku Dayak Desa di
mengadakan gawai tutup tahun, mereka Ensaid Panjang memiliki kekayaan seni
belum bisa berladang. Saat gawai tutup budaya tutur atau tradisi lisan. Seni
tahun masyarakat menyuguhkan budaya tutur ini umumnya berupa kisah
makanan kepada kerabat yang atau ungkapan perihal tertentu, seperti
berkunjung ke rumah panjang, itu kisah tentang asal mula kehidupan,
dimaksudkan agar hasil panen yang keseharian, mitos, atau hanya berupa
mereka dapatkan juga bisa dirasakan ungkapan yang berfungsi sebagai
orang lain. sindiran, pujian, nasehat, atau bahkan
Adapun pe‟gawai yang biasa untuk memanjatkan doa. Oleh
dilakukan masyarakat pada saat gawai karenanya disamping untuk menghibur,
tutup tahun antara lain sebagai berikut : seni budaya tutur ini juga ada yang
Gunting rambut, diselenggarakan bersifat semireligius. Beberapa Seni
keluarga yang memiliki anak kecil. Budaya Tutur yang dimiliki masyarakat
Gawai ini bertujuan agar anak yang Ensaid Panjang diantaranya adalah
digunting rambutnya kelak hidupnya Bekana, Bekanduk, Bedarak, Semayan,
berkat, selamat dan diberikan Bejereh dan Bebantah.
kemudahan rejeki. c. Melindungi eksistensi kelompok
Tanam Bunga, diadakan untuk dari serangan atau ancaman
menyembuhkan anak yang sakit. Tanam

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........37

Mereka mencintai kedamaian persembahan saat berlangsungnya


dalam komunitas yang harmonis upacara adat.
sehingga mereka berusaha keras untuk Ditambahkan lagi alasan
mempertahankan tradisi rumah betang pembangunan rumah betang yang
ini. Rumah Betang Ensaid Panjang tinggi untuk alasan keamanan. Baik dari
berbentuk panggung maka dari itu tentu sesama manusia dalam perang antar
ada tangga untuk menaiki rumah betang suku maupun dari hewan buas karena
ini. Tangga rumah betang sengaja pada masa itu kehidupan masyarakat
dibuat tinggi. Ratusan tahun lalu, tinggi Dayak masih sangat berdampingan
tangga bisa mencapai 8 meter hal ini dengan hutan-hutan yang lebat sehingga
ditujukan untuk melindungi penghuni masih banyak sekali binatang-binatang
dari serangan musuh dan tangga buas.
tersebut terbuat dari kayu yang utuh Rumah Betang Ensaid Panjang
sehingga memerlukan tenaga yang kuat adalah satu dari sedikit rumah betang
untuk menaikinya. Menurut Rikardus yang masih bertahan di Kalimantan
Simbai (Pengurus Desa) setempat pada Barat dan satu-satunya yang masih
jaman dahulu dikarenakan tingginya berdiri di Kabupaten Sintang. Giring
tangga rumah betang maka jika di Melabo adalah peneliti di Institute
lempar dengan tombak pun tidak Dayakologi yang pernah melakukan
sampai keatas. Jika sudah malam penelitian tentang Rumah Betang. Ia
tangganya ditarik, pintunya ditutup. menemukan, jumlah rumah betang di
Supaya musuh-musuh tidak masuk. penjuru Kalimantan Barat kini tak lebih
Pada saat itu adalah musim dari 27 buah yang masih ada sampai
kayau yang merupakan sebuah tradisi saat ini. Sementara pada jaman dahulu
berburu kepala manusia saat perang terdapat ribuan rumah betang sebagai
suku. Ini lazim terjadi di zaman dahulu, sebuah bentuk kehidupan masyarakat
saat antar suku kerap saling menyerang. Dayak. Salah satu penyebab hilangnya
Jika bisa mendapatkan kepala manusia kehidupan dan budaya tinggal di rumah
artinya orang tersebut dianggap betang adalah penggusuran di era 1960-
kesatria. Kepala itu lantas dihadiahkan an. Pada saat itu pemerintah beralasan
kepada keluarga sebagai bukti bahwa kurang sehat bagi orang Dayak
kemenangan dan dijadikan karena hidup berhimpitan sehingga

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........38

menimbulkan banyak dampak negatif. Rumah Betang Ensaid Panjang


Selain itu juga dianggap menumbuhkan menjadi salah satu saksi sejarah yang
nilai-nilai komunalisme yang bisa hingga kini masih berdiri kokoh dengan
berkembang ke komunisme karena pada para penghuninya yang setia. Berkat
saat itu paham komunisme merupakan keunikannya inilah, Ensaid Panjang
paham yang berusaha merongrong sering dikunjungi wisatawan untuk ikut

ideologi negara yaitu Pancasila. menikmati perpaduan hidup zaman

Penggusuran ini sedikit banyak modern tetapi dibalut oleh

mengubah tatanan kehidupan kesederhanaan dan kental dengan aroma


kearifan lokalnya.
masyarakat Dayak yang secara turun
Upaya untuk terus
temurun terbiasa tinggal di rumah
mempertahankan tradisi adalah lewat
betang. Masyrakat banyak yang
kebiasan berkumpul bersama di ruai
kemudian membangun rumah tunggal,
(ruang utama) pada rumah betang, pada
tak lagi tinggal bersama keluarga
orangtua sambil menenun, menganyam
besarnya. Hal ini kemudian dirasakan
ataupun memahat memberikan dan
menggerus nilai solidaritas, nilai
menurunkan nilai-nilai hidup kepada
kebersamaan masyarakat Dayak mulai
anak-anaknya diantaranya adalah nilai
terkikis, individualisme sedikit banyak
sopan santun dan tata krama kepada
mulai merambahi kehidupan
orangtua serta kepada tamu-tamu yang
masyarakat Dayak secara keseluruhan.
mampir di rumah betang Ensaid
d. Membangun solidaritas Panjang.
persaudaraan, rasa sepenanggungan Selain dengan kebiasaan tersebut
dan kebersamaan. diatas maka beberapa upaya untuk terus
Kesadaran setiap individu untuk mempertahakan dan mewariskan nilai-
menyelaraskan setiap kepentingannya nilai budaya pada masyarakat Dayak
dengan kepentingan bersama. Desa di rumah betang Ensaid panjang
Kesadaran tersebut dilandasi oleh alam juga melalui beberapa kegiatan yang
pikiran religio-magis, yang dilakukan bersama-sama diantaranya
menganggap bahwa setiap warga adalah gawai dayak, berladang, dan
mempunyai nilai dan kedudukan serta panen padi serta beberapa kegiatan
hak hidup yang sama dalam lingkungan keagamaan. Lewat kegiatan-kegiatan ini
masyarakatnya. maka generasi muda diajarkan lewat

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........39

sikap dan perilaku bahwa hidup saling ditemukan beberapa nilai yaitu nilai
memerlukan dan tak ada manusia yang kekeluargaan, nilai kebersamaan
dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. dan nilai sederhana serta cinta
Untuk itu maka manusia perlu terus alam . Masyarakat Dayak Desa
menanamkan dalam diri tentang sikap yang mendiami rumah betang yang
saling menghargai dan menghormati mendiami 28 bilik dalam rumah
satu sama lain. betang dan berjumlah kurang lebih

Dalam memenuhi kebutuhan 100 orang ini meski terdiri dari


berbagai suku mereka adalah satu
hidupnya manusia pun tak dapat
keluarga yang merasa seperasaan,
terlepas dari bantuan orang lain,
sepenanggungan dan saling
masyarakat Dayak Desa sangat
memerlukan satu sama lain. Nilai
meyakini itu. Sistem pengerjaan ladang
kebersamaan dalam masyarakat
mulai dari membuka lahan sampai
Dayak Desa di rumah betang
panen semuanya dikerjakan bersama
Ensaid Panjang terlihat, terjaga dan
dalam kegiatan gotong royong yang tak
terus dilestarikan lewat beberapa
pernah diperhitungkan dengan besarnya
kegiatan yaitu gotong royong dalam
angka rupiah. Ini menunjukkan bahwa
pengerjaan dan pada saat panen di
masyarakat Dayak Desa unggul dalam
ladang, kegiatan gawai Dayak dan
rasa solidaritas dan kebersamaan, ini kegiatan keagamaan lainnya.
merupakan cerminan sikap bangsa Sedangkan nilai kesederhaan dan
Indonesia yang perlu dipertahankan cinta alam masyarakat Dayak Desa
oleh semua pihak. di rumah Betang Ensaid Panjang
tumbuh dan berkembang lewat
D. Simpulan
kegiatan kehidupan sehari-hari
Berdasarkan hasil dan
untuk pemenuhan kebuituhan
pembahasan penelitian yang telah hidup misalnya berladang,
diperoleh peneliti, dapat disimpulkan pengerjaan kebun, dimana
sebagai berikut: masyarakat Dayak Desa memiliki
1. Nilai filosofi hidup Suku Dayak pandangan akan pelestarian alam
Desa yang hidup bersama di rumah dengan cara dan metode yang
betang Ensaid Panjang berdasarkan sederhana yaitu menanami kembali
pada hasil wawancara, observasi lahan yang telah di buka dengan
dan catatan lapangan maka tanaman karet sehingga hutan dan

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........40

alam selalu terjaga. Nilai ini. Kearifan lokal Suku Dayak


pendidikan yang terkandung dalam Desa di rumah Betang Ensaid
pola hidup dan filosofi hidup Panjang dapat dilihat dari dua
masyarakat Dayak Desa di rumah dimensi, yaitu pengetahuan dan
Betang Ensaid Panjang adalah tindakan yang berpola, dan lazim
pendidikan karakter lewat proses diwariskan secara turun-temurun
keteladanan hidup para orangtua atau lintas generasi membentuk
yang diwariskan dan ditanamkan tradisi. Ditemukannya pengetahuan
secara vertikal kepada anaknya. yang terus diturunkan dalam hal
Lewat nilai kekeluargaan dan memanfaatkan alam untuk
kebersamaan ditanamkan lewat kelangsungan kehidupan, Suku
pendidikan karakter pada anak cucu Dayak Desa di rumah Betang
mereka bahwa semua orang yang Ensaid Panjang memiliki
mendiami rumah betang adalah satu
pengetahuan dan keterampilan yang
keluarga bahkan tamu pun adalah
baik soal menganyam peralatan
keluarga yang harus di hormati dan
untuk berladang, membuat
dihargai dengan baik lewat tutur
peralatan berburu, dan memanfaat
kata dan peragaan perbuatan yang
warna warni tumbuhan alam untuk
baik pula. Nilai peduli alam dan
kegiatan menenun.
cinta alam adalah sebuah nilai
3. Kearifan lokal Suku Dayak Desa di
pendidikan karakter yang dewasa
rumah betang Ensaid Panjang dapat
ini banyak diajarkan di sekolah-
dipilah menjadi kearifan sosial dan
sekolah agar manusia kembali pada
kearifan ekologi. Kearifan sosial
sejatinya kehidupannya bersatu
dipedomani agar menjadi makhluk
dengan alam sehingga alam akan
sosial yang arif dan bijaksana. Hal
terus memberikan kehidupan yang
ini tercermin dalam adanya nilai-
tak pernah berhenti kepada
nilai filosofi hidup yang diwariskan
manusia, maka manusia harus
dan ditanamkan secara vertikal dari
berbuat baik pada alam.
orangtua kepada anaknya lewat
2. Keterkaitan nilai filosofi dan nilai
nilai-nilai keteladanan hidup sehari-
pendidikan yang terkandung dalam
hari misalnya saling menghormati
kehidupan Suku Dayak Desa terkait
antara anak dan orangtua, antar
dengan kearifan lokal Suku Dayak
anak dan sesamanya serta nilai
yang mampu bertahan sampai hari
peduli alam sekitar. Nilai peduli
ISSN: 2540 - 8038
Jurnal PEKAN Vol. 5 No.1 Edisi April 2020 Eliana Y.S & Mardawani, Kearifan .........41

alam sekitar diwariskan dengan tengah-arus.html, diakses 5 Mei


2016).
cara Suku Dayak Desa terbiasa
secara turun temurun membawa Kifli, Gontom C. 2007. Strategi
serta anak-anak mereka untuk Komunikasi Pembangunan
Pertanian Pada Komunitas
terlibat langsung dalam Dayak Di Kalimantan Barat.
mengerjakan ladang dan kebun Jurnal Forum Penelitian Agro
Ekonomi. Volume 25 No. 2,
milik mereka. Kearifan ekologi Desember 2007: 117-125.
merupakan pedoman manusia agar
Mardawani dan Triana, D. (2016).
arif dalam berinteraksi dengan Peranan Moral Quontient Suku
lingkungan alam biofisik (sekala) Dayak Dalam Upaya Pemenuhan
Kebutuhan Pokok (Studi
dan supernatural (niskala). Dengan
Fenomenologis Di Desa Bukit
demikian kearifan lokal dapat Segaloh Kecamatan Kayan Hilir
dijadikan sarana untuk membangun Kabupaten Sintang Kalimantan
Barat). Jurnal Sosio
dan megembangkan karakter Didaktika.Vol. 3 No 1 Juni 2016:
masyarakat. 62-69.

................ (2017). Pengembangan


Daftar Pustaka Karakter Kebangsaan Berbasis
Kearifan Lokal Sebagai Alternatif
Abubakar, HM. 2016. Huma Betang Pada Pendidikan Informal Di
Dan Aktualisasi Nilai Kabupaten Sintang. Jurnal Pekan.
Kearifan Lokal Dalam Budaya Vol. 2 No 2, November 2017: 85-
Dayak. Jurnal Humanika Vol. 89.
1, No. 2, Juli - Desember
2016. Miles, Mattew B dan Hubermen,
Michael. 1992. Analisa Data
Admaja, N.B. 2008. Kearifan Lokal: Kualitatif: Buku Sumber Tentang
mendekatkan kesenjangangan Metode Baru, Terjemahan Tjetjep
teks ideal dan teks sosial melalui Rohendy (2007), Jakarta: UI
pikiran menyintesis dan Press.
multiperspektifisme.
Moleong, Lexy.J. 1990. Metode
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Kualitatif. Bandung:
Penelitian: suatu pendekatan Praktek: Remaja Rosda Karya.
Jakart: Rineka Cipta

Darmawanus. 2009. Kondisi Suku


dayak Di Tengah Arus
Globalisasi. (Online).
(http://rdarmawanus.blogspot.co.i
d/2009/12/kondisi-suku-dayak-di-

ISSN: 2540 - 8038

You might also like